Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh :
NIM : 150514604019
Dosen Pengampu :
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Bagian Inti
Nanopartikel logam mempunyai struktur 3 dimensi berbentuk seperti bola
(solid). Partikel ini dibuat dengan cara mereduksi ion logam menjadi logam yang
tidak bermuatan (nol). Reaksi yang terjadi adalah
Mn+ adalah ion logam yang akan dibuat menjadi nanopartikel. Contoh: Au, Pt, Ag,
Pd, Co, Fe. Sedangkan contoh dari zat pereduksi adalah natrium sitrat,
borohidrat, NaBH4 dan alkohol. Proses ini terjadi karena adanya transfer elektron
dari zat pereduksi menuju ion logam. Faktor yang mempengaruhi dalam sintesis
nanopartikel antara lain: konsentrasi reaktan, molekul pelapis (capping agent),
temperatur dan pengadukan.
Metoda Kopresipitasi
Metoda Sol-Gel
Diawal tahun 1943, Hoar dan Schulman melaporkan bahwa kombinasi dari air,
minyak, surfaktan, dan alkohol atau amina yang merupakan kosurfaktan
menghasilkan larutan yang jernih dan homogen, yang dinamakan dengan
mikroemulsi. Ketika surfaktan (biasanya memiliki gugus kepala hidrofilik dan
gugus ekor yang bersifat hidrofobik) ditambahkan kedalam campuran air dan
minyak (yang merupakan rantai panjang hidrokarbon), maka agregat-agregat
sperik akan terbentuk, yang mana ujung polar dari surfaktan akan mengarah
kedalam, dan ujung nonpolar akan mengarah keluar.
Ketika dua fasa yang saling tidak bercampur ada dalam satu sistem, maka
molekul-molekul surfaktan membentuk sebuah monolayer disepanjang
antarmuka air dan minyak. Dimana ujung hidrofobik dari molekul surfaktan
melarut dalam fasa minyak, dan ujung hidrofilik larut dalam fasa cairan. Dalam
sistem biner (air/surfaktan atau minyak/surfaktan), penataan sendiri
nanostruktur bisa terjadi, rangenya dari struktur sperik dan silinder menjadi
lamelar.
Metoda Hidrotermal/Solvotermal
Pada tahun 1839, ahli kimia Jerman Robert Whilhelm Bunsen menggunakan
larutan encer sebagai media dan menempatkannya dalam tabung pada keadaan
temperatur diatas 200oC dan tekanan diatas 100 barr. Hal tersebut digunakan
untuk proses hidrotermal pada suatu material. Material yang digunakan adalah
barium karbonat dan stronsium karbonat. Kristal yang terbentuk pada material
dalam kondisi tersebut merupakan proses hidrotermal yang pertama kali
dilakukan dengan menggunakan larutan encer sebagai media
Penutup
Kesimpulan
Daftar Rujukan