Вы находитесь на странице: 1из 23

1

BAB 8
DESAIN ORGANISASI DALAM BISNIS INTERNASIONAL
TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan:
Sifat desain (struktur) organisasi internasional
Dampak aktivitas internasional atas desain organisasi
Desain organisasi global
Isu-isu terkait dalam desain organisasi global
Budaya perusahaan dalam bisnis internasional
Mengelola perubahan dalam bisnis internasional

SIFAT DESAIN (STRUKTUR) ORGANISASI INTERNASIONAL


Menurut Wild (2001:368) desain organisasi sering disebut juga struktur organisasi adalah
pola menyeluruh komponen dan konfigurasi secara struktural yang digunakan untuk
mengelola organisasi secara menyeluruh. Desain organisasi adalah sarana dasar untuk
melaksanakan strategi dan melalui desain organisasi pekerjaan atau aktivitas organisasi
diwujudkan. Sebuah perusahaan tidak akan berfungsi dengan baik tanpa adanya
komponen-komponen yang ada didalamnya secara terstruktur dirancang dengan tepat.
Studi organisasi pertama kali dilakukan oleh Max Weber, seorang sosiolog Jerman, yang
digambarkannya sebagai desain birokrasi yang didasarkan atas aturan rasional, regulasi
dan prosedur operasi baku (standard operating procedure).
Riset tentang desain organisasi kemudian dilakukan oleh Joan Woodward, Tom Burns,
GM Stalker, Derek Pugh, dan David Hickson, menunjukkan bahwa para manajer dapat
mendesain struktur organisasi dalam banyak cara yang berbeda. Menurut riset mereka,
bahwa elemen-elemen penting yang mempengaruhi struktur suatu organisasi yang cocok
adalah ukuran perusahaan, penggunaan teknologi, dan lingkungan budaya di mana
perusahaan itu beroperasi. Sebagai contoh, perusahaan yang menjual produk konsumen
dengan merek dagang tertentu di berbagai pasar di dalam suatu negara tuan rumah (host
country), maka struktur organisasinya dapat disusun berdasarkan geografis wilayah
operasinya. Proctor & Gamble menggunakan pendekatan struktur organisasi secara
geografis selama bertahun-tahun. Namun menurut beberapa studi terakhir bahwa umumnya
perusahaan melakukan perubahan struktur organisasi setiap 5 tahun.
2

DAMPAK AWAL AKTIVITAS INTERNASIONAL ATAS DESAIN ORGANISASI


Perusahaan yang berkembang dari perusahaan domestik menjadi perusahaan internasional
dapat merubah desain organisasinya dari domestik menjadi perusahaan internasional. Hal
yang menjadi pertimbangan perubahan adalah adanya penjualan internasional dari
sebelumnya pada perusahaan domestik.
Pendekatan Corollary
Dalam desain ini perusahaan menggunakan desain organisasi domestik dengan menambah
satu unit organisasi untuk tingkat internasional yang digunakan untuk menangani aktivitas
ekspor. Sebagai contoh, Texas- Based Oil Internasional mempunyai satu unit yang
terspesialisasi tinggi dalam hal menganalisis dan memantau pengeboran minyak yang
bekerja sama dengan perusahaan Jepang di kawasan Asia Pasific.
Departemen Ekspor
Dalam hal in perusahaan domestik yang semula mempunyai unit ekspor, kemudian karena
kegiatan ekspor sangat penting, maka unit itu ditingkatkan menjadi departemen ekspor.
Departemen ekspor melakukan pekerjaan dan tanggung jawab operasi internasional,
pemasaran produk, proses pemesanan produk, kerjasama dengan distributor asing, dan
kesepakatan finansial bilamana diperlukan. Departemen ekspor ini bisa saja membawahi
beberapa unit, misalnya unit penjualan, unit pemasaran, unit distributor, SDM, keuangan,
dan fungsi-fungsi lainnya sesuai dengan keperluan operasi internasional.
Contoh desain organisasi perusahaan kecil yang memiliki departemen ekspor sbb:

PRESIDEN DAN
EKSEKUTIF OFFICER

DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR


PENJUALAN DAN MANUFAKTUR DAN OPERASI OPERASI EKSPOR
PEMASARAN

DIREKTUR DIREKTUR
KEUANGAN SDM DAN HUB. TENAGA KERJA

Gambar 8.1. Departemen Ekspor pada Perusahaan Kecil Manufaktur


Sumber: International Business. Managerial Perspectives. Wild, 2001:371
Divisi Internasional
Bilamana sebuah perusahaan mempunyai aktivitas operasi dan menjual produk di pasar
asing dengan menempatkan karyawannya pada cabang-cabang perusahaan di luar negeri,
3

maka desain departemen ekspor tidak pas lagi menangani banyak pekerjaan perusahaan di
luar negeri dan membutuhkan unit operasi yang lebih besar lagi dalam bentuk divisi
internasional. Divisi ekspor biasanya membawahi cabang-cabang perusahaan di luar
negeri yang menangani berbagai aktivitas produksi, distribusi, memasarkan, tanggung
jawab manajerial, koordinasi dengan banyak pihak, dan pengelolaan informasi yang lebih
banyak. Dengan mendesain divisi internasional perusahaan mempunyai unit organisasi
yang mempunyai spesialisasi dalam pengelolaan operasi bisnis internasional. Contoh,
perusahaan Banco Excel Economico SA, bank swasta di Amerika Latin mempunyai desain
organisasi divisi internasional, seperti contoh dalam Gambar 8.2. berikut.

PRESIDENT AND
CHIEF EXECUTIVE OFFICER

VICE PRESIDENT VICE PRESIDENT VICE PRESIDENT VICE PRESIDENT


CORPORATE FINANCE DIVISI RETAIL CORPORATE BANKING INTERNATIONAL
& NONFINANCIAL DIVISION DIVISION BANKING
INVESTMENT DIVISION

Gambar 8.2. Desain Divisi Internasional Perusahaan Banco Excel Economico S.A
Sumber: International Business. Managerial Perspectives. Wild, 2001:371

DESAIN ORGANISASI GLOBAL


Desain organisasi perusahaan global dirancang untuk memenuhi tiga jenis pengetahuan
yang diperlukan untuk bersaing secara internasional di pasar global, yaitu:
Area knowledge (pengetahuan kawasan), manajer mesti memahami budaya,
komersial, sosial, dan kondisi ekonomi di setiap pasar asing yang dilayani
perusahaan.
Product knowledge (pengetahuan produk), manajer mesti mengerti faktor-faktor
tren teknologi, kebutuhan konsumen, kekuatan persaingan yang mempengaruhi
produk yang diproduksi perusahaan dan menjualnya.
Functional knowledge (pengetahuan fungsional), manajer mesti mempunyai akses
mitra kerja dengan basis keahlian dalam menjalankan fungsi bisnis seperti
4

produksi, pemasaran, keuangan, akuntansi, sumber daya manusia, dan teknologi


informasi.
Bentuk-bentuk desain organisasi yang paling umum perusahaan global (MNC) adalah
produk, area, fungsional, customer, dan matrix. Perusahaan MNC menggunakan salah satu
dari tiga filosopi pendekatan yang mengarahkan pendekatan mereka kepada fungsi tertentu
seperti desain organisasi dan pemasaran.
The ethnocentric approach digunakan oleh perusahaan MNC yang beroperasi
internasional dengan cara yang sama dengan kebiasaan yang mereka lakukan dalam
operasi pasar domestik mereka.
The polycentric approach digunakan oleh perusahaan MNC yang menerapkan operasi
mereka sesuai dengan kondisi kebiasaan pasar asing yang mereka layani.
The geocentric approach digunakan oleh perusahaan MNC yang menganalisis kebutuhan
pelanggan mereka di seluruh dunia dan menerima standar operasi untuk semua pasar yang
mereka layani.

Desain Produk Global


Kebanyakan bentuk desain organisasi perusahaan MNC adalah desain (struktur) produk
global (global product dessign). Dalam bentuk ini merancang tanggung jawab global untuk
produk tertentu atau kelompok produk tertentu ke dalam suatu divisi operasi produk
tertentu. Desain ini cocok bagi perusahaan MNC yang mempunyai beragam produk yang
berbeda atau bila lini produk-produk tersebut dijual dalam pasar-pasar asing yang berbeda.
Koordinasi antar lini produk tidak begitu penting.
Bila produk produk saling terkait, maka perusahaan mengambil bentuk M-form design
(desain bentuk M, dimana M adalah Multidivisional), tetapi bila produk tidak saling
terkait, maka desain disebut H-form design (desain bentuk H, dimana H adalah holding ).
Dalam suatu perusahaan holding berbagai aktivitas fungsi bisnis yang tidak terkait dalam
bisnis yang atonomi dan sedikit saling ketergantungan. Contoh, Perusahaan Unilever
menggunakan bentuk M (multidivisional) .
Perusahaan Shougang Corp salah satu BUMN terbesar Cina menggunakan bentuk H
(holding). Selama 20 tahun perusahaan Cina ini menggunakan strategi diversifikasi tidak
terkait, lihat Contoh desain produk global Shougang Corp.
5

CHIEF EXECUTIVE OFFICER

REAL ESTATE FINANCIAL STEEL PRODUCT NEW VENTURES


SERVICES

BANKING SEMI
CONDUCTORS

INSURANCE MINING

Gambar 8.3. Desain Produk Global Shaugang Corp.


Sumber: International Business. Managerial Perspectives. Wild, 2001:374

Ada beberapa keuntungan desain (struktur) organisasi korporate global berdasarkan produk
adalah:
1. Bila suatu divisi memfokuskan satu produk atau kelompok produk, maka manager
divisi memperoleh keahlian dalam semua aspek mengenai produk tertentu atau
kelompok produk tertentu.
2. Desain produk global memungkinkan efisiensi dalam produksi karena manajer
bebas memproduksi produk di mana saja biaya manufaktur terendah.
3. Memungkinkan manajer mengkoordinasikan berbagai fasilitas produksi,
pengalihan output dari satu pabrik ke pabrik lainnya bila kondisi permintaan global
biaya berfluktuasi.
4. Karena mempunyai pengetahuan yang luas terhadap produk, maka mereka
mempunyai kemampuan lebih baik untuk menerapkan teknologi baru atas produk
atau produk-produk mereka secara cepat dan fleksibel terhadap perubahan
teknologi yang mempengaruhi pasar mereka.
5. Desain produk global memfasilitasi pemasaran produk global. Perusahaan
memperoleh fleksibilitas dalam pengintroduksi, mempromosikan, mendistribusikan
setiap poroduks atau kelompok produk. Para manajer produk dapat mengejar target
penjualan sesuai dengan rencana mereka.
6. Karena desain produk global mendorong para manajer berfikir global, desain
produk global juga memfasilitasi falsafah perusahaan secara geocentris. Hal ini
6

berguna sebagai mind-set agar perusahaan bekerja lebih baik dalam


mengembangkan kemampuan internasional secara internal.
Desain produk global juga mempunyai kelemahan-kelemahan:
1. Desain produk global mendorong adanya duplikasi yang mahal sebab setiap produk
membutuhkan kemampuan bidang fungsional sendiri-sendiri seperti fungsi
pemasaran, keuangan, dan manajemen informasi, dan kadang-kadang bahkan juga
duplikasi fasilitas produksi, distribusi, dan litbang.
2. Setiap manajer produk mesti mengembangkan sendiri pengetahuan mengenai
lingkungan budaya, legal, dan politik dalam berbagai pasar nasional dan regional
di mana perusahaan beroperasi.
3. Koordinasi dan korporat belajar lintas kelompok produk menjadi lebih sulit.
Seandainya koordinasi semacam itu adalah bagian penting dari strategi
internasional perusahaan, maka suatu desain organisasi global yang berbeda, seperti
desain area global, mungkin menjadi lebih cocok.

Desain Kawasan Global (global area design)


Desain (struktur) perusahaan kawasan global mengorganisasikan aktivitas perusahaan pada
kawasan atau regional tertentu di dunia. Desain ini khususnya berguna bagi perusahaan
yang menggunakan filosofi policentris atau filosofi multidomestik. Desain kawsasan
global ini paling banyak digunakan oleh perusahaan yang memiliki produk yang tidak
dapat ditransfer lintas kawasan. Misalnya perusahaan yang memproduksi majalah tertentu,
karena alasan perbedaan budaya dan bahasa tidak dapat diekspor ke negara tertentu.
Desain kawasan global berguna bagi perusahaan yang mempunyai strategi pemasaran
spesifik kawasan lokal tertentu, dibanding dengan perusahaan yang mempunyai strategi
pada pasar yang sangat dipengaruhi oleh efisiensi dan inovasi teknologi atau perusahaan
yang mempunyai kekuatan daya saing tergantung pada merek dagang produk. Perusahaan
memfokuskan desain ini untuk mengembangkan keahlian memenuhi kebutuhan konsumen
lokal tertentu dan secara cepat mengikuti perubahan kondisi pasar lokal yang dilayaninya.
Mereka juga dapat mengembangkan bauran produk dalam semua kawasan, namun
mempromosikan hanya yang cocok dengan pereferensi dan selera lokal.
Kelemahan desain kawasan global adalah:
1. Dengan memfokuskan pada kebutuhan lokal tertentu, perusahaan mengurbankan
efisiensi biaya yang dapat diperoleh melalui produksi secara global.
7

2. Difusi teknologi lambat sebab inovasi disatu divisi kawasan tidak dapat diadopsi
pada semua lainnya. Jadi desain ini tidak bisa cocok untuk lini produk yang
membutuhkan perubahan teknologi secara cepat.
3. Desain kawasan global menghasilkan duplikasi sumber daya karena setiap kawasan
mesti mempunyai sendiri fungsi spesialisnya, ahli produk, dan dalam banyak kasus
fasilitas produksi.
4. Koordinasi lintas kawasan mahal dan melemahkan perencanaan produk.

Desain (struktur) fungsional global ( global functional design)


Desain fungsional global mengharuskan suatu perusahaan untuk menciptakan departemen
aau divisi-divisi yang bertanggung jawab secara global untuk fungsi-fungsi
keorganisasian- keuangan, operasi, pemasaran, R&D, dan manajemen sumberdaya
manusia.
Desain ini digunakan oleh perusahaan MNC yang mempunyai lini produk yang mirip
sama atau lini produk relatif sedikit. Desain ini sering disebut U-form organisation, di
mana U artinya unity. Contoh British Airways, menggunakan struktur fungsional
global. Perusahaan ini pada intinya merupakan suatu perusahaan bisnis-tunggal- yaitu
menyediakan jasa angkutan udara, public affairs, rekayasa, keuangan perusahaan, SDM,
dan fungsi dasar lainnya. Lihat Gambar 8.4.
8

CHAIRMAN AND CEO

DIRECTOR DIRECTOR DIRECTOR DIRECTOR DIRECTOR DIRECTOR


MARKETING PUBLIC ENGINEERING HEALTH GOVERNMENT SAFETY,AND
AND AFFAIRS SERVICES & INDUSTRY SECURITY,
OPERATION AFFAIRS
ENVIRONMENT

DIRECTOR DIRECTOR DIRECTOR DIRECTOR DIRECTOR


FLIGHT CREW CORPORATE CORPORATE LEGAL HUMAN
OPERATIONS STRATEGI FINANCE AFFAIRS RESOURCES

Gambar 8.4. Desain Fungsional Global British Airways.


Sumber: International Business. Managerial Perspectives. Wild, 2001:378

Ada beberapa keuntungan struktur fungsional global sebagai berikut:


1. Perusahaan dengan mudah dapat mentransfer expertise (kepiawaian) dalam setiap
bidang fungsional.sebagai contoh, Exxon Mobil menggunakan desain fungsional
global, sehingga memungkinkan perusahan mentransfer karyawan yang trampil di
Teluk Meksico untuk di transfer ke operasi lepas pantai di Malaysia. Juga
teknologi testing yang digunakan di Lousiana USA dapat pula digunakan untuk
melakukan testing penyulingan minyak di Singapore dan Trecate, Italia.
2. Manajer dapat mempertahankan pengendalian operasi secara fungsional secara
tersentralisasi. Sebagai contoh pimpinan Exxon Mobil pada divisi penyulingan
(refinery) dapat secara cepat menyesuaikan aktivitas ptoduksi atau bauran produk
di berbagai penyulingan untuk menghadapi perubahan permintaan di seluruh
dunia, sehingga mencapai penggunaan secara efisien atas sumber daya perusahaan
yang mahal.
3. Desain fungsional global memfokuskan perhatian pada fungsi-fungsi kunci
perusahaan. Sebagai contoh, para manajer dengan mudah dapat mengisolir
9

permasalahan pemasaran dan membedakannya dari aktivitas aktivitas dalam


fungsi yang lain.
Di samping adanya keuntungan di atas, desain fungsional global tidak cocok untuk banyak
bisnis, karena mempunyai tiga kelemahan:
1. Desain fungsional global hanya cocok bila perusahaan mempunyai relatif sedikit
produk atau konsumen.
2. Koordinasi di antara divisi-divisi akan menjadi masalah utama. Sebagai contoh,
divisi produksi dan divisi pemasaran dapat menjadi begitu berbeda dari fungsi-
fungsi lainnya, di mana masing-masing kedua fungsi tersebut lebih cenderung
mengejar sasaran masing-masing divisi ketimbang sasaran perusahaan secara
menyeluruh.
3. Ada kemungkinan duplikasi sumberdaya di antara para manajer. Sebagai contoh,
manajer keuangan, pemasaran, dan operasi dapat mempekerjakan seorang expert
dalam regulasi Jepang, bilamana seorang expert tersebut dapat melayani keahlian
dalam ketiga fungsi tersebut secara efektif.
Desain Pelanggan Global (Global customer design)
Desain pelanggan global digunakan bila sebuah perusahaan melayani beragam pelanggan
atau kelompok pelanggan, setiap pelanggan mempunyai spesifik kebutuhan keahlian
khusus atau perhatian khusus. Contoh, Kodak menggunakan struktur pelanggan global,
lihat Gambar 8.5.
Kelompok bisnis komersial Kodak memfokuskan penjualan film berkualitas tinggi untuk
studio di Holywood, London, Munich, Hongkong, dan pusat-pusat untuk entertaiment,
sama halnya film dan pasokan untuk komunitas medikal dan pelanggan komersial lainnya.
Selain itu ada kelompok bisnis konsumen yang menjual kepada para fotografer profesional
dan amatir, dan ada kelompok bisnis baru yang mempunyai target penjualan kepada
konsumen di negara berkembang.
Perusahaan Bridgestone Jepang, sebuah perusahaan manufaktur pembuat ban terbesar
ketiga di dunia juga menggunakan struktur pelanggan global dalam menjual ban keseluruh
dunia dengan merek Bridgestone dan Firestone. Satu divisinya mempunyai kesepakatan
dengan manufaktur otomotif seperti Ford, Nissan, dan BMW yang membeli ban sebagai
kelengkapan kenderaan baru. Desain ini berguna bila target kelompok pelanggan beragam
sehingga membutuhkan pendekatan pemasaran yang berbeda pula. Sebagai contoh, cara
menjual empat ban kepada seseorang untuk mengganti ban lama tentu sangat berbeda
10

dengan menjual empat juta ban kepada sebuah perusahaan pembuat otomotif. Pendekatan
pelanggan global memungkinkan perusahaan memenuhi kebutuhan spesifik setiap
segment pelanggan dan bagaimana perusahaan seharusnya menjual produk dan jasa
terbaik kepada segmen pelanggan yang beragam itu.

CHIEF EXECUTIVE
OFFICER

CORPORATE STAFF

PRESIDENT PRESIDENT PRESIDENT


COMMERCIAL NEW BUSINESS CONSUMER
BUSINESS GROUP GROUP BUSINESS GROUP

GENERAL MANAGER GENERAL MANAGER GENERAL MANAGER


JAPAN US/ CANADA LATIN AMERIKA

GENERAL MANAGER GENERAL MANAGER GENERAL MANAGER


CHINA ASIA PACIFIC REGION EUROPE, AFRICA, AND
MIDDLE EAST

Gambar 8.5. Desain Pelanggan Global Eastman Kodak.


Sumber: International Business. Managerial Perspectives. Wild, 2001:379

Desain Matriks Global (Global Matrix Design)


Bentuk struktur perusahaan MNC yang paling komplek adalah desain matriks global.
Struktur ini adalah hasil suatu bentuk desain organisasi yang berlapis dari posisi puncak.
Akibatnya terbentuk dimensi matriks dan berskala menurun. Contoh struktur matriks
global lihat Gambar 8.6.
11

C.E.O

GLOBAL GLOBAL GLOBAL GLOBAL


MARKETING FINANCE OPERATION HUMAN
RESOURCES

GLOBAL
PRODUCT
MANAGER
A

GLOBAL
PRODUCT
MANAGER
B

GLOBAL
PRODUCT
MANAGER
C

GLOBAL
PRODUCT
MANAGER
D

Gambar 8.6. Desain Matriks Global


Sumber: International Business. Managerial Perspectives. Wild, 2001:380

Dalam struktur tersebut terlihat adanya kombinasi dua struktur, di mana pada sisi puncak
melintas datar atau horizontal menggambarkan desain fungsional global dan pada sisi
menurun/vertikal menggambarkan adanya desain produk global. Dengan menggunakan
struktur matriks global, perusahaan dapat membentuk kelompok produk tertentu dari
departemen fungsional yang ada. Kelompok produk ini maka sebuah MNC dapat
merencanakan, mengembangkan, merancang, menghasilkan dan memasarkan produk baru
dengan menggunakan input yang memadai dari setiap bidang fungsional. Dengan demikian
perusahaan memanfaatkan dan menarik tenaga ahli dan karyawan yang terampil dari baik
dari bidang produk maupun dari bidang fungsional. Setelah tugas proyek pengembangan
produk selesai dilaksanakan,maka kelompok produk yang dikembangkan itu dapat
12

dibubarkan dan tim proyek bergerak untuk tugas proyek yang baru. Dalam struktur matrik,
kita dapat pula menggabungkan desain kawasan (area) global dengan desain fungsional
global.
Keuntungan desain matriks adalah membantu secara bersama-sama para tenaga ahli/
terampil dalam bidang fungsional, kawasan, dan produk untuk masuk dalam suatu tim
dalam pengembangan produk baru atau tugas proyek untuk merespon adanya tantangan
baru di pasar global. Sebagai contoh, Texas Instrument (TI) sering menggunakan desain
matriks untuk mengembangkan produks baru. Desain matriks dirancang untuk mendorong
fleksibilits dalam perusahaan. Desain ini memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan
secara bersama desain fungsional, kawasan, dan produk bilamana diperlukan secara
simultan untuk meminimumkan kelemahan seriap desain itu. Anggota tim pengembangan
oroduk dapat ditambah atau dikeluarkan/dikurangi dari tim dikala perusahaan melakukan
perubahan. Desain matriks global juga mendorong adanya koordinasi dan komunikasi di
antara para manajer dari divisi-divisi yang beragam.
Walaupun demikian, bentuk struktur matriks global mempunyai beberapa kelemahan:
1. Struktur ini tidak cocok untuk sebuah perusahaan yang produknya sedikit dan
beroperasi di pasar yang relatif stabil.
2. Struktur ini menempatkan tenaga kerja dalam posisi yang bertanggung jawab kepada
lebih dari satu orang manajer. Sebagai contoh, pada waktu tertentu seorang
karyawan menjadi anggota fungsional, area, atau produk atas dua atau tiga
kelompok pengembangan produk. Sebagai akibatnya, karyawan tersebut harus
memecah loyalitasnya karena adanya permintaan dan tekanan dari para manajer
atasan di mana dia harus melapor yaitu kepada manajer fungsional dan manajer
produk lini.
3. Struktur matriks global menciptakan paradox dalam kaitannya dengan kewenangan
(authority). Di satu sisi, tujuan desain adalah untuk menempatkan wewenang
membuat keputusan di tangan para manajer yang paling cepat menggunakan
wewenang itu. Di sisi lain, sebab hubungan pelaporan terlalu kompleks dan kabur,
maka untuk memperoleh persetujuan keputusan penting menjadi lebih lama.
4. Desain matriks global cenderung mempromosikan kompromi-kompromi atau
keputusan didasarkan atas hubungan politis dari para manajeryang terlibat.
13

Desain Global Hibrida (Hybrid Global Designs)


Setiap perusahaan MNC membuat struktur organisasi seperti yang dijelaskan di atas,
namun banyak perusahaan yang membuat struktur organisasi menurut versi mereka
masing-masing sesuai dengan tujuan perusahaannya, ukuran, strategi, teknologi,
lingkungan dan budaya perusahaannya. Sebuah perusahaan bisa saja mendesain dengan
pendekatan menyeluruh, namun lebih banyak fokus pada fungsional atau area ketimbang
kelompok produk. Perusahaan Nissan Motor Corporation menggunakan design hybrid
untuk struktur organisasinya di operasi Amerika Serikat, seperti pada gambar 8. Pada top
level ada beberapa manajer yang didekasikan untuk prodeuk (misalnya untuk vice
president dan general manager divisi) dan ada pula yang didedikasikan untuk fungsional,
misalnya vice president dan chief financial officer. Pada divisi pemasaran Nissan dipecah
atas produk. Perusahaan juga mempunyai general manajer divisi berdasarkan area operasi.

CHAIRMAN DAN CEO

V.P & GENERAL MANAGER V.P & GENERAL MANAGER MANAGER OFFICE V.P &
INFINITY DIVISION OPERATIONS SUPPORT OF CORPORATION GENERAL
COMMUNICATION COUNCEL

GENERAL MARKETING
MANAGER V.P. CORP STRATEGY V.P & CHIEF
RESOURCE DEVELOPMENT FINANCIAL OFFICER
MANAGER
ADVERTISING GENERAL PART SERVICE

GENERAL SALES GENERAL PART SUPPLY


MANAGER DISTRIBUTION

MANAGER VEHICLE LOGISTIC

Gambar 8.7. Nissan USAs Hybrid Desain


Sumber: International Business. Managerial Perspectives. Wild, 2001:382

ISU-ISU TERKAIT DALAM DESAIN ORGANISASI GLOBAL


Sentralisasi dan desentralisasi
Bilamana mendesain organisasinya, sebuah MNC mesti membuat keputusan penting yang
menentukan tingkat otonomi, kekuatan, dan pengendalian yang ingin diberikan kepada
bawahannya.bila membuat keputusan desentralisasi, maka memberikan wewenang kepada
bawahan dalam hal membuat keputusan strategi, keuangan, produksi, dan pemasaran. Para
manajer memfokuskan kepada lebih banyak kebutuhan subsidiari daripada kebutuhan
14

perusahaan secara menyeluruh. Sebuah MNC dapat menghilangkan ketidak efisienan yang
mungkin timbul akibat sentralisasi pembuatan keputusan oleh kantor pusat. Keputusan
yang dibuat oleh staf perusahaan harus memperhatikan kebutuhan perusahaan secara
keseluruhan. Keputusan manajer cabang yang cepat dan efektif diperlukan untuk merespon
perubahan kondisi pasar lokal. Sebab sentralisasi dan desentralisasi menawarkan
keuntungan yang menarik bagi MNC, banyak perusahaan secara konstan memadukan
kedua cara tersebut dalam strategi perusahaan. Perusahaan Coca Cola misalnya, membuat
strategy Bringing the world into Focus, yaitu merubah pendekatan sentralisasi menjadi
desentralisasi.
Peran Dewan Direksi Subsidiari
Sebuah perusahaan MNC memberikan setiap subsidiarinya keleluasaan dalam menjalankan
operasi di negara subsidiari. Hal ini dilakukan untuk membatasi kewajiban subsidiari dan
memungkinkan subsidari memperoleh status sebagai warga negara lokal. Kebanyakan
negara mengharuskan perusahaan termasuk subsidiari yang dimiliki oleh perusahaan asing
MNC agar mempunyai dewan direksi. Dewan direksi dipilih oleh pemegang saham
(MNC) yang bertanggung jawab kepada pemegang saham bagi manajemen efektif
subsidiari ( dimiliki oleh MNC) dan menentukan aktivitas manajer level puncak (yang
disewa oleh MNC). Isu yang banyak adalah MNC memandang penciptaan dewan direksi
pada subsidiari sebagai rencana melatih dan karena itu memberikan wewenang nyata
yang sedikit atau sedikit memberdayakan dewan direksi dengan wewenang membuat
keputusan penting. Secara umum. Dewan direksi pada subsidiari sangat penting bila
subsidari mempunyai otonomi yang besar, struktur manajemen sesuai kondisi operasi
subsidiari, dan suatu identititas bisnis yang terpisah dari perusahaan induknya. Dewan
direksi yang aktif pada subsidiari khususnya pada organisasi dengan bentuk H-form, sebab
subsidiari-subsidiari yang dimiliki oleh perusahaan induk akan beroperasi secara
independen antara satu dengan lainnya. Contoh perusahaan Nestle subsidiari US,
Carnation, mempunyai dewan direktur yang aktif. Demikian pula Honda, Matsushita,
Hewlett-Packard memberikan lokal dewan direksi wewenang yang besar untuk membuat
keputusan dan merespon kondisi lokal.
Koordinasi dalam Organisasi Global
Penciptaan struktur yang efektif dalam perusahaan internasional harus dilengkapi dengan
kebutuhan koordinasi yang baik. Koordinasi adalah proses menghubungkan dan
memadukan fungsi-fungsi dan aktivitas dari berbagai kelompok, unit, dan divisi.
15

Kebutuhan koordinasi beragam sebagai fungsi saling ketergantungan diantara divisi dan
fungsi perusahaan. Dengan lain kata, semakin tinggi tingkat saling ketergantungan diantara
fungsi dan divisi, maka kebuh banyak koordinasi yang perlu dilakukan diantara divisi dan
fungsi tersebut. Ada tiga tingkat ketergantungan: (Wild, 2001:385)
1. Organisasi-organisasi yang mempunyai sedikit koordinasi, pooled interdependence,
yaitu setiap divisi atau fungsi aktivitas relatif sedikit ketergantungan (dependen)
antara satu dengan lainnya sebab masing-masing divisi mempunyai tugas sendiri-
sendiri, dan hasilnya digabungkan dengan divisi dan fungsi lainnya pada tingkat
korporat. Contoh pada struktur organisasi H-form (bentuk holding) dan berlaku
pada perusahaan MNC yang menggunakan desain produk global.
2. Perusahaan dengan kebutuhan koordinasi moderat yang ditandai dengan sequential
interdependence, yaitu setiap divisi atau aktivitas adalah dependen dengan sebagian
divisi atau aktivitas yang lain sebab arus kerja diantara divisi-divisi itu merupakan
satu cara (one-way) atau urutan aktivitas. Contoh pada struktur organisasi M-form
(bentuk multidivisi) yaitu perusahaan MNC yang menggunakan struktur kawasan
global atau desain pelanggan global.
3. Kebutuhan koordinasi tertinggi ditemui pada organisai yang reciprocal
interdependence, yaitu setiap divisi atau aktivitas adalah dependen dengan semua
divisi atau aktivitas lain sebab arus pekerjaan mundur dan maju di antara divisi
dalam fasion receiprocal (fasion timbal balik). Contoh dalam struktur U-form
(bentuk unitas) dan perusahaan yang menggunakan desain matriks dan fungsional.
Banyak perusahaan mengembangkan gugus tugas (task force) untuk melaksanakan
pekerjaan yang membutuhkan kolaborasi yang tinggi. Dalam hal ini unit atau divisi
menugaskan seorang yang cakap sebagai wakil dari divisinya untuk berpartisipasi dalam
gugus tugas. Penugasan bisa waktu penuh atau paruh waktu. Banyak perusahaan otomotif,
seperti Ford, Mazda menggunakan cara gugus tugas dalam rangka merancang kenderaan
baru.
Selain itu beberapa perusahaan multinasional menggunakan mekanisme koordinasi
informal. Jaringan kerja manajemen informal dapat dikembangkan secara efektif. Suatu
jaringan manajemen adalah sekelompok manajer dari berbagai penjuru dunia yang
dihubungkan satu dengan yang lain melalui suatu cara tertentu. Hubungan/kontak ini
dilakukan melalui program pelatihan bersama, jaringan internet, perjalanan bersama,
pertemuan berkala, pengalaman gugus tugas, dan lainnya. Suatu jaringan manajemen
16

informal sangat berguna untuk memotong jalur birokrasi dan mempercepat komunikasi dan
pembuatan keputusan.

BUDAYA PERUSAHAAN DALAM BISNIS INTERNASIONAL


Walaupun komponen dalam suatu organisasi telah dirancang terstruktur dalam suatu bagan
organisasi, ada elemen-elemen informal dari suatu organisasi yang bersifat subjektif dan
tidak berbentuk bagan. Organisasi informal ini dapat memainkan peranan penting
dalamkoordinasi, yang disebut budaya perusahaan (corporate culture). Menurut Wild
(2001,386) budaya perusahaan adalah seperangkat nilai yang dipahami, diikuti,
dilaksanakan oleh anggota organisasi itu, apa misi organisasi itu, apa fungsinya, dan apa
hal penting yang menjadi perhatian organisasi itu. Para manajer setuju bahwa mereka perlu
secara konsisten mengembangkan aspek budaya perusahaan itu untuk membantu perilaku
mereka dalam organisasi. Budaya perusahaan tidak hanya membantu para manajer
membuat kesan organisasi dan memfasilitasi pemahaman mereka terhadap pekerjaan
mereka dalam perusahaan, tetapi juga untuk memberikan kontribusi dalam menghadapi
persaingan bisnis.
Baik perusahaan domestik maupun internasional perlu mengembangkan budaya
perusahaan, setiap unit dalam perusahaan MNC secara alamiah mempunyai budayanya
sendiri. Unit budaya tersebut dapat merupakan bagian dari budaya nasional dimana unit itu
berfungsi. Namun MNC perlu menjadikan budaya korporat untuk meresapi seluruh
organisasi perusahaan.

Menciptakan budaya korporat dalam bisnis internasional


Untuk menciptakan budaya perusahaan bagi sebuah MNC biasanya mulai dengan
pernyataan visi dan misi perusahaan. Pernyataan Misi perusahaan mengungkapkan nilai
perusahaan, sasaran, dan dasar filosopi operasi perusahaan. Para manajer seluruh
perusahaan mesti menerima dan melaksanakan budaya perusahaan menjadi kenyataan.
Kontribusi untuk mengembangkan budaya perusahaan yang kuat dan diterima adalah logo
perusahaan, cerita kesuksesan para pendiri dan manajer perusahaan di masa lalu, dan
cerita-cerita keberhasilan dan kegagalan para manajer di masa lalu dan berbagi
pengalaman untuk melakukan pencapaian sasaran dimasa mendatang. Pendiri perusahaan
Sony, Akio Morita, adalah Chairman dan salah seorang pendiri perusahaan dan nilai dan
keyakinan pribadinya sampai sekarang meresapi seluruh perusahaan itu. Beliau
17

memberikan keberhasilan kepada perusahaan Sony diakui dan diterima oleh para manajer
dan karyawan disebabkan integritas, loyalitasnya kepada karyawan, dan kepiawaiannya
dalam memimpin perusahaan dimasa lalu, masih dirasakan oleh anggota perusahaan .
Banyak MNC percaya bahwa budaya perusahaan membantu dalam memperbaiki daya
saing perusahaan secara global. Misalnya, Helmut Maucher, ketika menjadi CEO Nestle,
di mana beliau memutuskan untuk mengurangi birokrasi dalam perusahaannya dengan
semboyan Lets have more pepper and less paper, maksudnya agar para manajer dan
karyawannya mengurangi pekerjaan kertas dan menggunakan waktu lebih banyak untuk
berkomunikasi, mendorong inovasi, dan menghasilkan gagasan baru yang baik. Semboyan
beliau menjadi bagian budaya perusahaan Nestle di seluruh dunia.
Tidak ada budaya perusahaan MNC yang terbaik di seluruh dunia. Sebagai contoh,
Perusahaan Honda dan BMW masing-masing mempunyai budaya perusahaan yang
membantu setiap orang memahami bagaimana perusahaan tersebut berfungsi. Pada
perusahaan Honda mempunyai budaya yang menekankan pada team kerja dan
kebersamaan. Semua karyawan Honda memahami bahwa mereka mempunyai tanggung
jawab untuk melakukan sesuatu yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas produk
perusahaan. Budaya MBW memusatkan pada teknologi dan kinerja. Para manajer dan
karyawan BMW memfokuskan upaya mereka untuk mengaplikasikan teknologi secara
efektif dan efisien.

Mengelola Budaya Korporat dalam bisnis Internasional


Mengelola budaya korporat memerlukan konsistensi dan komunikasi yang efektif. Para
manajer harus mengambil peluang untuk mengkomunikasikan budaya perusahaan kepada
karyawannya dalam pembuatan keputusan dan menjalankan aktivitas lainnya.

MENGELOLA PERUBAHAN DALAM BISNIS INTERNASIONAL


Salah satu persoalan dalam struktur organisasi internasional adalah perubahan manajemen.
Dalam hal ini perubahan organisasi adalah modifikasi penting struktur, atau karena
mengikuti strategi perusahaan, desain organisasi, teknologi, dan/atau karyawan.
Proses internasionalisasi desain perusahaan perlu dilakukan sebagai proses perubahan
organisasi. Sebab lingkungan internasional dimana perusahaan beroperasi berubah cepat,
maka para manajer harus melakukan pengelolaan perubahan dalam organisasi perusahaan
sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan profitabilitas perusahaan.
18

Pengelolaan perubahan adalah pekerjaan yang kompleks dan penting sehingga eksekutif
internasional mesti memahami alasan diperlukan perubahan organisasi, keragaman
perubahan yang harus mereka kendalikan, dan bagaimana mengimplementasikan
perubahan itu secara paling efektif.

Pertanyaan
1. Apakah desain organisasi?
2. Sebutkan beberapa dampak aktivitas internasional atas desain organisasi?
3. Apakah desain produk global? Apakah keunggulan dan kelemahannya?
4. Apakah desain kawasan global? Apakah keunggulan dan kelemahannya?
5. Apakah desain fungsional global? Apa keunggulan dan kelemahannya?
6. Apakah desain pelanggan global? Apa keunggulan dan kelemahannya?
7. Apakah desain matriks global? Apa keunggulan dan kelemahannya?
8. Apa saja tiga isu sehubungan dengan desain organisasi yang dihadapi oleh
perusahaan MNC?
9. Apakah budaya perusahaan? Mengapa budaya perusahaan penting dalam bisnis
internasional?
10. Apakah perubahan organisasi? Mengapa para manajer internasonal perlu
memahami perubahan organisasi itu?

TUGAS INDIVIDU
Carilah dari literatur atau internet contoh-contoh struktur organisasi perusahaan MNC.
Setiap mahasiswa membuat minimal tiga bentuk desain/struktur organisasi. Berikan
komentar anda terhadap masing-masing struktur organisasi perusahaan tersebut?
19

Pihak-pihak dalam kegiatan perdagangan internasional


Setiap negara mempunyai peraturan serta sistem perdagangan yang berbeda-beda. Mereka
yang terlibat dalam transaksi ekspor impor tersebut baik para pengusaha yaitu eksportir
dan importir atau pihak yang terlibat baik langsung ataupun tidak sangat perlu mengikuti
perkembangan peraturan serta sistem perdagangan luar negeri baik yang dilakukan di
setiap negara tujuan ekspor. Dalam transaksi perdagangan ekspor, seorang eksportir
banyak berhubungan dengan berbagai instansi/lembaga yang menunjang terlaksananya
kegiatan ekspor. Namun lembaga-lembaga yang berkaitan dengan kegiatan ekspor tersebut
terkadang belum seluruhnya dikenal atau bahkan dimanfaatkan di Indonesia. Terdapat
beberapa pihak yang terlibat dalam kegiatan ekspor-impor yaitu : (Hukum Perdagangan
Internasional dalam http://www.jct-indonesia.com/2010/05/ hukum-perdagangan-internasional.html/,
diakses tanggal 15 Januari 2013)

1. Eksportir (pihak yang melakukan penjualan atau pengiriman barang)


2. Importir (pihak yang melakukan pembelian atau penerimaan barang)
3. Pembuat barang ekspor (kalau produksi ekspor tidak dilakukan sendiri)
4. Export Merchant House (yang membeli barang dari perusahaan pembuat barang
dan mengkhususkan diri dalam perdagangan dengan negara-negara tertentu yang
membutuhkan barang-barang tersebut)
5. Confirming House (yang bertindak sebagai perantara pembuat barang diluar negeri
dan importir dalam negeri biasanya bertanggungjawab atas pengapalan barang-
barang dan pembayaran pada penjual)
6. Buying Agent (bertindak sebagai agen untuk satu atau lebih pembeli tertentu diluar
negeri)
7. Trading House (badan usaha yang mengumpulkan barang-barang keperluan untuk
diekspor dan diimpor)
8. Consignment Agent (bertindak sebagai agen penjual diluar negeri)
9. Factor (Lembaga yang setuju untuk membeli piutang dagang/ barang-barang ekspor
yang dipunyai eksportir untuk kemudian ditagih kepada importir/ pembeli)
10. Bank termasuk didalamnya lembaga-lembaga yang menangani kegiatan ekspor
seperti Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
11. Freight Forwarder, EMK L/ EMKU44
12. Maskapai Pelayaran/ Perkapalan (Menerima barang-barang dagang dari shipper/
eksportir/ freight forwarder dan mengatur pengangkutan barang-barang tersebut
serta menerbitkan bill of lading (B/L) atau surat bukti muat barang)
13. Asuransi (yaitu yang mengasuransikan barang-barang yang dikapalkan sesuai nilai
yang disyaratkan, yang mengeluarkan sertifikat/ polis asuransi untuk menutupi
resiko yang dikehendaki serta yang menyelesaikan tagihan/ tuntutan kerugian-
kerugian bila ada)
14. Bea Cukai ( bagi eksportir bertindak sebagai pihak yang meneliti dokumen serta
pembayaran pajak dan memberikan izin barang untuk dimuat dikapal, bagi importir
bertindak sebagai agen dan akan memberikan izin untuk pelepasan barang-barang
bilamana dokumen B/L atau di Indonesia PPUD, menunjukan telah dilakukan
pembayaran)
15. Kedutaan/ Konsulat\
16. Surveyor/ Pemeriksa (yang ditunjuk oleh pemerintah yang berwenang dalam
pemeriksaan mutu, jumlah barang dan lain sebagainya serta memeriksa barang-
20

barang ekspor tertentu dinegara tempat tibanya barang dengan penerbitan surat
laporan pemeriksaaan (LKP) dan memeriksa kebenaran barang-barang impor
dinegara asal impor barang).

Terdapat beberapa subjek hukum yang berperan penting di dalam perkembangan


hukum perdagangan internasional. Maksud subjek hukum disini adalah:(Huala Adolf, Op.Cit.,
hal. 56)

Para pelaku (stakeholders) dalam perdagangan internasional yang mampu


mempertahankan hak dan kewajibannya di hadapan badan peradilan; dan
Para pelaku (stakeholders) dalam perdagangan internasional yang mampu dan
berwenang untuk merumuskan aturan-aturan hukum di bidang hukum perdagangan
internasional.

Dari batasan tersebut sebagai tolok ukur, subjek hukum yang dapat tergolong ke dalam
lingkup hukum perdagangan internasional adalah negara, organisasi internasional, individu
dan bank.(Ibid., hal. 57) Uraian berikut ini akan menganalisis lebih lanjut tiga subjek hukum
ini.

a. Negara
Negara merupakan subjek hukum terpenting di dalam hukum perdagangan internasional.
Pertama, ia satu-satunya subjek hukum yang memiliki kedaulatan. Kedua, negara juga
berperan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pembentukkan organisasi-
organisasi (perdagangan) internasional di dunia, misalnya WTO (World Trade Organization
(WTO) atau Organisasi Perdagangan Dunia merupakan satu-satunya badan internasional yang secara khusus
mengatur masalah perdagangan antar negara. Sistem perdagangan multilateral WTO diatur melalui suatu
persetujuan yang berisi aturan-aturan dasar perdagangan internasional sebagai hasil perundingan yang telah
ditandatangani oleh negara-negara anggota. Indonesia merupakan salah satu negara pendiri WTO dan telah
meratifikasi Persetujuan Pembentukan WTO melalui UU Nomor. 7/1994. WTO secara resmi berdiri pada
tanggal 1 Januari 1995 untuk menggantikan GATT. WTO mempunyai anggota 149 negara serta 32 negara
pengamat yang sudah mendaftar untuk jadi anggota. Tugas utamanya adalah mendorong perdagangan bebas,
dengan mengurangi dan menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan seprti tariff dan non tariff) ,
UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) adalah organisasi
internasional yang didirikan pada tahun 1969. UNCTAD adalah organ utama Majelis Umum PBB dalam
menangani isu perdagangan, investasi dan pembangunan. UNCTAD beranggotakan 191 negara dan
bermarkas di Jenewa, Swiss. UNCTAD mempunyai 400 petugas dan anggaran sebesar $500 juta setahun.),
UNCITRAL (United Nations Commission on International Trade Law (UNCITRAL), ide
pembentukkannya diadakan bukan karena inisiatif dari anggota negara barat, tetapi dari wakil tetap
Pemerintah Republik Rakyat Hongaria yang telah mengusulkan kepada PBB agar dibentuk UNCITRAL
berdasarkan ketentuan pasal 13 (e) dari Peraturan Sidang Umum PBB. UNCITRAL berdiri pada tanggal 17
Desember 1966 melalui Resolusi Majelis Umum PBB Nomor 2205 (XXI). UNCITRAL terdiri dari 60 negara
anggota yang ditetapkan oleh General Assembly. Tugas utamanya adalah mengurangi perbedaan-perbedaan
hukum diantara Negara-negara anggota yang dapat menjadi rintangan bagi perdagangan internasional.) , dan
lain-lain. Ketiga, peran penting negara lainnya adalah negara juga bersama-sama dengan
negara lain mengadakan perjanjian internasional guna mengatur transaksi perdagangan
diantara mereka. Keempat, negara berperan juga sebagai subjek hukum dalam posisinya
sebagai pedagang. (Ibid.)
21

b. Organisasi Perdagangan Internasional


Ada 2 (dua) organisasi perdagangan internasional yang dikenal selama ini yaitu: (Ibid., hal.
58)

1) Organisasi Internasional Antarpemerintah (Publik)


Organisasi internasional yang bergerak di bidang perdagangan internasional memainkan
peran yang signifikan yang dibentuk oleh dua atau lebih negara guna mencapai tujuan
bersama. Dari segi hukum perdagangan internasional, organisasi seperti ini lebih banyak
bergerak sebagai regulator. Dalam kapasitasnya ini, organisasi internasional lebih banyak
mengeluarkan peraturan-peraturan yang bersifat rekomendasi dan guidelines.

Diantara berbagai organisasi internasional yang ada dewasa ini, organisasi perdagangan
internasional dibawah PBB, seperti UNCITRAL atau UNCTAD. UNCITRAL adalah
organisasi internasional yang berperan cukup penting dalam perkembangan hukum
perdagangan internasional.

2) Organisasi Internasional Nonpemerintah


NGO internasional dibentuk oleh pihak swasta (pengusaha) atau asosiasi dagang. Peran
penting NGO dalam mengembangkan aturan-aturan hukum perdagangan internasional
tidak dapat dipandang dengan sebelah mata. Misalnya, ICC (International Chamber of
Commerce atau Kamar Dagang Internasional), telah berhasil merancang dan melahirkan
berbagai bidang hukum perdagangan dan keuangan internasional, misalnya:
INCOTERMS,

Arbitration Rules dan Court of Arbitration, serta Uniform Customs and Practices for
Documentary Credits (UCP).

c. Individu
Individu atau perusahaan adalah pelaku utama dalam perdagangan internasional.
Individulah yang pada akhirnya akan terikat oleh aturan-aturan hukum perdagangan
internasional. Selain itu, aturan-aturan hukum yang dibentuk oleh negara memiliki tujuan
untuk memfasilitasi perdagangan internasional yang dilakukan individu.(Ibid., hal. 59)

Individu sendiri hanya akan terikat oleh ketentuan-ketentuan hukum nasional yang
negaranya buat. Oleh karena itu, individu tunduk pada hukum nasionalnya (tidak pada
aturan hukum perdagangan internasional).

Apabila individu merasa bahwa hak-hak dalam bidang perdagangannya terganggu atau
dirugikan, yang dapat ia lakukan adalah meminta bantuan negaranya untuk memajukan
klaim terhadap negara yang merugikannya ke hadapan badan-badan peradilan
internasional. Mekanisme seperti ini misalnya tampak pada GATT/WTO dan Mahkamah
Internasional.

Hanya dalam keadaan-keadaan tertentu saja suatu individu dapat mempertahankan hak-
haknya berdasarkan suatu perjanjian internasional. Individu misalnya diperkenankan untuk
mengajukan tuntutan kepada negara berdasarkan Konvensi ICSID (International Centre for
the Settlement of Investment Disputes).
22

Biasanya individu adalah subjek hukum dengan sifat hukum perdata (legal persons of a
private law nature). Subjek hukum lainnya yang termasuk ke dalam kategori ini adalah
perusahaan multinasional dan bank. Berikut ini ialah penjelasannya: ( Ibid., hal. 61)

1) Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional (MNCs atau Multinational Corporations) telah lama diakui
sebagai subjek hukum yang berperan penting dalam perdagangan internasional. Peran ini
sangat mungkin karena kekuatan finansial yang dimilikinya.

2) Bank
Faktor-faktor yang membuat subjek hukum ini penting adalah sebagai berikut:

Peran bank dalam perdagangan internasional dapat dikatakan sebagai pemain


kunci. Tanpa bank, perdagangan internasional mungkin tidak dapat berjalan.
Bank menjembatani antara penjual dan pembeli yang satu sama lain mungkin saja
tidak mengenal karena mereka berada di negara yang berbeda. Perannya disini
adalah dalam memfasilitasi pembayaran antara penjual dan pembeli.
Bank berperan penting dalam menciptakan aturan-aturan hukum dalam
perdagangan internasional khususnya dalam mengembangkan hukum perbankan
internasional. Salah satu instrumen hukum yang bank telah kembangkan adalah
sistem pembayaran dalam transaksi perdagangan internasional. Misalnya adalah
terbentuknya kredit berdokumen yang disebut documentary credit.

Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Perjanjian Perdagangan Internasional


a. Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam KUHPerdata

Hak dan Kewajiban Penjual

Penjual memiliki dua kewajiban utama yaitu menyerahkan hak milik atas barang
dan menanggung kenikmatan tenteram atas barang tersebut serta menanggung cacat
tersembunyi. Sebaliknya pembeli memiliki hak atas pembayaran harga barang, hak
untuk menyatakan pembatalan berdasarkan Pasal 1518 KUHPerdata dan hak
reklame.

Hak dan Kewajiban Pembeli

Pembeli berkewajiban membayar harga barang sebagai imbalan haknya untuk


menuntut penyerahan hak milik atas barang yang dibelinya. Pembayaran harga
dilakukan pada waktu dan tempat yang ditetapkan dalam perjanjian.

Harga tersebut harus berupa uang. Meski mengenai hal ini tidak ditetapkan oleh undang-
undang namun dalam istilah jual-beli sudah termaktum dalam pengertian disatu pihak ada
barang dan dilain pihak ada uang.

b. Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam CISG (The United Nations Convention on
Contracts for the International Sale of Goods).
23

Ketentuan CISG hanya mengatur secara khusus mengenai kewajiban para pihak
sebagaimana ditentukan dalam bab II tentang kewajiban penjual dan bab III yang
menyebutkan tentang kewajiban pembeli. Secara timbal balik dapat disimpulkan bahwa
kewajiban penjual merupakan hak dari pembeli demikian pula sebaliknya. Kewajiban
penjual menurut CISG adalah sebagai berikut: (Hukum Perdagangan Internasional dalam
http://www.jct-indonesia.com/2010/05/ hukum-perdagangan-internasional.html/diakses tanggal 15 Januari
2013)

1. Menyerahkan barang-barang, dokumen-dokumen, sebagaimana diperlukan dalam


kontrak (Pasal 30).
2. Jika penjual tidak terikat untuk menyerahkan barang-barang di tempat yang
ditentukan maka kewajibannya adalah menyerahkan barang-barang kepada
pengangkut pertama untuk diserahkan barang-barang kepada pengangkut pertama
untuk diserahkan kepada pembeli (Pasal 31 sub a).
3. Penjual harus menyerahkan barang-barang:
o pada tanggal yang ditentukan.
o dalam jangka waktu yang ditentukan.
o dalam jangka waktu yang wajar (reasonable) setelah pembuatan kontrak
(Pasal 33).
4. Penjual harus menyerahkan barang-barang sesuai dengan jumlah, kualitas dan
persyaratan yang ditentukan dalam kontrak (Pasal 35 ayat 1).
5. Penjual harus menyerahkan barang-barang yang bebas dari tuntutan dan hak pihak
ketiga kecuali pembeli menyetujui untuk mengambil barang-barang tersebut (Pasal
41).

Sedangkan kewajiban pembeli menurut CISG adalah sebagai berikut: (Hukum


Perdagangan Internasional dalam http://www.jct-indonesia.com/2010/05/ hukum-perdagangan-
internasional.html/diakses tanggal 15 Januari 2013)

1. Pembeli harus membayar harga barang-barang berdasarkan kontrak, hukum dan


peraturan-peraturan (Pasal 53-54).
2. Jika pembeli tidak terikat untuk membayar harga di suatu tempat tertentu maka
pembeli harus membayarnya ditempat dimana penyerahkan barang dan dokumen
dilakukan (Pasal 57 ayat 1).
3. Pembeli harus membayar harga barang pada tanggal yang telah ditentukan dalam
kontrak (Pasal 59).
4. Jika waktu pembayaran tidak ditentukan secara pasti maka pembeli harus
membayarnya ketika penjual menempatkan barang-barang di tempat penyimpanan
pembeli (Pasal 59 ayat 1).

Вам также может понравиться