Вы находитесь на странице: 1из 3

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kesehatan wanita merupakan parameter kemampuan negara dalam


menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Wanita memegang
peranan utama terhadap kelanjutan generasi penerus bangsa bagi suatu negara,
sehingga kesehatan wanita memberi pengaruh besar terhadap pembangunan
kesehatan di Indonesia. Kesehatan memiliki berbagai macam ruang lingkup yang
harus dipenuhi. Salah satu ruang lingkup kesehatan adalah kesehatan reproduksi.1
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial
secara utuh, tidak semata - mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang
berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi baik pada laki-laki dan
perempuan Pada saat ini terjadi banyak masalah kesehatan reproduksi,
diantaranya penyakit yang berkaitan dengan sistem reproduksi. Kandidiasis
vulvovaginalis atau kandidosis vulvovaginalis/ kandida vulvovaginitis adalah
infeksi vagina dan atau vulva oleh genus candida. Dengan berbagai manifestasi
klinisnya yang bisa berlangsung akut, kronis atau episodik.2,3 Kandidiasis
vulvovaginalis rekuren adalah infeksi vagina dan atau vulva yang berulang, yang
disebabkan oleh organisme yang sama minimal 4 atau lebih episode simtomatik
dalam setahun.5,6.
Berbagai macam faktor dianggap dapat mempengaruhi meningkatnya
prevalensi kolonisasi kandidiasis vulvovaginalis yang asimtomatik maupun
simtomatik. Faktor predispoisisi tersebut termasuk adanya kehamilan, pemakaian
kontrasepsi yang mengandung estrogen tinggi, diabetes melitus yang tak
terkontrol.. Jarang ditemukannya candida spp. pada wanita premenarkhe dan
rendahnya prevalensi kandidiasis vulvovaginalis setelah masa menopause
menunjukkan adanya pengaruh hormonal terhadap timbulnya infeksi.2,3,4
Pada wanita dengan HIV seropositif sering ditemukan kandiasis
vulvovaginalis yang simtomatik. Prevalensi ini berhubungan dengan status

1
imunologi dari penjamu. Bagi penderita HIV positif kandidiasis vulvovaginalis
lebih sering relaps dan cenderung ditemukan candida glabrata.2,3. Salah satu
upaya untuk program preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif dapat
menerapkan konsep dokter keluarga. Pelayanan dokter keluarga merupakan salah
satu upaya penyelenggaraan kesehatan perorangan di tingkat primer untuk
memenuhi ketersediaan, ketercapaian, keterjangkauan, kesinambungan, dan mutu
pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Namun, penanganan awal yang dapat
dilakukan dimulai dari lingkungan keluarga, dimana keluarga adalah unit terkecil
dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling
ketergantungan. Keluarga dalam hal ini sangat berperan sebagai pemberi edukasi
dan pengawas pasien agar pasien dapat rutin untuk mengobati penyakitnya. 3

I.2 Tujuan
I.2.1 Tujuan Umum

Melakukan pendekatan kedokteran keluarga terhadap pasien kandidiasis

vulvovaginalis dan keluarganya.

I.2.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik (fungsi keluarga, bentuk keluarga, dan siklus

keluarga) keluarga pasien kandidiasis vulvovaginalis

b. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah

kesehatan pada pasien kandidiasis vulvovaginalis dan keluarganya.

c. Mendapatkan pemecahan masalah kesehatan pasien kandidiasis

vulvovaginalis dan keluarganya.

I.3 Manfaat

2
1. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan penulis tentang kedokteran keluarga, serta

penatalaksanaan kasus kandidiasis vulvovaginalis dengan pendekatan

kedokteran keluarga.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Sebagai bahan masukan kepada tenaga kesehatan agar setiap

memberikan penatalaksanaan kepada pasien kandidiasis vulvovaginalis

dilakukan secara holistik dan komprehensif serta mempertimbangkan aspek

keluarga dalam proses kesembuhan.

3. Bagi Pasien dan Keluarga

Memberikan informasi kepada pasien dan keluarganya bahwa

keluarga juga memiliki peranan yang cukup penting dalam kesembuhan

pasien kandidiasis vulvovaginalis.

Вам также может понравиться