Вы находитесь на странице: 1из 3

Narkotika, Alkohol, Psikotropika Dan Zat Adiktif Lainnya, atau biasa dikenal dengan

singkatan NAPZA pada mulanya ditemukan dan dikembangkan untuk pengobatan dan
penelitian. Namun berbagai jenis obat tersebut kemudian disalahgunakan untuk mencari
kenikmatan sementara dan untuk menghindar dari masalah yang akhirnya menyebabkan
ketagihan dan kecanduan atau ketergantungan. Bermula dari rasa ingin tahu, bersenang-
senang pemakai sering kali pada awalnya berpikir bahwa kalau hanya coba-coba saja tidak
mungkin kecanduan atau ketagihan, namun tanpa disadari akan meningkat dan pada akhirnya
menjadi ketergantungan

Remaja merupakan golongan yang rentan terhadap penyalahgunaan NAPZA karena selain
memilki sifat dinamis, energik selalu ingin mencoba, mereka juga mudah tergoda dan mudah
putus asa sehingga mudah jatuh kepada perilaku menyimpang, salah satunya penyalahgunaan
NAPZA yang bepotensi menimbulkan ketergantungan yang akan merugikan remaja, keluarga
dan masyarakat.

Pada umumnya kasus (penyalahgunaan narkoba) mulai memakai pada usia remaja 13-17
tahun sebanyak 97% dan usia termuda 9 tahun. Pada awalnya kasus penyalahgunaan NAPZA
sebagian besar (80%) diperoleh dari teman dengan alasan untuk menghilangkan kecemasan,
kemurungan, ketakutan dan sukar tidur. Sebanyak 36% digunakan untuk memperoleh
kenikmatan/kesenangan semata. Selain itu penyalahgunaan NAPZA ini juga menimbulkan
dampak negatif antara lain dapat merusak hubungan kekeluargaan, menurunkan minat belajar
dan bisa menimbulkan tindak kekerasan yang merugikan banyak orang.

Penderita penyalahgunaan NAPZA dapat dikenali dengan mudah seperti :

a. Adanya perubahan sikap dan tingkah laku


b. pandangan mata menjadi sayu
c. takut dan jarang mandi
d. bersifat pemalas
e. berjalan sempoyongan
f. terlihat seperti dungu

Secara psikologis ketergantungan pada NAPZA menyebabkan:

a. tidak dapat berpikir dan berperilaku normal


b. Perasaan, pikiran dan perilaku sudah dipengaruhi oleh zat yang dipakai
c. Berbagai gangguan psikis yang dialami oleh meraka yang menyalahgunakan NAPZA
antara lain : depresi, paranoid, percobaan bunuh diri dan melakukan tindak kekerasan.

Banyak faktor yang menyebabkan penyalahgunaan NAPZA dikalangan remaja, antara lain :

1. Faktor internal

a. Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa berpikir panjang mengenai akibatnya
b. untuk mencoba-coba dan mengikuti tren atau gaya
c. Keinginan untuk bersenang-senang
d. Tidak memiliki rasa percaya diri
e. Kepribadian yang tidak teguh
f. Penghayatan keagamaan hanya sebatas memenuhi kewajiban semata, tanpa diikuti
pendalaman yang benar
g. Gangguan kepribadian

2. Faktor eksternal

a. Kondisi keluarga yang tidak baik, seperti kedua orang tua bercerai atau berpisah,
hubungan kedua orang tua yang tidak harmonis, hubungan/komunikasi antara orang
tua dan anak tidak baik, suasana rumah tangga yang tegang tanpa kehangatan serta
orang tua yang jarang di rumah sehingga kurang mendapatkan kasih sayang dari
kedua orang tuanya.
b. Lingkungan sekitar yang tidak mampu mencegah dan menanggulangi penyalahgunaan
NAPZA bahkan membuka kesempatan remaja untuk menggunakannya.
c. Pergaulan remaja yang bebas dengan lingkungan yang kurang tepat
d. Sudah terlalu banyak narkoba yang beredar di masyarakat
e. Dorongan luar juga bisa disebabkan pengaruh media massa yang memperlihatkan
gaya hidup dan berbagai ransangan lain yang secara lansung maupun tidak lansung
mendorong pemakaian NAPZA.

Narkoba Yang Banyak Beredar Di Masyarakat.

Ada banyak jenis narkoba yang beredar di masyarakat yang banyak di salahgunakan oleh
remaja, antara lain:

a. Ganja, di sebut juga dengan mariyuana, grass/rumput, pot, cannabis, joint, hashish,
cimeng.
b. Heroin, di sebut juga dengan putaw, putih, PT, bedak, etep.
c. Morfin, yaitu narkoba yang di olah dari candu/opium yang mentah.
d. Kokain, di sebut juga dengan crack, coke, girl, lady.
e. Ekstasi, di sebut juga dengan ineks, kancing.
f. Shabu-shabu, di sebut juga dengan es, ss, ubas, kristal, mecin.
g. Amphetamin, di sebut juga dengan speed.
h. Zat Hirup
Berbagai jenis bahan perekat yang di pasarkan sebagai bahan bangunan juga sering
kali di salah gunakan untuk di hirup, antara lain: lem kayu (sejanis aica aibon), cat,
thinner.
i. Obat Penenang, di sebut juga pil koplo
Berbagai obat penenang dan obat tidur (anti-insomnia) juga sering di pakai oleh
pecandu narkoba. Obat-obatan in masuk daftar G dan psikotropika, tetapi di perjual
belikan secara bebas di kios-kios kaki lima.

Akibat Penggunaan NAPZA


a. Akibat Penyalahgunaan Narkoba Terhadap Kesehatan.

Secara keseluruhan obat-obatan ini dapat menimbulkan gangguan-gangguan pada sistem


saraf manusia, juga pada organ-organ tubuh manusia. Narkoba juga akan mengakibatkan
kcanduan/ketagihan kepada pemakainya dan apabila pemakaian di hentikan, dapat
mengakibatkan kematian. Ciri-ciri kecanduan antara lain: kejang, sakit perut, badan gemetar,
muntah-muntah, mata dan hidung berair, hilangnya nafsu makan dan hilangnya/berkurangnya
berat badan.

b. Akibat Penggunaan Narkoba Terhadap Lingkungan Di Masyarakat

Penggunaan narkoba dapat menghilangkan kesadaran pemakainya, menyebabkan paranoia


(linglung), juga dapat membuat pemakainya menjadi ganas dan liar sehingga dapat
mengganggu ketentraman di masyarakat.

Untuk mendapatkan barang-barang haram itu, di perlukan tidak sedikit biaya, sehingga dapat
menimbulkan perbuatan-perbuatan kriminal seperti pencurian, perampasan ataupun
pertengkaran dan tidak sedikit pula yang menimbulkan pembunuhan.

Hal yang bisa dilakukan untuk meminimalisir remaja dalam penyalahgunaan NAPZA
sebagai berikut :

1. Membangkitkan kesadaran beragama, mencari informasi dan hal-hal yang positif dan
bermanfaat
2. Selektif dalam memilih teman
3. Menghindarkan diri dari lingkungan yang tidak tepat
4. Menanamkan pendidikan agama sejak dini
5. Mencari tahu fakta-fakta tentang narkoba termasuk akibat-akibat yang akan
ditimbulkan apabila mengkonsumsi barang haran tersebut.
6. Menciptakan kehidupan beragama di dalam berumah tangga dan menciptakan suasana
kasih sayang antara kedua orang tua dan anak.
7. Bekerjasama dalam menghadapi sindikat pengedar NAPZA, serta berani melaporkan
ke aparat apabila melihat adanya pengedar pengedar atau pengguna di sekitar kita.

Wilis SS. 2012. Remaja dan Masalahnya Edisi 2. Bandung: CV. Alfabeta.

Вам также может понравиться