Вы находитесь на странице: 1из 8

PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI MENGHADAPI

TANTANGAN GLOBAL

Abstrak
Artikel ini berjudul pengelolaan perguruan tinggi menghadapi
tantangan global. Bertujuan untuk mengetahui bagaimana perguruan tinggi
menghadapi tantangan globalisasi yang telah ada dan yang akan datang.
Globalisasi adalah suatu proses yang menyeluruh atau mendunia dimana setiap
orang tidak terikat oleh negara atau batas-batas wilayah. Globalisasi disebabkan
karena adanya kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sehingga, memudakan segala sesuatu di lakukan atau membuat semuanya
terlihat instan. Globalisasi memiliki dampak positif dan negatif bagi dunia dan
masyarakatnya. Dampak positif ini harus di ambil. Namun, dampak negatif inilah
yang harus diatasi. Globalisasi tidak hanya berdampak pada satu aspek namun
melibatkan berbagai aspek kehidupan.Hal ini yang menjadi tantangan bagi
perguruan tinggi dalam menghadapi perubahan perubahan pada era
globalisasi ini. Perlu adanya peningkatan sumber daya manusia yang di lakukan
oleh perguruan tinggi agar mahasiswa yang dihasilkan oleh perguruan tinggi
tersebut mampu bersaing pada era globalisasi. Seperti yang akan terjadi pada
beberapa tahun lagi yaitu pasar bebas ASEAN (MEA). Ini adalah salah satu
tantang bagi perguruan tinggi. Agar tidak hanya menerima mahasiswa secara
kuantitas namun, dapat menghasilkan mahasiswa yang berkualitas dalam
bidangnya. Melihat kualitas perguruan tinggi di Indonesia yang sangat minim
infrastruktur dan sangat terbatasnya perguruan tinggi di daerah daerah serta
akreditasi dari sebuah perguruan tinggi baik program studi maupun jurusannya.
Mengingatkan para pemangku jabatan pemerintahan dan perguruan tinggi untuk
meninjaunya perguruan tinggi di Indonesia. Supaya, menghasilkan mahasiswa
yang berkualitas unggul agar mampu bersaing dengan perguruan tinggi di luar
negeri.
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa globalisasi
adalah suatu tantangan besar yang harus dihadapi oleh masyarakat dunia. Perlu
adanya sumber daya manusia yang berkualitas dari berbagai negara agar
mampu menghadapi persaingan di depan. Menciptakan generasi yang
berkualitas unggul merupakan tantangan perguruan tinggi dalam era globalisasi.
Sehingga di perlukan keefektifan dari visi misi suatu perguruan tinggi.

Kata Kunci : Globalisasi, Perguruan Tinggi, Tantangan

1. PENDAHULUAN
Globalisasi merupakan suatu keniscayaan bagi semua bangsa,
termasuk Indonesia. Bangsa Indonesia juga sudah kenyang merasakan
bagaimana manis dan pahitnya terbawa arus globalisasi. Gerakan reformasi
yang berhasil menumbangkan rezim Soeharto tidak lepas dari berkah
reformasi. Sebaliknya, merebaknya kejahatan dan pornografi, misalnya, tidak
dapat dilepaskan dari dampak buruk globalisasi. Globalisasi akan membawa
perubahan yang mencakup hampir semua aspek kehidupan, termasuk bidang
teknologi, sosial, dan pendidikan.
Kata Globalisasi berasal dari bahasa inggris yaitu Globalization, yaitu
gabungan dari kata global yang berarti mendunia dan lization yang berarti
proses. Yang berarti globalisasi adalah suatu proses yang terjadi di dunia ini
dimana tak ada batas ruang dan waktu. Di manapun kapanpun kita dapat
saling berkomunikasi, lewat berbagai media.
Pesatnya perkembangan teknologi informasi merupakan salah satu ciri
utama perkembangan global di abad 21. Siap atau tidak siap hal itu
merupakan satu realitas yang harus dihadapi dengan kualitas sumber daya
manusia dengan daya saing unggul. Menghadapi berbagai perubahan di era
globalisasi diperlukan sumber daya manusia yang memiliki kualitas
keberdayaan yang lebih efektif agar mampu mengatasi berbagai tantangan
yang timbul.
Hal ini merupakan suatu tantangan bagi para lembaga pendidikan
khususnya Perguruan Tinggi. Agar bagaimana para generasi bangsa ini dapat
bersaing dengan bangsa lain dimana seperti yang akan terjadi beberapa
tahun kemudian bahwa akan adanya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) dan
Indonesia termasuk di dalamnya.

KAJIAN PUSTAKA

Keberhasilan transformasi pendidikan tinggi adalah faktor kunci agar


perguruan tinggi dapat berkiprah dalam kompetisi global. Restrukturisasi,
rekonstruksi, reposisi, dan revitalisasi berbagai fungsi serta komponen organisasi
diperlukan dalam proses transformasi ini. Secara garis besar, ada tiga prasyarat
keberhasilan transformasi perguruan tinggi. Pertama, penyelarasan secara bertahap
struktur kelembagaan (program dan sumber daya) dengan perilaku civitas
akademikanya untuk mencapai kinerja yang ditargetkan (performance). Setiap
anggota civitas akademika harus mempunyai komitmen terhadap target mutu,
ketepatan waktu, dan efektivitas program. Kedua, orientasi proses akademik pada
pelayanan dan kepuasan stakeholders. Ketiga, kemampuan untuk menerapkan
management best practice dalam pengelolaan dan pengembangan perguruan tinggi.

Munculnya kesadaran (awareness) bahwa bangsa ini memerlukan perguruan


tinggi yang dapat diandalkan dalam kompetisi global merupakan faktor penting
dalam memulai suatu perubahan. UU Sistem Pendidikan Nasional yang
mengamanatkan pendidikan memperoleh 20% dari APBN merupakan peluang untuk
melakukan transformasi pendidikan tinggi di negara ini. Namun, diperlukan
keberanian untuk melakukan perubahan, do the right thing right at the first time
merupakan semboyan yang harus didengungkan. Perguruan tinggi harus
mengembangkan dirinya dan menyerap keterampilan management best practice
sehingga dapat menjalankan good university governance.
Dalam menjawab pertanyaan mengapa perguruan tinggi di negara ini belum dapat
menghasilkan lulusan yang mampu berkompetisi di pasar tenaga kerja global dan
bagaimana pengalamannya, maka dapatlah dikatakan bahwa secara umum
persoalan ini berkaitan dengan kompetensi lulusan. Proses belajar yang
berlangsung di kampus seharusnya memberikan jaminan mutu pada ketiga faktor
kompetensi knowledge, skill, dan attitude. Ketidakmampuan bersaing ini disebabkan
adanya kesenjangan antara kualifikasi yang diperlukan dengan kompetensi lulusan.
Perguruan tinggi harus menyiapkan lingkungan belajar yang kondusif untuk
terbentuknya kompetensi tersebut, perguruan tinggi memerlukan exposure
international, jaringan kerja sama dengan universitas di luar negeri, pertukaran
mahasiswa, dan lain-lain.

Selain itu, perguruan tinggi perlu mengupayakan peningkatan kemampuan


pendanaan dengan bijaksana dan kreatif. Perguruan tinggi harus menghindari opini
komersialisasi yang berlebihan, khususnya dalam penerimaan mahasiswa baru.
Sedapat mungkin diupayakan, dirancang sistem penerimaan mahasiswa yang
memenuhi prinsip keadilan, menjamin akses, dan ketepatan metode
(appropriateness).

Model penerimaan mahasiswa diusahakan terus diperbaiki dari segi alat


ukurnya dan kemungkinan peran serta orang tua mahasiswa yang mampu dalam
turut memikul biaya pendidikan. Singkatnya, setiap implikasi dari kebijakan
penerimaan mahasiswa perlu dikaji dan dicarikan jalan keluarnya (subsidi silang,
sponsorship, bekerja paro waktu di perguruan tinggi, dll.).
Sebagai sebuah lembaga akademik, peran perguruan tinggi sebagai penggerak
utama, prime mover, bagi perubahan sosial jelaslah terkait erat dengan pencapaian
academic excellence. Ini juga berarti bahwa academic excellence yang dicapai
harus selaras dengan arah perubahan sosial yang dikehendaki bersama oleh
segenap masyarakat.

Pencapaian academic excellence dalam artian di atas mejadi panduan dalam


pengembangan manajemen mutu dan upaya peningkatan mutu menjadi tanggung
jawab dari setiap anggota civitas akademika. Untuk mewujudkan kebijakan mutu ini
perlu dikembangkan sistem manajemen mutu yang bertujuan memastikan
konsistensi mutu dalam layanan jasa pendidikan serta mengevaluasi dan
meningkatkan pencapaian sasaran mutu. Langkah konkret dalam membuat proses
pencapaian mutu, misalnya, menetapkan indikator-indikator seperti minimum 50%
lulusannya mencapai indeks prestasi (IP) sekurang-kurangnya 3.0; minimum 50%
lulusan menyelesaikan studinya tepat waktu; dan minimum 60% dosen mencapai
indeks kinerja lebih dari 3.0. Selain itu, bentuk peningkatan mutu yang dapat
dilakukan pada area layanan akademik seperti penyediaan sarana dan prasarana
pendidikan seperti perpustakaan, ruang kuliah, ruang studio/seminar, infrastruktur
internet, serta pembuatan perangkat lunak administrasi akademik.

Kampus sebagai Laboratorium Kehidupan


Idealnya sebuah lembaga pendidikan memang bisa berperan sebagai laboratorium
kehidupan dan alam semesta yang berskala mini. Meskipun mewujudkan lembaga
yang ideal tidak mudah dan membutuhkan biaya yang sangat tinggi, langkah-
langkah yang realistis ke arah itu dapat ditempuh. Pertama, menjadikan kampus
sebagai indigo society, di mana proses belajar mengajar dan bermain menjadi
satu. Seperti dalam kehidupan sosial anak-anak, mereka belajar melalui bermain
dan bermain lewat belajar. Dalam bermain ini, mereka melakukan eksplorasi
terhadap berbagai hal dan berbagi pengalaman dengan teman-temannya.
Di dalam kampus, indigo society dapat terwujud melalui keterlibatan mahasiswa
dalam berbagai kegiatan di unit-unit penelitian, unit-unit usaha, unit-unit kegiatan
mahasiswa, dan unit-unit pemberdayaan masyarakat. Ini memberikan kesempatan
pada mahasiswa untuk banyak berlatih, bereksplorasi, dan berinteraksi lebih dekat
dengan para dosen.

Yang kedua, berpegang pada prinsip relevance bahwa apa-apa yang menjadi pokok
bahasan di dalam kampus juga kurang lebih merupakan apa-apa yang dibahas
dalam konteks sosial yang lebih luas, meskipun dengan kedalaman dan
kekompleksan yang berbeda.

Yang ketiga adalah menjadi gaul. Kemampuan bergaul adalah sejenis


kemampuan/keterampilan untuk menjalin hubungan antarpersonal. Ini mencakup
kemampuan untuk mendengarkan dan memahami orang lain dan kemampuan untuk
membuat diri sendiri bisa dimengerti oleh orang lain. Sarana utama dalam bergaul
adalah komunikasi dan kunci bagi komunikasi adalah to listen. Di dalam kampus
gaul dapat ditingkatkan dengan cara memperbanyak dan memperkaya bentuk
forum-forum interaksi antarmahasiswa, antara mahasiswa dengan dosen, antara
siswa, serta karyawan dengan dosen. Interaksi-interaksi ini diupayakan untuk bisa
berlangsung dalam suasana yang rileks tapi tanpa mengurangi keseriusan, terbuka,
dan akrab. Dalam situasi demikian, seseorang tidak akan mengalami hambatan
psikologis untuk berusaha lebih mengenal orang lain ataupun untuk
memperkenalkan diri.

Dalam konteks ini, institusional pendidikan perlu mampu mencapai academic


excellence yang terus-menerus memotivasi, baik para mahasiswa, para dosen,
maupun segenap tenaga pendukung pendidikan. Untuk mencapai tersebut perlu
dikembangkan sistem manajemen mutu, menghidupkan suasana indigo society,
mempromosikan relevance, dan gaul.

Dengan langkah-langkah demikian, diharapkan kampus dapat berperan bukan saja


sebagai laboratorium kehidupan mini, melainkan juga sebagai salah satu learning
center bagi masyarakat luas untuk bisa mewujudkan dunia pendidikan yang semakin
cerah dan mencerahkan

2. METODOLOGI
2.1 Penentuan Objek Kajian
()Pendekatan Kajian
Penulisan artikel ini menggunakan studi pustaka
()Bidang kajian
Yang menjadi bidang kajian penulisan artikel ini adalah Globalisasi dan
Perguruan tinggi
() Lokasi kajian
Lokasi kajian Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Nusa Cendana
() Fokus kajian
Pengelolahan Perguruan Tinggi menghadapi Tantangan Global
() Populasi Dan Sampel
Mahasiswa perguruan tinggi Universitas Nusa Cendana
() Sumber Data
Sumber Data dari penulisan artikel ini adalah Studi Literatur yang berkaitan

2.2 Teknik Pengumpulan Data


Studi Literatur adalah teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
pembuatan artikel ini. Dimana hasil kajian artikel ini ditinjau dari beberapa
literatur yang berkaitan.

3. HASIL KAJIAN

Globalisasi merupakan suatu keniscayaan bagi semua bangsa,


termasuk Indonesia. Bangsa Indonesia juga sudah kenyang merasakan
bagaimana manis dan pahitnya terbawa arus globalisasi. Gerakan reformasi
yang berhasil menumbangkan rezim Soeharto tidak lepas dari berkah
reformasi. Sebaliknya, merebaknya kejahatan dan pornografi, misalnya, tidak
dapat dilepaskan dari dampak buruk globalisasi. Globalisasi akan membawa
perubahan yang mencakup hampir semua aspek kehidupan, termasuk bidang
teknologi, sosial, dan pendidikan.
Globalisasi adalah suatu proses yang menyeluruh atau mendunia
dimana setiap orang tidak terikat oleh negara atau batas-batas wilayah,
artinya setiap individu dapat terhubung dan saling bertukar informasi
dimanapun dan kapanpun melalui media elektronik maupun cetak. Pengertian
globalisasi menurut bahasa yaitu suatu proses yang mendunia.
Globalisasi dunia, menurut ilmuwan sosial dipicu oleh perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi yang pada dekade ini berlangsung sangat
cepat.Perkembangan yang cepat di bidang teknologi, diikuti dengan
pertumbuhan ekonomi yang tidak kalah cepatnya akan berdampak pada
aspek kultural dan nilai-nilai suatu bangsa. Tekanan, kompetisi yang tajam di
pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan
generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras. Namun, di sisi lain, kompetisi
yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara
moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas
yang bermental instant.
Pada era globalisasi, banyak terjadinya persaingan dalam segala
aspek. Bukan hanya dalam bidang ekonomi namun, persaingan secara batin
antara manusia itu sendiri pun akan ada. Dimana, semuanya berlomba
lomba menjadi yang terbaik. Untuk itulah di perlukan suatu wadah di mana
persaingan yang terjadi adalah persaingan secara sehat. Maka inilah yang
perlu dilihat oleh perguruan tinggi yang merupakan jenjang pendidikan
terakhir. Dan sangat dekat dengan dunia kerja, walaupun banyak pekerja
yang tidak menamatkan perguruan tinggi.

Ditinjau dari pengertiannya, Perguruan tinggi merupakan salah satu


subsistem pendidikan nasional yang tidak dapat dipisahkan dari subsistem
lainnya baik di dalam maupun diluar sistem pendidikan. Keberadaan
perguruan tinggi dalam keseluruhan kehidupan berbangsa dan bernegara,
mempunyai peran yang amat besar melalui Tridarma perguruan tinggi yaitu
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam Undang-
Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional dikatakan
bahwa Perguruan Tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (pasal 20 ayat 2).
Melalui Tridarma pendidikan perguruan tinggi harus mampu
memberdayakan proses pendidikan yang sedemikian rupa agar seluruh
mahasiswanya berkembang menjadi lulusan sebagai sumber daya manusia
berkualitas yang memiliki kompetensi paripurna secara intelektual,
profesional, sosial, moral dan personal. Dharma kedua yaitu penelitian,
perguruan tinggi harus mampu mewujudkan sebagai satu institusi ilmiah
akademik yang dapat menghasilkan berbagai temuan inovatif melalui
kegiatan-kegiatan penelitian. Melalui penelitian ini perguruan tinggi dapat
mengembangkan dirinya serta memberikan sumbangan nyata bagi
pengembangan bidang keilmuan dan aplikasi dalam berbagai upaya
pembaharuan. Selanjutnya melalui darma ketiga yaitu pengabdian
keberadaan perguruan tinggi harus dapat dirasakan manfaatnya bagi
kemajuan masyarakat. Hal ini mengandung makna bahwa keberadaan
perguruan tinggi harus dirasakan oleh masyarakat disekitarnya dengan
memberikan pemahaman kepada masyarakat sesuai dengan bidangnya.
Dunia pendidikan tinggi yang menganut paham universitalisme ilmu
pengetahuan dan teknologi sebenarnya selalu memperhatikan dan
memperhatikan pertimbangan bahwa masyarakat pendidikan Indonesia
adalah bagian dari masyarakat global.

Perguruan tinggi di Indonesia memiliki tantangan yang sangat besar.


Pertama, tantangan dalam pembiayaan. Anggaran yang dikeluarkan oleh
pemerintah untuk perguruan tinggi masih sangatlah terbatas. Hal itu, dapat
dilihat dengan infrastruktur yang dimiliki oleh perguruan tinggi itu sendiri.
Seperti halnya Undana yang merupakan satu satunya universitas negeri di
Nusa Tenggara Timur. Dengan penerimaan mahasiswa baru yang sangat
banyak namun, kenyataannya infrastruktur yang kurang memadai masih
sangat terlihat. Kurangnya ruangan belajar, kurangnya peralatan
laboratorium, kurangnya fasilitas yang lain yang dapat menunjang belajar
yang efektif dan efisien dari para mahasiswa.
Kedua, perubahan populasi calon mahasiswa.Beberapa perguruan
tinggi besar di Indonesia sering kali mendapat teguran dari pembuat
kebijakan karena dituduh telah melakukan cardinal sin membuka program
off-campus. Bahkan teguran tersebut sudah sedemikian sengitnya, sampai-
sampai ada Edaran kepada berbagai Departemen dan BUMN oleh seorang
pejabat Depdiknas yang menyatakan bahwa gelar yang diberikan oleh suatu
lembaga pendidikan tinggi tidak syah. Kontroversi semacam ini belum
menunjukkan tanda-tanda akan menyurut dalam waktu dekat sebelum para
pejabat tersebut memahami perubahan yang sedang terjadi dalam peta calon
mahasiswa yang masuk ke perguruan tinggi.
Karena, adanya tuntutan dari lembaga penerima kerja yang meminta
para pegawainya berijazah tidak hanya SMA namun, juga Sarjana. Bahkan,
diperlukannya Pasca sarjana. Hal ini, yang menuntut para pegawai tersebut
mendapatkan ijazah tersebut. Namun, beberapa tahun ini telah diributkan
mengenai ijazah palsu yang tidak pernah di keluarkan suatu universitas
secara sah. Hal ini, mungkin dilakukan karena adanya tuntutan dan juga
ketidaktersediaan waktu yang cukup dari pegawai tersebut. Atau mungkin
inilah jalan instan dari dampak adanya globalisasi. Bahwa masyarakatnya
mengalami kemerosotan moral. Dan juga ada banyaknya Perguruan tinggi
yang tidak memenuhi persyaratan untuk menjadi perguruan tinggi dimana,
terjadi banyak monopoli kekuasaan dan juga perguruan tinggi yang menjadi
calo ijazah instan. Kasus ini banyak melibatkan anggota DPR.
Ketiga, Disparitas perguruan tinggi antar daerah. Saat ini kepercayaan
masyarakat pada pemerintah dan lembaga politik berada pada titik terendah.
Masyarakat mulai beralih kepada perguruan tinggi sebagai pencetus generasi
yang di harapkan bermoral baik dan dapat dijadikan panutan masyarakat
madani. Namun miris, kenyataannya banyak sekali mahasiswa sebagai
masyarakat kampus yang tidak memiliki nilai moral yang baik yang perlu
menjadi contoh untuk masyarakat umum. Banyak juga masyarakat kampus
yang belum mentransformasikan dirinya menjadi masyarakat madani yang
berkeTuhanan, menghargai supremasi hukum, demokratis, berkeadaban, adil
serta bertanggungjawab.
Kesenjangan kualitas perguruan antar daerah dan antar perguruan
tinggi negeri dan swasta dapat dilihat dari berbagai ukuran, jumlah dosen
yang berpendidikan S-3, kualitas fasilitas pendukung seperti laboratorium,
kebun percobaan, perpustakaan yang memadai, serta akses staf dan
mahasiswa ke Internet. Begitu banyak yang perlu diperbaiki dari sistem
perguruan tinggi di Indonesia jika ingin bersaing dengan perguruan tinggi luar
negeri. Disparitas perguruan tinggi di Indonesia pada saat ini masih cukup
besar, bila diukur dalam kualitas dosen, anggaran, kualitas fasilitas
pendukung, serta akses ke jaringan internet.

Meninjau berbagai masalah yang ada pada perguruan tinggi saat perlu
adanya pengelolaan yang efektif dan efisien dari semua orang yang terlibat di
dalamnya. Sehingga masalah masalah tersebut dapat terselesaikan. Yang
sangat dibutuhkan adalah sumber daya manusia yang berkualitas baik.

Untuk itulah diharapkan pengelolaan perguruan tinggi dari berbagai


aspek sehingga sumberdaya manusia yang di hasilkan berkualitas dan dapat
menghadapi tantangan globalisasi yang telah ada danyang akan datang.
Tidak hanya pandai dalam bidangnya namun, juga bermoral. Sehingga, nilai
nilai pancasila tidak digerus oleh arus globalisasi yang semakin lama semakin
kuat menghantam negara ini.

4. KESIMPULAN

Globalisasi adalah suatu proses yang menyeluruh atau mendunia


dimana setiap orang tidak terikat oleh negara atau batas-batas wilayah.
Globalisasi muncul karena adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sangat pesat yang mampu mengubah dunia yang begitu luas
menjadi sangat mudah di jangkau.
Globalisasi memiliki tantangan tersendiri yang harus ditaklukan oleh
para generasi penerus bangsa. Untuk itulah perlu adanya peran perguruan
tinggi dalam mencapai keinginan tersebut.
Perguruan tinggi di Indonesia masih sangat berkekurangan di
bandingkan perguruan tinggi di luar negeri. Ditinjau dari tantangan dalam
pembiayaan,perubahan populasi calon mahasiswa,dan juga disparitas
perguruan tinggi antar daerah. Berbagai masalah yang ada pada perguruan
tinggi di Indonesia mempunyai titik berat pada masalah sumber daya
manusia.
Untuk itulah perguruan tinggi harus mampu menghasilkan mahasiswa
yang tidak hanya pandai dalam bidangnya namun, juga bermoral agar nilai
luhur bangsa ini tidak dikalahkan oleh globalisasi.

5. DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2007.Tantangan Perguruan Tinggi dalam era global.


http://bandono.web.id/.Diakses pada 29 mei 2016

Anonim. 2014. Tantangan Pendidikan di era globalisasi.


http://izzaucon.blogspot.co.id/.Diakses pada 29 mei 2016

Anonim.2015.Apa itu globalisasi. http://www.kuliah.info/.Diakses pada 29 mei


2016

Anonim.2013.Tantangan Pendidikan di era globalisasi.


http://armangeofrey.blogspot.co.id/.Diakses pada 29 mei 2016

Вам также может понравиться

  • Biosintesis dan Kelainan Purin
    Biosintesis dan Kelainan Purin
    Документ9 страниц
    Biosintesis dan Kelainan Purin
    Adrianii Nha-Nya Haniie Nomleni
    0% (1)
  • Transkripsi Eukariot Prokariot
    Transkripsi Eukariot Prokariot
    Документ6 страниц
    Transkripsi Eukariot Prokariot
    Adrianii Nha-Nya Haniie Nomleni
    Оценок пока нет
  • Purin Dan Pirimidin
    Purin Dan Pirimidin
    Документ19 страниц
    Purin Dan Pirimidin
    Sucy Paramita
    Оценок пока нет
  • Proker Tahunan
    Proker Tahunan
    Документ2 страницы
    Proker Tahunan
    Adrianii Nha-Nya Haniie Nomleni
    Оценок пока нет
  • Makalah
    Makalah
    Документ13 страниц
    Makalah
    Adrianii Nha-Nya Haniie Nomleni
    Оценок пока нет
  • Contoh Soal Taksonomi Bloom Revisi C1-C6
    Contoh Soal Taksonomi Bloom Revisi C1-C6
    Документ14 страниц
    Contoh Soal Taksonomi Bloom Revisi C1-C6
    Adrianii Nha-Nya Haniie Nomleni
    Оценок пока нет
  • SOAL
    SOAL
    Документ13 страниц
    SOAL
    Adrianii Nha-Nya Haniie Nomleni
    Оценок пока нет
  • Demulsifikasi
    Demulsifikasi
    Документ27 страниц
    Demulsifikasi
    Milton Velez
    Оценок пока нет
  • 1 Juni 2017
    1 Juni 2017
    Документ2 страницы
    1 Juni 2017
    Adrianii Nha-Nya Haniie Nomleni
    Оценок пока нет
  • Kimia Bahan Makanan Terjemahan Buku
    Kimia Bahan Makanan Terjemahan Buku
    Документ8 страниц
    Kimia Bahan Makanan Terjemahan Buku
    Adrianii Nha-Nya Haniie Nomleni
    Оценок пока нет
  • TERMOKIMIA
    TERMOKIMIA
    Документ12 страниц
    TERMOKIMIA
    Adrianii Nha-Nya Haniie Nomleni
    Оценок пока нет
  • Program Kerja Tahunan
    Program Kerja Tahunan
    Документ4 страницы
    Program Kerja Tahunan
    Adrianii Nha-Nya Haniie Nomleni
    Оценок пока нет
  • Percobaan 5
    Percobaan 5
    Документ22 страницы
    Percobaan 5
    WahyuNovaldiR
    Оценок пока нет
  • Pembahasan
    Pembahasan
    Документ4 страницы
    Pembahasan
    Adrianii Nha-Nya Haniie Nomleni
    Оценок пока нет
  • Peta Dunia
    Peta Dunia
    Документ1 страница
    Peta Dunia
    Adrianii Nha-Nya Haniie Nomleni
    Оценок пока нет
  • Pembuatan Aspirin Asam Asetil Salisilat
    Pembuatan Aspirin Asam Asetil Salisilat
    Документ5 страниц
    Pembuatan Aspirin Asam Asetil Salisilat
    shella168
    100% (1)
  • Pembahasan
    Pembahasan
    Документ4 страницы
    Pembahasan
    Adrianii Nha-Nya Haniie Nomleni
    Оценок пока нет
  • TUGAS
    TUGAS
    Документ1 страница
    TUGAS
    Adrianii Nha-Nya Haniie Nomleni
    Оценок пока нет
  • Tinjauan Pustaka Aspirin
    Tinjauan Pustaka Aspirin
    Документ4 страницы
    Tinjauan Pustaka Aspirin
    Adrianii Nha-Nya Haniie Nomleni
    Оценок пока нет
  • KINETIK ADSORPSI
    KINETIK ADSORPSI
    Документ25 страниц
    KINETIK ADSORPSI
    Anonymous g7yHQeB36
    Оценок пока нет
  • PAK
    PAK
    Документ5 страниц
    PAK
    Adrianii Nha-Nya Haniie Nomleni
    50% (2)
  • TUGAS
    TUGAS
    Документ1 страница
    TUGAS
    Adrianii Nha-Nya Haniie Nomleni
    Оценок пока нет
  • PROTEIN
    PROTEIN
    Документ7 страниц
    PROTEIN
    Adrianii Nha-Nya Haniie Nomleni
    Оценок пока нет
  • Pembuatan Aspirin Asam Asetil Salisilat
    Pembuatan Aspirin Asam Asetil Salisilat
    Документ5 страниц
    Pembuatan Aspirin Asam Asetil Salisilat
    shella168
    100% (1)
  • Laporan Praktikum Kimia Organik Lemak
    Laporan Praktikum Kimia Organik Lemak
    Документ19 страниц
    Laporan Praktikum Kimia Organik Lemak
    Ifa Hanifa
    Оценок пока нет
  • Uji Molisch
    Uji Molisch
    Документ13 страниц
    Uji Molisch
    Adrianii Nha-Nya Haniie Nomleni
    Оценок пока нет
  • Tugas Organik 2
    Tugas Organik 2
    Документ11 страниц
    Tugas Organik 2
    Adrianii Nha-Nya Haniie Nomleni
    Оценок пока нет
  • Uji Molisch
    Uji Molisch
    Документ13 страниц
    Uji Molisch
    Adrianii Nha-Nya Haniie Nomleni
    Оценок пока нет
  • 33 Trik Lengkap
    33 Trik Lengkap
    Документ15 страниц
    33 Trik Lengkap
    Soo Hwan YT
    Оценок пока нет
  • Lapbiokimiaacara2fix 140109011246 Phpapp01
    Lapbiokimiaacara2fix 140109011246 Phpapp01
    Документ22 страницы
    Lapbiokimiaacara2fix 140109011246 Phpapp01
    Edhys
    Оценок пока нет