Вы находитесь на странице: 1из 8

I.A.

JUDUL PENELITIAN
Identifikasi Struktur Pasar Dan Implikasinya Terhadap Pembentukan
Harga
B. NAMA PENULIS
Winda Wahyu Widyasari (Universitas Brawijaya Malang)
C. NAMA JUDUL
Studi Kasus Pada Sentra Industri Keripik Tempe Sanan Malang

II. LATAR BELAKANG MASALAH


UKM merupakan salah satu sektor usaha yang memberikan
sumbangan besar bagi perekonomian tertentu dalam penyerapan
tenaga kerja. Jadi dapat dikatakan adanya UKM merupakan peran
penting dalam perekonomian nasional. Sebab, selain membuka
peluang usaha UKM juga dapat meminimalisir pengangguran. UKM
juga dapat menciptakan lapangan kerja baru yang dapat mendukung
pendapatan rumah tangga, sehingga UKM juga memerlukan perhatian
khusus dan perlu dijaga eksistensinya, UKM juga dituntut untuk
mempunyai daya saing tinggi di tengah persaingan pasar yang begitu
dekat. Dalam krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia, UKM ternyata
mampu bertahan dibandingkan perusahaan-perusahaan lain yang
memiliki skala besar. Manfaat UKM yang cukup besar juga dirasakan
oleh masyarakat khususnya bagi pemerintah itu sendiri.
Selain itu dalam memulai usaha ini juga tidak terlalu susah
karena modal yang diperlukan juga tidak terlalu besar, apalagi UKM
juga dikenal sebagai industri yang kuat bertahan dalam krisis ekonomi
yang terjadi di Indonesia beberapa waktu lalu, UKM ternyata mampu
bertahan dibandingkan perusahaan-perusahaan lain yang memiliki
skala besar.
Salah satu UKM yang sampai sekarang banyak diminati adalah
Industri Kripik Tempe Sanan. Sanan merupakan salah satu daerah UKM
di Kota Malang yang perekonomiannya berkembang pesat karena
usaha keripik tempenya. Apalagi Sanan merupakan pusat oleh-oleh
khas Malang yang banyak diminati oleh masyarakat luar kota yang
datang ke Malang. Di sana terdapat banyak sekali home industry
tempe yang masih tradisional. Hampir seluruh penduduk kampung
Sanan menyulap rumah mereka menjadi sebuah took keripik tempe,
bahkan Sentra Industri Kripik Tempe Sana merupakan salah satu
contoh UKM yang sampai sekarang masih terjaga eksistensinya. Hal ini
yang membuat UKM di daerah Sanan berbeda dengan UKM yang lain,
walaupun jenis barang yang dijual sama yakni kripik tempe dan
jaraknya berdekatan, akan tetapi para pedagang di daerah Sanan
tersebut masih bisa mempertahankan perkembangan usahanya.
Tentunya dalam hal ini pembentukan harga memiliki peran yang
sangat penting didalamnya, bagaimana mekanisme harga di dalam
usaha tersebut dan harga para pesaing terbentuk sehingga nantinya
mereka tetap dapat menarik minat konsumen serta mempertahankan
para pelanggannya. Maka untuk mengetahui itu semua diperlukan
identifkasi struktur pasar di dalamnya, serta tentang bagaimana
struktur pasar tersebut dapat berimplikasi terhadap proses
terbentuknya harga, sehingga mereka bisa tetap mempertahankan
perkembangan usahanya.

III. TUJUAN PENELITIAN


Untuk mengetahui bagaimana mekanisme harga di dalam usaha
tersebut dan harga para pesaing terbentuk sehingga nantinya mereka
tetap menarik minat konsumen serta mempertahankan para
pelanggannya.
Untuk itu disini peneliti akan mengamati bagaimana identifikasi
struktur pasar dan implikasinya terhadap pembentukan harga (Studi
Kasus Pada Sentra Industri Kripik Tempe Sanan Malang).

IV. METODE PENELITIAN


- Jenis / Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif, yang
maksudnya untuk memahami fenomena tentang tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan dan lain sebagainya (Moelong, 2004). Pendekatan penelitian
yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah pendekatan
fenomenologis.
- Metode Pengambilan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Data primer merupakan data yang langsung didapatkan dari sumbere
informasi tersebut, yang didapat dari wawancara dan dokumentasi
yang dilakukan sendiri oleh peneliti dan sumber atau informan. Untuk
teknik pengumpulan data ini peneliti menggunakan wawancara dan
observasi. Wawancara dan observasi sangat penting dilakukan karena
dengan begitu peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam
tentang partisipan dalam menjelaskan situasi fenomena yang terjadi
serta untuk memahami, mencari jawab dan mendapatkan informasi
yang dapat membantu penulis untuk dapat menyelesaikan penelitian
ini.
- Metode Analisis Data
Tahap terakhir setelah informasi diperoleh adalah informasi-informasi
tersebut di uji atas keabsahan dan kereliabelannya. Pengujian
keabsahan data akan dilakukan dengan menggunakan triangulasi
sumber, yaitu dengan mengecek data yang telah diperoleh dari
beberapa sumber. Pengecekan data dapat dengan metode
pengumpulan data yang berbeda (wawancara dan observasi) maupun
dengan informan pendukung. Kemudian membandingkan antara data
hasil pengamatan dengan wawancara terhadap beberapa pengusaha
keripik tempe Sanan serta informan pendukung yang mampu
menjawab serta memberikan informasi yang nantinya mampu
memunculkan kejadian di balik fenomena yang terjadi pada struktur
pasar dan implikasinya terhadap pembentukan harga keripik tempe di
Sentra Industri Keripik Tempe Sanan Malang.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN


Peneliti akan mengungkap mengenai bagaimana kegiatan yang ada
dalam Sentra Industri Kripik Tempe Sanan Malang, yaitu tentang
struktur pasar dan implikasinya terhadap pembentukan harga keripik
tempe. Kemudian akan dijelaskan lebih spesifik mengenai aspek-aspek
yang membentuk struktur pasar dan aspek-aspek yang berpengaruh
terhadap pembentukan harga di Sentra Industri Kripik Tempe Sanan.
- Identifikasi Struktur Pasar di Sentra Industri Keripik Tempe
Sanan
Bagian ini akan membahas mengenai ciri-ciri yang mengarah terhadap
struktur pasar yang terbentuk di Sentra Industri Keripik Tempe Sanan.
Berdasarkan ciri-ciri jenis barang yang dihasilkan, banyaknya para
penjual dan pembeli dalam kegiatan menghasilkan barang tersebut,
mudah tidaknya perusahaan baru menjalankan kegiatan untuk
memproduksi barang tersebut dan besarnya kekuasaan sesuatu
perusahaan dalam pasar, maka struktur pasar dalam perekonomian
dibedakan jadi 4 golongan yaitu: pasar persaingan sempurna, pasar
monopoli, pasar persaingan monopolistic dan pasar oligopoli.
- Mudah Tidaknya Suatu Perusahaan Masuk atau Keluar Dalam
Menjalankan Industri
Ketika tidak ada hambatan masuk dalam suatu industri maka akan
menarik perusahaan-perusahaan lain untuk masuk ke dalam industri
tersebut. Begitu pula sebaliknya ketika terdapat hambatan untuk
masuk ke dalam industri maka itu akan membatasi perusahaan yang
ingin masukke industri tersebut.
Dalam menjalankan usaha di Sentra Industri Kripik Tempe Sanan juga
dapat dikatakan relative mudah atau tidak ada hambatan yang dapat
menghalangi usaha tersebut. Walaupun dari beberapa ada yang
menggunakan ijin tapi bagi mereka itu bukanlah suatu kendala bagi
usaha mereka, ijin itu ditujukan kepada Dinas Kesehatan untuk produk
mereka.
- Jumlah Penjual dan Pembeli Dalam Suatu Industri
Bila kita melihat keadaan di Sanan, ternyata terdapat banyak penjual
dan pembeli, bukan hanya satu penjual atau pembeli. Banyaknya
penjual tersebut juga dikarenakan tidak adanya hambatan yang berarti
untuk memasuki pasar sehingga ini yang memicu orang-orang untuk
mendirikan usaha di Sanan.
- Perlunya Promosi atau Iklan Untuk Meningkatkan Produksi
Untuk mempromosikan usahanya beberapa pelaku usaha ada yang
menggunakan iklan ada juga yang tidak. Iklan yang digunakan ada
yang berupa melalui online, ada pula yang menggunakan baliho.
Sedangkan untuk para pelaku usaha yang tidak menggunakan iklan,
mereka mempercayakan kepada para pelanggannya sendiri-sendiri,
karena biasanya produk mereka dikenal melalui promosi yang
dilakukan pelanggan kepada teman-temannya ataupun saudaranya.
- Implikasi Terhadap Pembentukan Harga
Menurut Utaminingsih dalam Jurnal Keuangan dan Perbankan
(2006:16) pengambilan keputusan penetapan harga produk/jasa dalam
suatu perusahaan atau industry menjadi penentu strategi bersaing
guna memenangkan pasar. Keseimbangan harga biasanya dapat
dijelaskan dengan adanya permintaan (demand) dan penawaran
(supply), disini harga berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas
yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh
produsen. Dalam menetukan harga tersebut juga harus dilihat dari
beberapa aspek yang berpengaruh, yakni apakah dalam usaha
tersebut ada kerjasama dengan usaha serta bagaimanakah
persaingannya karena setiap pasar memiliki pengaruh yang berbeda-
beda terhadap suatu usaha.
- Sistem Persaingan Penjualan
Dalam mempertahankan perkembangan usahanya, para pedagan
keripik tempe di Sanan memiliki cara-cara tersendiri. Ada yang
menggunakan potongan harga seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, ada yang menerapkan sistem bandling, dan ada yang
pula yang tetap mempertahankan harga walaupun harga di sekitar
sudah naik namun mereka memiliki kiat tersendiri agar nantinya tidak
rugi. Salah satu cara persaingan penjualan yang digunakan oleh pelaku
usaha di Sanan adalah dengan menggunakan sistem bundling,
contohnya adalah dengan pembelian 10.000/3 jadi dengan pembelian
Rp 10.000 akan mendapat 3 bungkus keripik tempe, cara tersebut
dirasa berbeda dengan cara yang digunakan oleh took-toko lain, yang
biasanya menjual keripik tempe dengan harga yang berkisar Rp
5.000,00 Rp 6.000,00. Sistem pembelian seperti itu diharapkan
nantinya dapat menarik minat pembeli sehingga mereka tetap dapat
mempertahankan usahanya.
- Mempertahankan Kualitas Produk
Pada umumnya konsumen selalu selektif dalam membeli suatu produk,
selain harga biasanya kualitas juga menjadi pertimbangan konsumen
dalam memilih suatu produk. Hal ini pulalah yang menyebabkan
sebagian besar pelaku usaha di Sanan tetap mempertahankan
kualitasnya. Dengan mempertahankan kualitas produknya maka
mereka akan dapat menjaga kepercayaan konsumen.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


- KESIMPULAN
1. Struktur Pasar Pada Sentra Industri Keripik Tempe Sanan:
Jika melihat dari ciri-ciri pasar yang ada di Sentra Industri Keripik
Tempe Sanan dimana tidak ada kesulitan berarti dalam memasuki
pasar, banyaknya penjual dan pembeli, jenis barang yang dijual yaitu
diferensiasi produk, tidak ada kerjasama antar pelaku usahanya
kemudian beberapa usaha ada yang menggunakan iklan ada yang
tidak, dari ciri-ciri tersebut maka dapat dikatakan struktur pasar yang
ada di Sentra Industri Keripik Tempe Sanan lebih mengarah ke pasar
persaingan monopolistik.
2. Pembentukan Harga Yang Ada di Sentra Industri Keripik Tempe
Sanan:
Tidak ada kerjasama yang terjadi antara para pelaku usaha di Sentra
Industri Keripik Tempe Sanan, maka hal ini juga berimplikasi terhadap
pembentukan harga yang terjadi di Sanan, dimana pembentukan
harganya juga murni sendiri-sendiri tanpa ada kerja sama jadi setiap
pelaku usaha memiliki kekuasaan sendiri-sendiri untuk menentukan
harganya, hal ini juga ditunjukkan dengan tidak adanya pengaruh
dengan usaha lain dalam masalah pembentukan harga.
Tidak adanya hambatan masuk menyebabkan banyaknya jumlah
penjual yang ada di Sanan sehingga halini menyebabkan persaingan
harga yang ada di Sanan semakin kompetitif apalagi ditambah dengan
adanya diferensiasi produk yang ada di Sanan. Untuk mengatasi itu
maka semua para pelaku usaha memiliki cara sendiri untuk dapat
bersaing dengan para pelaku usaha lain, yaitu ada yang menggunakan
iklan, memberikan harga khusus kepada para pelanggan, ada yang
memberikan bonus namun yang terutama mereka tetap
mempertahankan kualitas produk mereka agar dapat menarik minat
konsumen.
- SARAN
Dari kesimpulan di atas maka dapat disarankan:
1. Karena tidak terdapat hambatan berarti untuk memasuki pasar maka
menyebabkan semakin banyaknya penjual yang ada di Sentra Industri
Kripik Tempe Sanan untuk itu para pelaku usaha diharapkan nantinya
tetap mempertahankan dan meningkatkan kualitas serta cita rasa
produk agar dapat menarik minaat pembeli, karena biasanya kualitas
menjadi bahan pertimbangan konsumen untuk membeli suatu barang.
2. Selain dari segi kualitas dan rasa perlu juga diperhatikan untuk
masalah pelayanan terhadap konsumen yang perlu ditingkatkan
karena hal ini akan dapat memberikan kenyamanan pada konsumen.
3. Pelaksanaan promosi perlu ditingkatkan dan dengan
mempertimbangkan biaya dan manfaat dari sarana promosi yang
dilakukan agar produk yang dihasilkan lebih diketahui oleh masyarakat
luas. Promisi bisa dilakukan juga melalui online.
4. Untuk para pedagang yang belum mendaftarkan ijin usaha ke Dinas
Kesehatan agar segera mendaftarkan produknya ke Dinas Kesehatan,
dengan adanya ijin dari Dinas Kesehatan maka itu akan menjadi poin
plus dari pelaku usaha untuk menarik minat konsumen karena tidak
sedikit para konsumen yang sangat selekfif untuk membeli suatu
produk. Selain itu dengan adanya ijin dari Dinas Kesehatan akan
memberikan rasa aman bagi konsumen.

VII. ABSTRAK JURNAL


Dalam rangka meningkatkan peran UKM, aspek mikro ekonomi juga
perlu diterapkan. Salah satunya pemikiran mengenai struktur pasar
dan pembentukan harganya. Dalam pemikiran level mikro neoklasik,
dijelaskan tentang bagaimana struktur pasar atau mekanisme pasar
(permintaan dan penawaran) dapat menjadi determinan dalam
pembentukan harga output dan pendapatan. Sanan merupakan salah
satu daerah UKM di Kota Malang yang perekonomiannya berkembang
pesat karena usaha keripik tempenya. Sampai sekarang para
pedagang di daerah Sanan tersebut masih bisa mempertahankan
perkembangan usahanya, dan bahkan beberapa dari mereka ada yang
semakin maju dalam pengembangan usahanya. Dalam hal ini
pembentukan harga memiliki peran yang sangat penting didalamnya,
bagaimana mekanisme harga di dalam usaha tersebut dan harga para
pesaing terbentuk sehingga nantinya mereka tetap dapat menarik
minat konsumen serta mempertahankan para pelanggannya. Maka
untuk mengetahui itu semua diperlukan identifikasi struktur pasar di
dalamnya, serta tentang bagaimana struktur pasar tersebut dapat
berimplikasi terhadap proses terbentuknya harga, sehingga mereka
bisa tetap mempertahankan perkembangan usahanya. Untuk itu disini
peneliti akan mengamati bagaimana identifikasi struktur pasar dan
implikasinya terhadap pembentukan harga (studi kasus pada Sentra
Industri Kripik Tempe Sanan Malang).
Kata kunci: Struktur pasar, harga, pembentukan harga

VII. REFERENSI
Bogdan, R, dan Taylor, S. 1993. Kualitatif Dasar-Dasar Penelitian.
Surabaya, Usaha Nasional.
Burhan, M. Umar. 2006. Konsep Dasar Teori Ekonomi Mikro. Malang :
BPFE Unibraw.
Burhan, Agus, Pudjiharjo dan Noer Sutjipto. 2011. Analisis Ekonomi
Terhadap Struktur, Perilaku,
Dan Kinerja pasar Pupuk di Jawa Timur (Kasus di Kabupaten
Lumajang dan Kabupaten Ngawi). Journal of Indonesian
Applied Economics Vol. 5 No. 1 Mei 2011, 68-92.

Burhan, Bungin. 2007. Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi,


Kebijakan Publik, Dan Ilmu Sosial lainnya. Jakarta :
Kencana.

Burhan, Bungin. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi


Metodologi Ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta :
Raja Grafindo Persada.

Case. Karl E dan Ray C. Fair. 2007. Prinsip-Prinsip Ekonomi. Jakarta :


Penerbit Erlangga

Hartono, Jogiyanto. 2005. Pasar Efisien Secara Keputusan. Jakarta. PT.


Gramedia Pustaka Umum.

Maulidah, Silviana. 2010. Struktur Pasar Minyak Kayu Putih (Studi


Kasus di Kecamatan Namlea
Kabupaten Buru-Maluku). Jurnal Manajemen Pemasaran
VOL. 5, NO. 1, April

2010: 9-13.

Meita Sari; Chresentia Shinta. 2011. Identifikasi Struktur Pasar dan


Persepsi Pelaku Industri

Rumahan Sangkar Burung Mengenai Kerjasama dan


Persaingan (Studi Kasus

Di Desa Kaumrejo Kecamatan Ngantang Kabupaten


Malang. Fakultas Ekonomi

Dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang.

Miles, Matthew B, dan Huberman, A Michael. 1984. Analisis Data


Kualitatif. Jakarta : UI Press.

Moeleng, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya.

Munir, Sahibul. 2008. Pengantar Mikroekonomi : Struktur Pasar. Modul


9. Fakultas

Ekonomi Mercubuana.

M. Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: CV.


Alfabeta.

Utaminigsih, Alifiulahatin. 2006. Analisis Pengambilan Keputusan


Penetapan Harga

Sebagai Penentu Strategi Bersaing di Perusahaan. Jurnal


Keuangan

Dan Perbankan Tahun X, NO. 1, Januari 2006.

Вам также может понравиться