Вы находитесь на странице: 1из 8

I.

TUJUAN
- dari praktikum ini mahasiswa diharapkan mengetahui cara budidaya jamur hitam dan
mengetahui hal hal yang mempengaruhi perkembangan jamur tiram.
- Adapun kegunaan dari percobaan ini adalah agar praktikan dapat mengetahui
bagaimana cara untuk dapat membuat media PDA (Potato Dextrose Agar).
II. ALAT DAN BAHAN
Alat dan Bahan Jamur Tiram Putih :
1. Timbangan 11. Semprotan
2. Ember 12. Pembakar spritius
3. Drum setrilisasi 13. Korek api
4. Alat pencampur 14. Serbuk Kayu
5. Alas pencampur 15. Bekatur
6. Plastic log 16. Serbuk Kapur
7. Cincin paralon 17. Air
8. Kapas 18. Bibit jamur tiram dan kuping
9. Karet 19. Alkohol
10. Spatula
Alat dan bahan PDA
1. Cawan petri 11. Aluminiumfoil
2. Tabung erlenmeyer 12. Selotip
3. Gelas ukur 13. Gunting
4. Autoklaf 14. Pisau
5. Kompor gas 15. Panci dan timbangan
6. Pengaduk 16. Kentang (200gram)
7. Saringan 17. Agar (20gram)
8. Kapas steril 18. Dektrose (20gram)
9. Kertas tebal 19. Air (1000ml)
10. Karet Gelang
III. CARA KERJA
A. Cara kerja PDA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Membuat media PDA :
Potong kentang dadu (2cm x 2cm x 2cm) kemudian tambahkan air
1 liter
Rebus kentang hingga mendidih dan matang, kemudian kecilkan
api dan biar selama 30 menit. Agar seri-seri dalam kentang
terlarut kedalam air secara maksimal.
Saring rebusan kentang dan kain atau kasa dengan saringan pori
rapat.
Diamkan beberapa saat untuk megendapkan resedu kentang.
Saring kembali dan tambahkan air sampai volume liter.
Panaskan kembali hasil saringan rebusan kentang dan tambahkan
dektrose dan agar campurkan hingga homogen, tambahkan air
volume 1 liter.
3. Mempraktikan kegiatan diatas sesuai dengan kelompok yang telah dibagi.
4. Membuat laporan.
B. Cara kerja Jamur Tiram Putih
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menimbang bahan yang digunakan media ( serbuk kayu,bekatul, serbuk
kapur) dengan perbandingan kayu (100) ; bekatul (10) ; Serbuk kapur (1).
3. Mencampur bahan yang ada sesuai takaran dan diaduk secara merata.
4. Menambahkan air ke dalam campuran kayu secukupnya dan memperhatikan
ketika bahan di peras tidak keluar airnya.
5. Bahan campuran tersebut selanjutnya dimasukkan kedalam plastic transparan
tetapi jangan sampai penuh, masukkan sisa plastic ke ring cincin paralon
lalu ikat dengan karet gelang, bagian tengah di isi kapas secukupnya
kemudian ditutup kertas Koran dan diikat karet gelang.
6. Bahan yang dibungkus plastic dimasukkan kedalam drum untuk proses
sterilisasi, air untuk mengukus hanya 25cm dari dasar drum. Lamanya proses
pengukusan 3 jam dengam suhu 100C.
7. Cara penanaman bibit :
- Penanaman bibit harus dilakukan pada tempat/ ruangan tertutup
- Semprot isi ruangan secara merata menggunakan alcohol 90%.
- Pakailah sarung tangan dalam menyemprot alcohol.
- Agar lebih mudah dalam penanaman bibit, log ang akan dinokulasi
diletakkan didepan dekat tangan kiri.
- Buka karet pada log, kertas penutup dan juga kapas peutup log.
- Berikan tiga sendok makan bibit.
- Pada setiapgerakan sendok yang digunakan, dipanaskan dengan api
lampu spiritus.
- Tutup log.
8. Log yang sudah ditanami dengan bibit diletakkan pada rak.
9. Diamkan saja sampai seluruh log tersebut tumbuh dengan sendirinya
miselium jamur.
10. Jika seluruh log media ditumbuhi miselium, tutup keras dan cincin bagian atas
log dibuka.
11. Agar kelembaban terjaga, semprotkan dengan menggunakan sprayer pada
setiap log
12. Jika jamur tumbuh mekar dan lebar, berarti sudah siap panen.
IV. HASIL PENGAMATAN
V. HASIL PEMBAHASAN
A. Potato Dextrose Agar

Media biakan adalah bahan atau campuran bahan yang dapat digunakan untuk
membiakkan mikroorganisme, karena memiliki daya duang yang tinggi terhadap
tumbuhan dan perkembang biakkannya.(winda,2009)

Mikroorganisme ataupun mikroba adalah mikro organism yang berderan sangat


kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantu. Mikroorganisme disebut
juga organism mikroskopik. Mikroorganisme sering kali bersel tunggal (uniselder)
mau pun bersel banyak (multi selder). Namun beberapa protistabersel tunggal masih
terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak dapat di lihat
dengan mata telanjang. Virus juga termasuk kedalam mikroorganisme meskipun
bersifat selder. (Andrew, 2011)

Media biakan merupakan suatu zat yang digunakan untuk menumbuhkan jasad
renik di laboratorium dari mediabikkan adalah memberikan tempat dan kondisi yang
mendukung pertumbuhan dari mikroorganisme yang ditumbuhkan. Sebelum
menumbuhkan mikroorganisme dengan baik, langkah pertama harus dapat dipahami
kebutuhan dasar mikroorganisme lalu mencoba memformdasikan suatu medium yang
member hasil terbaik, (winda, 2009)

Potato dextrose agar merupakan salah satu media yang baik di gunakan untuk
membiakkan suatu mikroorganisme, baik itu berupa cendawan/fungsi,
bakteri,mauoun sel mahluk hidup. Potato dextrose agar merupakan paduan yang
sesuai untuk menumbuhkan biakan. (winda, 2009)
Karena extra potato (kentang) merupakan sumber karbohidrat, dextrose (gugusan
gula, baik itu monosakarida atau polysakarida) sebagai tambahan nutrisi bagi biakan,
sedangkan agar merupakan bahan media/tempat tumbuh bagi bikan yang baik, karena
mengandung cukup air. (winda 2009)

Agar-agar merupakan karbohidrat dengan molekul tinggi yang mengisi sel pada
rumput laut. Agar-agar termasuk pada kelompok peletin dan tergolong suatu polimer
yang terbentuk dari monomer glaktosa. Agar-agar juga bisa berbentuk bubuk dan
dapat diperjual belikan. (bagus, 2010)

Gel tercipta karena ketika dipanaskan didalam air, molekul agar-agar mendapat
satu sama lain memadat dan membentuk kisi-kisi yang mengukang molekul-molekul
air. Terbentuklah system koloid padat cair kisi-kisi tersebut di fungsikan dalam
elektroforesis gel agarosa untuk mencegah pergerakan molekul objek karena
perbedaan tegangan antara dua kutub, kepadatan gel agar-agar pun lumayan kuat
untuk menopang tumbuhan kecil sehingga acap kali digunakan sebagai media dalam
kultur jaringan (bagus 2010)

Media PDA (Potato Dextrose Agar) merupakan medium semisintetik. Media


merupakan tempat dimana terjadi perkembangan organism, organism menyerap
karbohidrat dari kaldu kentang dan gula serta dari agar yang telah dicampur. Hal ini
lah yang menyebabkan mengapa kentang harus dipotong dadu, agar karbohidrat di
kentang dapat di kelar dan menyatu dengan air sehingga menjadi kaldu. Semakin
kecil permukaan maka semakin besar daya osmosirnya (risda 2007)

Dari hasil pengamatan yang dilakukan selama praktikum dapat diketahui bahwa
media yang dibuat dan digunakan sebagai media bakteri dan jamur. Media PDA
memiliki komposisi utama yaitu kentang sebanyak 200gr, agar-agar bening sebanyak
20gr dan dextrose sebanyak 20gr, serta ada penambahan 1000ml aquades.
Pada kentang yang telah di potong berbentuk dadu kecil harus dibersihkan dari
kotoran atau kehidupan jasad renik, lalu pootong kentang direbus lalu disaring larutan
kentang tersebut. Ini sesuai dengan liferatur Amni (2009) telah menyatukan
pengembangan media cair menggunakan media ekstrak gda sehingga salah satu
operasional pembuat media, dicuci bersih dan dipotong dadu, kemudian di masukkan
kedalam beaker glass dan penambahan aquades

Banyak media seperti media alami, media sintetik, tetepi prosedur dengan bahan
alami diambil dari contoh pembuatan PDA (Potato Dextrose Agar). Isolate jamur dan
di pindahkan ke cawan, lankah-langkah tersebut harus dilakukan secara esemfis, tetap
kembali dengan kapas dan aluminium foil. Cawan petri yang telah di autoklaf harus
diletakkan dibawah sinar UV dari laminar air flow. Sehingga cawan petri ini
digunakan sebagai tempat atau wadah penuangan media.

B. Jamur Tiram Putih

Jamur merupakan organisme yang tidak berklorofil sehingga jamur tidak dapat
menyediakan makanan sendiri dengan cara fotosintesis seperti pada tanaman yang
berklorofil. Oleh karena itu, jamur mengambil zat-zat makanan yang sudah jadi yang
dibuat oleh organisme lain untuk kebutuhan hidupnya. Karena ketergantungannnya
terhadap organisme lain, maka jamur digolongkan sebagai tanaman heterotrofik.

Jamur terdiri dari bermacam-macam jenis, ada yang merugikan dan ada yang
menguntungkan bagi kehidupan manusia. Jamur yang merugikan antara lain karena
bersifat patogen yaitu dapat menyebabkan penyakit pada manusia, hewan maupun
tumbuhan.

Budidaya jamur merupakan salah satu budidaya yang tidak mengenal musim dan
tidak membutuhkan tempat yang luas. Jenis-jenis jamur yang umum dibudidayakan
ialah jamur yang menguntungkan bagi manusia diantanya jamur merang (Volvariella
volvaceae),jamur tiram (Pleurotus ostreatus),jamur kuping (Auricularia
polytricha),jamur payung (Lentinus edodes),dan jamur kancing (Agaricus Sp). Media
untuk pertumbuhan jamur dapat menggunakan limbah yaitu limbah pertanian(merang
dan daun pisang) dan limbah industri (serbuk gergaji). Ramuan atau campuran yang
digunakan sebagai media juga bermacam-macam, sedangkan metode yang digunakan
untuk budidaya jamur ini juga bermacam-macam, seperti cara ilmiah,
konvensional,tradisional,dan semi modern.

Jamur tiram tumbuh pada serbuk kayu, khususnya yang memiliki serat lunak
seperti jenis kayu albasiah. Suhu optimum untuk pertumbuhan tubuh buah jamur
tiram adalah 20 28C, dengan kelembaban 80 90 %. Pertumbuhan jamur tiram
membutuhkan cahaya matahari tidak langsung, aliran udara yang baik, dan tempat
yang bersih.

Jamur kuping (Auricularia Sp.) merupakan salah satu kelompok jelly fungi yang
masuk ke dalam kelas Basidiomycota dan mempunyai tekstur jelly yang unik. Fungi
yang masuk ke dalam kelas ini umumnya makroskopis atau mudah dilihat dengan
mata telanjang. Auricularia auricula umumnya kita kenal sebagai jamur kuping.
Jamur ini disebut jamur kuping karena bentuk tubuh buahnya melebar seperti daun
telinga manusia (kuping).

Karakteristik dari jamur kuping ini adalah memiliki tubuh buah yang kenyal
(mirip gelatin) jika dalam keadaan segar.Namun, pada keadaan kering, tubuh buah
dari jamur kuping ini akan menjadi keras seperti tulang. Bagian tubuh buah dari
jamur kuping berbentuk seperti mangkuk atau kadang dengan cuping seperti kuping,
memiliki diameter 2-15 cm, tipis berdaging, dan kenyal.

Warna tubuh buah jamur ini pada umumnya hitam atau coklat kehitaman akan
tetapi adapula yang memiliki warna coklat tua. Jenis jamur kuping yang paling
memiliki nilai bisnis yang tinggi adalah yang memiliki warna coklat pada bagian atas
tubuh buah dan warna hitam pada bagian bawah tubuh buah, serta ukuran tubuh buah
kecil. Jamur kuping merupakan salah satu jamur konsumsi yang umum dikeringkan
terlebih dahulu, kemudian direndam dengan air dalam waktu relatif singkat sehingga
jamur ini akan kembali seperti bentuk dan ukuran segarnya.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan kurang lebih 1 minggu 2 hari


jamur baru mulai tumbuh disekitar bagian atas disekitar cinicn baglock atau belum
menyebar seluruhnya. Beberapa kemungkinan penyebab yang ada :

- Waktu pengamatan yang kurang. Umumnya pengamatan yang dibutuhkan


20 30 hari untuk dapat melihat hasil pertumbuhan miselium jamur
- Kurangnya sterilisasi baik pada saat pembuaatan media,penanaman bibit
ataupun tempat penyimpanan baglock.
VI. KESIMPULAN
Media biakan adalah bahan atau campuran bahan yang dapat digunakan untuk
membiakkan mikroorganisme.
Potato dextrose agar merupakan salah satu media yang baik di gunakan untuk
membiakkan suatu mikroorganisme, baik itu berupa cendawan/fungsi,
bakteri,mauoun sel mahluk hidup.
Jamur merupakan organisme yang tidak berklorofil sehingga jamur tidak
dapat menyediakan makanan sendiri dengan cara fotosintesis seperti pada
tanaman yang berklorofil.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan kurang lebih 1 minggu 2 hari
jamur baru mulai tumbuh disekitar bagian atas disekitar cinicn baglock atau
belum menyebar seluruhnya. Beberapa kemungkinan penyebab yang ada :
o Waktu pengamatan yang kurang. Umumnya pengamatan yang
dibutuhkan 20 30 hari untuk dapat melihat hasil pertumbuhan
miselium jamur
o Kurangnya sterilisasi baik pada saat pembuaatan media,penanaman
bibit ataupun tempat penyimpanan baglock.
DAFTAR PUSTAKA

Amni, S. 2009. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi(http://www.mikrobiologi.ac.com

). Diakses pada tanggal 2 janaril 2017.

Andrew, c. 2010. Mikrobiologi.( http://www.coremap.com

) Diakses pada tanggal 2 januari 2017.

Bagus, 2010. Agar-agar.( http://www.brainon.foot.id.org

) diakses pada tanggal 2 januari 2017.

Oktavita. 2009. Tempat Budidaya Jamur Tiram.http://oktavita.com/tempat-budidaya-jamur-


tiram.htm. diakses 2 januari 2017.

Risda. 2007. Potato Dextrose Agar.( http://www.mikrobiologidasar.com

) diakses pada tanggal 2 januari 2017.

Winda, S. 2009. Pembuatan Media Potato Dextrose Agar.( http://www.mikromedia.co.org)


diakses pada tanggal 2 januari 2017.

Вам также может понравиться