Вы находитесь на странице: 1из 17

MAKALAH

AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN


Cost Drivers, Basic Cost Concepts, and Activity Based Costing

KELOMPOK 2
WANA MARISKA (P3400216017)
CHATERINE INGELINE (P3400216027)
ABDUL GALIB (P3400216032)
FITRIA KARMITA (P3400216036)

MAGISTER AKUNTANSI A

PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
KONSEP DASAR MANAJEMEN BIAYA
Pentingnya suatu perusahaan menerapkan manajemen biaya yang efektif dan
memahami konsep pada manajemen biaya. Manajemen biaya memegang peranan
penting dalam perusahaan terutama perusahaan yang dalam aktivitasnya sangat
kompleks. Kompleksitas akan berimplikasi terhadap biaya dan akuntansi manajemen
memiliki peranan untuk mengidentifikasi dan menguraikan berbagai pengaruhnya.

A. Biaya, Penggerak Biaya, Objek Biaya dan Pembebanan Biaya

Langkah pertama yang sangat penting untuk memperoleh keunggulan


kompetitif yaitu mengidentifikasi biaya dan penggerak biaya utama dalam perusahaan
atau organisasi. Perusahaan mengeluarkan biaya (cost) jika menggunakan sumber
daya untuk tujuan tertentu. seperti biaya tenaga kerja manufaktur dan lain-lainnya.
Seringkali biaya dikumpulkan dalam kelompok kelompok tertentu, ini disebut dengan
penampung biaya (cost pools). Ada banyak cara yang berbeda untuk
mengelompokkan biaya, antara lain berdasarkan jenis biaya (biaya tenaga kerja dalam
satu tempat penampungan dan biaya bahan baku dalam tempat penampungan
lainnya), berdasarkan sumber asalnya (departemen 1, departemen 2 dan seterusnya),
atau berdasarkan pertanggungjawaban (manajer 1, manajer 2 dan selanjutnya).
Penggerak biaya (cost driver) merupakan faktor yang memberi implikasi pada
perubahan tingkat total biaya. Untuk perusahaan yang berkompetisi berdasarkan
kepemimpinan biaya, manajemen penggerak biaya utama merupakan hal yang paling
utama dan yang paling penting. Untuk perusahaan yang tidak mempunyai keunggulan
dalam hal biaya, manajemen terhadap penggerak biaya, mungkin bukan merupakan
hal yang sangat penting, tetapi perhatian terhadap penggerak biaya utama memberi
kontribusi secara langsung terhadap kesuksesan perusahaan. Contohnya, karena
penggerak biaya yang paling penting bagi paritel menetapkan prosedur secara hati-hati
untuk penanganan, peragaan, dan penyimpanan barang dagangan.
Objek Biaya (cost object) adalah berbagai produk, jasa, pelanggan, aktivitas,
atau unit organisasi dimana biaya dibebankan. Produk, jasa, dan pelanggan pada
umumnya merupakan objek biaya. Sementara department produksi dapat diperlakukan
sebagai penampung biaya atau objek biaya, tergantung pada apakah fokus utama
manajemen terletak pada biaya produk atau departemen produksi.Konsep objek biaya
merupakan konsep yang sangat luas meliputi produk, kelompok produk (aliran nilai-
value stream), jasa, proyek, dan departemen, atau dapat juga meliputi pelanggan atau
penjual, diantara banyak kemungkinan lainnya. Objek biaya memainkan peran penting
di dalam pengambilan keputusan, pengukuran kinerja, dan pelaksanaan strategi, serta
persiapan laporan keuangan dan pajak.

Pembebanan Biaya dan Alokasi Biaya: Biaya Langsung dan Biaya Tak Langsung
Pembebanan biaya merupakan proses pembebanan biaya ke dalam tempat
penampungan biaya atau dari tempat penampungan biaya ke objek biaya. Ada dua
jenis pembebanan, yaitu penelusuran langsung dan alokasi. Penelusuran langsung
digunakan untuk membebankan biaya langsung sedangkan alokasi digunakan untuk
membebankan biaya tidak langsung.
Biaya langsung dapat dengan mudah dan ekonomis ditelusuri secara langsung
ke tempat penampungan biaya atau objek biaya. Contohnya, biaya bahan baku yang
dibutuhkan untuk produk tertentu merupakan biaya langsung karena biaya tersebut
dapat ditelusuri secara langsung ke produk yang bersangkutan. Demikian pula dalam
perusahaan angkutan udara, biaya penyiapan dan pemrosesan tiket penumpang
merupakan biaya langsung dari jasa yang diberikan kepada para pelanggan.
Sebaliknya dalam biaya tak langsung, tidak dapat ditelusuri secara mudah dan
ekonomis dari biaya ke tempat penampungan biaya atau dari tempat penampungan
biaya ke objek biaya. Biaya pengawasan terhadap para karyawan bagian produksi dan
biaya penanganan bahan baku merupakan contoh biaya-biaya yang umumnya tidak
dapat ditelusuri ke produk-produk individual, dan oleh karena itu merupakan biaya tak
langsung untuk produk. Demikian juga halnya dengan biaya pengisian bahan bakar
untuk pesawat udara merupakan biaya tak langsung jika objek biayanya adalah
penumpang secara individual, karena pesawat udara menggunakan bahan bakar yang
tidak dapat ditelusuri secara langsung ke masing-masing penumpang. Sebaliknya, jika
objek biaya untuk pesawat udara tersebut adalah penerbangan, maka biaya bahan
bakar merupakan biaya langsung yang dapat ditelusuri secara langsung ke
penggunaan bahan bakar pesawat udara untuk penerbangan.
Pembebanan biaya tidak langsung ke tempat penampungan biaya dan objek
biaya disebut alokasi biaya (cost allocation), yaitu suatu bentuk pembebanan dimana
penelusuran langsung tidak mungkin dilakukan sehingga digunakan penggerak biaya.
Penggerak biaya yang digunakan untuk mengalokasikan biaya disebut dengan dasar
alokasi (allocation base).
Biaya Bahan Baku Langsung dan Tidak Langsung
Biaya bahan baku langsung (direct material cost) adalah biaya bahan baku
pada produk atau objek biaya lainnya (dikurangi potongan pembelian, tetapi sudah
ditambah beban angkut dan beban-beban yang berkaitan) dan biasanya juga termasuk
penyisihan yang wajar untuk unit barang sisa dan cacat (misalnya jika suatu komponen
diberi cap dengan besi batangan, bahan baku yang hilang dalam proses tersebut
biasanya dianggap sebagai bagian kecil dari biaya bahan baku langsung dari produk).
Di lain pihak, biaya bahan baku yang digunakan dalam proses produksi tetapi
bukan merupakan bagian dari produk akhir/produk jadi disebut biaya bahan tak
langsung (indirect material cost). Contoh dari biaya bahan tak langsung meliputi
perlengkapan yang digunakan karyawan pabrik, seperti pembersih, peralatan-
peralatan kecil dan bahan yang dibutuhkan oleh mesin, misalnya minyak pelumas.

Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Tidak Langsung


Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) meliputi biaya tenaga kerja yang
digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa ditambah sebagian jam kerja tidak
produktif yang normal dan tidak dapat dihindarkan seperti waktu istirahat dan waktu
sholat. Jenis lain dari jam kerja tidak produktif yang dibebaskan dan direncanakan
adalah waktu jeda, pembayaran pajak gaji, balas jasa, dan pelatihan yang biasanya
tidak dimasukkan sebagai bagian dari biaya tenaga kerja langsung tetapi dimasukkan
sebagai biaya tenaga kerja tidak langsung.
Biaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor cost) memberikan peran untuk
mendukung proses produksi. Contoh biaya tenaga tak langsung meliputi biaya-biaya
untuk supervisi, pengendalian mutu, inspeksi, pembeiian dan penerimaan bahan baku,
tenaga kebersihan, waktu jeda, pelatihan dan kebersihan. Perlu diingat bahwa elemen-
elemen dalam biaya tenaga kerja kadang kala dapat dikategorikan sebagai biaya
langsung atau biaya tak langsung, tergantung pada objek biayanya; contohnya tenaga
kerja untuk pemeliharaan dan perbaikan peralatan mungkin merupakan biaya langsung
untuk departemen produksi di mana peralatan itu berada, tetapi merupakan biaya tak
langsung untuk produk yang diproduksi di departemen tersebut
Semua biaya tidak langsung yaitu biaya bahan baku tidak langsung, biaya
tenaga kerja tidak langsung dan biaya tidak langsung lainnya pada umumnya
digabungkan dalam satu penampung biaya yang disebut overhead. Dalam perusahaan
manufaktur disebut overhead pabrik.
Ketiga jenis biaya-biaya bahan baku langsung, biaya tenaga langsung, dan
biaya overhead kadang-kadang digabungkan untuk tujuan penyederhanaan dan
kemudahan. Biaya bahan langsung dan biaya tenaga langsung sering kali digabung
secara bersama-sama dan disebut sebagai biaya utama (prime cost). Demikian juga,
biaya tenaga langsung dan biaya overhead sering digabungkan menjadi satu yang
disebut biaya konversi (conversion cost). Komponen tenaga kerja dari total biaya
produksi bagi banyak perusahaan yang sangat terotomastisasi adalah relatif rendah
dan jenis perusahaan ini sering kali memilih fokus strategis pada biaya bahan baku
dan biaya overhead dengan menggabungkan biaya tenaga kerja dengan overhead.

Elemen Biaya Penggerak biaya Penggerak biaya


Penampung Biaya Biaya Produk

Penggerak Biaya (Cost Driver)


Penggerak biaya memiliki dua peran penting bagi akuntan manajemen yaitu: 1)
Memungkinkan pembebanan biaya ke objek biaya; 2) Menjelaskan perilaku biaya,
yaitu bagaimana total biaya berubah ketika ketika penggerak biaya berubah. Pada
umumnya, kenaikan pada penggerak biaya akan mengakibatkan kenaikan pada total
biaya namun adakalanya hubungan ini terbalik. Contohnya asumsikan penggerak
biaya adalah temperatur, kemudian temperaturnya lebih dingin beberapa kali dalam
setahun, kenaikan pada penggerak biaya ini akan menurunkan total biaya pemanasan.
Sebagian besar perusahaan, khususnya yang menggunakan strategi cost lead-
ership menggunakan manajemen biaya untuk mempertahankan atau memperbaiki
posisi kompetitifnya. Manajemen biaya membutuhkan pemahaman yang baik tentang
bagaimana total biaya dari objek biaya berubah ketika adanya perubahan pada
penggerak biaya. Penggerak biaya dapat digolongkan menjadi beberapa jenis yaitu
berdasarkan aktivitas, berdasarkan volume, struktur dan pelaksanaan.

1. Penggerak Biaya Berdasarkan Aktivitas (Activity-Based Cost Driver)


Penggerak biaya berdasarkan aktivitas diidentifikasikan dengan cara
menggunakan analisis aktivitas, yaitu deskripsi yang rinci dari aktivitas spesifik yang
dilakukan dalam operasi perusahaan. Deskripsi tersebut meliputi setiap tahap dalam
proses pembuatan produk atau penyediaan jasa. Dan untuk setiap aktivitas, cost driver
dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana biaya berubah jika terjadi perubahan
dalam aktivitas.

2. Penggerak Biaya Berdasarkan Volume (Volume-Based Cost Driver)


Banyak jenis biaya yang berdasarkan volume, yaitu biaya berdasarkan jumlah
produk atau jasa yang dihasilkan. Akuntan manajemen biasanya menyebut volume ini
dengan volume output atau hanya output. Elemen biaya berdasarkan volume adalah
biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung, kedua elemen ini
meningkat seiring dengan kenaikan setiap unit volume yang dihasilkan.
Biaya Tetap, Biaya Variabel dan Biaya Campuran
Total biaya terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap. Biaya Variabel (Variable
Cost) merupakan perubahan pada total biaya yang dikaitkan dengan setiap perubahan
pada jumlah penggerak. Sebaliknya, biaya tetap (Fixed Cost) merupakan bagiab dari
total biaya yang tidak pernah berubah meskipun output berubah dalam rentang yang
relevan. Sedangkan istilah biaya campuran (Mixed Cost) digunakan untuk mengacu
pada total biaya yang meliputi komponen biaya tetap maupun biaya variabel seperti
yang di contohkan.
Biaya Bertahap
Biaya disebut biaya bertahap (Mixed Cost) jika biaya tersebut berubah seiring
dengan perubahan pada penggerak biaya tetapi secara bertahap. Biaya bertahap
merupakan karakteristik dari tugas-tugas klerikal tertentu, seperti proses pemenuhan
pemesanan dan klaim dari pelanggan.
Biaya Per Unit dan Biaya Marginal
Biaya per unit (Unit Cost) atau biasa disebut Biaya rata-rata (Average Cost)
merupakan total biaya produksi (bahan baku, tenaga kerja dan overhead) dibagi
jumlah unit output. Konsep ini berguna dalam menetapkan harga dan mengevaluasi
profitabilitas produk, tetapi konsep tersebut dapat menimbulkan beberapa interpretasi
yang keliru.

3. Penggerak Biaya Berdasarkan Struktur dan Pelaksanaan


Penggerak biaya berdasarkan struktur dan pelaksanaan digunakan untuk
membantu pengambilan keputusan strategis. Penggerak biaya berdasarkan struktur
bersifat strategis karena meliputi keputusan yang mempunyai implikasi jangka panjang
terhadap total biaya perusahaan. Di sini ada empat contoh keputusan berdasarkan
struktur :
a. Skala. Makin besar perusahaan, biaya keseluruhan makin rendah disebabkan
oleh skala ekonomi.
b. Pengalaman. Perusahaan yang memiliki karyawan dengan pengalaman
produksi dan penjualan yang lebih banyak mungkin akan memiliki biaya
pengembangan, produksi, dan distribusi yang lebih rendah.
c. Teknologi. Teknologi baru dapat menurunkan biaya desain, produksi, distribusi,
dan pelayanan pelanggan secara signifikan.
d. Kompleksitas. Berapa banyak produk berbeda-beda yang dimilki oleh
perusahaan
Sedangkan Penggerak biaya berdasarkan pelaksanaan (Executional Cost Driver)
merupakan faktor-faktor yang dapat dikelola perusahaan dalam pengambilan
keputusan. Operasional jangka pendek untuk menurunkan biaya. Faktor-faktor
tersebut meliputi sebagai berikut :
1. Pemberdayaan tenaga kerja. Apakah karyawan berdedikasi terhadap perbaikan
berkelanjutan dan kualitas.
2. Desain proses produksi. Mempercepat arus produksi dalam perusahaan dapat
menurunkan biaya.
3. Hubungan dengan pemasok. Dapatkah biaya, kualitas, atau pengiriman bahan
baku dan suku cadang yang dibeli.

B. Konsep Biaya untuk Perhitungan Biaya Produk dan Jasa


Informasi yang akurat mengenai biaya produk dan jasa penting pada setiap
fungsi manajemen: manajemen strategis, perencanaan dan pengambilan keputusan,
pengendalian manajemen dan oprasional, serta peryusunan laporan keuangan. Sistem
akuntansi biaya berbeda-beda secara signifikan antara perusahaan yang
menghasilkan produk dengan perusahaan dagang yang menjual kembali produknya.
Biaya Produk Dan Periodik
Persediaan produk bagi perusahaan manufaktur maupun dagang dianggap
sebagai aset pada neraca. Selama persediaan memiliki nilai pasar, persediaan
dianggap aset hingga terjual; kemudian biaya dari persediaan dipindahkan ke laporan
laba rugi sebagai harga pokok penjualan (cost of goods sold). Hal tersebut bermanfaat
dalam memahami biaya produk bagi produsen untuk mempertimbangkan rantai nilai.
Biaya dari aktivitas ke hulu dan ke hilir bukan merupakan biaya produk.
Biaya produk (product cost) bagi perusahaan manufaktur hanya meliputi biaya-
biaya yang diperlukan untuk menyeleksaikan produk pada langkah proses produksi
dalam rantai nilai:
1. Bahan baku langsung. Bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan
produk.

2. Tenaga kerja langsung. Tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan


produk.

3. Overhead pabrik. Biaya tidak langsung untuk bahan baku, tenaga kerja, dan
fasilitas yang digunakan untuk mendukung peoses produksi.
Biaya produk untuk perusahaan dagang meliputi biaya pembelian produk
ditambah biaya transportasi yang dibayar oleh peritel. Seluruh biaya lainnya untuk
mengelola perusahaan dan menjual produk bukan merupakan biaya produk, biaya ini
disebut biaya periodic (periodic cost). Pada perusahaan manufaktur atau dagang,
biaya periodik juga kadang kala disebut sebagai beban operasi dan beban penjualan
dan administrasi. Pada perusahaan jasa, biaya-biaya ini sering kali disebut sebagai
beban operasi.
Perhitungan Biaya untuk Perusahaan Manufaktur, Dagang, dan Jasa
Langkah pertama untuk dari proses produksi adalah membeli bahan baku.
Langkah kedua adalah memasukkan ketiga elemen biaya - bahan baku, tenaga kerja,
dan overhead yang digunakan barang dalam proses. Langkah ketiga, setelah produksi
selesai biaya produksi yang telah diakumulasikan pada akun barang dalam proses,
dipindahkan ke akun persediaan barang jadi, lalu ke akun Harga Pokok Penjualan
ketika produk terjual .
Perusahaan manufaktur menggunakan 3 akun persediaan : (1) Persediaan bahan
baku, dimana biaya dari pasokan bahan baku yang digunakan dalam proses produksi
akan disimpan; (2) Persediaan barang dalam proses yang terdiri dari seluruh biaya
yang dimasukkan ke dalam proses produksi produk yang sudah berjalan tetapi belum
selesai pada tanggal laporan keuangan; (3) Persediaan barang jadi, yang terdiri dari
biaya dari barang yang siap untuk dijual. Setiap akun memiliki saldo awal dan ahirnya
masing-masing . Rumus persediaan yang menghubungkan akun-akun persediaan
adalah sebagai berikut:
Persediaan awal + Biaya yang ditambahkan = Biaya yang dipindahkan keluar +
Persediaan akhir
Istilah biaya yang ditambahkan dan biaya yang dipindahkan keluar mempunyai
arti yang berbeda tergantung pada akun persediaan mana yang sedang dihitung .
Rumus persediaan merupakan konsep yang bermanfaat untuk menunjukkan
bagaimana biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead dapat masuk ke persediaan
barang dalam proses, kemudiaan ke persediaan barang jadi, dan akhirnya ke harga
pokok penjualan .
Perlu diingat bahwa perusahaan manufaktur membutuhkan dua bagian
perhitungan harga pokok penjualan yaitu: Bagian pertama menggabungan arus biaya
yang memengaruhi akun persediaan barang dalam proses untuk menentukan jumlah
harga pokok produksi. Bagian kedua menggabungkan arus biaya dari akun persediaan
barang jadi untuk menentukan jumlah biaya dari barang yang terjual dari laba operasi
dengan asumsi beban penjualan.

Atribut-atribut dari Informasi Biaya


Keakuratan
Pengambilan keputusan yang berpengalaman tidak menggunakan informasi akutansi
tanpa mempertimbangkan potensi ketidakakuratannya, cara utamannya adalah
mendesain dan memantau sistem efektif bagi pengendalian akutansi internal. Sistem
pengendalian akutansi internal merupakan seperangkat kebijakan dan prosedur yang
membatasi dan menjadi pedoman bagi aktivitas-aktivitas dalam pemrosesandata
keuangan dengan tujuan untuk mencegah atau mendeteksi kesalahan dan
kecurangan.
Ketepatan Waktu
Informasi menejemen biaya harus tersedia bagi pengambil keputusan pada waktu
yang tepat , biaya penundaan dapan saja disignifikan dalam banyak keputusan . Biaya
mengidentifikasi kecacatan kualitas sejak dini pada proses produksi dapat menjadi
jauh lebih kecil daripada biaya bahan baku dan tenaga yang harus terbuang
percumasampai kecacatan terdeteksi kemudian dalam proses produksi .
Informasi Biaya dan Informasi Nilai
Informasi manajemen biaya memiliki biaya tertentu dan penekanan pada nilai,
sedangkan akuntan manajemen merupakan spesialis informasi, sama halnya dengan
profesional keuangan lainnya seperti panisihat pajak, perencanaan keuangan, dan
konsultan. Akuntan manajemen meyediakan layanan informasi yang memiliki biaya
dan nilai penyusunan bagi pemakainya. Ada beberapa konsep penting untuk akuntan
manajemen:
1. Objek biaya, penggerak biaya, tempat penampungan biaya, dan pembebanan
biaya.

2. Perhitungan biaya produk atas jasa untuk penyusunan laporan keuangan.

C. Activity Based Costing (ABC)


Dalam banyak kasus di perusahaan, informasi biaya memiliki peranan yang
paling penting dalam hal kompetitif produk dan jasa. Informasi biaya yang akurat
menyediakan keunggulan kompetitif. Informasi biaya tersebut membantu perusahaan
atau organisasi untuk mengembangkan dan melaksanakan strateginya dengan
menyediakan informasi akurat mengenai biaya dari produk dan jasanya, biaya untuk
melayani pelanggan, biaya untuk berhubungan dengan pemasoknya, dan biaya untuk
mendukung proses bisnis dalam perusahaan.
Peran Strategis dari Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas
Activity Based Costing (ABC) adalah metode untuk menentukan biaya yang
akurat. Meskipun ABC adalah inovasi yang relatif baru di bidang akuntansi biaya,
namun dengan cepat diadopsi oleh perusahaan-perusahaan di banyak industri dan
dalam pemerintahan dan organisasi non-profit.
Untuk mengembangkan sistem biaya kita perlu memahami hubungan antara
sumber daya, kegiatan, dan produk atau jasa. Sumber daya yang dihabiskan untuk
kegiatan, serta produk atau jasa adalah hasil dari kegiatan. Banyak penggunaan
sumber daya dalam operasi dapat ditelusuri ke produk atau jasa individual dan
diidentifikasi sebagai bahan baku langsung atau biaya tenaga kerja langsung.
Sebagian biaya overhead berhubungan secara tidak langsung dengan produk akhir
atau jasa. Sebuah sistem biaya mengidentifikasi biaya dengan kegiatan yang
mengkonsumsi sumber daya dan menentukan biaya sumber daya ke objek biaya
seperti produk, jasa, atau antara penampung biaya berdasarkan aktifitas yang
dilakukan untuk objek biaya.

Peran dari Perhitungan Biaya Berdasarkan Volume


Perhitungan biaya berdasarkan volume dapat menjadi pilihan yang bagus untuk
beberapa perusahaan. Pendekatan ini biasanya tepat digunakan ketika biaya langsung
merupakan biaya utama dari produk atau jasa dan aktivitas yang mendukung proses
produksi dari produk atau jasa yang relative sederhana, berbiaya rendah, dan
homogeny melintasi berbagai lini produk. Contohnya bagi produsen komoditas yang
memiliki satu atau beberapa lini produk yang homogeny seperti perusahaan yang
memproduksi produk pertanian tertentu.
Untuk perusahaan jasa profesional (kantor pengacara dan kantor akuntan
publik) mungkin tidak membutuhkan ABC karena biaya tenaga kerja untuk staf
profesional merupakan biaya terbesar bagi perusahaan dan tenaga kerja juga mudah
ditelusuri ke klien (objek biaya). Namun untuk perusahaan selain perusahaan
profesional, pendekatan ABC sering menjadi pilihan karena pendekatan berdasarkan
volume menyebabkan ketidakakuratan yang sangat signifikan dalam biaya produk.

Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas


Sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas dilakukan dengan
mengidentifikasi biaya dengan aktivitas yang mengonsumsi sumber daya dan
membebankan biaya sumber daya pada objek biaya, seperti produk, jasa, atau tempat
penampungan biaya perantara berdasarkan aktivitas yang dilakukan pada objek biaya
tersebut.

Sumber Daya, Aktivitas, Penggerak Biaya untuk Konsumsi Sumber Daya, dan
Penggerak Biaya untuk Konsumsi Aktivitas
Aktivitas, adalah pekerjaan yang dilakukan dalam suatu organisasi. Aktivitas
adalah tindakan, gerakan atau rangkaian pekerjaan. Aktivitas juga didefmisikan
sebagai kumpulan tindakan yang dilakukan dalam organisasi yang berguna untuk
tujuan penentuan biaya berdasarkan aktivitas. Contohnya pemindahan bahan
merupakan aktivitas pergudangan.
Sumber daya, merupakan unsur ekonomis yang dibebankan atau digunakan
dalam pelaksanaan aktivitas. Gaji dan bahan, merupakan contoh sumber daya yang
digunakan untuk melakukan aktivitas.
Cost driver merupakan faktor yang menyebabkan atau berkaitan dengan
perubahan dalam biaya suatu aktivitas. Karena cost drivers menyebabkan atau
berkaitan dengan perubahan biaya , pengukuran atau perhitungan jumlah cost driver
merupakan dasar yang sangat baik untuk menetapkan biaya sumber daya ke kegiatan
dan menetapkan biaya kegiatan biaya objek.
Resource Consumption Cost Drivers merupakan ukuran kuantitas sumber
daya yang dikonsumsi oleh aktivitas. Cost driver digunakan untuk membebankan biaya
sumber daya yang dikonsumsi oleh aktivitas kecost pool tertentu. Contohnya adalah
jumlah item dalam pembelian atau penjualan order, perubahan desain produk, dan
mesin-jam.
Activity Consumption Cost Drivers adalah ukuran frekuensi dan intensitas
permintaan terhadap suatu aktivitas terhadap objek biaya. Activity driver digunakan
untuk membebankan biaya dari cost pool ke objek biaya.

Apakah yang Dimaksud dengan Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas?


Activity-based costing (ABC) adalah pendekatan perhitungan biaya produk
yang membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya
yang disebabkan karena aktivitas. Dasar pemikiran pendekatan penentuan biaya ini
adalah bahwa produk atau jasa perusahaan dilakukan oleh aktivitas dan aktivitas yang
dibutuhkan tersebut menggunakan sumber daya yang menyebabkan timbulnya biaya.
Sumber daya dibebankan ke aktivitas, kemudian aktivitas dibebankan ke objek biaya
berdasarkan penggunaannya. ABC memperkenalkan hubungan sebab akibat antara
penggerak biaya dengan aktivitas.
Dengan ABC, biaya overhead pabrik dibebankan ke objek biaya seperti produk
atau jasa dengan mengidentifikasikan sumber daya, aktivitas dan "i ay any a serta
kuantitas aktivitas dan sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksi output. Cost
driver digunakan untuk menghitung biaya sumber daya dari setiap unit aktivitas.
Kemudian setiap biaya sumber daya dibebankan ke produk atau jasa dengan
mengalikan biaya setiap aktivitas dengan kuantitas setiap aktivitas yang dikonsumsi
pada periode tertentu.
Activity-based costing merupakan sistem yang mempertahankan dan
memproses data keuangan dan operasional dari sumber daya perusahaan
oerdasarkan aktivitas, objek biaya, cost driver, dan ukuran kinerja aktivitas. ABC juga
membebankan biaya ke aktivitas dan objek biaya.

Prosedur Alokasi Dua Tahap


Alokasi dua tahap membebankan biaya sumber daya perusahaan, yang disebut
biaya overhead pabrik ke penampung biaya dan kemudian ke objek biaya berdasarkan
bagaimana suatu objek biaya menggunakan sumber daya tersebut. Dengan sistem
ABC, alokasi tahap pertama adalah proses pembebanan biaya sumber daya, yaitu
biaya overhead pabrik dibebankan ke cost pool aktivitas atau kelompok aktivitas yang
disebut pusat aktivitas (activity center) dengan menggunakan penggerak sumber daya
(resources driver) yang tepat.
Alokasi tahap kedua adalah proses pembebanan biaya, dimana biaya aktivitas
dibebankan ke objek biaya dengan menggunakan driver aktivitas (activity driver) yang
tepat. Driver aktivitas mengukur berapa banyak aktivitas yang digunakan oleh objek
biaya.

Tahap-tahap dalam Perancangan Sistem ABC


Tiga tahap utama dalam merancang sistem ABC adalah:
1. Mengidentifikasi Biaya Sumber Daya dan Aktivitas
Tahap pertama dalam merancang sistem ABC adalah mengidentifikasikan
biaya sumber daya dan melakukan analisis aktivitas. Biaya sumber daya adalah biaya
yang dikeluarkan untuk melakukan berbagai aktivitas. Sebagian besar biaya sumber
daya ada dalam subrekening buku besar, seperti bahan, supplies, pembelian,
penanganan bahan, pergudangan, ruang kantor, mebel dan peralatan lain, bangunan,
peralatan pabrik, utilitas, gaji, dan tunjangan, teknik dan akuntansi.
Analisis aktivitas adalah identifikasi dan deskripsi pekerjaan (aktivitas) dalam
organisasi. Analisis aktivitas meliputi pengumpulan data dari dokumen dan catatan
yang ada, dan penelitian/survei dengan menggunakan daftar pertanyaan, observasi,
dan wawancara secara terus menerus terhadap orang- orang.
2. Membebankan Biaya Sumber Daya ke Aktivitas
Aktivitas menimbulkan biaya sumber daya. Driver sumber daya (Resources
driver) digunakan untuk membebankan biaya sumber daya ke aktivitas. Kriteria penting
untuk memilih cost driver yang baik adalah hubungan sebab akibat. Driver sumber
daya biasanya meliputi (1) jam tenaga kerja untuk kegiatan intensif; (2) jumlah tenaga
kerja untuk aktivitas yang berkaitan dengan penggajian; (3) jumlah setup untuk
aktivitas set-up mesin; (4) jumlah pemindahan bahan untuk aktivitas penanganan
bahan; (5) jam mesin untuk aktivitas menjalankan mesin dan (6) luas lantai untuk
aktivitas kebersihan.
3. Membebankan Biaya Aktivitas ke Objek Biaya
Jika biaya aktivitas sudah diketahui, selanjutnya perlu untuk mengukur biaya
aktivitas per unit. Hal ini dilakukan dengan cara mengukur biaya per unit untuk output
yang diproduksi oleh aktivitas tersebut. Perbandingan selama beberapa waktu dengan
organisasi lain dapat digunakan untuk menentukan efisiensi (produktivitas) untuk
aktivitas-aktivitas tersebut
Output merupakan objek biaya yang membutuhkan aktivitas, output untuk
sebuah sistem biaya, biasanya berupa produk, jasa, pelanggan, proyek atau unit
bisnis. Contohnya, dalam perusahaan asuransi, output dapat berupa produk atau jasa
individual yang ditawarkan kepada pelanggan, pelanggan, agen asuransi atau divisi
yang menerima manfaat dari sumber daya perusahaan.

Manfaat Activity Based Costing (ABC)


ABC membantu mengurangi distorsi yang disebabkan oleh alokasi biaya
tradisional. ABC juga memberikan pandangan yang jelas tentang bagaimana
komposisi perbedaan produk, jasa, dan aktivitas perusahaan yang memberi kontribusi
sampai lini yang paling dasar dalam jangka panjang. Manfaat utama ABC adalah:
1. Pengukuran profitabilitas yang lebih baik
ABC menyajikan biaya produk yang lebih akurat dan informatif, yang mengarahkan
kepada pengukuran profitabilitas produk yang lebih akurat dan kepada keputusan
stratejik yang lebih baik tentang penentuan harga jual, lini produk, pasar, dan
pengeluaran modal.
2. Pengambilan keputusan yang lebih baik
ABC menyajikan pengukuran yang lebih akurat tentang biaya yang dipicu oleh
adanya aktivitas, hal ini dapat membantu manajemen untuk meningkatkan product
value dan process value dengan membuat keputusan yang lebih baik tentang
desain produk, mengendalikan biaya secara lebih baik dan membantu
perkembangan proyek-proyek peningkatan value.
3. Perbaikan proses
ABC menyediakan informasi untuk mengidentifikasi daerah-daerah di mana proses
perbaikan yang dibutuhkan.
4. Perkiraan Biaya
Peningkatan biaya produk menyebabkan perkiraan yang lebih baik dari biaya kerja
untuk keputusan harga, penganggaran, dan perencanaan.
5. Biaya dari kapasitas yang tidak terpakai
Karena banyak perusahaan memiliki fluktuasi musiman dan siklus penjualan dan
produksi, ada kalanya kapasitas pabrik yang tidak terpakai. Hal ini dapat berarti
bahwa biaya akan terjadi pada kegiatan batch-, produk-, dan fasilitas-tingkat tetapi
tidak digunakan. Sistem ABC memberikan informasi yang lebih baik untuk
mengidentifikasi biaya kapasitas yang tidak terpakai dan mengelola akuntansi
tersendiri bagi biaya ini.
Perbandingan Perhitungan Biaya Berdasarkan Volume dan Perhitungan Biaya
Berdasarkan Aktivitas
Contoh berikut ini memperlihatkan perbedaan sistem perhitungan biaya
berdasarkan volume yang menggunakan jam tenaga kerja langsung sebagai
penggerak biaya dengan sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas yang
menggunakan penggerak biaya berdasarkan volume dan aktivitas.
Haymarket BioTech Inc. (HBT) memproduksi dan menjual dua sistem
komunikasi yang aman, AW (Anywhere) dan SZ (SecureZone). AW menggunakan
teknologi satelit dan memungkinkan pelanggan untuk berkomunikasi di mana pun di
muka bumi dengan pertumbuhan penjualan diharapkan sebesar 3-5% per tahun.
Sedangkan SZ menggunakan teknologi yang sama, kecuali alat ini memungkinkan
komunikasi diantara dua pihak dengan jarak 10 mil dan pertumbuhan penjualannya
diharapkan sebesar 8-10% per tahun. HBT beroperasi dengan jarak yang sangat dekat
tetapi industrinya kompetitif. Pelanggannya merupakan pelanggan pemerintah dan
perusahaan. HBT memiliki data operasi untuk kedua produk sebagai berikut:
AW SZ
Volume produksi 5000 20.000
Harga Jual $400.00 $200.00
BBB & tenaga kerja langsung per unit $200.00 $80.00
Jam tenaga kerja langsung 25.000 75.000
Jam tenaga kerja langsung per unit 5 3.75

Perhitungan Biaya Berdasarkan Volume


Sistem perhitungan biaya berdasarkan volume membebankan BOP berdasarkan jam
tenaga kerja langsung. Perusahaan memiliki total BOP yang dianggarkan sebesar
$2.000.000. Karena perusahaan menganggarkan 100.000 jam tenaga kerja langsung
setahun maka tarif BOP per jam tenaga kerja langsung sebesar $20. Adapun analisis
profitabilitas pada sistem perhitungan biaya berdasarkan volume adalah sebagai
berikut:

AW SZ
Harga jual per unit $400 $200
Biaya produksi per unit
Bahan baku & tenaga kerja langsung $200 $80
Overhead pabrik 100 75
Biaya per unit 300 155
Margin laba $100 $45

Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas


Dalam menggunakan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, HBT mengidentifikasi
aktivitas, biaya yang dianggarkan, dan penggerak biaya untuk konsumsi aktivitas.
Adapun analisis profitabilitas produk pada sistem perhitungan berdasarkan aktivitas
adalah sebagai berikut:
AW SZ
Harga jual per unit $400 $200
Biaya produksi per unit
Bahan baku & tenaga kerja langsung $200 $80
Overhead pabrik:
Rekayasa $10 $3,75
Persiapan 40 5,00
Perputaran mesin 100 50,00
Pengemasan 5 155 2,50 61,25
Biaya per unit 355 141,25
Margin laba $45 $58,75

Perbandingan biaya produk dan margin laba menurut kedua sistem


perhitungan biaya
AW SZ
Biaya overhead pabrik per unit
Berdasarkan volume $100 $75,00
Berdasarkan aktivitas 55 61,25
Selisih $ 55 $ 13,75
Margin laba
Berdasarkan volume $100 $45,00
Berdasarkan aktivitas 45 58,75
Selisih $ 55 $13,75
Perbandingan ini menunjukkan bahwa sistem perhitungan biaya produk berdasarkan
volume secara signifikan membebankan produk AW (produk dengan volume rendah)
terlalu rendah dan membebankan produk SZ (produk dengan volume tinggi) terlalu
tinggi, ketika mempertimbangkan konsumsi biaya overhead pabrik actual dari kedua
produk.

Menghitung Biaya Kapasitas pada Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas


Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas menggunakan tarif konsumsi aktivitas
berdasarkan biaya aktivitas yang dianggarkan dan konsumsi aktivitas yang
dianggarkan. Metode ini merupakan pendekatan yang sama yang digunakan pada
perhitungan biaya berdasarkan pesanan untuk menentukan tarif biaya overhead pabrik
yang telah ditentukan sebelumnya.
Anggaran merupakan tingkat pengeluaran yang direncanakan sehingga dapat
dikatakan biaya aktivitas yang dianggarkan merupakan tingkat pengeluaran yang
direncanakan, dan konsumsi aktivitas yang dianggarkan berdasarkan pada tingkat
pemakaian yang direncanakan. Biaya berdasarkan aktivitas dibebankan ke objek
biaya, oleh karena itu berdasarkan tingkat pengeluaran yang direncanakan dan tingkat
pemakaian kapasitas. Menentukan biaya kapasitas merupakan fitur strategis yang
penting dari perhitungan biaya berdasarkan aktivitas karena membantu manajer dalam
merencanakan pemakaian sumber daya operasi jangka pendek dan jangka panjang.

Вам также может понравиться