Resume Paper Kimia Dasar : An Earth Scientists Periodic Table of the
Element and Their Ions
Paskalis Patrick Widaputra 16/400059/TK/44387
Tabel periodik dirumuskan oleh de Chancourtois, Meyer, dan
Mendeleev (Farber, 1969; Courtney 1999) telah memberikan banyak kegunaan dalam ilmu pengetahuan terutama dalam penjelasan dan prediksi hubungan dalam ilmu kimia. Tetapi tabel periodik konvensional tersebut agak berkurang kegunaannya dalam bidang Ilmu Bumi. Contohnya adalah, tabel periodik konvensional tersebut tidak mengelompokkan unsur lithophile, siderophile, dan chalciphile menjadi grup-grup yang berbeda dan tabel periodik konvensional ini tidak membagi unsur-unsur dalam kumpulan unsur yang terjadi secara alami (misalnya, unsur-unsur yang terdapat dalam mantel, dalam laut, atau dalam tanah), serta unsur penting dalam proses biologi juga tidak dimasukkan dalam tabel periodik konvensional tersebut. Jadi tabel periodik konvensional tidak memberikan gambaran kerangka yang baik untuk memahami kimia secara keseluruhan dan kehidupan Bumi. Oleh karena itu, paper ini dibuat untuk menunjukkan natural grouping dan trend dalam geokimia. Dan hasilnya adalah pandangan terintegrasi dari geokimia yang dapat diaplikasikan pada mantel bumi lalu ke tanah dan ke air laut. Terdapat perbedaan antara tabel periodik konvensional dan tabel periodik ini. Pada tabel periodic unsur seperti Boron (B), Carbon (C), dan Nitrogen (N) yang mana awalnya terletak pada sebelah kanan dari tabel periodik (tabel periodik konvensional), tetapi pada tabel periodik yang dibuat oleh L. Bruce Railsback ini letak Boron (B), Carbon (C), dan Nitrogen (N) terletak di sebelah kiri, begitupun juga untuk Aluminium (Al), Silicon (Si), Phosphat (P), dan Sulphur (S) terletak pada tabel sebelah kiri. Pada tabel periodik buatan L. Bruce Railsback ini pun sebuah unsur dapat muncul beberapa kali karena adanya variasi muatan pada unsur tersebut (yang paling sering adalah S, yaitu S 2-, S0, S4+, dan S6+). Tabel terbelah dari kiri ke kanan untuk memisahkan golongan gas mulia, hard or type A cations (yang tidak memiliki electron valensi), intermediate to soft or type B cations (yang memiliki paling tidak beberapa electron valensi), bentuk elemental (tidak berubah), anion-anion, dan gas mulia kembali pada sisi paling kanan. Divisi yang kation yang paling signifikan adalah hard cations bond yang paling kuat seperti F- dan O2- sedangkan soft cations bond yang paling kuat adalah S2- dan halida besar seperti Br- dan I- (Stumm dan Morgan, 1966). Perbadaan yang lebih jauh antara hard cations dan soft cations diilustrasikan pada insets 3 dan 6 yang menunjukkan temperature leleh dari kation oksida potensial ionik intermediet menurun dari hard ke soft kation. Insets 8 juga menunjukkan kelarutan relative dari senyawa halida dapat diprediksi dari hard dan soft cations, pada kelarutan tersebut halida dengan hard cations naik dari F- ke I-, sedangkan kelarutan halida dengan soft cations naik dari I- ke F-. Pada kimia batuan beku, kesalahan Cu+ untuk berikatan dengan O2- dan digantikan oleh Na+ pada plagioklas (Ringwood, 1955) menyediakan sebuah contoh perbedaan tingkah laku dari soft dan hard cations. Tabel juga menunjukkan massa atom, isotop yang terjadi alami, dan alur kerusakan yang terjadi secara alami dari unsur yang berbeda dari setiap unsur yang berbeda. Simbol pada Earth Table of The Elements and Their Ions menunjukkan kejadian-kejadian alami atau kekayaan mineral, air alami, tanah dan sedimen , batuan beku, mantel, dan atmosfer dan juga nutrien- nutrien penting yang ada di bumi. Hard cations dalam petak-petak pada tabel periodik tersebut yang memuat kation-kation yang dapat membentuk oksida dengan titik leleh tertinggi , kelarutan terendah, kekerasan terkuat, dan modulus dalam jumlah besar. (Insets 1-4 dan 6). Di sisi lainnya, hard cations dengan energi potensial kurang dari 4 akan membentuk mineral fluoride, termasuk ion-ion yang melimpah di air sungai dan air laut dan juga termasuk ion-ion penting pada nutrien. Kation dengan potensial ionik lebih dari 8 juga melimpah di air laut, ion-ion penting itu adalah nutrien dan ion-ion yang membentuk oxysalt seperti sulfat, dan arsenat. Dan hasilnya adalah adanya petak-petak berwarna biru dan hijau yang melintang pada tabel periodik tersebut. Petak-petak tersebut membentang dari hard cations (yang sangat mirip dengan unsur lithophile) menuju ke intermediet lalu ke soft cations (yang sangat mirip dengan unsur siderophile dan chalcophile). Pada sisi kanan tabel, pola- pola anion-anion salah sesuai dengan yang berada di sebelah kiri. Diantara anion-anion dengan potensial ionic yang rendah, petak biru dan hijau dengan simbol yang berkaitan dengan solute mirror yang ditemukan di kation-kation dengan potensial ionik yang rendah. Dari atas ke bawah adalah transisi dari anion-anion yang saling selaras dengan hard cations (menghasilkan fluoride dan oxide dari Na+, K+, and Al3+) menuju ke anion- anion yang saling selaras dengan soft cations (menghasilkan sulfide, bromide, iodide, dan telurit dari Ag+ dan Au+). Dari kanan ke kiri atau dari Cl-, dan F- ke O2- ke C4-, merupakan transisi dari anion penyusun mineral dengan kation-kation potensial ionik rendah (seperti, K + and Na+) menuju ke anion penyusun mineral dengan kation-kation potensial ionik tinggi (seperti, Al3+ dan Si4+). Mineral yang mencontohkan transisi seperti ini adalah Carrobite (KF), Sellaite (MgF2), Gibbsite (Al2O3), Quartz (SiO2), dan Moissanite (SiC). Wawasan yang tidak diketahui pada tabel periodic konvensional telah dapat dijelaskan dalam tabel periodik yang terbaru ini. Mungkin wawasan yang paling umum tampak pada tabel adalah pelapukan kimia pada permukaan Bumi dan evolusi dari Bumi untuk memisahkan mantel dan kerak benua yang secara geokimia lebih dari beberapa proses, Pemisahan dari hard dan intermediet kation baik yang berpotensial ionik rendah dan tinggi dari potensial ionik intermediet. Dan hasilnya adalah (1) konsentrasi dari banyak kation dengan potensial ionik intermediet dalam mantel dan permukaan bumi, serta dalam tanah (warna merah dan coklat pada petak tabel) dan juga (2) terjadi pemindahan ion dengan potensial ionik yang rendah maupun tinggi secara besar-besaran pada samudra (petak warna biru pada tabel). Jadi singkatnya adalah, pembuatan tabel periodik baru ini ditujukan untuk para ilmuan yang bergerak dalam bidang kebumian dan bertujuan untuk membuat suatu susunan unsur-unsur dengan lebih kondusif guna mempermudah dalam mempelajari geokimia yang lebih detail.