Вы находитесь на странице: 1из 20

BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi
Ansietas adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi

(Videbeck, 2008). Ansietas atau kecemasan adalah respons emosi tanpa objek yang

spesifik yang secara subjektif dialami dan dikomunikasikan secara interpersonal

(Suliswati, 2005). Ansietas adalah suatu kekhawatiran yang berlebihan dan dihayati

disertai berbagai gejala sumatif, yang menyebabkan gangguan bermakna dalam fungsi

sosial atau pekerjaan atau penderitaan yang jelas bagi pasien (Mansjoer, 1999).
Menurut Stuart dan Laraia (2005) aspek positif dari individu berkembang dengan

adanya konfrontasi, gerak maju perkembangan dan pengalaman mengatasi kecemasan.

B. Faktor Predisposisi
Stressor predisposisi adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang dapat

menyebabkan timbulnya kecemasan (Suliswati, 2005). Ketegangan dalam kehidupan

tersebut dapat berupa :


1. Peristiwa traumatik, yang dapat memicu terjadinya kecemasan berkaitan dengan

krisis yang dialami individu baik krisis perkembangan atau situasional.


2. Konflik emosional, yang dialami individu dan tidak terselesaikan dengan baik.

Konflik antara id dan superego atau antara keinginan dan kenyataan dapat

menimbulkan kecemasan pada individu.


3. Konsep diri terganggu akan menimbulkan ketidakmampuan individu berpikir secara

realitas sehingga akan menimbulkan kecemasan.


4. Frustasi akan menimbulkan rasa ketidakberdayaan untuk mengambil keputusan yang

berdampak terhadap ego.


5. Gangguan fisik akan menimbulkan kecemasan karena merupakan ancaman terhadap

integritas fisik yang dapat mempengaruhi konsep diri individu.


6. Pola mekanisme koping keluarga atau pola keluarga menangani stress akan

mempengaruhi individu dalam berespon terhadap konflik yang dialami karena pola

mekanisme koping individu banyak dipelajari dalam keluarga.


7. Riwayat gangguan kecemasan dalam keluarga akan mempengaruhi respons individu

dalam berespons terhadap konflik dan mengatasi kecemasannya.


8. Medikasi yang dapat memicu terjadinya kecemasan adalah pengobatan yang

mengandung benzodizepin, karena benzodiazepine dapat menekan neurotransmiter

gamma amino butyric acid (GABA) yang mengontrol aktivitas neuron di otak yang

bertanggung jawab menghasilkan kecemasan.

C. Faktor Presipitasi

Stresor presipitasi adalah semua ketegangan dalam kehidupan yang dapat

mencetuskan timbulnya kecemasan (Suliswati, 2005). Stressor presipitasi kecemasan

dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :

1. Ancaman terhadap integritas fisik. Ketegangan yang mengancam integritas fisik yang

meliputi :
a. Sumber internal, meliputi kegagalan mekanisme fisiologis sistem imun, regulasi

suhu tubuh, perubahan biologis normal (misalnya : hamil).


b. Sumber eksternal, meliputi paparan terhadap infeksi virus dan bakteri, polutan

lingkungan, kecelakaan, kekurangan nutrisi, tidak adekuatnya tempat tinggal.


2. Ancaman terhadap harga diri meliputi sumber internal dan eksternal.
a. Sumber internal : kesulitan dalam berhubungan interpersonal di rumah dan

tempat kerja, penyesuaian terhadap peran baru. Berbagai ancaman terhadap

integritas fisik juga dapat mengancam harga diri.


b. Sumber eksternal : kehilangan orang yang dicintai, perceraian, perubahan status

pekerjaan, tekanan kelompok, sosial budaya.

D. Tanda dan Gejala


Keluhan-keluhan yang sering dikemukan oleh orang yang mengalami ansietas

(Hawari, 2008), antara lain sebagai berikut :


1. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah tersinggung.
2. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut.
3. Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang.
4. Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan.
5. Gangguan konsentrasi dan daya ingat.
6. Keluhan-keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada otot dan tulang, pendengaran

berdenging (tinitus), berdebar-debar, sesak nafas, gangguan pencernaan, gangguan

perkemihan, sakit kepala dan sebagainya.

E. Tingkatan Ansietas
Ansietas memiliki dua aspek yakni aspek yang sehat dan aspek membahayakan,

yang bergantung pada tingkat ansietas, lama ansietas yang dialami, dan seberapa baik

individu melakukan koping terhadap ansietas. Menurut Peplau (dalam, Videbeck, 2008)

ada empat tingkat kecemasan yang dialami oleh individu yaitu ringan, sedang, berat dan

panik.
1. Ansietas ringan adalah perasaan bahwa ada sesuatu yang berbeda dan membutuhkan

perhatian khusus. Stimulasi sensori meningkat dan membantu individu memfokuskan

perhatian untuk belajar, menyelesaikan masalah, berpikir, bertindak, merasakan, dan

melindungi diri sendiri.


Menurut Videbeck (2008), respons dari ansietas ringan adalah sebagai berikut :
a. Respons fisik
- Ketegangan otot ringan
- Sadar akan lingkungan
- Rileks atau sedikit gelisah
- Penuh perhatian
- Rajin

b. Respon kognitif

- Lapang persepsi luas


- Terlihat tenang, percaya diri
- Perasaan gagal sedikit
- Waspada dan memperhatikan banyak hal
- Mempertimbangkan informasi
- Tingkat pembelajaran optimal

c. Respons emosional

- Perilaku otomatis
- Sedikit tidak sadar
- Aktivitas menyendiri
- Terstimulasi
- Tenang
2. Ansietas sedang merupakan perasaan yang menggangu bahwa ada sesuatu yang

benar-benar berbeda; individu menjadi gugup atau agitasi.


Menurut Videbeck (2008), respons dari ansietas sedang adalah sebagai berikut:

a. Respon fisik :

- Ketegangan otot sedang


- Tanda-tanda vital meningkat
- Pupil dilatasi, mulai berkeringat
- Sering mondar-mandir, memukul tangan
- Suara berubah : bergetar, nada suara tinggi
- Kewaspadaan dan ketegangan menigkat
- Sering berkemih, sakit kepala, pola tidur berubah, nyeri punggung

b. Respons kognitif

- Lapang persepsi menurun


- Tidak perhatian secara selektif
- Fokus terhadap stimulus meningkat
- Rentang perhatian menurun
- Penyelesaian masalah menurun
- Pembelajaran terjadi dengan memfokuskan
c. Respons emosional
- Tidak nyaman
- Mudah tersinggung
- Kepercayaan diri goyah
- Tidak sabar

3. Ansietas berat, yakni ada sesuatu yang berbeda dan ada ancaman, memperlihatkan

respons takut dan distress.

Menurut Videbeck (2008), respons dari ansietas berat adalah sebagai berikut :

a. Respons fisik

- Ketegangan otot berat


- Hiperventilasi
- Kontak mata buruk
- Pengeluaran keringat meningkat
- Bicara cepat, nada suara tinggi
- Tindakan tanpa tujuan dan serampangan
- Rahang menegang, mengertakan gigi
- Mondar-mandir, berteriak
- Meremas tangan, gemetar

b. Respons kognitif

- Lapang persepsi terbatas


- Proses berpikir terpecah-pecah
- Sulit berpikir
- Penyelesaian masalah buruk
- Tidak mampu mempertimbangkan informasi
- Hanya memerhatikan ancaman
- Preokupasi dengan pikiran sendiri
- Egosentris

c. Respons emosional

- Sangat cemas
- Agitasi
- Takut
- Bingung
- Merasa tidak adekuat
- Menarik diri
- Penyangkalan
- Ingin bebas

4. Panik, individu kehilangan kendali dan detail perhatian hilang, karena hilangnya

kontrol, maka tidak mampu melakukan apapun meskipun dengan perintah.

Menurut Videbeck (2008), respons dari panik adalah sebagai berikut :

a. Respons fisik

- Flight, fight, atau freeze


- Ketegangan otot sangat berat
- Agitasi motorik kasar
- Pupil dilatasi
- Tanda-tanda vital meningkat kemudian menurun
- Tidak dapat tidur
- Hormon stress dan neurotransmiter berkurang
- Wajah menyeringai, mulut ternganga

b. Respons kognitif

- Persepsi sangat sempit


- Pikiran tidak logis, terganggu
- Kepribadian kacau
- Tidak dapat menyelesaikan masalah
- Fokus pada pikiran sendiri
- Tidak rasional
- Sulit memahami stimulus eksternal
- Halusinasi, waham, ilusi mungkin terjadi.

c. Respon emosional

- Merasa terbebani
- Merasa tidak mampu, tidak berdaya
- Lepas kendali
- Mengamuk, putus asa
- Marah, sangat takut
- Mengharapkan hasil yang buruk
- Kaget, takut
- Lelah

F. Sumber Koping
Individu dapat menanggulangi stress dan kecemasan dengan menggunakan atau

mengambil sumber koping dari lingkungan baik dari sosial, intrapersonal dan

interpersonal. Sumber koping diantaranya adalah aset ekonomi, kemampuan

memecahkan masalah, dukungan sosial budaya yang diyakini. Dengan integrasi sumber-

sumber koping tersebut individu dapat mengadopsi strategi koping yang efektif

(Suliswati, 2005).

G. Mekanisme Koping
Kemampuan individu menanggulangi kecemasan secara konstruksi merupakan

faktor utama yang membuat klien berperilaku patologis atau tidak. Bila individu sedang

mengalami kecemasan ia mencoba menetralisasi, mengingkari atau meniadakan

kecemasan dengan mengembangkan pola koping. Pada kecemasan ringan, mekanisme

koping yang biasanya digunakan adalah menangis, tidur, makan, tertawa, berkhayal,

memaki, merokok, olahraga, mengurangi kontak mata dengan orang lain, membatasi diri

pada orang lain (Suliswati, 2005). Mekanisme koping untuk mengatasi kecemasan

sedang, berat dan panik membutuhkan banyak energi. Menurut Suliswati (2005),

mekanisme koping yang dapat dilakukan ada dua jenis, yaitu :


1. Task oriented reaction atau reaksi yang berorientasi pada tugas. Tujuan yang ingin

dicapai dengan melakukan koping ini adalah individu mencoba menghadapi

kenyataan tuntutan stress dengan menilai secara objektif ditujukan untuk mengatasi

masalah, memulihkan konflik dan memenuhi kebutuhan.


a Perilaku menyerang digunakan untuk mengubah atau mengatasi hambatan

pemenuhan kebutuhan.
b Perilaku menarik diri digunakan baik secara fisik maupun psikologik untuk

memindahkan seseorang dari sumber stress.


c Perilaku kompromi digunakan untuk mengubah cara seseorang mengoperasikan,

mengganti tujuan, atau mengorbankan aspek kebutuhan personal seseorang.


2. Ego oriented reaction atau reaksi berorientasi pada ego. Koping ini tidak selalu sukses

dalam mengatasi masalah. Mekanisme ini seringkali digunakan untuk melindungi diri,

sehingga disebut mekanisme pertahanan ego diri biasanya mekanisme ini tidak

membantu untuk mengatasi masalah secara realita. Untuk menilai penggunaan

makanisme pertahanan individu apakah adaptif atau tidak adaptif, perlu di evaluasi

hal-hal berikut :
a Perawat dapat mengenali secara akurat penggunaan mekanisme pertahanan klien.
b Tingkat penggunaan mekanisme pertahanan diri terebut apa pengaruhnya terhadap

disorganisasi kepribadian.
c Pengaruh penggunaan mekanisme pertahanan terhadap kemajuan kesehatan klien.
d Alasan klien menggunakan mekanisme pertahanan.

H. Penatalaksanaan Ansietas
Menurut Hawari (2008) penatalaksanaan asietas pada tahap pencegahaan dan

terapi memerlukan suatu metode pendekatan yang bersifat holistik, yaitu mencangkup

fisik (somatik), psikologik atau psikiatrik, psikososial dan psikoreligius. Selengkpanya

seperti pada uraian berikut :


1. Upaya meningkatkan kekebalan terhadap stress, dengan cara :
a Makan makan yang bergizi dan seimbang.
b Tidur yang cukup.
c Cukup olahraga.
d Tidak merokok.
e Tidak meminum minuman keras.

2. Terapi psikofarmaka

Terapi psikofarmaka merupakan pengobatan untuk cemas dengan memakai obat-

obatan yang berkhasiat memulihkan fungsi gangguan neuro-transmitter (sinyal

penghantar saraf) di susunan saraf pusat otak (limbic system). Terapi psikofarmaka

yang sering dipakai adalah obat anti cemas (anxiolytic), yaitu seperti diazepam,

clobazam, bromazepam, lorazepam, buspirone HCl, meprobamate dan alprazolam.

3. Terapi somatic
Gejala atau keluhan fisik (somatik) sering dijumpai sebagai gejala ikutan atau

akibat dari kecemasan yang bekerpanjangan. Untuk menghilangkan keluhan-keluhan

somatik (fisik) itu dapat diberikan obat-obatan yang ditujukan pada organ tubuh yang

bersangkutan.

4. Psikoterapi
Psikoterapi diberikan tergantung dari kebutuhan individu, antara lain :

a. Psikoterapi suportif, untuk memberikan motivasi, semangat dan dorongan agar

pasien yang bersangkutan tidak merasa putus asa dan diberi keyakinan serta

percaya diri.
b. Psikoterapi re-edukatif, memberikan pendidikan ulang dan koreksi bila dinilai

bahwa ketidakmampuan mengatsi kecemasan.


c. Psikoterapi re-konstruktif, untuk dimaksudkan memperbaiki kembali (re-

konstruksi) kepribadian yang telah mengalami goncangan akibat stressor.


d. Psikoterapi kognitif, untuk memulihkan fungsi kognitif pasien, yaitu kemampuan

untuk berpikir secara rasional, konsentrasi dan daya ingat.


e. Psikoterapi psiko-dinamik, untuk menganalisa dan menguraikan proses dinamika

kejiwaan yang dapat menjelaskan mengapa seseorang tidak mampu menghadapi

stressor psikososial sehingga mengalami kecemasan.

f. Psikoterapi keluarga, untuk memperbaiki hubungan kekeluargaan, agar faktor

keluarga tidak lagi menjadi faktor penyebab dan faktor keluarga dapat dijadikan

sebagai faktor pendukung.

5. Terapi psikoreligius

Untuk meningkatkan keimanan seseorang yang erat hubungannya dengan

kekebalan dan daya tahan dalam menghadapi berbagai problem kehidupan yang

merupakan stressor psikososial.

I. Asuhan Keperawatan

I. Pengkajian
Identitas Klien
a. Initial : Ansietas lebih rentan terjadi pada wanita daripada laki-laki, karena

wanita lebih mudah stress dibanding pria.


b. Umur : Toddler - lansia
c. Pekerjaan : Pekerajaan yang mempunyai tingkat stressor yang besar.
d. Pendidikan : Orang yang mempunyai tingkat pendidikan yang rendah lebih rentan

mengalami ansietas

II. Alasan Masuk


Sesuai diagnosa awal klien ketika pertama kali masuk rumah sakit.

III. Faktor Predisposisi (Stuart, 2007)

1. Dalam pandangan psikoanalitis, ansietas adalah konflik emosional yang terjadi

antara dua elemen kepribadian : id dan superego.


2. Menurut pandangan interpersonal, ansietas timbul dari perasan takut terhadap

ketidaksetujuan dan penolakan interpersonal. Ansietas juga berhubungan dengan

perkembangan trauma, seperti perpisahan dan kehilangan, yang menimbulkan

kerentanan tertentu.
3. Menurut pandangan perilaku, ansietas merupakan produk frustasi yaitu segala

sesuatu yang mengganggu kemampuan individu untuk mencapai tujuan yang

diinginkan
4. Kajian keluarga menunjukan bahwa gangguan ansietas biasanya terjadi dalam

kelurga. Gangguan ansietas juga tumpang tindih antara gangguan ansietas dengan

depresi

IV. Fisik
a. Tanda Vital:
TD : Meningkat, palpitasi, berdebar-debar bahkan sampai pingsan.
N : Menurun
S : Normal (36C - 37,5C ), ada juga yang mengalami hipotermi tergantung

respon individu dalam menangania ansietasnya


P : Pernafasan , nafas pendek, dada sesak, nafas dangkal, rasa tercekik terengah-

engah
b. Ukur : TB dan BB: normal (tergantung pada klien)
c. Keluhan Fisik : refleks, terkejut, mata berkedip-kedip, insomnia, tremor, kaku,

gelisah, wajah tegang, kelemahan umum, gerakan lambat, kaki goyah.


Selain itu juga dapat dikaji tentang repon fisiologis terhadap ansietas (Stuart, 2007):
B1 : Nafas cepat, sesak nafas, tekanan pada dada, nafas dangkal, pembengkakan pada

tenggorokan, terengah-engah.
B2 : Palpitasi, jantung berdebar, tekanan darah meningkat, rasa ingin pingsan,

pingsan, TD , denyut nadi .


B3 : Refleks , reaksi terkejut, mata berkedip-kedip, insomnia, tremor, rigiditas,

gelisah, wajah tegang.


B4 : Tidak dapat menahan kencing, sering berkemih.
B5 : Kehilangan nafsu makan, menolak makan, rasa tidak nyaman pada abdomen,

nyeri abdomen, mual, nyeri ulu hati.


B6 : Lemah.

V. Psikososial:
A. Konsep diri:
1. Gambaran diri : wajah tegang, mata berkedip-kedip, tremor, gelisah, keringat

berlebihan.

2. Identitas : gangguan ini menyerang wanita daripada pria serta terjadi pada

seseorang yang bekerja dengan sressor yang berat.

3. Peran : menarik diri dan menghindar dalam keluarga / kelompok / masyarakat.

4. Ideal diri : berkurangnya toleransi terhadap stress, dan kecenderungan ke arah

lokus eksternal dari keyakinan kontrol.

5. Harga diri : klien merasa harga dirinya rendah akibat ketakutan yang tidak

rasional terhadap objek, aktivitas atau kejadian tertentu.

B. Hubungan Sosial:

1. Orang yang berarti: keluarga


2. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat: kurang berperan dalam

kegiaran kelompok atau masyarakat serta menarik diri dan menghindar dalam

keluarga / kelompok / masyarakat.


3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: +
C. Spiritual:

1. Nilai dan keyakinan


2. Kegiatan ibadah

VI. Status Mental:


1. Penampilan : pada orang yang mengalami ansietas berat dan panik biasanya

penampilannya tidak rapi.


2. Pembicaraan : bicara cepat dan banyak, gagap dan kadang-kadang keras.
3. Aktivitas motorik : lesu, tegang, gelisah, agitasi, dan tremor.
4. Alam perasaan : sedih, putus asa, ketakutan dan khawatir.
5. Afek : labil
6. Interaksi selama wawancara: tidak kooperatif, mudah tersingung dan mudah

curiga, kontak mata kurang.


7. Persepsi : berhalusinasi, lapang persepsi sangat sempit dan tidak mampu

menyelesaikan masalah.
8. Proses pikir : persevarsi
9. Isi pikir : obsesi, phobia dan depersonalisasi
10. Tingkat kesadaran : bingung dan tidak bisa berorietansi terhadap waktu, tempat

dan orang (ansietas berat)


11. Memori : pada klien yang mengalami OCD (Obsessive Compulsif Disorder) akan

terjadi gangguan daya ingat saat ini bahkan sampai gangguan daya ingat jangka

pendek.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung : tidak mampu berkonsentrasi
13. Kemampuan penilaian : gangguan kemampuan penilaian ringan
14. Daya titik diri : menyalahkan hal-hal diluar dirinya: menyalahkan orang lain/

lingkungan yang menyebabkan kondisi saat ini.

VII. Kebutuhan Persiapan Pulang


1. Kemampuan klien memenuhi/ menyediakan kebutuhan makanan, keamanan,

tempat tinggal, dan perawatan.


2. Kegiatan hidup sehari-hari:
a. Kurang mandiri tergantung tingkat ansietas
b. Perawatan diri
c. Nutrisi
d. Tidur

VIII. Mekanisme Koping


Adaptif ( ansietas ringan ) dan maladaptif (ansietas sedang, berat dan panik).

Menurut Stuart (2007) Individu menggunakan berbagai mekanisme koping untuk


mencoba mengatasinya, ketidakmampuan mengatasi ansietas secara konstruktif

merupakan penyebab utama terjadinya perilaku patologis. Ansietas ringan sering

ditanggulangi tanpa pemikiran yang sadar, sedangkan ansietas berat dan sedang

menimbulkan 2 jenis mekanisme koping :

1. Reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya yang disadari dan berorientasi

pada tindakan untuk memenuhi tuntunan situasi stres secara realistis


2. Mekanisme pertahanan ego membantu mengatasi ansietas ringan dan sedang.

Tetapi karena mekanisme tersebut berlangsung secara relative pada tingkat tidak

sadar dan mencakup penipuan diri dan distorsi realitas, mekanisme ini dapat

menjadi repon maladaptif terhadap stres.

IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan


1. Masalah dengan dukungan kelompok: klien kurang berperan dalam kegiatan

kelompok atau masyarakat serta menarik diri dan menghindar dalam keluarga/

kelompok/ masyarakat.
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan: lingkungan dengan tingkat stressor

yang tinggi akan memicu timbulnya ansietas.


3. Masalah dengan pendidikan: seseorang yang pernah gagal dalam menempuh

pendidikan, tidak ada biaya untuk melanjutkan jenjang pendidikan berikutnya.


4. Masalah dengan pekerjaan: mengalami PHK, target kerja tidak tercapai.
5. Masalah dengan perumahan: pasien kehilangan tempat tinggalnya karena bencana

alam, pengusuran dan kebakaran.


6. Masalah ekonomi: pasien tidak mempunyai kemampuan finansial dalam

mencukupi kebutuhannya sehari-hari dan keluarganya.


7. Masalah dengan pelayanan kesehatan: kurang percaya dengan petugas kesehatan.

X. Pengetahuan Kurang Tentang


Pasien kurang mempunyai pengetahuan tentang faktor presipitasi, koping, obat-

obatan, dan masalah lain tentang ansietas

XI. Aspek medik


Diagnosa Medik:
1. Adanya perasaan cemas atau khawatir yang tidak realistic terhadap dua atau lebih

hal yang dipersepsi sebagai ancaman perasaan ini menyebabkan individu tidak

mampu istirahat dengan tenang (inability to relax)


2. Terdapat paling sedikit 6 dari 18 gejala-gejala berikut:
Ketegangan Motorik:
a. Kedutan otot atau rasa gemetar
b. Otot tegang/kaku/pegel linu
c. Tidak bisa diam
d. Mudah menjadi lelah
Hiperaktivitas Otonomik:
a. Nafas pendek/ terasa berat
b. Jantung berdebar-debar
c. Telapak tangan basah dingin
d. Mulut kering
e. Kepala pusing/rasa melayang
f. Mual, mencret, perut tidak enak
g. Muka panas/ badan menggigil
h. Buang air kecil lebih sering
i. Sukar menelan/rasa tersumbat
Kewaspadaan berlebihan dan Penangkapan Berkurang
a. Perasaan jadi peka/ mudah ngilu
b. Mudah terkejut/kaget
c. Sulit konsentrasi pikiran
d. Sukar tidur
e. Mudah tersinggung
3. Hendaknya dalam fungsi kehidupan sehari-hari, bermanifestasi dalam gejala:

penurunan kemampuan bekerja, hubungan social, dan melakukan kegiatan rutin.

1.1.1 Pohon Masalah


Risti mencederai diri sendiri, orang
lain, lingkunganAsam Lambung
meningkat
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Gangguan Persepsi sensori:
halusinasi lihat

anorexia Defisit
Isolasi sosial perawatan diri
Mual, muntah
Gangguan proses pikir : Ansietas

Koping individu inefektif

Harga Diri Rendah

Kurang pengetahuan
Peristiwa Traumatik

1.1.2 Rencana Intervensi


Diagnosa keperawatan :
1. Resiko tinggi mencederai diri, orla, dan lingkungan b.d halusinasi lihat.

TUM : Klien tidak mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
TUK : Klien mampu mengontrol rasa cemasnya

Intervensi Rasional
Memperkenalkan diri dengan sopan dan

ekspresi wajah bersahabat


a. BHSP dengan klien
Tanyakan nama klien

Jabat tangan klien

b. Pasien akan terlindung dari Terima dan dukung pertahanan klien


Kenalkan realita yang berhubungan
bahaya
dengan mekanisme koping klien
Berikan umpan balik pada klien

tentang perilaku, stressor dan sumber

koping

c. Ciptakan lingkungan tenang dan

jauh dari kegaduhan


d. Jauhkan klien dari benda yang

berbahaya seperti benda tajam


2. Ansietas b.d harga diri rendah.

TUM : Klien dapat mengurangi dan mengontrol kecemasannya.


TUK : Klien mengenal cara- cara untuk mengurangi kecemasannya

Intervensi Rasional
a. Monitor intensitas kecemasan Dengan memonitor tingkat ansietas

pasien kita bisa menentukan seberapa

tingkat ansietas pasien dan seberapa

bahaya ansietas tersebut.


b. Tetap bersama klien ketika Keselamatan klien merupakan suatu

tingkat ansietasnya tinggi (berat prioritas. Klien yang sangat cemas tidak

atau panik) boleh ditinggal sendirirasa cemasnya

akan meningkat.
c. Pindahkan klien ke tempat yang Kemampuan klien untuk menghadapi

tenang dengan stimulus minimal stimulus yang berlebihan terganggu.

atau sedikit. Penggunaan ruangan Perilaku cemas dapat meningkat akibat

kecil atau area siklusi dapat stimulus eksternal. Ruangan yang lebih

diindikasikan kecil dapat meningkatkan rasa aman

klien. Semakin besar are, klien akan

semakin tersesat dan panik.


d. Tetap tenang dalam menghadapi Klien akan merasa lebih aman jika

klien. perawat tenang dan jika klien merasa


bahwa perawat dapat mengendalikan

situasi.
e. Gunakan pernyataan yang Kemampuan klien untuk menghadapi

singkat, sederhana, dan jelas. abstraksi atau kompleksitas terganggu.


f. Sadari perasaan dan tingkat Ansietas dikomunikasikan secara

ketidaknyamanan atau ansietas interpersonal. Bersama klien yang cemas

perawat sendiri. dapat meningkatkan tingkat ansietas

perawat sendiri.
g. Dorong partisipasi klien dalam Latihan relaksasi merupakan cara yang

latihan relaksasi. Latihan ini efektif dan nonkimiawi untuk

dapat mencakup bernapas dalam, mengurangi ansietas.

relaksasi otot progresif, medikasi,

imajinasi terbimbing, dan pergi

ke tempat yang tenang dan damai

(untuk jiwa).
3. Koping individu inefektif b.d. harga diri rendah
TUM :Menunjukan koping yang efektif.
TUK :Menunjukan pengendalian impuls dengan mempertahankan pengendalian diri

tanpa pengawasan secara konsisten.

Intervensi Rasional
Peningkatan koping : Membantu pasien untuk beradaptasi

- Nilai kesesuaian pasien terhadap untuk beradaptasi dalam menerima

perubahan gambaran diri. stressor, p[erubahan atau ancaman yang


- Nilai dampak kehidupan pasien
berpengaruh pada pemenuhan kebutuhan
terhadap peran dan
dan peran dalam kehidupan.
hubungannnya dengan orang lain.
Dukung pembuatan keputusan : Memberikan informasi dan dukunagn

- Explorasi metode yang digunakan pada pasien dalam membauta keputusan

pasien pada masa sebelumnya berkaitan dengan perawatan kesehatan.

dalam mengatasi masalah


kehidupan.
- Evaluasi kemampuan pasien

dalam mengambil keputusan.


Health Education :

- Memberikan informasi faktual

yang terkait dengan diagnose,

pengobatan, prognosis.
- Menganjurkan pasien untuk
Meningkatkan koping individu klien dan
mengguanakan tekhnik relaksasi
keluarga, serta memandirikan.
sesuai kebutuhan.
- Memberikan pelatihan

ketrampilan social yang sesuai.

Kolaboratif :

- Melibatkan sumber-sumber yang

ada di rumah sakit dalam

memberikan dukungan emosional

untuk pasien dan keluarga.


- Fasilitasi pasien untuk mengenal
Memaksimalkan upaya penyembuhan
kelompok yang mendukungnya,
klien dengan berkolaborasi dengan
pemberi layanan kesehatan
tenaga medis yang lain.
lainnya.
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia, mual muntah, dan

asam lambung meningkat.


TUM : Menunjukan perawatan diri ; aktivitas kehidupan sehari-hari.
TUK : Pasien mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara mandiri.

Intervensi Rasional
Pengkajian : Karena kemampuan dalam memenuhi

- Kaji kemampuan klien dalam nutrisi sensori, kognitif dapat

memenuhi kebutuhan nutrisinya. berpengaruh pada proses pemenuhan


- Kaji deficit sensori kognitif atau
nutrisi.
fisik yang dapat menyulitkan

makan.

Pengelolaan gangguan makan :

- Pencegahan dan penangan

pembatasan diet yang berat dan

aktivitas yang berlebih atau

makan dalam jumlah banyak

ndalam satu waktu.


Pengelolaan nutrisi : Pasien dengan ansietas cenderung tidak

- Pemberian asupan diet makanan memiliki nafsu makan, sehingga

dan cairan yang seimbang. pemberian makanan dalam porsi kecil


- Pemberian makanan dalam porsi
diharapkan mampu menjaga nutrisi
kecil.
pasien agar tetap seimbang.
Bantuan menaikan berat badan :
Mencegah penurunan berat badan yang
- Fasilitasi pencapaian kenaikan
signifikan.
berat badan.
Health Education : Sebagai upaya memandirikan klien dan

- Tunjukan penggunaan alat bantu keluarga dalam pemenuhan nutrisi klien.

dan aktivitas yang adaptif.


- Ajarkan pasien menggunakan

metode alternative untuk makan

atau minum

Kolaboratif :

- Rujuk pasien dan keluarga pada

layanan social untuk

mendapatkan pertolongan

kesehatan di rumah.
- Gunakan terapi fisik dan okupasi
sebagai sumber dalam perencaan

aktivitas perawatan pasien.


DAFTAR PUSTAKA

Gunarsa, Singgih D. 1995. Psikologi Keperawatan. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.

Hawari, D. 2008. Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Mansjoer, A. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. 3rd ed. Jilid 1. Jakarta : Penerbit Aesculapius

Stuart, Gail W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa. 5th ed. Jakarta : Penerbit

Buku Kedokteran EGC.

Nurjannah, I. 2004. Pedoman Penanganan Pada Gangguan Jiwa Manajemen. Proses

Keperawatan dan Hubungan Terapeutik Perawat-Klien. Yogyakarta : Penerbit

MocoMedia.

Suliswati, dkk. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Viedebeck, Sheila L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Jiwa, Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Wilkinson, Judith M. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. 7th ed. Jakarta : Penerbit

Buku Kedokteran EGC.

Вам также может понравиться

  • RPK Lengkap
    RPK Lengkap
    Документ12 страниц
    RPK Lengkap
    jnggjng
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Pasien Dengan SOL
    Asuhan Keperawatan Pasien Dengan SOL
    Документ14 страниц
    Asuhan Keperawatan Pasien Dengan SOL
    Lara Sovia
    Оценок пока нет
  • Askep Gerontik Icha
    Askep Gerontik Icha
    Документ14 страниц
    Askep Gerontik Icha
    Muhammad Andii
    Оценок пока нет
  • Proposal Tak Defisit Perawatan Diri
    Proposal Tak Defisit Perawatan Diri
    Документ12 страниц
    Proposal Tak Defisit Perawatan Diri
    Vina Meliani
    Оценок пока нет
  • NCP Baru
    NCP Baru
    Документ2 страницы
    NCP Baru
    Fatmawati Pelupessy
    Оценок пока нет
  • Sap Identifikasi Pasien
    Sap Identifikasi Pasien
    Документ9 страниц
    Sap Identifikasi Pasien
    Luh Putu Ardani
    Оценок пока нет
  • Konsep RUFA
    Konsep RUFA
    Документ8 страниц
    Konsep RUFA
    Bagus
    Оценок пока нет
  • Askep Ketidakberdayaan
    Askep Ketidakberdayaan
    Документ18 страниц
    Askep Ketidakberdayaan
    Mariyati Hamasah
    Оценок пока нет
  • Sap Manajemen Stres
    Sap Manajemen Stres
    Документ9 страниц
    Sap Manajemen Stres
    Joni Triliwijaya
    Оценок пока нет
  • Askep Lansia Fraktur
    Askep Lansia Fraktur
    Документ32 страницы
    Askep Lansia Fraktur
    FITRIAH AFRIANI
    Оценок пока нет
  • Askep Pada HDR Kronik
    Askep Pada HDR Kronik
    Документ47 страниц
    Askep Pada HDR Kronik
    Ike Rahmawati
    Оценок пока нет
  • ASKEP Poksus-1
    ASKEP Poksus-1
    Документ7 страниц
    ASKEP Poksus-1
    Galang Oktavianus
    Оценок пока нет
  • LP Ketidakberdayaan
    LP Ketidakberdayaan
    Документ13 страниц
    LP Ketidakberdayaan
    hong ara
    Оценок пока нет
  • Intervensi RPK Fix
    Intervensi RPK Fix
    Документ4 страницы
    Intervensi RPK Fix
    Elfrita Agustina Harahap
    Оценок пока нет
  • Retardasi Mental
    Retardasi Mental
    Документ19 страниц
    Retardasi Mental
    Shandy Sibatosay
    0% (2)
  • (Alhafizhah Syafti-1913905) Leaflet Resiko-Ansietas
    (Alhafizhah Syafti-1913905) Leaflet Resiko-Ansietas
    Документ2 страницы
    (Alhafizhah Syafti-1913905) Leaflet Resiko-Ansietas
    Alhafiza Syafthy
    100% (1)
  • Tumor Cavum Nasi
    Tumor Cavum Nasi
    Документ2 страницы
    Tumor Cavum Nasi
    auliaannur
    Оценок пока нет
  • Harga Diri Rendah
    Harga Diri Rendah
    Документ13 страниц
    Harga Diri Rendah
    Isnaini Wulan
    Оценок пока нет
  • Askep Seminar RSMM Bogor
    Askep Seminar RSMM Bogor
    Документ82 страницы
    Askep Seminar RSMM Bogor
    Andreas Kutika
    Оценок пока нет
  • Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas
    Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas
    Документ10 страниц
    Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas
    Dedi setio bakti
    Оценок пока нет
  • Ebnp Baru
    Ebnp Baru
    Документ22 страницы
    Ebnp Baru
    Eka Ratna Sari
    Оценок пока нет
  • SP 1 Halusinasi
    SP 1 Halusinasi
    Документ3 страницы
    SP 1 Halusinasi
    Yanuar Pranata
    Оценок пока нет
  • Proposal Tak DPD Melati
    Proposal Tak DPD Melati
    Документ13 страниц
    Proposal Tak DPD Melati
    ade tri weli
    Оценок пока нет
  • Askep Harga Diri Rendah Ok
    Askep Harga Diri Rendah Ok
    Документ30 страниц
    Askep Harga Diri Rendah Ok
    Atik Karyo
    Оценок пока нет
  • Mapping ADHD
    Mapping ADHD
    Документ3 страницы
    Mapping ADHD
    Debi
    Оценок пока нет
  • Laporan Praktikum Tugas 1 Kep. Jiwa
    Laporan Praktikum Tugas 1 Kep. Jiwa
    Документ68 страниц
    Laporan Praktikum Tugas 1 Kep. Jiwa
    Christina Listha
    Оценок пока нет
  • RPS Kep - Keluarga DIII Kep
    RPS Kep - Keluarga DIII Kep
    Документ30 страниц
    RPS Kep - Keluarga DIII Kep
    Kadek Darmika
    Оценок пока нет
  • Askep Harga Diri Rendah
    Askep Harga Diri Rendah
    Документ11 страниц
    Askep Harga Diri Rendah
    Adien Nurma Falahmawati II
    Оценок пока нет
  • Askep Anak Hiperaktivitas
    Askep Anak Hiperaktivitas
    Документ25 страниц
    Askep Anak Hiperaktivitas
    lilik saraswati
    Оценок пока нет
  • Gangguan Citra Tubuh
    Gangguan Citra Tubuh
    Документ24 страницы
    Gangguan Citra Tubuh
    Nana Warhamna
    Оценок пока нет
  • Implementasi DPD Poniah
    Implementasi DPD Poniah
    Документ3 страницы
    Implementasi DPD Poniah
    titikzahrotul
    Оценок пока нет
  • LP Askep WAHAM Kel.4-1
    LP Askep WAHAM Kel.4-1
    Документ62 страницы
    LP Askep WAHAM Kel.4-1
    Sarrul
    Оценок пока нет
  • Askep Jiwa TN S (Tugas Akhir Jiwa
    Askep Jiwa TN S (Tugas Akhir Jiwa
    Документ45 страниц
    Askep Jiwa TN S (Tugas Akhir Jiwa
    Shirtflowerss
    Оценок пока нет
  • LP RPK
    LP RPK
    Документ16 страниц
    LP RPK
    Pande Ardiyanti
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Pada Pasien Demensia
    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Demensia
    Документ3 страницы
    Asuhan Keperawatan Pada Pasien Demensia
    Anisa Ahmad
    Оценок пока нет
  • LP HDR Achmat
    LP HDR Achmat
    Документ14 страниц
    LP HDR Achmat
    Achmat riyadi
    Оценок пока нет
  • Bu Sulis SAP Penyuluhan Remaja
    Bu Sulis SAP Penyuluhan Remaja
    Документ13 страниц
    Bu Sulis SAP Penyuluhan Remaja
    annisa hafizhah
    Оценок пока нет
  • Sap Gangguan Jiwa
    Sap Gangguan Jiwa
    Документ9 страниц
    Sap Gangguan Jiwa
    RaMa Candra
    Оценок пока нет
  • SP 2 RPK
    SP 2 RPK
    Документ4 страницы
    SP 2 RPK
    Veggy Septian Ellitha
    Оценок пока нет
  • Standar Asuhan Keperawatan Jiwa
    Standar Asuhan Keperawatan Jiwa
    Документ3 страницы
    Standar Asuhan Keperawatan Jiwa
    Shelly Fatimah Nurfarida
    Оценок пока нет
  • Diagnosa Dan Intervensi, Lanjut
    Diagnosa Dan Intervensi, Lanjut
    Документ12 страниц
    Diagnosa Dan Intervensi, Lanjut
    khairus sadiq
    Оценок пока нет
  • LP Kehilangan
    LP Kehilangan
    Документ9 страниц
    LP Kehilangan
    Fathir Ts
    Оценок пока нет
  • LP Keputusasaan-1
    LP Keputusasaan-1
    Документ7 страниц
    LP Keputusasaan-1
    Dwi Novita
    Оценок пока нет
  • Makalah Jiwa (RPK)
    Makalah Jiwa (RPK)
    Документ43 страницы
    Makalah Jiwa (RPK)
    Malindha Ervy
    Оценок пока нет
  • Leaflet Depresidocx PDF Free
    Leaflet Depresidocx PDF Free
    Документ2 страницы
    Leaflet Depresidocx PDF Free
    Elfianus Edwar
    Оценок пока нет
  • Laporan Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok Halusinasi
    Laporan Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok Halusinasi
    Документ8 страниц
    Laporan Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok Halusinasi
    ugd rsnm
    Оценок пока нет
  • LP Waham
    LP Waham
    Документ11 страниц
    LP Waham
    Rizqo Aditya
    Оценок пока нет
  • LP Defisit Perawatan Diri
    LP Defisit Perawatan Diri
    Документ6 страниц
    LP Defisit Perawatan Diri
    Lastri Lestari
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
    Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
    Документ28 страниц
    Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
    APRILLIA DHEANA PUTRI
    Оценок пока нет
  • Peran Keluarga Dalam Perawatan Gangguan Jiwa
    Peran Keluarga Dalam Perawatan Gangguan Jiwa
    Документ2 страницы
    Peran Keluarga Dalam Perawatan Gangguan Jiwa
    elly
    Оценок пока нет
  • Woc Personal Hygiene Akhmadi
    Woc Personal Hygiene Akhmadi
    Документ1 страница
    Woc Personal Hygiene Akhmadi
    Ricky Booy
    Оценок пока нет
  • LP DPD
    LP DPD
    Документ8 страниц
    LP DPD
    DarmayantiEgf
    Оценок пока нет
  • Kepedihan, Kronis
    Kepedihan, Kronis
    Документ3 страницы
    Kepedihan, Kronis
    EKA
    Оценок пока нет
  • Askep Keluarga Baru Menikah
    Askep Keluarga Baru Menikah
    Документ15 страниц
    Askep Keluarga Baru Menikah
    Arifullah Tuwo
    Оценок пока нет
  • LP Ansietas Jiwa
    LP Ansietas Jiwa
    Документ19 страниц
    LP Ansietas Jiwa
    Fatimatuz zuhriyyah
    Оценок пока нет
  • LP Ansietas Jiwa
    LP Ansietas Jiwa
    Документ23 страницы
    LP Ansietas Jiwa
    Puskesmas Cimanuk
    100% (1)
  • LP Ansietas Jiwa
    LP Ansietas Jiwa
    Документ23 страницы
    LP Ansietas Jiwa
    Putu
    Оценок пока нет
  • LP Ansietas Jiwa
    LP Ansietas Jiwa
    Документ23 страницы
    LP Ansietas Jiwa
    Mira
    Оценок пока нет
  • Ansietas Jiwa
    Ansietas Jiwa
    Документ15 страниц
    Ansietas Jiwa
    tbytbcey
    Оценок пока нет
  • 1.mira - LP Ansietas Kecemasan
    1.mira - LP Ansietas Kecemasan
    Документ21 страница
    1.mira - LP Ansietas Kecemasan
    mira hartati
    Оценок пока нет
  • Hal Depan Baru
    Hal Depan Baru
    Документ17 страниц
    Hal Depan Baru
    MMiftahuzzubaidiGunners
    Оценок пока нет
  • Kop Surat
    Kop Surat
    Документ2 страницы
    Kop Surat
    MMiftahuzzubaidiGunners
    Оценок пока нет
  • Instruksi Tugas / Uji Praktik Membuat Rancangan Kegiatan Public Speaking LPK Wajo Intelektual Mandiri
    Instruksi Tugas / Uji Praktik Membuat Rancangan Kegiatan Public Speaking LPK Wajo Intelektual Mandiri
    Документ1 страница
    Instruksi Tugas / Uji Praktik Membuat Rancangan Kegiatan Public Speaking LPK Wajo Intelektual Mandiri
    MMiftahuzzubaidiGunners
    Оценок пока нет
  • Kop Surat
    Kop Surat
    Документ2 страницы
    Kop Surat
    MMiftahuzzubaidiGunners
    Оценок пока нет
  • Tugas Residensi
    Tugas Residensi
    Документ8 страниц
    Tugas Residensi
    MMiftahuzzubaidiGunners
    Оценок пока нет
  • Berita Kematian 1
    Berita Kematian 1
    Документ1 страница
    Berita Kematian 1
    MMiftahuzzubaidiGunners
    Оценок пока нет
  • Askep Asthma Bronchial
    Askep Asthma Bronchial
    Документ15 страниц
    Askep Asthma Bronchial
    Bayu Setyiawan
    0% (1)
  • Contoh CVb2
    Contoh CVb2
    Документ1 страница
    Contoh CVb2
    Jhuna
    Оценок пока нет
  • Contoh CVb2
    Contoh CVb2
    Документ1 страница
    Contoh CVb2
    Jhuna
    Оценок пока нет
  • Contoh CVb2
    Contoh CVb2
    Документ1 страница
    Contoh CVb2
    Jhuna
    Оценок пока нет
  • Contoh CVb2
    Contoh CVb2
    Документ1 страница
    Contoh CVb2
    Jhuna
    Оценок пока нет
  • Konsep Dasar Dewasa1
    Konsep Dasar Dewasa1
    Документ29 страниц
    Konsep Dasar Dewasa1
    Rasidin Screamble
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ10 страниц
    Bab I
    MMiftahuzzubaidiGunners
    Оценок пока нет
  • Askep Anak Dengan Ensefalitis
    Askep Anak Dengan Ensefalitis
    Документ8 страниц
    Askep Anak Dengan Ensefalitis
    Bintank's Emank Kejora
    Оценок пока нет
  • LAPORAN KASUS Partus Spontan (Repaired)
    LAPORAN KASUS Partus Spontan (Repaired)
    Документ24 страницы
    LAPORAN KASUS Partus Spontan (Repaired)
    Spring Blossom
    Оценок пока нет
  • ASKEP Asfiksia Mekonium
    ASKEP Asfiksia Mekonium
    Документ4 страницы
    ASKEP Asfiksia Mekonium
    Rini Indriani
    Оценок пока нет
  • ASKEP Asfiksia Mekonium
    ASKEP Asfiksia Mekonium
    Документ4 страницы
    ASKEP Asfiksia Mekonium
    Rini Indriani
    Оценок пока нет
  • Alur Timbang Terima
    Alur Timbang Terima
    Документ5 страниц
    Alur Timbang Terima
    I Gede Budi Artadana
    Оценок пока нет
  • Alur Timbang Terima
    Alur Timbang Terima
    Документ5 страниц
    Alur Timbang Terima
    I Gede Budi Artadana
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Anak Dengan Anemia
    Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Anak Dengan Anemia
    Документ7 страниц
    Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Anak Dengan Anemia
    Abu Sufyan Abdurrahman
    0% (1)
  • Askep Luka Bakar
    Askep Luka Bakar
    Документ24 страницы
    Askep Luka Bakar
    MMiftahuzzubaidiGunners
    Оценок пока нет
  • Abstark & Jurnal
    Abstark & Jurnal
    Документ10 страниц
    Abstark & Jurnal
    MMiftahuzzubaidiGunners
    Оценок пока нет
  • Format 1 Rencana Harian Word
    Format 1 Rencana Harian Word
    Документ5 страниц
    Format 1 Rencana Harian Word
    Suntin Theten
    67% (3)
  • Askep Anak Acute Non Lymphoid Myelogenous Leukemia (Anll Atau Aml)
    Askep Anak Acute Non Lymphoid Myelogenous Leukemia (Anll Atau Aml)
    Документ9 страниц
    Askep Anak Acute Non Lymphoid Myelogenous Leukemia (Anll Atau Aml)
    Giary Rizka Mazeda
    Оценок пока нет
  • Satuan Acara Penyuluhan Kesehatan Jiwa
    Satuan Acara Penyuluhan Kesehatan Jiwa
    Документ11 страниц
    Satuan Acara Penyuluhan Kesehatan Jiwa
    MMiftahuzzubaidiGunners
    Оценок пока нет
  • Askep Halusinasi
    Askep Halusinasi
    Документ46 страниц
    Askep Halusinasi
    Erlan Eeqq
    100% (8)
  • Askep Ronde
    Askep Ronde
    Документ24 страницы
    Askep Ronde
    Wahyu Ananda
    Оценок пока нет
  • LP Hipertensi
    LP Hipertensi
    Документ19 страниц
    LP Hipertensi
    MMiftahuzzubaidiGunners
    Оценок пока нет
  • Api PK
    Api PK
    Документ7 страниц
    Api PK
    MMiftahuzzubaidiGunners
    Оценок пока нет