Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KEPERAWATAN
OLEH
PUSPITA RAHMAWATI (P07120015057)
Kata Pengantar
Page
1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
karunianya lah kami dapat menyelesaikan Makalah Falsafah dan Paradigma
Keperawatan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini
terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
Page
2
Daftar Isi
BAB I. PENDAHULU
DAFTAR PUSTAKA
Page
3
BAB I.
Pendahuluan
Page
4
BAB II
PEMBAHASAN
a. Materman(1970)
Ia mendefinisikan paradigm sebagai pandangan pundamental tentang
persoalan dalam suatau cabang ilmu pengetahuan.
b. Poerwanto P(1997)
Ia mengartikan paradigm sebagai suatau perangkat bantuan yang memiliki
nilai tinggi dan sangat menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki
pola dan cara pandang dasar khas dalam melihat, memikirkan, member
makna, menyikapai dan memilih tindakan mengenai suatau kenyataan atau
fenomena kehidupan manusia.
Keperawatan Kesehatan
Page
5
Manusia
Lingkungan
Page
6
Pada gambar diatas dapat dijelaskan bahwa manusia bertindak sebagai klien yang
merupakan makhluk biospsikososial dan spiritual yang terjadi merupakan kestuan dari
aspek jasmani dan rohani yang memiliki sifat unik dengan kebutuhan yang berbeda-beda
sesuai dengan tingkat perkembangannya masing-masing. Sebagai klien yang bersifat
masyarakat, diartikan bahwa melalui masyarakat kemampuan individu dapat mudah
dipengaruhi dengan adanya fasilitas pelayanan kesehatan, pendidikan, tempat rekreasi,
transportasi, komunikasi dan sosial juga, dengan adanya kenyakinan yang kuat dari
masyarakat sehingga pandangan masyarakat sangat diperlukan dalam proses perubahan
untuk pemenuhan kebutuhan dasar
Pertama, bentuk asuhan keperawatan pada manusia sebagai klien yang memiliki
ketidak mampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar ini dapat diberikan melalui
pelayanan keperawatan untuk meningkatkan atau memulihkan kemampuan dalam
memenuhi kebutuhan dasarnya khusunya kebutuhan fisiologis.
Kedua, bentuk asuhan keperawatan pada manusia sebagai klien yang memiliki
ketidak mauan dalam memenuhi kebutuhan dasar ini dapat diberikan melalui pelayanan
Page
7
keperawatan yang bersifat bantuan dalam pemberian motivasi pada klien yang memiliki
penurunan dalam kemamuan sehingga diharapkan terjadi motivasi yang kuat untuk
membangkitkan semangat hidup agar terjadi peningkatan
Ketiga, bentuk asuhan keperawatan pada manusia sebagai klien yang memiliki
ketidak tahuan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia ini dapat diberikan melalui
pelayanan keperawatan yang bersifat pemberian pengetahuan, yang berupa pendidikan
keperawatan yang dapat dilakukan pada individu, keluarga atau masyarakat yang
mempunyai pengetahuan yang rendah dalam tugas keperawatan kesehatan sehingga
diharapkan dapat terjadi perubahan peningkatan kebutuhan dasa.
Kompenen ini memandang baahwa keperawatan itu adalah bentuk pelayanan yang
di berikan pada manusia dalam rentang sehat sakit, yang dapat di gambarkan sebagai
berikut :
Rentang Rentang
Rentang ini diawali dari status kesehatan sehat normal, sehat sekali dan sejahtera.
Dikatakan sehat bukan hanya bebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh aspek
Page
8
kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual. Batasan sehat
itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang baik secara fisik, mental dan sosial
serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO,1947), berdasarkan
pengertian tersebut, maka dapat diketahui karakteristik sehat sebenarnya adalah :
Rentan Sakit
Rentan sakit merupakan rangkain dalam konsep sehat sakit . Rentan ini di mulai
dari keadaan setengah sakit, sakit , sakit kronis , dan kematian .Sakit pada dasarnya
merupakan keadaan tergaggunya seseorang dalam proses tumbuh kembang fungsi
tubuh secara keseluruhan atau sebagaian , serta terganggunya proses penyusaian
diri manusia , sakit juga bisa dikatakan sebagai gangguan dalam fungsi yang normal
dimana individu sebagai totalitas dari keadaan organism sebagaia system biologis
dan adap tasi sosial (Parsons 1972).
Sehat Sakit
Sembuh Penyakit
Page
10
Selaian itu sakit dapat diartikan sebagai hasil dari interaksi antara seseorang
dengan lingkungan, dimana terjadinya kegagalan dalam beradaptasi dengan lingkungan
sehingga menimbulkan ketidakseimbangan antara factor host, agent, dan lingkungan.
1. Tahap Gejala
Tahap ini merupakan tahapan awal seseoramg mengalami proses sakit
dengan ditandai adanya rasa tidak nyaman terhadap dirinya karena
timbulnya suatu gejala yang dapat meliputi: gejala fisik seperti adanya
perasaan nyeri panas dan lain-lain sebagai manifestasi terjadinya ketidak
seimbangan dalam tubuh.
2. Tahap Asumsi Terhadap Sakit
Pada tahap ii seseorang akan melakukan interpretasi terhadap sakit yang
dialaminya dan akan merasakan keragu-raguan pada kelainan atau
gangguan yang dirasakan pada tubuhnya. Setelah mengiterpretasi gejala itu,
maka seseorang akan merespon dalam bentuk emosi terhadap gejala
tersebut, seperti merasakan ketakutan atau kecemasan. Untuk mengatasi
ketakutan atau kecemasan tersebut, kemudia dilakukan proses konsultasi
dengan orang sekitar atau orang yang dianggap lebih mengetahui atau
dating ketempat pengobatan.
3. .Tahap Kontak dengan Layanan Kesehatan.
Tahapan ini seseorang telah mengadakan hubungan dengan pelayanan
kesehatan dengan meminta nasihat dari profesi kesehatan seperti dokter,
perawat atau lainnyayang dilakukan atas inisiatif dirinya sendiri. Proses
pencarian informasi ini dilakukan untuk mencari pembenaran keadaan
sakitnya, kemudian untuk mengetahui gejala-gejala yang tidak dimengerti
oleh klien dan adanya keyakinan bahwa dirinya akan lebih baik.
4. Tahap Ketergantungan
Tahapan ini terjadi setelah seseorang dianggap mengalami suau penyakit
yang tentunya akan mendapatkan bantuan pengobatan sehingga kondisi
seseorang sudah mulai ketergantungan dalam pengobatan akan tetapi tidak
seseorang tidak memiliki tingkat ketergantungan yang sama, melainkan
berbeda berdasarkan tingkat kebutuhannya.
5. Tahap Penyembuhan
Tahap ini merupakan tahapan terakhir menuju proses kembalinya
kemampuan untuk beradaptasi, dimana seseorang akan melakukan proses
belajar untuk melepaskan perannya selama sakit dan kembali berperan
Page
11
seperti sebelum sakit serta adanya persiapan untuk berfungsi dalam
kehidupan sosial.
1. Terjadi perubahan peran pada keluarga. Selama sakit peran dalam keluarga akan
mengalami gangguan mengingat terjadi pergantian peran dalam salah satu anggota
keluarga yang mengalami sakit.
2. Terjadinya gangguan psikologis. Keadaan ini dapat mengakibatkan terjadinya stres
sampai mengalami kecemasan yang berat, apalagi psikologisnya tidak disiapkan
dengan baik.
3. Masalah keuangan. Dampak ini akan terjadi karena adanya beberapa pengeluaran
keuangan yang sebelumnya tidak diduga selama sakit mengingat biaya perawtan
dan obat-obatan begitu mahal.
4. Kesepian akibat perpisahan. Dampak ini dapat terjadi pada seseorang yang
sebelumnya selalu berkumpul dengan keluarga, namun ketika sakit orang tersebut
harus dirawat dan dipisah dari keluarganya.
5. Terjadinya perubahan kebiasaan sosial. Hal ini terjadi mengingat selama dirumah
sakit interaksi dengan lingkungan masyarakat selalu terjadi akan tetapi ketika
seseorang sakit seluruh aktifitas sosialnya akan mengalami perubahan.
6. Terganggunya privasi seseorang. Privasi seseorang dapat ditunjukan pada
perasaan menyenangkan yang merefleksikan tingkat penghargaan seseorang.
Perasaan menyenangkan ini akan mengalami gangguan karena aktifitasnya
terbatas dengan kehidupan diruumah sakit serta kebutuhannya terganggu sehingga
membuat perasaan menjadi tidak menyenangkan yang mengakibatkan
penghargaan sosial sulit dicapai.
7. Otonomi. Telah disediakannya segala kebutuhan bagi pasien dirumah sakit
mengakibatkan menurunnya kemamuan aktifitas pasien karena keadaan untuk
mandiri dan mengatur sendiri sulit dicapai sehingga pasien akan selalu memiliki
ketergantungan.
Page
13
BAB III.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat
memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan tentang falsafah
keperawatan dan paradigm keperawatan. Kami mohon maaf jika dalam
makalah ini ada salah kata dan kami mohon maaf dan terima kasih
DAFTAR PUSTAKA
Page
14
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Konsep Dasar Keperawatan.
Salemba Medika: Jakarta
Page
15