Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
MAKALAH
Kelompok 2
Farmasi 3C
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lipid atau lemak merupakan suatu zat yang kaya akan energi dan
berfungsi sebagai sumber energy utama untuk proses metabolisme. Lemak
yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan
dan hasil produksi organ hati yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak
sebagai cadangan energy. Fungsi lemak adala sebagai sumber energy,
pelindung, organ tubuh, pembentuk sel, sumber asam lemak esensial, alat
angkut vitamin larut lemak, menghemat protein serta sebagai pelumas dan
memelihara suhu tubuh (Poedjadi, 1994).
Kolesterol merupakan masalah kompleks dalam tubuh manusia. Menjadi
sebuah dilema bagi siapapun yang belum tahu betul dengan manfaat dan
bahaya kolesterol. Di satu sisi memiliki manfaat yang tak tergantikan dalam
tubuh manusia di lain sisi kolesterol sangat berbahaya dalam tubuh. Apabila
jumlah kolesterol jahat mendominasi jumlah kolesterol baik bisa jadi itu bisa
menyebabkan beberapa penyakit seperti diabetes, stroke dan penyakit
serangan jantung.
Namun sebelum beranjak jauh dalam membahas hubungan tersebut
marilah kita kupas tentang kolesterol itu sendiri. Kolesterol adalah suatu jenis
lemak yang ada dalam tubuh. Ada dua jenis kolesterol dalam tubuh manusia
yaitu kolesterol (High Density Lipoprotein) dan kolesterol jenis LDL (Low
Density Lipoprotein). Kolesterol HDL merupakan kolesterol baik dalam
tubuh manusia karena mempunyai peran penting dalam pembentukan dinding
dinding atau membrane sel dan hormone yang dibutuhkan oleh tubuh.
Sedangkan LDL merupakan kolesterol jahat dalam tubuh manusia karena bisa
menghambat aliran darah ke jantung yang bisa menyebabkan seseorang
terkena penyakit jantung. Dari sini kita mulai memahami hubungan jantung
dan kolesterol. Ada hubungan yang sangat erat sebagai sebab akibat antara
jantung dan kolesterol. Standard normal kolesterol dalam darah adalah
sejumlah 200 mg/dl. Apabila anda memiliki jumlah kolesterol HDL (kolesterol
baik) lebih banyak daripada kolesterol LDL (kolesterol jahat) ini berarti anda
aman dari kemungkinan terkena penyakit jantung. Hal tersebut akan berlaku
sebaliknya jika anda memiliki kadar kolesterol jahat LDL jauh lebih banyak
dari jumlah kolesterol baik HDL dalam tubuh. Kedua jenis kolesterol dalam
tubuh ini terus berperang untuk mendominasi perannya masing masing
dalam tubuh.
Pada umumnya penyakit kolesterol banyak diderita oleh orang gemuk saja
akan tetapi tidak menutup kemungkinan kolesterol juga dapat diderita oleh
orang kurus itu disebabkan oleh faktor makanan yang tidak terkontrol dengan
baik sehingga terjadi hal-hal yang tidak terduga sebelumnya.
Kadar kolesterol tinggi merupakan salah satu problem yang sangat serius
karena merupakan salah satu factor yang paling utama untuk terjadinya
penyakit jantung pada seseorang, masalah lainnya ialah pada seseorang yang
tekanan darah tinggi dan perokok (Anwar, B., 2003). Resiko penyakit jantung
koroner sesuai dengan peningkatan kadar kolesterol darah, jika ada factor lain
(hipertensi dan perokok) maka resiko akan lebih besar (Kusmana, 2006).
Berdasarkan paparan diatas maka kami mengangkat makalah tentang
kolesterol dan antikolesterol.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang di atas maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa pengertian kolesterol, LDL, TCr, UDL, HDL dan IDL?
2. Apa saja komponen Lipid?
3. Bagaimana metabolism Lipid?
4. Bagaimana Farmakokinetika Lipid dalam tubuh?
5. Apa saja penyakit yang disebabkan karena kolesterol?
6. Bagaimana pengobatan penyakit kolesterol?
7. Jurnal penelitian tentang kolesterol
C. Tujuan Makalah
Tujuan umum tentang pembuatan makalah ini adalah bagaimana pembaca
mampu mengetahui tentang kolesterol dan antikolesterol.
BAB II
ISI
2.1 DefinisiLipid
Profil lipid adalah unsur-unsur lemak dalam plasma yang terdiri dari
kolesterol, trigliserida, fosfolipid, dan asam lemak bebas. Tiga unsur yang pertama
berkaitan dengan protein tertentu (Apoprotein) membentuk lipoprotein yaitu
kilomikron, VLDL (Very Low Density Lipoprotein), LDL (Low Density
Lipoprotein) dan HDL (High Density Lipoprotein) masing-masing mempunyai
unsur lemak dengan kandungan yang berbedabeda. Ikatan ini memungkinkan
unsur lemak itu dapat larut dalam darah dan kemudian dikirim ke seluruh jaringan
tubuh. Penetapan kadar lipid darah dalam plasma dilakukan dengan mengukur
kadar total kolesterol, HDL kolesterol, LDL kolesterol dan trigliserida. Profil lipid
pada umumnya diperiksa setelah subyek berpuasa 10-12 jam.
2.2.2 Trigliserida
Trigliserida merupakan senyawa yang terdiri dari 3 molekul asam lemak
yang teresterisasi menjadi gliserol, disintesis dari karbohidrat dan disimpan dalam
bentuk lemak hewani. Dalam serum dibawa oleh lipoprotein, merupakan
penyebab utama penyakit arteri dibanding kolesterol. Peningkatan trigliserida
biasanya diikuti oleh peningkatanVLDL (Very Low Density Lipoprotein). Pada
peristiwa hidrolisis lemak-lemak ini akan masuk dalam pembuluh darah dalam
bentuk lemak bebas (Sutedjo, 2008).Trigliserida adalah salah satu jenis lemak
bukan kolesterol yang terdapat dalam darah dan berbagai organ tubuh. Dari sudut
ilmu kimia, trigliserida merupakan substansi yang terdiri dari gliserol yang
mengikat gugus asam lemak. Makan- makanan yang mengandunglemak akan
meningkatkan kadar trigliserida dalam darah dan cenderung meningkatkan kadar
kolesterol. Lemak yang berasal dari buah-buahan seperti kelapa, durian dan
alpukat tidak mengandung kolesterol tetapi kadar trigliseridanya tinggi. Sejumlah
faktor dapat mempengaruhi kadar trigliserida dalam darah seperti kegemukan,
makan lemak, makan gula biasa dan minum alkohol (Soeharto, 2004).
Penelitian para ahli menegaskan bahwa peningkatan kadar trigliserida dalam
darah merupakan salah satu faktor resiko dari penyakit kardiovaskuler.
Hipertrigliseridemia dapat menyebabkan peningkatan LDL Kolesterol dan
penurunan HDL Kolesterol. Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa trigliserida
secara langsung dapat juga berperan sebagai faktor resiko yang independen,
terutama pada pria dan wanita yang berusia di atas 50 tahun. Walaupun pada usia
di bawah 50 tahun peranan trigliserida secara statistik hanya bersifat tidak
langsung. Rasio total kolesterol/ HDL yang tinggi memang biasanya selalu diikuti
oleh kadar LDL Kolesterol yang tinggi dan HDL Kolesterol yang rendah.
Sedangkan jika rasio LDL/ HDL antara 4 sampai 5 dan angka trigliserida di atas
normal, maka resiko penyakit kardiovaskuler meningkat, walaupun kadar LDL
relatif rendah (Soeharto, 2004).
2.3 Lipoprotein
Lipoprotein merupakan suatu makrosomal berbentuk bola, bagian dalamnya
terdiri dari trigliserida dan kolesterol ester, yang dikelilingi oleh bagian
apolipoprotein.
Lemak (fat) yang diserap dari makanan dan yang di sintesa di hati dan jarinan
adiposa harus di angkut ke berbagai jaringan dan organ untuk di gunakan dan
disimpan. Karena lipid tidak larut dalam air, cara pengangkutannya dalam plasma
yang berbahan dasar air akan dipecahkan dengan cara menggabungkan lipid non
polar (triasilgliserol dan ester kolesteril) dengan lipid amfipatik (fosfolipid dan
dengan air.
2. Aterosklerosis Koronar
Aterosklerosis koronaria (suatu bentuk ateriosklerosis) ditandai dengan
penumpukan substansi lemak dan jaringan fibrosa abnormal pada dinding
pembuluh. Penumpukan ini mengarah pada perubahan dalam struktur dan
fungsi, dan penurunan aliran darah ke miokardium. Penyebab kemungkinana
termasuk perubahan adalam metabolism lemak, koagulasi darah, dan sifat
biofisik dan biokimia dinding arteri. Aterosklerosis merupakan penyakit
yang bersifat progesif. Sifat progresif tersebut dapat memulih dan pada
beberapa kasus dapat memburuk.
- Manifestasi Klinis
Diakibatkan oleh penyempitan lumen arteri dan obstruksi darak ke
miokardium.
1. Nyeri dada
2. Angina pektoris
3. Infark miokardium
4. Perubahan gambaran EKG, aneurisme ventricular
5. Disritmia, kematian mendadak
- Faktor-Faktor Risiko yang Dapat Dimodifikasi
1. Perokok kretek
2. Tekanan darah tinggi
3. Kolesterol darah tinggi (hiperlipidemia)
4. Hiperglikemia (diabetes mellitus)
5. Obesitas
6. Ketidakaktifan fisik
7. Penggunaan kontrasepsi oral
8. Pola perilaku (stress, keagresifan, bermusuhan)
9. Geografi: insiden lebih tinggi pada region industrialisasi
Proses penuaan menyebabkan perubahan dalam integritas lapisan dinding
arteri (ateriosklerosis), mengganggu aliran darah, dan nutrisi jaringan.
Perubahan ini seringkali sudah mencukupi untuk mengurangi oksigenasi dan
meningkatkan konsumsi oksigen (MVO2) miokardium. Akibatnya dapat
mencetuskan angina pectoris dan akhirnya terjadi gagal jantung kongestif.
(Baughman dan JoAnn, 2000)
Dari hasil penelitian telah diketahui kaitan yang erat antara komponen
dalam makanan, yakni kolesterol, lemak, asam lemak, karbohidrat, dan protein
dengan aterosklerosis dan penyakit jantung koroner. Komponen lipida, terutama
kolesterol dan trigliserida, mendapat perhatian yang paling banyak.
Kolesterol adalah lipida structural (pembentukan struktur sel) yang tidak
diperlukan di dalam diet karena banyak disintesis di dalam tubuh. Lipida ini
merupakan komponen yang dibutuhkan dalam kebanyakan sel tubuh. Kolesterol
digunakan oleh banyak organism sebagai unsure structural dalam menbran dan
sebagai bahan baku untuk menyintesis garam empedu dan hormon-hormon
steroida seperti aldosteron, estrogen, testosterone, dan vitamin D. Karena ada
kaitan yang erat antara kolesterol darah dengan aterosklerosis dan penyakit
jantung koroner, ada tanggapan bahwa kolesterol adalah zat yang harus dihindari
atau berbahaya. Padahal, tanpa kolesterol manusia akan mati.
Tumbuhan tidak mengandung kolesterol, tetapi menyintesis senyawa yang
mirip kolesterol, seperti sitosterol, ergosterol, dan digitalis. Sejumlah kecil
kolesterol diperoleh dari makanan. Kolesterol dalam diet diserap dengan baik (60-
80%), tetapi sterol nabati hanya sedikit diserap (<5%).
Kadar kolesterol dalam darah tidak banyak dipengaruhi oleh perubahan
jumlah kolesterol dalam diet. Pada keadaan normal, kadar kolesterol dalam darah
sekitar 200 mg per 100mL. diet dengan kadar kolesterol yang lebih rendah dari
normal tidak akan memengaruhi jumlah kolesterol dalam darah, mengingat tubuh
dapat menyintesisi kolesterol. Bahkan, tidak adanya kolesterol dalam makanan
akan merangsang biosintesis di dalam tubuh. Sebaliknya, jumlah kolesterol yang
tinggi dalam makanan mungkin tidak akan meningkatkan absorpsinya (jumlah
maksimum dapat diserap adalah 1g/hari). Tambahan lagi, kandungan kolesterol
yang tinggi dalam diet akan menghambat aktivitas enzim hydroxymethylglutaryl
CoA reductase(HMG-CoA reductase) untuk menyintesis kolesterol dalam hati dan
usus.
Pada keadaan normal, jumlah kolesterol yang terikat dalam LDL 2-3 kali
lipat kolesterol yang terikat dalam bentuk HDL. Maka, kadar LDL dalam darah
menjadi focus perhatian dan merupakan indikator yang lebih baik bagi risiko
penyakit jantung koroner dibandingkan dengan kadar kolesterol dalam darah.
Kadar normal LDL dalam darah sekitar 120mg/100 mL serum.
(Silalahi, 2006)
4. Hiperkolesterolemia
Di Indonesia, angka kejadian hiperkolesterolemia penelitian MONICA I
(1988) sebesar 13.4 % untuk wanita dan 11,4 % untuk pria. Pada MONICA II
(1994) didapatkan meningkat menjadi 16,2 % untuk wanita dan 14 % pria.
Prevalensi hiperkolesterolemia masyarakat pedesaan, mencapai 200-248 mg/dL
atau mencapai 10,9 persen dari total populasi pada tahun 2004,. Penderita pada
generasi muda, yakni usia 25-34 tahun, mencapai 9,3 persen. Wanita menjadi
kelompok paling banyak menderita masalah ini, yakni 14,5 persen, atau hampir
dua kali lipat kelompok laki-laki.
Hiperkolesterolemia adalah salah satu gangguan kadar lemak dalam darah
(dislipidemia) yang mana kadar kolesterol dalam darah lebih dari 240 mg/dl.
(perkeni 2004). Hiperkolesterolemia berhubungan erat dengan kadar kolesterol
LDL di dalam darah. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang
ditandai peningkatan kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida di atas nilai
normal serta penurunan kolesterol HDL.
Penyalahgunaan alcohol TG
Kehamilan TG
meningkat, = menurun
2.8 Antikolesterol
2.8.1. Mekanisme Antikolesterol
Hipolipidemik adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kadar lipid
plasma. Tindakan menurunkan lipid plasma merupakan salah satu tindakan yang
ditujukan untuk menurunkan risiko aterosklerosis. Obat-obat penurun kolesterol
yang dijual secara komersial sudah banyak jenisnya di pasaran. Obat penurun
kolesterol tersebut dapat dibagi menjadi empat golongan, yaitu
a. Resin pengikat empedu yang bekerja dengan cara mengikat asam empedu
diusus dan meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah, contoh obat
ini adalah kolesteramin dan kolestipal.
b. Penghambat sintesis lipoprotein yang bekerja dengan cara mengurangi
kecepatan pembentukan VLDL dan meningkatkan HDL, contoh obat ini
adalah raisin.
c. Penghambat HMG-KoA reduktase atau golongan statin yang bekerja
dengan cara menghambat secara kompetitif enzim HMG-koA reduktase,
contoh obat ini adalah fluvastatin, lovastatin, pravastatin, simvastatin, dan
atorvastatin.
d. Derivate asam fibrat yang bekerja dengan cara meningkatkan aktivitas
lipoprotein lipase, contoh obat ini adalah siprofibrat, simfibrat,
benzafibrat, klofibrat, fenofibrat, dan gemfibrosil.
- Mekanisme kerja:
Niasin merupakan vitamin larut air, menghambat lipolisis trigliserida
menjadi asam lemak bebas. Di hati, asam lemak bebas digunakan
sebagai bahan sintesis trigliserida yang selanjutnya senyawa ini
diperlukan untuk sintesis VLDL, VLDL selanjutnya digunakan untuk
sintesis LDL. Dengan demikian obat ini dapat menurunkan kadar
trigliserida (dalam VLDL) dan kolesterol (dalam VLDL dan LDL).
Penggunaan niasin ini meningkatkan kadar HDL, selanjutnya dengan
meningkatkan sekresi activator plasminogen jaringan dan menurunkan
fibrogen plasma, niasin dapat mengubah beberapa disfungsi sel endotel
penyebab thrombosis yang berkaitan dengan hiperkolesterolemia dan
aterosklerosis.
- Penggunaan:
Berdasarkan atas kemampuan menurunkan kadar plasma kolesterol
dan trigliserida, maka digunakan pada hiperlioprotein tipe IIb dan IV
dengan VLDL dan LDL yang meningkat. Niasin juga merupakan obat
antihiperlipidemia paling poten untuk kadar HDL plasma.
4. Probukol
Obat ini menurunkan kadar HDL dan LDL, maka obat ini tidak disukai.
Namun sifat antioksidannya penting dalam menghambat anterosklerosis.
- Mekanisme kerja:
Dengan menghambat oksidasi kolesterol, sehingga terjadi penguraian
LDL-kolesterol yang teroksidasi oleh makrofag. Makrofag yang
dimuati oleh kolesterol, mejadi sel busa yang menempel pada vascular
dan merupakan dasar pembentukan plas pada aterosklerosis. Dengan
demikian, pencegahan oksidasi kolesterol akan menghambat
perkembangan aterokloresis.
- Penggunaan:
Pada hiperkolesteromia tipe IIa dan IIb, meskipun kurang dari resin
yang mengikat asam empedu. Obat ini digunakan jika hiperlipidemia
lain tidak efektif. Contoh obat ini adalah vitamin E, vitamin A, dan
antioksidan lainnya.
- Mekanisme kerja:
Statin menghambat 3-hydroxy-3-methylgluratyl koenzim A (HMG-
CoA) ke mevalonate, tingkat-membatasi proses biosintesis kolesterol.
Mengurangi sintesis LDL dan katabolisme disempurnakan melalui
reseptor LDL. LDL berfungsi sebagai mekanisme utama untuk
menurunan efek lipid.
- Penggunaan:
Ketika digunakan sebagai monoterapi, statin total yang paling ampuh
dan LDL agen penurun kolesterol total dan kolesterol LDL berkurang
dengan dosis sebesar 30% atau lebih ketika ditambahkan ke terapi diet.
Kombinasi terapi dengan statin dan BAR sangat rasional untuk
meningkatkan jumlah reseptor LDL, menyebabkan degredasi lebih
besar dari LDL kolesterol, sintesis intraseluler kolesterol dihambat dan
enterophatic daur ulang dari asam empedu terganggu. Kombinasi
terapi dengan statin dan ezetimbie juga rasional karena ezitimibe
menghambat penyerapan kolesterol di sebrang perbatasan usus dan
menambah 12% sampai 20% pengurangan lebih lanjut bila
dikombinasi denga obat stanin lainnya. Contoh obat golongan ini
adalah: lovastatin, pravastatin, simvastatin, dan fluvastatin.
6. Minyak ikan
Sediaan minyak ikan yang kaya akan trigliserida laut omega-3,
bermanfaat dalam pengobatan hipertrigliseridemia berat. Meskipun
demikian, kadang-kadang minyak ikan dapat memperburuk
hiperkolesteromia (Susanto, 2007).
7. Ekstrak etanol buah labu siam (Sechinum edul Sw.)
Ekstrak etanol buah labu siam dapat menekan peningkatan kadar
kolesterol total yang diinduksi secara endogen (PTU) dan eksogen
(pakan lemak tinggi).
Adapun mekanisme PTU dalam meningkatkan kadar kolesterol
total adalah dengan menurunkan hormon tiroid sehingga terjadi
penimbunan lemak di dalam tubuh. PTU bekerja sebagai antitiroid
yang menghambat sel-sel tiroid pada tikus sehingga produksi hormon
tiroid terhambat dan mengakibatkan hipotirio-disme. Pengaruh
langsung hipotiroidisme terhadap lipoprotein adalah peningkatan kadar
kolesterol terutama LDL-kolesterol yang diakibatkan oleh kenaikan
metabolik pada reseptor LDL, sehingga kadar LDL akan meningkat
(Guyton, 1987).
Dosis 125 mg/Kg BB, 250 mg/Kg BB, dan 500 mg/Kg BB
memiliki aktivitas sebagai antihiperkoles-terolemia yang dapat
menurunkan kadar kolesterol total dan LDL-kolesterol dan menaikkan
kadar HDL-kolesterol pada tikus putih galur Wistar
hiperkolesterolemia. Dengan taraf kepercayaan 99%, efek tertinggi
yang dihasilkan dari ekstrak etanol buah labu siam ini adalah pada
ekstrak dengan dosis 500 mg/Kg BB dalam menurunkan kadar
kolesterol total, LDL-kolesterol, dan menaikkan kadar HDL-kolesterol
(Hemayanti, Y,. dkk. 2013).
JURNAL:
(Hermayanti,Y. dkk. Indonesia Journal of Pharmaceutical
Scince and Technology. Vol. II, No.2, Juli 2013. Aktivitas
Antihiperkolesterolemia EEkstrak Etanol Buah Labu Siam
(Sechinum edul Sw.) Terhadap Tikus Putih jantan Galur Wistar
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFAR PUSTAKA