Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
HUKUM BISNIS
OLEH :
B1B516081
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Peranan perbankan dalam suatu negara sangat dibutuhkan untuk mewujudkan situasi
ekonomi negara yang terbit dan dapat diatur oleh
POKOK PEMBAHASAN
TINJAUAN PUSTAKA
Apabila berbicara tentang Lembaga Keuangan Bank, ada dua istilah yang perlu
dijelaskan lebih dahulu, yaitu Perbankan dan Bank. Perbankan diatur dalam
Tahun 1998, perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank,
melaksanakan kegiatan usahanya. Pada angka (2) pasal tersebut ditentukan, bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
Berdasarkan definisi di atas, dapat dipahami bahwa pengertian perbankan itu lebih
a. Kelembagaan bank;
PEMBAHASAN
Bank Umum
Dari segi kepemilikannnya, Bank Umum dapat dibedakan lebih lajut sebagai berikut :
1.Bank Umum Milik Negara
Bank umum milik negara didirikan denngan undang-undang dimana seluruh modalnya
merupakan kekayaan negara. Sebelum lahirnya undang-undang Nomor 7 Tahun 1992
sebagimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, telah didirikan
bebrapa bank umum milik negara yaitu:
Bank Pembangunan Indonesia (BAPINDO), yang didirikan dengan peraturan
pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1960;
Bank Negara Indonesia 1946 (BNI 1946), yang didirikan dengan Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 1968;
Bank Dagang Negara (BDN), yang didirikan dengan Undang-Undang Nomor 18
Tahun 1968;
Bank Bumi Daya (BBD), yang didirikan dengan Undang-Undang Nomor 19
Tahun 1968;
Bank Tabnungan Negara (BTN), yang didirikan dengan Undang-Undang Nomor
20 Tahun 1968;
Bank Rakyat Indonesia (BRI), ynag didirikan dengan Undang-Undang Nomor 21
Tahun 1968;
Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 19992, kemudian diubah dengan
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998,bentuk hukum dari bank-banku umum milik
negara itu harus menyesuaikan diri dengan bentuk hukum bank yang telah diatur
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998. Penyesuaian bentuk bank milik negara itu
menjadi perusahaan persero (PT Pesero) dilakukan dengan peraturan pemerintah, yaitu:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1992 tentang Penyesuaian Bentuk Hukum
Bank Negara Indonesia 1946 Menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO)
(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 39);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1992 tentang Penyesuaian Bentuk Hukum
Bank Rakyat Indonesia Menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO) (Lembaran
Negara Tahun 1992 Nomor 41);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penyesuaian Bentuk Hukum
Bank Tabungan Negara Menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO) (Lembaran
Negara Tahun 1992 Nomor 44)
C. Bank Campuran Bank Campuran adalah Bank Umum yang didirikan bersama oleh
satu atau lebih Bank Umum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh WNI
(dan/atau badan hukum Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh WNI), dengan satu atau
lebih bank yang berkedudukan di luar negeri.
Bank Commonwealth
Bank Agris
Bank ANZ Indonesia
Bank BNP Paribas Indonesia
Bank Capital Indonesia, Tbk
Bank DBS Indonesia
Bank KEB Indonesia
Bank Maybank Syariah Indonesia
Bank Mizuho Indonesia
Bank Rabobank International Indonesia
Bank Resona Perdania
Bank Windu Kentjana International, Tbk
Bank Asing Bank milik asing merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri,
atau seluruh sahamnya dimiliki oleh pihak asing (luar negeri). Contoh bank milik asing
antara lain ABN AMRO Bank, American Express Bank, Bank of America, Bank of
Tokyo, Bangkok Bank, City Bank, Hongkong Bank, dan Deutsche Bank.
3. Perusahaan Asuransi
Perusahaan asuransi merupakan lembaga yang menghimpun dana melalui penarikan
premi asuransi dan menjanjikan akan memberi sejumlah ganti rugi apabila terjadi suatu
peristiwa atau musibah yang menimpa pihak yang ikut program asuransi. Dana yang
dihimpun perusahaan asuransi umumnya diinvestasikan dalam surat berharga atau
dipinjamkan kepada pihak lain. Kegiatan perasuransian di Indonesia diatur dengan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992. Beberapa contoh perusahaan asuransi di
Indonesia antara lain: a. Asuransi Bumi Putra d. Asuransi Sosial Tenaga Kerja b.
Asuransi Jiwasraya e. Asuransi Kesehatan Indonesia c. Asuransi Kerugian Jasa Raharja
Sekarang ini banyak sekali bermunculan perusahaan asuransi yang menawarkan beragam
jaminan bagi nasabahnya sehingga dikatakan perusahaan asuransi memiliki peranan
yang penting, antara lain: a. menambah lapangan kerja bagi masyarakat b. mengurangi
kekhawatiran dalam kehidupan masyarakat c. mengurangi kerugian yang ditanggung
masyarakat d. memperlancar kegiatan ekonomi masyarakat.
4. Lembaga Dana Pensiun
Di Indonesia, para pegawai negeri sipil setelah tidak bertugas/purnatugas akan
memperoleh dana pensiun. Dana pensiun ini diperoleh dari pemotongan gaji pegawai
setiap bulan selama masih aktif bekerja. Ketika pegawai negeri yang bersangkutan telah
pensiun, maka setiap bulan ia akan memperoleh uang pensiun. Lembaga yang mengelola
dana pensiun adalah PT Taspen. Jadi PT Taspen menghimpun dana dari para pegawai dan
menyalurkanya dengan memberikan uang pensiun kepada para pegawai yang telah
pensiun. Selain itu juga disalurkan melalui pembelian kredit atau diinvestasikan lewat
pemberian surat berharga.
5. Lembaga Pembiayaan
Lembaga pembiayaan ialah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana langsung dari
masyarakat. Lembaga pembiayaan bergerak dalam bidang-bidang usaha berikut.
a. Usaha sewa guna usaha/leasing company, yaitu badan usaha yang melakukan
pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal yang dibutuhkan oleh
nasabah.
b. Usaha pembiayaan konsumen, yaitu badan usaha yang melakukan usaha
pembiayaan pengadaan barang untuk kebutuhan konsumen dengan sistem
pembayaran angsuran atau berkala.
c. Usaha kartu kredit, adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan untuk
membeli barang dan jasa dengan menggunakan kartu kredit.
d. Usaha penyertaan modal/modal ventura, adalah suatu usaha yang melakukan
kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal kedalam suatu perusahaan
yang menerima bantuan pembiayaan untuk jangka waktu tertentu.
6. Bursa Efek
Bursa efek merupakan tempat bertemunya pihak yang menawarkan dengan pihak yang
memerlukan dana dan tempat jual beli efek (obligasi, saham, dan surat berharga). Tujuan
didirikannya bursa efek adalah untuk menghimpun dana lewat penjualan surat
berharga/efek guna membiayai kegiatan-kegiatan yang produktif.
1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri Sumber dana ini merupakan sumber
dana dari modal sendiri.
Modal sendiri Maksudnya adalah modal setoran dari para pemegang sahamnya. Apabila
saham dalam portepel belum habis terjual, sedangkan kebutuhan dana masih perlu, maka
pencahariannya dapat dilkukan dengan menjual saham kepada pemegang sahm lama.
Akan tetapi jika tujuan perusahaan untuk melakukan ekspansi, maka perusahaan dapat
mengeluarkan saham baru dan menjual saham baru tersebut di pasar modal. Di samping
itu pihak perbankan dapat pula menggunakan cadangan-cadangan laba yang belum
digunakan. Secara besar dapat disimpulkan pencarian dana sendiri terdiri dari : a. Setoran
modal dari pemegang saham b. Cadangan-cadangan bank, maksudnya adalah cadangan-
cadangan laba pada tahun lalu yang tidak dibagi kepada para pemegang sahamnya.
Cadangan ini sengaja disediakan untuk mengantisipasi laba tahun yang akan datang. c.
Laba bank yang belum dibagi, merupakan laba yang memang belum dibagikan pada
tahun yang bersangkutan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara
waktu Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar bunga yang
relatif lebih besar daripada jika meminjam ke lembaga lain.
http://legalbanking.wordpress.com/materi-hukum/dsar-dasar-hukum-asuransi/
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/05/03/09441743/Inilah.9.Kasus.Keja
hatan.Perbankan
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17934//Chapter%20II.pdf