Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang dilintasi garis khatulistiwa dengan populasi lebih dari
237 juta jiwa. Hal ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbesar
keempat di dunia. Seiring dengan besarnya jumlah penduduk Indonesia dan sumber daya
manusianya (SDM), negera ini juga memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah.
Pengelolaan SDM dan SDA Indonesia membutuhkan sebuah sistem yang komprehensif
terutama dalam bidang kesehatan. Kesehatan adalah hak dasar setiap orang agar terwujud
masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur. Bangsa yang sejahtera, adil dan makmur adalah
bangsa yang bermartabat. Khusus dibidang kesehatan diberlakukan Sistem Jaminan Sosial
Nasional yang merupakan amanah UU No. 40 tahun 2004 dalam upaya pemberian layanan dan
pembangunan kesehatan.
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat masyarakat Indonesia. Hal ini tidak terkecuali mahasiswa kedokteran
Indonesia yang tergabung dalam ISMKI juga dapat melakukan pembangunan kesehatan. Upaya
ini sesuai dengan tujuan yang tercantum dalam landasan konstitusi ISMKI.
Berbagai pekerjaan rumah yang selalu dikaji oleh mahasiswa kedokteran sampai saat
ini seperti Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Program Pendidikan Dokter Layanan Primer
(PPDLP). Jaminan Kesehatan Nasional yang diimplementasikan per 1 Januari 2014
mendapatkan berbagai kritikan mengenai kesiapan pemerintah dan kesiapan elemen
pelaksananya. Mulai dari kesiapan infrastruktur pelayanan kesehatan, ketersediaan sumber
daya manusia bidang kesehatan, seperti dokter (umum dan spesialis), hingga tenaga kesehatan
seperti bidan, perawat, dan analis kesehatan. Begitu juga PPDLP yang terus tarik ulur antara
pemerintah, ikatan profesi, dan mahasiswa itu sendiri.
Jika kita ingin meningkatkan kualitas dokter di Indonesia, maka tingkatkanlah kualitas
dokternya. Untuk meningkatkan kualitas dokter, maka tingkatkanlah kualitas pendidikannya.
Pendidikan kedokteran merupakan hulu dari semua masalah dokter di Indonesia. Sayangnya,
pendidikan kedokteran ini masih jauh dari kata sempurna. Input, proses, output sampai outcome
pendidikan kedokteran dipenuhi berbagai masalah dan tantangan. Antara lain akses pendidikan
kedokteran yang penuh akan indikasi komersialisasi, kualitas proses pendidikan yang tidak
merata, berpotensi menimbulkan kasus-kasus dokter malpraktik, berjiwa materialistis, dan
kerugian-kerugian lain yang dirasakan oleh Indonesia dan rakyatnya.
Program Pendidikan Dokter Layanan Primer dilalui dengan menambah waktu kuliah
dua tahun meskipun ini hanyalah program pilihan. PPDLP mengalami fenomena bottle neck
yang akan terjadi akibat hanya fakultas kedokteran dengan akreditasi A yang dapat menjadi
pelaksananya seakan menghilangkan keunggulan dokter layanan primer, yaitu bertambahnya
penghasilan dokter di layanan primer serta keunggulan kompetensi untuk era JKN. Singkatnya,
2
belum ada alasan yang cukup menggugah para dokter untuk kuliah lagi menjadi dokter layanan
primer. Rumusan program ini mendapatkan resistensi yang cukup kuat dari berbagai kalangan
dokter. Tidak jelas dan menyalahi kebijakan selama ini, dimana seharusnya lulusan fakultas
kedokteran sudah menjadi dokter di layanan primer yang paripurna.
Awal 2016 adalah masa dimana tantangan globalisasi dan modernisasi semakin deras,
mulai berlakukanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) membuka sekat dan batas antara
negeri ini dengan negara-negara di Asia Tenggara. ISMKI juga harus menyesuaikan diri untuk
memanfaatkan momentum ini untuk menunjukkan bahwa mahasiswa kedokteran Indonesia
mampu berkontribusi lebih untuk Indonesia dan dunia internasional.
Peran mahasiswa kedokteran adalah mengawal proses ini berlangsung dengan baik
dari tataran hulu hingga hilir. ISMKI akan bertransformasi membentuk strategi jangka pendek
maupun jangka panjang. Melalui dan manfaatkan efek sentrifugal Indonesia untuk bergerak
dari pusat sampai batas negeri. Rancangan ini diharapkan dapat berkesinambungan dengan
upaya yang dilakukan melalui ISMKI SATU (Sinergis, Aktif Berkontribusi, Terdidik,
Universal) menuju INDONESIA SEHAT BERMARTABAT.
3
VISI DAN MISI
VISI
ISMKI SATU, INDONESIA SEHAT BERMARTABAT
MISI
1. ISMKI Sinergis
Modal dasar yang yang mesti ada ketika karakteristik institusi dan wilayah ISMKI yang
begitu plural, potensi BK ISMKI, beragam IOMS dan nilai kolaborasi yang bisa ditanamkan
agar ISMKI menjadi episentrum mahasiswa kedokteran Indonesia.
3. ISMKI Terdidik
Konsep kaderisasi yang berjenjang bertahap mengutamakan pembentukan pola pikir,
intelektualitas yang holistik, berpikiran terbuka serta mampu menghasilkan ide-ide solutif
untuk permasalahan kesehatan bangsa.
4. ISMKI Universal
Usaha ISMKI untuk mencapai semua kalangan mahasiswa kedokteran, seluruh latar
belakang institusi/bem/senat/hima, serta program yang dapat digerakkan oleh perangkat
ISMKI tanpa terkecuali dari pusat sampai batas.
4
PENGURUS HARIAN NASIONAL
IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA
PERIODE 2017-2018
5
Wasekjend Eksternal (Vice President of External Affairs)
Nadya Noor Ramadhania (Universitas Airlangga)
Staf Ahli: Desak Made Alvenia Saras Sita Wiryawan (Universitas Brawijaya)
Dyah Putri Mentari Ginting (Universitas Lambung Mangkurat)
Hilmy Farhan (Universitas Airlangga)
Meliani Fransiska Andita (Universitas Tanjungpura)
Raden Roro E. K. W. (Universitas HKBP Nommensen)
6
SEKRETARIS WILAYAH
Sekretaris Wilayah 1
Feri Arjuna Sembiring (Universitas Methodist Indonesia)
Sekretaris Wilayah 2
Mochammad Rivaldi (Universitas Jenderal Achmad Yani)
Sekretaris Wilayah 3
Rizal Rian Dhalas (Universitas Sebelas Maret)
Sekretaris Wilayah 4
Ahmad Yogendra Baebudi (Universitas Muhammadiyah Makassar)
7
Bidang Kajian Kesehatan dan Kebijakan (Health and Policy Studies)
Mohammad Natsir Ramadhan (Universitas Padjajaran)
8
Bidang Pengembangan Masyarakat (Community Empowerment)
Anisar Apriliani (Universitas Hasanuddin)
9
Bidang Informasi, Komunikasi dan Teknologi (Information, Communication and
Technology)
Rafika Kartika Putri (Universitas Muhammadiyah Malang)
10
GRAND DESIGN
VICE PRESIDENT OF ASSESSMENT AND DEVELOPMENT (VPAD)
IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA
A. Latar Belakang
Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) adalah organisasi
mahasiswa dengan general tagline Mengakar di Tatanan Lokal, Kokoh di Tatanan
Nasional, dan Bersuara di Tatanan Internasional. Selain menjadi wadah koordinasi
mahasiswa kedokteran Indonesia dalam berbagai bidang, kegiatan, dan pengembangan
pemerintahan, ISMKI juga menjadi wadah aspirasi mahasiswa kedokteran. Tidak terhitung,
berapa isu terkait pendidikan kedokteran, pemerintahan, kesehatan, pengembangan
masyarakat, dan kepemimpinan yang dihasilkan setiap kepengurusan. Dengan pengalaman
berpuluh-puluh tahun ditempa dan dideru berbagai tantangan dan perubahan, ada satu hal
penting yang luput dari perhatian.
Sebuah organisasi membutuhkan manajemen untuk menciptakan
keberlangsungannya. Manajemen yang dimaksud di sini terdiri dari tiga hal mendasar:
manajemen produksi (atau operasi), manajemen manusia, dan manajemen pekerjaan (atau
organisasi itu sendiri (Donnely et. al., 1984). Dari pernyataan ini, tersirat bahwa sistem
manajerial sebuah organisasi tidak hanya mencakup problem-problem teknikal; menilik
lebih jauh, ia juga mencakup manajemen individual dan perilaku sebagai sebuah kesatuan
terkecil yang turut menjadi kontributor suksesnya organisasi. Pertanyaannya adalah,
bagaimana menciptakan sebuah sistem manajerial yang baik dan komprehensif?
Mencoba melakukan breakdown dari kalimat di atas, ISMKI di tahun 2016 telah
hadir dengan membawa perlengkapan-perlengkapan baru yang menggenapkan hingga ke
poin terkecil, assessment. Assessment atau yang biasa disebut dalam bahasa Indonesia
sebagai penilaian, diharap bisa menjadi komponen yang menyukseskan manajerial hingga
ke tingkat terkecil, yaitu perilaku individual. Pada tahun 2017, ISMKI berupaya untuk terus
memperbaiki diri dengan mencoba meningkatkan partisipasi individu dan institusi, untuk
melakukan kontribusi terbaiknya bersama ISMKI. Keluaran yang diharapkan dari upaya
untuk melihat sebuah organisasi dalam jarak se-dekat-dekatnya ini adalah segala hal yang
tercatat bisa menjadi usulan pengembangan yang objektif untuk program kerja lain dan
bahkan kepengurusan yang akan datang. Selanjutnya, kami berharap ISMKI ke depannya
menjadi organisasi yang memliliki kontinuitas dan terus berkembang, mengikuti kebutuhan
jaman.
11
B. VPAD dan Staff Ahli
a) VPAD: Fenti Endriyani (FK UNS 2012)
b) Staff Ahli:
1. Desak Made Alvenia Saras Sita Wiryawan (FK Univ. Brawijaya 2015)
2. Hilmy Farhan (FK Univ. Airlangga 2014)
3. Meliani Fransiska Andita (FK Univ. Tanjungpura 2013)
4. Dyah Putri Mentari Ginting (FK Univ Lambung Mangkurat 2013)
5. Raden Roro E.K.W (FK HKBP Nomensen Medan 2013)
b. Tujuan
Sebagai optimalisasi kinerja sekbid dalam mendesain bidang dan program kerja nya
Sebagai studi kelayakan bidang dan project
Untuk melihat pemetaan tiap-tiap bidang dan menilai masing-masing bidang dengan
skor
d. Indikator Keberhasilan
Terlampir hasil need assesment sebagai acuan dan saran untuk kepengurusan bidang dan
keseluruhan ISMKI
e. Waktu Pelaksaan
Toolkit dibagikan pada sekbid sebelum DM EB 2017 untuk diisi
Saat DM EB, toolkit sudah dalam keadaan diisi hanya tinggal menyempurnakan
Pasca-DM, toolkit diolah oleh tim VPAD untuk ditampilkan saat IMSS
12
ii. Functional capacity of department
a. Deskripsi
Merupakan pembuatan draft kompetensi pengurus harian nasional ISMKI, draft
kompetensi awal dan kompetensi yang harus diperoleh selama individu menjadi PHN
ISMKI.
b. Tujuan
Mengontrol kualitas pengurus dan mengupgrade kemampuan pengurus sesuai minat dan
passion.
d. Indikator Keberhasilan
Pengurus harian nasional dapat memenuhi borang yang disediakan dan mendapat skor
dalam tanda peningkatan
e. Waktu Pelaksanaan
Awal kepengurusan, tengah tahun dan akhir tahun
f. Person in charge
Meliani Fransiska Andita (FK Univ. Tanjungpura 2013)
Dyah Putri Mentari Ginting (FK Univ Lambung Mangkurat 2013)
Desak Made Alvenia Saras Sita Wiryawan (FK Univ. Brawijaya 2015)
b. Tujuan
Untuk menjaga kinerja NO/staff dan memberikan motivasi dalam optimalisasi kinerja
Untuk menilai staff terbaik bidang dan staff of the period per 3 bulan sekali
13
c. Sasaran dan Toolkit yang Digunakan
Staff dan sekbid
Toolkit assessment staff (toolkit 1)
d. Indikator Keberhasilan
Sekbid rutin mengirimkan toolkit assessment tepat waktu pada Staff Ahli VPAD
Staff Ahli VPAD tepat waktu dalam mengolah data hasil assessment
Rilis pengumuman staff terbaik bidang per bulan dan staff of the period per 3 bulan
sekali dapat terlaksana
e. Waktu Pelaksaaan
Toolkit dibagikan tiap mendekati akhir bulan untuk diisi NC/sekbid
Hasil olahan data akan direkap hingga hasilnya diumumkan per 3 bulan dalam bentuk
reward
f. Person in Charge
Hilmy Farhan (FK Univ. Airlangga 2014)
Desak Made Alvenia Saras Sita Wiryawan (FK Univ.Brawijaya 2015)
b. Tujuan
Untuk menjaga kinerja NC/Sekbid dan memberikan motivasi dalam optimalisasi
kinerja
Untuk menilai National Coordinator of the period per 6 bulan sekali
d. Indikator Keberhasilan
Staff Ahli VPAD rutin mengisi toolkit assessment tepat waktu
Staff Ahli tepat waktu dalam mengolah data hasil assessment
Rilis pengumuman National Officer of the period per 6 bulan sekali dapat terlaksana
14
e. Waktu Pelaksanaan
Toolkit diisi SA VPAD tiap akhir bulan
Hasil olahan data akan direkap hingg hasilnya diumumkan per 6 bulan sekali dalam
bentuk reward
f. Person in Charge
Dyah Putri Mentari Ginting (FK Univ Lambung Mangkurat 2013)
Raden Roro E.K.W (FK HKBP Nomensen Medan 2013)
3. Questionnaire
i. Post-Event Questionnaire
a. Deskripsi
Diisi oleh SC eksternal (ISMKI yang menjadi SC acara bersangkutan) dan SC dan/
OC internal setelah melaksanakan kegiatan ISMKI yang ditenderkan
Diisi oleh representatif dari yang menghadiri acara tersebut (Presbem, PHN, PHW,
dll)
b. Tujuan
Untuk menilai evaluasi dari event yang dijalankan
Sebagain bahan masukan untuk urgensi kontinuitas project pada tahun-tahun
berikutnya
Untuk melihat kepuasan penyelenggara terhadap event
c. Sasaran
SC ISMKI, SC dan/OC institusi
d. Indikator Keberhasilan
Kuesioner dapat dibagikan segera setelah event dilaksanakan (maksimal 2 minggu
setelah hari terakhir pelaksaan event)
Kuesioner diisi dengan jumlah yang representative
Kuesioner dapat diolah secepatnya untuk kemudian dirilis kepada publik dan dijadikan
bahan untuk manual tenderisasi tahun ke depan
e. Waktu Pelaksanaan
Kuesioner dibuat di awal kepengurusan
Diisi maksimal 2 minggu setelah hari terakhir event
Diolah maksimal rilis 1 bulan setelah hari terakhir pelaksanaan event
f. Person in Charge
Hilmy Farhan (FK Univ. Airlangga 2014)
Raden Roro EK.W (FK HKBP Nomensen Medan 2013 Grand Design 2013)
15
4. Development of Organizational
a. Deskripsi
Merupakan langkah kinerja VPAD yang akan berupaya melaksanakan kinerja ISMKI
sesuai dengan perencanaan pembangunan organisasi, dan landasan inti oragnisasi ISMKI
b. Tujuan
Menyusun milestone ISMKI yang terencana
c. Sasaran
Organisasi ISMKI secara menyeluruh
d. Indikator keberhasilan
Terbentuknya GBHO yang dapat didefinisikan secara berjenjang (pertahun) dan
pelaksanaan GD sekjen dan bidang yang koheren.
e. Waktu pelaksanaan
Sepanjang kepengurusan
f. Person in charge
Fenti endriyani ( FK UNS 2012)
Desak Made Alvenia Saras Sita Wiryawan (FK Univ.Brawijaya 2015)
Hilmy Farhan (FK Univ. Airlangga 2014)
Meliani Fransiska Andita (FK Univ. Tanjungpura 2013)
Dyah Putri Mentari Ginting (FK Univ Lambung Mangkurat 2013)
Raden Roro E.K.W (FK HKBP Nomensen Medan 2013)
16
GRAND DESIGN
VICE PRESIDENT OF EXTERNAL AFFAIRS (VPE)
IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA
KATA SAMBUTAN
Assalamualaikum wr.wb., salam sejahtera.
Puji dan Syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu wataala
karena atas rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kita masih diberikan kesempatan untuk terus
mengembangkan diri dan tentunya diberi semangat untuk terus mengusahakan peningkatan
taraf kesehatan masyarakat Indonesia.
Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia adalah sebuah organisasi yang sudah
tidak dapat diragukan lagi eksistensinya melalui semua program kerjanya dalam rangka
memfasilitasi mahasiswa kedokteran untuk turut bekerja bersama pemerintah maupun berbagai
elemen masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia terutama di bidang
kesehatan.
Sebagai organisasi mahasiswa kedokteran terbesar di Indonesia, selain kekuatan
di bidang internalnya, ISMKI tentunya juga membutuhkan hubungan yang baik dengan
berbagai pihak eksternal, baik organisasi pemerintahan maupun diluar pemerintahan di
Indonesia, untuk berkerjasma dan mendukung dijalankanya berbagai program kerja ISMKI.
Selain di Indonesia, ISMKI juga akan terus menunjukkan eksistensinya di kancah internasional
melalui International Federation of Medical Students Associations (IFMSA) sebagai salah
satu National Member Organization (NMO) yang aktif di dalamnya.
Untuk mewujudkan berbagai hal di atas, tentunya akan membutuhkan banyak
bantuan dari berbagai pihak yang terlibat dalam ISMKI baik dari tingkatan institusi, wilayah,
dan nasional, sehingga akan sangat menyenangkan bila kita semua bisa bergerak bersama
menuju ISMKI yang lebih baik dan dapat memberikan manfaat lebih untuk masyarakat dan
mahasiswa kedokteran Indonesia.
Demikian sambutan singkat ini, semoga semangat mengabdi untuk negeri tetap
tertanam pada diri kita dan dapat kita sebarkan usaha baik ini untuk orang-orang di sekitar kita.
Kurang lebihnya mohon maaf,
Wassalamualaikum wr.wb.
TAGLINE
VPE Siap Berkarya!
SUSUNAN TIM
VPE: Nadya Noor Ramadhania (Univ. Airlangga)
Staf Ahli VPE:
1. M. Rizky Nur Karim (Univ. Padjajaran)
2. Faisal Gani Putra Arlond (Univ. YARSI)
3. Inggit Luthfia Zahra (Univ. Muhammadiyah Malang)
4. Dhauatha Yudhistira (Univ. Mataram)
5. Anthony Paulo Sunjaya (Univ. Tarumanegara)
6. Trevor Seo Zih Siang (Univ. Sumatera Utara)
7. Rannissa Puspita (Univ. YARSI)
18
PROGRAM KERJA
1. Eksternalisasi Proker
A. Latar Belakang Program Kerja
ISMKI memiliki beragam proker dari berbagai bidang yang tentunya bermanfaat bagi
mahasiswa kedokteran maupun masyarakat secara luas, namun, tidak semua orang
mengerti mengenai proker-proker besar ini sehingga diperlukan eksternalisasi yang lebih
masif lagi dari ISMKI yang merupakan gabungan dari pekerjaan tiga bidang eksternal,
yaitu FP, PR, dan ICT. Dibutuhkan pula berbagai kerjasama untuk memaksimalkan
proker-proker ISMKI sehingga diperlukan perhatian khusus dari tim eksternal mengenai
hal ini.
D. Value
Sinergis dan Universal.
19
G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja
Waktu pelaksanaan akan disesuaikan dengan timeline program kerja terkait, persiapan
dimulai hingga tiga bulan sebelum dimulainya acara.
1. Bulan Bakti ISMKI 2017 (April 2017 persiapan dilakukan sejak bulan Februari 2017)
2. National Multi Development Project (NMDP) 2017 (Mei 2017 persiapan dilakukan
sejak bulan Februari 2017)
3. Rapat Koordinasi Nasional 2017 (Agustus 2017 persiapan dilakukan sejak bulan Mei
2017)
4. Medprobe 2017 (Juni 2017 persiapan dilakukan sejak bulan Maret 2017)
5. Indonesiam International Medical Olympiad (IIMO) 2017 (Oktober 2017 persiapan
dilakukan sejak bulan Juli 2017)
6. Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa Nasional 2017 (November 2017
persiapan dilakukan sejak bulan Agustus 2017)
7. Indonesian Medical Students Summit (IMSS) 2018 (Februari 2018 persiapan
dilakukan sejak bulan November 2017)
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dari proker ini dinilai dari setiap program kerja
1. Kerjasama dengan organsisasi pemerintahan/non pemerintahan (3 poin)
2. Publikasi media massa lokal (1 poin per publikasi)
3. Publikasi media massa nasional (2 poin per publikasi)
4. Bantuan sponsorship oleh link perusahaan dari FP (2 poin per sponsor)
Dinilai sebagai keberhasilan eksternalisasi proker tersebut
- Baik, jika >7 poin
- Cukup, jjka 5-7 poin
- Butuk, jika <5 poin
Kemudian dijumlahkan menjadi pencapaian satu tahun, dinilai:
- Baik, jika >50 poin
- Cukup, jika 35-50 poin
- Buruk, jika <35 poin
J. Penanggung Jawab
1 staf ahli VPE pada setiap poker
20
2. Partnership for Medstuds
A. Latar Belakang Program Kerja
Akhir-akhir ini terdapat banyak organiasi kepemudaan dari berbagai bidang yang
melakukan gerakan-gerakan sosial dan komunitas-komunitas lain yang bertujuan untuk
pengembangan potensi pemuda. Semangat ini perlu diintegrasikan dengan ISMKI,
mengingat kita juga memiliki berbagai program kerja yang memiliki tujuan yang mirip
dengan organisas-organsisasi tersebut. Kolaborasi ISMKI selain menguntungkan dari
segi sumber daya, juga dapat menambah pelajaran yang dapat kita peroleh dari kinerja
mereka.
D. Value
Sinergis dan universal
21
F. Sasaran Program Kerja
1. Bidang-bidang ISMKI
2. GO dan NGO
H. Indikator Keberhasilan
- Baik, jika >7 GO/NGO berhasil diajak kerjasama dalam satu tahun kepengurusan
- Cukup, jika terdapat 4-7 GO/NGO berhasil diajak kerjasama dalam satu tahun
kepengurusan
- Buruk, jika terdapat <4 GO/NGO berhasil diajak kerjasama dalam satu tahun
kepengurusan
J. Penanggung Jawab
Faisal Gani Putra Arlond (Univ. Yarsi)
M. Rizky Nur Karim (Univ. Padjajaran)
3. Nation-wide Sponsorship
A. Latar Belakang Program Kerja
Sebagai sebuah organisasi yang besar dengan beragam program kerja, ISMKI tentunya
membutuhkan biaya operasional yang tidak kecil. Selain dari pencarian dana melalui
fundraising, diperlukan pula pencarian dana berupa sponsorship. Tidak hanya untuk
membiayai proker ISMKI maupun tenderisasi, partnership dengan badan usaha juga
dibutuhkan untuk meningkatkan kebermanfaatan ISMKI melaui ISMKI membercard,
untuk itulah diperlukan adanya sinkronisasi antara data yang dimiliki FP wilayah dan
nasional, sehingga sponsrship yang telah dimiliki oleh FP wilayah dan nasional dapat
saling digunakan oleh wilayah lain, regio, atau bahkan institusi.
22
2. Memperkuat branding ISMKI sebagai organisasi mahasiswa kedokteran terbesar di
Indonesia baik di kancah nasinal maupun internasional.
D. Value
Sinergis dan Universal
FP OC FP
tender Wilayah
H. Indikator Keberhasilan
Baik, jika >4 badan usaha baru berhasil diajak kerjasama dalam satu tahun
kepengurusan
Cukup, jika terdapat 3-4 badan usaha berhasil diajak kerjasama dalam satu tahun
kepengurusan
Buruk, jika terdapat <3 badan usaha berhasil diajak kerjasama dalam satu tahun
kepengurusan
23
I. Perkiraan Dana Program Kerja
-
J. Penanggung Jawab
Inggit Luthfia Zahra (Univ. Muhammadiyah Malang)
4. Internasionalisasi ISMKI
A. Latar Belakang Program Kerja
Sebagai organisasi mahasiswa kedokteran terbesar di Indonesia, sudah saatnya ISMKI
juga memiliki peran di dunia internasional. Hal ini dapat kita capai dengan memanfaatkan
keanggotaan ISMKI bersama CIMSA sebagai National Member Organization (NMO)
dari IFMSA. Terdapat banyak fasilitas dari IFMSA yang belum pernah kita manfaatkan
sebelumnya, baik dari program-programnya hingga pendelegasiannya.
D. Value
Sinergis, Aktif Berkontribusi, Terdidik dan Universal.
24
F. Sasaran Program Kerja
1. CIMSA
2. Pengurus harian ISMKI
3. Presiden BEM FK
4. Mahasiswa Kedokteran Indonesia
H. Indikator Keberhasilan
a. LoA CIMSA ISMKI
o Disetujui (3 poin)
o Tidak disetujui (0 poin)
b. Bedah IFMSA
o >80% pengurus harian sudah memiliki pengetahuan dasar tentang IFMSA yang
diukur melalui tes pasca pencerdasan (3 poin)
o 60-80% pengurus harian sudah memiliki pengetahuan dasar tentang IFMSA yang
diukur melalui tes pasca pencerdasan (2 poin)
o <60% pengurus harian sudah memiliki pengetahuan dasar tentang IFMSA yang
diukur melalui tes pasca pencerdasan (1 poin)
c. Sinkronisasi proker
o Terdapat >5 proker ISMKI maupun institusi yang terdaftar dalam program IFMSA
(3 poin)
o Terdapat 3 5 proker ISMKI maupun institusi yang terdaftar dalam program
IFMSA (2 poin)
o Terdapat <3 proker ISMKI maupun institusi yang terdaftar dalam program IFMSA
(1 poin)
o Terdapat 1 proker ISMKI maupun institusi yang terdaftar dalam activities fair
IFMSA (2 poin)
o Terdapat 1 proker ISMKI maupun institusi yang masuk ke 10 besar Rex Crossley
Awards IFMSA (3 poin)
5. External Kit
A. Latar Belakang Program Kerja
ISMKI hingga saat ini telah bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menjalankan
program kerjanya dan berencana untuk semakin memperluas jangkauan kolaborasinya.
Oleh sebab itulah, ISMKI membutuhkan identitas yang dapat dibawa untuk
merepresentasikan dirinya kepada pihak eksternal.
D. Value
Universal.
J. Penanggung Jawab
Anthony Paulo Sunjaya (Univ. Tarumanegara)
6. Rebranding ISMKI
A. Latar Belakang Program Kerja
Sebagai sebuah organisasi kepemudaan, ISMKI tidak luput dari banyaknya perubahan
yang terjadi di sekitar kita. Di era modern ini, dimana semua hal saat ini sudah berbasis
teknologi, penampakan visual sangat penting dalam branding suatu organisasi. Oleh
sebab itulah, saat ini dirasa diperlukan untuk memperbarui corporate identity ISMKI
yang diharapkan bisa mengikuti tren pemuda masa kini.
D. Value
Universal
27
H. Indikator Keberhasilan
Baik, jika seluruh komponen dari CI berhasil diperbarui
Cukup, jika sebagian komponen dari CI berhasil diperbarui
Buruk, jika tidak ada perubahan pada CI ISMKI.
28
TIMELINE
2017 2018
Program kerja
Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb
Eksternalisasi proker
BB
NMDP
Medprobe
Rakornas
IIMO
LKMM-Nas
IMSS
Partnership for Medstuds
Penghimpunan
proker oleh bidang
Pencarian link
kerjasama
Nation-wide Sponsorship
Sosialisasi ke
wilayah
Pembuatan
database awal
Pencarian link
kerjasama
Internasionalisasi ISMKI
LoA CIMSA-ISMKI
Webinar IFMSA
untuk pengurus
harian
Pembuatan SOP
pengakaran
Nasionalisme ISMKI-
LKMM
Bedah IFMSA
RAKORNAS
External Kit
Penghimpunan isi
compro & project
book
Layouting &
finishing
Pencetakan dan
penyebaran
29
2017 2018
Program kerja
Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb
Rebranding ISMKI
Pembuatan CI
Launching CI
Sosialisasi
penggunaan CI
PENUTUP
Demikian pemaparan grand design wakil sekretaris jenderal bidang eksternal, besar harapan
kami agar semua elemen ISMKI dapat saling bekerjasama untuk mewujudkan ISMKI yang
lebih baik dan kontributif.
Wassalamualaikum wr. wb.
30
GRAND DESIGN
VICE PRESIDENT OF INTERNAL AFFAIRS (VPI)
IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA
PERIODE 2017 2018
KATA SAMBUTAN
Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) adalah ikatan organisasi
mahasiswa sejenis yang menjadi wadah seluruh mahasiswa kedokteran Indonesia melalui
Lembaga Eksekutif Mahasiswa tiap institusi. Sebagai organisasi yang menghimpun seluruh
mahasiswa kedokteran di Indonesia, ISMKI telah menjadi lambang persatuan dan pergerakan
mahasiswa kedokteran Indonesia yang sifatnya independen dan terbebas dari belenggu
kepentingan pihak tertentu. Saat ini ISMKI telah beranggotakan 73 institusi, dengan 72 anggota
utama dan 1 anggota muda. ISMKI dipimpin oleh seorang sekretaris jenderal yang di bantu
oleh lima orang wakil sekretaris jenderal yang menaungi masing-masing bidang yang berbeda
dan koordinator bidang berjumlah delapan orang.ISMKI terbagi atas empat wilayah, dimana
wilayah satu menaungi 19 universitas, wilayah dua menaungi 17 universitas, wilayah tiga
menaungi 14 universitas, dan wilayah empat menaungi 23 universitas. Untuk di wilayah,
ISMKI dipimpin oleh seorang sekretaris wilayah yang dibantu oleh sekretaris bidang serta para
staff masing-masing bidang. ISMKI di dalam kepengurusannya memiliki dua badan
kelengkapan yang berafiliasi pada bidang penelitian ilmiah dan pers. Kedua bidang tersebut
adalah Badan Analisis dan Pengembangan Ilmiah Nasional (BAPIN) dan Badan Pers Nasional
(BPN).
Dengan begitu banyaknya komponen dan potensi ISMKI, maka sudah seharusnya agar
kekuatan ini selalu terjaga dengan senantiasa berkoordinasi kepada pihak-pihak yang terkait di
dalamnya. Disini merupakan peran dan fungsi dari wakil sekretaris jenderal bidang internal
untuk selalu mengedepankan kerjasama serta koordinasi yang baik terhadap semua unsur yang
terkait, dengan menjunjung tinggi asas kekeluargaan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Guna mencapai idealisme ISMKI yang sesungguhnya, yaitu mampu menjadikan ISMKI
sebagai gerbong utama dalam penyelesaian masalah-masalah yang menyangkut dengan
kesejahteraan masyarakat indonesia, terkhusus seluruh mahasiswa kedokteran di indonesia.
Ada beberapa tugas dari bidang internal yaitu bertanggung jawab penuh terhadap
pengembangan seluruh institusi-institusi yang merupakan anggota ISMKI. Dan juga membuat
prosedur dan standar kebutuhan, evaluasi, kepuasan dan pengembangan institusi. Dari tugas
yang kedua ini bisa di telaah bahwa ISMKI khususnya bidang internal dalam menyusun strategi
terkait dengan tugas dan fungsi selalu berpikir bagaimana agar tujuan dari idealisme ISMKI itu
sendiri bisa tepat sasaran dan sesuai dengan standar yang dibutuhkan, itulah yang biasa di sebut
dengan indikator keberhasilan suatu strategi. Pada akhirnya semoga dengan kokohnya institusi
dapat menjadi kunci keberhasilan tercapainya visi dan misi ISMKI.
Muhammad Fadhil
Wasekjen Bidang Internal
ISMKI Nasional Periode 2017-2018
31
PENDAHULUAN
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara kepulauan yang sangat
luas dengan 17.508 pulau dan total luas negara 5.193.250 km2. Sejatinya untuk mampu
berkembang dan bersaing menjadi negara yang makmur dibutuhkan sumber daya manusia yang
kompeten. Salah satu aspek yang mendukung tercapainya negara yang makmur adalah
kesehatan. Kesehatan menjadi sisi mata uang yang jika di optimalkan akan menjadi pondasi
dalam kemajuan bangsa, karna bangsa yang sehat menunjukkan kualitas bangsa tersebut.
Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) sebagai garda terdepan
perjuangan mahasisa kedokteran Indonesia memiliki peran yang vital dalam mengawal arah,
strategi dan kebijakan pemerintah dalam aspek kesehatan. Untuk itu dibutuhkan kajian dan
pergerakan yang masif dalam mengawal hal tersebut. Dengan beranggotakan 73 institusi,
ISMKI memiliki potensi yang besar dalam menjalankan fungsinya. ISMKI juga memiliki
Badan Kelengkapan (BK) yaitu Badan Analisis dan Pengembangan Ilmiah Nasional (BAPIN)
dan Badan Pers Nasional (BPN). Badan Kelengkapan (BK) ISMKI merupakan badan yang
dibentuk untuk menjalankan, mengkordinasikan, mendukung aktivitas ISMKI dan
mengembangkan bakat mahasiswa kedokteran Indonesia.
Dengan bekal potensi ini dan melalui proses integrasi sumber daya maupun proses
manajemen yang baik sebagai kesatuan sistem kordinasi yang terorganisir diharapkan ISMKI
mampu mencapai tujuan organisasi yaitu Terbinanya Mahasiswa Kedokteran sebagai insan
akademis dan pengabdi menuju terwujudnya dokter profesional dan berdaya saing serta
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esasebagai perwujudan idealisme ISMKI.
TAGLINE
ISMKI Kokoh Siap Berkarya!
32
SUSUNAN TIM
VPI
Sekretaris VPI
Staf VPI
Badan Kelengkapan
Wilayah
ISMKI
Institusi
33
Pembagian Tim Kebijakan Strategis Vice President of Internal Affairs
We Are ISMKI:
1. Fauzan Yan Rabbani
2. Jeni Friska
3. Anantyo Satria Anugrha
4. Muhammad Hidayatullah
Sinergisitas Program Institusi-Wilayah-Nasional dan Badan Kelengkapan ISMKI:
1. Fauzan Yan Rabbani
2. Jeni Friska
3. Anantyo Satria Anugrha
4. Muhammad Hidayatullah
5. Adhika Rahman
o Center Of PHW and PHN Recruitment and Coordination (CPRC):
1. Fauzan Yan Rabbani
2. Jeni Friska
3. Anantyo Satria Anugrha
4. Muhammad Hidayatullah
o Koordinasi institusi-wilayah-nasional
1. Fauzan Yan Rabbani
2. Jeni Friska
3. Anantyo Satria Anugrha
4. Muhammad Hidayatullah
o Koordinasi Badan Kelengkapan ISMKI
Adhika Rahman
Tim Upgrading PHN dan PHW
1. Khishotul Hayati
2. Syahrasyid Abdul Malik
3. Sumiosa Hardini Fitri Hara
Tim Khusus SK FK Baru
1. Amirul Adil Abdullah
2. Muhammad Ilham Raymana
Leadership Camp
Muhammad Ilham Raymana
Intervensi PHN
Syahrasyid Abdul Malik
Pengakaran ISMKI :
1. Khishotul Hayati
2. Muhammad Ilham Raymana
34
PROGRAM KERJA
1. We Are ISMKI
A. Latar Belakang
Nasionalisasi menjadi tantangan ISMKI sebagai strategi fondasi pergerakan mahasiswa
Kedokteran dengan fokus pada institusi masing-masing, yakni mengenal seutuhnya
keberadaan ISMKI dan mencintai dalam bentuk penghayatan dengan hasil kerja yang
nyata. Sebagai organisasi yang menjadi wadah seluruh pergerakan mahasiswa kedokteran
Indonesia, Nilai-nilai ISMKI, harus ditanamkan dalam hati nurani dengan ketulusan dan
dikembangkan melalui branding, kampanye, dan mengenalkan ISMKI lewat berbagai
media yang ada.
D. Value
Masif, Kreatif. Atraktif, dan Universal
E. Metode Program Kerja
- Branding ISMKI Via Atribut Merchandise:
Menjual Merchandise ISMKI ke anggota secara masif, kreatif, dan menarik kepada
anggota.
- Branding ISMKI Via Media Sosial dan Campaign:
Mengenalkan ISMKI kepada anggota melalui media sosial dan kampanye, dari segi
sejarahnya, Struktur Organisasinya, peran nyatanya, mindset #KitaISMKI, Serta info
up to date lainnya mengenai ISMKI
F. Sasaran Program Kerja
Mahasiswa kedokteran Indonesia.
G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja
Selama kepengurusan berlangsung
H. Indikator Keberhasilan
- Terbentuknya SOP We Are ISMKI
- Terbukanya PO Merchandise ISMKI
- Terbentuknya Format Kampanye Via Media Sosial
35
I. Perkiraan Dana Program Kerja
-
J. Penanggung Jawab
1. Wilayah 1: Fauzan Yan Rabbani
2. Wilayah 2: Jeni Friska
3. Wilayah 3: Anantyo Satria Anugrha
4. Wilayah 4: Muhammad Hidayatullah
D. Value
Sinergis dan Efektif.
36
E. Metode Program Kerja
- Diskusi Grand Design Sekjendter Pra Leadership Camp
Diskusi ini terdiri atas Presbem, Sekretaris Wilayah, Sekjend dan Sekjendter yang
membahas dan mengkritisi Grand Design Sekjendter agar sesuai kebutuhan Institusi
dan sinergis antara Nasional-Wilayah-Institusi untuk di paparkan dan kritisi lagi pada
saat Leadership Camp. Diskusi dilaksankan minimal sekali 1 bulan selama 3 bulan
sebelum Leadership camp agar bisa di bagi ke beberapa sesi. Sebelum sesi dimulai,
Presbem dan Sekretaris Wilayah di himbau untuk memahami dulu Grand Design
sementara Sekretaris Jendral Terpilih.
- Leadership Camp
Dilaksanakan di Rakornas dan akan di jelaskan secara lengkap di SOP Leadership
Camp yang sudah terlampir dan di harapkan menghasilkan Grand Design yang di
setujui bersama dan sebagai bahan pertimbangan dan persetujuan di Mukernas.
37
G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja
Selama masa Sekjendter di lantik sampai Sekjend sudah demisioner.
H. Indikator Keberhasilan
- Secara Kualitatif:
A. Grand Design Sekjend dan semua Programnya yang sinergis selama satu
kepengurusan, dinilai dari Angket Evaluasi yang disebar ke Presbem dan Sekretaris
Wilayah.
B. Adanya Kalender Grand Design Nasional-Wilayah-Institusi dan sudah
dipublikasikan kepada kepada PHW, PHN, dan Presbem
- Secara Kuantitatif:
Presbem dan Sekwil hadir 80% di setiap sesi diskusi online Grand Design, Leadership
Camp, dan Mukernas.
J. Penanggung Jawab
1. Wilayah 1: Fauzan Yan Rabbani
2. Wilayah 2: Jeni Friska
3. Wilayah 3: Anantyo Satria Anugerah
4. Wilayah 4: Muhammad Hidayatullah
38
D. Value
Sinergis, Aktif, Kontributif, Responsibilitas
39
F. Sasaran Program Kerja
Sasaran CPRC terdiri atas 5 komponen. 3 komponen utama, 1 komponen kontrol, dan 1
komponen fasilitator:
- 3 komponen utama yaitu PHW, PHN, dan Presbem di setiap Institusi anggota
ISMKI.
- 1 komponen kontrol yaitu Sekretaris Wilayah 1, 2, 3, 4.
- 1 komponen fasilitator yaitu Narasumber Diskusi apabila diperlukan
H. Indikator Keberhasilan
- Secara Kualitatif:
Semua Komponen Utama sudah membahas AD/ART ISMKI, GBHO ISMKI,
Rekomendasi Munas ISMKI di tahun tersebut, Instruksi Sekjend tahun tersebut, Garis
Koordinasi dan Kepemimpinan di ISMKI, dan bidang-bidang yang ada di ISMKI yang
berkaitan dengan PHW dan PHN serta Koordinasi dan kondisi di lapangan dalam satu
kepengurusan ISMKI yang di buktikan di notulensi pelaporan Forum Diskusi.
- Target Kuantitatif:
Komponen Utama hadir 80% di setiap sesi diskusi.
J. Penanggung Jawab
1. Wilayah 1: Fauzan Yan Rabbani
2. Wilayah 2: Jeni Friska
3. Wilayah 3: Anantyo Satria Anugerah
4. Wilayah 4: Muhammad Hidayatullah
4. Koordinasi institusi-wilayah-nasional
A. Latar belakang
Luasnya wilayah Kerja ISMKI terkadang mempersulit fungsi kontrol secara
langsung sehingga hal ini dapat menyebabkan terhambatnya program-program kerja dari
ISMKI itu sendiri. Selain itu, dapat pula menimbulkan potensi kesenjangan karena
perbedaan kultur organisasi dimasing-masing wilayah.
Oleh karena itu, dibutuhkan koordinasi yang baik antara nasional, wilayah dan
institusi sehingga semuanya bisa berjalan dengan tertib dan seirama menuju kearah
tercapainya tujuan tanpa terjadi penurunan kinerja.
40
B. Tujuan Program Kerja
- Membangun kepenguruan ISMKI yang sinergis, dinamis, dan humanis dari nasional,
wilayah dan institusi
- Menciptakan tata kelola organisasi yang profesional
- Menciptakan suasana yang lebih hangat dan menambah rasa memiliki di ISMKI
- Menjadikan ISMKI ruang pemecahan masalah bagi institusi
D. Value
Sinergis, Signifikan, Aktif Berkontribusi
H. Indikator Keberhasilan
1. Terlaksana NM rutin dengan Sekwil setiap 2 bulan sekali
2. Terlaksana NM dengan PresBEM perwilayah setiap 2 bulan sekali
3. Terlaksananya NM dengan wilayah atau institusi secara tentative apabila ada agenda
mendesak
4. Terbentuknya form evaluasi wilayah
5. Terlaksananya DM di kegiatan wilayah
41
I. Perkiraan Dana Program Kerja
-
J. Penanggung Jawab
1. Wilayah 1 : Fauzan Yan Rabbani
2. Wilayah 2 : Jeni Friska
3. Wilayah 3 : Anantyo Satria Anugerah
4. Wilayah 4 : Muhammad Hidayatullah
D. Value
Sinergis, aktif, kolaborasi
.
42
E. Metode Program Kerja
- Pengakaran bersama: melibatkan minimal 1 PHN dari masing-masing BK pada saat
pengakaran dan juga menetapkan terlebih dahulu slide standart -> sosialisasi dengan
PresBem -> menentukan jadwal pengakaran
- Upgrading PHN BK: siapkan materi tentang leadership, organisasi, etc dari ISMKI
(Pemateri bisa dari LD atau VPI) -> review materi oleh Sekjen ISMKI -> pelaksanaan
lewat netmeet dan atau directmeet (bisa pada saat event TEMILNAS BAPIN adan PJN
BPN)
- Oprec bersama: menyiapkan berkas-berkas oprec -> diskusi dengan BK -> Publikasi
bersama -> oprec -> pengecekan pendaftar oprec -> penugasan/magang di salah satu
lembaga -> pengumuman
- Evaluasi BK: membuat form evaluasi untuk BK -> form diisi BK tiap 1 atau 2 bulan
sekali -> review oleh VPI -> kemudian dilakukan netmeet pasca 3 hari review ->
notulensi netmeet -> pantau untuk bulan berikutnya
- Publikasi kegatan via ISMKI -> setiap 2 minggu sekali akan dikonfirmasikan kepada
BK terkait hal-hal apa saja yang ingin dibantuk dipublikasi. Poin berikutnya, mungkin
dari ISMKI bisa promote akun BK lewat sosmed yang ada di ISMKI
- Koordinasi BK dengan EB ISMKI semua bidang: bersifat kondisional -> dari hasil
evaluasi dipantau -> VPI mengkomunikasikan kepada EB yang berhubungan terkait
hal-hal yang dibutuhkan BK -> Diskusi ->Problem solved
H. Indikator Keberhasilan
1. Terlaksananya pengakaran bersama minimal di 40 institusi FK di Indonesia
2. Terlaksananya upgrading PHN BK minimal 2 kali dalam satu tahun kepengurusan
3. Terlaksananya oprec bersama dengan target lebih dari 80 pendaftar per lembaga
(ISMKI, BAPIN,BPN)
4. Terlaksananya evaluasi minimal 6 kali dalam satu tahun kepengurusan
5. Terlaksananya koordinasi dengan EB ISMKI
43
J. Penanggung Jawab
Adhika Rahman
D. Value
Cerdas dan kolaboratif.
44
Meeting diharapkan diisi dengan sesuatu yang menyenangkan agar terjalin
kekompakan Pengurus.
2. Upgrading Net Meeting di bagi menjadi 2, yaitu Upgrading Akbar dan Upgrading
Bidang. Upgrading Akbar diadakan 1 atau 2 bulan sekali di grup besar PHN dan di
grup besar PHW. Narasumber bisa dari Pengurus atau Non Pengurus. Narasumber Non
Pengurus didatangkan untuk mengisi Upgrading apabila perlu. Yang di bahas adalah
AD/ART ISMKI, GBHO ISMKI, Rekomendasi Munas ISMKI di tahun tersebut,
Instruksi Sekjend tahun tersebut, Garis Koordinasi dan Kepemimpinan di ISMKI, Isu
yang berkaitan dengan dunia kedokteran, wawasan umum ISMKI. Setiap topik
bahasan bisa di bagi ke sesi-sesi sesuai Timeline yang sudah di sepakati. Upgrading
bidang diadakan 1 2-4 minggu sekali di grup bidang masing-masing atau di grup
bidang yang isinya ada PHW dan PHN bidang terkait. Diisi oleh Sekbidnas atau
Sekbidwil masing-masing bidang dan bila perlu diisi juga oleh Sekbidnas atau
Sekbidwil demisioner sebagai Narasumber Non Pengurus. Yang di bahas adalah fokus
perbidang agar semua staf bidang menjiwai bidang nya dan lebih berkompeten 1 atau
2 tingkat diatas pengurus bidang di institusi. Topik bahasan bisa di bagi ke sesi-sesi
sesuai timeline yang sudah di sepakati.
H. Indikator Keberhasilan
- Secara Kualitatif :
Semua Komponen Utama sudah membahas AD/ART ISMKI, GBHO ISMKI,
Rekomendasi Munas ISMKI di tahun tersebut, Instruksi Sekjend tahun tersebut,
Garis Koordinasi dan Kepemimpinan di ISMKI, dan bidang-bidang yang ada di
ISMKI yang berkaitan dengan PHW dan PHN serta Koordinasi dan kondisi di
lapangan dalam satu kepengurusan ISMKI
- Secara Kuantitatif :
PHW dan PHN 80% hadir di setiap sesi Upgrading
J. Penanggung Jawab
1. Khishotul Hayati
2. Syahrasyid Abdul Malik
3. Sumiosa Hardini Fitri Hara
45
7. Tim Khusus SK FK baru
A. Latar Belakang
Sebagai mahasiswa kedokteran, kita mempunyai tanggung jawab bersama untuk
memperbaiki dan menjalankan sistem pendidikan kedokteran yang ada di Indonesia
melalui banyak cara, salah satunya melalui kegiatan kemahasiswaan. ISMKI adalah
organisasi kemahasiswaan yang menampung dan mewadahi segala bentuk kegiatan
kemahasiswaan kedokteran yang ada di Indonesia, dimana ISMKI sendiri membawahi
BEM/HIMA/LEM FK Se-Indonesia. Adapun salah satu tujuan ISMKI adalah
mempererat persatuan dan kesatuan mahasiswa kedokteran Indonesia, dengan cara ikut
berkontribusi dalam pembangunan kesehatan dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Sedangkan untuk keanggotaan ISMKI sendiri adalah seluruh mahasiswa yang mengikuti
program sarjana kedokteran atau program profesi dokter. Di Indonesia sendiri sampai saat
ini telah berdiri 83 Fakultas Kedokteran di Indonesia yang tersebar dari sabang sampai
merauke. Dari 83 Fakultas Kedokteran tersebut, masih terdapat beberapa institusi yang
belum tergabung dalam anggota ISMKI. Maka, diharapkan setiap institusi dapat menjadi
anggota ISMKI untuk menjadi pilar utama dalam mengawal isu kesehatan, serta
informasi mengenai pendidikan kedokteran, khususnya untuk FK yang baru berdiri
D. Value
Sinergis, Universal.
46
E. Metode Program Kerja
- Pengumpulan Data
Sebelum melakukan pendekatan, sebaiknya dikumpulkan dulu data-data rinci dari
setiap institusi agar dalam menentukan jenis pendekatan bisa tepat. Dibutuhkan
koordinasi dengan Sekwil terkait.
- Komunikasi Aktif
Komunikasi aktif dengan para pengurus organisasi kemahasiswaan yang terdapat di
Institusi tersebut, melalui media sosial. Serta pembuatan grup yang ditujukan untuk
memudahkan komunikasi secara intens di setiap institusi.
- RoadShow
Road Show dari pengurus ISMKI baik wilayah maupun nasional dalam rangka
pencerdasan ISMKI di institusi yang belum menjadi anggota ISMKI. Dengan harapan
institusi bersangkutan dapat mengetahui arah kebijakan ISMKI terhadap isu-isu
nasional dan prestasi ISMKI dengan membawa cakrawala tentang dunia kedokteran.
- Evaluasi
Kontrol rutin serta follow up kepada setiap delegasi yang mengikuti kegiatan
tenderisasi baik di wilayah maupun nasional. Evaluasi alur komunikasi dan harapan
institusi kepada ISMKI yang akan di pantau secara langsung oleh staff VPI.
H. Indikator Keberhasilan
Melakukan Komunikasi Intens dengan Institusi
1) Terjalin Komunikasi melalui Net Meeting Rutin setiap bulannya (3)
2) Terjalin Komunikasi melalui Net Meeting lebih dari 1 bulan sekali (2)
3) Tidak terjalin Komunikasi (1)
Evaluasi dan penilaian terhadap kinerja staff VPI dalam mengawal insititusi yang
belum bergabung yang menjadi anggota ISMKI
1) Seluruh institusi yang belum bergabung menjadi anggota ISMKI dapat merasakan
kebermanfaatan ISMKI (3)
2) > jumlah institusi yang belum bergabung menjadi anggota ISMKI dapat merasakan
kebermanfaatan ISMKI (2)
3) < jumlah institusi yang belum bergabung menjadi anggota ISMKI dapat merasakan
kebermanfaatan ISMKI (1)
Total indikator keberhasilan
7-9 : Baik
5-6 : Cukup
3-4 : Kurang
J. Penanggung Jawab
1. Amirul Adil Abdullah
2. Muh. Ilham Raymana
8. Leadership Camp
A. Latar Belakang
Perlunya terciptakan koordinasi antara Sekretaris Jendral Terpilih dengan setiap
PresBEM untuk Menyusun Grand Design Sekretaris Jendral yang baik demi menunjang
alur koordinasi dan sinergisitas institusi, wilayah dan nasional.
C. Deksripsi Kegiatan
Event bagi Sekretaris Jendral Terpilih di Rapat Koordinasi Nasional dalam bentuk rapat
dan diskusi maupun ajang silaturahmi dengan petinggi badan eksekutif mahasiswa
kedokteran untuk mendiskusikan Grand Design secara direct meeting.
48
D. Value
Sinergis, Universal
F. Sasaran
- PresBEM FK Se-Indonesia
- Sekretaris Jendral Terpilih
H. Indikator Keberhasilan
Kehadiran Presbem
Dihadiri > 60% PresBEM institusi se-Indonesia
Hasil Diskusi
Terciptanya Rekomendasi bagi Sekjenter untuk kepengurusanya disaat Sekjendter sudah
dilantik menjadi Sekjend.
J. Penanggung Jawab
Muh. Ilham Raymana
49
9. Intervensi PHN
A. Latar Belakang
Lamanya 1 periode kepengurusan Pengurus Harian Nasional ISMKI, perbedaan jadwal
akademik di masing masing institusi, dan berbagai faktor internal maupun eksternal
menyebabkan fluktuatif-nya kinerja PHN ISMKI. Sehingga dibutuhkan suatu tindakan
intervensi agar dapat menjaga perjalanan kinerja dari Pengurus Harian Nasional tetap
dalam jalur yang di inginkan.
D. Value
Sinergis, Aktif Berkontribusi.
- Follow up:
VPI Berkomunikasi aktif dengan PHN terkait untuk merangkul dan memberi
intervensi di kemudian hari.
H. Indikator Keberhasilan
Melakukan screening PHN dengan kinerja kurang memuaskan dan memberi intervensi
setiap 2 bulan/
50
I. Perkiraan Dana Program Kerja
-
J. Penanggung Jawab
Shahrasyid Abdul Malik
D. Value
Mengakar dan Kolaboratif.
51
E. Metode Program Kerja
1. Pengenalan ISMKI
Pengenalan ISMKI di sampaikan dengan menggunakan Power Point yang berisi :
Intro :
a. Sejarah keberagaman Indonesia bisa bersatu atas nama NKRI
b. Sejarah pergerakan Mahasiswa Kedokteran Indonesia, mulai dari Boedi Oetomo,
IMKI, hingga lahirnya ISMKI, termasuk definisi ISMKI.
Isi utama :
a. Tujuan adanya ISMKI
b. Persamaan, perbedaan, dan keterkaitan dengan Organisasi Mahasiswa Kedokteran
di Institusi
c. Struktur ISMKI
- Nasional
Sekretaris Jenderal
Sekretaris Jendral Terpilih
Vice President
Bidang-bidang di tataran nasional
- Wilayah
Sekretaris Wilayah
Bidang-bidang di tataran wilayah
- Peran dan Fungsi Majelis Pertimbangan Agung
- Badan Kelengkapan Organisasi
Outro:
- Brainstorming berkaitan tugas ISMKI saat ini.
2. Pengembangan Institusi
PHW & PHN selalu siap dan sedia dalam membantu dan mengembangkan Institusi
dari segala segi demi pengakaran dan kebermanfaatan Institusi itu sendiri ke
anggotanya. Untuk teknisnya sudah di jelaskan di poin Koordinasi VPI ISMKI
Nasional, PHW & PHN, dan Presbem dari setiap Institusi Anggota.
H. Indikator Keberhasilan
- Secara Kualitatif :
Anggota sudah mengenal ISMKI dan anggota sudah merasakan manfaat dari institusi
yang dinilai secara objektif dengan hasil Angket Evaluasi yang di sebar secara online
maupun offline kepada anggota
- Secara Kuantitatif :
Pengenalan ISMKI di laksanakan minimal 1 kali dalam 1 kepengurusan. Pengembangan
Institusi dengan Kunjungan ke Institusi minimal 2 bulan sekali.
J. Penanggung Jawab
1. Khishotul Hayati
2. Muhammad Ilham Raymana
53
TIMELINE
Nama Program Kerja
PENUTUP
Cukup sekian Grand Design Wakil Sekretaris Jendral Bidang Internal yang kami buat untuk
kepengurusan 2017/2018. Grand Design kami buat untuk menjabarkan dan mendetilkan arah
gerak kami selama 1 tahun kepengurusan agar yang bersangkutan bisa memahami arah gerak
kami. Apabila ada saran dan kritik bisa langsung disampaikan. Apabila ada yang kurang
berkenan dalam pembuatan Grand Design kami mohon maaf. Semua kelebihan hanya berasal
dari Tuhan dan kesalahan berasal dari kami. Terima Kasih.
54
GRAND DESIGN
Vice President for Policy and Advocacy (VPPA)
IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA
PERIODE 2017 2018
A. Latar Belakang
ISMKI merupakan organisasi yang seyogyanya mampu menyatukan pergerakan
seluruh mahasiswa kedokteran di Indonesia. Tidak hanya itu ISMKI pun telah bergabung
bersama Asosiasi Organisasi Mahasiswa Kesehatan Indonesia, yang menandakan bahwa
anggota ISMKI yaitu mahasiswa kedokteran seluruh Indonesia merupakan bagian dari
pergerakan mahasiswa terutama di bidang kesehatan secara general. Dalam sejarahnya
ISMKI merupakan organisasi mahasiswa kedokteran tertua di Indonesia yang seharusnya
sudah memiliki sepak terjang dalam pengembangan kualitas kesehatan Indonesia.
Namun penyebaran ilmu melalui pencerdasan, propaganda dan kajian tidak akan
cukup untuk mencapai target perubahan kualitas kesehatan apabila tidak ada hubungan
langsung yang dibina dengan para pemangku kebijakan. Maka dari itu ISMKI memiliki
fungsi politik yang memungkinkan adanya hubungan antara organisasi ini dengan para
pemangku kebijakan sehingga gagasan-gagasan mahasiswa kedokteran sebagai bentuk
sumbangsih pembangunan kesehatan dapat tersalurkan dengan baik.
VPPA hadir untuk memberikan jalan bagi mahasiswa kedokteran se-Indonesia
dalam melakukan advokasi demi mencapai tujuan dari gerakan bersama seluruh mahasiswa
kedokteran dalam mencapai kualitas kesehatan Indonesia yang lebih baik. VPPA akan
mendobrak pintu-pintu dunia pemangku kebijakan demia menyampaikan aspirasi rakyat
yang difasilitas melalui gagasan-gagasan mahasiswa kedokteran.
55
VPPA 1. Kolaborasi dan Ekspansi
1. Affiliation Map
Latar Belakang
Basis data ISMKI dibutuhkan untuk mempermudah kerja VPPA dalam melakukan
advokasi dan memperlihatkan sudah sejauh mana ISMKI mampu memiiki kerjasama
dengan para pemangku kebijakan.
Deskripsi Kegiatan
Terdiri dari:
Nama Stakeholder, Nama 3 Pejabat Utama, CP yg bisa dikontak, Hubungan Kerjasama
yang sudah pernah dilakukan, Kondisi hubungan (baik atau buruk)
Tujuan Kegiatan
- Adanya basis data untuk melakukan hubungan dengan pemangku kebijakan
- Tergambarkanya hubungan ISMKI dengan pemangku kebijakan
- Memudahkan pencarian
Sasaran Kegiatan
Vertikal: Stakeholder, NGO (Peta Afiliasi), Institusi Pendidikan
Horizontal: IOMS, Institusi
Kriteria Keberhasilan
- Pendataan Awal Peta Afiliasi terbentuk. (50%)
- Update Per Bulan (50%)
56
partisipasi PresBEM masih dinilai rendah sehingga perlu dibuatkan SOP agar
netmeeting bisa dilaksanakan dengan
b. Deskripsi Kegiatan
Pembuatan Standard Operational Procedure untuk net meeting PresBEM dalam
sosialiasi kajian dan penyikapan sikap
c. Tujuan Kegiatan
Terdapat peraturan yang mengikat presBEM untuk mengikuti dan berpartisipasi aktif
dalam Net Meeting penentuan kebijakan dan sikap ISMKI
d. Sasaran Kegiatan
Presiden BEM FK Se-Indonesia
g. Kriteria Keberhasilan
- Terbentuknya SOP CEM dan SOP Political Statement (50%
- Terdapat sosialisasi SOP saat IMSS dan Rakornas (30%)
- Pelaksanaan CEM dan PS sesuai dengan SOP (20%)
b. Deskripsi Kegiatan
VPPA dan team akan menjadi SC untuk acara National Multi Development Project yang
bertempat di Andalas. VPPA akan bergerak dibidang pembangung jembatan antara
Institusi dan NGO. NMDP tahun ini berisi pelatihan mengenai pembuatan comdev yang
terintegrasi dengan tema ISMKI.
c. Tujuan Kegiatan
ISMKI dan OC memiliki hubungan kerjasama yang baik dengan NGO
57
d. Sasaran Kegiatan
Peserta NMDP, NGO
g. Kriteria Keberhasilan
- 1/2 Jumlah dari NGO dan Stakeholder yang diundang dalam acara NMDP hadir 60%
- Terlaksananya pelatihan advokasi ada NMDP 40%
2. Deskripsi Kegiatan
Pembuatan platform mendetail mengenai alur perencanaan isu yang akan dibawa HPS
hingga ke taraf advokasi. VPPA sebagai pemegang platform berkewajiban untuk selalu
memfollow up isu yang direncanakan sesuai dengan platform dan melaksanakan
perencanaan-perencanaan advokasi setiap isu.
3. Tujuan Kegiatan
Isu yang dibawa oleh HPS akan terencana dengan baik dan di-follow up oleh VPPA
per bulannya.
4. Sasaran Kegiatan
HPS
2. Deskripsi Kegiatan
Pembuatan platform mendetail mengenai alur perencanaan isu yang akan dibawa MEP
hingga ke taraf advokasi. VPPA sebagai pemegang platform berkewajiban untuk selalu
memfollow up isu yang direncanakan sesuai dengan platform dan melaksanakan
perencanaan-perencanaan advokasi setiap isu.
3. Tujuan Kegiatan
Isu yang dibawa oleh MEP akan terencana dengan baik dan di-follow up oleh VPPA
per bulannya.
4. Sasaran Kegiatan
HPS
7. Kriteria Keberhasilan
Terbentukan platform isu MEP 50%
Update platform per bulan 50%
59
C. Guideline Drafter Policy Paper International
1. Latar Belakang
Dengan mimpi Internasionalisasi, VPPA ingin adanya partisipasi ISMKI dalam dunia
internasional dalam ranah pergerakan yaitu pembuatan Policy Paper IFMSA. Selama
ini ISMKI belum pernah berpartisipasi aktif dalam penyusunan Policy Paper IFMSA.
2. Deskripsi Kegiatan
Tahun 2017, VPPA akan mencoba untuk mencarikan jalan bagi HPS dan MEP
sehingga dapat berpartisipasi aktif dalam pembuatan Policy Paper IFMSA
3. Tujuan Kegiatan
Tahun 2017, VPPA akan mencoba untuk mencarikan jalan bagi HPS dan MEP
sehingga dapat berpartisipasi aktif dalam pembuatan Policy Paper IFMSA
4. Sasaran Kegiatan
IFMSA
7. Kriteria Keberhasilan
Terbentuk tata cara menjadi drafter IFMSA 100%
A. Advoaction!
1. Latar Belakang
ISMKI yang memiliki fungsi sosial politik memiliki peran sebagai mitra kritis dan
mitra kolaborasi dengan pemerintah dalam memajukan kesehatan dan pendidikan
kedokteran.
2. Deskripsi Kegiatan
Melakukan advokasi dan audiensi untuk semua isu yang memiliki target audiensi dan
advokasi
60
3. Tujuan Kegiatan
- Pergerakan yang diadakan oleh mahasiswa kedokteran bisa memberikan dampak yang
lebih luas karena dibawa hingga ke tataran kebijakan.
- ISMKI dipercaya dan dapat bekerjasama dengan pemangku kebijakan dalam
menyampaikan aspirasi mahasiswa.
4. Sasaran Kegiatan
Pemangku Kebijakan
7. Kriteria Keberhasilan
Setiap isu yang berada dalam platform dengan target advokasi dan audiensi akan
terlaksana advokasi dan audiensinya (100%)
2. Deskripsi Kegiatan
Pelatihan mengenai kompetensi pembuatan survey dan pembuatan kajian kepada HPS
wilayah, MEP wilayah dan Institusi yang bekerjasama dengan isu yang dibawa oleh
VPPA-HPS-MEP Nasional. Pelatihan tetap akan dilakukan bagi wilayah atau institusi
yang meminta pelatihan.
3. Tujuan Kegiatan
Penggerak-penggerak ISMKI memiliki kompetensi yang cukup dan memadai dalam
membuat survey dan kajian.
4. Sasaran Kegiatan
Pemangku Kebijakan
61
5. Perkiraan Waktu Kegiatan
Februari Desember
7. Kriteria Keberhasilan
Terlaksana pelatihan survey atau kajian untuk 4 wilayah 100%
2. Deskripsi Kegiatan
Pengecekan kualitas kajian dan propaganda yang dikeluarkan oleh HPS dan MEP di
dalam grup koordinasi VPPA-HPS-MEP
3. Tujuan Kegiatan
Memastikan kualitas kajian dan propaganda yang akan dikeluarkan oleh ISMKI
4. Sasaran Kegiatan
HPS dan MEP
6. Kriteria Keberhasilan
Setiap Kajian yang dikeluarkan oleh HPS dan MEP harus dilakukan pengecekan
kualitas oleh VPPA (65%)
Setiap Propaganda yang dikeluarkan oleh HPS dan MEP harus dilakukan
pengecekan kualitas oleh VPPA (45%).
62
GRAND DESIGN
Vice President for Project Development (VPPD)
IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA
PERIODE 2017 - 2018
KATA SAMBUTAN
Assalamualaikum
Dalam berupaya beradaptasi perlu diperhatikan apa saja yang telah dilalui dan analisis
apa saja tantangan zaman yang ada di depan mata, ISMKI sebagai organisasi besar sudah saat
nya memiliki perencanaan yang matang berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya
untuk dijadikan sebagai acuan dalam menghadapi perubahan, selain memberi warna untuk
ISMKI dan dunia kesehatan Indonesia. Karena sesunnguh nya ISMKI yang mampu bertahan
ialah organisasi yang adaptif dengan perkembangan dan mampu menjawab tantangan
perkembangan tersebut
Salam ISMKI, Jaya !!
Hidup Mahasiswa
63
VISI DAN MISI
Visi
# ISMKI IMPACT
Terwujudnya ISMKI yang berdampak bagi mahasiswa kedokteran maupun
masyarakat luas
TAGLINE
#ISMKIProjectRangers Siap Berkarya!
64
PROGRAM KERJA
65
C. Tujuan Kegiatan
Tujuan Umum
1. Membantu pemerintah dalam mencapai Sustainable Development Goals khusus nya pada
poin ke 3.1 3.4
Tujuan Khusus
ISMKI berpartisipasi dalam upaya pencapaian target SDGs 2030
Menekan angka PTM khusus nya hipertensi, ,menekan angka AIDS, dan Maternal Health
Bentuk pengembangan masyarakat secara berkelanjutan
D. Deskripsi Kegiatan
Merupakan program kerja berkelanjutan yang menitik beratkan dampak ISMKI ke masyarakat.
Program ini akan dimulai dari analisis permasalahan kesehatan oleh bidang HPS, strategi
pengembangan oleh bidang CE, dan menargetkan hasil berbasis data.
E. Metode Kegiatan
SURAT PENGANTAR
KAJIAN DINAS KESEHATAN PERMOHONAN DATA
PROVINSI KESEHATAN DAERAH
BINAAN/CALON
DAERAH BINAAN
INSTITUSI
BORANG COMDEV
PENCARIAN SPONSORSHIP
JANGKA PANJANG
SOSPENGMAS INSTITUSI
COMPILE BOOK
PENGEMBANGAN GOALS
HASIL
COMDEV
Metode :
Kajian & Peta ISMKI Policy Statement ISMKI for SDGs Sustainable Project ISMKI
Bank Data ISMKI (primer & skunder) penetapan sesuai tema & capacity building NMDP
implementasi pengembangan masyarakat hasil dan monev
Bidang yang terlibat HPS , CE, LD, AD
F. Indikator Keberhasilan
1. Terbentuk nya kajian mengenai SDGs 3.1-3.4
2. Terkumpul nya bank data institusi min 20
3. Tersusun nya SOP, Guideline, dan modul
4. Tersusun compilation book 1x selama kepengurusan
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
PENUTUP
Demikian sketsa rencana yang kami buat semata-mata berupaya terus berkontribusi bagi
kesehatan Indonesia dan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa kedokteran Indonesia,
mudah-mudahan apa yang telah direncanakan dapat bernilai manfaat baik bagi tim maupun
masyarakat dan mahasiswa kedokteran Indonesia.
~The best way to predict ISMKI future is to create it~
Warm Regards,
PROJECT RANGERS
84
GRAND DESIGN
BIDANG COMMUNITY EMPOWERMENT
IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA
PERIODE 2017 - 2018
KATA SAMBUTAN
Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera untuk kita semua. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur
kehadirat Allah SWT atas limpahan karunia dan rahmat-Nya, kita diberikan kesehatan agar
dapat menjalankan kegiatan sehari-hari. Tak lupa kita kirimkan salam dan salawat atas
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam biadab menuju
alam yang lebih beradab.
Teman-teman seperjuangan yang insya Allah dimuliakan Allah SWT.
Awal kepengurusan adalah langkah pertama mau dibawa kemana organisasi selama
setahun kepengurusan, seperti halnya ISMKI. Pijakan awal adalah tolak ukur bagaimana kita
bisa mengambil langkah-langkah selanjutkan menjalankan amanah ini hingga khusnul
khotimah.
Saya Anisar Apriliani yang diberikan amanah oleh teman-teman sekalian sebagai
Koordinator Nasional bidang Community Empowerment periode 2017-2018. Saya dipilih oleh
teman-teman bukan berarti saya lebih baik daripada yang lain. Kritik dan saran sangat
diperlukan dalam mengemban amanah ini. Mohon maaf apabila dalam penyusunan Grand
Design ini terdapat salah kata dan tindakan. Terlepas dari manusia biasa yang tidak luput dari
segala kesalahan.
Anisar Apriliani
Koordinator Nasional Bidang Community Empowerment
ISMKI Periode 2017-2018
85
PENDAHULUAN
Pengembangan masyarakat terdiri dari dua konsep yaitu pengembangan dan masyarakat.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengembangan adalah proses, cara,
perbuatan mengembangkan. Sedangkan masyarakat berdasarkan Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) adalah sejumlah manusia dalam arti seluasluasnya dan terikat oleh suatu
kebudayaan yang mereka anggap sama. Jadi pengembangan masyarakat adalah perbuatan
mengembangkan sejumlah manusia dalam suatu konteks tertentu. Bidang pengembangan
masyarakat adalah bidang yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dengan program
kerjanya. Dalam hasil ketetapan MUNAS telah dijelaskan bahwa pengembangan masyarakat
mempunyai tugas mendorong secara proaktif institusi lokal untuk menciptakan program-
program yang berorientasi kepada kesehatan masyarakat, berkesinambungan, mendorong
institusi dalam inovasi program berbasis pengembangan masyarakat. Serta berkoordinasi
dengan Wakil Sekretaris Jenderal bidang Internal dan Koordinator Nasional Bidang
Pengembangan Kepemimpinan mengembangkan kapasitas institusi dalam mengembangkan
program. Bidang pengembangan masyarakat ini merupakan salah satu bidang yang dimiliki
oleh ISMKI yang berguna sebagai penggerak serta bertanggung jawab atas peran ISMKI
terhadap masyarakat dalam pengembangan mutu kesehatan di Indonesia.
Misi
Membentuk paradigma masyarakat tentang apa itu sehat.
Berpartisipasi aktif dalam kegiatan kesehatan di Indonesia.
Memberikan wadah bagi mahasiswa untuk berperan aktif dalam kegiatan sosial.
TAGLINE
#CEHeroes
Bidang Community Empowerment Siap Berkarya!
86
SUSUNAN TIM
Koordinator Nasional Muhammad Ralfi Irsan
Anisar Apriliani Universitas Sumatera Utara
Universitas Hasanuddin 140100227
C11114523 Medan, 10 Oktober 1995
Samarinda, 5 April 1996
Mardhatillah
Universitas Airlangga
011511133051 Syerly Ayuningtyas
Kolaka, 05 Februari 1997 Universitas Islam Malang
21501101074
Probolinggo, 20 Juni 1996
88
PROGRAM KERJA
1. Bulan Bakti Germas
A. Latar Belakang Program Kerja
Non Communicable Disease (NCDs) atau penyakit tidak menular merupakan suatu
kondisi medis atau penyakit yang tidak disebabkan oleh infeksi sehingga penyakit
tersebut tidak ditularkan atau disebarkan dari manusia ke manusia. Pada masa kini,
penyakit tidak menular atau NCDs menimbulkan beban global yang lebih besar dari
penyakit menular. Bahkan, WHO telah menetapkan rencana untuk mengatasi penyakit
tidak menular seperti penyakit jantung. Di Indonesia, angka kematian dari tahun ke tahun
yang disebabkan oleh Non Communicable Disease (NCDs) terus meningkat. Data dari
Badan Litbangkes, Kemenkes menunjukan pada tahun 1995 presentase kematian akibat
Non Communicable Disease (NCDs) itu 41,7%, Pada tahun 2001 meningkat menjadi
49,9% dan pada tahun 2007 mengalami peningkatan lagi menjadi 59,5%.
Menurut data dari Centers For Disease and Prevention tahun 2013, Non
Communicable Disease atau penyakit tidak menular merupakan penyebab kematian
nomor 1 di Indonesia. Penyakit tersebut adalah Stroke dengan presentase 8%, kedua
Tuberculosis 7%, Cancer 6%, Road Injuries 5%, Diarrheal Disease 4%, Ischemic Heart
Disease 4%, Diabetes 3%, Major Depressive Disorder 3%, Lower Back Pain 3%, Lower
Respiratory Infections 3%.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan yang
sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen
bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat
untuk meningkatkan kualitas hidup. GERMAS dilakukan sebagai penguatan upaya
promotif dan preventif masyarakat. Tujuan GERMAS antara lain: 1) Menurunkan
penyakit tidak menular baik kematian maupun kecacatan, 2) Menghindarkan terjadinya
penurunan produktivitas penduduk, 3) Menurunkan beban pembiayaan kesehatan karena
meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan. Gerakan ini akan dimulai dengan 3
fokus kegiatan, yaitu meningkatkan aktifitas fisik, konsumsi sayur dan buah, serta deteksi
dini Penyakit Tidak Menular (PTM).
88
4. Meningkatkan peran serta mahasiswa Kedokteran Indonesia untuk membangun
kesadaran akan bahaya dari NCD.
5. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa Kedokteran Indonesia tentang pentingnya
menjaga kesehatan dalam upaya menghindari kejadian NCD.
D. Value
Aktif Berkontribusi dan Universal.
H. Indikator Keberhasilan
Indikator Partisipasi Institusi:
- Dilaksanakan 21 - 30 institusi dikatakan baik
- Dilaksanakan 10- 20 institusidi katakan cukup
- Dilaksanakan 1- 9 institusi dikatakan kurang
Indikator Partisipasi Regio:
- Dilaksanakan > 7 regio dikatakan baik
- Dilaksanakan 4-6 regio dikatakan cukup
- Dilaksanakan 1-3 regio dikatakan kurang
89
I. Perkiraan Dana Program Kerja
-
J. Penanggung Jawab
Achmad Syuaib
Chusnul Khotimah
Nurul Karima Edison
Ali Laksana S.
2. CRISIS CENTER
A. Latar Belakang Program Kerja
Kejadian alam dan bencana sosial di negara Indonesia tidak dapat dipungkiri sering
terjadi. Hal ini pun tidak dapat dihindari. Korban-korban pun selalu berjatuhan dalam
kejadian alam dan bencana social ini. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) statistik jenis bencana di Indonesia tahun 2016 yaitu 766 bencana banjir, 612
longsor, 669 puting beliung, 74 kombinasi banjir dan longsor, 178 kebakaran hutan dan
lahan, 13 gempa, tujuh gunung meletus, dan 23 gelombang pasang dan abrasi. Hingga
bulan November 2016, data bencana yang tercatat adalah jumlah kejadian 2.342 peristiwa,
522 orang meninggal dunia dan hilang, 3,05 juta jiwa mengungsi dan menderita, 69.287
unit rumah rusak dimana 9.171 rusak berat, 13.077 rusak sedang, 47.039 rusak ringan,
dan 2.311 unit fasilitas umum rusak. Kejadian demi kejadian itu bahkan datang pada saat
yang hampir bersamaan di berbagai belahan wilayah Indonesia.
Sebagai agent of health, mahasiswa Kedokteran Indonesia menjadi bagian yang
harus turut peduli atas peristiwa bencana alam yang sedang terjadi. Selama ini, mahasiswa
Kedokteran Indonesia sudah cukup tanggap dalam menggalang bantuan bagi wilayah
bencana. Akan tetapi, aksi tanggap bencana yang sudah ada itu dapat dikatakan kalah
cepat dengan keresahan masyarakat akibat bencana itu sendiri.
90
C. Deskripsi Program Kerja
Crisis Center (CC) ISMKI merupakan merupakan suatu sistem terpadu yang bertujuan
untuk mempercepat pengumpulan dan penyaluran dana siaga bagi korban di daerah
bencana, serta membantu dalam kegawatdaruratan medis dan rehabilitasi yang dilakukan
oleh tim volunteer dari ISMKI yang bernama RETINA. Sistem CC terdiri atas CE ISMKI,
Pengmas ISMKI Wilayah dan PJ CC Institusi, serta seluruh mahasiswa Kedokteran
Indonesia. Pelaksanaannya dibagi dalam 3 tahap, yaitu pre-bencana, tanggap bencana,
dan pascabencana.
Pre-Bencana
Pencerdasan ke masa kampus (institusi)
Semua institusi wajib mengikuti dan membantu menyebarluaskan informasi yang
diberikan akun CC Nasional. (Twitter, Facebook, Line dan sebagainya).
Dana non-insidental
Dana non-insidental akan dikumpulkan tanpa waktu maksimal (melalui rekening CC
dan acara ISMKI baik wilayah dan nasional) dengan bertujuan mencegah adanya
keterlambatan penyaluran dana apabila terjadi bencana yang berdekatan waktunya.
Pembentukan Tim RETINA
Pembentukan tim volunteer yang bernama RETINA (Rescue Team ISMKI for
Indonesia)
Tanggap Bencana
Konsolidasi (Net-Meeting) cepat
Informasi terkait besarnya bencana, dampak, bantuan yang diperlukan, korban dan
lain-lain melalui Grup Line yang berisi PJ CC ISMKI Nas, PJ CC masing-masing
Wilayah, PJ CC Institusi, Kepala Departemen Pengmas dan Presiden BEM institusi.
Pemetaan kondisi dan infromasi dengan daerah terkait melalui Wilayah dan institusi
terdekat oleh CE ISMKI.
PJ CC wilayah membuat Rapid Disaster Assessment sebagai tahap awal untuk
mengetahui gambaran bencana. Kegiatan tepat guna untuk galang dana oleh masing-
masing institusi dengan SOP pengumpulan dana CC.
RETINA turun langsung ke daerah bencana.
Penyaluran dana secara tepat (berdasarkan informasi) dan cepat serta terjun langsung
ke tempat bencana oleh RETINA.
91
Pasca Bencana
Bencana alam akan menimbulkan reaksi psikologis bencana yang sangat besar dalam diri
seseorang. Sebagai Tim Volunteer kita dapat melakukan beberapa kegiatan dalam
rehabilitasi psikologis korban bencana, yaitu:
1. Psychological First Aid (PFA) oleh RETINA
Merupakan suatu cara untuk memberikan dukungan emosional dan membantu orang
dari berbagai latar beakang (usia, dubaya, etnik, sosek) segera setelah terjadinya
bencana (Dukungan psikologis awal). Kondisi yang dapat diciptakan PFA adalah
Safety-Function-Action.
2. Kegiatan Penyuluhan
Memberikan penyadaran, pengetahuan dan peningkatan kemampuan dalam
menghadapi bencana. Bisa mengenai mitigasi bencana, kesehatan bencana dan lain-
lain.
3. Trauma healing
Merupakan kegiatan/tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan
trauma yang ada khususnya psikologi akibat bencana, seperti terapi bermain, terapi
aktivitas kelompok, terapi relaksasi-medikasi, terapi memasak dan lain-lain
4. Kegiatan spiritual
Dalam hal ini dapat mengembalikan kembali ketenangan dalam diri dan siap kembali
ke dalam kehidupan seperti semula, seperti sholat berjamaah, ceramah atau khotbah,
mengaji bersama, dan kegiatan rohani lainnya.
5. Melakukan follow-up terhadap daerah bencana. Mempublikasikan dan melaporkan
hasil kerja.
6. Pelaporan hasil kegiatan ISMKI
Jumlah dana yang masuk, obat-obatan, bahan makanan maupun berupa barang yang
diberikan serta field report.
Pencerdasan
PRE-
BENCANA!
Dana non-
insidental
NM Rapid
Crisis Disaster
Center Assesment
TANGGAP
Penggalangan
BENCANA
dana insidental
!
Tanggap Penyaluran dana oleh
Bencana oleh
RETINA
RETINA
Follow Up
PASCA
BENCANA
! Publikasi
laporan 92
D. Value
Aktif Berkontribusi.
H. Indikator Keberhasilan
Baik: 50% institusi mengirimkan dana dan 15% institusi mengirimkan volunteer
Cukup: 25% intitusi mengirimkan dana dan 10% institusi mengirimkan volunteer
Kurang: 15% institusi mengirimkan dana dan 5% institusi mengirimkan volunteer
J. Penanggung Jawab
Muhammad Ralfi Irsan
Nadya Ratu Aziza Fuady
Syerly Ayuningtyas
93
3. Community Development (Comdev)
A. Latar Belakang Program Kerja
Pada goal ketiga dalam Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu mengenai
Good Health and Well Being ada beberapa masalah kesehatan utama yaitu kesehatan
reproduktif, ibu dan anak; penyakit menular, penyakit tidak menular dan penyakit yang
disebabkan oleh lingkungan; cakupan kesehatan universal; dan akses obat dan vaksin
yang aman, efektif, berkualitas, dan terjangkau.
Dalam Millenium Development Goals (MDGs), target AKI di Indonesia pada
tahun 2015 adalah 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Sementara itu berdasarkan
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu
(AKI) (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per 100.000
kelahiran hidup. Sampai pada akhir MDGs, Indonesia belum berhasil mencapai target
dalam menurunkan Angka Kematian Ibu. Menurut WHO 2014, Maternal conditions ini
masuk dalam 50 besar penyebab kematian terbanyak di Indonesia tepatnya menduduki
peringkat ke 33.
Sesuai dengan prinsip dari Comdev yaitu we are working WITH community,
NOT FOR community dan Mulailah dari apa yang mereka punya, apa yang mereka tahu,
dan apa yang mereka butuhkan tentu sangat dibutuhkan penelaahan lebih lanjut terhadap
suatu komunitas sebelum kita melakukan suatu sikap, tindakan/intervensi. Maka dari itu
peran community analysis sangatlah penting di dalam melakukan community development.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia analisis adalah penelitian suatu peristiwa atau
kejadian (karangan, perbuatan dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya
(sebab-musabab, duduk perkaranya dan sebagainya). Komunitas adalah sebuah kelompok
sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan
dan habitat yang sama. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti
"kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik,
dibagi oleh semua atau banyak". (Wenger, 2002:4). Sedangkan analisis komunitas adalah
penelaahan terhadap suatu kelompok individu untuk mengetahui keadaan yang
sebenarnya (sebab-musabab, duduk permasalahan).
95
Tujuan khusus:
1. Meningkatkan taraf kesehatan masyarakat Indonesia yang lebih baik.
2. Meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat tentang pentingnya
kesehatan.
3. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa Kedokteran untuk melakukan aksi
kesehatan.
Analisis Komunitas
Analisis komunitas secara garis besar ialah menilai semua aspek dari masyarakat yang
nantinya akan menjadi landasan dasar dalam penyelesaian permasalahan yang ada
dalam suatu komunitas tersebut. Dalam melakukan analisis ini, ada beberapa tahapan
yang dilakukan, yaitu pengumpulan informasi, menentukan batas-batas,
mendefinisikan latar belakang dan menentukan main problem yang dihadapi oleh
masyarakat yang bertujuan untuk memaksimalkan potensi dan peran aktif masyarakat
untuk ikut serta dalam penyelesaian masalah mereka.
Diagnosis Komunitas
Setelah tahapan analisis kita lakukan, berikutnya ialah menentukan status kesehatan
masyarakat berdasarkan permasalahan yang mereka hadapi, kemudian menilai secara
umum pelayanan kesehatan didaerah setempat, bagaimana kelengkapan infrastruktur
serta tenaga kesehatan yang ada disana sehingga kita benar-benar nantinya bisa
menentukan kondisi berdasarkan status kesehatan mereka. Jadi memang awalnya
hanyalah penyelesaian permasalahan yang berbasis pada kebutuhan masyarakat,
namun nanti pada akhirnya penilaian secara keseluruhanlah yang akan kita dapatkan.
96
Target Assessment
Target assessment adalah siapa yang menjadi target ataupun sasaran dari suatu
program yang dibuat berdasarkan need assessment. Need assessment adalah kegiatan
yang bersifat pengumpulan informasi tentang kesenjangan antara harapan dan
kenyataan yang sudah dijelaskan pada materi sebelumnya. Langkah-langkah untuk
mendapatkan target assessment:
Pengumpulan informasi
Identifikasi kesenjangan
Analisis performance
Identifikasi hambatan dan sumber
Identifikasi karakter masyarakat
Identifikasi prioritas dan tujuan
Evaluasi Program
Evaluasi adalah tahap penilaian suatu program dan tahapan-tahapan yang sudah
dilakukan yang dimulai dari community analysis sampai dengan implementasi yang
dilakukan. Ada 2 teknik evaluasi yang bisa dilakukan, yaitu:
1. Evaluasi proses
2. Evaluasi output/outcome
Evaluasi Proses
Evaluasi proses adalah penilaian semua proses yang sudah dilakukan dari awal hingga
akhir. Dalam evaluasi proses ini, ada 3 cara yang bisa dilakukan, yaitu:
o Observasi
Observasi adalah cara evaluasi yang dilakukan dengan cara mengamati secara
langsung target assessment serta perubahan-perubahan yang telah terjadi setelah
proses dilakukan. Cara ini bisa dilakukan namun memiliki kelemahan karena hanya
melalui pengamatan saja sehingga tidak cukup akurat untuk memastikan karena
bias dari subjektifitas individu yang mengamati.
97
o Wawancara
Wawancara adalah metode evaluasi yang dilakukan dengan cara langsung berdialog
dengan semua pihak yang terlibat dalam proses untuk menanyakan semua aspek
yang telah dilakukan dari awal hingga akhir.
Evaluasi output/outcome
Evaluasi ini adalah evaluasi terhadap target assessment secara spesifik dengan
menggunakan indikator-indikator yang telah di tentukan serta dengan memberikan
penilaian dari pre-test sebelum kegiatan implementasi dilakukan kemudian post-test
setelah kegiatan implementasi dilakukan.
C. Value
Aktif Berkontribusi dan Universal.
G. Indikator Keberhasilan
Indikator partisipasi Institusi:
- Dilaksanakan >10 Institusi (Baik)
- Dilaksanakan 6 10 Institusi (Cukup)
- Dilaksanakan 1 5 Institusi (Kurang)
98
Indikator pembuatan modul dan guideline:
Terbentuknya modul dan guideline
I. Penanggung Jawab
Silvira Nazzai
Maskur Fahmi Adibas
Salma Nur Fadhillah
Mardhatillah
H. Penanggung Jawab
Hardianti Hardmi Putri
Risal Fausan Numyani P.
TIMELINE
PENUTUP
Demikian Grand Design ini kami buat. Kami sadar bahwa apa yang telah kami
canangkan jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kritik serta saran yang membangun sangat
kami harapkan. Semoga Grand Design ini mampu memberikan kebermanfaatan bagi seluruh
pihak yang terkait.
Akhir kata, Wassalamualaikum Wr. Wb.
101
GRAND DESIGN
BIDANG FUNDING AND PARTNERSHIP
IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA
PERIODE 2017 - 2018
KATA SAMBUTAN
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat dan kasih sayang-Nya yang tiada henti sehingga kita masih memiliki kesempatan untuk
terus berkarya dan mengemban setiap amanah-Nya dengan baik. Shalawat dan salam kita
haturkan kepada Rasulullah SAW yang telah memberikan kita keteladanan hidup di dunia yang
fana ini. Funding and Partnership (FP) merupakan salah satu bidang yang ada di bawah Ikatan
Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) yang bergerak di bidang pendanaan dan
pengembangan kerjasama dengan berbagai institusi atau perusahaan baik yang bergerak di
bidang kesehatan maupun non-kesehatan.
Bidang FP sangat diperlukan untuk menunjang terlaksananya setiap kegiatan ISMKI
terutama dalam hal pendanaan. Tidak dapat dipungkiri banyaknya jumlah mahasiswa
Kedokteran yang bertambah setiap tahunnya dan banyaknya mahasiswa Kedokteran yang aktif
dalam menjalankan segala kegiatan kampus maupun organisasi kemahasiswaan, memaksakan
kami untuk dapat memenuhi kebutuhan. Banyak hal yang bisa dilakukan dalam memenuhi
kebutuhan ini, dengan cara menjual produk-produk yang khas tentang ISMKI dan juga
membangun kerjasama denngan banyak pihak atau sponsor.
Produk-produk ISMKI juga dapat menjadi salah satu cara untuk membuat mahasiswa
Kedokteran lebih dekat dengan ISMKI. ISMKI Wilayah dan institusi yang tersebar dari Sabang
sampai Merauke merupakan bagian dari ISMKI Nasional, kita dapat menjalin kerjasama
melalui teman-teman yang ada dan berperan terutama di Danus Institusi ataupun FP Wilayah
yang bertujuan untuk memperkenalkan produk yang kita akan dijual sehingga ISMKI dapat
lebih dekat dengan Danus Institusi.
102
PENDAHULUAN
Funding and Partnership adalah bidang yang bertanggung jawab dalam pengumpulan
dana untuk mendukung setiap kegiatan dan pergerakan ISMKI baik kegiatan nasional maupun
international. Produk-produk yang dijual oleh FP Nasional ataupun kegiatan-kegiatan yang
akan dilaksanakan merupakan salah satu sarana untuk pengakaran ISMKI yang membuat
ISMKI lebih dekat dengan mahasiswa Kedokteran. Branding ISMKI pun dapat dicapai melalui
FP dengan adanya pengadaan ISMKI Attributes, ISMKI Merchandise, ISMKI Membercard dan
ISMKI Point.
Pengembangan kerjasama yang dilakukan oleh FP Nasional dengan FP Wilayah
maupun dengan institusi dapat meningkatkan jalinan koordinasi. Koordinasi antara FP Nasional
dan FP Wilayah maupun institusi sangat dibutuhkan baik dalam pengadaan ISMKI Attributes
dan ISMKI Merchandise sharing profit dengan tujuan untuk meningkatkan rasa memiliki
ISMKI dan menjadi satu kesatuan ISMKI yang utuh meskipun ranah kerja yang berbeda baik
itu di wilayah maupun nasional. Pengembangan kerjasama ini juga dilakukan dengan institusi
atau perusahaan kesehatan dan non-kesehatan yang bisa memberikan keuntungan untuk FP
Nasional dan juga mahasiswa Kedokteran Indonesia.
FP Nasional akan menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada FP Wilayah, Danus Institusi
dengan melakukan sharing program dan profit yang didapatkan. Selain itu, FP Nasional akan
mengadakan Sekolah Entrepreneur untuk mahasiswa Kedokteran untuk menumbuhkan jiwa
kewirausahaan pada mahasiswa Kedokteran.
Misi
Memfasilitasi minat dan bakat entrepreneur yang ada pada mahasiswa Kedokteran.
Memfasilitasi FP Wilayah dan Danus Institusi untuk mempromosikan branding yang
dimiliki dan berperan aktif dalam suksesor pendanaan FP Wilayah dan Danus Institusi.
Meningkatkan branding ISMKI dan produktifitas untuk mencapai target pendapatan FP
Nasional.
Meningkatkan promosi dan publikasi produk FP Nasional supaya ISMKI dapat dikenal lebih
luas di Indonesia.
Menjaga hubungan dan meningkatkan kerjasama yang baik dengan partner ISMKI.
Mahasiswa Kedokteran mendapatkan keuntungan dari kerjasama antara FP Nasional dengan
partner ISMKI.
TAGLINE
#BersamaFPkantongsehat #OmUangOm
Bidang Funding and Partnership Siap Berkarya!
103
SUSUNAN TIM
104
PROGRAM KERJA
1. ISMKI Attributes
A. Latar Belakang Program Kerja
Identitas sebuah organisasi sangat penting terutama identitas yang akan dibawa oleh
orang-orang yang berperan di dalamnya. Selain kinerja yang bagus, sebuah pengenal
merupakan hal penting tentang kontribusi individu dalam sebuah organisasi. Pakaian
Dinas Harian (PDH) ataupun tanda pengenal lainnya dapat menunjukkan seseorang
berperan aktif dalam organisasi tertentu. ISMKI Attributes merupakan program kerja
yang menyediakan Pakaian Dinas Harian (PDH), jas, jaket parka ataupun tanda pengenal
lainnya untuk semua pengurus hariannya baik di Nasional maupun Wilayah.
D. Value
Universal.
105
G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja
Mengumpulkan data : Januari 2017
Produksi : Januari 2017 Februari 2017
Distribusi : Februari 2017 Maret 2017
H. Indikator Keberhasilan
Pengurus harian memesan ISMKI Attributes
>90% (3)
75-90 (2)
<75 (1)
Pelunasan
2 bulan (3)
2 3 bulan (2)
>3 bulan (1)
Pendistribusian produk
Saat IMSS dan muswil (2)
1 bulan setelah IMSS dan muswil (1)
Jumlah indikator keberhasilan
6-8 (baik)
3-5 (cukup)
1-2 (kurang)
J. Penanggung Jawab
Annisa Zakia Widiastuti
Firma Hernik Saputri
106
2. ISMKI Merchandise
A. Latar Belakang Program Kerja
Mahasiswa Kedokteran sekarang sudah banyak melirik pasar online untuk membeli
produk-produk kebutuhan mereka. Produk online yang dijual mulai dari baju, jaket tas,
topi dan lainnya. FP Nasional melihat ada kesempatan untuk ISMKI ikut serta dalam
memenuhi kebutuhan mahasiswa Kedokteran dengan cara branding ISMKI. Branding
ISMKI juga merupakan salah satu cara untuk menjaga eksistensi ISMKI, hal ini
dibutuhkan supaya ISMKI juga dapat dikenal bukan hanya di kalangan mahasiswa
Kedokteran tetapi juga fakultas lain dan masyarakat umum. ISMKI Merchandise
merupakan produk-produk yang dijual dengan tema kedokteran atau ISMKI dan dapat
menjadi salah satu upaya pengkaran ISMKI dengan mengenal ISMKI dari produk yang
dijual.
D. Value
Sinergis dan Universal.
107
ataupun dapat memesan melalui Danus Institusi dan juga FP Wilayah. Pembeli dapat
memilih produk yang diinginkan dan melunasi pembayaran, masa Pre-Order sekitar 2
minggu dan akan didata untuk nama dan pesanannya, setelah semua data sudah dibuat
akan dilakukan produksi produk yang dikoordinir langsung oleh FP Nasional sekitar
1-2 minggu. Pendistribusian atau pengiriman akan dilakukan langsung oleh FP Nasional
dan dikirim ke pembeli ataupun pembeli yang memesan pada FP Wilayah atau Danus
Institusi pendistribusian barangnya akan dikoordinir FP Wilayah ataupun Danus Institusi.
H. Indikator Keberhasilan
Publikasi katalog.
>1x dalam 2 bulan (3)
1x dalam 2 bulan (2)
<2x dalam 3 bulan (1)
Pendistribusian barang orderan
< 1 bulan setelah pemesan dan pelunasan merchandise (3)
1-2 bulan bulan setelah pemesanan dan pelunasan merchandise (2)
>2 bulan setelah pemesanan dan pelunasan merchandise (1)
Jumlah barang yang diproduksi selama satu tahun kepengurusan
>1000 buah (3)
750-1000 buah (2)
<750 buah (1)
Keuntungan selama satu tahun kepengurusan
>Rp 20.000.000,00 (3)
Rp 10.000.000,00 Rp 20.000.000,00 (2)
< Rp 10.000.000,00 (1)
Jumlah Poin
Poin 8-12 : Baik
Poin 5-7 : Cukup
Poin 2-4 : Kurang
108
I. Perkiraan Dana Program Kerja
Perkiraan dana disesuaikan dengan jumlah pembeli yang memesan dan modal yang
dikeluarkan untuk setiap barang yang diproduksi.
J. Penanggung Jawab
Firma Hernik Saputri
Putri Landya Roverti
3. ISMKI Membercard
A. Latar Belakang Program Kerja
ISMKI merupakan suatu organisasi Senat Mahasiswa Kedokteran yang sudah banyak
dikenal bukan hanya di kalangan mahasiswa Kedokteran dan Kesehatan tetapi juga pada
lembaga-lembaga lain, organisasi dan perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia.
Sudah banyak kerjasama yang terjalin antara ISMKI dengan partner-partner ISMKI
mulai dari bidang sosial, pendidikan dan lainnya. Perusahaan seperti buku, alat kesehatan,
maskapai dan lainnya juga sudah menjalin kerjasama dengan ISMKI dalam bidang
ekonomi, yaitu memberi keuntungan kepada anggota ISMKI berupa potongan harga
untuk setiap transaksi. ISMKI Membercard merupakan tanda pengenal untuk mahasiswa
Kedokteran yang ingin mendapatkan potongan harga tersebut dan dapat digunakan jika
mahasiswa Kedokteran ingin membeli produk-produk yang dibutuhkan yang dijual oleh
partner-partner ISMKI.
109
Partner ISMKI yang sudah bekerja sama dengan ISMKI:
Uber
EGC
Littmann
Jasa Jurnal
Maskapai Citilink
Perusahaan yang akan diajak kerja sama untuk kepengurusan tahun 2017-2018:
Penerbit buku kedokteran: Elsavier
Toko buku: Sagung Seto, Gramedia
Toko Alat kesehatan: ABN, General care, OneMed
Maskapai: Lion Air/Air Asia/Garuda Indonesia
Market: Alfamart/Indomaret
D. Value
Universal.
110
G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja
Periode 1: Februari 2017
Periode 2: April 2017
Periode 3: Juli 2017
Periode 4: Oktober 2017
Periode 5: Desember 2017
H. Indikator Keberhasilan
Perusahaan yang diajak bekerja sama:
8-12 perusahaan (3)
5-7 perusahaan (2)
1-4 perusahaan (1)
Jumlah mahasiswa Kedokteran yang memesan ISMKI Membercard:
>600 (3)
300-600 (2)
<300 (1)
Penggunaan ISMKI Membercard:
>250 (1)
100-250 (2)
<100 (3)
Jumlah poin:
7-9 : Baik
4-6 : Cukup
1-3 : Kurang
J. Penanggung Jawab
Annisa Zakia Widiastuti
Putri Landya Roverti
111
4. ISMKI Point
A. Latar Belakang Program Kerja
FP Nasional memiliki salah satu program kerja unggulan yaitu ISMKI Membercard yang
memberikan keuntungan untuk mahasiswa Kedokteran Indonesia yang diberikan oleh
partner ISMKI. ISMKI Membercard merupakan salah satu upaya untuk mendekatkan
ISMKI dengan mahasiswa Kedokteran dan menumbuhkan minat mahasiswa Kedokteran
untuk membeli produk FP Nasional ataupun partner ISMKI. Selain keuntungan yang
didapatkan, FP Nasional ingin supaya minat dari mahasiswa Kedokteran untuk memiliki
ISMKI Membercard dan menggunakan ISMKI Membercard dalam membeli produk-
produk tersebut semakin besar. ISMKI point merupakan salah satu upaya untuk menarik
minat mahasiswa Kedokteran dalam menggunakan membercard. ISMKI Point ini akan
memberikan keuntungan yang lebih untuk mahasiswa Kedokteran karena setiap poin
yang dikumpulkan akan mendapatkan hadiah berupa merchandise dari FP Nasional.
Selain menjalin hubungan yang baik dengan mahasiswa Kedokteran Indonesia, FP
Nasional juga dapat meningkatkan kerjasama yang sudah ada dengan partner ISMKI.
D. Value
Universal.
112
E. Metode Program Kerja
Semua data mahasiswa Kedokteran yang memiliki ISMKI Membercard akan
dikumpulkan oleh FP Nasional, setelah itu FP Nasional akan membuat promosi dan
publikasi yang menarik mengenai ISMKI Point ini dan mengajak FP Wilayah maupun
Danus Institusi untuk membantu FP Nasional dalam mempromosikannya. ISMKI Point
akan dimulai pada tahun ini, untuk perhitungan transaksi dan pemberian poin mulai
berlaku saat kepengurusan baru ISMKI 2017-2018. Mahasiswa Kedokteran yang
melakukan transaksi pembelian akan mendapatkan poin dalam satu jenis barang yang
dibeli, rincian poin yang didapatkan yaitu:
Buku EGC : 10 point
Stetoskop Littmann : 10 point
Baju, jaket dan tas ISMKI : 10 point
Maskapai Citilink : 5 point
Gelang kulit, lencana, buku tulis : 5 point
Jasa jurnal : 5 point
Poin yang didapatkan akan di-update sebanyak 2 kali dalam satu bulan dengan
terintegrasi komputer, FP Nasional akan bekerjasama dengan ICT Nasional untuk ISMKI
Point ini bisa menjadi salah satu fitur yang dapat diakses pada aplikasi ISMKI yang
tersedia di Android sehingga mahasiswa Kedokteran dapat mengakses atau melihat
jumlah poin yang sudah dikumpulkan. Hadiah yang dapat ditukarkan:
Jaket : 200 point
Baju : 140 point
Notes : 95 point
Tas : 90 point
Lencana : 85 point
Gelang kulit : 75 point
Gelang karet : 50 point
Stiker, gantungan kunci dan pin : 40 point
Pengiriman hadiah akan ditanggung oleh mahasiswa Kedokteran, tetapi bisa juga
dititipkan dengan FP Wilayah maupun Danus Institusi yang melalakukan transaksi
pembelian produk ISMKI Merchandise disaat yang bersamaan.
113
G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja
Sepanjang kepengurusan ISMKI 2017-2018.
H. Indikator Keberhasilan
Penukaran hadiah:
>75 : Baik
50-75 : Cukup
<50 : Kurang
J. Penanggung Jawab
Mardiana Maya Utari
M. Iqbal Anand
5. The Promoter
A. Latar Belakang Program Kerja
FP Nasional dalam menjalankan program kerja bekerjasama dan berkoordinasi dengan
Danus Institusi. Peranan Danus Institusi sangat penting untuk menyukseskan setiap
program kerja yang akan dijalankan oleh FP Nasional dalam satu tahun kepengurusan,
baik dari segi promosi dan target pencapaian pendapatan. FP Nasional juga akan
membantu Danus Institusi dalam promosi maupun penjualan produk dan branding-nya.
Hal ini untuk meningkatkan kerjasama dari FP Nasional dengan Danus Institusi sehingga
dapat lebih maju untuk menunjang finansial organisasi maupun kegiatan yang akan
diadakan.
D. Value
Sinergis dan Universal.
E. Metode Program Kerja
FP Nasional akan membuat poster publikasi The Promoter yang akan di publikasikan
pada akun sosial media FP Nasional maupun ISMKI dan disebarkan Danus Institusi. FP
Nasional juga akan melalukan sosialisasi The Promoter saat net-meeting dengan Danus
Institusi yang berisi tentang mekanisme kerjasama dan lainnya. FP Wilayah ataupun
Danus Institusi yang tertarik dapat menghubungi penanggung jawab program kerja.
Publikasi untuk promosi dan penjualan akan dilakukan oleh FP Nasional dan ISMKI
secara terus-menerus.
H. Indikator Keberhasilan
Diikuti oleh:
>20 Danus Institusi : Baik
15-20 Danus Institusi : Cukup
<15 Danus Institusi : Kurang
J. Penanggung Jawab
M. Iqbal Anand
Mardiana Maya Utari
115
6. FP Awards
A. Latar Belakang Program Kerja
Danus Institusi yang tersebar dari Sabang sampai Merauke merupakan satu kesempatan
besar untuk ISMKI untuk mempromosikan produk dan program kerja yang akan
dijalankan untuk satu tahun kepengurusan, selain itu FP Nasional juga mempunyai
program kerja The Promoter yang akan membantu Danus Institusi untuk mempromosikan
ataupun branding produk yang mereka jual dengan skala nasional. Keaktifan Danus
Institusi dalam mempromosikan dan keikutsertaan dalam setiap program kerja dari FP
Nasional akan diapresiasi oleh FP Nasional sebagai Danus Institusi yang paling aktif
dalam menjalin kerjasama dengan FP Nasional.
D. Value
Universal.
H. Indikator Keberhasilan
Lebih dari 37 Danus Institusi yang ikut serta mempromosikan dan penjualan ISMKI
Merchandise maupun ISMKI Membercard.
Lebih dari 37 Danus Institusi yang ikut serta dalam The Promoter.
Terdapat Danus teraktif yang ikut serta dalam semua program kerja FP Nasional.
J. Penanggung Jawab
Mardiana Maya Utari
Nurul Husain
7. Sekolah Entrepreneur
A. Latar Belakang Program Kerja
MEA merupakan singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN yang memiliki pola
mengintegrasikan ekonomi ASEAN dengan cara membentuk sistem perdagangan bebas
atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN. Para anggota ASEAN termasuk
Indonesia telah menyepakati suatu perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN tersebut.
MEA akan mulai membentuk ASEAN menjadi pasar dan basis dari produksi tunggal
yang dapat membuat ASEAN terlihat dinamis dan dapat bersaing dengan adanya
mekanisme dan langkah-langkah dalam memperkuat pelaksanaan baru yang berinisiatif
ekonomi, mempercepat perpaduan regional yang ada disektor-sektor prioritas,
memberikan fasilitas terhadap gerakan bisnis, tenaga kerja memiliki bakat dan terampil
serta dapat memperkuat kelembagaan mekanisme di ASEAN. Sebagai mahasiswa
Kedokteran kita juga harus siap menghadapi MEA ini, terutama mahasiswa Kedokteran
117
yang tertarik dengan pasar bisnis dan manajemen. Ketertarikan mahasiswa Kedokteran
tentang Entrepreneurship sangat erat dengan MEA yang akan dihadapi oleh Indonesia,
karena dengan adanya perdagangan bebas yang berbasis internasional akan membuat
mereka bersaing bukan hanya dengan pihak lokal tetapi dengan perusahaan-perusahaan
ternama. Sekolah Entrepreneur ini Eakan memfasilitasi mahasiswa Kedokteran belajar
tentang bisnis sehingga kita akan siap menghadapi tantangan perkembangan zaman selain
di dunia kesehatan tetapi juga di bidang ekonomi.
D. Value
Sinergis dan Terdidik.
H. Indikator Keberhasilan
Jumlah peserta yang mengikuti acara:
>100 : (3)
50-100 : (2)
<50 : (1)
Peserta yang mengikuti kompetisi entrepreneur:
>30 : (3)
20-30 : (2)
<20 : (1)
Jumlah Poin:
Poin 5-6 : Baik
Poin 3-4 : Cukup
Poin 1-2 : Kurang
J. Penanggung Jawab
Indri Parameswari
Vinda Suryana
119
8. Proposal Event ISMKI
A. Latar Belakang Program Kerja
Acara yang dilaksanakan ISMKI ada yang ditingkat lokal, wilayah, maupun nasional
yang berupa pengabdian, pelatihan kepemimpinan, musyawarah, rapat koordinasi dan
lainnya. Acara yang dilaksankan oleh ISMKI bekerja sama dengan institusi yang menjadi
tuan rumah pelaksana atau pemegang tender. Sebuah acara yang besar ditingkat nasional
memiliki perencanaan pendanaan yang tidak sedikit, sehingga harus membutuhkan
pendanaan yang cukup besar. Dana yang didapatkan bisa dari penjualan, registrasi
delegasi dan juga dari pengajuan proposal. Pengajuan proposal bisa diajukan kepada
perusahaan-perusahaan setempat ataupun sponsorship yang sudah ada di daftar FP
Nasional dan akan disebarkan, sehingga akan banyak sponsorship yang mendukung acara
baik dari segi dana, kelengkapan acara maupun publikasi.
D. Value
Universal.
H. Indikator keberhasilan
Jumlah acara yang mendapat dana, kelengkapan acara, publikasi dari sponsor:
>4 acara (3)
3-4 acara (2)
<3 acara (1)
Jumlah sponsor yang didapatkan:
Pengajuan proposal mendapatkan sponsor >5 (3)
Pengajuan proposal mendapatkan sponsor 2-4 (2)
Pengajuan proposal mendapatkan sponsor 1 (1)
Jumlah poin:
5-6 : Baik
3-4 : Cukup
<3 : Kurang
J. Penanggung Jawab
Indah Afifatul
Vinda Suryana
121
TIMELINE
Program Proposal
ISMKI ISMKI ISMKI ISMKI The FP Sekolah
kerja Event
Attributes Merchandise Membercard Point Promotor Awards Entrepreneur
Waktu ISMKI
Januari
2017
Februari
2017
Maret
2017
April
2017
Mei
2017
Juni
2017
Juli
2017
Agustus
2017
September
2017
Oktober
2017
November
2017
Desember
2017
Januari
2018
PENUTUP
Funding dan Partnership merupakan bidang yang bergerak di bidang pencarian dana baik
dalam penjualan produk maupun menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk mencapai
target pencapaian dana untuk menjung kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan ISMKI.
Rincian diatas merupakan Grand Design FP Nasional dalam satu tahun kedepan. Kerjasama
dengan partner ISMKI akan di tingkatkan untuk mencapai kesepakatan terbaik dan
memberikan keuntungan untuk berbagai pihak, selain itu kerjasama dengan FP Wilayah dan
Danus Institusi akan lebih ditingkatkan dalam beberapa program yang sudah dirancang supaya
terjalin hubungan yang baik dan juga meningatkan eksistensi dan branding dari FP Wilayah,
Danus Institusi maupun FP Nasional.
122
GRAND DESIGN
BIDANG HEALTH POLICY STUDIES
IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA
PERIODE 2017 2018
KATA SAMBUTAN
Halo #HPSFAMILY!
HPS Nasional 2017/2018 ke depan memliki banyak tantangan. HPS saat ini akan
mencoba membawa suatu perubahan yang mendasar. Pertama, dasar gerakan ISMKI haruslah
jelas kuat akarnya melalui kajian yang sifatnya jangka panjang dalam artian proses pembahasan
isu dilakukan secara komprehensif dan terukur sehingga harapannya kedepan HPS bisa menjadi
acuan, sumber dan tolak ukur isu kesehatan bagi mahasiswa Kedokteran se-Indonesia yang
akhirnya mahasiswa bisa bergerak bersama dalam satu wadah yang sistematis dan
berkelanjutan. Kedua, paradigma yang dibangun juga berbeda. Paradigma yang dibangun
untuk tahun ini adalah HPS yang kekinian, berarti HPS pada tahun ini akan bergerak sesuai
dengan perubahan zaman. HPS yang masih dianggap terlalu serius, monoton dan kaku sehingga
banyak sekali mahasiswa Kedokteran yang mulai merasa tidak cocok dengan pergerakan yang
dilakukan oleh HPS. Oleh karena itu, pada tahun ini semua pergerakan akan dibuat kekinian,
menyenangkan dan menarik dengan sebuah inovasi program yang sudah disusun supaya banyak
mahasiswa Kedokteran lebih terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang diselengggarakan oleh HPS
baik di tingkat Nasional, Wilayah maupun institusi.
Ketiga, dengan melihat masih banyaknya HPS institusi yang kurang berkembang,
maka di tahun ini HPS Nasional bersama dengan HPS Wilayah tentunya akan bekerja sama
dalam meningkatkan kualitas dari HPS Institusi. Kualitas HPS Institusi harus meningkat
dikarenakan untuk membuat sebuah perubahan yang nyata diperlukan sebuah kualitas SDM
yang setara sehingga pergerakan kita tidak tersendat. Selain itu dengan meningkatnya kualitas
HPS Institusi maka diharapkan HPS Institusi juga dapat mengawal masalah internalnya dengan
sebaik mungkin.
Semoga dengan lahirnya Grand Design ini, maka paradigma HPS yang ingin dibangun
dan keinginan kami untuk meng-empower keluarga HPS bisa terwujud. Tentunya apa yang
kami lakukan akan selalu membutuhkan keluarga untuk berbagi, sharing dan bergerak bersama.
Siapa kita? Kita ISMKI!!!
#BerkaryauntukNegeri
123
DESKRIPSI BIDANG
Ada dua macam manusia di dunia ini: mereka yang mencari alasan dan mereka yang mencari
keberhasilan. Orang yang mencari alasan selalu mencari alasan mengapa pekerjaannya tidak
selesai dan orang yang mencari keberhasilan selalu mencari alasan mengapa pekerjaannya
dapat terselesaikan.
Alan Cohen
Puncak dari gerakan ini yaitu advokasi secara langsung dengan memaparkan hasil
analisis yang sudah dilakukan oleh berbagai komponen yang dilibatkan HPS ISMKI. Tujuan
advokasi ini jelas, baik merubah, membatalkan atau merevisi kebijakan yang sudah atau akan
dikeluarkan.
HPS juga memiliki tanggung jawab moral untuk membantu menyukseskan kebijakan
yang sudah diaplikasikan ke masyarakat, tidak hanya mengkritisi namun juga membantu
sosialisasi, kita sering menyebutnya pencerdasan.
Secara sederhana kajian kebijakan kesehatan memiliki 3 peran vital yang akan diusung.
Ketiga peran itu adalah kajian, pencerdasan, dan advokasi. Kami berharap kajian kebijakan
kesehatan tahun ini mampu untuk bergerak ke atas dengan advokasi, ke samping dengan
propaganda dan ke bawah dengan mengangkat kajian dari berbagai daerah sehingga HPS
bisa menjadi setiap arah bagi pergerakan mahasiswa Kedokteran Indonesia.
124
VISI DAN MISI
Visi
Menjadikan Health Policy Studies sebagai poros utama dalam upaya mengoptimalkan fungsi
pergerakan dan aspirasi mahasiswa Kedokteran Indonesia yang berfokus pada kajian,
pencerdasan dan advokasi terkait isu sosial, ekonomi dan politik kemasyarakatan terkait
kebijakan kesehatan yang transparan, inklusif dan kekinian.
Misi
1. Menjadikan Health Policy Studies nasional ISMKI sebagai tolak ukur, sumber dan acuan
bagi HPS/HPS wilayah dan institusi Fakultas Kedokteran se-Indonesia dengan standarisasi
minimal secara inklusif.
2. Menjadikan Health Policy Studies nasional ISMKI sebagai wadah aspirasi dan pusat
analisis kebijakan dan kebutuhan yang berbasis data dan fakta dalam memegang
peranan strategis untuk menggerakkan seluruh mahasiswa Kedokteran.
3. Menjalin kerjasama terpadu dengan pemerintah, stakeholder dan mahasiswa
Kedokteran dalam bertukar informasi dan silang pendapat terkait problematika kesehatan
yang ada di Indonesia.
5. Memaksimalkan fungsi koordinasi dan komunikasi antara pengurus Health Policy Studies
Nasional ISMKI dan seluruh institusi kedokteran melalui jaringan Nasional-Wilayah-
Institusi secara berkala dan terstruktur.
6. Menjadikan Health Policy Studies Nasional ISMKI sebagai wadah dan media
pencerdasan mengenai kajian ilmiah strategis bagi seluruh anggota HPS/Advokasi
institusi kedokteran melalui alur perpanjangan dan pengakaran dari ISMKI Wilayah.
7. Membingkai gerakan ISMKI menjadi menarik, asyik, transparan dan kekinian bersama
dengan Wilayah dan institusi.
125
TAGLINE
#HPSFAMILY: KELUARGA, DEDIKASI DAN MANFAAT
FUNGSI BIDANG
Fungsi utama bidang Health Policy Studies (HPS) adalah untuk membuat kajian, melakukan
pencerdasan dan melakukan advokasi ke stakeholder terkait. Namun, jika dirinci lebih detail
maka fungsi bidang ini:
Menciptakan kepekaan, kepedulian dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa Kedokteran
terhadap permasalahan kesehatan dan kebijakan kesehatan.
Sebagai motor penggerak utama untuk mengawal isu permasalahan kesehatan dan kebijakan
kesehatan.
Sebagai jembatan untuk mahasiswa Kedokteran mencapai stakeholder terkait dalam
menyuarakan aspirasi dan mengawali perubahan ke arah yang lebih baik.
Sebagai wadah untuk mahasiswa Kedokteran dalam menyampaikan aspirasi,
mengaplikasikan ilmu dan bertukar pikiran sesama mahasiswa Kedokteran mengenai
permasasalahan kesehatan dan kebijakan kesehatan.
Sebagai konsultan terakhir yang memberikan saran dan nasihat terkait pengembangan HPS
Institusi.
Bersama dengan HPS Wilayah sebagai fasilitator untuk meningkatkan kompetensi HPS
Institusi.
STRUKTURAL HPS
126
SUSUNAN TIM
127
DESKRIPSI KERJA
Definisi
1. STUDIES
STUDIES adalah bagian pusat kajian dalam bidang isu dan kebijakan kesehatan terkini.
Menjadi landasan pergerakan ISMKI sesuai data dan fakta serta analisis yang akurat dalam
memahami suatu masalah yang terjadi pada dunia kesehatan.
2. PROGRAM
PROGRAM adalah program kerja yang dijalankan oleh bidang HPS selama satu
kepengurusan.
Internal
Internal adalah program kerja yang berkaitan dengan pengembangan diri dan upgrading
kepada pengurus dan institusi.
Eksternal
Eksternal adalah program kerja yang berkaitan dengan keterlibatan stakeholder, instiusi,
NGO dan GO dalam membahas isu dan kebijakan kesehatan tertentu.
3. TIM HORE
TIM HORE adalah bagian penunjang dalam menyelesaikan program kerja dan kajian dari
bidang HPS.
Propaganda
Propaganda adalah bagian yang berfokus pada strategi publikasi dalam penyajian kajian
dan isu kesehatan terkait.
Package
Package adalah bagian yang berfokus pada kesejahteraan pengurus nasional HPS
menjalani tugas selama satu kepengurusan.
Design
Design adalah bagian yang berfokus pada pembuatan konten dan model penyajian kajian
sesuai kebutuhan dalam upaya propaganda.
128
Petunjuk Kerja
Vice National Coordinator
o Berkerjasama dengan National Coordinator dalam membangun suasana kerja yang
kondusif, transparan dan menyenangkan.
o Mewakili tugas National Coordinator bila kondisi dan situasi National Coordinator
tidak memungkinkan dalam proses pengerjaan tugas bidang.
o Bekerja rangkap sebagai sekretaris.
o Memaksimalkan fungsi monitoring dan evaluasi kinerja bidang bersama National
Coordinator.
Chief of Studies
o Memastikan kajian isu fokus ISMKI berjalan dengan baik dan terencana.
o Memberikan progress report kajian yang telah dibuat.
o Menjalankan fungsi monitoring dan evaluasi kajian pusat.
o Membuat platform isu yang disesuaikan dengan arah gerakan ISMKI.
o Membuat tools monitoring dan evaluasi bagi kajian institusi.
o Mempersiapkan kajian insidental sesuai isu kesehatan yang sedang berkembang.
Staff of Studies
o Membantu Chief of Studies dalam menjalani program kajian.
o Memastikan kinerja kajian institusi berjalan dengan baik dan terukur sesuai pembagian
kerja oleh Chief of Studies.
Chief of Program
o Memastikan program kerja HPS berjalan dengan baik dan terencana.
o Memberikan progress report program kerja HPS yang telah dirancang.
o Menjalankan fungsi dan membuat tools monitoring dan evaluasi program kerja HPS.
o Memberikan reminder kepada penanggung jawab program kerja tertentu mengenai
progress yang telah disesuaikan timeline yang berlaku.
o Memberikan peringatan kinerja penanggung jawab terhadap program kerja yang tidak
berjalan sesuai rencana.
Staff of Program
o Membantu Chief of Program dalam menjalani program kajian.
o Memastikan kinerja penanggung jawab program kerja berjalan dengan baik dan terukur
sesuai pembagian kerja oleh Chief of Program.
Chief of TIM HORE
o Menyusun strategi propaganda terkait isu kesehatan tertentu.
o Berperan sebagai pembangun suasana kerja dalam bidang HPS.
o Memastikan kebutuhan dasar setiap pengurus terpenuhi.
129
o Menjalankan fungsi HRD termasuk di dalamnya monitoring dan evaluasi setiap pengurus
terpenuhi.
o Menyusun strategi konten design terkait program kerja atau isu tertentu.
o Koordinasi dengan ICT dalam setiap kebutuhan design yang diperlukan (dibantu oleh
penanggung jawab program kerja).
LO Wilayah
o Berperan sebagai konsultan terakhir yang memberikan saran dan nasihat terkait
pengembangan HPS di institusi.
o Bersama dengan HPS Wilayah sebagai fasilitator untuk meningkatkan kompetensi HPS
Institusi.
o Membuat tools monitoring dan evaluasi terhadap setiap kinerja HPS Wilayah terkait
program kerja dan isu kesehatan tertentu.
o Memberikan laporan kerja per tiga bulan terkait kinerja HPS Wilayah.
ALUR KOORDINASI
1. VPE
Bekerjasama dalam membangun partnership untuk pembuatan kajian dan sebagai
benchmark arah gerakan ISMKI.
Bekerjasama dengan ICT dalam hal pembuatan design terkait program kerja dan hasil
kajian.
130
3. VPAD
Bekerjasama dalam pembuatan tools monitoring dan evaluasi kinerja HPS Institusi.
Bekerjasama dalam pengumpulan need assessment HPS dari tiap HPS Institusi.
4. VPPD
Berkerja sama dalam program kerja NMDP dan Sustainable Project ISMKI.
Menyiapkan kajian terkait arah gerakan ISMKI dalam pembuatan portofolio Community
Development ISMKI.
Sinkronisasi fokus isu dalam kajian rutin dan Sustainable Project ISMKI.
PROGRAM KERJA
1. HPS Capacity Building (HPS-CB)
A. Latar Belakang Program Kerja
Bidang Health Policy Studies dalam menjalankan fungsinya mempunyai tiga peran utama
yang sangat vital bagi pergerakan mahasiswa Kedokteran Indonesia untuk mengawal
kebijakan kesehatan. Tiga peran itu antara lain adalah kajian, propaganda/pencerdasan dan
advokasi. Ketiga hal ini harus dimiliki oleh seluruh PHN dan institusi dari HPS supaya
dalam menjalankan fungsinya bisa lebih efektif dan maksimal. Maka dari itu, program ini
bertujuan untuk membekali PHN dan HPS Institusi dari segi hard skill dan soft skill.
Tujuan Khusus
1. Sarana untuk peningkatan dan penyetaraan kemampuan PHN dan HPS Institusi dari
segi hardskill dan softskill dalam melaksanakan fungsi dari bidang Health Policy
Studies.
2. Sarana untuk mempererat hubungan antar PHN bidang Health Policy Studies.
3. Sarana untuk menjalin kerjasama yang baik dengan HPS Institusi.
4. Sebagai pembekalan untuk menjalankan program kerja selanjutnya.
131
C. Deskripsi Program Kerja
Kegiatan ini dilakukan dengan kegiatan berupa training dan upgrading yang disampaikan
oleh PHN HPS yang telah ahli dalam menjalankan fungsi dari bidang HPS di wilayahnya
masing-masing. Kegiatan ini berupa diskusi online atau kelompok lalu workshop.
D. Value
Terdidik, Universal dan Sinergis.
H. Indikator Keberhasilan
Indikator Umum:
1. Minimal 1 (satu) PHN HPS hadir saat proses pembekalan.
2. Anggota PHN HPS mengikuti minimal 75% dari keseluruhan rangkaian acara.
3. Seluruh institusi mendapatkan link HPS-CB.
Indikator Khusus:
1. 70% PHN HPS dapat secara mandiri melaksanakan tanggung jawabnya dengan
baik.
2. Video yang di-upload menggunakan Youtube mencapai 200 views.
3. 40% institusi menggunakan HPS-CB sebagai media pembelajaran untuk
meningkatkan kompetensi dasar HPS (kuisioner).
4. 30% institusi memberikan feedback positif dan meminta HPS-CB untuk diadakan
lagi (kuisioner).
132
I. Perkiraan Dana Program Kerja
-
J. Penanggung Jawab
Dhimas Kurniawan (Koordinator)
Mochamad Ari Wibowo
Mahathir Muhammad
Tujuan Khusus:
Tulisan PHN HPS dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa Kedokteran Indonesia
dengan dipublikasikan ke media massa
D. Value
Terdidik dan Universal.
E. Metode Program Kerja
Tiap 3 bulan sekali, PHN HPS wajib menulis sebuah opini mengenai permasalahan
kesehatan yang terjadi di Indonesia.
133
F. Sasaran Program Kerja
PHN HPS ISMKI.
G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja
Tiap trisemester. .
H. Indikator Keberhasilan
1. Pada tiap trimester, terbentuk minimal 8 artikel dari PHN HPS (60%).
2. Pada setahun kepengurusan, minimal ada 3 artikel yang dimuat oleh media massa.
3. Artikel yang dibuat memiliki fokus isu yang berbeda-beda dan terkumpul dengan baik
saat akhir kepengurusan (10%).
J. Penanggung Jawab
BJ Azmy Asady (Koordinator)
Novi Wiraningrat
Ariikah Dyah Lamara
134
C. Deskripsi Program Kerja
Kegiatan ini akan dikoordinasikan dengan pembuatan SOP koordinasi Nasional-Wilayah-
Institusi dan pelaksanaan roadshow yang diadakan oleh tiap wilayah.
D. Value
Sinergis dan Universal.
E. Metode Program Kerja
PHN, PHW dan Kepala Bidang HPS/HPS/Advokasi institusi.
F. Sasaran Program Kerja
Pengurus Harian Nasional ISMKI
Pengurus Harian Wilayah ISMKI
Presiden BEM/HM/LEMA/SEMA Institusi
Bidang Hubungan Luar Institusi
H. Indikator Keberhasilan
1. PHN secara langsung bertemu dengan HPS Institusi minimal 3 institusi untuk berbagi
ilmu terkait kompetensi HPS & pengalaman.
2. Setiap trimester ada laporan kinerja dari tiap Wilayah mengenai program kerja yang
terkait dengan HPS Nasional.
3. 30% dari roadshow yang dikoordinasikan oleh sekretaris bidang wilayah dihadiri oleh
PHN.
4. Sosialisasi program kerja dan arah gerakan isu minimal mencapai 40% ke seluruh
institusi.
J. Penanggung Jawab
Novi Wiraningrat (Koordinator)
Tita Erlanggawati
LO Wilayah 1-4
135
4. ISMKI Data Center (IDC)
A. Latar Belakang Program Kerja
Pendataan dalam proses problem solving penting dilakukan sebagai bukti dasar suatu
kegiatan dan kajian. HPS ISMKI sebagai organisasi ikatan mahsasiswa kedokteran
memiliki aset dan potensi besar untuk menjaring data di berbagai daerah se-Indonesia.
D. Value
Terdidik, Aktif Berkontribusi, Sinergis dan Universal.
136
F. Sasaran Program Kerja
HPS Instusi dan BEM FK Keseluruhan.
H. Indikator Keberhasilan
1. Pendataan dilakukan minimal 20 institusi dari tiap wilayah secara tepat waktu dan
terukur (30%).
2. Pendataan menghasilkan suatu kesimpulan berupa pemetaan masalah kesehatan dari
tiap daerah masing-masing institusi minimal 30%
J. Penanggung Jawab
Nisa Alyananda Ritonga (Koordinator)
BJ Azmy Asady
Putri Qurrotul Aini
137
C. Deskripsi Program Kerja
Isu utama adalah yang akan dibahas tuntas hingga mendalam menggunakan data yang
tervalidasi dengan baik. Setelah itu bisa bisa dipublikasikan dalam agenda ilmiah baik
tingkat nasional maupun internasional. Isu utama ini berkerja sama dengan CISDI yang
langsung diintegrasikan dengan pelaksanaan ISMKI Impact. Sedangkan isu untuk
propaganda tidak dikaji secara mendalam, hanya berdasarkan data melalui survei
sederhana dan analisis singkat yang memang bertujuan untuk kepentingan pencerdasan
semata melalui propaganda yang berkerja sama dengan ICT. Namun tidak menutup
kemungkinan isu-isu ini untuk diadvokasikan ke pemangku kebijakan. Pembagian isu
terhadap wilayah tidak kami lakukan, kami memberikan kebebasan kepada wilayah untuk
mengkaji isu sesuai dengan urgensi wilayahnya masing-masing, namun tetap
berkoordinasi dengan nasional.
D. Value
Terdidik, Aktif Berkontribusi, Sinergis dan Universal.
H. Indikator Keberhasilan
Indikator Umum:
1. Isu utama terbahas dengan tuntas dalam bentuk paper ilmiah (50%)
2. Isu propaganda mengalami peningkatan saat surveI pre dan post test yang signifikan
secara statistik. (30%)
Indikator Khusus:
1. Kajian isu Nasional-Wilayah-Institusi sejalan dan berjalan beriringan ditandai
dengan terkumpulnya hasil kajian selama setaun kepengurusan yang terintegrasi
dengan baik. (30%)
2. Merupakan rangkaian sistem dalam pengkajian HPS dalam upaya Sustainable
Project ISMKI
138
I. Perkiraan Dana Program Kerja
-
J. Penanggung Jawab
Mahathir Muhammad (Koordinator)
Ariikah Dyah Lamara
Dhimas Kurniawan
D. Value
Terdidik, Aktif Berkontribusi, Sinergis dan Universal.
139
E. Metode Program Kerja
Topik yang akan di bahas untuk ISMKI Impact ini akan disesuaikan dengan
regio atau institusi itu sendiri. Apabila Regio yang mengikuti ISMKI Impact bingung,
maka dari HPS Nasional bersama dengan VPPA akan memberikan sebuah saran terkait
topik yang akan dibahas.
Tindaklanjut yang dilakukan harus direkam dan nanti akan dipublikasi sekitar
20 menit. Hasil kajian akan divisualisasikan oleh ICT Nasional.
ISMKI Impact:
1. Program (1 universitas yang leading dari tiap region)
2. Hasil pembahasan, diskusi dengan expert dan notulen diskusi publik digabung
menjadi satu.
3. Perekaman diskusi publik (ambil pokok diskusinya saja dengan durasi 20-30 menit).
4. Visualisasi hasil kajian oleh tim ICT Nasional atau HPS Nasional.
H. Indikator Keberhasilan
Indikator Umum:
1. Implementasi kajian dilakukan minimal 20 institusi dari tiap wilayah secara tepat
waktu dan terukur (30%).
2. Implementasi kajian menghasilkan suatu kesimpulan berupa pemetaan masalah
kesehatan dari tiap daerah masing-masing institusi minimal 30%.
140
Indikator Khusus:
1. Terdapat hasil kajian dan video ISMKI Impact yang berdurasi 20 menit.
2. Hasil kajian dan video diskusi publik terpublikasi dengan baik di media sosial.
J. Penanggung Jawab
Yumna Puji Apriani (Koordinator)
Gio Justisio Batubara
Nisa Alyananda Ritonga
LO Wilayah 1-4
H. Indikator Keberhasilan
1. Terbentuk dua policy brief untuk dibagikan ke seluruh institusi (50%).
2. Policy statement ISMKI disampaikan dalam forum IFMSA (25%).
3. Mendapatkan feedback positif dalam IMSS dan RAKORNAS berupa diskusi lanjut
dari masing-maisng institusi (25%).
142
D. Value
Terdidik, Aktif Berkontribusi, Sinergis dan Universal.
H. Indikator Keberhasilan
30% seluruh institusi anggota ISMKI menjalankan kegiatan ini.
Kegiatan ini dapat diliput dan dipublikasikan oleh media massa.
143
9. ISMKI Fast Response (IFR)
A. Latar Belakang Program Kerja
Penyikapan isu dadakan membutuhkan suatu penanganan yang sangat cepat dan tepat
dalam menanggapinya. Disamping itu, juga diperlukan sebuah alur yang jelas, sehingga
tidak membingungkan saat perlu penyikapan yang cepat, tepat dan benar.
Oleh VPPA
D. Value
Aktif Berkontribusi dan Sinergis.
E. Metode Program Kerja
Berkoordinasi dengan semua Sekbid HPS Wilayah dan VPPA.
144
H. Indikator Keberhasilan
1. 75% Aspirasi institusi tertampung dan tersampaikan dengan baik dengan melihat
partisipasi dari peserta NM lebih dari 50%.
2. Alur penyikapan berjalan efektif sesuai dengan ketentuan yang telah dipaparkan.
3. Penyikapan yang diambil terpublikasi melalui media sosial dan tersampaikan ke
pemangku kebijakan, dengan koordinasi bersama VPPA.
J. Penanggung Jawab
Gio Justisio Batubara (Koordinaor)
Putri Qurrotul Aini
Dhimas Kurniawan
145
C. Deskripsi Program Kerja
Kegiatan ini berupa pemilihan icon HPS dimana semua mahasiswa Kedokteran boleh
mengikutinya, menguji wawasan dan kemampuan mereka dalam menyikapi kebijakan
kesehatan yang ada di Indonesia, serta ada suatu bentuk tindak nyata dari pemikiran
mereka untuk direalisasikan. Tahap kegiatan terlampir di metode kegiatan.
D. Value
Terdidik, Aktif Berkontribusi, Sinergis dan Universal.
Tingkat Nasional:
1. Seleksi proposal gagasan.
2. Sesi eksplorasi wawasan (tanya jawab dengan juri).
3. Final.
Post IMSHA:
Akan dilakukan sebuah follow up kepada pemenang tiap 1 bulan 1 kali dalam batas
waktu 6 bulan untuk proses:
a. Finalisasi ide gagasan
b. Kebutuhan SDM
c. Proposal pendanaan
d. Distribusi materi pencerdasan ke 4 wilayah (akan dibantu oleh Sekbidwil)
H. Indikator Keberhasilan
Tujuan Umum:
1. Terciptanya kepekaan & kepeduliaan akan kebijakan kesehatan di Indonesia di
kalangan mahasiswa Kedokteran.
2. Terpilihnya pemenang gelar duta mahasiswa Kedokteran Indonesia minimal
sebanyak 4 finalis.
3. Setiap wilayah memiliki delegasi masing-masing dalam partisipasi IHA minimal 1
perwakilan/wilayah.
Tujuan Khusus:
1. Branding ISMKI di mahasiswa Kedokteran melalui adanya icon/ambassador HPS
2. Menggapai mahasiswa Kedokteran diluar pengurus BEM/Senat yang peka terhadap
kebijakan kesehatan di Indonesia.
J. Penanggung Jawab
Lathifah Nadiah (Koordinator)
Yumna Puji Apriani
Tita Erlanggawati
147
11. HPS Award (HA)
A. Latar Belakang Program Kerja
Melihat manusia kelahiran tahun 1995 ke atas merupakan sosok generasi Z, maka
diperlukan sebuah apresiasi supaya Z generation ini terus bersemangat dalam
berkontribusi memajukan HPS institusinya masing-masing. Selain HPS Institusi tentunya
HPS Award ini diberikan juga untuk HPS Wilayah, supaya terus memunculkan sebuah
inovasi yang baru.
B. Tujuan Program Kerja
1. Untuk meningkatkan antusiasme dan semangat kerja dalam bekerja sama dengan HPS
Nasional.
2. Untuk memacu HPS Institusi dan Wilayah supaya bisa melakukan inovasi yang baru
dan bermanfaat.
D. Value
Sinergis dan Universal.
H. Indikator Keberhasilan
30% institusi terlibat dalam HPS Award.
Terpilihnya satu HPS Institusi terbaik tingkat nasional.
D. Value
Terdidik, Sinergis dan Universal.
149
G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja
IMSS 2018: Launching HPS Compilation Book
H. Indikator Keberhasilan
70% seluruh institusi anggota ISMKI mendapatkan HPS Compilation Book.
J. Penanggung Jawab
Putri Qurrotul Aini (Koordinator)
BJ Azmy Asady
Novi Wiraningrat
150
TIMELINE
Januari Februari
PROGRAM
Week Week Week Week Week Week Week Week Week
KERJA Week 2
1 2 3 4 5 1 3 4 5
HPS
I Capacity
N Building
T
HPS
E
Menulis
R
N Roadsho
A w
Persiapan Konsep, SOP, & Guidline Kegiatan
L HPStitus
i
ISMKI
Penguatan Koordinasi dengan VPPA, EB,
Issue
Wilayah.
Focus
ISMKI
Issue
Persiapan Konsep, SOP, & Guidline Kegiatan
Data
Center
ISMKI IMSS
Fast Sosialisas
Respons i GD
e HPS
E
ISMKI Capacity
K
Policy Building
S
Statemen
T
t
E
R ISMKIs
N Creative
A Moveme
nt Persiapan Konsep, SOP, & Guidline Kegiatan
L
HPS VPPA
Compilatio EB
n Book WILAYAH (Sekretaris Wilayah &
HPS Sekretaris Bidang)
Award
IHA
2017
ISMKI
Impact
151
PROGRAM Maret April
KERJA Week 1 Week 2 Week 3 Week 4 Week 5 Week 1 Week 2 Week 3 Week 4 Week 5
HPS Capacity
I Building
N
T
E HPS Menulis
R
N
A
L Roadshow
HPS
ISMKI Issue
Focus
ISMKI Issue
Data Center
ISMKI Fast
Response
E ISMKI Policy
K Statement
S
T
ISMKIs
E
Creative
R
Movement
N
A HPS
L Compilation
Book
HPS Award
IHA 2017
ISMKI
Impact
152
September Oktober
PROGRAM
Week Week Week Week Week Week Week Week Week Week
KERJA
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
HPS
I
Capacity
N
Building
T
E
R
N
A
HPS
Menulis
Roadshow
R
L HPS
ISMKI
Issue Focus
A
ISMKI
Issue Data
Center
K
E
ISMKI Fast
Response
ISMKI
O
K
S
T
E
Policy
Statement
ISMKIs
Creative
R
R
N
A
L
Movement
HPS
Compilatio
n Book
N
HPS Award A
IHA 2017
ISMKI
S
Impact
153
November Desember
PROGRAM
Week Week Week Week Week Week Week Week Week Week
KERJA
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
HPS
I
Capacity
N
Building
T
E HPS
R Menulis
N
A Roadshow
L HPS
ISMKI
Issue Focus
ISMKI
Issue Data
Center
ISMKI Fast
Response
ISMKI
E
Policy
K
Statement
S
T ISMKIs
E Creative
R Movement
N HPS
A Compilatio
L n Book
HPS Award
IMSHA
2017
ISMKI
Impact
154
PENUTUP
Demikian Grand Design bidang Health Policy Studies ISMKI 2017/2018. Saya
mengharapakan apa yang ada di dalam rencana kami kedepan dapat memberikan manfaat dan
solusi bagi internal kepengurusan ISMKI juga khususnya bagi mahasiswa Kedokteran
Indonesia yang berujung tepat guna dan sasaran bagi masyarakat Indonesia.
ISMKI memiliki peranan penting dan potensi besar bagi kesehatan Indonesia, sebagai
penyedia anak muda berjiwa kesehatan yang tentunya semakin memudahkan menuju
INDONESIA SEHAT.
Adapun jika ada salah kata dan penyusunan dalam Grand Design ini murni karena
kesalahan penyusun. Alangkah baiknya jika saran dan kritik disampaikan kepada pihak yang
terkait dan jika banyak manfaat dari pnyusunan Grand Design ini maka kami sangat memohon
kepada seluruh pihak yang terkait untuk turut mendukung rencana kami.
Sekian dan terima kasih.
Best Regards,
Mohammad Natsir Ramadhan
Koordinator Nasional Bidang Health Policy Studies
ISMKI Periode 2017/2018
155
GRAND DESIGN
BIDANG INTERNATIONAL AFFAIR
IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA
PERIODE 2017 2018
KATA SAMBUTAN
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera.
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
memberikan segala nikmat, rezeki dan karunia atas segala yang dibutuhkan oleh hamba-Nya.
Terutama karunia kehidupan yang telah Ia berikan kepada kita semua sehingga kita senantiasa
dapat merasakan indahnya kehidupan ini.
Kepada seluruh teman-teman EB, Sekwil, Presbem dan seluruh mahasiswa Kedokteran
di seluruh Indonesia. ISMKI adalah organisasi yang besar dan memiliki sumber daya manusia
yang begitu berpotensi. Kini organisasi ini telah berumur perak dan telah banyak kontribusi
yang ISMKI berikan kepada seluruh mahasiswa Kedokteran di seluruh Indonesia. Tak terhitung
rintangan dan tantangan yang harus dihadapi untuk dapat melampaui tahapan ini, tetapi kita
tetap percaya akan mimpi yang dulu pernah kita tulis.
Saya selaku Koordinator Nasional bidang International Affair ISMKI 2017-2018,
mengaku bangga dan merasa terhormat menjadi bagian dari keluarga ISMKI yang akan
mencetak sejarah panjang perjuang mahasiswa Kedokteran Indonesia. Semoga segala sesuatu
yang kita perjuangan kini akan berbuah manis kedepannya.
Kini saatnya, International Affair memaparkan program program kerja untuk
menyukseskan ISMKI SATU #BerkaryaUntukNegeri dan International Affair ISMKI hadir
untuk memajukan ISMKI dalam hal-hal yang bertaraf internasional. IA ISMKI berusaha untuk
memperkenalkan ISMKI kepada dunia Internasional dengan berpartisipasi atau hadir dalam
setiap kegiatan yang diselenggarakan organisasi mahasiswa Kedokteran yang ada dibawah
naungan IFMSA. Kami selalu memberikan yang terbaik untuk mahasiswa Kedokteran di seluruh
Indonesia agar terciptanya ISMKI yang berperan aktif di dunia Internasional.
Setiap perjalanan akan akan berbuah manis jika dibarengi dengan kesungguhan hati. Mari
sukseskan Internasionalisasi ISMKI dan seluruh mahasiswa Kedokteran Indonesia.
Hidup Mahasiswa!
Terima kasih, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Dzaki Murtadho
Koordinator Nasional Bidang International Affair
ISMKI Periode 2017-2018
156
PENDAHULUAN
Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteraan Indonesia (ISMKI) dulu yang bernama Ikatan
Mahasiswa Kedokteran Indonesia (IMKI) merupakan organisasi mahasiswa Kedokteran
berskala nasional yang pertama. Pada era pasca 1966, saat mahasiswa kembali ke kampus,
tuntutan akan profesionalisme dari lingkungan yang didominasi akan teknokrat semakin
meningkat. Hal itu mendorong mahasiswa Kedokteran saat itu untuk membentuk suatu wadah
yang dapat menyatukan aspirasi mereka dalam rangka peningkatan profesionalisme mahasiswa
Kedokteran.
Kini ISMKI telah memiliki anggota sebanyak 74 institusi dan akan terus berbenah diri
dari tahun ke tahun. Kini ISMKI bertransformasi sebagai organisasi mahasiswa Kedokteran
Indonesia yang Independen, Non-Profit, dan terus melebarkan sayapnya baik di nasional
maupun di kancah Internasional melalui program-program unggulannya.
Bidang International Affair hadir dalam mewujudkan impian setiap mahasiswa
Kedokteran untuk turut ambil peran dalam mengembangkan dunia Kedokteran Indonesia.
International Affair atau Hubungan Internasional adalah bidang yang bertugas untuk
memfasilitasi pertukaran mahasiswa Kedokteran, menjalin dan memelihara jaringan
internasional, berkoordinasi dengan institusi untuk penyebaran informasi, mengembangkan
program pertukaran dan kegiatan berskala internasional, membuat panduan dan pelatihan
terkait program pertukaran, membuat regulasi terhadap delegasi ISMKI ke acara internasional
dan berkoordinasi dengan Wakil Sekretaris Jenderal bidang Eksternal dalam mengembangkan
jejaring strategis Internasional.
Misi
Memperkuat posisi ISMKI di IFMSA.
Meningkatkan peran ISMKI di taraf internasional khususnya IFMSA dengan mengirimkan
delegasi di berbagai acara yang diselenggarakan.
Menjadi gerbang informasi internasional bagi seluruh mahasiswa Kedokteran Indonesia.
Mempublikasikan program-program ISMKI di taraf internasional.
Meningkatkan kesadaran mengenai dunia kedokteran internasional pada mahasiswa
Kedokteran Indonesia.
Mewujudkan hubungan dengan organisasi mahasiswa Indonesia yang bertaraf internasional
khususnya AIESEC.
Mewujudkan mahasiswa Kedokteran yang aktif dan kritis terhadap diplomasi dunia
internasional melalui hubungan yang baik dengan ISAFIS.
157
TAGLINE
Pursuit of Perfection Siap Berkarya!
SUSUNAN TIM
158
PROGRAM KERJA
1. International Information
A. Latar Belakang Program Kerja
Mahasiswa Kedokteran Indonesia tak hanya memerlukan informasi nasional untuk
berkembang tetapi juga informasi dunia kedokteran internasional seperti exchange program,
internship dan lainnya baik dari IFMSA maupun dari organisasi internasional lain.
D. Value
Inklusif.
2. International Delegations
A. Latar Belakang Program Kerja
Wujud nyata dari Internasionalisasi ISMKI di IFMSA.
D. Value
Ekspansif.
J. Penanggung Jawab
Anugrah Rosando Siwy
D. Value
Sinergis, Aktif Kontribusi dan Universal.
161
G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja
Selama kepengurusan.
H. Indikator Keberhasilan
Tercerdaskannya >70% Pengurus Harian, Presiden BEM Institusi dan bidang
Hubungan Luar Institusi mengenai ISMKI.
Staf IA mampu menjadi pembicara dalam setiap agenda Bedah IFMSA yang ada di
Wilayah
Peningkatan jumlah pendaftar pada setiap event IFMSA.
J. Penanggung Jawab
Reynaldo Halomoan
4. NMSEP
A. Latar Belakang Program Kerja
Mahasiswa Kedokteran Indonesia memerlukan pengembangan pengetahuan yang tak
hanya berasal dari textbook namun juga melalui pertukaran mahasiswa.
D. Value
Insklusif.
162
E. Metode Program Kerja
Merilis SOP terkait Local Exchange.
Penentuan Host melalui survey NMSEP dan melakukan pendekatan
Host akan dipegang langsung oleh PJ Wilayah.
Melakukan publikasi terkait agenda kegiatan.
H. Indikator Keberhasilan
Memperbarui SOP dan NMSEP bylaws.
Terlaksananya exchange minimal 1 kali dalam setahun kepengurusan.
Menambah Host NMSEP.
Tersebarnya informasi mengenai NMSEP ke seluruh mahasiswa Kedokteran
Indonesia.
Evaluasi exchange (termasuk revisi bylaws).
J. Penanggung Jawab
Maya Hapsari Kusumaningtyas
Fitrah Aulia Lisabila
Rosyila
163
B. Tujuan Program Kerja
Memperkaya wawasan internasional melalui kerjasama dengan AIESEC dan memperluas
jejaring ISMKI di internasional.
D. Value
Ekspansif.
H. Indikator Keberhasilan
Melanjutkan bentuk kerjasama AIESEC ISMKI.
Memberangkatkan mahasiswa Kedokteran.
ISMKI semakin dikenal.
Melakukan project bersama AIESEC-ISMKI (Hometown Project)
164
I. Perkiraan Dana Program Kerja
-
J. Penanggung Jawab
Fathia Kesuma Dinanti
Ulfiah Fairuz Zhafirah
6. IMMUN
A. Latar Belakang Program Kerja
Mewadahi aspirasi mahasiswa Kedokteran Indonesia.
D. Value
Ekspansif dan Inklusif.
165
F. Sasaran Program Kerja
Seluruh mahasiswa Kedokteran.
H. Indikator Keberhasilan
Terbitnya SOP MUN ISMKI terbaru.
Terlaksananya MUN ISMKI melalui sistem tenderisasi.
Banyak peserta yang ikut dan berstatus bukan pengurus BEM/LEMA/HIMA/SEMA
yang mengikuti MUN ISMKI.
J. Penanggung Jawab
Meisari Rezki R.
TIMELINE
International International Bedah
Information Delegation IFMSA MSGA NMSEP IMMUN
Februari 2017
Maret 2017
April 2017
Mei 2017
Juni 2017
Juli 2017
Agustus 2017
September 2017
Oktober 2017
November 2017
Desember 2017
Januari 2018
2018
166
PENUTUP
Demikian pemaparan Grand Design bidang International Affair ISMKI 2017-2018. Semoga
ISMKI bisa menjadi wadah pergerakan mahasiswa Kedokteran baik di lokal, wilayah, nasional
dan Internasional.
167
GRAND DESIGN
BIDANG INFORMATION, COMMUNICATION AND TECHNOLOGY
IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA
PERIODE 2017 2018
KATA SAMBUTAN
Assalamualaykum, Om Swastyastu dan salam sejahtera bagi kita semua.
Hai medstud kesayangan ISMKI dari Sabang sampai Merauke!
Pernahkah dengar sebuah quote yang mengatakan Medicine is an Art atau Kedokteran
adalah Seni? Bidang yang sedang kita geluti sekarang adalah sebuah bidang yang sangat erat
kaitannya dengan seni seperti seni memilih obat, seni memeriksa, seni komunikasi dan seni-
seni lainnya, bermodalkan dari quote tersebut ISMKI melihat sebuah potensi seni yang dapat
lebih dikembangkan oleh mahasiswa Kedokteran yaitu berupa seni komunikasi. Seni dalam
berkomunikasi di antara pengolahan komunikasi sangat penting, tidak hanya terbatas pada
dokter pasien tetapi juga kehidupan kita setiap harinya tidak lepas dari pada sesuatu yang
disebut komunikasi, maka didirikanlah sebuah bidang yang dinamakan Information,
Communication and Technology (ICT).
Suatu kehormatan bagi saya untuk memiliki kesempatan untuk menjadi Koordinator
Nasional yang menjadi ujung tombak dalam publikasi organisasi Kedokteran terbesar di
Indonesia. Tidak hanya seorang diri, dalam ICT terdapat beberapa sub-bidang yang bekerja
secara spesifik untuk mengolah suatu informasi yang diterima dan akan disebarkan oleh ISMKI,
seperti videographer, designer, website maintance, penulisan artikel, dan admin social media.
Menjadikan ISMKI memiliki kontrol yang baik dalam pengolahan informasi dan pastinya tetap
mempertahankan kaidah-kaidah estetika seninya.
168
PENDAHULUAN
Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) merupakan salah satu
organisasi mahasiswa Kedokteran terbesar di Indonesia dan merupakan gerbang utama dalam
segala pergerakan mahasiswa baik dalam akademis maupun nonakademis. ISMKI turut serta
dalam pengembangan minat dan bakat mahasiswa, terbukti dengan adanya program kerja yang
diselenggarakan dengan konsekuensi mengasah otak para mahasiswa dan program kerja sosial
maupun program kerja lainnya. Akan tetapi program kerja yang begitu bagus tersebut
hendaknya diimbangi dengan publikasi yang sepadan, untuk lebih menyadarkan dan lebih
membuat mahasiswa Kedokteran mengetahui apa yang akan atau sedang terjadi. Oleh
karenanya, ISMKI menghadirkan suatu bidang baru yakni Information, Communication and
Technology (ICT).
ICT merupakan suatu bidang yang bergerak dalam pengolahan informasi dan
komunikasi. Berguna sebagai sarana publikasi pada sebuah organisasi. Menjunjung tinggi nilai
seni dalam sebuah propaganda yang akan dirilis kepada masyarakat umum dengan rasa penuh
tanggung jawab. Oleh karenanya dalam publikasi yang dilakukan oleh ICT memerlukan sebuah
identitas khusus sebagai penanda ciri khas dari organisasi ISMKI.
Sedikit berbeda dibanding dengan organisasi yang lain, ICT ISMKI juga merupakan
suatu wadah pengembangan diri mahasiswa dalam bidang nonakademik terutama seni. Pada
tahun lalu ISMKI menjadi wadah untuk mahasiswa yang gemar menyalurkan hobinya dalam
hal design, penulisan, dan website. Tahun ini ICT ISMKI mencoba menambahkan nafas baru
dalam perkembangan dunia seni yang tetap berkonsentrasi dalam bidang publikasi, yaitu
pengembangan dalam bidang boardcaster atau penyiaran dan pembuatan aplikasi. Tentunya
dengan adanya perkembangan ini tidak serta-merta membuat apa yang sudah ada sebelumnya
menjadi terhenti, oleh karenanya pada Grand Design ini akan dituliskan beberapa program
kerja yang menunjang perkembangan ICT ISMKI beserta inovasi baru dalam dunia publikasi.
Misi
1. ISMKI Sinergis
Modal dasar yang yang mesti ada ketika karakteristik institusi dan wilayah ISMKI yang
begitu plural, potensi BK ISMKI, beragam IOMS dan nilai kolaborasi yang bisa ditanamkan
agar ISMKI menjadi episentrum mahasiswa Kedokteran Indonesia.
2. ISMKI Aktif Berkontribusi
Penguatan aktivitas ISMKI dalam menyukseskan program pemerintah di bidang kesehatan
dan aktivitas ISMKI di kancah internasional serta turun langsung berkontribusi kepada
masyarakat.
169
3. ISMKI Terdidik
Konsep kaderisasi yang berjenjang bertahap mengutamakan pembentukan pola pikir,
intelektualitas yang holistik, berpikiran terbuka serta mampu menghasilkan ide-ide solutif
untuk permasalahan kesehatan bangsa.
4. ISMKI Universal
Usaha ISMKI untuk mencapai semua kalangan mahasiswa Kedokteran, seluruh latar
belakang institusi/BEM/Senat/HIMA, serta program yang dapat digerakkan oleh perangkat
ISMKI tanpa terkecuali dari pusat sampai batas.
TAGLINE
ICT Siap Berkarya!
SUSUNAN TIM
170
PROGRAM KERJA
1. Publikasi
A. Latar Belakang Program Kerja
Publikasi merupakan suatu hal yang sangat esensial dalam sebuah organisasi. Baik
buruknya citra suatu organisasi sedikit banyak ditentukan oleh branding yang dilakukan
oleh organisasi tersebut. Oleh karena itu, ICT sebagai ujung tombak branding ISMKI
berdedikasi untuk memasifkan publikasi ISMKI serta siap sedia untuk membagikan
informasi yang bermanfaat seputar dunia kedokteran dan kesehatan kepada masyarakat
luas.
D. Value
Aktif Berkontribusi dan Universal.
J. Penanggung Jawab
Rafika Kartika Putri
Ahmad Zaldy
D. Value
Terdidik dan Sinergis.
172
F. Sasaran Program Kerja
ICT Nasional dan Wilayah.
Infokom Institusi.
G. Waktu Pelaksanaan Program Kerja
April 2017
H. Indikator Keberhasilan
Terlaksananya acara SoD di Wilayah 1, 2, 3 dan 4.
Peserta >30 orang.
I. Perkiraan Dana Program Kerja
Rp 5.000.000,00
J. Penanggung Jawab
Afina Maulidyna
Nada Nabilah Amani
3. Art Competition
A. Latar Belakang Program Kerja
Medicine is an Art, Kedokteran adalah Seni. Sama halnya mahasiswa Kedokteran yang
sebenarnya kaya akan minat dan bakat di bidang seni namun mungkin belum terkesplor
maksimal karena minimnya kesempatan. Art Competition hadir sebagai wadah
mahasiswa Kedokteran untuk mengekspresikan bakat seninya.
H. Indikator Keberhasilan
>10 peserta fotografi.
>10 peserta poster publik.
>5 peserta video pencerdasan.
J. Penanggung Jawab
Andi Lestari Rahman
Rafika Kartika Putri
D. Value
Universal/
H. Indikator Keberhasilan
50% acara dapat terliput.
J. Penanggung Jawab
Althof Fathon Amsaka
Ayu Miya Maryani
D. Value
Aktif Berkontribusi.
175
E. Metode Program Kerja
Pembuatan video pencerdasan.
Penyelenggaraan photo challenge atau campaign.
Publikasi kegiatan peringatan hari kesehatan.
H. Indikator Keberhasilan
6 hari besar atau hari kesehatan dapat terselenggara event.
J. Penanggung Jawab
Haidar Ali Arkhani
Dani Gemilang Kusuma
TIMELINE
SCHOOL OF ART ISMKI BREAKING HEALTH DAY
PUBLIKASI
DESIGN COMPETITION NEWS EVENT
Maret 2017
April 2017
Mei 2017
Juni 2017
Juli 2017
Agustus 2017 Setiap diadakan
Sepanjang Sepanjang
September event tahunan
kepengurusan kepengurusan
2017 ISMKI
Oktober 2017
November
2017
Desember
2017
Januari 2018
176
PENUTUP
Dalam Grand Design ini kami menyadari, masih banyak terdapat kekurangan yang
ada. Namun kami berharap program kerja yang telah disusun dapat terselenggara dengan lancar
sehingga niat baik yang telah kita bangun bisa terealisasi.
Mari kita wujudkan cita-cita luhur ISMKI yang tercermin dari baik dan santunnya
komunikasi serta publikasi.
Selamat berproses, selamat berkontribusi. Seperti kata pepatah, langit tak pernah perlu
menjelaskan dirinya tinggi, people will know you're good if you're good. Hebatkan diri, ayo
kontribusi!
Salam hangat,
Koodinator Nasional Bidang ICT 2017/2018
Rafika Kartika Putri
177
GRAND DESIGN
BIDANG LEADERSHIP DEVELOPMENT
IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA
PERIODE 2017 2018
KATA SAMBUTAN
Assalamualaikum Wr., Wb.
Mengemban amanah di bidang ini bukanlah hal yang mudah, diperlukan konsistensi,
profesionalitas dan dedikasi yang tinggi selama masa kepengurusan. Leadership Development
(LD) merupakan salah satu bidang yang bergerak di pengembangan potensi kader-kader
mahasiswa Kedokteran Indonesia dan regenerasi kepemimpinan ISMKI. Sangat diperlukan
dukungan, kritik dan saran dari sejawat semua agar ISMKI tetap mampu mengibarkan
kiprahnya di kancah nasional. LD ISMKI #BerkaryaUntukNegeri akan melanjutkan kesuksesan
program dan proyek yang telah yang telah dibangun dari kepengurusan sebelumnya
sebagaimana yang akan dipaparkan dalam Grand Design ini. Hingga akhirnya akan mampu
menciptakan kader yang profesional dari sistem kaderisasi yang berkualitas.
Maka dari itu, mari kita tingkatkan koordinasi efektif dari Institusi hingga Nasional,
agar bersatu padu mampu memberikan solusi terbaik dan kelancaran pelaksanaan program kerja
ISMKI terkhusus LD yang akan bermanfaat untuk menghasilkan pemimpin pemimpin bangsa
ini di berbagai sektor terkhusus sektor kesehatan Indonesia. Mari kita junjung bahwa ISMKI
itu SATU, bukan hanya Nasional/Wilayah/institusi saja yang menggerakkan, namun
dibutuhkan kesinergisan antar ketiganya. Semangat membangun negeri! #ISMKI_SATU
#BerkaryaUntukNegeri
Wassalamualaikum Wr., Wb.
Hawari Martanusa
Koordinator Nasional Bidang Leadership Development
ISMKI Periode 2017-2018
178
VISI MISI
Visi
Leadership Development profesional untuk pengembangan kader ISMKI yang terintegrasi dan
signifikan.
Misi
1. Membentuk internal PHN LD yang memiliki dedikasi tinggi dan kompetensi yang
dibutuhkan untuk menjalankan kepengurusan.
2. Menjalin hubungan komunikasi yang efektif dan tertata baik dengan LD Wilayah dan LD
Institusi
3. Mampu meningkatkan partisipasi aktif LD Wilayah dan LD Institusi dalam menyukseskan
program kerja LD Nasional untuk kebersamaan dan kebermanfaatan.
4. Menjaga inklusivitas LD untuk mahasiswa Kedokteran Indonesia.
5. Menciptakan kader ISMKI yang tepat guna, kompatibel dan solutif melalui jenjang puncak
kaderisasi ISMKI.
6. Menciptakan dan menjaga trainer ISMKI agar berkualitas dan mampu dipergunakan
sebagaimana mestinya dengan turut aktif mengelola dan mengembangkan wadah
pengembangan trainer.
7. Memaksimalkan sistem kaderisasi berjenjang ISMKI yang akan diterapkan di tingkat lokal
Wilayah Nasional sehingga terwujudnya output/kader yang unggul, profesional,
produktif dan berguna untuk memajukan ISMKI dan/atau Indonesia.
8. Mengoptimalkan fungsi dan menjunjung Buku Pedoman Pelaksanaan Kaderisasi (BPPK)
sebagai acuan dasar kaderisasi berjenjang ISMKI.
TAGLINE
Dare to Develop Our Potential!
Leadership Development Siap Berkarya!
179
SUSUNAN TIM
180
PROGRAM KERJA
Secara garis besar, Grand Design LD Nasional #BerkaryaUntukNegeri terdiri atas 3 program,
yaitu peningkatan profesionalitas dan kekeluargaan PHN LD, koordinasi Nasional-Wilayah-
institusi dan kaderisasi.
1. LD Army
A. Latar Belakang Program Kerja
Pembentukan sebuah tim sebelum bekerja adalah salah satu langkah pokok dalam suatu
organisasi yang berlandaskan kerja sama tim. Namun, perlu diperhatikan juga standar dan
komposisi anggota tim agar mendapatkan perpaduan yang tepat guna untuk mencapai
tujuan bersama. Maka dari itu, bermodalkan perencanaan rekrutmen yang kritis ditambah
dengan pertimbangan penempatan strategis tiap anggota di bidang LD diharapkan akan
memunculkan tim LD Nasional 2017-2018 yang padu.
D. Value
Sinergis.
H. Indikator Keberhasilan
1. Terbentuknya PHN LD sesuai dengan timeline dan teknis yang ditentukan (30%).
2. Terbentuknya grup komunikasi PHN LD selambatnya 1 minggu setelah pengumuman
staf terpilih (30%).
3. Terbentuknya SOP komunikasi selambatnya 6 minggu setelah grup komunikasi
terbentuk (20%).
4. Sosialisasi SOP Komunikasi kepada Staff LD Nasional selambatnya 2 minggu setelah
IMSS (10%).
5. Evaluasi SOP komunikasi setiap 3 bulan (10%).
J. Penanggung Jawab
Hawari Martanusa
2. LD Army on Fire!
A. Latar Belakang Program Kerja
Keberagaman potensi yang dimiliki staf merupakan kekuatan tim untuk saling
melengkapi. Meskipun telah terpilih staf melalui rekrutmen, masih diperlukan
pengembangan wawasan dan penanaman dasar organisasi ISMKI. Semua diupayakan
demi terwujudnya kesinergisan dan pemahaman yang luas dan tepat terhadap LD.
Sehingga staf LD yang telah dibekali ini mampu menjalankan amanahnya dengan benar.
182
C. Deskripsi Program Kerja
Pengembangan wawasan terkait dasar-dasar organisasi dan fungsi ISMKI, bekal untuk
menjadi sumber kaderisasi yang terdiri dari materi-materi yang dijelaskan pada Buku
Pedoman Pelaksanaan Kaderisasi (BPPK), metode dan teknis kaderisasi (baik kaderisasi
mahasiswa baru maupun calon pengurus BEM/Senat Mahasiswa /sejenisnya) dan tukar
wawasan bersama alumni PHN LD sebelumnya.
D. Value
Terdidik.
H. Indikator Keberhasilan
1. Tersedianya bahan pengembangan wawasan sebagai acuan topik yang akan dibahas
(15%).
2. Seluruh PHN LD mengikuti seluruh rangkaian pertemuan LD Army On Fire! (25%).
183
3. Seluruh PHN LD memahami dasar organisasi ISMKI, arah gerak LD, materi yang ada
di BPPK, metode dan teknis kaderisasi dan evaluasi LD dengan pencapaian standar
nilai diatas 80 yang dievaluasi dengan pre-test dan post-test (30%).
4. Seluruh PHN LD mampu menjadi sumber kaderisasi bagi Wilayah dan institusi (30%)
yang dievaluasi dengan checklist PHN LD.
J. Penanggung Jawab
Hawari Martanusa
D. Value
Sinergis.
184
suasana yang menarik dan menyenangkan dan diharapkan mampu meningkatkan
keakraban dan kekeluargaan.
H. Indikator Keberhasilan
1. Terlaksananya 1 kali team building secara tatap muka langsung (15%).
2. Terlaksananya 3 team building selama kepengurusan (45%).
3. 80% PHN LD mengikuti seluruh team building (25%).
4. Dilakukan survei kepuasan team building dan didapatkan hasil yang memuaskan
(15%).
J. Penanggung Jawab
Hawari Martanusa
4. LD Army Report
A. Latar Belakang Program Kerja
Suatu organisasi harus mampu menjaga ritme produktifitas bidang/pengurus agar tetap
dalam performa yang maksimal. Dalam menjalankan kepengurusan suatu organisasi
diperlukan suatu pemantauan terhadap kinerja staf sebagai bentuk monitoring dan
evaluasi kepada kinerja staf LD yang diharapkan mampu menjadi instrument yang
mengingatkan dan meningkatkan performa dalam bekerja. Maka dari itu, diperlukan
suatu rapor pengurus yang dilakukan berkala dengan checklist tertentu sebagai indikator
untuk mengukur performa staf.
185
C. Deskripsi Program Kerja
LD Army Report terdiri dari kompetensi dan kualifikasi yang harus dimiliki oleh PHN
LD dan hal-hal yang harus dilakukan oleh PHN LD pada kepengurusan ini. Checklist ini
akan dievaluasi secara rutin setiap 3 bulan sekali oleh Koordinator Bidang LD.
D. Value
Terdidik.
H. Indikator Keberhasilan
Terbentuknya checklist PHN LD pada awal kepengurusan selambatnya 1 minggu
setelah IMSS (40%).
Evaluasi rutin pelaksanaan checklist pada setiap 3 bulan (30%).
Seluruh staf LD menerima rapor dari Koordinator Nasional selama pelaksanaan
evaluasi (30%)
J. Penanggung Jawab
Hawari Martanusa
186
5. Bank Data LD
A. Latar Belakang Program Kerja
Suatu bidang dalam organisasi sebesar ISMKI pasti memiliki beragam informasi, data
yang datang dan akan dipergunakan untuk analisa keberhasilan suatu program kerja,
diolah menjadi informasi menarik dan lain-lain. Maka dari itu, diperlukan suatu tata
kelola informasi/data yang tersusun rapi dan profesional dimana data ini akan
dipergunakan untuk kepentingan kepentingan tertentu. Fokusnya adalah data/informasi
yang berhubungan dengan LD ISMKI.
D. Value
Universal.
187
H. Indikator Keberhasilan
Terkumpulnya data mengenai (berikut adalah yang ditargetkan, tidak menutup
kemungkinan ada data lainnya):
o Database LD Nasional LD Wilayah LD Institusi (20%)
o Data assessment, monitoring dan evaluasi LD selama kepengurusan (15%)
o Absensi, Notulen rapat/pertemuan (5%)
o Jumlah mahasiswa baru FK se-Indonesia (5%)
o Jumlah partisipasi institusi dalam LKMM Wilayah (10%)
o Jumlah partisipasi institusi dalam LKMM Nasional (10%)
o Jumlah partisipasi institusi dalam TFT Nasional dan Wilayah (10%)
o Jumlah partisipasi institusi dalam Be The Leaders (5%)
Dilakukannya update data yang diperbaharui sesuai dengan kondisi (20%)
J. Penanggung Jawab
Desi Fitri
Qurrata Ayuni. Wae
6. Menuju IMSS
A. Latar Belakang Program Kerja
Momentum IMSS merupakan golden period bagi ISMKI untuk membangun koordinasi
bersama institusi dan wilayah. Adanya transisi kepengurusan dari periode sekarang ke
periode yang akan datang, perumusan rekomendasi untuk kepengurusan berikut,
diadakannya pertemuan antar bidang dapat dijadikan instrument penting untuk
membangun komunikasi awal yang baik. Tidak bisa dipungkiri kendala suatu organisasi
sebesar ISMKI salah satunya adalah koordinasi. Diperlukan komitmen bersama sejak
awal, menanamkan kesadaran diri, pengenalan arah gerak bidang demi mengupayakan
koordinasi yang lebih baik.
188
B. Tujuan Program Kerja
1. Membentuk kesigapan LD untuk menyongsong kepengurusan.
2. Memperkenalkan konsep kerja LD periode 2017-2018.
3. Membentuk komitmen dan koordinasi LD Nasional bersama LD Wilayah dan LD
Institusi yang lebih baik.
189
F. Sasaran Program Kerja
Staf LD Nasional, LD Wilayah dan LD Institusi.
H. Indikator Keberhasilan
Terkumpulkannya evaluasi dan kebutuhan dari LD institusi, LD Wilayah dan Nasional
(40%) .
Terpublikasikannya Survival Kit dan Grand Design LD selambatnya di H-1
pelaksanaan IMSS (10%).
Terlaksananya SCO LD-session di IMSS dengan dihadiri oleh PHN LD Nasional,
perwakilan LD Wilayah 1-4 dan perwakilan LD Institusi sekurang-kurangnya 25
institusi (30%).
Disepakatinya seluruh SOP Nasional-Wwilayah-institusi di SCO LD-session (10%).
Dilakukan monitoring dan evaluasi minimal sebanyak 3 kali selama kepengurusan
terhadap SOP yang telah disepakati (10%).
J. Penanggung Jawab
Hawari Martanusa
7. Halo Indonesia!
A. Latar Belakang Program Kerja
Komunikasi dan penyampaian informasi merupakan hal yang penting dalam menjalin
suatu koordinasi organisasi. Semua sektor-sektor yang dapat menunjang kelancaran suatu
organisasi hendaknya difasilitasi sebuah wadah agar mereka dapat berkomunikasi dengan
lancar. Berawal dari sini, diharapkan akan muncul suatu koordinasi yang lancar dan dapat
digunkan secara terus menerus di ISMKI. Maka dari itu, LD ISMKI memfasilitasi wadah-
wadah ini ada dan tertata penggunaannya.
190
C. Deskripsi Program Kerja
Program kerja yang bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi di antara
PHN LD dengan LD Wilayah dan LD institusi, terdiri dari pembentukan grup komunikasi,
SOP Komunikasi dan Koordinasi
D. Value
Sinergis dan Universal.
H. Indikator Keberhasilan
Grup komunikasi LD Nasional LD Wilayah LD Institusi
o Terbentuknya grup komunikasi LD nasional LD Wilayah - LD Institusi dan
dilakukan pengenalan jajaran kepengurusan PHN LD 2017-2018 selambatnya 2
minggu setelah IMSS (5%).
o 100% LD Institusi di seluruh Indonesia tergabung dalam grup komunikasi (10%).
Grup komunikasi Koordinator Nasional LD sekbid LD Wilayah
o Terbentuknya grup komunikasi Koordinator Nasional LD sekbid LD Wilayah dan
dilakukan pengenalan koordinasi awal selambatnya 1 minggu setelah sekbid LD
Wilayah tersebut terpilih (5%).
o Seluruh Sekbid LD Wilayah tergabung dalam grup komunikasi (10%).
Grup komunikasi PHN LD PHW LD
o Terbentuknya grup komunikasi PHN LD PHW LD dan dilakukan pengenalan
koordinasi awal selambatnya 1 minggu setelah terpilihnya kepengursan LD
Wilayah tersebut (5%).
191
o Seluruh PHN LD PHW LD tergabung dalam grup komunikasi (10%).
Grup komunikasi penanggung jawab wilayah terkait PHW LD terkait
o Terbentuknya grup komunikasi penanggung jawab wilayah terkait PHW LD
terkait dan dilakukan pengenalan koordinasi awal selambatnya 2 minggu setelah
terpilihnya kepengursan LD Wilayah tersebut (5%).
o Seluruh penanggung jawab wilayah terkait PHW LD terkait tergabung dalam grup
komunikasi (10%).
Diselesaikannya dan disepakati SOP Koordinasi (10%)
Berjalannya komunikasi dan koordinasi di antara LD Nasional-LD Wilayah-LD
Institusi yang sesuai dengan SOP (30%).
J. Penanggung Jawab
Seluruh PHN LD.
8. LD Award
A. Latar Belakang Program Kerja
ISMKI memiliki fungsi sebagai ikatan dan organisasi. Sebagaimana fungsinya
tersebut program kerja yang dibuat oleh ISMKI haruslah berupa jawaban dari
permasalahan yang ada dan memang dibutuhkan oleh mahasiswa Kedokteran Indonesia.
Dalam menjawab dan melaksanakan program kerjanya, akan amat sangat diperlukan
dukungan dan partisipasi aktif dari wilayah maupun institusi untuk mensukseskan
program kerja yang telah dicanangkan hingga pada akhirnya mampu memenuhi
kebutuhan institusi.
Selama ini, harus diakui bahwa angka institusi yang mengikuti LKMM Lokal
sudah diatas 80% dari seluruh institusi di Indonesia. Artinya, keterlibatan institusi
berdampak bagi program kaderisasi yang dicanangkan oleh LD ISMKI. Namun, banyak
sektor yang harus ditingkatkan angka partisipasinya, seperti pertemuan forum nasional
yang mempertemukan Nasional Wilayah institusi, partisipasi pengiriman delegasi
LKMM Wilayah dan Nasional, pelaksana tenderisasi, dan lain-lain harus lebih
ditingkatkan lagi. Namun, suatu kinerja dan kerjasama yang telah dibangun dengan
terstruktur dan aman selama kepengurusan harus pula mendapatkan apresiasi. Demi
menjaga dan meningkatkan partisipasi instutusi dalam menyukseskan program kerja LD,
maka lahirlah suatu bentuk apresiasi yang diberikan oleh LD Nasional ISMKI kepada
institusi dan Wilayah.
192
1. Menunjukkan inklusivitas dan apresiasi LD kepada institusi dan LD Wilayah yang
telah berperan aktif di setiap program kerja LD.
2. Meningkatkan semangat dan angka partisipasi institusi di Indonesia untuk
menyukseskan program kerja LD.
3. Meningkatkan mutu pelaksanaan program kerja LD baik itu di tingkat institusi
Wilayah maupun nasional.
H. Indikator Keberhasilan
Terbentuknya tim LD Award pada awal kepengurusan LD Nasional selambatnya 1
minggu setelah IMSS (10%).
Diselesaikannya panduan pelaksanaan LD Award selambatnya 1 bulan setelah IMSS
(20%).
Diselesaikannya borang penilaian LD Award selambatnya 7 minggu setelah IMSS
(20%).
Meningkatnya angka partisipasi institusi dalam:
o Melaksanakan kegiatan sesuai BPPK (10%)
- Kesesuaian dan kreatifitas pelaksanaan LKMM Lokal
- Kesesuaian dan kreatifitas pelaksanaan LKMM Wilayah
- Kesesuaian dan kreatifitas pelaksanaan TFT Wilayah
o Pendelegasian LKMM Wilayah (7,5%)
o Pendelegasian LKMM Nasional (12,5%)
o Keaktifan dalam koordinasi yang dipantau dan diukur selama Net Meeting, Direct
Meeting, pemberian feedback, dll (7,5%)
o Be The Leaders (2,5%)
o Pendelegasian TFT Nasional dan Wilayah (7,5%)
J. Penanggung Jawab
Nadya Aprillianti
Salim
Rahmatullah Pujo W.
C. Program Kaderisasi
PHN LD yang profesional dan berkompeten, PHN LD yang bisa bekerja secara optimal dan
terbentuknya koordinasi di antara nasional-wilayah-institusi adalah hal penunjang bagi
program kerja kaderisasi LD. Sebagaimana tugas yang diamanahkan kepada bidang ini
adalah menjamin kaderisasi, pengembangan kepemimpinan bagi mahasiswa Kedokteran
Indonesia agar mampu menjadi karakter yang berkualitas. Kaderisasi yang dimaksud adalah
194
kaderisasi seluruh mahasiswa Kedokteran Indonesia (mahasiswa baru, calon pemimpin
organisasi mahasiswa, calon pengurus BEM/Senat mahasiswa)
H. Indikator Keberhasilan
Terkumpulnya evaluasi dan saran dalam bentuk survey terhadap BPPK dari LD
institusi dan wilayah sebelum IMSS sebagai data dan persiapan tindak lanjut apabila
dibutuhkan (15%)
Terkumpulnya evaluasi dan saran dari ketua pelaksanaan LKMM wilayah dan nasional
di awal kepengurusan / sebelum IMSS sebagai data dan persiapan tindak lanjut apabila
dibutuhkan yang dilakukan secara deep interview (5%)
Terkumpulnya data persentase pemakaian BPPK disetiap institusi (15%)
Disergiskannya Buku Alur Kaderisasi nasional dengan wilayah (20%)
Membukukan konten BPPK selambatnya 1 hari sebelum IMSS (15%)
Mensosialisasikan kembali BPPK pada IMSS dan selambatnya 1 minggu setelah
IMSS kepada LD seluruh Indosia (10%)
Terkumpulnya evaluasi dan saran dalam bentuk survey terhadap BPPK dari LD
institusi dan wilayah di akhir kepengurusan / sebelum 6th IMSS sebagai data dan
persiapan tindak lanjut apabila dibutuhkan (15%)
Terkumpulnya evaluasi dan saran dari ketua pelaksanaan LKMM wilayah dan nasional
di akhir kepengurusan / sebelum 6th IMSS sebagai data dan persiapan tindak lanjut
apabila dibutuhkan yang dilakukan secara deep interview (5%)
I. Perkiraan Dana Program Kerja
-
J. Penanggung Jawab
Eric Herrianto D.
196
Salim
Rahmatullah Pujo W.
Sebrin Fathia R.
D. Value
Terdidik dan Universal.
198
9. Pelaksanaan LKMM Nasional
10. Follow up Point of Action (PoA) yang merupakan bukti konkrit yang dilakukan
seluruh peserta LKMM Nasional sebagai implementasi proses pembelajaran yang
mereka dapatkan di LKMM Nasional
11. Pemberian sertifikat dan pengumuman kelulusan peserta LKMM Nasional
12. Membuat evaluasi pelaksanaan LKMM Nasional
H. Indikator Keberhasilan
Kepesertaan (25%)
o Terdapat minimal 60% institusi anggota ISMKI yang mengirimkan perwakilan
peserta (40%)
o Terdapat minimal 150 peserta LKMM Nasional (40%)
o 80% peserta yang terdaftar hadir dan mengikuti seluruh rangkaian acara terhitung
dari materi pertama hingga penutupan (20%)
Perencanaan Kegiatan (20%)
o Terbentuknya standar minimal pelaksanaan LKMM Nasional yang didasarkan pada
evaluasi dan saran dan disosialisasikan selambatnya 5 bulan sebelum pelaksanaan
LKMM Nasional (25%)
o Terbentuknya pembagian tugas di antara SC dengan OC selambatnya 5 bulan
sebelum pelaksanaan LKMM Nasional (20%)
o Terbentuknya timeline kerja yang dijadikan acuan progress persiapan kegiatan
selambatnya 5 bulan sebelum pelaksanaan LKMM Nasional (20%)
o Terpilihnya fasilitator dan komandan lapangan LKMM Nasional selambatnya 2
bulan sebelum pelaksanaan LKMM Nasional (10%)
o Peserta LKMM Nasional telah terpilih selambatnya 2 minggu sebelum pelaksanaan
LKMM Nasional (10%)
o Dilakukannya brainstorming sebelum pelaksanaan LKMM Nasional oleh
fasilitator untuk mencetak standar pemahaman peserta sebelum mengikuti LKMM
Nasional, dimana 75% peserta mengikuti proses brainstorming dengan intensitas
minimal 50% dari intensitas total pelaksanaan brainstorming (15%)
199
Kemampuan Peserta (30%)
o Semua materi yang telah direncanakan, berhasil disampaikan dan sesuai dengan
BPPK (30%)
o Terjadinya peningkatan kemampuan peserta, ditandai minimal 80% peserta lulus
dengan nilai post test minimal 80 dan maksimal 15% peserta yang mendapat nilai
dibawah 50 di setiap materi yang diadakan evaluasi (30%)
o 80% Peserta LKMM Nasional mendapatkan penilaian minimal pada kategori
baik/memuaskan yang merupakan intepretasi hasil akhir penilaian total peserta
selama LKMM Nasional yang merupakan gabungan dari aspek kognitif, afektif dan
psikomotor (40%)
PoA (15%)
o Peserta berhasil menyelenggarakan PoA maksimal 2 bulan setelah pelaksanaan
LKMM Nasional (30%)
o 90% peserta terlibat dalam pelaksanaan PoA (30%)
o Kegiatan PoA yang dilakukan dapat memberikan kebermanfaatan yang luas dan
merupakan implementasi dari seluruh proses pembelajaran yang didapat di LKMM
Nasional (40%)
Feedback kegiatan (10)
o Acara terselenggara dengan baik ditandai minimal 75% delegasi memberikan
feedback positif/baik pada kuisioner post acara (100%)
J. Penanggung Jawab
Lukman Hakim
Nurullia Rahmawati
D. Value
Terdidik, Universal
- TFT Wilayah
1. Evaluasi dan penetapan SOP TFT Wilayah
2. Pelaksanaan TFT Wilayah
3. Pelaksanaan PoA oleh peserta TFT Wilayah
4. Pemberian sertifikasi TFT berstandar ISMKI
5. Evaluasi kegiatan
H. Indikator Keberhasilan
Terbentuknya standar minimal pelaksanaan TFT Nasional yang didasarkan pada SOP
dan sertifikat internasional dari IFMSA (40%)
Minimal terpilihnya 10 peserta TFT Nasional dari ISMKI (30%)
Diselesaikannya SOP TFT Wilayah selambatnya 2 bulan sebelum kegiatan dan
dilaksanakan sesuai SOP (30%)
J. Penanggung Jawab
Desi Fitri
Qurrata Ayuni Wae
12. LD Library
A. Latar Belakang Program Kerja
LD memiliki tugas untuk mengembangkan potensi kaderi mahasiswa Kedokteran
Indonesia. Kebutuhan mengenai ditemukannya informasi yang mudah bagi mahasiswa
Kedokteran membuat LD harus memfasilitasi dan berbagi tentang sumber informasi /
tools kepemimpinan. Maka dari itu, LD Library hadir sebagai pustaka utama bagi
mahasiswa Kedokteran Indonesia yang mampu menyediakan informasi LD dan tools
leadership.
202
LD Library merupakan pustaka informasi / data yang disediakan di dropbox dan dapat
diakses seluas-luasnya. Berisikan:
1. Seluruh materi yang disampaikan pada LKMM Lokal, Wilayah dan Nasional
2. Seluruh materi TFT wilayah dan nasional.
3. BPPK
4. Grand Design LD 2017-2018
5. Be The Leaders
6. Quotes kepemimpinan inspiratif
7. Rujukan artikel mengenai kepemimpinan
8. Video edukasi pengembangan diri, kepemimpinan dan organisasi
9. Dll.
D. Value
Aktif Kontributif, Universal
H. Indikator Keberhasilan
Mensosialisasikan dan mempromosikan LD Library setiap bulan kepada publik
dengan media sosial yang ada (30%)
Membentuk tim redaksi LD Library selambatnya 1 bulan setelah IMSS (20%)
Update Dropbox LD yang dilakukan secara berkala minimal 4 kali selama
kepengurusan (20%)
Melakukan evaluasi kepuasan dan didapat hasil positif/baik di rakornas dan akhir
kepengurusan (30%)
J. Penanggung Jawab
203
Desi Fitri
Qurrata Ayuni Wae
D. Value
Terdidik dan Universal
H. Indikator Keberhasilan
Terpublikasikannya minimal 5 poster atau video tentang kepemimpinan (30%)
Publikasi disampaikan oleh minimal 30% LD Institusi ke institusinya (30%)
Terlaksananya kompetisi quotes sebanyak 2 kali dengan minimal keterlibatan 30
peserta (20%)
40% institusi pernah mengikuti lomba quotes yang diselenggarakan LD (20%)
J. Penanggung Jawab
Devi Putri R.
Dhany Febriantara
Fithriyyah
Amanda Putra
205
TIMELINE
Team Halo
LD Army LD Army Bank Menuju LD LKMM Be The
LD Army Building Indo- BPPK TFT LD Library
on Fire! Report Data LD IMSS Award Nasional Leaders
LD Army nesia!
Januari
2017
Februari
2017
Maret 2017
Keterangan:
(*) = Dilaksanakan saat ...
PENUTUP
Organisasi adalah sebuah hal yang dinamis, akan ada permasalahan yang baru,
tantangan yang baru dan solusi yang baru dari mereka yang berhasil menemukannya.
Organisasi bukanlah sebuah hal yang berdiam diri, yang hanya menunggu dan mengikuti
perkembangan zaman seiring berjalannya waktu. Organisasi harus memiliki arah yang jelas,
begitu pula ISMKI, berlandaskan AD/ART dan ditunjang dengan Grand Design kepengurusan
yang telah dibuat. ISMKI diharapkan mampu menjawab kebutuhan mahasiswa terlebih
masyarakat Indonesia dan mampu menjadi pionir perubahan dan ikut dalam pengembangan
zaman yang lebih baik.
Demikian Grand Design bidang Leadership Development (LD) Nasional ISMKI
periode 2017 2018 yang telah diolah sedemikian rupa, dianalisa sesuai dengan kebutuhan dan
disepakati bersama tim-tim hebat calon pemimpin muda bangsa Indonesia. Besar harapan kami
206
agar karya yang telah dibuat ini dapat dilaksanakan dengan lancar sesuai dengan yang
direncakan dan mampu memberikan dampak yang signifikan kepada mahasiswa terlebih
masyarakat Indonesia. Semoga dengan adanya Grand Design ini mampu mewujudkan
kesinergisan dengan bidang lain menuju ISMKI SATU, Indonesia Sehat Bermartabat sesuai
dengan visi ISMKI periode 2017-2018. Mari kita bersama-sama mensukseskan rencana besar
yang telah kita buat bersama ini dan akan memetik hasilnya dikemudian hari. Semoga amanah
#ISMKI_SATU #BerkaryaUntukNegeri. Wassalamualaikum wr.wb. Salam Sejawat!
207
GRAND DESIGN
BIDANG MEDICAL EDUCATION AND PROFESSION
IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA
PERIODE 2017 2018
KATA SAMBUTAN
Seperti yang kita ketahui bersama, saat ini dunia kedokteran telah berkembang secara
luas. Baik dalam bidang keilmuannya maupun non-keilmuannya. Banyak tantangan yang
nantinya akan dihadapi oleh semua orang yang berkecimpung di dalam dunia kedokteran. Di
era yang seperti ini persaingan bukan satu-satunya halangan untuk menuju kesuksesan. Untuk
menjawab tantangan itu kami dari MEP ISMKI 2017/2018 ingin selalu memberikan motivasi
dan pandangan beserta dukungan kepada seluruh mahasiwa Kedokteran di Indonesia melalui
berbagai macam program kerja yang sudah kami persiapkan untuk satu tahun mendatang.
Saat ini dunia kedokteran cukup menjadi sorotan mengenai beberapa hal yang isu nya
terus diangkat ke publik. Oleh karena itu kami dari MEP (Medical Education and Profession)
ISMKI 2017/2018 berupaya semaksimal mungkin untuk terlibat dalam mengiring seluruh isu
dan masalah yang muncul dalam bidang pendidikan Kedokteran maupun profesi dokter. Kami
dari MEP ISMKI memiliki cita-cita untuk dapat menjembatani seluruh mahasiswa Kedokteran,
baik pre-klinik maupun klinik, untuk dapat menyampaikan aspirasinya mengenai berbagai
macam isu, serta kami berusaha menjawab kegelisahan seluruh mahasiswa Kedokteran dengan
menjadikan seluruh mahasiswa Kedokteran untuk menjadi lebih vocal dan berani memberikan
pendapatnya mengenai berbagai macam isu yang berkembang di dunia kedokteran saat ini dan
berupaya menjadi perantara mahasiswa Kedokteran dengan pemangku kepentingan yang
bersangkutan.
MEP ISMKI 2017/2018 tidak hanya aktif dalam menggiring isu yang ada, namun kami
juga berusaha untuk mencerdaskan seluruh mahasiswa Kedokteran dalam bidang ilmu
kedokteran yang akan kami lakukan di beberapa program kerja unggulan MEP 2017-2018 saat
ini. Setahun mendatang kami berusaha untuk terus menjadi pemberi informasi serta menjadi
tempat bagi mahasiswa Kedokteran seluruh Indonesia untuk menyampaikan aspirasinya. Tidak
hanya mencerdaskan dan menampung aspirasi MEP ISMKI 2017/2018 membuat program kerja
unggulan dimana kami dapat menjadi wadah untuk bertemunya seluruh mahasiswa Kedokteran
Indonesia untuk saling mengakrabkan diri serta bertukar wawasan mengenai permasalahan di
dunia kedokteran baik keilmuan maupun non-keilmuan.
Tahun ini MEP memiliki 3 arahan kerja utama yaitu kajian, riset, dan project. Dimana
ketiganya akan dilakukan secara berkesinambungan sesuai fungsi dan tujuannya untuk
mencapai tujuan MEP khususnya dan ISMKI pada umumnya. Semoga dengan adanya program
kerja yang sudah kami susun bersama kami dapat terus ada untuk mahasiswa Kedokteran dan
mampu menjawab tantangan yang ada di dunia kedokteran saat ini.
Dini Ayu Harisiani
208
Koordinator Nasional Bidang Medical Education and Profession
ISMKI Periode 2017-2018
DESKRIPSI BIDANG
Mahasiswa Kedokteran Indonesia hari ini adalah praktisi, klinisi, akademisi dan
birokrat kesehatan di masa depan. Perwujudan sistem Pendidikan Kedokteran yang baik akan
berkorelasi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia kesehatan yang bermanifestasi
sebagai peningkatan status kesehatan nasional. Sebagai subyek dalam sistem Pendidikan
Kedokteran, mahasiswa Kedokteran memiliki potensi besar untuk dapat terlibat dalam
berbagai isu pendidikan kedokteran.
Bidang Pendidikan dan Profesi adalah salah satu bidang core-competence ISMKI
yang memiliki peran strategis untuk merencanakan dan melaksanakan konsep pengembangan
pendidikan dan profesi di Indonesia. Isu-isu pendidikan dan profesi menjadi penting karena
merupakan isu-isu yang melibatkan kepentingan seluruh kelompok mahasiswa Kedokteran
tanpa memandang kelas-kelas yang ada. Berdasarkan ART ISMKI, Bidang Pendidikan dan
Profesi memiliki tugas sebagai berikut:
a. Memberikan informasi kepada mahasiswa Kedokteran Indonesia mengenai pendidikan dan
keprofesian dokter.
b. Memfasilitasi mahasiswa Kedokteran dalam penentuan rencana dan kebijakan terkait
pendidikan dan profesi kedokteran di institusi.
c. Mendampingi institusi dalam inisiasi pembentukan dan pengembangan program bidang
pendidikan dan profesi.
d. Mengarahkan institusi melalui program dan aktivitas dalam mendukung implementasi
kurikulum pendidikan kedokteran yang responsif terhadap pelayanan kesehatan di
Indonesia.
209
5. Membangun koordinasi efektif dan penguatan internal antar bidang pendidikan dan profesi
institusi dan Wilayah melalui upaya pemetaan program kerja, informasi sistem pendidikan
dan kebutuhan institusi akan topik-topik pendidikan dan profesi kedokteran.
TAGLINE
#MEProud
#MEPShineAndBright
MEP Siap Berkarya!
210
SUSUNAN TIM
PROGRAM KERJA
1. Indonesian Medical Olympiad 2017 (8th Indonesian Medical Olympiad FK
USU 2017)1
211
A. Latar Belakang Program Kerja
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan di bidang medis dan semakin meningkatnya
daya saing diantara mahasiswa FK. Maka perlu diadakannya sebuah program yang dapat
menggugah semangat mahasiswa untuk lebih berprestasi tidak hanya di dalam lingkup
fakultas dan universitas namun juga di lingkup nasional dan internasional.
D. Value
Universal dan Aktif Berkontribusi.
H. Indikator Keberhasilan
IMO diikuti oleh 3-4 institusi kedokteran luar Indonesia (25%).
IMO diikuti oleh tidak kurang dari 250 tim peserta yang berasal dari anggota ISMKI
(25%).
IMO dirancang dan disusun berdasarkan SOP dan Panduan Pelaksanaan yang sebagian
isinya dikonsultasikan dengan pemangku kepentingan, seperti AIPKI, dan merupakan
bahan rujukan untuk pelaksanaan IMO di tahun berikutnya. (25%)
IMO diselenggarakan dengan kerja sama ekstensif dengan AIPKI dan Dikti, terutama
dalam standar keilmiahan kegiatan, pengadaan soal dan penjurian. (15%).
Proses tenderisasi IMO 2017 selesai sebelum 4th IMSS. (10%)
J. Penanggung Jawab
Nurdima Apriani
Gde Sindu
2. JOIN-PROJECT ISMKI-CIMSA-AMSA1
A. Latar Belakang Program Kerja
Salah satu langkah ismki untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu kedokteran yang
langsung dibawa oleh ketiga IOMS sebagai bentuk kolaborasi nyata untuk mewujudkan
pendidikan kedokteran yang mumpuni
213
o Menjadi informan bagi mahasiswa Kedokteran Indonesia untuk isu pendidikan dan
profesi dokter melalui cara-cara publikasi tepat sasaran.
o Menyediakan media temu dan sharing untuk seluruh mahasiswa Kedokteran.
Tujuan Khusus
o Menginformasikan tentang prospek dan akses terhadap berbagai pilihan pasca lulus
dokter kepada mahasiswa Kedokteran Indonesia.
o Menciptakan upaya kalaborasi antar mahasiswa Kedokteran Indonesia yang
tergabung dalam beberapa IOMS yang berbeda.
D. Value
Sinergis
E. Metode Program Kerja
Kegiatan yang ditujukan untuk seluruh mahasiswa Kedokteran Indonesia dengan tema
yang sudah ditentukan sebelumnya.
H. Indikator Keberhasilan
Tercipta koordinasi yang baik dalam penyelenggaraan program.
Jumlah peserta mencapai target yang ditentukan oleh ketiga organisasi.
J. Penanggung Jawab
Azhar Naufaldi
214
Merupakan program kerja yang dilaksanakan dalam upaya membantu pendanaan ISMKI
yang akan dilaksanakan di beberapa institusi yang bersedia untuk menjadi tuan rumah
dan bagi hasil.
D. Value
Terdidik dan Universal.
H. Indikator Keberhasilan
Dalam setahun seminar dapat dilaksanakan sebanyak 2 kali.
J. Penanggung Jawab
Beladiena Citra
215
A. Latar Belakang Program Kerja
Merupakan salah satu upaya menjawab Misi dan Visi MEP 2016, juga membantu menjadi
media mahasiswa FK di seluruh Indonesia untuk berlatih keterampilan medis dasar.
D. Value
Terdidik dan Universal.
H. Indikator Keberhasilan
SLVC memiliki daftar tilik yang telah dikonsulkan dengan AIPKI untuk siap
divideokan oleh institusi (25%).
SLVC dilakukan oleh sekurangnya 3 institusi yang mengerjakan daftar tilik dengan
jumlah yang sama (30%).
Tersusunnya aturan dan petunjuk teknis pembuatan video untuk institusi sesuai dengan
petunjuk dan konsultasi dari konselor AIPKI (25%).
216
Video skill lab dapat terpublikasikan secara berkala pada semester kedua
kepengurusan (20%).
J. Penanggung Jawab
Widhiastri Dyah
D. Value
Universal dan Terdidik.
217
Mahasiswa Kedokteran di Seluruh Indonesia dengan kerja sama pemilihan dan
pembahasan soal dengan AIPKI dan IDI.
H. Indikator Keberhasilan
Tiap-tiap anggota MEP mengumpulkan 1 soal kepada penanggung jawab setiap
minggunya (35%)
Pemilihan soal dilakukan mulai Jumat-Senin (10%)
Soal akan di-posting di Instagram setiap 2 kali dalam 2 minggu (45%).
Umpan balik aktif dari pengguna Instagram terkait soal yang sudah di-posting (10%).
J. Penanggung Jawab
Norman Fahryl
H. Indikator Keberhasilan
Catatan MEP ISMKI tersusun atas esensi kerja bidang pendidikan dan profesi, sistem
pendidikan kedokteran nasional, dasar-dasar kajian pendidikan dan profesi dan
rekomendasi program kerja pendidikan profesi yang dapat diaplikasikan di institusi
(30%).
Catatan MEP ISMKI tersusun sebagai dokumen praktis (.pdf dengan bookmark) (5%).
Brainbook MEP ISMKI disebarkan kepada seluruh anggota ISMKI. (20%).
Didapatkannya feedback berupa masukan konten dari tidak kurang 20 institusi (20%).
Catatan dapat dipublikasikan sebelum RAKORNAS 2017 (25%).
J. Penanggung Jawab
Tanisa Larasati
Kajian insidental merupakan kajian yang dilakukan secara ilmiah terhadap isu-
isu pendidikan kedokteran yang bersifat darurat, penting, segera dan mengundang
perhatian besar dari mahasiswa Kedokteran. Pengelolaan isu dilakukan secara antisipatif
dengan melakukan analisis isu-isu yang mungkin menjadi insidental. Selain itu, dapat
pula dilakukan kajian terhadap isu-isu lain yang mungkin tak terduga di sepanjang
kepengurusan.
D. Value
Universal dan Aktif Berkontribusi.
H. Indikator Keberhasilan
Dilakukan kajian berbasis EBM untuk poin 3 dan 6 (20%).
Dilaksanakannya publikasi melalui infografis dan/atau media mainstream lain untuk
poin 1-9 (10%).
Dibentuknya Satgas Wilayah yang aktif sesuai dengan SOP (10%).
221
Diselenggarakannya diskusi publik untuk masing-masing Satgas Wilayah (20%).
Disebarkannya poster infografis hasil kajian kepada mahasiswa Kedokteran melalui
jejaring pendpro di aplikasi messenger dan media sosial milik ISMKI (10%).
Disebarkannya video post-project diskusi publik, tulisan hasil kajian dan notulen hasil
diskusi publik kepada mahasiswa Kedokteran (10%).
Dipresentasikannya hasil kajian untuk poin 1,3,6,8,9 pada Muktamar AIPKI Bali 2017
(20%).
J. Penanggung Jawab
Syahdi Nugraha
Muthia Shafaria
M. Fakhri K.
D. Value
Universal dan Aktif Berkontribusi.
222
E. Metode Program Kerja
Pengemasan informasi yang kreatif, memanfaatkan media elektronik dan teknologi yang
ada, juga komunikasi yang aktif dalam proses penyebaran informasi bekerja sama dengan
ICT.
H. Indikator Keberhasilan
Dilaksanakannya publikasi melalui infografis dan/atau media mainstream lain untuk
poin 1-9 (10%).
Disebarkannya poster infografis hasil kajian kepada mahasiswa Kedokteran melalui
jejaring Pendpro di aplikasi messenger dan media sosial milik ISMKI (20%).
Disebarkannya, tulisan hasil kajian dan notulen hasil diskusi publik kepada mahasiswa
Kedokteran (10%).
J. Penanggung Jawab
Khansa Khairunnisa
Affan Naufal
223
B. Tujuan Program Kerja
Tujuan Umum
1. Menjadi informan bagi mahasiswa Kedokteran Indonesia untuk isu pendidikan dan
profesi dokter melalui cara-cara publikasi tepat sasaran.
2. Meningkatkan partisipasi aktif peran mahasiswa Kedokteran dalam penentuan
rencana dan kebijakan pendidikan dan profesi dokter Indonesia.
Tujuan Khusus
1. Menjadi kontribusi nyata ISMKI untuk kemajuan pendidikan kedokteran
Indonesia.
2. Menjadi bahan rekomendasi dalam proses penentuan kebijakan terkait peraturan
perundangan turunan UU No. 20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran.
D. Value
Universal dan Aktif Berkontribusi.
H. Indikator Keberhasilan
Penelitian dilakukan sesuai dengan timeline (30%).
Pencerdasan awal dilakukan melalui penyebaran infografis yang dilakukan sebelum
Mei 2017, masing-masing sebanyak satu kali untuk dua topik kajian utama (10%).
Penelitian dapat dipublikasikan dengan masif sebagai upaya pencerdasan terkait
kondisi aktual pendidikan kedokteran Indonesia kepada Pengurus Harian Nasional.
Pengurus Harian Wilayah Pendpro, Pendpro Institusi, PresBEM serta mahasiswa
Kedokteran melalui media sosial (30%).
Penelitian dipresentasikan pada Forum Muktamar AIPKI 2017 di Bali (30%)
224
I. Perkiraan Dana Program Kerja
-
J. Penanggung Jawab
Nindy Agista Kasim (dibantu dengan Wasekbid Kajian)
Note: 1Project
2
Riset
3
Kajian
225
TIMELINE UMUM
Bulan Program Kerja
KAJIAN
Februari 2017 SLVC PENCERDASAN
CATATAN MEP
KAJIAN
SEMINAR 100 HARI
Maret 2017 SLVC PENCERDASAN
TEMATIK I BERLATIH
CATATAN MEP
KAJIAN
100 HARI
April 2017 SLVC PENCERDASAN
BERLATIH
CATATAN MEP
KAJIAN
100 HARI
Mei 2017 SLVC PENCERDASAN
BERLATIH
CATATAN MEP
KAJIAN
100 HARI
Juni 2017 MEDPROBE SLVC PENCERDASAN
BERLATIH
CATATAN MEP
KAJIAN
100 HARI
Juli 2017 MEDPROBE SLVC PENCERDASAN
BERLATIH
CATATAN MEP
KAJIAN
100 HARI
Agustus 2017 SLVC PENCERDASAN
BERLATIH
CATATAN MEP
KAJIAN
SEMINAR 100 HARI
September 2017 SLVC PENCERDASAN
TEMATIK II BERLATIH
CATATAN MEP
KAJIAN
100 HARI
Oktober 2017 IMO SLVC PENCERDASAN
BERLATIH
CATATAN MEP
KAJIAN
November 2017 PENCERDASAN
CATATAN MEP
KAJIAN
Desember 2017 PENCERDASAN
CATATAN MEP
KAJIAN
Januari 2018 PENCERDASAN
CATATAN MEP
226
TIMELINE KHUSUS
1. TIMELINE KAJIAN
NO Kajian Target Keterangan
1 Akreditasi FK Maret
2 SNPK April
3 RSP Mei
4 DLP Juni
5 Penerapan Academic Health System Agustus
6 Internship Agustus Insidental
7 Evaluasi Kurikulum Pendidikan 2012 September
8 Evaluasi UKMPPD Oktober Insidental
9 Revisi UU Dikdok November
2. TIMELINE PENCERDASAN
3. TIMELINE IMO
227
4. TIMELINE JOIN-PROJECT
5. TIMELINE SLVC
228
2. JOIN PROJECT
Diskusi dengan AMSA-CIMSA-ISMKI membahas penentuan mulai dari ketua, tuan
rumah dan lain-lain.
Pembuatan konsep baru dengan tidak merubah tujuan diadakannya MEDPROBE.
Mencari tema yang sesuai untuk seminar.
Membangun komunikasi yg baik antara ketiga organisasi terkait juga dengan tuan rumah.
3. SEMINAR TEMATIK
Mulai mencari dan membantu memberikan masukan sekiranya tema seminar apa yang
akan diajukan (Penyakit-penyakit yang sedang ramai dibicarakan).
Mencari peluang-peluang pada institusi yang akan dijadikan sebagai tuan rumah.
Komunikasi berjalan dengan baik dengan pihak pihak tertentu.
6. CATATAN MEP
Mengevaluasi daftar pertanyaan yang harus diisi dalam borang catatan MEP.
Menentukan pertanyaan yang sekiranya penting dan dibutuhkan dalam borang catatan
MEP.
Aktif me-monitoring institusi mana saja yang sudah melengkapi dan mengisi borang
bersama dengan PJ.
Menjadi narahubung Koordinator Nasional dengan institusi bersama dengan PJ.
229
ARAHAN KERJA WASEKBID KAJIAN MEP 2017-2018
1. Fokus pengawalan isu yang sedang hangat dibicarakan.
2. Fokus pengawalan isu dan hasil kajian yang sudah dirilis sebelumnya (MEP 2016).
3. Fokus dalam mempersiapan isu yang belum dirilis (Penerapan Academic Health System,
Evaluasi kurikulum 2012, Revisi UU Dikdok).
4. Menghimpun informasi secara cepat dan efektif terkait kajian yang sudah ada dan yang
dirasa masih perlu serta persiapan untuk kajian-kajian insidental yang diperlukan untuk
pencerdasan khusus atau advokasi kepada pihak terkait.
5. Rutin memantau publikasi terkait hasil kinerja MEP dalam kajian, pencerdasan dan riset
(advokasi, survei program, sharing informasi dan lain-lain).
6. Teknis desain grafis dan informasi serta penentuan tanggal release.
7. Narahubung PJ Kajian dengan PJ Pencerdasan.
8. Bersedia hadir dalam pertemuan-pertemuan khusus dengan pihak-pihak terkait (bersama
dengan Koordinator Nasional atau mewakili Koordinator Nasional).
RISET
PENCERDASAN
PENUTUP
Demikian program kerja ini saya susun. Semoga dengan adanya program kerja ini
mampu menjawab dan berkontribusi secara aktif dan nyata dalam memperbaiki dan mengawal
proses pendidikan kedokteran di Indonesia serta dapat menjawab berbagai pertanyaan yang
timbul dari isu-isu mengenai proses pendidikan kedokteran yang ada saat ini. Semoga ISMKI
dapat terus berkontribusi untuk pendidikan kedokteran yang lebih baik.
#MEProud
#MEPShineAndBright
#ISMKISatu
230
GRAND DESIGN
BIDANG PUBLIC RELATION
IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA
PERIODE 2017 2018
KATA SAMBUTAN
Assalamualaikum Wr., Wb. Salam sejahtera untuk kita semua.
Wajah dari perusahaan atau organisasi ditentukan oleh bagian Public Relation (PR). PR
merupakan bagian dari suatu perusahaan atau organisasi yang secara langsung melakukan
kontak dengan dunia luar.
PR ISMKI bertugas untuk menjalin hubungan dengan Ikatan Organisasi Mahasiswa
Sejenis (IOMS), pemangku jabatan (stakeholder), Forum Alumni, dan media massa.
PR ISMKI selama ini telah berjuang dengan baik dalam menjalankan tugasnya. Pada
tahun kepengurusan 2017-2018 semoga PR ISMKI dapat menjadi wajah terbaik ISMKI
khususnya terhadap pihak luar.
Terima kasih terhadap seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan Grand
Design Public Relation ISMKI 2017-2018 ini.
Frizky Ramadhan
Koordinator Nasional Bidang Public Relation
ISMKI Periode 2017-2018
231
PENDAHULUAN
PR ISMKI adalah bidang yang menentukan wajah ISMKI kepada organisasi lain. Kegiatannya
meliputi menjaga relasi dan kerja sama dengan media massa, dengan Ikatan Organisasi
Mahasiswa Sejenis (IOMS), pemangku jabatan (stakeholder), dan Forum Alumni. PR bersama
dengan ICT ikut memperingati hari-hari penting dalam dunia kesehatan dan kedokteran. PR
turut serta bersama IA dalam penyampaian informasi seputar IFMSA.
Misi
1. Bekerja sama dengan IOMS.
2. Menjalin hubungan baik dengan stakeholder dan media.
3. Mempererat hubungan dengan Forum Alumni.
4. Menjembatani penyampaian info dari IFMSA ke mahasiswa Kedokteran Indonesia .
5. Memperingati hari-hari yang berhubungan dengan kesehatan atau kedokteran.
TAGLINE
PR Siap Berkarya!
SUSUNAN TIM
Frizky Ramadhan FK UINJKT
Achisna Rahmatika FK UNILA
Amiru Zachra FK UMJ
Annisa Tiqi Faizalia FK UNJANI
Dian Novita Anggraeni FK UNIZAR
Dewi Maulidina Azizah FK UINJKT
I Gede Putu Wegen Wismaya FK UKWMS
Kadita Pratiwi FK YARSI
Muhammad Teguh Syahputra FK UMSU
Pamela Sandhya De Jaka FK UNSOED
232
Rifda Savirani FK UMM
Wulan Syafitri FK UNLAM
SUSUNAN TIM
233
PROGRAM KERJA
1. Media ISMKI
A. Latar Belakang Program Kerja
Setiap tahun, Institusi dan ISMKI dalam menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan
dengan program kerja baik secara internal maupun eksternal. Dengan publikasi lewat
media massa, masyarakat umum akan lebih mengenal dunia mahasiswa kedokteran.
Institusi dan ISMKI membutuhkan sarana untuk memperkenalkan profil dan kegiatan-
kegiatan mahasiswa kedokteran kepada masyarakat luas baik di tingkat lokal maupun
nasional.
D. Value
Universal.
H. Indikator Keberhasilan
Terkumpulnya database dan contact person dari media yang ditargetkan (10%)
Berhasil bekerja sama dengan media saat kegiatan ISMKI jika institusi pemegang
tender meminta untuk koordinasi dengan PR (30%)
Terpublikasikannya minimal enam artikel kegiatan ISMKI di media (35%)
Terkirimnya minimal enam press release ke akun line@ ISMKI dan situs citizen media
lainnya (25%)
J. Penanggung Jawab
Amiru Zachra
Annisa Tiqi Faizalia
235
2. Stakeholder
A. Latar Belakang Program Kerja
Untuk mempermudah kerja ISMKI dalam meningkatkan kualitas kesehatan terutama di
bidang kedokteran, diperlukan hubungan baik dengan beberapa stakeholder terkait.
Dengan ini PR ISMKI membantu untuk menghubungi para stakeholder untuk menjalin
hubungan baik. Tidak hanya silaturahmi, kami bekerja sama dengan bidang lain
melangsungkan audiensi serta hadir dalam setiap undangan atau pertemuan yang
diselenggarakan stakeholder.
D. Value
Universal.
H. Indikator Keberhasilan
Terkumpulnya database dan contact person dari stakeholder yang ditargetkan (10%)
Terlaksananya 7 audiensi atau kerja sama strategis dengan stakeholder (45%)
Perwakilan ISMKI datang ke undangan acara stakeholder minimal 5 kali (25%)
Berhasil bekerja sama untuk menghubungi pembicara dalam kegiatan ISMKI jika
institusi pemegang tender meminta untuk koordinasi dengan PR (20%)
J. Penanggung Jawab
Frizky Ramadhan
Kadita Pratiwi
3. IOMS
A. Latar Belakang Program Kerja
Dalam lingkup pergaulan mahasiswa terdapat beberapa organisasi yang bergerak satu
tujuan, yakni bidang kesehatan. Dalam rangka terwujudnya kerja sama yang baik dalam
berbagai sisi untuk memajukan kesehatan Indonesia dari sudut pandang mahasiswa, maka
berdirilah berbagai Ikatan Mahasiswa ataupun organisasi mahasiswa sejenis sesuai
237
dengan visi misi dalam profesi mereka di kemudian hari. Diharapkan terjalinnya
silaturahmi dan berbagai kerja sama yang baik dan pada akhirnya demi satu tujuan yaitu
kesehatan Indonesia.
D. Value
Sinergis.
H. Indikator Keberhasilan
Terkumpulnya database dan contact person IOMS yang terus di-update (50%)
Minimal satu acara nasional ISMKI didatangi oleh perwakilan dari satu IOMS (25%)
Minimal satu kali perwakilan dari ISMKI datang ke acara IOMS (25%)
238
I. Perkiraan Dana Program Kerja
-
J. Penanggung Jawab
Dewi Maulidina Azizah
Wulan Syafitri
4. Forum Alumni
A. Latar Belakang Program Kerja
Dalam perkembangannya, ISMKI terus menerus menjaga eksistensinya sebagai wadah
dari mahasiswa Fakultas Kedokteran. ISMKI perlu bergerak dalam berbagai bidang.
Untuk memudahkan hal tersebut, diperlukan bantuan dari alumni pengurus ISMKI yang
sudah sukses dalam bidangnya masing-masing, seperti alumni ISMKI yang sudah
menjadi dokter yang bekerja baik dalam bidang birokrasi dan kepemerintahan,
pendidikan, pengabdian sosial dan lain-lain.
D. Value
Aktif berkontribusi.
239
H. Indikator Keberhasilan
Terbentuk grup telegram atau line dengan minimal satu orang EB ISMKI dari
periode 2000-2016 (30%)
Datangnya perwakilan alumni minimal dalam 5 kegiatan ISMKI (25%)
Terbentuknya sesi forum alumni minimal dalam 4 kegiatan ISMKI (15%)
Terwujudnya pertemuan atau musyawarah forum alumni (20%)
Mengelola database dan contact person dari alumni ISMKI dalam format excel
(10%)
J. Penanggung Jawab
Muhammad Teguh Syahputra
I Gede Putu Wegen Wismaya
5. Mailing list
A. Latar Belakang Program Kerja
Dewasa ini, e-mail merupakan hal mutlak yang dimiliki oleh mahasiswa. Fitur mailing
list memberikan kemudahan dalam menyebarkan informasi secara akurat ke lebih dari
beberapa orang dan mampu membatasi informasi hanya pada anggotanya saja. ISMKI
memerlukan sebuah mailing list (ahoogroups) yang mewadahi seluruh informasi penting
yang diterima menjadi informasi bersama yang diketahui seluruh anggota bahkan
sebagian besar mahasiswa Kedokteran di Indonesia. Diharapkan mailing list ini dapat
menjadi sumber pencarian seluruh informasi tentang kegiatan mahasiswa Kedokteran
yang informasinya dapat selalu tersimpan dan sifatnya abadi.
D. Value
Terdidik.
240
E. Metode Program Kerja
Membuat jadwal untuk update mailing list kepada PHN PR secara bergilir, update
mailing list dengan informasi mengenai dunia kedokteran.
H. Indikator Keberhasilan
Mailing list ter-update minimal 15 kali dalam satu bulan (50%)
80% PHN kepengurusan 2017-2018 bergabung dalam mailing list (25%)
700 Mahasiswa FK bergabung di mailing list (25%)
J. Penanggung Jawab
Achisna Rahmatika
Pamela Sandhya De Jaka
H. Indikator Keberhasilan
Terjadwalnya hari-hari yang ingin dibuat greetings card (15%)
Pembuatan konten company profile selesai sebelum bulan Maret 2017 (15%)
Seluruh greetings card terpublikasi di akun Line@ ISMKI (40%)
Terkirimnya greetings card dan company profile kepada IOMS, stakeholder, atau
media massa ISMKI baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy (30%)
J. Penanggung Jawab
Dian Novita Anggraeni
Rifda Savirani
242
TIMELINE
Greetings Card
Media ISMKI IOMS Forum Alumni Stakeholder Mailing list & Company
Profile
Februari 2017 Mengumpulkan database Memuat jadwal
Buat jadwal
Undang alumni
kumpul ketua/
potensial & buat
Maret 2017 humas organisasi
Siap jadwal sesi alumni
& kumpul di bulan
menghubungi di acara ISMKI
yang sama
media massa
April 2017 Siap untuk
untuk acara Publikasi Publikasi
audiensi
ISMKI dan
Mei 2017 Saling kirim Sesi alumni
kunjungan ke
perwakilan di
Juni 2017 media
acara
Terbentuk
Juli 2017 kepengurusan FA
Evaluasi
Terbentuk
Agustus 2017 Siap kepengurusan FA
menghubungi
September 2017 media massa Saling kirim
Siap untuk
Oktober 2017 untuk acara perwakilan di Publikasi Publikasi
audiensi
ISMKI dan acara Sesi alumni
November 2017 kunjungan ke
media
Desember 2017
Januari 2018 Evaluasi
PENUTUP
Demikian penjabaran Grand Design Public Relation ISMKI 2017-2018. Tiada gading yang tak
retak, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun tata bahasa. Akhir kata
terima kasih terhadap seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan mari sama-
sama berjuang untuk PR ISMKI dan tentunya untuk ISMKI yang lebih baik.
Wassalamualaikum Wr., Wb.
243
REKAPITULASI ANGGARAN DANA
ISMKI PERIODE 2017-2018
Bidang
CE : Rp.2.500.000,00
FP : Rp 122.000,00
HPS : Rp 2.650.000,00
IA : Rp 10.000.000,00
ICT : Rp 14.200.000,00
LD : Rp 9.000.000,00
MEP : Rp 16..500.000,00
PR : Rp 0,00
244