Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
2. LARAS LAGU
Laras lagu merupakan tulisan yang menggambarkan ekspresi seseorang
(penulis lagu, musisi, dll) tentang sesuatu hal yang telah dialami, diamati,
didengar, maupun yang hanya di dalam imajinasi.
HYMNE GURU
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu
Aku cinta
Tapi gengsi
Aku Rindu ingin bertemu
Sama kamu
1. LARAS ILMIAH
Pada karya tulis ilmiah terdapat tulisan yang mengandung kebenaran
ilmiah ( objektif) karena didukung oleh informasi atau fakta yang benar
dan disajikan dengan penalaran serta analisis berdasarkan metode ilmiah.
LUGAS
Paparan bahasa yang lugas akan menghindari kesalah-phaman dan
kesalahan menafsirkan isi kalimat dapat dihindarkan.
JELAS
Gagasan akan mudah dipahami apabila dituangkan dalam bahsa yang
jelas dan hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga
jelas.
FORMAL
Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal (resmi).
Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada lapis
kosa kata, bentukan kata, dan kalimat.
OBYEKTIF
Sifat obyektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan sebagai
pangkal tolak, tetapi juga diwujudkan dalam penggunaan kata.
KONSISTEN
Unsur bahasa, tanda baca, dan istilah, sekali digunakan sesuai kaidah
maka untuk selanjutnya digunakan secara konsisten.
1
_________________________________________________________________________
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa,
yang telah memberikan berkat, rahmat, serta karunia-Nya, sehingga saya
dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah sederhana ini.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan karya tulis ini adalah
untuk menghimbau siswa agar peduli akan lingkungan SMP Negeri 2
Mojoagung sehingga lingkungan di SMP Negeri 2 Mojoagung menjadi asri.
Satu harapan yang saya inginkan semoga karya tulis ini dapat
berguna bagi pembaca.
2
_________________________________________________________________________
DAFTAR ISI
Judul
halaman .......................................................................................................
..................
Kata
pengantar ....................................................................................................
.....................
Daftar
isi .................................................................................................................
..................
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
masalah ...........................................................................
1.2 Rumusan
masalah ....................................................................................
1.3 Tujuan
penulisan ......................................................................................
1.4 Manfaat
penulisan ...................................................................................
BAB II: PEMBAHASAN
3.1
Kesimpulan .............................................................................................
3.2
Saran ......................................................................................................
Daftar
pustaka ........................................................................................................
...............
3
_________________________________________________________________________
BAB I
1.1 Latar Belakang Masalah
Lingkungan merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat
besar artinya bagi makhluk hidup. Lingkungan merupakan karunia Allah
yang tidak ternilai. Tanpa adanya lingkungan maka tidak akan ada
kehidupan. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk melestarikan
lingkungan sekitar dengan sebaik-baiknya. Salah satu cara pelestarian
tersebut adalah dengan pelaksanaan program penghijauan (reboisasi)
secara terencana. Sebagai lembaga pendidikan yang berwawasan
lingkungan, dalam beberapa tahun ini SMP Negeri 2 Mojoagung telah
menjalankan beberapa program pengelolaan lingkungan hidup di sekolah.
Namun, karena kondisi sekolah yang kurang tanaman maka diperlukan
upaya yang lebih ekstra. Berkaitan hal tersebut di atas, SMP Negeri 2
Mojoagung bermaksud menyelenggarakan program penghijauan di
lingkungan sekolah sebagai upaya pelestarian lingkungan. Dengan
terlaksananya program ini, semoga dampak positifnya dapat dinikmati
dalam jangka panjang pada beberapa tahun ke depan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Siapa saja yang bertanggung jawab dalam program penghijauan di SMP
Negeri 2 Mojoagung?
2. Bagaimanakah proses pembentukan lingkungan penghijauan di SMP
Negeri 2 Mojoagung?
3. Bagaimanakah kondisi penghijauan di SMP Negeri 2 Mojoagung?
4. Bagaimanakah perawatan lingkungan penghijauan di SMP Negeri 2
Mojoagung?
5. Apa manfaat dari program penghijauan di SMP Negeri 2 Mojoagung?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui siapa saja yang bertanggung jawab dalam program
penghijauan di SMP Negeri 2 Mojoagung.
2. Untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan lingkungan
penghijauan di SMP Negeri 2 Mojoagung.
3. Untuk mengetahui bagaimana kondisi penghijauan di SMP Negeri 2
Mojoagung.
4. Untuk mengetahui bagaimana perawatan lingkungan peghijauan di SMP
Negeri 2 Mojoagung.
5. Untuk mengetahui apa manfaat dari program penghijauan di SMP Negeri
2 Mojoagung.
1.4 Manfaat Penulisan
Dengan adanya penerapan penghijauan lingkungan sekolah
diharapkan bisa menjadi salah satu alternatif dalam menata dan
memelihara kelestarian lingkungan hidup di wilayah Indonesia. Di
samping adanya kesadaran siswa yang tinggi dalam memelihara dan
melestarikan lingkungan hidup dalam rangka mengantisipasi dari segala
bentuk pengrusakan dan pencemaran lingkungan.
4
_________________________________________________________________________
BAB II
2.1 Komponen yang terkait dalam gerakan kebersihan lingkungan sekolah
Komponen yang bertanggung jawab langsung dengan penghijauan
di lingkungan sekolah adalah siswa serta pembantu pelaksana atau
pesuruh sekolah, sedangkan kepala sekolah dan sebagai guru pembina,
pengarah serta ikut mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh petugas
tersebut.
2.2 Proses
Hal yang perlu dilakukan dalam penghijauan adalah:
Pengelolaan sampah
Penghijauan
Perawatan fisik bangunan dan lingkungan
Sekolah menjadi pusat penghijauan yang bermanfaat bagi lingkungan
2.3 Kondisi
Kondisi Penghijauan di SMP Negeri 2 Mojoagung berjalan dengan
lancar. Sehingga lingkungan menjadi hijau, asri, sehat, bersih dan terjaga.
2.4 Perawatan
Cara agar lingkungan tetap terjaga adalah:
5
_________________________________________________________________________
BAB III
3.1 Kesimpulan
Dengan program penghijauan lingkungan sekolah ini, sehingga kita
dapat menciptakan suasana yang asri, sejuk, bersih, sehat dan dapat
mendukung proses pelaksanaan KBM dengan status dalam ruang atau
luar ruang.
Lingkungan sekolah yang kondusif sangat diperlukan dalam
menghasilkan tamatan yang cakap melalui proses belajar mengajar
berbasis sistem pendidikan yang bermutu. Tidak itu saja, lingkungan
sekolah yang kondusif juga akan ikut mendorong terwujudnya pola hidup
bermutu yang pada saat ini sangat diperlukan dalam meningkatkan daya
saing bangsa dimata dunia sekaligus melestarikan kekayaan sumber daya
alam hayati Indonesia.
3.2 Saran
Mari kita mempertahankan dan meningkatkan penghijaun ataupun
kebersihan di lingkungan sekolah dengan cara bekerja bakti setiap
minggu sekali yaitu pada hari jumat pagi.
6
_________________________________________________________________________
DAFTAR PUSTAKA
Febri, 2012. Penghijauan di lingkungan sekolah.
http://febriretnow.blogspot.com/ ,di akses 27 Januari 2013.
BAB I. PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja kah penyebab dari seks bebas pada remaja?
2. Bagaimana dampak dari seks bebas pada kalangan remaja ?
3. Bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan untuk seks bebas
pada kalangan remaja ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa saja penyebab dari seks bebas pada remaja.
2. Untuk memberi tahu bagaimana dampak seks bebas tersebut bagi
remaja.
3. Untuk menjelaskan apa saja cara pencegahan dan penanggulangan seks
bebas pada remaja.
Maka dari itu, marilah kita sebagai remaja yang merupakan generasi
penerus bangsa memperkebal diri dengan memfokuskan diri pada
pendidikan serta memperdalam iman dan taqwa terhadap Tuhan agar
terhindar dari seks bebas.
A. KESIMPULAN
Hal-hal yang menyebabkan seks bebas pada remaja antara lain pergaulan
bebas, kurangnya perhatian orangtua, maraknya teknologi dan mudahnya
mengakses situs-situs dewasa, kurangnya sosialisasi tentang dampak
seks bebas, dan yang paling sering ditemukan adalah kurangnya
pengendalian diri dari lingkungan yang kurang baik.
Dampak dari seks bebas pada kalangan remaja ini antara lain
seperti hamil, aborsi, tekanan batin, pelecehan seksual, PMS, AIDS, sifilis,
dan rusaknya masa depan. Untuk mencegahnya hal yang harus kita
lalukan adalah selalu berpikir positif, melakukan sosialisasi pada kalangan
remaja tentang bahaya seks bebas, selain itu peranan dari orang tua juga
sangat penting dalam pengembangan karakter remaja sehingga kebal
terhadap seks bebas.
B. SARAN
Perlunya perhatian semua pihak baik pemerintah,masyarakat maupun
orang tua dalam mencegah terjadinya seks bebas. Masyarakat dan
pemerintah harusnya aktif dalam mengkampanyekan anti seks
bebas. Untuk para orang tua berikan lah yang terbaik pada anak dan
tetap menjaga dan mengawasi tingkah dan perilaku anak. Dan untuk para
remaja cermat lah dalam pergaulan dan dalammenggunakan
kecanggihan teknogi, masadepan kalian masih panjang.
DAFTAR PUSTAKA
Febri, 2012. Penghijauan di lingkungan sekolah.
http://febriretnow.blogspot.com/ ,di akses 27 Januari 2013.
3. LARAS FEATURE
Laras feature adalah tulisan hasil reportase (peliputan) mengenai suatu
objek atau peristiwa yang bersifat memberikan informasi, mendidik,
menghibur, meyakinkan, serta menggugah simpati atau empati pembaca.
(LeSPI, 1999-2000). Sisi-sisi kemanusiaan atauhuman interest merupakan
aspek yang paling dominan dalam sebuah produk tulisan feature. Dalam
penulisan feature, kehendak, opini atau subyektifitas pandangan penulis
sangat mungkin untuk dimasukan, meskipun tidak secara mencolok. Opini
itu tersamar dalam pelukisan suasana, penggunaan contoh-contoh, serta
penyertaan narasumber pilihan yang dapat dipertanggungjawabkan
kredibilitasnya.
2. Melawan Kebasian
Feature dapat menjadi alat ampuh melawan kebiasaan berita. berita
hanya berumur 24 jam. Dengan feature, sebuah berita dapat dipoles
menjadi menarik kembali dan tetap aktual.
3. Non Fiksi
Feature merupakan pengungkapan fakta-fakta yang dirangkai menjadi
satu kesatuan dan memebrikan gambaran yang jelas dan utuh kepada
pembaca mengenai suatu peristiwa atau suatu objek.
.
4. Bagian Dari Media Massa
Sebuah feature harus disajikan dalam media massa, baik cetak (surat
kabar, majalah dan buletin) maupun elektronik (televisi dan radio, kalau
sekarang web dan blog termasuk juga khan?)
2. Variatif
Sebuah feature ditulis dengan gaya penulisan yang variatif dengan
mampu membangkitkan imajinasi pembacanya. Diksi atau pilihan kata,
komposisi atau rangkaian kata-kata, kalimat dan paragrafnya, dari fakta-
fakta yang diperoleh ditulis tidak monoton, hidup dan variatif.
3. Subyektif
Feature bersifat subyektif. Yakni sangat tergantung sudut pandang,
wawasan, intelektual, ketrampilan, dan karakter penulisnya.
4. Informatif
Feature membantu pembaca dengan memperjelas suatu keadaan untuk
merasakan gambaran dari suaru kejadian, atau mempengaruhinya
bertindak atau percaya. Nilai informatif feature berbeda dengan berita
langsung yang benar-benar menyajikan informasi. Informasi
dalam feature lebih mendalam dan lengkap.
4. LARAS KOMIK
Laras komik adalah bahasa yang digunakan untuk menulis cerita bergambar yg
umumnya mudah dicerna dan lucu. Komik adalah cerita yang bertekanan pada
gerak dan tindakan yang ditampilkan lewat urutan gambar yang dibuat secara
khas dengan paduan kata- kata. Secara umum komik adalah cerita bergambar
yang ada gelembung- gelembung atau balon udara. Laras komik inilah yang
digunakan untuk menulis pada gelembung-gelembung bahasa.Dalam setiap komik
gambar dan kata menjadi unsur utamanya. Di mana keduanya saling mendeskripsikan satu
sama lain. Di dalam kata inilah materi yang akan kita sampaikan akan diletakkan sesuai
dengan karakter yang berbicara, sehingga menunjukkan dialog antar tokoh.
Berikut ciri-ciri laras komik :
Bersifat Proposional
Dengan membaca komik sanggup membawa pembacanya untuk terlibat secara
emosional dengan pelaku utama dalam cerita komik itu.
Humor yang Kasar
Penggunaan bahasa lisan dan mudah dimengerti oleh orang awam.
Bahasa Percakapan (Bahasa Pasaran)
Dengan digunakannya bahasa percakapan sehari-hari akan lebih mengena bagi
pembaca.
Penyederhanaan Perilaku yang Menggambarkan Moral atau Jiwa Pelaku
Pola perilaku dalam cerita komik cenderung untuk disederhanakan dan mudah
diterka.
Bersifat Kepahlawanan
Isi komik cenderung membawa pembaca untuk memuja pahlawannya.
1. Pantun
Ikan gabus di rawa-rawa,
Ikan belut nyangkut di jaring,
Perutku sakit menahan tawa,
Gigi palsu loncat ke piring
2. Puisi
Karawang-Bekasi
karya: Chairil Anwar