Вы находитесь на странице: 1из 5

C.

Gelombang stasioner pada Alat Penghasil Bunyi

Gelombang bunyi pada dawai atau senar

*Pola panjang gelombang pada dawai*

Frekuensi nada yang dihasilkan tergantung pada pola gelombang yang terbentuk. Secara umum,
ketiga panjang gelombang di atas dapat dinyatakan dengan persamaan :

(3.8)

Dengan demikian, frekuensi nada yang dihasilkan dawai memenuhi persamaan :

(3.9)

Keterangan :

v : Cepat rambat gelombang pada dawai (m/s)


fn : Frekuensi nada ke-n (Hz)
n : Panjang gelombang ke-n
L : Panjang dawai
n : Bilangan yang menyatakan nada dasar, nada atas ke-1, dst. (0, 1, 2, ...)

2. Gelombang transversal pada pipa organa

Pipa organa merupakan sejenis alat musik tiup. Bisa dicontohkan sebagai seruling bambu. Anda
tentu pernah melihat bahwa ada dua jenis seruling bambu. Demikian juga dengan karakteristik
pipa organa. Ada pipa organa terbuka (kedua ujungnya terbuka) dan pipa organa tertutup (salah
satu ujungnya tertutup).

Pipa organa merupakan semua pipa yang berongga di dalamnya, bahkan Anda dapat
membuatnya dari pipa paralon. Pipa organa ini ada dua jenis yaitu pipa organa terbuka berarti
kedua ujungnya terbuka dan pipa organa tertutup berarti salah satu ujungnya tertutup dan
ujung lain terbuka. Kedua jenis pipa ini memiliki pola gelombang yang berbeda.

Pipa organa terbuka


Jika pipa organa ditiup, maka udara-udara dalam pipa akan bergetar sehingga menghasilkan
bunyi. Gelombang yang terjadi merupakan gelombang longitudinal. Kolom udara dapat
beresonansi, artinya dapat bergetar. Kenyataan ini digunakan pada alat musik yang dinamakan
Organa, baik organa dengan pipa tertutup maupun pipa terbuka. Pola gelombang untuk nada
dasar ditunjukkan pada Gambar 3.7. Panjang kolom udara (pipa) sama dengan (jarak antara
perut berdekatan).

Gambar: 3.7. Organa Terbuka

Dengan demikian L = atau 1= 2L

Dan frekuensi nada dasar adalah

f1 = (3.10)
Pada resonansi berikutnya dengan panjang gelombang 2 disebut nada atas pertama, ditunjukkan
pada Gambar 3.7b. Ini terjadi dengan menyisipkan sebuah simpul, sehingga terjai 3 perut dan 2
simpul. Panjang pipa sama dengan 2. Dengan demikian, L = 2 atau 2 = L

Dan frekuensi nada atas kesatu ini adalah

f2 = (3.11)

Tampaknya persamaan frekuensi untuk pipa organa terbuka sama dengan persamaan frekuensi
untuk tali yang terikat kedua ujungnya. Oleh karena itu, persamaan umum frekuensi alami atau
frekuensi resonansi pipa organa harus sama dengan persamaan umum untuk tali yang terikat
kedua ujungnya, yaitu

............................................................(3.12)

Dengan v = cepat rambat bunyi dalam kolom udara dan n = 1, 2, 3, . . . . Jadi, pada pipa organa
terbuka semua harmonik (ganjil dan genap) muncul, dan frekuensi harmonik merupakan
kelipatan bulat dari harmonik kesatunya. Flute dan rekorder adalah contoh instrumen yang
berprilaku seperti pipa organa terbuka dengan semua harmonik muncul.

Contoh soal pipa organa terbuka

Sebuah pipa panjangnya 68 cm. Tentukan tiga frekuensi harmonik pertama jika pipa terrbuka
pada kedua ujungnya! Ambil cepat rambat bunyi di udara 340 m/s.

Penyelesaian:

Panjang pipa L = 68 cm = 68 10-2 m. Frekuensi nada dasar pipa yang terbuka kedua ujungnya
(pipa organa terbuka) bisa diperoleh dengan persamaan (3.12), dengan n = 1.

Karena semua harmonik muncul pada pipa organa terbuka, maka dua harmonik berikutnya
adalah

f2 = 2f1 = 2 (250) = 500 Hz

f3 = 3f1 = 3 (250) = 750 Hz

Pipa Organa Tertutup


Jika ujung pipa organa tertutup, maka pipa organa itu disebut pipa organa tertutup. Pada ujung
pipa tertutup, udara tidak bebas bergerak, sehingga pada ujung pipa selalu terjadi simpul. Tiga
keadaan resonansi di dalam pipa organa tertutup ditunjukkan pada Gambar 3.8.

Gambar 3.8. Organa Tertutup

Pola gelombang untuk nada dasar ditunjukkan pada gambar 3.8a, yaitu terjadi 1 perut dan 1
simpul. Panjang pipa sama dengan (jarak antara simpul dan perut berdekatan). Dengan

demikian, atau 1 = 4L, dan frekuensi nada dasar adalah

.......................................(3.12)

Pola resonansi berikutnya dengan panjang gelombang 3 disebut nada atas pertama, ditunjukkan
pada gambar 3.8b. Ini terjadi dengan menyisipkan sebuah simpul, sehingga terjadi 2 perut dan 2

simpul. Panjang simpul sama dengan . Dengan demikian, atau , dan


frekuensi nada atas kesatu ini adalah

.....................................(3.13)

Perhatikan bahwa frekuensi ini sama dengan tiga kali frekuensi nada dasar. Selanjutnya akan
Anda peroleh bahwa frekuensi nada atas kedua, yang getarannya seperti ditunjukkan pada
Gambar 3.8c adalah

(3.14)
Tampak bahwa pada kasus pipa organa tertutup hanya harmonik-harmonik ganjil yang muncul.
Harmonik kesatu, f1, harmonik ketiga f3 = 3f1, harmonik kelima f5 = 5f1, dan seterusnya. Secara
umum, frekuensi-frekuensi alami pipa organa tertutup ini dinyatakan oleh :

.............................(3.15)

Alat musik yang termasuk keluarga klarinet merupakan contoh pipa organa tertutup dengan
harmonik ganjil untuk nada-nada rendah.

Contoh:

Sebuah pipa panjangnya 68 cm. Tentukan tiga frekuensi harmonik terendah jika pipa tertutup
satu ujungnya dan terbuka pada ujung lainnya?

Penyelesaian:

Frekuensi nada dasar pipa yang tertutup satu ujungnnya dan terbuka pada ujung lainnya (pipa
organa tertutup) bisa diperoleh dengan persamaan (3.15), dengan n=1.

Karena dalam pipa organa tertutup hanya harmonik ganjil yang muncul, maka dua frekuensi
terendah berikutnya adalah f3 dan f5.

f3 = 3f1 = 3 (125) = 375 Hz

f5 = 5f1 = 5 (125) = 625 Hz

Вам также может понравиться