Вы находитесь на странице: 1из 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Gingivitis merupakan salah satu penyakit jaringan periodontal yang sering
1
ditemukan oleh dokter gigi. Gingivitis adalah suatu proses inflamasi yang
terbatas pada jaringan gingiva namun tidak menyebabkan kehilangan perlekatan
2,3,4
secara klinis. Penyebab utama gingivitis adalah akumulasi plak mikrobial di
servikal gigi dan sekitarnya. Gingivitis sebagai penyakit infeksi memiliki gejala
klinis berupa kemerahan, pembengkakan, hilangnya tekstur gingiva bebas, dan
3,5,6
perdarahan saat probing.
Gejala klinis dari gingivitis terjadi oleh karena adanya respon tubuh dalam
melawan penyebab terjadinya gingivitis. Bakteri-bakteri yang terdapat di dalam
plak mengakibatkan munculnya respon imun pada pejamu. Pertahanan pertama
7
pada pejamu dalam melawan infeksi adalah neutrofil. Neutrofil merupakan salah
satu kelompok sel leukosit dengan jumlah inti sel yang banyak dan termasuk ke
dalam kelompok polimorfonuklear (PMN). Demikian halnya infeksi yang terjadi
pada jaringan periodontal juga akan memicu timbulnya respon imun. Neutrofil
merupakan bagian dari sistem imun non-spesifik yang bekerja untuk melakukan
fagositosis terhadap bakteri penyebab infeksi pada jaringan periodontal seperti
gingivitis. Oleh karena itu, lesi awal pada gingivitis terjadi reaksi inflamasi akut
5,8
yang ditandai dengan akumulasi neutrofil. Reaksi ini terjadi dalam kurun waktu
2 sampai 4 hari karena pelepasan neutrofil dari pembuluh darah ke jaringan yang
terinfeksi terjadi dalam waktu 2 sampai 4 jam dan akan bertahan hidup selama 1
6,9
sampai 2 hari.
Jumlah neutrofil bervariasi pada setiap individu, sehingga hal ini akan
10,11
berdampak pada daya tahan tubuh untuk melawan suatu infeksi. Upaya untuk
meningkatkan kekebalan tubuh dapat dilakukan dengan memacu aktivitas sel-sel
11,12
imun menjadi lebih optimal. Salah satu upaya tersebut dapat dilakukan dengan
pemberian zat-zat yang bersifat imunomodulator seperti polisakarida,
13
glikoprotein, saponin, dan flavonoid. Zat-zat imunomodulator ini dapat
ditemukan pada tanaman herbal, salah satunya adalah lidah buaya (Aloe
14,15,16
vera).

1 Universitas Syiah Kuala


2

Aloe vera dikenal juga sebagai Aloe barbadensis Miller yang merupakan
salah satu tanaman yang termasuk dalam famili Liliaceae. Menurut Grindlay et al
(1986) melaporkan bahwa daun dari lidah buaya (Aloe vera) mengandung lebih
dari 200 komponen yang terdiri dari aloesin, anthraquinone (aloin dan aloe-
emodin), acemannan, saponin, sterol, asam amino dan vitamin. Sebagian besar
komponen tersebut mempunyai aktivitas biologis yang berbeda-beda untuk
17-21
kesehatan seperti antibakteri, penyembuhan luka, dan imunomodulatori. Aloe
vera sebagai bahan imunomodulator juga memiliki kemampuan sebagai bahan
12
imunoregulator, imunosupresor, dan imunostimulan. Kemampuan tanaman ini
bertindak sebagai imunosupresor dan imunostimulan karena adanya berbagai
macam unsur dan zat yang dapat bertindak sebagai agen anti-inflamasi antara lain
asam salisilat, vitamin, polisakarida, dan asam lemak. Di samping itu terdapat
pula indometasin yang dapat mengurangi edema, menghambat enzim
siklooksigenase dan menghambat motilitas dari leukosit Poli MorfoNuklear
22
(PMN) yang bila jumlahnya berlebihan dapat merusak jaringan.
Potensi imunostimulan yang dimiliki oleh Aloe vera sangat besar, karena
tanaman ini memiliki 90% rhodium dan iridium yang terdapat didalam
acemannan. Acemannan merupakan salah satu bagian dari polisakarida yang
23
dapat meningkatkan leukosit seperti makrofag dan sel T. Pada penelitian
sebelumnya, Oronzo-Barocio et al (1999) mengobservasi imunosupresan pada
tikus yang diberi perawatan Aloe gel hasilnya menunjukkan adanya perbaikan
24
respon imun seluler. Hasil penelitian Widurini M (2003) menggunakan daun
lidah buaya (Aloe vera) konsentrasi 100% yang diaplikasikan pada radang mukosa
mulut tikus, ternyata dapat menurunkan radang mukosa mulut tikus
22
(cit.Sulistiawati IDAN, 2011).
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai pengaruh aplikasi ekstrak daging lidah buaya (Aloe vera) terhadap
jumlah neutrofil pada gingivitis.

1.2. Rumusan Masalah


Bagaimanakah pengaruh aplikasi ekstrak daging lidah buaya (Aloe vera)
terhadap jumlah neutrofil pada gingivitis ?

Universitas Syiah Kuala


1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi ekstrak
daging lidah buaya (Aloe vera) terhadap jumlah neutrofil pada gingivitis

1.4. Manfaat Penelitian


1.4.1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengalaman peneliti
dalam melaksanakan penelitian di bidang ilmu kedokteran gigi khususnya
Biologi Oral melalui penelitian pengaruh aplikasi ekstrak daging lidah
buaya (Aloe vera) terhadap jumlah neutrofil pada gingivitis

1.4.2. Bagi Institusi Pendidikan


Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi tambahan yang dapat
dijadikan referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang Biologi
Oral kedokteran gigi dan sumber data bagi pihak yang membutuhkan.

1.4.3. Bagi Masyarakat


Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi ilmiah mengenai manfaat
dan potensi dari tanaman lidah buaya sebagai alternatif yang murah dan
mudah didapat dalam penanganan penyakit periodontal seperti gingivitis serta
dapat membantu peningkatan budidaya tanaman obat di Indonesia.

Вам также может понравиться

  • Dokumen - Tips - Profil Puskesmas Lampaseh
    Dokumen - Tips - Profil Puskesmas Lampaseh
    Документ32 страницы
    Dokumen - Tips - Profil Puskesmas Lampaseh
    Husnul Khatimah Imaduddin
    Оценок пока нет
  • MANAJEMEN PUSKESMAS
    MANAJEMEN PUSKESMAS
    Документ16 страниц
    MANAJEMEN PUSKESMAS
    Husnul Khatimah Imaduddin
    Оценок пока нет
  • Radiologi Kedokteran Gigi
    Radiologi Kedokteran Gigi
    Документ1 страница
    Radiologi Kedokteran Gigi
    Husnul Khatimah Imaduddin
    Оценок пока нет
  • Suratpinjam Ruangan
    Suratpinjam Ruangan
    Документ1 страница
    Suratpinjam Ruangan
    Husnul Khatimah Imaduddin
    Оценок пока нет
  • CTH Pendahuluan 2
    CTH Pendahuluan 2
    Документ3 страницы
    CTH Pendahuluan 2
    Husnul Khatimah Imaduddin
    Оценок пока нет
  • INFORMED CONSENT
    INFORMED CONSENT
    Документ15 страниц
    INFORMED CONSENT
    ys
    100% (2)
  • Perbedaan Gigi Susu Dan Gigi Prmanent
    Perbedaan Gigi Susu Dan Gigi Prmanent
    Документ2 страницы
    Perbedaan Gigi Susu Dan Gigi Prmanent
    Husnul Khatimah Imaduddin
    Оценок пока нет
  • Borang Interpretasi Blok 7
    Borang Interpretasi Blok 7
    Документ4 страницы
    Borang Interpretasi Blok 7
    Bilqist Savannah Putri
    Оценок пока нет
  • Amalgam
    Amalgam
    Документ2 страницы
    Amalgam
    Husnul Khatimah Imaduddin
    Оценок пока нет
  • Tahap Pembentukan Plak Gigi
    Tahap Pembentukan Plak Gigi
    Документ3 страницы
    Tahap Pembentukan Plak Gigi
    Husnul Khatimah Imaduddin
    Оценок пока нет
  • Pulpa Dan Apikal
    Pulpa Dan Apikal
    Документ8 страниц
    Pulpa Dan Apikal
    Husnul Khatimah Imaduddin
    Оценок пока нет
  • Komunikasi Medis (Skenario)
    Komunikasi Medis (Skenario)
    Документ5 страниц
    Komunikasi Medis (Skenario)
    Husnul Khatimah Imaduddin
    Оценок пока нет
  • Resin
    Resin
    Документ12 страниц
    Resin
    Husnul Khatimah Imaduddin
    Оценок пока нет
  • Pulpa Dan Apikal
    Pulpa Dan Apikal
    Документ8 страниц
    Pulpa Dan Apikal
    Husnul Khatimah Imaduddin
    Оценок пока нет
  • Informed Consent
    Informed Consent
    Документ2 страницы
    Informed Consent
    Husnul Khatimah Imaduddin
    Оценок пока нет
  • Definisi Karies
    Definisi Karies
    Документ5 страниц
    Definisi Karies
    Husnul Khatimah Imaduddin
    Оценок пока нет