Вы находитесь на странице: 1из 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PROGRAM PROFESI NERS UNIVERSITAS TANJUNGPURA


DI RSUD SULTAN SYARIF MOHAMMAD ALKADRIE

DISUSUN OLEH:

DANA CHRISDAYANTI I 4051161047

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2017

0
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MENGENAI NUTRISI BAGI PENDERITA DIABETES MELITUS

A. LATAR BELAKANG
Perubahan pola makan serba instant, tinggi lemak, banyak mengandung gula dan
protein, ditambah kurangnya olahraga menjadikan semakin banyak orang
mengalami peningkatan gula darah dengan cepat (hiperglikemi). Diabetes melitus
merupakan penyakit endokrin yang paling umum ditemukan. Penyakit ini ditandai
oleh hiperglikemia dan glikosuria (Budiyanto, 2010). Menurut Sujudi (2009),
sekitar 2,5 juta jiwa atau 1,3% dari penduduk Indonesia setiap tahun meninggal
dunia karena komplikasi DM.
WHO memastikan peningkatan penderita DM paling banyak akan terjadi di
negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Sebagian peningkatan jumlah
penderita DM karena kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan DM.
Pengetahuan pasien tentang pengelolaan DM sangat penting untuk mengontrol
kadar glukosa darah. Penderita DM yang mempunyai pengetahuan yang cukup
tentang diabetes, kemudian selanjutnya mengubah perilakunya, akan dapat
mengendalikan kondisi penyakitnya sehingga dapat hidup lebih lama (Basuki,
2011).
Menurut Basuki (2011), penderita DM dianjurkan menganut pola makan
seimbang, akan tetapi dari hasil penelitian terhadap penderita DM, ternyata 75%
tidak mengikuti pola makan atau diet yang dianjurkan. Hasil penelitian Prabowo
(2008) menunjukkan bahwa konsumsi serat masih kurang dari angka yang
dianjurkan, dengan rata-rata konsumsi serat 13,22 gram per hari.

B. RENCANA KEPERAWATAN
1. Tujuan Penyuluhan
a. Tujuan Umum
Diharapkan klien dan keluarga dapat mengetahui nutrisi yang tepat bagi
penderita diabetes melitus.

b. Tujuan Khusus
Klien dapat :
1) Mengetahui & Menjelaskan penyebab dan faktor resiko terjadinya
penyakit diabetes melitus.
2) Menjelaskan nutrisi yang tepat bagi penderita diabetes melitus.

1
C. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Topik : Nutrisi seimbang bagi pendetita diabetes melitus .
2. Sasaran : Klien dan Keluarga Tn. D
3. Target : Klien dan Anggota Keluarga Tn. D (1 orang)
4. Waktu : Rabu, 18 Januari 2017
5. Tempat : Klinik Kitamura, Jl. Penjara
6. Media/alat:
a. Leaflet dan poster mengenai nutrisi seimbang.
b. Alat pendukung kursi dan meja.
7. Proses Belajar Mengajar :
TAHAP ESTIMASI
KEGIATAN PENGAJAR KEGIATAN KELUARGA
KEGIATAN WAKTU
Pendahuluan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam 3 menit
2. Menyebutkan kontrak waktu 2. Memperhatikan
penyuluhan
3. Memperhatikan
3. Menyampaikan tujuan
diadakannya penyuluhan 4. Memperhatikan
4. Menjelaskan pokok materi yang
akan dibahas dan metode yang
akan digunakan untuk mencapai
tujuan.
Penyajian 1. Menjelaskan materi secara benar 1. Memperhatikan 5 menit
dan jelas
2. Memperhatikan
2. Memberikan contoh yang mudah
dipahami 3. Memperhatikan
3. Memberikan kontak dan
4. Bertanya
feedback kepada peserta
4. Memberi kesempatan untuk
5. Memperhatikan
bertanya 6. Menjawab pertanyaan
5. Menjawab pertanyaan 7. Memperhatikan
6. Melemparkan pertanyaan
7. Memberikan reinforcement
positif
Penutup 1. Menyimpulkan materi 1. Memperhatikan 2 menit
2. Memberikan rencana selanjutnya 2. Memperhatikan
3. Memberi salam 3. Menjawab salam

D. METODE PENYULUHAN
1. Ceramah.
2. Diskusi/tanya jawab.

2
3. Evaluasi terhadap materi penyuluhan untuk mengetahui seberapa paham
peserta memahami materi penyuluhan.

E. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian diabetes melitus.
2. Penyebab diabetes melitus.
3. Tanda dan gejala terjadinya diabetes melitus.
4. Nutrisi yang baik bagi penderita diabetes melitus.

F. RENCANA EVALUASI
Aspek Waktu Metode Alat Evaluator

1. Kognitif Setelah materi Pertanyaan 1. Daftar Tim penyaji


selesai pertanyaan
2. Afektif
3. Psikomotor
Observasi

1. Evaluasi Struktur
a. Rancangan Penyuluhan telah dikonsultasikan selama 1 hari sebelumnya.
b. Peralatan dan media telah dipersiapkan selama 1 hari sebelumnya.
c. Kontrak tempat dan waktu penyuluhan selama 1 hari sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
Keluarga hadir pada penyuluhan dan berperan aktif dalam penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berlangsung dengan rencana yang telah dirancang.
b. Peserta penyuluhan dapat :
1. Menyebutkan 1 dari 3 kemungkinan penyebab terjadinya
diabetes melitus.
2. Menyebutkan 2 gejala yang terjadi pada penderita diabetes
melitus.
3. Menyebutkan makanan yang dianjurkan untuk penderita
diabetes melitus.

3
LAMPIRAN MATERI

1. Pengertian
Diabetes Mellitus adalah sekelompok kelainan heterogen (gangguan multi
sistem) yang disebabkan oleh defesiensi insulin atau kerja insulin yang tidak
adekuat yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa dalam darah atau
hiperglikemia. (Budiyanto, 2010)

2. Etiologi
Diabetes Mellitus terjadi karena organ pankreas tidak mampu memproduksi
hormon insulin sesuai dengan kebutuhan tubuh. Di bawah ini beberapa
etiologi/sebab sehingga organ pankreas tidak mampu memproduksi insulin
berdasarkan tipe/klasifikasi penyakit diabetes mellitus tersebut:
a. Diabetes Mellitus Tipe I
1. Faktor Genetik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe 1 itu sendiri; tetapi
mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetic ke arah terjadinya
diabetes tipe 1. Kecenderungan genetic ini ditemukan pada individu yang
memiliki tipe antigen HLA (human leococite antigen) tertentu. HLA
merupakan kumpulan gen yang bertanggung jawab atas antigen
transplantasi dan proses imun lainnya.
2. Faktor Imunologi
Adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana
antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap
jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing.
Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans dan insulin endogen
3. Faktor Lingkungan
Penyelidikan juga sedang dilakukan terhadap kemungkinan faktor-faktor
esternal yang dapat memicu dekstruksi sel beta. Sebagai contoh hasil
penyelidikan yang menyatakan bahwa virus atau toksin tertentu dapat
memicu proses otoimun yang menimbulkan dekstruksi (hilangnya) sel

4
beta. Virus penyebab DM adalah Rubela, Mumps, dan Human
coxsackievirus B4. Melalui mekanisme infeksi sitolitik dalam sel beta,
virus ini mengakibatkan destruksi atau perusakan sel. Bisa juga, virus ini
menyerang melalui reaksi otoimunitas yang menyebabkan hilangnya
otoimun (aktivasi limfosit T reaktif terhadap antigen sel pulau kecil) dalam
sel beta.
b. Diabetes Mellitus Tipe II
Mekanisme yang tepat menyebabkan resistensi insulin dan gangguan
sekresi insulin pada diabetes tipe 2 masih belum diketahui. Faktor genetik
diperkirakan memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.
Selain itu tedapat pula faktor-faktor resiko tertentu yang berhubungan dengan
proses terjadinya diabetes tipe 2.
Faktor-faktor ini adalah :
a. Usia
Resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 tahun.
b. Obesitas
Orang yang mengalami obesitas,tubuhnya memiliki kadar lemak yang
tinggi atau berlebihan sehingga jumlah cadangan energy dalam
tubuhnya banyak begitupun dengan yang tersimpan dalam hati dalam
bentuk glikogen. Insulin merupakan hormon yang bertugas untuk
menurunkan kadar glukosa dalam darah mengalami penurunan fungsi
akibat dari kerja kerasnya dalam melakukan tugas sebagai
pendistribusian glukosa sekaligus pengkompensasi dari peningkatan
glukosa darah, sehingga menyebabkan resistensi insulin dan
berdampak terjadinya DM tipe 2.
c. Riwayat keluarga
c. Diabetes Mellitus Gestasional
Diabetes gestational terjadi karena kelainan yang dipicu oleh kehamilan,
diperkirakan karena terjadinya perubahan pada metabolisme glukosa
(Hiperglikemia akibat sekresi hormone-hormon plasenta). Teori yang lain
mengatakan bahwa diabetes tipe 2 ini disebut sebagai unmasked atau baru
ditemukan saat hamil dan patut dicurigai pada wanita yang memiliki ciri
gemuk, riwayat keluarga diabetes, riwayat melahirkan bayi > 4 kg, riwayat
bayi lahir mati, dan riwayat abortus berulang. (Corwin, 2009).

3. Tanda dan gejala

5
Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala
dibawah ini meskipun tidak semua dialami oleh penderita :
1. Polyuria
2. Polydipsia
3. Polyphagia
4. Glukosuria
5. Penurunan berat badan
6. Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan dan kaki
(parestesia).
7. Cepat lelah dan lemah setiap waktu
8. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
9. Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya
10. Mudah terkena infeksi terutama pada kulit. (Mansjoer, 2007)

4. Nutrisi bagi penderita diabetes


Komposisi makanan yang seimbang : (Moehyi, 2012)
a. Karbohidrat : 45 60 %
b. Lemak : 20 25 %
- Lemak jenuh : <7 %
- Kolesterol : < 30 %
c. Protein : 10-15 %
d. Serat : 25 mg/hari

BAHAN MAKANAN DIANJURKAN TIDAK DIANJURKAN

Sumber karbohidrat Beras, ubi, singkong, Cake, biskuit, creckers,


kentang, roti tawar, dodol, selai manis, es
*) makanan
tepung terigu, sagu dan krim, gula merah, gula
tepung singkong batu

*) minuman Susu skim rendah lemak, Minuman yang


yogurt, susu kedelai mengandung alkohol, soft
drink, sirup

Sumber protein Putih telur, daging tapa Daging dan ikan yang
lemak, ayam tanpa kulit, diawetkan : ikan asin,
*) hewani
ikan dendeng, sarden, corned
beef
*) nabati Tahu, tempe, oncom,

6
kacang-kacangan.

Sayuran Jenis sayuran A: Jenis sayuran B & C:

Baligo, gabas, jamur Bayam, kangkung, labu


kuping segar, ketimun, siam, jagung muda,
labu air, lobak, slada air, terong, kol, wortel, bayam
tomat merah, daun katuk, daun
pepaya, nangka muda,
tauge

Buah buahan Rendah kalium : apel, Tinggi kalium : anggur,


melon, kedondong, pir, arbei, belimbing, nanas,
salak, sawo pisang susu, rambutan.

Buah yang diawetkan:


durian, manisan buah
cery, tape

Bumbu Semua jenis bumbu selain Kecap asin, petis saus


gula, garam secukupnya tomat, penyedap rasa
(MSG)

7
KESIMPULAN

Diabetes melitus adalah suatu keadaan dimana tubuh mengalami hiperglikemi,


akibat dari ketidak adaan insulin atau intoleransi insulin. Gejala utama yang sering
muncul bagi penderita diabetes melitus ialah Poliuri (sering kencing), Polidipsi
(hasu berlebihan) dan polifagii (banyak makan). Komplikasi dari diabetes melitus
sangat serius, bisa menimbulkan Diabetic Foot Ulcer (DFU), retinopati, nefropati
dan neuropati. Untuk itu mengontrol pola makan dapat mengurangi resiko
komplikasi lebih lanjut dan dapat menekan kadar gula dalam darah agar tidak
tinggi.

SARAN

Saran yang dapat diberikan adalah :


1. Konsumsi makanan yang bergizi dan seimbang.
2. Jangan terlalu memaksakan diri dalam pekerjaan, berilah tubuh untuk istirahat
sejenak.
3. Lakukan olahraga kecil secara rutin, seperti jalan santai 30 menit, atau joging
4. Hindarilah konsumsi minuman atau makanan beralkohol, minuman bersoda.
5. Perbanyak istirahat.

DAFTAR PUSTAKA

8
Basuki, E. 2011. Penyuluhan Diabetes Mellitus. Dalam
Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Balai Penerbit
FKUI. Jakarta.

Budiyanto, MAK. 2010. Gizi dan Kesehatan. UMM Press. Jakarta.

Corwin, EJ. 2009. Buku Saku Patofisiologi, 3 edisi revisi. Jakarta: EGC

Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta:


Medika Aesculapius.
Moehyi, S. 2012. Pengaturan Makanan dan Diit untuk
Penyembuhan Penyakit. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

9
FORMAT PENILAIAN PENKES

KEGIATAN BOBOT NILAI


PERSIAPAN
1. Salam pembuka 2
2. Kontrak waktu
3
3. Menyebutkan tujuan
4. Materi dan alat yang digunakan 3
5

PELAKSANAAN
1. Penjelasan tujuan penyuluhan 5
2. Penjelasan materi secara benar dan jelas
8
3. Berbicara dengan jelas dan tak terlalu keras
4. Menggunakan bahasa yang sederhana dan 5
mudah dimengerti 5
5. Menggunakan nada suara bervariasi
6. Kontak mata
7. Menggunakan gerak sikap wajar 5
8. Mendengarkan dengan baik
5
9. Demonstrasi/contoh
10. Member kesempatan untuk bertanya 5
11. Menjawab pertanyaan
5
10
5
5
EVALUASI
1. Melemparkan pertanyaan 5
2. Memberikan reinforcement positif
5
PENUTUP
1. Menyimpulkan materi 5
2. Rencana selanjutnya
2
3. Kata penutup
2

NILAI TOTAL =

10

Вам также может понравиться