Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN TEORITIS
4
5
2.2 Safelight
Safelight adalah Alat yang membantu penerangan dalam kamar gelap
radiologi yaitu sebuah lampu berdaya watt kecil yang dibungkus dengan filter
biasanya berwarna merah zaitun. Safelight berfungsi untuk menerangi ruangan
gelap atau darkroom pada saat melakukan prosesing film radiografi. Sehingga jika
ada cahaya atau penerangan kecuali dari safelight maka gambaran radiograf akan
timbul gambaran fog. Mengingat tidak kalah pentingnya safelight ini dengan
peralatan radiografi lain. Maka, perlu diadakan penanganan khusus terhadap
pengujian safelight. Tujuan pengujian safelight adalah untuk mengetahui apakah
safelight yang digunakan sebagai penerangan khusus di kamar gelap itu aman atau
tidak. Selain itu untuk menentukan waktu maksimal penanganan film yang aman
di bawah paparan safelight tanpa menimbulkan fog berlebih sehingga tidak
mengurangi kualitas gambar radiografi. Didalam kamar gelap ada dua jenis
penerangan yaitu:
1. Penerangan Umum yaitu berupa lampu pijar/lampu neon yang berguna
untuk membantu membersihkan kamar gelap, mengatur dan merawat
aksesoris di dalamnya.
2. Penerangan khusus yaitu safelight sebagai pembantu penerangan dalam
kamar gelap dan membantu mengontrol proses pengolahan film. Ada dua
6
b. Indirect safelight
Safelight ini memberikan penerangan secara umum pada kamar gelap,
pada safelight ini cahaya lampu mengarah ke langit-langit, yang
kemudian cahaya akan dipantulkan ke seluruh ruangan. Untuk itu,
maka langit-langit di kamar gelap sebaiknya dicat dengan warna putih
atau bahan yang mudah memantulkan cahaya agar pantulan cahaya
optimal. Safelight ini digantung pada ketinggian 2,1 m di atas lantai
untuk mencegah agar tidak terkena kepala petugas saat bekerja di
kamar gelap.
7
2.4 Densitas
Pengertian densitas adalah kerapatan, akan tetapi pada radiografi sering
dihubungkan dengan derajat kehitaman film. Densitas merupakan parameter
radiografi yang mudah untuk dinilai. Densitas yang baik adalah yang mampu
menggambarkan struktur anatomi yang dapat dilihat oleh mata.Mata manusia
hanya mampu melihat densitas dalam rentang 0,25-2,5 (RR.Charlton,1992:186).
Densitas radiografi adalah derajat kehitaman dari perak metal hitam yang tersisa
dalam emulsi.
Setiap film yang diproduksi oleh pabrik akan memiliki expired date
tertentu, biasanya satu tahun dari waktu produksi. Film yang digunakan
setelah melewati expired date akan menyebabkan film bertambah
densitasnya. Hal ini dipengaruhi oleh radiasi alam yang mungkin masuk
kedalam tempat penyimpanan film. Penambahan densitas ini membuat
gambaran pada film tampak seperti kabut hitam saat film diproses
meskipun tanpa di eksposi oleh sinar-x terlebih dahulu.
2. Light fog
Light fog adalah fog yang terjadi karena adanya eksposi oleh cahaya yang
berasal dari safelight. Safelight memiliki sifat yang aman terhadap emulsi
film tetapi bagaimanapun juga cahaya safelight akan mengakibatkan fog
jika waktu kontak antara cahaya safelight dengan film tergolong lama.
Secara spesifik penyebab light fog adalah sebagai berikut:
a. Kesalahan warna safelight.
b. Filter bocor / cahaya safelight terlalu kuat.
c. Film terlalu lama terkena cahaya safelight.
d. Jarak safelight terlalu dekat dengan film.
3. Radiation fog
Radiation fog adalah fog yang disebabkan karena film berinteraksi dengan
radiasi. Radiasi bisa berasal dari sinar-x, bahan-bahan radioaktif dan juga
radiasi alam. Radiasi yang berinteraksi dengan film akan menyebabkan
densitas film bertambah. Radiasi bisa berinteraksi dengan film
dikarenakan kurangnya proteksi radiasi pada tempat penyimpanan film.
Tempat penyimpanan film biasanya dekat sekali dengan kamar
pemeriksaan dimana kamar pemeriksaan tersebut terdapat pesawat sinar-x.
Untuk mencegah supaya hal ini tidak terjadi maka box film dalam keadaan
rapat sehingga tidak ada cahaya yang masuk sedikitpun kedalam box film.
Kemudian pastikan pintu dan dinding kamar gelap tempat biasa film
disimpan, telah dilapisi dengan Pb 2 mm sebagai proteksi radiasi.
4. Oksigen fog
Oksigen fog adalah fog yang disebabkan karena interaksi film dengan
oksigen di udara bebas. Saat dilakukan inspeksi, film akan diangkat keluar
13
dari tangki developer. Saat keluar dari developer, permukaan film masih
basah oleh cairan developer. Akibatnya developer yang berada
dipermukaan film akan berinteraksi dengan udara bebas terutama oksigen.
Oksigen akan mengoksidasi developer yang menempel pada permukaan
film. Akibat oksidasi ini akan menyebabkan film bertambah densitasnya
dan film mengalami fog. Untuk mencegah supaya hal ini tidak terjadi,
maka saat melakukan inspeksi sebaiknya tidak terlalu lama, meskipun
tidak menggunakan safelight saat melakukan inspeksi.
5. Chemical fog
Chemical fog adalah fog yang dihasilkan karena faktor kimia yang berada
di dalam cairan developer saat dilakukan pengolahan film. Secara spesifik
chemical fog diakibatkan oleh :
a. Film terlalu lama didalam cairan pembangkit.
b. Kesalahan komposisi cairan pembangkit.
c. Terkontaminasinya cairan pembangkit dengan bahan lain.
6. Back scatter fog
Back scatter fog adalah fog yang dihasilkan oleh radiasi hambur. Radiasi
hambur yang masih cukup besar masih bisa menyebabkan kehitaman pada
film. Pada beberapa pemeriksaan, kaset dibagi menjadi dua. Untuk
membagi kedua kaset ini biasanya hanya digunakan lampu kolimator
untuk membatasi lapangan penyinaran. Jika pesawat sinar-x yang
digunakan masih sangat bagus keluar berkasnya, maka pembagian ini akan
tergambar sempurna artinya tidak ada bagian lain yang bertambah
kehitamannya akibat radiasi hambur. Namun jika pesawat sinar-x yang
digunakan sudah tidak bagus lagi keluaran berkasnya, maka pasti akan
muncul penambahan kehitaman pada gambaran disebelahnya akibat
radiasi hambur. Untuk menghindari hal tersebut terjadi, jika harus
menggunakan kV yang tinggi pada pemeriksaan maka gunakanlah grid
diatas kaset yang fungsinya menyerap radiasi hambur. Kemudian jika kV
yang digunakan kecil, namun pesawat sinar-x keluaran berkasnya sudah
tidak bagus lagi maka gunakan penutup yang terbuat dari Pb 2mm untuk
membatasi lapangan penyinaran pada daerah sebelahnya.
14
7. Dechroic fog
Dechroic fog adalah fog yang dihasilkan akibat interaksi dari
developer dengan fixer pada film. Hal ini terjadi karena proses rinsing
tidak dilakukan dengan waktu yang cukup. Sebagaimana telah diketahui
bahwa cairan developer bersifat basa dan fixer bersifat asam. Untuk
menghindari interaksi langsung antara asam dan basa ini, film dibilas
dengan air ditangki rinsing. Pembilasan ini bertujuan untuk
menghilangkan developer dari permukaan film ketika hendak dimasukkan
kedalam fixer yang bersifat asam. Interaksi langsung antara developer dan
fixer akan mengakibatkan film mengalami fog.
Untuk mencegah supaya hal ini tidak terjadi maka lakukan rinsing
dengan waktu yang cukup sehingga benar-benar yakin bahwa cairan
developer sudah tidak ada dipermukaan film atau setidaknya berkurang
banyak. Kemudiaan untuk menjaga agar proses rinsing berjalan baik,
pastikan air yang berada didalam tangki tetap bersih.
8. Artefact
Artefact adalah kesalahan pengolahan film yang membentuk
bayangan putih pada film setelah diproses. Artefact biasanya terjadi karena
permukaan IS yang tidak bersih.Permukaan IS mungkin tanpa sengaja
terdapat tetesan air, serpihan pasir atau serpihan kertas. Akibat hal-hal
tersebut maka pendaran yang dihasilkan oleh IS akan tertahan sehingga
sedikit pendaran cahaya yang sampai ke film.
Untuk mencegah supaya hal ini tidak terjadi, maka pastikan IS
selalu dirawat dengan frekuensi yang sudah ditentukan. Namun untuk
lebih meyakinkan dalam penggunaan IS, sebaiknya lihat terlebih dahulu
permukaan IS untuk memastikan bahwa tidak ada tetesan air, serpihan
pasir atau serpihan kertas yang menempel pada permukaan IS.
9. Streaking
Streaking adalah jalur atau coretan yang terdapat pada film. Gambaran
streaking bisa berbentuk jalur berwarna hitam atau bisa berbentuk jalur
seperti berminyak pada permukaan film yang bisa dilihat saat film
dimiringkan. Penyebab streaking adalah sebagai berikut :
15
2.5 Densitometer
Densitometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat
kehitaman suatu titik pada sebuah film radiografi. Densitometer sangat diperlukan
untuk menghasilkan citra radiografi yang berkualitas baik. Densitometer
merupakan alat yang penting bagi operator radiografi karena dapat membantu
menghasilkan citra yang berkualitas sehingga mempermudah dokter dalam
menginterpretasikan citra tersebut dengan baik. Alat ini juga penting untuk
membantu operator dalam mencari metode paling efektif dan aman dalam proses
pemaparan radiasi untuk menghasilkan citra yang baik. Pada gilirannya, pasien
yang akan sangat diuntungkan karena tidak mendapat pemaparan radiasi yang
berlebihan.
17
Pada gambaran radiograf, nilai densitas bervariasi mulai dari 0,2 pada
bagian yang transparan s/d 3,5 atau 4 pada bagian yang paling gelap. Daerah abu-
abu yang merupakan daerah yang paling sering digunakan mempunyai densitas
mendekati 1. Seperti yang ditanyatan diatas bahwa nilai densitas bervariasi dari
19
nilai dari mulai 0,2 sampai dengan 4. Nilai paling bawah tidak bisa sampai 0
dikarenakan terdapatnya basic fog pada masing-masing film.
Seperti sudah diketahui bersama bahwa basic fogakan menyebabkan
adanya densitas yang telah dibentuk meskipun film belum dieksposi. Nilai
tertinggi yang bisa dicapai oleh sebuah film bisa sampai 4 jika film memiliki
kehitaman sempurna, namun biasanya film pada radiografi jarang yang
densitasnya mencapai 4.Nilai densitas yang bisa membentuk gambaran pada film
dan bisa dilihat oleh mata biasa disebut dengan usefull density. Nilai usefull
density berkisar antara 0,25 - 2. Pada kurva karakteristik, nilai usefull density
berada pada daerah staright line portion atau daerah yang lurus pada kurva
karakteristik.