Perkembangan Kota-Kota di Eropa Karakteristik kota-kota Eropa
berdasarkan periodesasi sejarah menurut Kostof (1991): 1. PERIODE PRE-INDUSTRIAL CITY sampai abad ke-ke-17
2. PERIODE INDUSTRIAL CITY: AWAL ABAD KE-18
3. PERIODE SOCIALIST CITY
Bentuk dan Pola Ruang Kota Menurut Kostof
Menurut Kostof (1991), pola ruang kota dapat dibagi menjadi 2 kategori secara umum, yaitu: 1. POLA KOTA ORGANIK Pola kota organik dapat dibagi menjadi 2 tipe, yaitu: a) Pola Kota Organik Terencana adalah kota yang secara sengaja dibangun, direncanakan, dirancang dan ditetapkan oleh para pemegang kekuasaan/ otoritas setempat. b) Pola Kota Organik Tidak Terencana adalah kota dengan ciri: kota tumbuh secara spontan dan terjadi karena faktor-faktor khusus, terbangun tanpa dimaksudkan demi meraih keuntungan bagi para pendiri/ perencananya, kota tidak memiliki master plan kecuali hanya berserah pada waktu yang senantiasa berjalan, tergantung pada faktor alam dan kehidupan sehari-hari warganya sehingga lahirlah bentuk yang irregular, tidak geometrik, bersifat organik pola jalan mengikuti kondisi alam dan memiliki ruang terbuka yang tersebar secara acak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pola bentuk kota organik dan memberikan
bentuk pada ruang kota tersebut menurut Kostof (1991:54), yaitu: a) Faktor Fisik/Bentang Alam b) Faktor Teknik Pembagian Lahan Kota c) Synoecism d) Faktor Non Fisik 2. POLA KOTA GRIDION Adalah kota yang memiliki ciri/karakteristik: Topografi tidak menjadi permasalahan yang penting. Penataan bersifat rasional dan sederhana untuk mengatur /membagi lahan Sistem jalan sebagai landasan pertama dalam merencanakan kota Sebuah pola kota yang paling baik atau skema standar paling ideal untuk membagi lahan Alat untuk menjamin distribusi fungsi lahan secara adil serta mempermudah proses jual beli real estate/properti Alat yang paling praktis untuk merencanakan kota
Elemen Pembentuk Ruang Kawasan dan Kota
1. ELEMEN KATEGORI: SOLID Elemen kawasan dan kota dalam kategori solid, antara lain: a) Monumen Kota Berfungsi sebagai bangunan centerpiece. Letaknya dominan pada ruang terbuka kota untuk memperlihatkan eksistensinya dan mengekspresikan makna simbolisnya yang dinilai penting oleh warga kota. Seringkali berwujud struktur bangunan tunggal (monumen/tugu) atau a bangunan penting kota yang menjadi landmark kota (balai kota, katedral, masjid, gedung pemerintahan, kraton).
b) Blok Kawasan (yang dinilai) Penting
sebagai distrik dominan kota dari aspek fungsi lahan. Ukuran, pola dan orientasi blok kawasan merupakan hal paling penting dalam menentukan komposisi ruang kota. Blok kawasan ditandai dengan satu fungsi tertentu (residential, office, retail, industrial) dengan ketentuan ketinggian bangunan, jarak, GSB yang sesuai.
c) Bangunan Pembatas atau Pengarah
Umumnya memiliki bentuk khusus dan konfigurasinya linear yang dibentuk oleh deretan massa bangunan yang didesain untuk menciptakan batas distrik, mendefinisikan garis sumbu pandangan ataupun membingkai tempat atau bangunan penting kota. 2. ELEMEN KATEGORI: VOID a) Entry Foyer Space Menciptakan ruang terbuka transisi penting atau yang dilewati dari zona privat ke teritori zona umum/publik atau merupakan gerbang kota yang mudah terlihat secara visual pada titik pandang tertentu dan seolah-olah menyambut kedatangan para individu kota dari tempat bekerja atau tempat tinggalnya (forecourt, mews, niche, lobby, front yard).
b) Inner Block Voids
Berbentuk antara lain berupa ruang terbuka semiprivate suatu blok permukiman/blok kampus,dsb. yang ditujukan sebagai area rekreasi atau ruang utilitas atau sebuah oasis bagi area blok perbelanjaan yang digunakan sebagai ruang pergerakan atau untuk beristirahat.
c) Networks of Streets and Squares
Terkait dengan jaringan jalan maupun square yang mewadahi pergerakan/ kegiatan publik yang senantiasa aktif bergerak dalam suatu kota
d) Parks and Gardens
Tipe void dengan ukuran maupun bentuk yang kontras dalam suatu kota, berperan sebagai sebuah pusat untuk kepentingan pelestarian alami kota dan aktivtas rekreasi kota atau sebagai elemen yang berfungsi untuk mempertegas nilai bangunan sekitar pada lokasi site yang sama. Sejarah dan Teori Perancangan Kota
Rangkuman BAB II : Bentuk dan Elemen Pembentuk Kota