Вы находитесь на странице: 1из 3

STUDI KASUS KEBOCORAN TUBE PADA

HEAT EXCHANGER PT.PERTAMINA (Persero) RU V BALIKPAPAN

Muhammad Abel Balbo; Ichsan Chairuddin


1. Teknik Mesin Politeknik Negri Jakarta
ichsanchairuddin@gmail.com , m.abelbalbo204c@gmail.com

ABSTRAK

Heat Exchanger adalah salah satu jenis peralatan pokok di dalam suatu industri yang digunakan sebagai alat
penukar panas yang digunakan untuk menjaga suhu minyak mentah agar tidak membeku. Fluida yang didinginkan berupa
HVGO (High Vacuum Gas Oil) sedangkan media pemanasnya berupa uap panas. Tube adalah salah satu komponen
Heat Exchanger yang sering mengalami kerusakan yang diakibat kan oleh pertukaran panas terjadi pada komponen
tersebut. Tube berfungsi sebagai tempat dimana media yang dipanaskan mengalir sehingga membuat temperatur dari
media tersebut berubah tanpa mengalami kontak langsung dengan media pemanas. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui penyebab, mekanisme kebocoran Tube Heat Exchanger, cara mencegah dan menangani kebocoran
Tube agar tidak terjadi kembali. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi untuk pencegahan
kerusakan Tube lebih awal.
Penelitian dilakukan langsung di PT. PERTAMINA (Persero) RU V Balikpapan. Studi kasus kebocoran pada
Tube dilakukan dengan pengumpulan data historis, pengamatan visual menggunakan kamera dan studi pustaka tentang
penyebab kerusakan Tube.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebocoran Tube disebabkan oleh ditemukannya Oil Content pada sample,
ini terjadi karena media yang dipanaskan meninggalkan sisa-sisa kerak dan Tube menerima panas yang berlebih dari
media pemanas sehingga menyebabkan Localized Corrosion. Perawatan secara rutin, penggunaan komponen dan
spesifikasi Tube yang sesuai standar dapat mengurangi terjadinya kerusakan Tube sebelum lifetimenya habis, mengingat
sebagian besar kebocoran Tube pada Heat Exchanger terjadi pada Tube.

Kata kunci : Tube, Heat Exchanger, Kebocoran, Oil Content, Locailzed Corrosion

ABSTRACT

Heat Exchanger is one of the principal tools in an industry that is used as a heat exchanger used to maintain
the temperature of the crude oil in order not to freeze. Fluid that use to refrigerated proces is HVGO (High Vacuum
Gas Oil) while the Fluid that use to warming up is Hot Steam. Tube is one of the Heat Exchanger components are
often damaged caused by the Heat Transfer that occur in that place. Tube serves as a place that occur the warming up
fluids then cause the temperature of it change without having direct contact with the heat medium. The purpose of this
study was to determine the causes, mechanisms of damage to the Heat Exchanger Tube, how to prevent and handle
fluid leakage to avoid recurrence. Results from this study are expected to provide recommendations for the
prevention of damage to Tube early.
Research carried out directly in PT.PERTAMINA (Persero) RU V Balikpapan. Case studies damage done
by collecting historical data, visual observation using a camera and literature about the cause of damage to the
Tube.
The results showed that the Tube leakage caused by finding Oil Content from sample, it happen because the
heated media leave remains of the crust and the excess heat receivong tube of the heater so that the media caused
Localized Corrosion. Care on a regular basis, the use of components and specifications of the corresponding
standard Tube can reduce the occurrence of damage to the Tube before the Lifetime runs out, considering most of
the Heat Exchanger Tube leak occured on the tube.

Keywords: Heat Exchanger, leak, Localized Corrosion, Hydrostatic Test dan Problem Solving

Hal| 1
I. LATAR BELAKANG
Heat Exhanger merupakan salah satu Stationary equipment yang berfungsi untuk memindahkan
temperatur dari dua jenis fluida terjadi maupun tidak terjadinya kontak langsung antara dua jenis fluida
tersebut. Jenis Heat Exhcanger yang digunakan ialah Shell and tube Heat Exchanger. Shell and Tube heat
berfungsi untuk memindahkan temperatur dari dua jenis fluida tanpa terjadinya kontak langsung antara
dua jenis fluida tersebut. Fluida yang didinginkan berupa HVGO (High Vacuum Gas Oil) sedangkan
media pemanasnya berupa uap panas.
Tempat terjadinya proses penukaran fluida berlangsung pada komponen Heat Exhanger yang disebut
TUBE. Tube sendiri berbentuk seperti pipa-pipa yang panjang terdapat didalam Heat Exchanger dan
berjumlah banyak. Temperature yang tinggi yang terjadi selama proses pertukaran panas menyebabkan
Tube mengalami kebocoran selain itu sisa-sisa kerak dari fluida yang dipanaskan dapat menyebabkan
terganggunya kinerja yang menggunakan LP Steam dan dapat menyebabkan korosi.
Salah satu kerusakan yang terjadi pada Heat Exchanger E-2-04 F PT. PERTAMINA (Persero) RU V
Balikpapan adalah kebocoran pada Tube yang disebabkan oleh Localized Corrosion. Oleh karena itu,
analisa dilakukan untuk mengetahui penyebab dari kerusakan Tube tersebut. Analisa dilakukan secara
mendalam untuk mengetahui penyebab dari kerusakan Tube tersebut, sehingga kerusakan Tube dapat
diperbaiki dan kembali melakukan proses produksi.

II. EKSPERIMEN

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan sebuah eksperimen sebagai berikut :
1. Studi literatur
2. Pengamatan langsung di lapangan
3. Disukusi dengan orang yang ahli (prmbimbing lapangan)
4. Melaukan perbaikan Tube Heat Exchanger
5. Pengujian Tube Heat Exchanger setelah diperbaiki

III. Hasil dan Pembahasan

a. Problem / Sympton Description


Indikasi adanya bocor HVGO pada produk condensate steam E-2-04 F dengan ditemukannya oil
content pada sample.
b. Finding
Berdasarkan hasil analisa oil content di E-2-04 F oleh pihak procces Engineering ditemukan adanya
indikasi oil content pada produk steam dengan quantity sebesar 1,18%. Bocoran ini emngganggu kinerja
yang menggunakan LP Steam
c. Analysis
Mengingat dari quantity sample temuan bocoran maka kemungkinan terjadi bocoran pada beberapa
tube. Bocor kemungkinan diakibatkan oleh localized corrosion.
Rekomendasi
Lakukan pembongkaran channel cover dan lepas tube bundle untuk dilakukan cleaning dengan water
jet
Lakukan Hydrostatic Test press dengan tekanan shell side : 51,0 [Kg/cm2] & tube 24 [Kg/cm2]
terdapat kebocoran pada tube maka dilakukan probe, serta lakukan kembali hydrostatic test sampai
tidak terdapat kebocoran
Siapkan Material gasket untuk channel cover dan channel to tubesheel dan shell to tubesheet dengan
sppesifikasi mengacu pada drawing no. RC0801 2 set
Siapkan material probe dengan spesifikasi carbon steel dan lakukan machining sesuai dengan ujuran
tube OD 25,4 dengan thickness 2,11 sebanyak 30 pcs.

IV. KESIMPULAN
Hal| 2
1. Perawatan secara berkala dapat menjaga kondisi mesin tetap optimal serta mencegah kerusakan yang tidak
diinginkan.
2. Jenis bahan baku sebagai fluida yang akan dipanaskan sangat menentukan banyak atau sedikitnya sisa-sisa
kerak.
3. Jika diperlukan perbaikan, lakukan perbaikan sesuai dengan prosedur dan standar yang digunakan oleh
perusahaan.

IV. DAFTAR PUSTAKA


[1] Bejan, A.,Heat Transfer, John Wiley and Sons, Inc, New York, 1993.
[2] Kern, Donald. Q.,1965, "Process Heat Transfer", New York : Mc Graw-Hi Book Company.
[3] J.P. Holman .,2002,"Heat Transfer, 9th edition",New York : Mc Graw-Hill Companies.
[4] Kuppan, T., 2000, "Heat Exchanger Design Handbook", New York : Marcel Dekker. Inc
[5] Ozden, E., and Tari, I., 2010, "Shell Side CFD of a Small Shell and Tube Heat Exchanger", International
Journal pf Energy Conversion and Management.

Hal| 3

Вам также может понравиться