Вы находитесь на странице: 1из 3

MANAGEMEN PENGENDALIAN PENYAKIT

Oleh : Caesar Supriadi

200110150086

Ternak sapi perah merupakan komoditi yang masih luas

peluang usahanya, permintaan akan susu terus meningkat

setiap tahunnya. Hal ini didukung dengan kesadaran masyarakat

akan kebutuhan protein hewani bagi tubuh. Namun dalam setiap

usaha pasti terdapat kendala yang dapat menurunkan

produktivitas. Tidak terkecuali dalam usaha ternak sapi perah,

salah satu kendala yang sering dijumpai ialah terjadinya penyakit

pada ternak itu sendiri.

Berdasarkan hasil observasi di lapangan pada PT. Agro

Investama Malangbong, dapat diketahui bahwa pada peternakan

tersebut terdapat beberapa ekor sapi yang terjangkit berbagai

penyakit, antara lain mastitis, cacingan, dan kembung atau bloat.

Pada perusahan tersebut ada satu ekor sapi yang terjangkit

mastitis dari dua puluh lima sapi laktasi, hal ini tentu saja

menurunkan produktivitas pemerahan. Mastitis adalah

peradangan pada ambing sapi yang disebabakan oleh bakteri

Streptococcus cocci dan Staphylococcus cocci. Menurut Samad

(2008) , Mastitis adalah peradangan jaringan internal kelenjar

ambing dengan berbagai penyebab dan derajat keparahan, lama

penyakit serta akibat yang ditimbulkan sangat beragam.


penyakit mastitis pada sapi perah dapat dibedakan menjadi dua

macam yaitu mastitis klinis dan mastitis subklinis. Kasus mastitis

seringkali bermula dari mastitis subklinis pada saat laktasi.

Mastitis klinis selalu diikuti tanda klinis, berupa pembengkakan,

pengerasan ambing, rasa sakit, panas serta kemerahan bahkan

sampai penurunan fungsi ambing. Pengendalian mastitis dapat

dilakukan dengan pengobatan menggunakan antibiotik sesuai

bakteri yang menginfeksi, dan disarankan agar dilakukan uji

sensitivitas terhadap bakteri sebelum melakukan pengobatan

agar diperoleh hasil maksimal.

Selain mastitis, penyakit lainnya yang menginfeksi sapi

perah pada perusahan tersebut adalah cacingan. Selama 14 hari

kami berada di Agro terdapat dua ekor sapi yang terinfeksi

cacingan. Hal ini ditandai dengan sapi yang semakin kurus dari

hari ke hari serta menurunnya nafsu makan. Kedua ekor sapi

tersebut dipastikaan terinfeksi cacingan akut, tindakan yang

dilakukan perusahaan adalah menjual kedua ekor sapi ke rumah

potong hewan yang berada di Bandung. Penyakit cacingan

disebut pula helminthiasis. Penyakit cacingan merupakan

penyakit yang paling sering menyerang ternak yang dipelihara

secara tradisional. Dan tergolong penyakit yang mudah ditangani

tergantung dengan banyak/sedikit-nya cacing dalam tubuh, jenis

cacing yang menyerang (cacing hati, cacing pita, cacing

gilig/nematoda)dan penanganan. Jenis cacing yang menyerang

sapi sebenarnya sangat banyak jenisnya. Namun yang paling


sering menyerang adalah jenis cacing hati dan cacing pita,

biasanya disebabkan oleh kondisi pakan yang tidak bersih /

mengandung larva cacing. Biasanya pada rumput hijauan. Proses

pengobatan biasanya dilakukan dengan melumpuhkan cacing

sehingga cacing yang mati tersebut akan ikut keluar melalui

kotoran sapi (Niam, 2015). Pengobatan penyakit cacingan dapat

dilakukan dengan pemberian obat cacing secara rutin dan

berkala.

Daftar pustaka

Samad, MA. 2008. Animal Husbandry and Veterinary Science. Vol.

II. Mymensingh (Bangladesh): Bangladesh Agricultural

University.

Niam, K. 2015. Macam-macam Penyakit pada Sapi dan

Pencegahannya.

http://www.kttharapan.com/2015/07/macam-macam-

penyakit-sapi-dan.html. (diakses pada 16 Januari 2017,

pukul 16:04 WIB).

Вам также может понравиться