Вы находитесь на странице: 1из 19

Berbagai Laras Bahasa dan Contohnya!

Berikut berbagai artikel laras beserta


contohnya :
1. LARAS IKLAN
Laras iklan adalah bahasa yang digunakan untuk membuat iklan. Bahasa
yang dapat menarik perhatian pembaca untuk membeli atau memakai
barang atau jasa yang ditawarkan.
Berikut ciri-ciri laras iklan :
Menarik
Informatif
Persuasif
Bahasa yang Positif
Mudah dipahami
Kalimat Aktif

Berikut contoh laras iklan:


Rumah Dijual : Rumah Besar Tanah Luas
Bukit Tunggal, Palangka Raya 73112
K.Tidur 3, K.Mandi 1, Luas 75, Sertifikat SHM, Tanah 420, ID BFJ307L3,
350jt harga nego, Fady Jafar 085366553348.
Nantikan Diskon 50% di HYPERMART Metropolis Town Square 25
September 2014
Lowongan Kerja Teknik Sipil Dermaga
Sebuah Perusahaan Kontraktor membutuhkan tenaga ahli yang bersedia
bekerja di Bangka untuk posisi :
1. Proyek Manager Pelaksana
2. Construction Management
Dengan kualifikasi :
Pria, Sarjana Teknik Sipil, S1
Pengalaman kerja 4-5 tahun, dibidang Proyek Manager/Construction
Management
Khusus pembangunan dermaga, shipping dock
Umur maksimum 45 tahun
Menguasai Komputer (Autocad, Excel, Word)
Bersedia ditempatkan di Lokasi Proyek Bangka
Persyaratan Lain :
Jujur, ulet, tekun, disiplin, inisiatif
Memiliki kemampuan memimpin / mengelola Proyek Pembangunan
Menguasai Program Analisa Struktur
Dapat berkomunikasi dengan baik, bekerja dalam tim, dan menguasai
arahan.
Surat lamaran dikirimkan langsung selambat-lambatnya 2 minggu dari
tanggal terbit iklan ini ke alamat atau email :
HRD Recrutmen LPTTI
Wisma Subud, Cilandak Barat, Jakarta Selatan 12430
Telp: (021) 926 53943 Fax: (021) 769 8755
info@lptti.com

2. LARAS LAGU
Laras lagu merupakan tulisan yang menggambarkan ekspresi seseorang
(penulis lagu, musisi, dll) tentang sesuatu hal yang telah dialami, diamati,
didengar, maupun yang hanya di dalam imajinasi.

Berikut ciri-ciri laras lagu :


Menghibur
Mudah dipahami
Memiliki makna tersendiri
Menarik

Berikut contoh laras lagu :

HYMNE GURU
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu

Engkau sebagai pelita dalam kegelapan


Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa.

Lirik Lagu Syahrini - Cinta Tapi Gengsi

Aku kesal Aku galau


Aku kacau Aku cemburu
Karena kamu

Aku cinta
Tapi gengsi
Aku Rindu ingin bertemu
Sama kamu

Cinta yang membuat ku begini


Cinta yang buat ku lupa diri
Kau dimana kau berada
Saat aku membutuhkan dirimu
Kamu acuhkan diriku

Jangan tanya Oh mengapa Oh kenapa


Ku pergi tinggalkan dirimu
Karena aku tak sanggup sendiri
(tak sanggup ku sendiri)
(aku cinta tapi benci)

1. LARAS ILMIAH
Pada karya tulis ilmiah terdapat tulisan yang mengandung kebenaran
ilmiah ( objektif) karena didukung oleh informasi atau fakta yang benar
dan disajikan dengan penalaran serta analisis berdasarkan metode ilmiah.

Berikut ciri-ciri ragam bahasa ilmiah :


CENDEKIA
Bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan
seksama, sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterimaa
secara tepat oleh pembaca.

LUGAS
Paparan bahasa yang lugas akan menghindari kesalah-phaman dan
kesalahan menafsirkan isi kalimat dapat dihindarkan.

JELAS
Gagasan akan mudah dipahami apabila dituangkan dalam bahsa yang
jelas dan hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga
jelas.
FORMAL
Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal (resmi).
Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada lapis
kosa kata, bentukan kata, dan kalimat.
OBYEKTIF
Sifat obyektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan sebagai
pangkal tolak, tetapi juga diwujudkan dalam penggunaan kata.

KONSISTEN
Unsur bahasa, tanda baca, dan istilah, sekali digunakan sesuai kaidah
maka untuk selanjutnya digunakan secara konsisten.

BERTOLAK DARI GAGASAN


Bahasa ilmiah digunakan dengan orientasi gagasan. Pilihan kalimat yang
lebih cocok adalah klaimat pasif, sehingga kalimat aktif dengan penulis
sebagai pelaku perlu dihindari.

RINGKAS dan PADAT


Ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan
unsur-unsur bahasa. Karena itu, jika gagasan yang terungkap sudah
memadai dengan unsur bahasa yang terbatas tanpa pemborosan, ciri
kepadatan sudah terpenuhi.

Berikut contoh laras dalam karya tulis ilmiah :

MENULIS KARYA ILMIAH


TENTANG
PENGHIJAUAN DI LINGKUNGAN
SEKOLAH
NAMA: ILMAN BAGUS PRAKOSO
KELAS: IX E
NOMOR: 10

1
_________________________________________________________________________
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa,
yang telah memberikan berkat, rahmat, serta karunia-Nya, sehingga saya
dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah sederhana ini.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan karya tulis ini adalah
untuk menghimbau siswa agar peduli akan lingkungan SMP Negeri 2
Mojoagung sehingga lingkungan di SMP Negeri 2 Mojoagung menjadi asri.

Namun dalam penyusunannya, saya menyadari masih banyak


kekurangan dan jauh dari taraf kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan
rendah hati saya menanti saran dan kritik yang sifatnya membangun dari
semua pembaca.
Dalam kesempatan ini perkenankanlah saya menyampaikan rasa
terimakasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Muktar, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Mojoagung
2. Ibu Kusmiasih, selaku guru Bahasa Indonesia

Satu harapan yang saya inginkan semoga karya tulis ini dapat
berguna bagi pembaca.

2
_________________________________________________________________________
DAFTAR ISI
Judul
halaman .......................................................................................................
..................
Kata
pengantar ....................................................................................................
.....................
Daftar
isi .................................................................................................................
..................

BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
masalah ...........................................................................
1.2 Rumusan
masalah ....................................................................................
1.3 Tujuan
penulisan ......................................................................................
1.4 Manfaat
penulisan ...................................................................................
BAB II: PEMBAHASAN

2.1 Komponen yang terkait dalam gerakan kebersihan lingkungan


sekolah..
2.2
Proses .....................................................................................................
2.3
Kondisi ....................................................................................................
2.4
Perawatan ...............................................................................................
2.5 Manfaat ..................................................................................................
BAB III: PENUTUP

3.1
Kesimpulan .............................................................................................
3.2
Saran ......................................................................................................
Daftar
pustaka ........................................................................................................
...............

3
_________________________________________________________________________
BAB I
1.1 Latar Belakang Masalah
Lingkungan merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat
besar artinya bagi makhluk hidup. Lingkungan merupakan karunia Allah
yang tidak ternilai. Tanpa adanya lingkungan maka tidak akan ada
kehidupan. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk melestarikan
lingkungan sekitar dengan sebaik-baiknya. Salah satu cara pelestarian
tersebut adalah dengan pelaksanaan program penghijauan (reboisasi)
secara terencana. Sebagai lembaga pendidikan yang berwawasan
lingkungan, dalam beberapa tahun ini SMP Negeri 2 Mojoagung telah
menjalankan beberapa program pengelolaan lingkungan hidup di sekolah.
Namun, karena kondisi sekolah yang kurang tanaman maka diperlukan
upaya yang lebih ekstra. Berkaitan hal tersebut di atas, SMP Negeri 2
Mojoagung bermaksud menyelenggarakan program penghijauan di
lingkungan sekolah sebagai upaya pelestarian lingkungan. Dengan
terlaksananya program ini, semoga dampak positifnya dapat dinikmati
dalam jangka panjang pada beberapa tahun ke depan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Siapa saja yang bertanggung jawab dalam program penghijauan di SMP
Negeri 2 Mojoagung?
2. Bagaimanakah proses pembentukan lingkungan penghijauan di SMP
Negeri 2 Mojoagung?
3. Bagaimanakah kondisi penghijauan di SMP Negeri 2 Mojoagung?
4. Bagaimanakah perawatan lingkungan penghijauan di SMP Negeri 2
Mojoagung?
5. Apa manfaat dari program penghijauan di SMP Negeri 2 Mojoagung?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui siapa saja yang bertanggung jawab dalam program
penghijauan di SMP Negeri 2 Mojoagung.
2. Untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan lingkungan
penghijauan di SMP Negeri 2 Mojoagung.
3. Untuk mengetahui bagaimana kondisi penghijauan di SMP Negeri 2
Mojoagung.
4. Untuk mengetahui bagaimana perawatan lingkungan peghijauan di SMP
Negeri 2 Mojoagung.
5. Untuk mengetahui apa manfaat dari program penghijauan di SMP Negeri
2 Mojoagung.
1.4 Manfaat Penulisan
Dengan adanya penerapan penghijauan lingkungan sekolah
diharapkan bisa menjadi salah satu alternatif dalam menata dan
memelihara kelestarian lingkungan hidup di wilayah Indonesia. Di
samping adanya kesadaran siswa yang tinggi dalam memelihara dan
melestarikan lingkungan hidup dalam rangka mengantisipasi dari segala
bentuk pengrusakan dan pencemaran lingkungan.

4
_________________________________________________________________________
BAB II
2.1 Komponen yang terkait dalam gerakan kebersihan lingkungan sekolah
Komponen yang bertanggung jawab langsung dengan penghijauan
di lingkungan sekolah adalah siswa serta pembantu pelaksana atau
pesuruh sekolah, sedangkan kepala sekolah dan sebagai guru pembina,
pengarah serta ikut mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh petugas
tersebut.
2.2 Proses
Hal yang perlu dilakukan dalam penghijauan adalah:

Pengelolaan sampah
Penghijauan
Perawatan fisik bangunan dan lingkungan
Sekolah menjadi pusat penghijauan yang bermanfaat bagi lingkungan
2.3 Kondisi
Kondisi Penghijauan di SMP Negeri 2 Mojoagung berjalan dengan
lancar. Sehingga lingkungan menjadi hijau, asri, sehat, bersih dan terjaga.
2.4 Perawatan
Cara agar lingkungan tetap terjaga adalah:

Jangan memetik, memangkas, merusak tanaman yang ada.


Dilarang menginjak, bermain di taman rumput dan taman hias yang
mengakibatkan rumput-rumput itu mati.
Dilarang membuang sampah pada tanaman.
Dilakukan kerja bakti untuk membersihkan sampah sehingga taman
terlihat indah.
Di taman sekolah diupayakan agar terawat dengan cara menyapu,
menyiram, meberi pupuk sehingga bertambah subur.
Berilah obat pembasmi hama sehingga tanaman tidak terganggu
pertumbuhannya.
2.5 Manfaat
Membangun kesadaran siswa agar mempunyai wawasan lingkungan
yang luas merupakan pilar dalam menjaga kondisi lingkungan benar-
benar jauh dari berbagai sumber pengrusakan dan pencemaran
lingkungan. Sebab, pada dasarnya masalah lingkungan yang
mengakibatkan kerusakan lingkungan disebabkan oleh tangan-tangan
manusia itu sendiri.

Dengan pola pendidikan, melalui institusi pendidikan ataupun dengan


penyuluhan langsung ke siswa secara sungguh-sungguh akan terciptalah
akar budaya masyarakat yang mempunyai kesadaran lingkungan yang
tinggi. Artinya, etika lingkungan akan menjadi pondasi dalam setiap
pembangunan di Indonesia.

5
_________________________________________________________________________
BAB III
3.1 Kesimpulan
Dengan program penghijauan lingkungan sekolah ini, sehingga kita
dapat menciptakan suasana yang asri, sejuk, bersih, sehat dan dapat
mendukung proses pelaksanaan KBM dengan status dalam ruang atau
luar ruang.
Lingkungan sekolah yang kondusif sangat diperlukan dalam
menghasilkan tamatan yang cakap melalui proses belajar mengajar
berbasis sistem pendidikan yang bermutu. Tidak itu saja, lingkungan
sekolah yang kondusif juga akan ikut mendorong terwujudnya pola hidup
bermutu yang pada saat ini sangat diperlukan dalam meningkatkan daya
saing bangsa dimata dunia sekaligus melestarikan kekayaan sumber daya
alam hayati Indonesia.
3.2 Saran
Mari kita mempertahankan dan meningkatkan penghijaun ataupun
kebersihan di lingkungan sekolah dengan cara bekerja bakti setiap
minggu sekali yaitu pada hari jumat pagi.

6
_________________________________________________________________________
DAFTAR PUSTAKA
Febri, 2012. Penghijauan di lingkungan sekolah.
http://febriretnow.blogspot.com/ ,di akses 27 Januari 2013.

Spenda, 2011. Proyek penghijauan. http://smpn2pamulihan.blogspot.com/ ,di


akses 27 Januari 2013.

Scribd, 2010. Penghijauan. http://www.scribd.com/ ,di akses 27 Januari


2013.

Ilman, 2013. Program penghijauan di lingkungan sekolah.


http://ilmanzblog.blogspot.com/ , di akses 27 Januari 2013.

( diutip dari http://ilmanzblog.blogspot.com/2013/03/contoh-membuat-karya-


tulis-imliah.html )

2. LARAS ILMIAH POPULER


Laras ilmiah populer merupakan sebuah tulisan yang bersifat ilmiah,
tetapi diungkapkan dengan cara penuturan yang mudah dimengerti.
Karya ilmiah populer tidak selalu merupakan penelitian ilmiah. Tulisan ini
dapat berupa petunjuk teknis, pengalaman, dan pengamatan biaa yang
diuraikan dengan metode ilmiah. Karya ilmiah populer dapat disajikan
dalam ragam standar, semi standar, dan nonstandar.

Berikut ciri laras ilmiah populer :


1. Bahan beruoa fakta yang objektif.
2. Penyajian menggunakan bahasa yang cermat, tidak terlalu formal tapi
tetap taat asas, disusun secara sistematis; tidak memuat hipotesis.
3. Sikap penulis tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang meragukan.
4. Penyimpulan dilakukan dengan memberikan fakta.
Berikut contoh artikel laras ilmiah populer :

Seks Bebas pada Remaja

BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Para
ahli pendidikan berpendapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia
13 sampai 18 tahun. Remaja juga merupakan saat dimana tingkat
keingintahuan begitu tinggi. Karena hal tersebut, terkadang remaja juga
rentan terpengaruh hal-hal yang tidak diinginkan, salah satunya adalah
seks bebas.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja kah penyebab dari seks bebas pada remaja?
2. Bagaimana dampak dari seks bebas pada kalangan remaja ?
3. Bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan untuk seks bebas
pada kalangan remaja ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa saja penyebab dari seks bebas pada remaja.
2. Untuk memberi tahu bagaimana dampak seks bebas tersebut bagi
remaja.
3. Untuk menjelaskan apa saja cara pencegahan dan penanggulangan seks
bebas pada remaja.

BAB II. PEMBAHASAN


Sekarang ada banyak faktor yang dapat menyebabkan seks bebas,
seperti pergaulan bebas, kurangnya perhatian orang tua, maraknya
teknologi dan mudahnya mengakses situs-situs dewasa, kurangnya
sosialisasi tentang dampak seks bebas, dan yang paling sering ditemukan
adalah kurangnya pengendalian diri dari lingkungan yang kurang baik.

Karena hal-hal tersebut, ada banyak dampak yang terjadi seperti


kehamilan di luar nikah dan aborsi, tekanan batin, pelecehan seksual,
dapat menyebabkan penyakit menular seksual (PMS) seperti AIDS dan
sifilis, serta yang paling berdampak besar adalah rusaknya masa depan.
Banyak cara yang telah dilakukan oleh pemerintah dan instansi-instansi
terkait untuk mencegah hal tersebut, contohnya melakukan sosialisasi
tentang bahaya seks bebas pada kalangan pelajar. Selain itu, peran orang
tua juga begitu penting dalam pengembangan karakter anak sejak dini
sehingga kebal terhadap seks bebas. Dan untuk penanggulangannya,
telah sering dilakukan bimbingan konseling, rehabilitasi, menutup tempat
lokalisasi, serta adanya tindak pidana terhadap orang yang melakukan
seks bebas.

Maka dari itu, marilah kita sebagai remaja yang merupakan generasi
penerus bangsa memperkebal diri dengan memfokuskan diri pada
pendidikan serta memperdalam iman dan taqwa terhadap Tuhan agar
terhindar dari seks bebas.

BAB III. PENUTUP

A. KESIMPULAN
Hal-hal yang menyebabkan seks bebas pada remaja antara lain pergaulan
bebas, kurangnya perhatian orangtua, maraknya teknologi dan mudahnya
mengakses situs-situs dewasa, kurangnya sosialisasi tentang dampak
seks bebas, dan yang paling sering ditemukan adalah kurangnya
pengendalian diri dari lingkungan yang kurang baik.
Dampak dari seks bebas pada kalangan remaja ini antara lain
seperti hamil, aborsi, tekanan batin, pelecehan seksual, PMS, AIDS, sifilis,
dan rusaknya masa depan. Untuk mencegahnya hal yang harus kita
lalukan adalah selalu berpikir positif, melakukan sosialisasi pada kalangan
remaja tentang bahaya seks bebas, selain itu peranan dari orang tua juga
sangat penting dalam pengembangan karakter remaja sehingga kebal
terhadap seks bebas.

Untuk menanggulangi masalah ini instansi-instansi terkait telah membuka


bimbingan konseling, rehabilitasi, serta menutup tempat lokalisasi. Jadi,
sebagai remaja dan penerus generasi bangsa sebaiknya kita mehindarkan
diri dari seks bebas, bepikir positif memiliki komunikasi yang baik dengan
orang tua, dan pengendalian diri.

B. SARAN
Perlunya perhatian semua pihak baik pemerintah,masyarakat maupun
orang tua dalam mencegah terjadinya seks bebas. Masyarakat dan
pemerintah harusnya aktif dalam mengkampanyekan anti seks
bebas. Untuk para orang tua berikan lah yang terbaik pada anak dan
tetap menjaga dan mengawasi tingkah dan perilaku anak. Dan untuk para
remaja cermat lah dalam pergaulan dan dalammenggunakan
kecanggihan teknogi, masadepan kalian masih panjang.

DAFTAR PUSTAKA
Febri, 2012. Penghijauan di lingkungan sekolah.
http://febriretnow.blogspot.com/ ,di akses 27 Januari 2013.

Spenda, 2011. Proyek penghijauan. http://smpn2pamulihan.blogspot.com/ ,di


akses 27 Januari 2013.

Scribd, 2010. Penghijauan. http://www.scribd.com/ ,di akses 27 Januari


2013.

Ilman, 2013. Program penghijauan di lingkungan sekolah.


http://ilmanzblog.blogspot.com/ , di akses 27 Januari 2013.

3. LARAS FEATURE
Laras feature adalah tulisan hasil reportase (peliputan) mengenai suatu
objek atau peristiwa yang bersifat memberikan informasi, mendidik,
menghibur, meyakinkan, serta menggugah simpati atau empati pembaca.
(LeSPI, 1999-2000). Sisi-sisi kemanusiaan atauhuman interest merupakan
aspek yang paling dominan dalam sebuah produk tulisan feature. Dalam
penulisan feature, kehendak, opini atau subyektifitas pandangan penulis
sangat mungkin untuk dimasukan, meskipun tidak secara mencolok. Opini
itu tersamar dalam pelukisan suasana, penggunaan contoh-contoh, serta
penyertaan narasumber pilihan yang dapat dipertanggungjawabkan
kredibilitasnya.

Berikut ciri-ciri laras feature :


1. Lengkap
Sebuah feature disebut lengkap bila menyatukan bagian-bagian fakta dari
suatu peristiwa, dan memadukan jalan pikiran penulisnya dalam bagian
pendahuluan, rincian atau uraian , dan kesimpulan atau penutup (punch).

2. Melawan Kebasian
Feature dapat menjadi alat ampuh melawan kebiasaan berita. berita
hanya berumur 24 jam. Dengan feature, sebuah berita dapat dipoles
menjadi menarik kembali dan tetap aktual.

3. Non Fiksi
Feature merupakan pengungkapan fakta-fakta yang dirangkai menjadi
satu kesatuan dan memebrikan gambaran yang jelas dan utuh kepada
pembaca mengenai suatu peristiwa atau suatu objek.
.
4. Bagian Dari Media Massa
Sebuah feature harus disajikan dalam media massa, baik cetak (surat
kabar, majalah dan buletin) maupun elektronik (televisi dan radio, kalau
sekarang web dan blog termasuk juga khan?)

5. Panjang tak Tentu


Belum ada ketentuan mengenai panjang pendeknya sebuah feature,
sehingga tulisanfeature sangat bervariasi tergantung penulisnya. Panjang
pendeknya sebuah featuretergantung pada penting-tidaknya peristiwa,
menariknya aspek yang diungkap, dan bagaimana penulis berusaha
mewarnai featuresehingga memikat dari awal sampai akhir.

Berikut sifat laras feature :


1. Kreatif
Feature membutuhkan kreativitas penulisnya, dalam mencari objek
tulisan yang khas, yang kadang-kadang merupakan peristiwa biasa,
namun belum pernah atau jarang terungkap.

2. Variatif
Sebuah feature ditulis dengan gaya penulisan yang variatif dengan
mampu membangkitkan imajinasi pembacanya. Diksi atau pilihan kata,
komposisi atau rangkaian kata-kata, kalimat dan paragrafnya, dari fakta-
fakta yang diperoleh ditulis tidak monoton, hidup dan variatif.

3. Subyektif
Feature bersifat subyektif. Yakni sangat tergantung sudut pandang,
wawasan, intelektual, ketrampilan, dan karakter penulisnya.

4. Informatif
Feature membantu pembaca dengan memperjelas suatu keadaan untuk
merasakan gambaran dari suaru kejadian, atau mempengaruhinya
bertindak atau percaya. Nilai informatif feature berbeda dengan berita
langsung yang benar-benar menyajikan informasi. Informasi
dalam feature lebih mendalam dan lengkap.

Berikut contoh laras feature :


Orang Miskin Wajib Sekolah

UNGKAPAN orang miskindilarang s e k o l a h , s e b a gaimana juga menjadi


judul buku Eko Prasetyo (2004), sedikit demi sedikit mulai pudar kebenarannya-
meskipun realitas kemiskinan tetaplah menjadi hantu menakutkan. Eko
mengkritik dengan keras kesemrawutan sistem pendidikan nasional dan
kesenjangan sosial. Pendidikan, menurut dia, hanya bisa diakses orang-orang
kaya semata, sedangkan masyarakat miskin banyak yang tersingkir karena tak
mampu membayar ongkos mahal biaya pendidikan.
Dari kacamata ekonomipolitik global, pendapat Eko tersebut dapatlah
dibenarkan tentang apa yang lazim disebut dengan kapitalisasi atau ko
mersialisasi pendidikan. Dalam teori ini, praktik pendidikan layaknya sebuah
pasar yang di dalamnya terdapat jual-beli antara penyelenggara/pengelola
lembaga sekolah/kampus dan orangtua siswa/mahasiswa lewat besaran biaya
pendidikan.

Praktik komersialisasi tersebut semakin mengukuhkan liberalisasi yang digagas


Alexander Rustow pada 1930-an, yang kemudian dipopulerkan dua begawan
neoliberalisme, Milton Friedman dan Fre derik van Hayek, layaknya virus yang
mematikan, menjalar dalam setiap tatanan sendi kehidupan. Maka, orientasi
pendidikan bergeser, berpegangan pada selera masyarakat industri dan selera
pasar (market society).

(dikutip dari http://mishbahulkhoiron.wordpress.com/2013/05/03/testing/ )


yang tinggal tulang-tulang diliputi debu Kenang, kenanglah kami

4. LARAS KOMIK
Laras komik adalah bahasa yang digunakan untuk menulis cerita bergambar yg
umumnya mudah dicerna dan lucu. Komik adalah cerita yang bertekanan pada
gerak dan tindakan yang ditampilkan lewat urutan gambar yang dibuat secara
khas dengan paduan kata- kata. Secara umum komik adalah cerita bergambar
yang ada gelembung- gelembung atau balon udara. Laras komik inilah yang
digunakan untuk menulis pada gelembung-gelembung bahasa.Dalam setiap komik
gambar dan kata menjadi unsur utamanya. Di mana keduanya saling mendeskripsikan satu
sama lain. Di dalam kata inilah materi yang akan kita sampaikan akan diletakkan sesuai
dengan karakter yang berbicara, sehingga menunjukkan dialog antar tokoh.
Berikut ciri-ciri laras komik :
Bersifat Proposional
Dengan membaca komik sanggup membawa pembacanya untuk terlibat secara
emosional dengan pelaku utama dalam cerita komik itu.
Humor yang Kasar
Penggunaan bahasa lisan dan mudah dimengerti oleh orang awam.
Bahasa Percakapan (Bahasa Pasaran)
Dengan digunakannya bahasa percakapan sehari-hari akan lebih mengena bagi
pembaca.
Penyederhanaan Perilaku yang Menggambarkan Moral atau Jiwa Pelaku
Pola perilaku dalam cerita komik cenderung untuk disederhanakan dan mudah
diterka.
Bersifat Kepahlawanan
Isi komik cenderung membawa pembaca untuk memuja pahlawannya.

Berikut contoh laras komik :


Contoh lain :
5. LARAS SASTRA
Laras sastra adalah bahasa yang merupakan hasil dari cetusan kreasi,
imajinasi dan pengalaman. Bahasa sastra adalah penghubung antara
sesama anggota masyarakat dalam kegiatan sosial dan kebudayaan,
tetapi gaya bahasa dalam kesusastraan berbeda dengan bahasa yang
digunakan dalam percakapan sehari-hari. Kesusastraan itu sendiri
merupakan pengucapan atau tulisan yang tergolong dalam jenis kreatif-
imajinatif.
Berikut ciri-ciri laras sastra :

Bersifat figuratif (penyimpangan makna daripada bahasa biasa)


Mementingkan pemilhan diksi berkesan dan bahasa tersirat
Ada unsur seperti metafora, kiasan, imejan, personifikasi, dan hiperbola
Bernada puitis dan bersifat komunikatif
Bersifat konotatif
Konotatif adalah kata yang memiliki pengertian tambahan atau arti
sekunder di samping arti primernya.

Berikut contoh laras sastra :

1. Pantun
Ikan gabus di rawa-rawa,
Ikan belut nyangkut di jaring,
Perutku sakit menahan tawa,
Gigi palsu loncat ke piring

Elok berjalan kota tua,


Kiri kanan berbatang sepat,
Elok berbini orang tua,
Perut kenyang ajaran dapat

2. Puisi

Karawang-Bekasi
karya: Chairil Anwar

Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi


tidak bisa teriak Merdeka dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati ?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.

Kami sudah coba apa yang kami bisa


Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa

Kami cuma tulang-tulang berserakan


Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan

Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan


atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi


Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kenang, kenanglah kami


Teruskan, teruskan jiwa kami

Menjaga Bung Karno


menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir

Kami sekarang mayat


Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian

Kenang, kenanglah kami


yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi

Oke guys, semoga artikel ini bermanfaat ya.

Вам также может понравиться