Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BATASAN:
Ketuban pecah, 1 jam kemudian tidak diikuti tanda-tanda awal persalinan.
PATOFISOLOGI:
Faktor-faktor yang memudahkan pecahnya selaput adalah :
1) Korio amnionitis, menyebabkan selaput ketuban jadi rapuh.
2) Inkompentensia serviks, yakni kanalis servikalis yang selalu terbuka oleh
karena kelainan pada serviks uteri ( akibat persalinan atau tindakan kurret)
3) Kelainan letak, sehingga tidak ada bagian terendah anak yang menutup
PAP, yang dapat mengurangi tekanan terhadap membrane bagian bawah.
4) Trauma, yang menyebabkan tekanan intra uterine (intra amniotic)
mendadak meningkat.
Bila dengan cara diatas ternyata ketuban sudah pecah, maka diambil ketentuan
sebagai berikut:
1. Saat ketuban pecah ditentukan berdasarkan anamnesis pasti tentang kapan
ketuban pecah
2. Kalau anamnesis tidak pasti, maka saat ketuban pecah adalah saat penderita
masuk kamar bersalin.
DIAGNOSA BANDING
1. cairan dalam vagina bias urine/fluor albus
2. hind water and fore water rupture of the membrane pada kedua keadaan ini
tidak ada perbedaan dlam penatalaksanaannya
Komplikasi
1. infeksi intra uterine, kematian perinatal meningkat dari 17% menjadi 68%
apabila ketuban sudah pecah 48 jam anak belumlahir
2. tali pusat menumbung
3. kelainan premature
4. amniotic band syndrome yakni kelainan bawaan akibat ketuban pecah sejak
hamil muda
Peata laksanaan
A. KPP dengan kehamilan aterm
1. diberikan antibiotic
2. Observasi suhu rectal tiap 3 jam,bila ada kecenderungan meningkat >37,6
segera terminasi
3. bila suhu rectal tidak meningkat, ditunggu 24 jam, bila belum ada tanda-tanda
inpartu dilakukan terminasi
1.1 ampisilin 4x1 gr/hari, im/iv selama 2 hari dan gentamisin 60-80
mg 2-3x sehari selama 2 hari
- kortiko steroid untuk merangsang maturasi paru (betametason 12
mg iv, 2 x selang 24 jam)
1.2 Observasi 2 x 24 jam, kalau blum inpartu segera terminasi
1.3 Observasi suhu rectal tiap 3 jam, bila ada kecenderungan me
ningkat >37,6 segera terminasi
2. EFW < 1500 gram
CATATAN
1. Evaluasi Persalinan setelah masuk fase aktif, sesuai dengan persalinan
yang lain (Kurva Friedman)
2. Pada keadaan ketuban pecah pada fase laten (inpartu), maka
penatalaksanaan seperti KPP inpartu, dihitung mulai saat pecahnya
ketuban.
DAFTAR PUSTAKA
1. Pedoman Diagnosis dan Terapi Edisi Revisi 2003. Bagian/SMF Kebidanan
dan Penyakit Kandungan FK Unair/RSU Dr Soetomo Surabaya. KETUBAN
PECAH PREMATUR. Hal. 33-36.
2. Kebijakan Pelayanan Obstetri & Ginekologi Lab/UPF Kebidanan &
Kandungan FK Unair / RSUD Dr. Soetomo Surabaya, 1982.