Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENGERTIAN
Diare adalah peningkatan jumlah feses dan peningkatan pengeluaran feses
yang cair dan tidak berbentuk. Diare adalah gejala gangguan yang mempengaruhi
proses pencernaan, obserpsi, dan sekresi di dalam saluran GL. Isi usus terlalu cepat
keluar melalui usus halus dan kolon sehingga obserpsi cairan yang biasa tidak dapat
berlangsung. Iritasi di dalam kolon dapat menyebabkan peningkatan sekresi lendir.
Akibatnya feses menjadi lebih encer sehingga menjadi tidak mampu mengontrol
keinginan untuk defekasi.
PENYEBAB
Kondisi Efek Fisiologis
Stres emosional (ansietas). Peningkatan motolitas usus.
PATOFISIOLOGI
Berhubungan dengan malabsorpsi atau inflamasi sekunder akibat :
-Trikinosis - Sigelosis
- Disentri - Demam tifoid
- Kolera - Hepatitis infeksiosa
- Malaria - Microsporidia
- Crytosporidium
Berhubungan dengan sekresi lemak yang berlebihan dalam fase sekunder
akibat disfungsi hepar
PENATALAKSANAAN
Melakukan tindakan suportif umum untuk mempertahankan status cairan dan
keseimbangan elektrolit.
CONTOH KASUS
An. Adi ( 5 tahun ) di bawah ibunya ke UGD RSUD Joh.kupang dengan keluhan :
BAB 7 x sejak pagi konsistensi Encer, muntah 5 x, tiap kali makan dimuntahkan
sudah di kaji larutan gula-garam tapi tetap. Keadaan umum : tampak
lemah,pucat,mata cekung, turgor jelek, membran mukosa jelek, panas.TTV : RR :
30x/mnt, Nadi : 125x/mnt, suhu : 38c.
A. ANALISA DATA
-TTV : RR : 30x/mnt.
-Denyut nadi
125x/mnt
-Suhu 38c.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kekurangan volume cairan b.d muntah dan diare
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENS RASIONAL
O KEPERAWATA I
GOAL OBJECTIV OUTCOMES
N DAN DATA
E
PENDUKUNG
1 Kekurangan Klien akan Klien tidak - Tidak adanya 1. Pantau 1. Asupan dan
volume cairan meningkata akan stres dan asupan dan haluaran cairan
b.d muntah dan n volume mengalami cemas tinggi. haluaran menentukan
diare cairan yang muntah - Tidak adanya cairan anak. status hidrasi
adekuat dan diare alkholik. anak dan
selama - Tidak adanya menjadi
dalam keracunan. pedoman dalam
perawatan - Tidak adanya terapi pergantia
penyalahguna cairan.
an laksatit.
- Tidaka
adanya
2. Timbang
pemberian
berat badan
makan melalui
anak setiap 2. Berat badan
selang.
hari. secara langsun
- Tidak adanya
mengukur statu
efek samping
hidrasi.
obat.
- Tidak adanya
kontaminasi. 3. Kaji warna
- Tidak adanya kulit anak,
traveling. turgor kulit, 3. KuIit pucat,
- Tidak adanya tinggkat turgor kulit buru
inflamasi. kesadaran, penurunan
- Tidak adanya
waktu tingkat
malabsorbsi.
pengisian kesadaran ,
- Tidak adanya
ulang kapiler, peningkatan
proses infeksi.
- Tidak adanya dan pengisian ulang
iritasi. membran kapiler, dan
- Tidak adanya mukosa, memran mukos
parasit. pada setiap kering
pergantian mengindikasika
dinas. dehidrasi.
Beritahu
diokter
dengan
segera,
sertiap
perubahan
signifikan
pada status
anak.
4. Pantau
4. Deman
anak untuk
meningkatkan
mendeteksi
dehidrasi dan
deman.
dapat
menandakan
infeksi.
5. Pantau
kadar
elektrolit 5. Kadar elektro
serum anak. serum yang
abnormal
mengindikasika
ketidakseimban
an cairan yang
membutuhkan
terapi segera.
6. Beri
larutan
6. Larutan
elektrolit per-
elektrolit per-or
oral
dapat
(misalnya,
mengantikan
pedialyte)
cairan dan
sesuai
elektrolit yang
program.
hilang akibat
muntah dan
diare.
7.Pertahank
an akses
7. Anak
intravena
membutuhkan
yang paten
cairan intravena
dan beri
jika mengalami
larutan
dehidrasi atau
intarvena,
berisiko
sesuai
mengalami
program.
dehidrasi.
Namun, infusi
yang terlalu
cepat dapat
menyebabkan
kelebihan beba
cairan.
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
E. EVALUASI KEPERAWATAN
NO DIOGNOSA KEPERAWATAN EVALUASI ( CATATAN PERKEMBANGAN
: SOAP )
1. Kekurangan volume cairan b.d S : Mengatakan BAB 7x sejak pagi
muntah dan diare konsistensi encer, muntah 5x, tiap
kali makan dimuntahkan.
O : keadaan umum lemah,pucat,mata
cekung,turgor jelek,membran mukosa
jelek,panas. TTV : RR : 30x/mnt.
Denyut nadi 125x/mnt, Suhu 38c.
A : Masalah kekurangan volume cairan
b.d muntah dan diare
P : Rencana intervensi nomor a,b,c,d,e,f,
di pertahankan sedangkan nomor g di
hentikan.
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN
ANAK (KASUS SEDERHANA)
OLEH:
IKE RAHMAYAWATI BUSA
IMANUEL FAOT
JEFFRIANUS BOY