Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
3
Pada setiap tindak kejahatan terdapat banyak cara untuk melakukannya.
Termasuk dalam kejahatan pemalsuan dokumen dan tanda tangan, pelakunya
melakukan berbagai cara dalam melaksanakan tindak kejahatannya. Dalam
kriminologi, setiap tindak kejahatan, walaupun memiliki tingkat variasi yang tinggi,
namun akan selalu ada pola dan teknik yang akan muncul jika kejahatannya terus
berulang. Setiap tindakan kejahatan, lambat laun akan memunculkan pola pengulangan
yang bisa dipelajari sebagai pencegahan. Pola dan teknik kejahatan yang selalu muncul
berulang ulang, juga umum dikenal sebagai modus operandi.
5
Dokumen dan surat surat tanah yang berbentuk sertifikat merupakan produk dari
lembaga resmi yang mengeluarkannya. Sertifikat tanah di Indonesia, dikeluarkan oleh
instansi Badan Pertanahan Nasional atau BPN. Dalam setiap dokumen resmi yang
dikeluarkan BPN, terdapat tanda tanda atau ciri khas yang memiliki identitas tersendiri
supaya sulit dipalsukan. Kerahasiaan dan keaslian dalam dokumen resmi BPN, dijaga
kualitasnya melalui pengamanan khusus yang terdapat di dalam dokumen tersebut. Bisa
dalam bentuk penggunaan kertas khusus, pita pengaman, penggunaaan tinta khusus, dan
lain sebagainya. Fungsi dari berbagai jenis pengaman ini adalah untuk mencegah
terjadinya kejahatan pemalsuan terhadap dokumen terkait. Sehingga, ketika terjadi
suatu kecurigaan atas sertifikat tanah yang diduga palsu, dapat dianalisa dengan cara
dibandingkan dengan dokumen asli yang memiliki standar pengamanan tersebut.
Pelaku sindikat tanah biasanya akan pura pura membeli tanah yang diketahui
melalui surat kabar atau informasi lainnya. Awalnya, pelaku akan datang kepada korban
untuk berpura pura membeli, dan kemudian akan meminta izin untuk meminjam surat
tanah supaya bisa difoto kopi, dengan alasan supaya bisa dipelajari lebih lanjut.
Padahal, foto kopi surat tanah tersebut nantinya akan digunakan untuk diduplikasi,
dipalsukan tanda tangannya, dan akan digunakan untuk melakukan tindak kejahatan
penipuan. Pelaku akan mempelajari bentuk tanda tangan yang tertera pada sertifikat
tanah tersebut, mempelajari bentuk cap dan stempel, agar nantinya bisa dipalsukan
dengan mudah.
6
supaya seolah olah sudah terjadi transaksi jual beli dengan pemilik lama. Bisa juga
dipakai sebagai jaminan kepada pihak Bank, untuk peminjaman uang dan kredit.
Bahkan juga dipakai untuk menipu pembeli tanah agar menyangka sertifikat tanah
tersebut sah dan asli, yang nantinya bisa berujung sengketa dengan pemilik tanah yang
sah. Untuk itu masyarakat maupun instansi keuangan, perlu secara teliti memeriksa
keaslian suatu dokumen dan sertifikat tanah sebelum melakukan transaksi. Biasanya
kejahatan pemalsuan dokumen yang berkaitan dengan tanah, terjadi karena korban tidak
teliti dalam memeriksa secara seksama sertifikat tersebut. Oleh karena itu, penting
sekali untuk mengkonfirmasi keaslian sertifikat tanah kepada instansi yang
mengeluarkannya, dan tidak sembarangan memberikan sertifikat untuk difoto kopi, agar
memperkecil kemungkinan terjadinya tindak kejahatan.
Ijazah, yang merupakan tanda bukti atas suatu penyelesaian jenjang pendidikan,
merupakan barang berharga bagi pemiliknya. Ijazah dapat digunakan oleh pemiliknya
untuk berbagai keperluan; sebagai syarat untuk memperoleh pekerjaan, atau sebagai
syarat untuk melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Ijazah juga
digunakan untuk meningkatkan kredibilitas intelektual dan keahlian seseorang. Akan
menjadi suatu persoalan serius, ketika seseorang yang tidak memiliki keahlian atau
pengetahuan tertentu, memiliki ijazah yang menyatakan ia ahli di bidang tersebut.
Ada dua pola modus yang dipakai dalam pemalsuan tanda tangan ijazah.
Pertama adalah, pelaku menggunakan dokumen atau surat yang asli, namun isinya
dipalsukan. Biasanya pelaku menuliskan nilai (seperti nilai ujian, atau nilai kelulusan)
7
yang bukan sebenarnya, dan kemudian memalsukan tanda tangan pejabat yang
berwenang. Hal ini dimaksudkan agar seolah olah pemilik ijazah memiliki kredibilitas
yang tinggi terhadap status pendidikannya. Selain itu, modus kedua adalah memalsukan
seluruh dokumen, termasuk jenis kertas dari dokumen itu sendiri. Biasanya pola ini
dilakukan oleh sindikat pemalsu dokumen yang sudah profesional. Mereka membuat
dokumen yang bentuknya sangat mirip dengan yang asli, termasuk bentuk tanda tangan
pejabat yang berwenang dalam ijazah tersebut. Untuk mencegah berhasilnya tindak
kejahatan ini, perlu mengkonfirmasi kepada instansi yang mengeluarkan dokumen
tersebut. Konfirmasi bisa dengan cara menanyakan keaslian dokumen dan tanda tangan,
maupun dengan mengecek registrasi pada dokumen tersebut.
Kartu dan dokumen identitas seperti KTP, paspor, maupun Kartu Keluarga,
seringkali dipalsukan untuk tindak kejahatan. Mulai dari kejahatan penipuan, seperti
peminjaman uang, pengajuan kartu kredit, maupun untuk kejahatan politis seperti dalam
kasus pemilihan umum dan pemilihan gubernur. Modus kejahatan pemalsuan kartu
identitas biasanya dilakukan oleh sindikat. Jarang sekali pelaku pemalsuan kartu
identitas ini dilakukan seorang diri. Sindikat ini nantinya akan menjual kartu identitas
kepada masyarakat umum yang membutuhkannya.
Jenis surat berharga yang juga sering dipalsukan adalah surat kuasa, surat
perintah dan surat waris. Modus yang dilakukan pelaku biasanya adalah dengan
memalsukan isi surat tersebut, dan kemudian memalsukan tanda tangan pihak yang
memberikan kuasa. Perkara ini terlihat sepele, namun permasalahan menjadi semakin
rumit ketika pihak yang memberikan kuasa sudah meninggal. Karena akan menjadi sulit
untuk mengkonfirmasi keaslian isi surat tersebut kepada pemberi kuasa. Hal ini biasa
terjadi pada surat kuasa dan surat waris. Untuk mencegah kejahatan pemalsuan tanda
tangan pada surat surat jenis ini, bisa dilakukan dengan menggunakan saksi pada saat
surat dibuat. Adanya saksi yang ikut menanda tangani proses ketika surat dibuat, akan
mempersulit pelaku untuk memalsukan surat tersebut. Karena apabila pelaku ingin
memalsukannya, maka ia terpaksa memalsukan pula tanda tangan para saksi. Untuk itu
9
sebaiknya gunakanlah lebih dari dua saksi, untuk memperkuat legitimasi dari isi surat
tersebut.
Tabel di bawah ini menunjukkan beberapa fitur yang dapat diadaptasi dari
graphology dan graphometry untuk verifikasi tanda tangan.
Pada dasarnya, pelaku pemalsuan tanda tangan atau forger, dibagi menjadi 3 tipe:
2. Tipe yang kedua adalah Forger Amatir. Bentuk tanda tangan palsu yang
dihasilkan oleh para amatir ini, umumnya akan lebih berantakan dan kurang
terkonsep. Sangat berbeda dengan hasil pemalsuan dari profesional forger yang
lebih rapih dan terlatih dalam pembuatannya. Para FDE (Forensic Document
Examiner istilah untuk individu yang bekerja di bidang forensik tulisan) akan
lebih mudah mendeteksi pemalsuan tanda tangan yang dihasilkan oleh forger
amatir, karena adanya perbedaan kualitas yang cenderung buruk. Forger amatir
ini seringkali mencuri cek dan dokumen dokumen berharga, untuk nantinya
diberi tanda tangan palsu diatasnya. Walaupun mereka yang melakukan
tindakannya secara berkala, namun mereka tidak terlatih seperti profesional
forger. Sehingga para amatir ini umumnya hanya berani memalsukan tanda
tangan yang bentuknya simpel dan mudah untuk ditiru. Mereka akan kesulitan
dalam meniru tanda tangan yang bentuknya sulit dan kompleks. Dalam
mengimitasi suatu tanda tangan, mereka cenderung akan lebih mengutamakan
bentuk supaya semirip mungkin, tapi mengesampingkan kualitas dan kecepatan
dari tanda tangan. Motif tindakan dari para forger amatir ini adalah mencari
keuntungan ekonomi, namun tindakannya tidak dilakukan secara teroganisir dan
tidak terlatih seperti para profesional forger. Forger amatir seperti ini banyak
ditemukan pada kasus pemalsuan tanda tangan di ranah perbankan
3. Tipe ketiga, yaitu Opportunist Forger, pada dasarnya tidak jauh berbeda
dengan para forger amatir. Hanya saja, forger amatir melakukan pemalsuan
karena memang sudah ada niat sejak awal untuk melakukan tindak kejahatan.
Sedangkan forger oportunis, melakukan pemalsuan karena ada situasi yang
secara tidak sengaja dapat menguntungkan mereka. Mungkin awalnya mereka
tidak berniat melakukan kejahatan, namun karena ada situasi tertentu, akhirnya
12
mereka terdorong untuk memalsukan tanda tangan supaya mendapatkan
keuntungan. Umumnya pelaku dalam kasus seperti ini terjadi dalam ranah
hubungan keluarga ataupun hubungan kerja. Contohnya dalam kasus surat
wasiat yang melibatkan sejumlah nama dalam suatu keluarga besar. Seringkali
ada salah satu anggota keluarga yang berani memalsukan tanda tangan dalam
surat wasiat, karena ia melihat lemahnya posisi anggota keluarga lain dalam hak
warisnya. Situasi seperti ini kemudian dimanfaatkan olehnya untuk memalsukan
tanda tangan pemberi waris, agar seluruh warisan berada di tangannya. Namun,
para forger oportunis tidak hanya bisa terjadi dalam ranah hubungan keluarga.
Dalam ranah hubungan pekerjaan juga seringkali terjadi, terutama yang
berkaitan dengan surat kuasa dan surat perintah. Dari segi motif, forger
oportunis ini ingin memanfaatkan situasi yang ada untuk mencari keuntungan
demi kepentingan pribadinya. Karena para forger oportunis ini biasanya tidak
pernah memalsukan tanda tangan sebelumnya, maka kualitas imitasi tanda
tangan yang mereka hasilkan pun akan seburuk para forger amatir. Imitasi tanda
tangan mereka hanya akan mengutamakan bentuk yang semirip mungkin,
sehingga akan membuatnya secara perlahan karena adanya keragu raguan.
Pembuatan tanda tangan yang perlahan, tentu akan menghasilkan kualitas garis
yang lebih buruk dibanding tanda tangan asli yang dibuat secara cepat dan
yakin.
B. Sidik Jari
1. Pengertian
Sidik jari (bahasa Inggris: fingerprint) adalah hasil reproduksi tapak jari baik
yang sengaja diambil, dicapkan dengan tinta, maupun bekas yang ditinggalkan pada
benda karena pernah tersentuh kulit telapak tangan atau kaki. Kulit telapak adalah kulit
pada bagian telapak tangan mulai dari pangkal pergelangan sampai kesemua ujung jari,
dan kulit bagian dari telapak kaki mulai dari tumit sampai ke ujung jari yang mana pada
daerah tersebut terdapat garis halus menonjol yang keluar satu sama lain yang
dipisahkan oleh celah atau alur yang membentuk struktur tertentu.
14
Poppeck dipindahkan ke bagian logistik karena bidang daktiloskopi diambil alih oleh
Jepang.
Akhir tahun 1950 Gustav Poppeck yang sudah pindah menjadi warganegara
Belanda sejak tahun 1932 karena alasan keamanan masa itu dipensiunkan oleh
pemerintahan Indonesia karena bukan bangsa Indonesia. Gustav Poppeck bersama
istrinya Sara Elizabeth Font yang berkebangsaan Indonesia (ibu : Manado, ayah:
Spanyol) di"pulangkan" ke negeri Belanda akhir tahun 1950.
Pada awal tahun 1952 Gustav Poppeck kembali ke Indonesia dan atas pilihan
dan kecintaannya pada Indonesia menjadi warganegara Indonesia. Menetap di Jakarta
dan diminta untuk menjadi asisten Jaksa Agung Meester Suprapto dan pada usianya
yang ke 72 tahun Gustav Poppeck mengundurkan diri karena mengalami gagal operasi
pada kedua matanya. Gustav Poppeck dan Sara Elizabeth Font dikaruniakan dua anak:
penyanyi seriosa legendaris Indonesia Rose Pandanwangi dan Frits Sariako Poppeck.
Gustav Poppeck meninggal pada Februari 1966, di usia ke 74 tahun dimakamkan di
pemakaman Menteng Pulo dan tahun bulan Juli tahun 2005 bersama dengan Sarah
Poppeck Font dan menantunya pelukis maestro Indonesia S. Sudjojono dipindahkan ke
Pemakaman Pondok Rangon, Cibubur, Jawa Barat. (Sumber: Rose Pandanwangi, putri
Gustav Poppeck, ditulis oleh Wicky S, cucu Gustav Poppeck)
16
BAB II
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
18
Cara mengidentifikasi pemalsuan dokumen
(tanda tangan dan sidik jari)
MAKALAH
19
Disusun Oleh :
Kelompok V
20
Penulis sadar bahwa dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan oleh karena
itu penulis mengharapkan masukan, saran, kritik untuk perbaikan dan penyempurnaan
di kemudian hari.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan nilai tambah dan
bermanfaat.
DAFTARiISI
Halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
1. TANDA TANGAN ................................................................................... 1
A. Pemalsuan Tanda Tangan...........................................................
B. Identifikasi Dokumen Otentik.....................................................
21
A. Pengertian ...............................................................................
..................................................................................................
14
B. Sidik jari Untuk Identifikasi ....................................................
..................................................................................................
14
C. Sejarah Sidik Jari di Indonesia ................................................
..................................................................................................
14
D. Fungsi Sidik jari ......................................................................
..................................................................................................
16
E. Pola Dasar Sidik Jari ...............................................................
..................................................................................................
16
ii
22