Вы находитесь на странице: 1из 5

1.

Saluang

Saluang adalah alat musik tradisional khas Minangkabau, Sumatera Barat. Yang mana alat musik tiup
ini terbuat dari bambu tipis atau talang (Schizostachyum brachycladum Kurz). Orang Minangkabau
percaya bahwa bahan yang paling bagus untuk dibuat saluang berasal dari talang untuk jemuran kain
atau talang yang ditemukan hanyut di sungai. Alat ini termasuk dari golongan alat musik suling, tapi
lebih sederhana pembuatannya, cukup dengan melubangi talang dengan empat lubang. Panjang
saluang kira-kira 40-60 cm, dengan diameter 3-4 cm. Adapun kegunaan lain dari talang adalah wadah
untuk membuat lamang (lemang), salah satu makanan tradisional Minangkabau. dalam mebuat
saluang ini kita harus menentukan bagian atas dan bawahnya terlebih dahulu untuk menentukan
pembuatan lubang, kalau saluang terbuat dari bambu, bagian atas saluang merupakan bagian bawah
ruas bambu. pada bagian atas saluang diserut untu dibuat meruncing sekitar 45 derajat sesuai
ketebalan bambu. untuk membuat 4 lubang pada alat musik tradisional saluang ini mulai dari ukuran
2/3 dari panjang bambu, yang diukur dari bagian atas, dan untuk lubang kedua dan seterusnya
berjarak setengah lingkaran bambu. untuk besar lubang agar menghasilkan suara yang bagus, haruslah
bulat dengan garis tengah 0,5 cm.

Pemain saluang legendaris bernama Idris Sutan Sati dengan penyanyinya Syamsimar.

Keutamaan para pemain saluang ini adalah dapat memainkan saluang dengan meniup dan menarik
napas bersamaan, sehingga peniup saluang dapat memainkan alat musik itu dari awal dari akhir lagu
tanpa putus. Cara pernapasan ini dikembangkan dengan latihan yang terus menerus. Teknik ini
dinamakan juga sebagai teknik manyisiahan angok(menyisihkan napas).
2.Talempong

sEnsambel talempong jinjiang dalam kebudayaan masyarakat Minangkabau, tidak dapat dipisahkan
dari perjalan sejarah masa lalu. Sebagai alat musik; Soeharto (1978) menjelaskan
bawa talempong adalah alat musik dari Minangkabau sejenis bonang yang terbuat dari perunggu dan
sejenisnya, bentuknya budar dengan pencu di tengah, ada yang dimaikan sambil berjalan, tangan kiri
menenteng satu atau dua satuan, sedangkan tangan kanan memaikan dengan sebuah
pemukul. Talempong jenis ini disebut talempong pacik. (M. Soeharto, 1978: 152).

Ensambel talempong jinjiang di Minangakabau biasanya teridiri dari (1) satu settalempong,
biasanya terdiri dari 5 atau 6 buah talempong; (2) satu buah gendang bermuka dua; (3) satu atau dua
buah canang; (4) satu buah pupuik gadang. Pukulan masing-masing pasangan talempong membentuk
pola ritem, jalinan ketiga pemain yang menghasilkan pola ritem berbeda akan mengasilkan melodi
tertentu, dan pada akhirnya membentuk sebuah lagu.
Secara material, Pono Banoe menjelaskan bahwa telempong terbuat dari campuran tembaga,
timah dan kuningan dan termasuk ke dalam klasifikasi idiophone. Dalam terminologi musik hal ini
berarti alat musik yang sumber suaranya sekaligus tinggi nadanya bersumber dari alat musik itu
sendiri (Pono Banoe. 2003: 191). Alat musik ini dimiliki oleh kelompok-kelompok persukuan dan
sebagai simbol identitas atau kebesaran dari suku yang bersangkutan.
ik Tradisional Minangkabau

3. Tambua

Dalam berbagai budaya di negara manapun, cara untuk menimbulkan kemeriahan dalam sebuah acara
adat adalah dengan menabuh atau memukul-mukul alat musik perkusi. Alat musik jenis ini, terutama
gendang, ada di semua budaya termasuk budaya Sumatra Barat. Alat Musik Tambua Dari Sumatera
Barat alias tambur merupakan alat musik perkusi populer di Sumatra Barat yang sederhana namun
mampu menimbulkan kemeriahan di acara atau pertunjukan adat apapun.

Bentuk dan Ukuran Tambua


Tambua sangat sederhana; hanya berupa satu set tambur yang terbuat dari kayu dan kulit kambing
dengan ukuran masing-masing lumayan besar. Tinggi masing-masing tambua sekitar 75 sentimeter
sementara diameternya mencapai setengah meter. Satu set tambua terdiri dari enam buah tambur dan
semuanya berukuran sama, serta dimainkan oleh sekelompok pemuda. Tambua bentuknya mirip
seperti satu set bedug mini.Masing-masing pemuda memegang sebuah tambur dan memainkannya
dalam kelompok atau berbaris. Ada irama tersendiri yang dimainkan sehingga banyak variasi irama
yang dihasilkan walaupun sebenarnya yang dimainkan hanya satu set alat musik perkusi dengan
ukuran dan cara permainan yang sama.

Cara Memainkan Tambua


Karena dimainkan dalam kelompok, tambua menimbulkan irama dan suara yang riuh, apalagi jika
dimainkan di dalam hajatan atau acara pernikahan. Pembuat tambua biasanya membuat satu set
tambur ini dengan ketebalan kayu yang agak berbeda masing-masing, sehingga ada nada yang
terdengar agak berbeda walaupun alat musiknya sepintas nampak sama.
4. Serune Kalee

Salah satu alat musik tiup yang berasal dari Aceh adalah Serune Kalee. Serune Kalee adalah sebuah
alat musik tradisional khas Aceh yang berbentuk terompet, dan strukturnya mirip dengan klarinet.
Serune Kalee merupakan instrumen utama pada suatu pertunjukan musik tradisional di provinsi Aceh,
yang dimainkan berbarengan dengan alat musik tradisional lain

Hingga saat ini alat musik tiup Aceh ini masih digunakan di masyarakat Aceh, dan berperan besar
dalam acara-acara sosial.

Serune Kalee berasal dari kata serune yang berarti alat musikn tradisional Aceh,
sedangkankalee merupakan nama desa di Laweung, Kabupaten Pidie, Aceh. Jadi Serune Kalee berarti
serunai atau seruling dari daerah Kalee.

5. Aramba

Alat musik tradisional yang berasal dari Sumatra antara lain : Aramba, doli-doli, druri dana, faritia,
dan seluang.

Aramba
Gambar di atas adalah alat musik tradisional yang bernama Aramba. Bentuknya mirip gong (alat
musik Jawa), cara membunyikannya pun sama, tetapi memiliki ukuran lebih kecil.

Tugas seni budaya

Disusun

Nama : zelga permai sari

Kelas : x tkj 2

Smk n 1 lubuk basung

Kab. agam

Вам также может понравиться