Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan
salah satu indikator utama derajat kesehatan suatu Negara. Angka kematian ibu
menurut WHO adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau
atau pengelolaannya dan bukan karena sebab kecelakaan atau cedera per 100. 000
kematian bayi dibawah usia 1 tahun per 1000 kelahiran hidup. Angka ini
(AKI) di dunia menjadi 210 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan Angka
Kematian Bayi (AKB) di dunia pada tahun 2014 mencapai 51 per 1000 kelahiran
hidup (Junian, 2014). Angka kematian ibu di ASEAN tergolong paling tinggi di
dunia. WHO memperkirakan sementara total AKI dan AKB di ASEAN pada
tahun 2014 sekitar 170 ribu dan 1,3 juta per tahun. Sebanyak 98% dari seluruh
AKI dan AKB di kawasan ini terjadi di Indonesia, Bangladesh, Nepal, dan
Myanmar. Di Indonesia, AKB memang telah menurun pada tahun 2014 menjadi
30 per 1.000 kelahiran hidup jika dibandingkan pada tahun 2007 yaitu sebesar 35
1
2
per 1.000 kelahiran hidup. AKI menurun dari 228 per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun 2014 menjadi 213 per 100.00 kelahiran hidup. Pada tahun 2014,
sementara target yang akan dicapai sesuai kesepakatan MDGs tahun 2015, angka
kematian ibu turun menjadi 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup dan angka
kematian bayi menjadi 24 per 1000 kelahiran hidup (Kementrian Kesehatan RI,
2014). AKI di Provinsi Jawa Timur, pada empat tahun terakhir, dari tahun 2010
kab/kota se-Jatim, menunjukkan AKI Jawa Timur pada tahun 2014 adalah 90 per
100.000 kelahiran hidup. Data yang diperoleh dari BPS Provinsi Jawa Timur
menunjukkan bahwa AKB selama sepuluh tahun terakhir ini relatif menunjukkan
angka yang menurun. AKB pada tahun 2014 adalah 29 per 1000 kelahiran hidup,
menunjukkan angka yang menurun dari tahun sebelumnya yang sebesar 34 per 1.000
kelahiran hidup, namun tersebut masih jauh dari target MDGs tahun 2015, yaitu
sebesar 23 per 1.000 Kelahiran Hidup (Aryanti, 2014). Dinas kesehatan kabupaten
Pamekasan mengklaim angka kematian ibu hamil, bersalin dan nifas pada tahun 2014
dari data baru yang diterima dinas kesehatan menyebutkan angka kematian ibu
sebanyak 21 kematian per 100. 000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi
Penyebab kematian bayi 7-28 hari yaitu sepsis (20,5%), malformasi kongenital
(18,1%) dan pneumonia (15,4%). Penyebab kematian bayi 29 hari-11 bulan yaitu
satunya adalah 35% ibu hamil menderita anemia (Nugraheny, 2010). Penyebab
tidak langsung kematian ibu adalah faktor faktor yang memperberat keadaan ibu
hamil seperti 4 TERLALU (terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering melahirkan,dan
tahapan perkembang biakan manusia yang alamiah, namun tetap harus diwaspadai
apabila terjadi hal-hal yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan bayi,
terutama pada ibu yang tidak mendapatkan asuhan dari tenaga kesehatan.
sampai uri lahir. Bayi baru lahir , bayi yang lahir dengan presentasi belakang
kepala melalui vagina tanpa memakai alat pada usia kehamilan genap 37 minggu,
sampai dengan 42 minggu dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai apgar 7
dan tanpa cacat bawaan. Masa nifas disebut juga masa post partum atau
puerperium yaitu masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan palsenta keluar dari
rahim, sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya kembali organ-
intervensi dalam upaya mempercepat penurunan AKI dan AKB yang mengacu
pada intervensi strategis empat pilar save motherhood. Bidan sebagai ujung
yang bersih dan aman, dan pelayanan obstetric yang essensial. Bidan sebagai
salah satu tenaga kesehatan memiliki posisi penting dan strategis dalam
dini pada kasus kasus rujukan . (Saifuddin 2008). Kualitas pelayanan kesehatan,
merupakan salah satu faktor utama,mengingat kira-kira 90% kematian ibu terjadi
sekitar saat persalinan dan 95% penyebab sering tidak dapat diperkirakan,maka
mungkin kepada semua ibu hamil dan pemeriksaan kehamilan secara teratur.
Banyak kematian ibu dapat dicegah dan diturunkan, misalnya kematian akibat
perdarahan dengan persalinan tepat dan cepat dan dengan ditolong oleh tenaga-
tenaga kesehatan yang terlatih dan terdidik. Persediaan darah yang cukup,
5
( Saifuddin, 2008).
komprehensif pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan KB yang penulis
Pamekasan.
Pada study kasus ini penulis mengambil kasus pada Ny. R umur 19 thn, primy
tidak ada keluhan yang berarti. Proses persalinan berlangsung normal, bayi
lahir pada tanggal 27 februari, pukul 04.45 WIB, dengan jenis kelamin laki
laki, bayi menangis kuat, berat badan 2700 gr, dan panjang badan 47 cm. masa
nifas berlangsung normal, darah nifas berhenti pada hari ke 33 post partum dan
1.4.1Waktu
bersalin.
4. Tanggal 27 februari 2015 jam 11. 00 WIB kunjungan PNC 1
5. Tanggal 27 februari 2015 jam 11. 00 WIB kunjungan BBL 1
6. Tanggal 04 Maret 2015 jam 09. 00 WIB kunjungan PNC 2
7. Tanggal 04 Maret 2015 jam 09. 00 WIB kunjungan BBL 2
8. Tanggal 04 April 2015 jam 09:00 WIB kumjungan KB.
7
1.4.2 Tempat
Adapun tempat studi kasus 1 yaitu : BPS Hj. Kiptiyah, SST Desa Bicorong
Adapun tempat studi kasus 2 yaitu : Rumah pasien, Dusun tengah Kelurahan