Вы находитесь на странице: 1из 2

Ir.

Isandra Matin Ahmad

Biodata
Nama : Ir. Isandra Matin Ahmad
Lahir : Bandung 1962

Pendidikan dan karir :


1988 Lulus dari Universitas Parahyangan, Bandung
1990-1998 Bekerja di PT. Grahacipta Hadiprana, Jakarta
1998 Mendirikan Andra Matin Architect (AMA), Jakarta
Telah mengajar di Universitas Indonesia, Universitas Parahyangan, Institut Teknologi Bandung dan
Universitas Tarumanagara.
1998 Proyek Le Bo Ye Graphic Design Office, Jakarta Selatan
1999 Proyek Paper Gallery, Bandung
1999 Gedung Dua8 Ethnology Museum, Kemang, Jakarta Selatan
2001 Proyek Aksara Bookstore, Kemang, Jakarta Selatan
2002 Proyek Ramzy Gallery, Bangka, Jakarta Selatan
2005 Pameran Bienalle
Award :
1999 Penghargaan IAI untuk proyek Gedung kantor Le Bo Ye Graphic Design dan Gedung Dua8
Kemang, Jakarta Selatan.
2002 Penghargaan IAI untuk proyek Gedung kantor Le Bo Ye Graphic Design dan Gedung Dua8
Kemang, Jakarta Selatan
2006 Penghargaan IAI DKI Jakarta untuk proyek Conrad Chapel di Bali yang dirancangnya bersama
Antony Liu dan Ferry Ridwan
2006 Penghargaan IAI DKI Jakarta untuk proyek rumah tinggal di Kuningan, Jakarta Selatan
2006 Penghargaan IAI DKI Jakarta untuk proyek kantor Javaplant di Tawangmangu, Jawa Tengah
2007 terpilih sebagai salah satu arsitek dari 101 arsitek baru dunia paling berkiprah di tahun 2007
versi' walpaper* architecture directory.

Isandra Matin Ahmad adalah seorang arsitek yang karya-karyanya menerima banyak penghargaan
sejak mendirikan Andra Matin Architects pada tahun 1998. meraih IAI (Ikatan Arsitek Indonesia)
Award pada tahun 1999 dan 2002 untuk Gedung kantor Le Bo Ye Graphic Design dan Gedung Dua8
di Kemang, Jakarta Selatan. Untuk itu juga pada tahun 2007 Walpaper Architecture Directory
menobatkan Andra Matin sebagai salah satu arsitek, dari 101 arsitek dunia, yang paling berkiprah di
tahun 2007. Terakhir, pada tahun 2008 Pak Andra kembali berhasil menyabet 3 piala dari 7
penghargaan yang ada pada IAI Award.

Arsitektur Andra Matin adalah arsitektur yang sinematik. Arsitektur sebagai sebuah peristiwa ditata
ke dalam alur pengalaman yang tersusun dalam sekuens, sehingga pemahaman (pemahaman
mungkin bukan kata yang tepat) akan keseluruhan cerita ditunda, tidak terpahami langsung dalam
waktu yang bersamaan. Jika arsitektur pada umumnya telah menstandarkan atau mendatarkan emosi
dengan cara menghilangkan ekstrim dari spektrum emosi manusia, maka arsitektur Andra Matin
memaksa kita meminjamkan emosi kita, dan meletakkannya di sana. Ia terasa hadir justru bukan
semata-mata dari eksistensi materialnya, melainkan pada imaji-imaji dan perasaan-perasaan yang
ditimbulkan pada yang mengalaminya. Dengan demikian, ia membuat kita merasakan adanya
keterikatan pada tempat, waktu, dan terutama pada diri kita sendiri, secara lebih kuat dan bermakna.

Sumber
http://qadarnurullah.blogspot.co.id/2013/03/profile-tokoh-arsitek-arsitek-
terkenal.html

Вам также может понравиться