132

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan disajikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian study

kasus tentang anak dengan Reterdasi Mental Disleksia di SLB PGRI Kalitidu

Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan masalah yang telah kami sampaikan, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

5.1.1 Pengkajian

Dalam pengkajian penulis ada sedikit kesulitan karena klien yang tidak

kooperatif sehingga data data yang peneliti butuhkan di bantu oleh keluarganya.

Peneliti mengumpulkan data dengan tehnik wawancara dan observasi. Di dalam

pengkajian secara umum pada kasusu sesuai dengan teori tetapi secara tanda dan

gejala ada sedikit yang tidak ditemukan pada An. S seperti Huruf tertukar-tukar,

misal b tertukar d, p tertukar q, m tertukar w, s tertukar z, Membaca

lambat dan terputus putus dan tidak tepat

5.1.2 Diagnosa
Pada pengkajian An. S dengan Reterdasi Mental Disleksia di SLB PGRI

KalitiduKecamatan Kalitidu diagnosa yang muncul sebagai berikut,Ansietas

berhubungan dengan keadaan pertumbuhan dan perkembangan anak, Gangguan

aktivitas fisik berhubungan dengan disfungsi otak, Gangguan tingkat

perkembangan (personal sosial, bahasa, dan kognitif) berhubungan dengan atropi

132
 133

hemisfer kiri, Keterbatasan memenuhi kebutuhan sosial, bahasa, bermain, dan

pendidikan sekunder berhubungan dengan kurangnya informasi.

Peneliti memprioritaskan dua diagnosa yang muncul dalam pengkajian,

antara lain :
1. Gangguan aktivitas fisik berhubungan dengan disfungsi otak
2. Gangguan tingkat perkembangan (personal sosial, bahasa, dan kognitif)

berhubungan dengan atropi hemisfer kiri

5.1.3 Perencanaan Keperawatan
Penyusunan rencana keperawatan pada klien telah sesuai dengan rencana

keperawatan teoritis, namun tetap disesuaikan kembali dengan kondisi klien,

sehingga tujuan dan criteria hasil dapat tercapai. Peneliti merencanakan 2

diagnosa dalam perencanaan yaitu gangguan aktifitas fisik dan ketergantungan

sekunder, dan gangguan tingkat perkembangan (personal, social, bahasa, dan

kognitif.
5.1.4 Pelaksanaan
Dalam melakukan tindakan keperawatan, peneliti sudah membuat

perencanaan dan dilakukan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan tetapi ada

beberapa rencana yang tidak dapat dilaksanakan dikarenakan keterbatasan

ekonomi keluarga An. S.

5.1.5 Evaluasi

Tahap evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan dimana telah

melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana tindakan yang telah

ditulis. Setelah melakukan asuhan keperawatan selama 2 minggu, dalam diagnosa

gangguan aktivitas fisik dan ketergantungan sekunder teratasi sebagian

dikarenakan klien dapat mandi dan memakai baju sendiri walaupun terkadang

klien masih dibantu keluarga saat baju yang dikenakan klien kesempitan, dan

klien dapat makan sendiri walaupun saat mengambil nasi masih dibantu dengan

keluarga. Diagnosa gangguan tingkat perkembangan (personal, social, bahasa dan

133
 134

kognitif) teratasi sebagian di tandai dengan klien dapat mengenal huruf abjad

walaupun hanya huruf A, B, dan C, klien dapat menyebutkan dan menunjukkan

macam hewan dan buah. Dan ada beberapa intervensi yang harus dilanjutkan

tetapi karena adanya keterbatasan penelitian jadi intervensi tidak dilanjutkan.

5.2 Saran
Berdasarkan tinjauan kasus dan pembahasan kasus, kesimpulan diatas

penulis memberikan sedikit masukan atau saran yang diharapkan dapat

bermanfaat :
5.2.1 Bagi keluarga
Diharapkan keluarga agar selalu sabar dengan kondisi anaknya dan

keluarga terus melatih dan mengajari klien untuk aktifitas fisik sendiri dan belajar

pelajaran yang sudah diberikan oleh guru saat di sekolah.

5.2.2 Bagi pasien
Diharapkan klien selalu berlatih untuk melakukan aktifitas fisik sendiri

dan belajar yang diajarkan oleh guru.

5.2.3 Bagi Tempat Penelitian

Diharapkan anak yang menderita reterdasi mental disleksia mendapatkan

penanganan khusus seperti mendapatan tambahan belajar, mendapat keterampilan

lainnya seperti membuat kerajian tangan seperti bunga dari bahan bekas sedotan.

134