Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
com/2009/05/ekstraksi-kontinu-minyak-
nabati.html
I. JUDUL PERCOBAAN
Teknik ekstraksi kontinu ini khususnya bagi zat dengan D (harga banding
distribusi) yang sangat kecil (<1), atau jika harga factor pemisahan mendekati
satu. Bila keadaan ini terjadi, maka ekstraksi bertahap dengan corong pisah
menjadi kurang praktis, karena harus dilakukan ratusan kali. Ada bermacam-
macam alat untuk proses ini. Pada prinsipnya di dalam peralatan tersebut terjadi
aliran kontinu (terus menerus) dari pelarut melalui suatu larutan zat yang akan
diekstrak. Pelarut yang telah membawa zat yang terekstrak, diuapkan, kemudian
didinginkan, sehingga dapat digunakan lagi. Jika perlu pelarut yang lebih segar
dapat ditambahkan terus menerus (Soebagio. 2003:49).
Minyak nabati ialah sejenis minyak yang terbuat dari tumbuhan. Digunakan
dalam makanan dan untuk memasak. Beberapa minyak nabati yang biasa
digunakan ialah minyak kelapa sawit Afrika, jagung, zaitun, minyak lobak,
kedelai, kemiri, dan bunga matahari.
Kemiri (Aleurites moluccana) adalah tumbuhan yang bijinya dimanfaatkan
sebagai sumber minyak dari rempah-rempah. Tumbuhan ini masih sekerabat
dengan singkong dan termasuk dalam suku Euphorbiaceae. Kemiri memiliki
kesamaan dalam rasa dan tekstur dengan macadamia yang juga memiliki
kandungan minyak yang hamper sama. Kemiri sangat beracun ketika mentah.
Biji kemiri mengandung bahan beracun dengan kekuatan ringan. Karena itu
sangat tidak dianjurkan mengkonsumsi kemiri secara mentah (Anonim. 2009)
Neraca analitik
Gelas ukur 25 mL
Cawan penguap
Botol semprot
Pipet tetes
Batu didih
Corong biasa
Pengerat selang
Penangas listrik
Selang
Kemiri
Eter
Kertas saring
Kapas
Aquadest
Aluminium foil
Tissue
Vaselin
V. PROSEDUR KERJA
g. menguapkan residu yang diperoleh hingga bau eter tak ada lagi
= 8,395 gram
= 16,79%
Pada percobaan ini minyak diekstrak dari buah kemiri. Kemiri yang akan
diekstrak harus digerus dulu hingga halus, karena untuk mempermudah ,minyak
nabati yang ada dalam buah kemiri terekstrak oleh pelarut yang digunakan. Ini
berhubungan dengan ukuran partikel yang semakin kecil sehingga memperluas
bidang sentuh supaya lebih mudah terekstrak. Pelarut yang digunakan dalam
proses ekstraksi ini adalah eter. Eter digunakan sebagai pelarut karena memilii
tingkat kepolaran yang relatirf sama dengan minyak yang akan diekstrak yaitu
sama-sama merupakan senyawa nonpolar. Kemiri yang telah halus dibungkus
dengan kertas saring yang bagian atas dan bawahnya dilapisi kapas. Kemudian
dimasukkan ke dalam alat soxhlet dan ditambahkan dengan pelarut. Pada labi
godog atau labu pemanasan ditambahkan dengan batu didih untuk menghindari
letupan pada saat pemanasan karena akan terjadi tumbukan akibat adanya
perbedaan tekanan uap pada suhu dengan tekanan atmosfer dan tekanan kolom
cairan. Setelah itu, memulai pemanasan dan mengekstraksi larutan hingga 5 kali
sirkulasi. Semakin banyak jumlah sirkulasi maka akan memiliki peluang yang
lebih besar untuk memperoleh minyak yang lebih banyak. Setelah proses
ekstraksi dilakukan, prose xelajutnya adalam pemisahan pelarut dari minyak
yang diperoleh dengan cara destilasi, dimana pelarutnya akan menguap terlebih
dahulu karena memiliki titik didih yang lebih rendah. Sebelum sirkulasi
berlangsung pemasanasan dihentikan, kemudian pelarut yang terpisah
dikeluarkan dari alat soxhlet. Residu yang diperoleh yang agak pekat diuapkan
agar pelarut pada minyak benar-benar sudah habis. Minyak yang tidak berbau
eter lagi, kemudian ditimbang dengan menggunakan neraca analitik. Minyak
yang diperoleh berwarna kuning. Kadar minyak yang diperoleh dalam percobaan
ini adalah 16,79% dan massa jenisnya 0,88 gram/Ml. hal ini telah sesuai dengan
teori dimana massa jenis minyak nabati adalah 0,90 gram/mL. massa jeis yang
diperoleh dari praktik hamper sama dengan massa jenis teori.
a. Kesimpulan
Dari percobaan dan analsis data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa:
DAFTAR PUSTAKA