Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Indonesia adalah Negara yang kaya akan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi baik itu
habitat, flora dan fauna. Sumber daya alam yang dimiliki telah memberikan manfaat dalam
kehidupan sehari-hari disamping sebagai bahan baku makanan juga dimanfaatkan sebagai bahn
baku obat tradisional. Pengembangan obat tradisional diusahakan agar dapat sejalan dengan
Banyak jenis tanaman yang dapat tumbuh di Indonesia yang sebagian besar dapat digunakan
sebagai sumber bahan obat alam dan telah banyak digunakan oleh masyarakat secara turun
temurun untuk keperluan pengobatan guna mengatasi masalah kesehatan. Obat tradisional
tersebut perlu diteliti dan dikembangkan sehingga dapat bermanfaat secara optimal untuk
Jerawat merupakan penyakit kulit yang dikenal dengan acne vulgaris, hampir semua orang
pernah mengalaminya. Jerawat sering dianggap sebagai kelainan kulit yang timbul secara
fisiologis. Hal ini umumnya terjadi pada umur sekitar 14-17 tahun pada wanita, 16-19 tahun pada
pria dan akan menghilang dengan sendirinya pada usia sekitar 20-30 tahun. Namun kadang-
kadang terutama pada wanita, jerawat menetap sampai dekade umur 30 tahun lebih (Djuanda, et
jerawat adalah membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat dengan
antibiotik, seperti eritromisin, klindamisin, tetrasiklin dan benzoil peroksida (loveckova dan
havlikova, 2002). Namun penggunaan antibiotic yang terlalau sering akan mengakibatkan
bakteri menjadi resisten. Oleh karena itu, diperlukan pencarian senyawa antibakteri alami yang
tidak menimbulkan dampak negative, yaitu dengan memenfaatkan zat aktif pembunuh bakteri
Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri yaitu
tanaman buah pala (Myristica fragan Houtt) yang memiliki kandungan minyak atsiri dimana
dapat menghambat bakteri penyebab jerawat yaitu Propionibacterium acne. Bakteri ini tidak
patogen pada kondisi normal, tetapi bila terjadi perubahan kondisi kulit, maka bakteri tersebut
berubah menjadi invasif. Sekresi kelenjar keringat dan kelenjar sebasea yang menghasilkan air,
asam amino, urea, garam dan asam lemak merupakan sumber nutrisi bagi bakteri. Bakteri ini
berperan pada proses kemotaktik inflamasi serta pembentukan enzim lipolitik pengubah fraksi
sebum menjadi massa padat, yang menyebabkan terjadinya penyumbatan pada saluran kelenjar
sebasea (Wasitaatmadja, 1997; Djuanda, et al., 1999; Jawetz dan Adelbergs, 2005).
Pala (Myristica fargans houtt) merupakan tanaman asli Indonesia, karena tanaman ini berasal
dari Banda dan Maluku yang kemudian menyebar ke pulau- pulau sekitarnya, termasuk pulau
jawa. Tanamn pala terkenal karena biji buahnya yang tergolong sebagai rempah- rempah. Bini
dan selaput biji (fuli) atau sering disebut dengan bunga pala merupakan komoditi ekspor
tenatang kandungan senyawa yang terkandung kimia yang terkandung dalam buah biji pala.
Sehingga penulis akan melakukan studi farmakognosi dan aktivitas antibakteri ekstrak buah pala
terhadap bakteri .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA