Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pekerjaan
Jl. Reni Jaya Utara RT 008/007 Kel. Pondok Petir
untuk
Pengadaan
DAFTAR ISI
BAB I. UMUM ............................................................................................................... 1
BAB I. UMUM
E. Pemilihan Langsung ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang
berbentuk badan usaha atau kemitraan/KSO serta perorangan.
A. UMUM
7. Satu Penawaran Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai
Tiap Peserta anggota kemitraan/KSO hanya boleh memasukkan satu
penawaran untuk satu paket pekerjaan.
B. DOKUMEN PENGADAAN
17. Mata Uang 17.1 Semua harga dalam penawaran harus dalam
Penawaran bentuk mata uang sebagaimana tercantum
dan Cara dalam LDP.
Pembayaran
17.2 Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan
dilakukan sesuai dengan cara sebagaimana
tercantum dalam LDP dan diuraikan dalam
Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.
konsorsium/kemitraan/bentuk kerjasama
lain, pemasukan kualifikasi dilakukan oleh
badan usaha yang ditunjuk mewakili
konsorsium/kemitraan/bentuk kerjasama
lain.
e. Peserta dapat mengirimkan data kualifikasi
secara berulang sebelum batas akhir waktu
pemasukan Dokumen Penawaran. Data
kualifikasi yang dikirmkan terakhir akan
menggantikan data kualifikasi yang telah
terkirim sebelumnya.
f. Untuk metode 1 (satu) file (sampul):
1) Dokumen penawaran disampaikan
melalui fitur penyampaian penawaran
pada aplikasi SPSE atau Apendo/
Spamkodok.
2) Setelah File penawaran administrasi,
teknis dan harga dienkripsi
menggunakan Apendo/Spamkodok.
3) peserta mengunggah (upload) file
penawaran administrasi, teknis dan
harga yang telah terenkripsi (*.rhs)
sesuai jadwal yang ditetapkan.
4) Peserta dapat mengunggah file
penawaran secara berulang sebelum
batas akhir waktu pemasukan
Dokumen Penawaran. File penawaran
terakhir akan menggantikan file
penawaran yang telah terkirim
sebelumnya.
yang ditawarkan
menggambarkan penguasaan
dalam penyelesaian pekerjaan;
b) jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan sampai dengan serah
terima pertama Pekerjaan
(PHO) yang ditawarkan tidak
melebihi jangka waktu yang
ditetapkan dalam LDP;
c) jenis, kapasitas, komposisi dan
jumlah peralatan minimal yang
disediakan sesuai dengan yang
ditetapkan dalam LDP;
d) spesifikasi teknis memenuhi
persyaratan yang ditetapkan
dalam Bab XII Spesifikasi
Teknis dan Gambar (apabila
dipersyaratkan);
e) personil inti yang akan
ditempatkan secara penuh
sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan dalam LDP serta
posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan organisasi pelaksanaan
yang diajukan. Untuk personil
inti hanya dapat ditugaskan
untuk 1 (satu) paket pekerjaan,
apabila satu perusahaan
menawar dengan personil yang
sama maka perusahaan wajib
memilih personil inti tersebut
akan ditugaskan untuk salah
satu paket yang akan
dilaksanakan;
f) apabila personil tersebut
diusulkan oleh beberapa
perusahaan maka akan
diklarifikasi kepada personil
tersebut untuk memilih paket
pekerjaan yang akan
dikerjakan;
g) bagian pekerjaan yang akan
disubkontrakkan sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan
dalam LDP;
h) RK3K yang disampaikan
memenuhi/menjelaskan secara
lengkap Pra RK3K pada
pekerjaan ini.
Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang Pemilihan Langsung
dengan Pascakualifikasi
25
27. Klarifikasi dan 27.1 Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga
Negosiasi dilakukan dalam hal peserta yang memasukkan
Teknis dan penawaran kurang dari 3 (tiga).
Harga
27.2 Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga
dilakukan bersamaan dengan evaluasi setelah
Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang Pemilihan Langsung
dengan Pascakualifikasi
29
F. PENETAPAN PEMENANG
G. PENUNJUKAN PEMENANG
35. BAHP, Berita 35.1 Pokja ULP menuangkan ke dalam BAHP atau
Acara Lainnya, Berita Acara tambahan lainnya segala hal
dan terkait proses pemilihan penyedia secara
Kerahasiaan elektronik yang tidak dapat diakomodir atau
Proses difasilitasi aplikasi SPSE.
I. JAMINAN PELAKSANAAN
penandatanganan Kontrak.
J. PENANDATANGANAN KONTRAK
3. Website: www.depok.go.id
(apabila ada);
i. Daftar Peralatan :
1. Daftar Peralatan Utama minimal yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan:
1) Mobil Pick Up/Dump Truck, 1 Unit;
2) Jack Hammer, 1 Unit;
3) Stamper, 1 Unit;
4) Concrete Mixer, 1 Unit;
Website : www.depok.go.id
CONTOH
[Kop Surat Badan Usaha]
Nomor : _______, _____________ 20___
Lampiran :
Kepada Yth.:
Pokja _______ ULP ____________ [K/L/D/I]
di
______________________________
CONTOH
Nomor : _______, _____________ 20___
Lampiran :
Kepada Yth.:
Pokja _______ ULP ____________ [K/L/D/I]
di
______________________________
CONTOH
SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN/
KERJA SAMA OPERASI (KSO)
4. Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan diubah baik selama
masa penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan persetujuan
bersama secara tertulis dari masing-masing anggota kemitraan/KSO.
8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila
pelelangan tidak dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.
[Peserta 1] [Peserta 2]
(_______________) (________________)
[Peserta 3] [dst
(________________) (________________)]
Catatan:
Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi ini harus dibuat diatas kertas
segel/bermaterai
[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan
dapat dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]
Formulasi perhitungan:
[tanda tangan]
Dengan mendaftar sebagai peserta pemilihan pada aplikasi SPSE maka peserta
telah menyetujui dan menandatangani pakta integritas
PAKTA INTEGRITAS
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : _____________________ [nama wakil sah badan usaha]
No.Identitas : ___________ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]
Jabatan : __________________________
Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi ___________________ [pilih yang
untuk dan sesuai dan cantumkan nama]
atas nama
2. Nama : _____________________ [nama wakil sah badan usaha]
No.Identitas : ___________ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]
Jabatan : __________________________
Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi ___________________ [pilih yang
untuk dan sesuai dan cantumkan nama]
atas nama
3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota kemitraan/KSO]
dalam rangka pengadaan _________ [isi nama paket] pada ________ [isi sesuai
dengan K/L/D/I] dengan ini menyatakan bahwa:
Isian Data Kualifikasi bagi Peserta selain anggota Kemitraan/KSO berbentuk Form
Isian Elektronik Data Kualifikasi yang tersedia pada aplikasi SPSE
A. Data Administrasi
D. Izin Usaha
1. No. Surat Izin Usaha ________ : _______Tanggal ______
2. Masa berlaku izin usaha : __________
3. Instansi pemberi izin usaha : __________
Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang Pemilihan Langsung
dengan Pascakualifikasi
60
F. Data Keuangan
2. Pajak
Jabatan Tahun
Tgl/bln/thn Tingkat Pengalaman Profesi/
No Nama dalam Sertifikat/
lahir Pendidikan Kerja (tahun) keahlian
pekerjaan Ijazah
1 2 3 4 5 6 7 8
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat Kontrak Progres Terakhir
Nama Bidang/Sub Komitmen
No. Paket Bidang Lokasi
Pekerjaan Pekerjaan Kontrak Prestasi
Alamat/ No /
Nama Nilai (rencana) Kerja
Telepon Tanggal
% %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
L. Modal Kerja
Nomor : __________
Tanggal : __________
Nama Bank : __________
Nilai : __________
Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya
sampaikan tidak benar dan ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya
wakili bersedia dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi pencantuman
dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara pidana
kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PT/CV/Firma/Koperasi
__________ [pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha (perusahaan/koperasi) peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor pusat yang
dapat dihubungi.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor cabang
yang dapat dihubungi, apabila peserta berstatus kantor cabang.
D. Izin Usaha
(Jenis izin usaha disesuaikan dengan bidang usaha dan peraturan perundang-
undangan, contohnya : Izin Usaha di bidang Konstruksi adalah Izin Usaha Jasa
Kontruksi (IUJK).
H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan
Diisi dengan jenis, jumlah, kapasitas atau output yang dapat dicapai pada saat
ini, merek dan tipe, tahun pembuatan, kondisi (dalam persentase), lokasi
keberadaan saat ini dan status kepemilikan (milik sendiri/sewa beli/dukungan
sewa) dari masing-masing fasilitas/peralatan/ perlengkapan yang diperlukan.
Bukti status kepemilikan harus dapat ditunjukkan pada waktu Pembuktian
Kualifikasi.
L. Modal Kerja
Diisi dengan nomor, tanggal, dan nama bank yang mengeluarkan surat
dukungan keuangan serta nilai dukungan paling kurang 10% (sepuluh
perseratus) dari nilai paket (HPS).
M. Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing-masing anggota
kemitraan/KSO wajib mengisi formulir isian kualifikasi untuk masing-masing
kualifikasi badan usahanya.
4. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya atau peserta
perorangan tidak masuk dalam Daftar Hitam;
12. untuk usaha non-kecil, memiliki Kemampuan Dasar (KD) pada pekerjaan
yang sejenis dan kompleksitas yang setara, dengan ketentuan:
a. KD = 3 NPt
NPt = Nilai pengalaman tertinggi pada sub bidang pekerjaan yang
sesuai dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir;
b. dalam hal kemitraan/KSO yang diperhitungkan adalah KD dari
perusahaan yang mewakili kemitraan/KSO;
c. KD sekurang-kurangnya sama dengan nilai total HPS;
d. pengalaman perusahaan dinilai dari sub bidang pekerjaan, nilai
kontrak dan status peserta pada saat menyelesaikan kontrak
sebelumnya;
e. nilai pengalaman pekerjaan dapat dikonversi menjadi nilai pekerjaan
sekarang (present value) menggunakan perhitungan sebagai berikut:
B. Pokja ULP memeriksa dan membandingkan persyaratan dan data isian peserta
dalam Dokumen Kualifikasi dengan data kualifikasi peserta yang tercantum
pada aplikasi SPSE dalam hal:
1. kelengkapan Data Kualifikasi; dan
2. pemenuhan persyaratan kualifikasi.
C. Formulir Isian Kualifikasi untuk KSO yang tidak dibubuhi materai tidak
digugurkan, peserta diminta untuk membayar denda materai sesuai ketentuan
peraturan perundangan-perundangan.
D. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Pokja ULP
dapat meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis namun
tidak boleh mengubah substansi Data Kualifikasi yang telah dikirmkan melalui
aplikasi SPSE.
SURAT PERJANJIAN
untuk melaksanakan
Paket Pekerjaan Konstruksi:
Jl. Reni Jaya Utara RT 008/007 Kel. Pondok Petir
Nomor: __________
MENGINGAT BAHWA:
(d) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui
hal-hal sebagai berikut:
1. total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
yang diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar
Rp________________ (_______________________ rupiah);
2. peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna
yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;
4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika
terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan
dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen
yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki pada angka 3 di atas;
5. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak
yang meliputi khususnya:
6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan,
dengan tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana
diatur dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.
Untuk dan atas nama Dinas Bina Marga Untuk dan atas nama
dan Sumber Daya Air Kota Depok Penyedia/Kemitraan (KSO)
PPK __________
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli [tanda tangan dan cap (jika salinan asli
ini untuk Penyedia maka rekatkan ini untuk satuan kerja PPK maka
materai Rp 6.000,- )] rekatkan materai Rp 6.000,- )]
Halaman __ dari __
PAKET PEKERJAAN: __________ NOMOR DAN TANGGAL SURAT PERMINTAAN PENAWARAN:
SUMBER DANA: [sebagai contoh, cantumkan dibebankan atas DIPA __________ Tahun Anggaran ____ untuk mata anggaran
kegiatan __________
NILAI PEKERJAAN
Jumlah
PPN 10%
NILAI
Terbilang :
INSTRUKSI KEPADA PENYEDIA: Penagihan hanya dapat dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan yang diperintahkan dalam SPK ini
dan dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima. Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia berkewajiban untuk membayar denda kepada PPK sebesar
1/1000 (satu per seribu) dari nilai Kontrak atau sisa nilai bagian Kontrak untuk setiap hari kalender keterlambatan . Selain tunduk
kepada ketentuan dalam SPK ini, penyedia berkewajiban untuk mematuhi Syarat Umum SPK terlampir.
Untuk dan atas nama __________ Untuk dan atas nama penyedia
Pejabat Pembuat Komitmen __________
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk penyedia maka [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk satuan kerja
rekatkan materai Rp 6.000,- )] Pejabat Pembuat Komitmen maka rekatkan
materai Rp 6.000,- )]
[nama lengkap]
[jabatan] [nama lengkap]
[jabatan]
SYARAT UMUM
SURAT PERINTAH KERJA (SPK)
1. LINGKUP PEKERJAAN
Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang
ditentukan, sesuai dengan volume, spesifikasi teknis dan harga yang tercantum dalam SPK.
3. ITIKAD BAIK
a. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat
dalam SPK.
b. Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan
masing-masing pihak.
c. Apabila selama pelaksanaan SPK, salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang
terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.
4. PENYEDIA MANDIRI
Penyedia berdasarkan SPK ini bertanggung jawab penuh terhadap personil serta pekerjaan yang
dilakukan.
5. HARGA SPK
a. PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam SPK sebesar harga SPK.
b. Harga SPK telah memperhitungkan keuntungan, beban pajak dan biaya overhead serta biaya
asuransi.
c. Rincian harga SPK sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga (untuk
kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump sum).
6. HAK KEPEMILIKAN
a. PPK berhak atas kepemilikan semua barang/bahan yang terkait langsung atau disediakan
sehubungan dengan jasa yang diberikan oleh penyedia kepada PPK. Jika diminta oleh PPK maka
penyedia berkewajiban untuk membantu secara optimal pengalihan hak kepemilikan tersebut
kepada PPK sesuai dengan hukum yang berlaku.
b. Hak kepemilikan atas peralatan dan barang/bahan yang disediakan oleh PPK tetap pada PPK, dan
semua peralatan tersebut harus dikembalikan kepada PPK pada saat SPK berakhir atau jika tidak
diperlukan lagi oleh penyedia. Semua peralatan tersebut harus dikembalikan dalam kondisi yang
sama pada saat diberikan kepada penyedia dengan pengecualian keausan akibat pemakaian yang
wajar.
7. CACAT MUTU
PPK akan memeriksa setiap hasil pekerjaan penyedia dan memberitahukan penyedia secara tertulis atas
setiap cacat mutu yang ditemukan. PPK dapat memerintahkan penyedia untuk menemukan dan
mengungkapkan cacat mutu, serta menguji pekerjaan yang dianggap oleh PPK mengandung cacat mutu.
Penyedia bertanggung jawab atas cacat mutu selama 6 (enam) bulan setelah serah terima hasil
pekerjaan.
8. PERPAJAKAN
Penyedia berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang
dibebankan oleh hukum yang berlaku atas pelaksanaan SPK. Semua pengeluaran perpajakan ini
dianggap telah termasuk dalam harga SPK.
10. JADWAL
a. SPK ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan oleh para pihak atau pada tanggal yang
ditetapkan dalam SPMK.
b. Waktu pelaksanaan SPK adalah sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK.
c. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan.
d. Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan
diluar pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan kejadian tersebut kepada PPK, maka PPK
dapat melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan adendum SPK.
11. ASURANSI
a. Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai dengan tanggal selesainya pemeliharaan
untuk:
1) semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi terjadinya kecelakaan, pelaksanaan
pekerjaan, serta pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan, atas segala risiko terhadap kecelakaan,
kerusakan, kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat diduga;
2) pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya; dan
3) perlindungan terhadap kegagalan bangunan.
b. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk dalam harga SPK.
15. PENGUJIAN
Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk melakukan pengujian Cacat Mutu
yang tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba menunjukkan adanya
Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban untuk menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak
ditemukan adanya Cacat Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.
25. PEMBAYARAN
a. Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh PPK, dengan ketentuan:
26. DENDA
Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa Denda sebagai akibat wanprestasi atau
cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban penyedia dalam SPK ini. PPK mengenakan Denda dengan
memotong angsuran pembayaran prestasi pekerjaan penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi
tanggung jawab kontraktual penyedia.
Dokumen Pengadaan;
1.19 Harga Satuan Pekerjaan (HSP) adalah harga
satu jenis pekerjaan tertentu per satu satuan
tertentu;
1.20 Metode pelaksanaan pekerjaan adalah cara
kerja yang layak, realistik dan dapat
dilaksanakan untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan dan diyakini menggambarkan
penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan
dengan tahap pelaksanaan yang sistimatis
berdasarkan sumber daya yang dimiliki
penawar;
1.21 Jadwal waktu pelaksanaan adalah jadwal
yang menunjukkan kebutuhan waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan,
terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun
secara logis, realistik dan dapat dilaksanakan.
1.22 Personil inti adalah orang yang akan
ditempatkan secara penuh sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan serta posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
organisasi pelaksanaan yang diajukan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.23 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan
adalah bagian pekerjaan bukan pekerjaan
utama yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan, yang pelaksanaannya diserahkan
kepada penyedia lain dan disetujui terlebih
dahulu oleh PPK.
1.24 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya
Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan masa
pemeliharaan berakhir.
1.25 Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja
penyedia yang dinyatakan pada Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK), yang diterbitkan oleh
PPK.
1.26 Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal
penyerahan pertama pekerjaan selesai,
dinyatakan dalam Berita Acara penyerahan
pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.
1.27 Masa pemeliharaan adalah kurun waktu
kontrak yang ditentukan dalam syarat-syarat
khusus kontrak, dihitung sejak tanggal
penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan
Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang Pemilihan Langsung
dengan Pascakualifikasi
81
3. Bahasa dan
3.1 Bahasa kontrak harus dalam Bahasa Indonesia.
Hukum [kecuali dalam rangka pinjaman/hibah luar
negeri menggunakan Bahasa Indonesia dan
bahasa nasional pemberi pinjaman/hibah
tersebut dan/atau bahasa Inggris.]
akan dilaksanakan;
2) organisasi kerja Penyedia;
3) jadwal pelaksanaan pekerjaan;
4) tata cara pengaturan pelaksanaan
pekerjaan;
5) prosedur instruksi kerja;
6) jadwal pengadaan bahan/material,
mobilisasi peralatan dan personil; dan
7) penyusunan rencana dan pelaksanaan
pemeriksaan lokasi pekerjaan.
b. program mutu dapat direvisi sesuai kondisi
lokasi pekerjaan.
32. Pengambilalihan PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan
dalam jangka waktu tertentu setelah dikeluarkan surat
keterangan selesai/pengakhiran pekerjaan.
37. Keadaan Kahar 37.1 Keadaan kahar adalah suatu keadaan yang
terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak
dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga
kewajiban yang ditentukan dalam Kontrak
menjadi tidak dapat dipenuhi.
47. Hak Atas Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan
Kekayaan atau klaim dari pihak ketiga yang disebabkan
Intelektual penggunaan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
oleh penyedia.
56. Usaha Mikro, 56.1 Penyedia dapat bekerja sama dengan Usaha
Usaha Kecil dan Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil, antra
Koperasi Kecil lain dengan mensubkontrakkan sebagian
pekerjaanya.
67. Hari Kerja 67.1 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan
datanya disimpan oleh penyedia. Daftar
pembayaran ditandatangani oleh masing-
masing pekerja dan dapat diperiksa oleh PPK.
67.2 Penyedia harus membayar upah hari kerja
kepada tenaga kerjanya setelah formulir upah
ditandatangani.
G. PENGAWASAN MUTU
73. Cacat Mutu PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap
Hasil Pekerjaan dan memberitahukan penyedia secara
tertulis atas setiap Cacat Mutu yang ditemukan. PPK
atau Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan
penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan
Cacat Mutu, serta menguji Hasil Pekerjaan yang
dianggap oleh PPK atau Pengawas Pekerjaan
mengandung Cacat Mutu. Penyedia bertanggung
jawab atas perbaikan Cacat Mutu selama Masa
Kontrak dan Masa Pemeliharaan.
H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
78. Itikad Baik 78.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling
percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang
terdapat dalam kontrak.
78.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan
perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan
kepentingan masing-masing pihak.
78.3 apabila selama kontrak, salah satu pihak
merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan
yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.
78.4 Masing-masing Pihak dalam Kontrak
berkewajiban untuk bertindak dengan itikad
baik sehubungan dengan hak-hak Pihak lain,
dan mengambil semua langkah yang
diperlukan untuk memastikan terpenuhinya
tujuan Kontrak ini.
Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang Pemilihan Langsung
dengan Pascakualifikasi
119
Penyedia:
Nama : __________
Alamat : __________ _______
Telepon : __________ _______
Website : __________ _______
Faksimili : __________ _______
e-mail : __________
__________
- Personil Inti yang ditugaskan: [cantumkan nama, uraian detil tanggung jawab
kerja, minimum kualifikasi, dan jumlah orang bulan]
Keterangan
Terlampir
1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada
Peserta (IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat
Khusus Kontrak (SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya
pekerjaan, personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi,
laba, pajak, bea, keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung
jawab, dan kewajiban yang diatur dalam Kontrak.
(a) jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan
huruf pada Surat Penawaran maka yang dicatat nilai dalam huruf;
dan
(b) jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga
satuan pekerjaan maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan
volume pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen
Pengadaan dan harga satuan tidak boleh diubah.
1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada
Peserta (IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat
Khusus Kontrak (SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya
pekerjaan, personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba,
pajak, bea, keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan
kewajiban yang diatur dalam Kontrak.
Terlampir
Total Daftar 1
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
1
Mata Pembayaran Umum memuat rincian komponen pekerjaan yang bersifat umum.
2
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN
(Pajak Pertambahan Nilai).
Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang Pemilihan Langsung
dengan Pascakualifikasi
128
Total Daftar 2
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
1
Cantumkan Mata Pembayaran Pekerjaan Utama yang menjadi pokok dari paket Pekerjaan
Konstruksi ini di antara bagian-bagian pekerjaan lain.
2
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum
PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang Pemilihan Langsung
dengan Pascakualifikasi
129
Total Daftar 3
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
1
Cantumkan Mata Pembayaran Jenis Pekerjaan selain yang sudah diuraikan dalam Mata
Pembayaran Pekerjaan Utama jika terdapat lebih dari satu jenis pekerjaan.
2
Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum
PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang Pemilihan Langsung
dengan Pascakualifikasi
130
Daftar Rekapitulasi
Kepada Yth.
__________
di __________
Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini
Saudara diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sebelum
penandatangan surat perjanjian. Kegagalan Saudara untuk menerima
penunjukan ini yang disusun berdasarkan evaluasi terhadap penawaran
Saudara, akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden No.
54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta
perubahannya dan aturan turunannya.
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. __________
Tembusan Yth. :
1. ____________ [PA/KPA K/L/D/I]
2. ____________ [APIP K/L/D/I]
3. ____________ [Pokja ULP]
......... dst
Nomor: __________
Paket Pekerjaan: __________
(satu per seribu) dari Nilai Kontrak atau bagian tertentu dari Nilai Kontrak
sebelum PPN sesuai dengan Syarat-Syarat Khusus Kontrak.
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: __________
[tanda tangan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan
baik dan benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang
Dijamin.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan __________________ sebagaimana ditetapkan berdasarkan Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No. _______________ tanggal
________________untuk pelaksanaan pelelangan pekerjaan
______________ yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan
efektif mulai dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, Yang Dijamin lalai/tidak memenuhi
kewajibannya dalam melakukan pembayaran kembali kepada Penerima
Jaminan atas uang muka yang diterimanya, sebagaimana ditentukan dalam
Dokumen Kontrak.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan _______________________ sebagaimana ditetapkan berdasarkan
Kontrak No. _______________ tanggal _____________________ dari
PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan
efektif mulai dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal __________
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp.6000,00
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
_____________________ __________________
[Nama & Jabatan] [Nama & Jabatan]
Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Pekerjaan Konstruksi
Metode e-Lelang Pemilihan Langsung
dengan Pascakualifikasi
REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BQ)
A. PEKERJAAN PERSIAPAN Rp -
D. PEKERJAAN PERAPIHAN Rp -
JUMLAH Rp -
PPN 10 % Rp -
TOTAL Rp -
DIBULATKAN Rp -
Depok, 2016
PT/CV................................
Direktur Utama/Direktur
BILL OF QUANTITY (BQ)
Jumlah Rp -
PPN 10 % Rp -
TOTAL Rp -
DIBULATKAN Rp -
Depok, 2016
PT/CV................................
Direktur Utama/Direktur
CONTOH
No JENIS PEKERJAAN INDETIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K-3 PENGENDALIAN RESIKO K-3
I PEKERJAAN PERSIAPAN
IV PEKERJAAN PEMBERESAN
CONTOH
,2015
Penawar
PT/CV
..
Pimpinan Perusahaan
SPESIFIKASI TEKNIS
I.UMUM
PERSYARATAN UMUM PELAKSANAAN
2.2 Pengukuran
a. Penyedia Jasa bersama-sama konsultan pengawas dan pengawas dari pemberi
tugas melaksanakan pengukuran lapangan sesuai dengan gambar rencana.
b. Hasil pengukuran harus dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan agar dapat
ditentukan sebagai pedoman atau referensi dalam melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan Gambar Kerja dan Persyaratan Teknis.
2.8. Ijin-ijin
Pembuatan ijin-ijin yang diperlukan dan berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan,
antara lain:
a. ijin pengeringan,
b. ijin pengurangan,
c. ijin trayek dan pemakaian jalan,
d. ijin penggunaan bangunan, serta
e. ijin-ijin lain yang diperlukan sesuai dengan ketentuan/peraturan daerah
setempat, harus secepatnya daselesaikan dan tembusannya harus disampaiakn
ke Konsultan Pengawas dan Direksi.
2.9. Dokumentasi
a. Penyedia Jasa harus memperhitungkan baiya perawatan pembuatan dokumentasi
serta pengirimannya ke Kantor Pengelola Pekerjaan serta pihak-pihak lain yang
diperlukan.
b. Yang dimaksud dalam pekerjaan dokumentasi adalah :
laporan-laporan perkembangan proyek
foto-foto proyek, berwarna minimal ukuran kartu pos dilengkapi album
Surat-surat dan dokumen yang lain.
c. Foto-foto yang menggambarkan kemajuan proyek hendaknya dilakukan sesuai
dengan petunjuk Konsultan Pengawas dan dibuat minimal sebanyak 5 (lima)
peristiwa, yaitu : 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%.
3.1 Lokasi pekerjaan akan ditunjukan setelah rapat Aanwijzing dan nantinya lokasi ini
tidak akan berubah pada waktu penyerahan surat Penyerahan Pekerjaan Lapangan.
3.2 Untuk pengamanan bahan-bahan pada waktu membangun, bila perlu dari pihak
Penyedia Jasa mengadakan pagar darurat atas biaya sendiri kecuali ada persyaratan
yang mengharuskan.
3.3 Pelaksanaan
Sebelum pekerjaan pembongkaran/pembersihan site dimulai Penyedia Jasa terlebih
dahulu minta ijin kepada Pemilik bangunan lama saat/waktu yang tepat untuk
mrelaksanakan pekerjaan.
PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN
4.1 Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya
permanen tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari
Direksi/Penangggung Jawab Kegiatan.
4.2 Pemberitahuan yang lengkap dan jelas harus terlebih dahulu disampaikan kepada
Kuasa Pengguna Anggaran, PPTK, Direksi, Pengawas, Konsultan Pengawas dan
Kelurahan/Lingkungan dalam jangka waktu yang cukup, bila dipertimbangkan bahwa
perlu mengadakan penelitian dan pengujian terlebih dahulu atas persiapan pekerjaan
tersebut.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Lingkup Pekerjaan :
5.1 Administrasi dan Dokumentasi
Pekerjaan Administrasi dan Dokumentasi akan meliputi namun tidak terbatas pada:
a. Dokumen Kontrak
b. Shop Drawing dan As Built Drawing
c. Surat-surat koordinasi
d. Format-format Pengendalian (Mutu, Waktu dan Biaya) Pelaksanaan Pekerjaan
e. Foto Kondisi Pelaksanaan Pekerjaan (0%, 25%, 50%, 75%, 100%)
Jenis acuan yang biasanya terbuat dari baja dan bersatu dengan mesin penghampar
pada waktu penghamparan beton semen.
1.15. Stabilisasi.
Suatu tindakan perbaikan mutu bahan perkerasan jalan atau meningkatkan
kekuatan bahan sampai kekuatan tertentu agar bahan tersebut dapat berfungsi
dan memberikan kinerja yang lebih baik daripada bahan aslinya.
3. Penyiapan Pembetonan.
3.1. Acuan perkerasan beton semen
Dalam penghamparan perkerasan beton semen, dikenal dua metode pelaksanaan
yaitu :
- Metode Acuan Tetap (Fixed Form Paving Method)
- Metode Acuan Gelincir (Slipform Paving Method)
Pada penghamparan metode acuan tetap, pengecoran, pemadatan dan penyelesaian
akhir beton, serta pekerjaan-pekerjaan lainnya yang berkaitan, dilaksanakan di
antara acuan.
Pada penghamparan metode acuan gelincir, pengecoran, pemadatan dan
penyelesaian akhir beton dilaksanakan dalam bagian sepanjang rangka mesin,
diantara sisi-sisi dalam acuan yang sedang bergerak.
3.4. Tulangan
Baja tulangan harus bebas dari kotoran, minyak, lemak atau bahan-bahan organik
lainnya yang bisa mengurangi lekatan dengan beton atau yang dapat menimbulkan
kerugian lainnya. Pengaruh karat, kerak, atau gabungan dari keduanya terhadap
ukuran, berat minimum, serta sifat-sifat fisik yang dihasilkan melalui pengujian
benda uji dengan sikat kawat, tidak memberikan nilai yang lebih kecil dari yang
diisyaratkan.
4. Pembetonan
Beton yang dihasilkan harus memenuhi kekuatan sesuai dengan yang ditentukan dalam
perencanaan. Kandungan udara harus masih dalam batas yang dianjurkan sesuai dengan
ukuran agregat dan daerah di mana beton akan digunakan. Beton harus mempunyai factor
air semen yang tidak lebih besar dari yang dianjurkan untuk mengatasi kondisi lingkungan
yang mungkin terjadi.
4.2.2. Agregat
4.2.2.1. Persyaratan mutu
Agregat yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a) mutu agregat sesuai SK SNI S-04-1989-F;
b) ukuran maksimum agregat harus 1/3 tebal pelat atau 3/4 jarak bersih
minimum antar tulangan.
4.2.3. Semen
Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton semen harus sesuai dengan SNI 15-
2049-1994. Semen harus dipilh dan diperhatikan sesuai lingkungan dimana
perkerasan digunakan serta kekuatan awalnya harus cukup untuk pemotongan
sambungan dan ketahanan abrasi permukaan.
Cara penyimpanan semen harus mengikuti ketentuan sebagai berikut:
- semen disimpan diruangan yang keringdan tertutup rapat
- semen ditumpuk dengan jarak setinggi minimum 0,30 meter dari lantai
ruangan, tidak menempel/melekat pada dinding ruangan dan maksimum
setinggi 10 zak semen
- tumpukan zak semen disusun sedemikian rupa sehingga tidak terjadi
perputaran udara diantaranya dan mudah untuk diperiksa
- semen dari berbagai jenis/merk harus disimpan secara terpisah sehingga tidak
mungkin tertukar dengan jenis/merk yang lain
- semen yang baru dating tidak boleh ditimbun di atas timbunan semen yang
sudah ada dan penggunaannya harus dilakukan menurut urutan pengiriman
- apabila mutu semen diragukan atau telah disimpan lebih dari 2 bulan maka
sebelum digunakan harus diperiksa terlebih dahulu bahwa semen tersebut
memenuhi syarat
- pada penggunaan semen curah, suhu semen harus dari 700 C, semen produksi
pabrik dalam kantong yang telah diketahui beratnya tidak perlu ditimbang
ulang. Semua semen curah harus diukur dalam berat.
4.2.4. Air
Air yang digunakan untuk campuran atau perawatan harus bersih dan bebas dari
minyak, garam, asam, bahan nabati, lanau atau bahan-bahan lain yang dalam
jumlah tertentu dapat membahayakan. Air harus berasal dari sumber yang telah
terbukti baik dan memenuhi persyaratan sesuai dengan SK SNI S-04-1989-F.
Air harus diukur dalam volume atau berat dengan alat ukur yang mempunyai
akurasi 2%. Akurasi alat ukur harus diperiksa setiap hari.
Beberapa jenis bahan tambah dan kegunaannya seperti diperlihatkan pada Tabel 1.
4.6.3. Penghamparan
Ada dua metode penghamparan beton semen.
a) metode menerus;
Pada metode ini beton dicor secara menerus. Sambungan-sambungan
melintang dapat dibuat ketika beton masih basah atau dengan cara digergaji
sebelum retak susut terjadi.
b) Metode panel-berselang.
Pada metode ini beton dicor dengan sistem panel-panel berselang. Panel-panel
yang kosong di antara panel-panel yang sudah dicor, pengecorannya dikerjakan
setelah 4-7 hari berikutnya.
Pada pekerjaan besar harus disediakan penghampar jenis dayung (paddle) atau
ulir (auger), atau ban berjalan, maupun jenis wadah (hopper) dan ulir, kecuali
apabila digunakan penghampar acuan gelincir. Pada mesin penghampar acuan
gelincir, peralatan penghampar biasanya sudah menyatu. Semua peralatan
harus dioperasikan secara seksama. Pada pekerjaan yang lebih kecil,
penghamparan dapat dilakukan dengan cara manual.
Beton harus dihampar dengan ketebalan yang sesuai dengan tipe dan kapasitas
alat pemadat.
Apabila perkerasan beton menggunakan tulangan, pemasangan tulangan harus
diperkuat oleh dudukan kemudian beton dicor dan dipadatkan dari atas.
4.6.4. Slump Beton atau Keenceran Beton
Slump merupakan salah satu besaran atau parameter suatu campuran beton
semen yang menunjukkan tingkat kemudahan pengerjaan ( Workability ) dari
campuran yang bersangkutan. Workabality ini dapat dibagi dalam 3 katagori yaitu
sedang, baik dan amat baik.
Pada konstruksi beton semen secara umum ; besarnya slump bervariasi yaitu
antara 2.5 sd 10 cm. Besarnya slump untuk beberapa jenis konstruksi beton semen
secara umum adalah sebagaimana tampak pada tabel sebagai berikut :
Tabel Slump Menurut Konstruksi
Tipe Slump
Konstruksi Max. Min.
Tembok dan pondasi plat dan Sumuran 7.5 2.5
Lantaii, balok dan dinding kolom 10.0 2.5
Lantai jembatan 7.5 5.0
Pavement 5.0 2.5
Trotoar 10.0 5.0
Bendungan, Konstruksi dengan masa besar 5.0 2.5
Sebagaimana terlihat pada tabel di atas, untuk perkerasan beton semen atau rigid
pavement, besarnya slump berkisar antara 2.5 5.0 cm.
Dari banyak pengalaman pelaksanaan perkerasan beton semen dapat disampaikan data
slump sebagai berikut :
- Untuk perjalanan campuran beton semen dari plant ke site selama 60 menit : Slump
di plant = 6.5 cm di site 4.0 cm
- Untuk perjalanan campuran beton semen dari plant ke site 10 menit : Slump di plant
= 4.5 cm di site = 4.0 cm
Vribrating screed merupakan finisher peerkerasan beton semen yang paling sederhana
dilaksanakan secara manual ( ditarik dengan tenaga manusia ) dengan hasil cukup
memadai khususnya untuk volume pekerjaan yang tidak terlalu besar
4.6.4.3. Tulangan
Pada konstruksi perkerasan beton semen dikenal dua jenis tulangan yaitu
tulangan pada plat beton untuk memperkuat plat beton tersebut dan tulangan
sambungan untuk menyambung kembali bagian-bagian yang telah terputus (
diputus ). Kedua jenis tulangan tersebut mempunyai bentuk, lokasi dan fungsi
yang berbeda.
Pemahaman dan penerapan yang menyalahi khususnya tentang bentuk, lokasi
dan fungsi tulangan akan bisa berakibat kurang baik bahkan sering menimbulkan
kerusakan-kerusakan atau paling tidak tulangan tersebut kurang efektif dalam
peran dan fungsinya.
a) Tulangan Plat
Tulangan plat pada perkerasan beton semen mempunyai bentuk, lokasi dan
fungsi yang berbeda dengan tulangan plat pada konstruksi beton yang lain
misalnya lantai gedung. Balok dan lantai sebagainya. Tulangan plat pada
konstruksi beton semen mempunyai bentuk, lokasi serta fungsi khusus
sebagai berikut :
- Bentuk tulangan pada umumnya berupa lembaran ( atau gulungan )
tulangan pagar (biasanya Fabricated) khusus pada plat beton jenis
jointed reinforced concrete pavement dalam pelaksanaan, tulangan
lembaraan jauh lebih baik dari pada gulungan ( keduanya pebricated )
untuk bentuknya bukan tulangan pagar tetapi tulangan seperti pada
konstruksi plat beton pada umumnya ( gedung atau jembatan ).
- Lokasi tulangan plat beton terletak pada 1/3 tebal pada sebelah atas.
- Fungsi dan tulangan plat beton adalah memegang beton agar tidak
retak ( retak beton terbuka ) bukan untuk melawan momen atau gaya
lintang. Karenanya tulangan plat beton pada konstruksi perkerasan beton
semen tidak struktural dan tidak mengurangi tebal plat.
- Dengan menggunakan tulangan plat beton. Maka jarak sambungan antara
plat (melintang) menjadi lebih besar sekitar 2 kali lipat dari pada plat
beton tanpa tulangan.
b) Tulangan Sambungan
Pada perkerasan beton semen dikenal dua jenis tulangan sambungan
yaitu tulangan sambungan melintang dan tulangan sambungan
memanjang. Sambungan melintang merupakan sambungan untuk
memberikan sarana ( mengakomodir ) gerakan kembang susut kearah
memanjang plat, sedangkan sambungan memanjang merupakan
sambungan untuk memberikan sarana ( mengakomodir ) gerakan lenting
plat beton.
Dari fungsi dan lokasi dari kedua tulangan sambungan tersebut, maka
kedua tulangan tersebut mempunyai ciri dan fungsi yang berbeda
sebagai berikut :
Tulangan sambungan melintang :
- Disebut dowel
- Berfungsi sebagai sliding devices dan load transfer devices
- Berbentuk polos, bekas potongan rapi dan berukuran besar
- Lekat ( bounding ) pada plat beton satu sisi dan tidak lekat/ licin (
unbound ) pada plat beton satu sisi yang lain/ dapat dibalut dengan
bahan plastik/ movable
- Lokasi ditengah tebal plat beton dan sejajar dengan sumbu jalan
(arah arus lalu lintas)
c) Tulangan sambungan memanjang
- Disebut Tie Bar
- Berfungsi sebagai unsliding devices dan rotation devices
- Berbentuk deformed dan kecil
- Lekat ( bounding ) dikedua sisi plat beton
- Lokasi ditengah tebal plat beton dan tegak lurus sumbu jalan ( arah
lalu lintas )
Alur Melintang
- Friction kearah melintang lebih baik ( pada manuver breaking dan
accelerating )
- Pelaksanaan lebih mudah dan cepat bila groving atau brushing
terpasang dan dioperasikan pada finisher
- Friction kearah melintang agak kurang baik
- Surface draine lebih baik
- Terbentuk sambungan alur dapat dihindari
Pada perkerasan beton semen yang cukup baik kerataanya serta alurnya; kebisingan
jalan beton semen ternyata lebih baik daripada perkerasan aspal ( yang baik pula )
khususnya serface dressing sebagaimana terlihat pada data berikut ini :
Norse /Kebisingan pada kecepatan 80 km/jam
- Surface Dressing : 82.0 dbA
- Groove Concrete : 80.5 dbA
- Brushed Concrete : 81.0 dbA
4.6.5. Pemadatan
Adukan beton harus dipadatkan dengan sebaik-baiknya. Ada dua metode untuk
memadatkanbeton yaitu: pemadatan dengan tangan dan pemadatan dengan
getaran.
4.8.6. Perawatan
Perawatan perlu dilakukan dengan seksama karena sangat menentukkan mutu
akhir beton. Setelah pelaksanaan akhir dan pengteksturan seluruh
permukaanbeton harus dirawat. Salah satu perawatan yang baik adalah dengan
cara penyemprotan bahan larutan yang sesuai, seperti pigmen putih (white-
pigmented), bahan dasar resin (resin based) atau bahan dasar karet klorinat
(chlorinated-rubber-base), selaput kompon yang sesuai dengan ASTM C 309-89..
Kompon harus disemprotkan dengan jumlah 0,3 ltr/m 2 (3,75 m2/ltr) untuk tebal
pelat 2,5 cm dan 0,2 ltr/m2 (2,5 m2/ltr) untuk tebal pelat < 12,5 cm.
Bidang-bidang tepi perkerasan harus segera dilapisi paling lambat 60 menit
setelah acuan dibongkar. Apabila pada masa perawatan terjadi kerusakan lapisan
perawatan, maka lapisan perawatan tersebut harus segera diperbaiki.
Metode perawatan yang lain seperti dengan lembaran plastik putih dapat
dilakukan bilamana perawatan dengan selaput kompon tidak memungkinkan.
Penempatan lembaran plastik putih harus dilaksanakan pada saat permukaan
beton masih basah. Jika permukaan terlihat kering sebelum beton mengeras,
harus dibasahi dengan cara pengkabutan sebelum lembaran plastik tersebut
dipasang. Sambungan lembaran penutup harus dipasang tumpang tindih selebar 50
cm dan harus dibebani sedemikian rupa sehingga tetap lekat dengan permukaan
perkerasan beton. Lembaran penutup harus dilebihkan pada tepi perkerasan
dengan lebar yang cukup sehingga dapat menutup sisi samping dari permukaan
pelat beton setelah acuan samping dibuka. Lembaran tersebut hendaknya masih
berada pada tempatnya selama waktu perawatan.
Penggunaan karung goni yang lembab untuk menutup permukaan beton dapat
dipergunakan, lembar penutup harus diletakkan sedemikian rupa sehingga
menempel pada permukaan beton, tetapi tidak boleh diletakkan sebelum beton
cukup mengeras guna mencegah perlekatan. Penutup harus dipertahankan dalam
keadaan basah dan pada tempatnya selama minimal 7 hari.
4.9. Kelandaian yang curam
Pada kelandaian yang curam (>6%) diperlukan alur yang lebih dalam untuk
memberikan kekesatan yang lebih tinggi.
Prosedur pelaksanaan seperti yang diuraikan pada Butir 4.1 4.9 harus diikuti,
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a) arah penghamparan perkerasan harus selalu dimulai dari bagian rendah;
b) pada sambungan melintang lidah alur, balok pembuat alur dipasang pada
acuan tepi atas dari panel bagian bawah. Balok pembuat alur terlebih dahulu
harus dicabut sebelum panel diatasnya dicor, untuk mendapatkan sambungan
yang kuat;
c) harus dibuat angker panel dan angker blok sesuai keperluan;
d) kelecakan dari campuran beton harus disesuaikan dengan kemiringan untuk
mengurangi campuran beton mengalir kebawah selama pemadatan.
Penggunaan adukan beton yang kental memerlukan balok penggetar untuk
mamadatkannya, atau dengan menggunakan pemadat tangan, namun
memerlukan usaha yang lebih keras.
Penggunaan metode panel berselang memungkinkan aliran beton bisa terjadi
yang akan menyebabkan naiknya ketinggian pada sambungan dengan pelat
sebelumnya. Hal ini bisa diatasi dengan melakukan perataan kembali dari
beton yang masih plastis disekitar sambungan dalam waktu 30 menit sejak
penyelesaian akhir.
5. Pengendalian Mutu
5.1. Kegiatan pengontrolan yang harus dilakukan selama pelaksanaan
Hal-hal utama yang harus dilakukan dalam pengawasan selama pelaksanaan
perkerasan beton semen sebagai berikut :
a) pekerjaan awal ;
- mempelajari gambar rencana dan spesifikasi
- pemahaman lebih dalam terhadap lokasi proyek, lajur dan kemiringan
- peralatan dan Organisasi Kontraktor
- penentuan tugas dan tanggung jawab
- menentukan pengujian, pencatatan dan laporan yang diperlukan
- peralatan dan fasilitas untuk pemeriksaan, pengujian dan pengendalian
b) bahan;
Semua bahan harus diidentifikasi mengenai sumber, jumlah dan kesesuaian
dengan persyaratan, penanganan, penimbangan dan pembuangan bahan yang
ditolak. Bahan tersebut meliputi :
- semen
- agregat
- air
- bahan tambah
- tulangan, ruji, dan bahan pengikat
- material perawatan beton
- bahan sambungan
c) perbandingan campuran;
- pengujian agregat meliputi : gradasi, berat jenis, penyerapan, kadar
lempung
- data perencanaan campuran meliputi : kadar semen, proporsi agregat, air,
rongga udara, kelecakan dan kekuatan
- volume takaran meliputi : ukuran takaran, berat material dalam takaran
dan koreksi kadar air agregat
d) unit penakar / penimbang meliputi :
- pemeriksaan peralatan untuk menimbang dan mengukur : semen, agregat,
air dan bahan tambah
- pemeriksaan peralatan untuk penanganan material, pengangkutan dan
skala timbangan
e) unit pencampur;
pemeriksaan peralatan pencampur, lama waktu pencampuran, alat pengatur
waktu dan penghitungan jumlah takaran sebelum pengecoran beton semen;
- acuan : kecocokan acuan, alinyemen, kemiringan dan ruji
- tanah dasar : kerataan, pemeriksaan permukaan akhir dan kadar air
- sambungan muai : bahan sambungan, lokasi, alinyemen, dudukan dan ruji
f) pembetonan;
- persiapan : bahan, perlengkapan peralatan, tenaga kerja dan bahan
pelindung cuaca
- pencampuran : jenis peralatan, konsistensi, kadar udara, pemisahan butir
(segregasi) dan keterlambatan
- pengangkutan : batas waktu, pengecekan pemisahan butir dan perubahan
konsistensi
- pengecoran : penempatan adukan, pemisahan butir, tinggi jatuh,
penyebaran, pemadatan, penggetaran, penempatan sambungan dan
pemeriksaan sambungan
- penyelesaian akhir : melintang dan memanjang, kelurusan dan kerataan,
lingkungan, pengteksturan dan perapihan tepi
- pembentukan sambungan susut: pembentukan sambungan, alinyemen,
perapihan tepi dan pemeriksaan permukaan sambungan
g) setelah pembetonan;
- waktu pembongkaran acuan : kerusakan agar dihindari
- perawatan : metoda, peralatan dan bahan, keseragaman, waktu mulai
perawatan dan lama waktu perawatan
- perlindungan : beton basah, hujan, lalu lintas, cuaca dingin, cuaca panas
dan pencatatan temperature
- sambungan yang digergaji : peralatan, waktu penggergajian dan pelebaran
bagian atas pada sambungan
- penutup sambungan : peralatan, temperature, bahan penutup,
pembersihan sambungan dan penutupan
- pemeriksaan permukaan : kelurusan dan kerataan, perbaikan atau
penggantian
h) pengujian beton semen
- campuran baton basah : pengujian kelecakan (dengan slump) dan kadar
udara
- pengujian kekuatan : pengambilan contoh, pembuatan benda uji,
penyimpanan dan perawatan benda uji, pengujjian kuat tekan, pengujian
kuat tarik lentur, pengambilan contoh inti dan penggergajian perkerasan
untuk pengujian kuat tarik lentur
b) Ketebalan.
Perkerasan beton harus dilaksanakan sesuai tebal yang diinginkan. Jika
dipandangperlu untuk menentukkan ketebalan perkerasan setelah
penghamparan, bisa dilakukan dengan mengukur contoh inti (core drill) dari
perkerasan. Satu bor inti harus diambil dari setiap 140 m 2 perkerasan yang
dihamparkan pada setiap lajur. Masing-masing hasil pengeboran harus diukur
sesuai dengan ASTM C 174. penerimaan pekerjaan harus didasarkan pada hasil
pengujian contoh inti yang diambil dari pekerjaan yang telah selesai.
Bilamana hasil pengukuran bor inti meragukan diperlukan dua contoh inti
tambahan yang diambil dengan jarak 10 meter (satu sebelumnya dan satu lagi
sesudahnya) dari lokasi pengambilan bor inti yang pertama, lubang bekas
pengeboran harus ditutup kembali dengan sempurna. Pertimbangan yang
diperlukan sebagai dasar penerimaan pekerjaan sehubungan dengan toleransi
tebal, sesuai dengan spesifikasi yang berlaku.
c. Dasar pembayaran
Volume yang ditentukan sebagaimana diberikan di atas dibayar per satuan
pengukuran pada harga yang dimasukkan dalam Daftar Penawaran untuk item
pembayaran yang tercantum di bawah. Harga dan pembayaran tersebut
merupakan konpensasi penuh untuk semua pekerjaan dan biaya-biaya yang
diperlukan dalam penyelesaian pekejaan Rigid Pavement yang diminta
sebagaimana diuraikan sebelumnya.
Sebelum pekerjaan bongkaran dimulai Penyedia Jasa terlebih dahulu minta ijin kepada
pemilik bangunan saat/waktu yang tepat untuk melaksanakan pekerjaan.
6.1 Pelaksana tidak boleh mengganggu kegiatan aktifitas kerja dilingkungan proyek.
6.2 Agar dikoordinasikan dengan pemilik bangunan maupun Konsultan Pengawas, waktu
yang tepat untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.
6.3 Bekas bongkaran yang akan dipergunakan kembali agar disimpan pada tempat yang
aman yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas/Pemberi Tugas.
6.4 Puing-puing harus cepat-cepat dibuang dari lokasi pekerjaan kecuali bahan-bahan
bekas bongkaran yang masih bisa dipakai dan tidak dipergunakan, menjadi milik
Pemberi Tugas; adapun tempat pembuangannya agar dikoordinasikan dengan
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.
6.5 Dalam melaksanakan pembongkaran Penyedia Jasa harus hati-hati, kerusakan akibat
kelalaian sendiri menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa sendiri.
6.6 Memperhatikan keselamatan lingkungan pekerjaan.
Galian tanah :
8.1 Galian tanah untuk pondasi/landasan kali turap/talud, kisdam, harus sesuai ukuran-
ukurannya dan dituangkan ukuran tersebut dalam bowplank.
8.2 Penempatan tanah bekas galian diletakkan dengan baik sehingga tidak menggangu
jalannya pekerjaan.
8.3 Galian saluran air hujan dibuat sesuai gambar kerja, baik kedalaman maupun arahnya.
8.4 Galian untuk saluran, termasuk pembentukan, peningkatan dan perapihan tebing
samping harus dilaksanakan sesuai dengan gambar-gambar rencana atau seperti
petunjuk yang lain yang diberikan oleh Direksi Teknik di lapangan.
8.5 Semua bahan-bahan dari galian harus dipindahkan dari lapangan ketempat
pembuangan yang disetujui oleh Direksi Teknik.
12.1 Pengurugan tanah bekas galian pondasi, pelaksanaannya harus lapis demi lapis dan
dipadatkan max setiap tebal 20 cm harus dipadatkan. Tanah harus dipilih yang baik
dan tidak mengandung lumpur, sampah, plastik, humus dan bahan organik lainnya.
12.2 Urugan pasir dengan pasir urug harus berkualitas yang baik dan memenuhi
persyaratan, ketebalan padat sesuai seperti yang ditunjukan dalam gambar.
A. Uraian Pekerjaan
Pekerjaan ini terdiri dari pembangunan saluran baru atau rekonstruksi saluran yang ada
dengan saluran beton pracetak sebagaimana ditunjukkan dalam gambar rencana atau
seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknik di lapangan.
Pekerjaan tersebut juga termasuk setiap pemindahan atau penjagaan arus, kanal irigasi
atau jalan air yang ada, yang terganggu selama pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan
kontrak.
B. Pelaksanaan Pekerjaan
1. Penyiapan Lapangan
Lokasi, panjang, garis batas dan kemiringan yang diperlukan dari semua saluran-
saluran yang harus digali, bersama dengan semua lubang dan kuala yang berkaitan,
harus ditata di lapangan oleh kontraktor sesuai dengan rincian pelaksanaan yang
ditunjukkan dalam gambar rencana, serta harus diperiksa dan mendapatkan
persetujuan dari Direksi Teknik sebelum pekerjaan dimulai.
3. Pemuatan di truck
a. Untuk produk berupa STU, pemuatan dilakukan dengan cara meletakkan STU
secara melintang terhadap panjang bak truck dan posisi STU adalah telungkup.
b. STU dapat disusun dalam dua baris ( kiri dan kanan ) dan juga dapat ditumpuk
dalam beberapa lapis/ sab.
c. Antara STU yang diatas dan yang dibawah diikat dengan menggunakan tambang
plastik/ manila yang diikatkan dengan angkur yang tersedia pada bak truck. Untuk
lapis yang paling belakang pengikat dibuat rangkap 4/5 sedangkan didepannya
dibuat rangkap 2/3/ untuk menghindari putusnya tali karena gesekan beton maka
diberi alas kardus
A. Pekerjaan Persiapan
1. Survey Lapangan
Untuk menentukan peil dan pematokan dilapangan sebagai pedoman dalam
pemasangan. Hal ini dilakukan bersama untuk diketahui pengawas di lapangan
agar tidak terjadi kesalahan penentuan as saluran.
B. Pekerjaan Tanah
1. Pengendalian tanah dilakukan secara bertahap, dan disesuaikan dengan kemampuan
panjang pemasangan saluran perhari. Hal ini penting guna menghindari kerusakan
tanah dasar galian apabila turun hujan.
2. Kedalaman galian dan lebar galian disesuaikan dengan kebutuhan ( dalam galian =
dasar saluran + tebal saluran + tebal dinding ).
Apabila galian terlalu dalam, penimbunan kembali boleh dilakukan hingga kedalaman
yang diinginkan dengan ketentuan dipadatkan secara bertahap lapis demi lapis.
3. Tanah galian dipadatkan dengan stemper hingga mencapai kestabilan yang cukup.
4. Sisa galian akan diratakan diatas kavling ( tanpa pemadatan )
5. Dengan ketebalan tertentu ( 10 cm ) bedding berupa granural material diratakan di
atas galian dasar dan dipadatkan. Apabila daya dukung tanah sangat tidak memadai,
dan air tanah relatif tinggi maka perlu dipasang pipa Drain dan perbaikan daya dukung
tanah dengan crucuk dan lainnya.
C. Pekerjaan Pemasangan
1. Pasangan Bowplak pada galian untuk pengechekan kelurusan maupun elevasi dengan
jarak maksimum 20 m untuk menghindari lendutan benang acuan. Sebaiknya dengan 2
benang dimana yang satu pada as saluran sedangkan yang lainnya pada sisi luar
precast untuk kelurusan pemasangan saluran.
2. Pemasangan saluran precast segera dilaksanakan apabila seluruh proses diatas telah
dikerjakan. Dengan batuan bantuan peralatan ( untuk mengikat dan menyetelkan
dapat digunakan Crane excavato dengan tetap mengacu prosedur handling ) satu
persatu precast dipasang mengikuti jalur galian yang dibuat dan sebaiknya dari arah
hilir ke hulu ).
3. Setelah pemasangan dilakukan pada lubang galian, selanjutnya dapa kondisi tertentu
dapat dibuatkan option untuk penyesuaian elevasi bibir precast dedngan yang
direncakan sekaligus memasang besi tatakan untuk stell gratenya dari besi siku
memanjang, dan setiap penyambungan besi siku tatakan dilakukan tidak pada
sambungan precastnya.
Besi siku tersebut difixing dengan las pada stek besi di bibir saluran yang dapat
dipersiapkan pada waktu pembuatan precastnya. Selanjutnya calah pada sisi precast
dan besi siku tatakan stell-grate diisi mortar semen atau digrouting dan dirapihkan
kembali. Untuk sambungan rateral antara precast, dapat juga digrouting atau
disealent.
4. Pengurugan kembali lapis demi lapis ( 15 s/d 20 cm perlapis ) dengan pemadatan
dapat dikerjakan dengan stemper atau lainnya dengan material yang sesuai dengan
persyaratannya hingga ke finishing surface.
A. Uraian Pekerjaan
Pekerjaan ini terdiri dari pembangunan saluran tanah baru yang mencapai garis, tingkat
dan profil seperti yang ditunjukan pada Gambar Rencana.
Pekerjaan tersebut juga meliputi setiap pemindahan lokasi atau penjagaan arus atau
saluran irigasi yang ada yang terganggu selama pelaksanaan pekerjaan.
1. Toleransi Ukuran
a. Alinyemen saluran yang jadi dan profil potongan melintang tidak boleh berubah
dari yang ditentukan atau disetujui dari lebih dari 5 cm pada setiap titik.
b. Ketinggian terakhir pada dasar saluran tidak boleh berubah lebih dari 2cm pada
setiap titik, dan dasar saluran tersebut harus cukup halus serta rata untuk
menjamin aliran air yang bebas tanpa terjadi empangan pada waktu aliran
lambat.
B. Pelaksanaan Pekerjaan
1. Penyiapan Lapangan
Lokasi, panjang, arah dan kemiringan yang diperlukan dari saluran yang harus digali,
beserta dengan semua lubang tangkapan dan kuala yang bersangkutan, harus diukur (
ditata ) di lapangan oleh kontraktor, sesuai dengan gambar-gambar rencana serta
petunjuk-petunjuk lainya yang diberikan oleh Direksi Teknik.
2. Galian Saluran
a. Galian untuk saluran, termasuk pembentukan, peningkatan dan perapihan tebing
samping harus dilaksanakan sesuai dengan gambar-gambar rencana atau seperti
petunjuk yang lain yang diberikan oleh Direksi Teknik di lapangan.
b. Semua bahan-bahan dari galian harus dipindahkan dari lapangan ketempat
pembuangan yang disetujui oleh Direksi Teknik.
c. Garis profil akhir saluran harus diselesaikan serta setiap penyesuaian atau setiap
perbaikan pekerjaan untuk membetulkan kerusakan-kerusakan atau
penyimpangan-penyimpangan harus dilaksanakan sesuai dengan perintah Direksi
Teknik.
2. Bila ditemukan atau digali batu-batu, batu tersebut harus diukur dan dibayar sebagai
galian batu di bawah spesifikasi ini.
D. Dasar Pembayaran
Volume-volume yang diberikan seperti di atas akan dibayar atas dasar harga kontrak per
satuan pengukuran bagi item pembayaran yang tercantum di bawah ini.
Berdasarkan SNI 03-2403-1991 tentang Tata Cara Pemasangan Blok Beton Terkunci
untuk Permukaan Jalan, secara umum yang dimaksud dengan pekerjaan blok beton terkunci (
paving blok ) adalah pemasangan paving baru, bongkaran paving lama, perataan / leveling
tanah dasar bawah lapisan pasir, penyediaan alat bantu, bahan, tenaga kerja dan uji
laboratorium dipandang perlu untuk mengetahui mutu kuat tekan (kelas paving block). Pada
proyek atau kegiatan yang berada di lingkungan pemerintahan, contoh paving block yang
dipergunakaan harus diserahkan kepada Pengawas dan Direksi Teknis untuk disetujui terlebih
dahulu sebelum didatangkan ke lokasi kegiatan.
Bahan
Klasifikasi Blok Beton terkunci ( paving block ) didasarkan atas bentuk, ketebalan, kekuatan
dan warna
Klasifikasi berdasarkan bentuk
Bentuk paving blcok beton terkunci secara garis besar terbagi atas 2 macam, yaitu
block beton terkunci bentuk segi empat dan segi banyak. Dari segi permukaan atas,
semua block beton terkunci harus berpinggul dan pada tepi susunan block terkunci
biasanya ditutup dengan pasak yang berbentuk topi uskup.
Klasifikasi berdasarkan ketebalan
Ketebalan block beton terkunci ada 3 macam yaitu
a. ketebalan 60 mm;
b. ketebalan 80 mm;
c. ketebalan 100 mm.
Pemilihan bentuk dan ketebalan dalam pemakaian harus disesuaikan dengan rencana
penggunaannya, dalam hal ini juga harus diperhatikan kuat tekan block tersebut.
Klasifikasi berdasarkan kekuatan
Pembagian kelas paving block beton berdasarkan mutu betonnya adalah :
a. mutu beton fc 37,35 MPa
b. mutu beton fc 27,00 MPa
Klasifikasi berdasarkan warna
Warna yang tersedia dilapangan antara lain abu-abu, hitam, dan merah. Bloak yang
berwarna kecuali untuk menambah keindahan juga dapat digunakan untuk memberi
batas pada perkerasan seperti tempat parkir, tali air, dan lain-lain.
Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan pemasangan paving blok dibagi dalam beberapa tahap, seperti dibawah
ini :
Pekerjaan Persiapan
1.1 Pemeriksaan Pondasi
Sebelum pelaksanaan pemasangan paving bloak perlu dilakukan pemeriksaan terhadap
pondasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
Permukaaan pondasi yang berhubungan dengan pasir alas harus rata, tidak
bergelombang dan rapat; pasir alas tidak boleh digunakan untuk memperbaiki
ketidak-sempurnaan pondasi.
Permukaan pondasi untuk jalan kendaraan harus mempunyai kemiringan 2,5% untuk
trotoar 2%
Lebar pondasi harus cukup sampai dibawah beton pembatas atau penyokong
Pemasangan Pola.
Pemasangan baris pertama harus dijaga dengan hati-hati. Untuk membentuk pola
yang baik, unit paving blok harus mengikuti benang pembantu dengan sudut yang tepat
terhadap beton pembatas. Lubang-lubang pinggir kemudian diisi dengan pemadatan. Bila
pemasangan dari dua arah tidak dapat dihindarkan atau karena pola harus
dipertahankanpada tikungan, terutama pada penggunaan pola tulang ikan, maka sudut
pada pola pertemuan atau perubahan sudut diberi pembatas dengan pola susun bata
melintang.Pola Pemasangan Paving BlockPola pemasangan paving block disesuaikan dengan
tujuan penggunannya. Pola yang umum dipergunakan ialah susun bata ( strecher)
, anyaman tikar ( basket wave ), tulang ikan ( herring bone ), untuk perkerasan jalan
diutamakan penggunaan pola tulang ikan karena mempunyai daya penguncian yang lebih
baik
CONTOH POLA :
III.PERATURAN PENUTUP
III.1 Harus diperhatikan betul oleh Penyedia Jasa segala pekerjaan angkutan bahan-bahan,
puing-puing bekas pekerjaan dan pembersihan setelah pekerjaan selesai.
III.2 Segala peraturan yang tercantum dalam bestek ini dan gambar-gambar serta risalah
Aanwijzing merupakan lampiran dari Kontrak yang tidak dapat dipisahkan dan
merupakan satu kesatuan, untuk hal ini Penyedia Jasa dianggap mengerti.
III.3 Penyedia Jasa diharuskan mengikuti peraturan dari Departemen Tenaga Kerja untuk
mengatur upah para buruhnya.
III.4 Peraturan ini sebagai pedoman dari pelaksanaan pembangunan dan sebagai landasan
kontrak. Dengan sendirinya hasilnya akan tergantung pada pelaksanaannya.
Depok, 2015
Pejabat Pembuat Komitmen
Bidang Jalan Lingkungan
Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air
Kota Depok