Вы находитесь на странице: 1из 13

http://jatiarsoeko.blogspot.com/2012/01/makalah-askep-dermatitis-eksfoliata.

html

BAB I
PEMBAHASAN

I. KONSEP DASAR MEDIK


A. DEFINISI
Eritroderma ( dermatitis eksfoliativa ) adalah kelainan kulit yang ditandai dengan
adanya eritema seluruh / hampir seluruh tubuh , biasanya disertai skuama ( Arief
Mansjoer , 2000 : 121 ).
Eritroderma merupakan inflamasi kulit yang berupa eritema yang terdapat hampir
atau di seluruh tubuh ( www. medicastore . com ).
Dermatitis eksfoliata generalisata adalah suatu kelainan peradangan yang ditandai
dengan eritema dan skuam yang hampir mengenai seluruh tubuh ( Marwali
Harahap, 2000 : 28 )
Dermatitis eksfoliata merupakan keadaan serius yang ditandai oleh inflamasi yang
progesif dimana eritema dan pembentukan skuam terjadi dengan distribusi yang
kurang lebih menyeluruh ( Brunner & Suddarth vol 3 , 2002 : 1878 ).
B. ANATOMI
Kulit merupakan lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar menutupi dan
melindungi bagian tubuh,berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi
rongga rongga,lubang lubang masuk.Pada kulit bermuara kelenjar keringat dan
kelenjar mukosa.masalah pada kulit salah satunya adalah adanya luka,dimana
luka terjadi akibat kerusakan jaringan dan ketika terjadi luka tubuh akan
mengeluarkan respon lokal yang disebut dengan inflamasi.Kulit mepunyai tiga
lapisan utama : Epidermis , Dermis dan Jaringan sub kutis. Epidermis ( lapisan
luar ) tersusun dari beberapa lapisan tipis yang mengalami tahap diferensiasi
pematangan.
Kulit ini melapisi dan melindungi organ di bawahnya terhadap kehilangan air ,
cedera mekanik atau kimia dan mencegah masuknya mikroorganisme penyebab
penyakit. Lapisan paling dalam epidermis membentuk sel sel baru yang
bermigrasi kearah permukaan luar kulit. Epidermis terdalam juga menutup luka
dan mengembalikan integritas kulit sel sel khusus yang disebut melanosit dapat
ditemukan dalam epidermis. Mereka memproduksi melanin , pigmen gelap kulit.
Orang berkulit lebih gelap mempunyai lebih banyak melanosit aktif.
Epidermis terdiri dari 5 lapisan yaitu :
1. Stratum Korneum
Selnya sudah mati , tidak mempunyai intisel , intiselnya sudah mati dan
mengandung zat keratin.
2. Stratum lusidum
Selnya pipih , bedanya dengan stratum granulosum ialah sel sel sudah
banyak yang kehilangan inti dan butir butir sel telah menjadi jernih sekali
dan tembus sinar.Lapisan ini hanya terdapat pada telapak tangan dan telapak
kaki.
3. Stratum Granulosum
Stratum ini terdiri dari sel sel pipih. Dalam sitoplasma terdapat butirbutir
yang disebut keratohialin yang merupakan fase dalam pembentukan keratin.
4. Stratum Spinosum / Stratum Akantosum
Lapisan yang paling tebal.
5. Stratum Basal / Germinativum
Stratum germinativum menggantikan sel sel yang diatasnya dan merupakan
sel sel induk.
Dermis terdiri dari 2 lapisan :
a. Bagian atas , papilaris ( stratum papilaris )
b. Bagian bawah , retikularis ( stratum retikularis )
Kedua jaringan tersebut terdiri dari jaringan ikat lonngar yang tersusun dari
serabut-serabut kolagen , serabut elastis dan serabut retikulus. Serabut kolagen untuk
memberikan kekuatan pada kulit. Serabut elastis memberikan kelenturan pada
kulit.Retikulus terdapat terutama di sekitar kelenjar dan folikel rambut dan memberikan
kekuatan pada alat tersebut.
Subkutis :
Terdiri dari kumpulan kumpulan sel sel lemak dan diantara gerombolan ini
berjalan serabut serabut jaringan ikat dermis. Lapisan Subkutis Merupakan lapisan
dibawah dermis yang etrsusun dari sel koalgen dan lemak tebal untum menyekat panas
sehingga kita dapat beradaptasi dengan perubahan temperatur luar tubuh kita karena
perubahan cuaca, selain itu juga lapisan subcutis dapat menyimpan cadangan nutrisi bagi
kulit.
- Fungsi kulit :
a. Proteksi - Pengatur suhu
b. Absorbsi - Pembentukan pigmen.
c. Eksresi Keratinisasi
d. Sensasi - Pembentukan vit D
( Syaifuddin , 1997 : 141 142 )
C. ETIOLOGI
Berdasarkan penyebabnya , penyakit ini dapat dibagikan dalam 2 kelompok
( Arief Mansjoer,2000 : 121 : Rusepno Hasan 2005 : 239)
1. Eritrodarma eksfoliativa primer
Penyebabnya tidak diketahui. Termasuk dalam golongan ini eritroderma iksioformis
konginetalis dan eritroderma eksfoliativa neonatorum (510 % ).
2. Eritroderma eksfoliativa sekunder
Akibat penggunaan obat secara sistemik yaitu penicillin dan derivatnya , sulfonamide ,
analgetik / antipiretik dan ttetrasiklin
Meluasnya dermatosis ke seluruh tubuh , dapat terjadi pada liken planus , psoriasis ,
pitiriasis rubra pilaris , pemflagus foliaseus , dermatitis seboroik dan dermatitis atopik.
3. Penyakit sistemik seperti Limfoblastoma.

D. PATOFISIOLOGI
Pada dermatitis eksfoliatif terjadi pelepasan stratum korneum ( lapisan kulit yang paling
luar) yang mencolok yang menyebabkan kebocoran kapiler , hipoproteinemia dan
keseimbangan nitrogen yang negatif . Karena dilatasi pembuluh darah kulit yang luas ,
sejumlah besar panas akan hilang jadi dermatitis eksfoliatifa memberikan efek yang nyata
pada keseluruh tubuh.
Pada eritroderma terjadi eritema dan skuama ( pelepasan lapisan tanduk dari permukaan
kult sel sel dalam lapisan basal kulit membagi diri terlalu cepat dan sel sel yang baru
terbentuk bergerak lebih cepat ke permukaan kulit sehingga tampak sebagai sisik / plak
jaringan epidermis yang profus.
Mekanisme terjadinya alergi obat seperti terjadi secara non imunologik dan imunologik
(alergik)tetapi sebagian besar merupakan reaksi imunologik. Pada mekanismee
imunologik, alergi obat terjadi pada pemberian obat kepada pasien yang sudah tersensitasi
dengan obat tersebut. Obat dengan berat molekul yang rendah awalnya berperan sebagai
antigen yang tidak lengkap ( hapten ). Obat / metaboliknya yang berupa hapten ini harus
berkojugasi dahulu dengan protein misalnya jaringan , serum / protein dari membran sel
untuk membentuk antigen obat dengan berat molekul yang tinggi dapat berfungsi langsung
sebagai antigen lengkap.( Brunner & Suddarth vol 3 , 2002 : 1878 )
E. MANIFESTASSI KLINIS
1. Eritroderma akibat alergi obat , biasanya secara sistemik. Biasanya timbul secara akut
dalam waktu 10 hari. Lesi awal berupa eritema menyeluruh , sedangkan skuama baru
muncul saat penyembuhan.
2. Eritroderma akibat perluasan penyakit kulit yang tersering addalah psoriasis dan
dermatitis seboroik pada bayi ( Penyakit Leiner
a. Eritroderma karena psoriasis
Ditemukan eritema yang tidak merata. Pada tempat predileksi psoriasis dapat
ditemukan kelainan yang lebih eritematosa dan agak meninngi daripada sekitarnya
dengan skuama yang lebih kebal. Dapat ditemukan pitting nail
b. Penyakit leiner ( eritroderma deskuamativum )
Usia pasien antara 4 -20 minggu keadaan umum baik biasanya tanpa keluhan.
Kelainan kulit berupa eritama seluruh tubuh disertai skuama kasa
c. Eritroderma akibat penyakit sistemik , termasuk keganasan. Dapat ditemukan
adanya penyakit pada alat dalam , infeksi dalam dan infeksi fokal. ( Arif Masjoor ,
2000 : 121 )
- Menggigil,demam,dan kulit gatal bersisik.
- Warna kulit berubah dari merah muda menjadi merah gelap
- Kemungkinan terjadi kerontokan rambut
- Umumnya terjadi relaps
(Brunner dan Suddarth,2002)

F. KOMPLIKASI
Komplikasi eritroderma eksfoliativa sekunder :
Abses Limfadenopati

Furunkulosis Hepatomegali

Konjungtivitis Rinitis

Stomatitis Kolitis

Bronkitis( Ruseppo Hasan , 2005 : 239 : Marwali Harhap , 2000 , 28

G. PENATALAKSANAAN
1. Diet tinggi protein
2. Sistemik
o Golongan 1 : kortikosteroid (prednison 3-4 x 10mg). Penyembuhan beberapa hari
sampai beberapa minggu.
o Golongan 2 : kortikosteroid (prednison 4 x 10-15 mg). Bila terjadi akibat
pengobatan dengan ter pada psoriasis,obat harus dihentikan. Penyembuhan terjadi
dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan.
Penyakit Leiner : kortikosteroid (prednison 3 x 1-2 mg ).
Sindrom Sezary : kortikosteroid (prednison 30 mg ) dan sitostatik (klorambusil 2-
6 mg ).
Topikal : salep lanolin 10%
( Arief, Mansjoer, 2000: 122 )
H. EPIDEMIOLOGI
Insidens eritroderma sangat bervariasi, menurut penelitian dari 0,9-70
d a r i 1 0 0 . 0 0 0 populasi. Penyakit ini dapat mengenai pria ataupun wanita namun paling
sering pada pria denganrasio 2 : 1 sampai 4 : 1, dengan onset usia rata-rata > 40
tahun, meskipun eritroderma dapatterjadi pada semua usia.
Insiden eritroderma makin bertambah. Penyebab utamanya adalah psoriasis. Hal
tersebut seiring dengan meningkatnya insidens psoriasis. Penyakit kulit yang sedang
diderita memegang peranan penting lebih dari setengah kasusdari eritroderma.
Identifikasi psoriasis mendasari penyakit kulit lebih dari seperempat
kasus.Didapatkan laporan bahwa terdapat 87 dari 160 kasus adalah psoriasis berat. Anak-
anak bisa menderita eritroderma diakibatkan alergi terhadap obat. Alergi terhadapobat bisa
karena pengobatan yang dilakukan sendiri ataupun penggunaan obat secara tradisional.
I. PROGNOSIS
Eritroderma yang termasuk golongan I, yakni karena alergi obat secara sistemik,
prognosisnya baik. Penyembuhan golongan ini ialah yang tercepat dibandingkan golongan
yang lain. Pada eritroderma yang belum diketahui sebabnya, pengobatan dengan
kortikosteroid hanya mengurangi gejalanya, penderita akan mengalami ketergantungan
kortikosteroid. Sedangkan, pada Sindrom Sezary buruk, kematian disebabkan infeksi
BAB II.
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Pengkajian keperawatan yang berkelanjutan dilaksanakan untuk mendeteksi infeksi. Kulit
yang mengalami disrupsi , eritamatosus serta basah amat rentan terhadap infeksi dan
dapat menjadi tempat kolonisasi mikroorganisme pathogen yang akan memperberat
inflamasi antibiotik , yang diresepkan dokter jika terdapat infeksi , dipilih berdasarkan
hasil kultur dan sensitivitas
1. Biodata
a. jenis Kelamin Biasnya laki laki 2 -3 kali lebih banyak dari perempuan
b. Riwayat Kesehatan
- Riwayat penyakit dahulu ( RPM )
Meluasnya dermatosis keseluruh tubuh dapat terjadi pada klien planus ,
psoriasis , pitiasis rubra pilaris , pemfigus foliaseus , dermatitis. Seboroik dan
dermatosiss atopik , limfoblastoma
- Riwayat Penyakit Sekarang
Mengigil panas , lemah , toksisitas berat dan pembentukan skuama kulit
c. Pola Fungsi Gordon
- Pola Nutrisi dan metabolisme
Terjadinya kebocoran kapiler ,hipoproteinemia dan keseimbangan nitrogen
yang negative mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh pasien(dehidrasi)
- Pola persepsi dan konsep dir
Konsep diri
Adanya eritema ,pengelupasan kulit , sisik halus berupa kepingan / lembaran
zat tanduk yang besr besar seperti keras selafon , pembentukan skuama
sehingga mengganggu harga diri.
d. Pemeriksaan fisik
- KU : lemah
- TTV : suhu naik atau turun
- Kepala Bila kulit kepala sudah terkena dapat terjadi alopesia.
- Mulut Dapat juga mengenai membrane mukosa terutama yang disebabkan oleh
obat.
-Abdomen Adanya limfadenopati dan hepatomegali.
-Ekstremitas Perubahan kuku dan kuku dapat lepas
- Kulit
Kulit periorbital mengalami inflamasi dan edema sehingga terjadi ekstropion
pada keadaan kronis dapat terjadi gangguan pigmentasi. Adanya eritema ,
pengelupasan kulit , sisik halus dan skuama.
( Marwali Harahap , 2000 : 28 29 : Rusepno Hasan , 2005 : 239 , Brunner &
Suddarth , 2002 : 1878 ).
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan integritas kulit b.d eksfoliasi dan respon peradangan.
2. Gangguan rasa nyaman: Gatal berhubungan dengan adanya lesi pada kulit
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak bagus.
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak bagus
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. DP. 1. Gangguan integritas kulit bd eksfoliasi dan respon peradangan.
Kriteria hasil : - menunjukkan peningkatan integritas kulit
- menghindari cidera kulit
- Kulit utuh, eritema dan skuama hilang
Intervensi
a. Lakukan inspeksi lesi setiap hari dan Pantau adanya tanda-tanda infeksi
R/ mengetahui dan mengidentifikasi kerusakan kulit untuk melakukan intervensi
yang tepat
b. Ubah posisi pasien tiap 2-4 jam dan anjurkan klienmenggunakan pakaian tipis dan
alat tenun yang lembut
R/ tekanan dari baju, membiarkan luka terbuka terhadap udara meningkat proses
penyembuhan dan menurunkan resiko infeksi
c. Jaga kebersihan alat tenun
R/ untuk mencegah infeksi

d. Pergunakan sarung tangan jika merawat lesi


R/ Untuk menghindari kontaminasi
e. Libatkan keluarga dalam memberikan bantuan pada pasie
R/untuk mempermudah intervensi dan membantu meningkatkan penerimaan diri
dan sosialisasi.
f. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat
R/: untuk mencegah infeksi lebih lanjut
2. DP 2 gangguan rasa nyaman: Gatal berhubungan dengan adanya lesi pada kulit

Kriteria hasil : - tidak terjadi lecet di kulit


- pasien berkurang gatalnya
Intervensi :

a. Temukan penyebab gata


R/: Membantu mengidentifikasi tindakan yang tepat untuk memberikan
kenyamanan.
b. Catat hasil observasi secara rinci
R/: Deskripsi yang akurat tentang erupsi kulit diperlukan untuk diagnosis dan
pengobatan.
c. Antisipasi reaksi alergi (dapatkan riwayat obat)
R/: Ruam menyeluruh terutama dengan awaitan yang mendadak dapat
menunjukkan reaksi alergi obat.
d. Pertahankan kelembaban (+/- 60%), gunakan alat pelembab
R/: Kelembaban yang rendah, kulit akan kehilangan air.
e. Pertahankan lingkungan dingin
R/: Kesejukan mengurangi gatal.
f. Cuci linen tempat tidur dan pakaian dengan sabun yang lembut
R/: Sabun yang keras dapat menimbulkan iritasi.
g. Berikan kompres hangat/dingin
R/: Pengisatan air yang bertahap dari kasa akan menyejukkan kulit dan
meredakan pruritus.
h. Anjurkan untuk menjaga agar kuku selalu terpangkas (pendek).
Rengurangi kerusakan kulit akibat garukan
i. Nasihati klien untuk menghindari pemakaian salep /lotion yang dibeli tanpa resep
Dokter.
R/: Masalah klien dapat disebabkan oleh iritasi/sensitif karena pengobatan sendiri
j. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi topikal.
R/: Membantu meredakan gejala.
3. DP 3 Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak bagus.
Kriteria hasil:
- Mengembangkan peningkatan kemauan untuk menerima keadaan diri.
- Mengikuti dan turut berpartisipasi dalam tindakan perawatan diri.
Intervensi:
a. Kaji adanya gangguan citra diri (menghindari kontak mata,ucapan merendahkan diri
sendiri.
Rasional: Gangguan citra diri akan menyertai setiap penyakit/keadaan yang tampak
nyata bagi klien, kesan orang terhadap dirinya berpengaruh terhadap konsep diri.
b. Berikan kesempatan pengungkapan perasaan.
Rasional: klien membutuhkan pengalaman didengarkan dan dipahami.
c. Dukung upaya klien untuk memperbaiki citra diri , spt merias, merapikan.
Rasional: membantu meningkatkan penerimaan diri dan sosialisasi.
d. Mendorong sosialisasi dengan orang lain.
Rasional: membantu meningkatkan penerimaan diri dan sosialisasi.
4. DP4 Resiko Terhadap Infeksi Yang Berhubungan adanya luka terbuka akibat
gangguan integritas
Kriteria hasil:
- Infeksi tidak terjadi.
- Tanda- tanda vital dalam batas normal.
- Luka mengalami granulasi.
Intervensi
a. Pantau terhadap tanda- tanda infeksi
R/ Respon jaringan terhadap infiltrasi patogen dengan peningkatan aliran darah
dan aliran limfe
b. Observasi tanda- tanda vital
R/ Patogen yang bersirkulasi merangsang hipotalamus untuk menaikkan suhu
tubuh
c. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
R/ Mencegah terjadinya infeksi silang dari lingkungan luka ke dalam luka
d. Lakukan rawat luka dengan tehnik aseptik dan antiseptik.
R/Mencegah terjadinya invasi kuman dan kontaminasi bakteri.
e. Anjurkan klien untuk menghabiskan porsi yang tersedian terutama tinggi protein
dan vitamin C.
R/Nutrisi dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mengganti jaringan yang
rusak dan mempercepat proses penyembuhan.
f. Jaga personal higiene klien
R/:Sesuatu yang kotor merupakan media yang baik bagi kuman.
g. Kolaborasi dengan tim medisdalam penentuan antibiotik dan pemeriksaan leukosit
dan LED
R/ Peningkatan leukosit dan LED merupakan indikasi terjadinya infeksi.
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi merupakan tahap keempat didalam proses keperawatan. Implementasi
merupakan realisasi tindakan kepada pasien dari rencana tindakan yang telah dibuat
untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi pasien.
E. EVALUASI KEPERAWATAN
1. Pasien menunjukkan peningkatan integritas kulit.
2. Pasien mampu menghindari cidera kulit.
3. Tidak terjadi lecet di kulit
4. Pasien secara verbal mengatakan bahwa berkurang gatalnya.
5. Tidak ada atau tidak ditemukannya tanda tanda infeksi ( rubor , kalor ,dolor ,
fungsio laesa ).
6. Ttidak timbul luka baru

CONTOH GAMBAR DERMATITIS EKSFOLIATIFA


DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddart. 2002. Keperawatan Medikal Bedah, volume 3. Jakarta : EGC

Doenges,marilyn E.1999.Nursing care plans edition 2.

Hasan Rusepno. 2005. Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta : FKUI

Harahap, Marwali. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta : Hipokrates

Introduction to patient care edition 3.1997.W.B.Saunders Company


philadelphia/London/Toronto

Medical surgical nursing unit II J.B.Lippincott Company Philadelphia

Mansjoer, Arief. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : EGC

Nursing practice hospital and home the adult.1996. Churehill living stone.distributed in
the USA,New York

Syaifudin. 1997. Anatomi Fisiologi. Jakarta : EGC

http://74.125.67.100/images?
q=dermatitis+exfoliativa&um=1&hl=en&client=fireworka&rls=org.mozilla:enUS:offical
&channel=s&prmdo=1&tbs=isch:1&sa=N&atart=40&nds20

http://iklanbarisgratis.info/search/Askep+Eritroderma

http://iklanbarisgratis.info/search/ERITRODERMA

http://hidayat2.wordpress.com/2009/07/05/askep-eritroderma/
http://jobs.bestmoviepics.com/search/eritroderma

http://kamus-kesehatan.blogspot.com/2009/08/eritroderma.html

kelompok 2 :
Aprilianti
Aidil Rahmat
Darius
Erma Jen .C.
Ni Made Ardhani
Nur yuliana
Reno Dwi Sebastian
Rizki Amalia Datau
Bahrul Ilmi

Вам также может понравиться

  • Tabel New
    Tabel New
    Документ1 страница
    Tabel New
    rizki amai
    Оценок пока нет
  • Cover DLL
    Cover DLL
    Документ3 страницы
    Cover DLL
    rizki amai
    Оценок пока нет
  • Essay Jurnal Ns - Hmka
    Essay Jurnal Ns - Hmka
    Документ1 страница
    Essay Jurnal Ns - Hmka
    rizki amai
    Оценок пока нет
  • Proposal Uks Kel 3
    Proposal Uks Kel 3
    Документ21 страница
    Proposal Uks Kel 3
    rizki amai
    Оценок пока нет
  • Cover DLL
    Cover DLL
    Документ3 страницы
    Cover DLL
    rizki amai
    Оценок пока нет
  • Absensi Kelompok
    Absensi Kelompok
    Документ1 страница
    Absensi Kelompok
    rizki amai
    Оценок пока нет
  • STIMULASI SENSORI
    STIMULASI SENSORI
    Документ27 страниц
    STIMULASI SENSORI
    rizki amai
    100% (1)
  • Cover DLL
    Cover DLL
    Документ3 страницы
    Cover DLL
    rizki amai
    Оценок пока нет
  • Label: Koping Definisi
    Label: Koping Definisi
    Документ2 страницы
    Label: Koping Definisi
    rizki amai
    Оценок пока нет
  • SENAMOTAKLANSIA
    SENAMOTAKLANSIA
    Документ14 страниц
    SENAMOTAKLANSIA
    rizki amai
    Оценок пока нет
  • Sprain N Strain
    Sprain N Strain
    Документ13 страниц
    Sprain N Strain
    Astriend Melyndha
    Оценок пока нет
  • Proposal Terapi Aktivitas Kelompok
    Proposal Terapi Aktivitas Kelompok
    Документ23 страницы
    Proposal Terapi Aktivitas Kelompok
    rizki amai
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan
    Laporan Pendahuluan
    Документ19 страниц
    Laporan Pendahuluan
    rizki amai
    Оценок пока нет
  • COVER New.
    COVER New.
    Документ3 страницы
    COVER New.
    rizki amai
    Оценок пока нет
  • Bab 3 XXXXXXXXX Evie
    Bab 3 XXXXXXXXX Evie
    Документ47 страниц
    Bab 3 XXXXXXXXX Evie
    rizki amai
    Оценок пока нет
  • Stimulasi Sensori untuk Halusinasi Pendengaran
    Stimulasi Sensori untuk Halusinasi Pendengaran
    Документ19 страниц
    Stimulasi Sensori untuk Halusinasi Pendengaran
    rizki amai
    Оценок пока нет
  • Cover Kasus
    Cover Kasus
    Документ1 страница
    Cover Kasus
    rizki amai
    Оценок пока нет
  • Peran Keluarga
    Peran Keluarga
    Документ11 страниц
    Peran Keluarga
    rizki amai
    Оценок пока нет
  • STIMULASI SENSORI
    STIMULASI SENSORI
    Документ27 страниц
    STIMULASI SENSORI
    rizki amai
    100% (1)
  • Julia Amalinda, S.E
    Julia Amalinda, S.E
    Документ3 страницы
    Julia Amalinda, S.E
    rizki amai
    Оценок пока нет
  • Setting
    Setting
    Документ2 страницы
    Setting
    rizki amai
    Оценок пока нет
  • LANSIA HIPERTENSI
    LANSIA HIPERTENSI
    Документ17 страниц
    LANSIA HIPERTENSI
    rizki amai
    Оценок пока нет
  • Julia Amalinda, S.E
    Julia Amalinda, S.E
    Документ3 страницы
    Julia Amalinda, S.E
    rizki amai
    Оценок пока нет
  • Cover Kasus
    Cover Kasus
    Документ1 страница
    Cover Kasus
    rizki amai
    Оценок пока нет
  • Bab I Pendahuluan: (Care Delivery System) Merupakan Metode Yang Digunakan Dalam
    Bab I Pendahuluan: (Care Delivery System) Merupakan Metode Yang Digunakan Dalam
    Документ5 страниц
    Bab I Pendahuluan: (Care Delivery System) Merupakan Metode Yang Digunakan Dalam
    rizki amai
    Оценок пока нет
  • SENAMOTAKLANSIA
    SENAMOTAKLANSIA
    Документ14 страниц
    SENAMOTAKLANSIA
    rizki amai
    Оценок пока нет
  • Daftar Riwayat Hidup: Julia Amalinda, S.E
    Daftar Riwayat Hidup: Julia Amalinda, S.E
    Документ2 страницы
    Daftar Riwayat Hidup: Julia Amalinda, S.E
    rizki amai
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ11 страниц
    Daftar Isi
    rizki amai
    Оценок пока нет
  • BAB III Melati
    BAB III Melati
    Документ43 страницы
    BAB III Melati
    rizki amai
    Оценок пока нет
  • C Daftar Isi
    C Daftar Isi
    Документ1 страница
    C Daftar Isi
    rizki amai
    Оценок пока нет