Вы находитесь на странице: 1из 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Tujuan
1. Menjamin ketersediaan listrik dan air bersih selama 24 jam dalam sehari 7 hari dalam
seminggu untuk kebutuhan pasien.
2. Terencananya pemeliharaan sistem utilitas secara komprehensif untuk menjamin
ketersediaan listrik dan air bersih, yang terpenting untuk memenuhi kebutuhan asuhan
pasien.
3. Selalu siaga dalam keadaan darurat, apabila terjadi gangguan ketersediaan listrik dan
air serta apabila terjadi terkontaminasinya air.

B. Sasaran
1. Terlaksananya pemeliharaan sistem utilitas terutama terkait dengan sistem ketersediaan
listrik dan air selama 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu untuk memenuhi kebutuhan
asuhan pasien.
2. Terpenuhinya kebutuhan utilitas untuk pelayanan pasien, penunggu, pengunjung dan
karyawan di RSUD Kota Langsar yang efektif, efisien serta aman digunakan.

BAB II

1
SISTEM UTILITAS

A. Sumber Listrik
1. Sumber Listrik Reguler dari PLN
Sumber listrik dari PLN dengan kapasitas 1,7 MW dengan 3 (tiga) buah trafo yang
masing-masing berkapasitas 800 kVA untuk memenuhi kebutuhan listrik :
a. Trafo 1 : UPS I, insenerator, masjid
b. Trafo 2 : UPS, gedung poliklinik, gedung administrasi, ruang rawat geulima dan
mamplam, IPSL, AC sentral, penerangan.
c. Trafo 3 : Ruang rawat jeumpa dan seurunee, ruang VIP geurutee, laundry, dapur,
kamar jenazah, AC sentral ruang rawat, chiller, penerangan, pompa
hidran, panel exhaust fan, panel air bersih.

2. Sumber Listrik Alternatif dari Genset


Sumber listrik alternatif berasal dari 2 (dua) buah genset masing-masing berkapasitas 1
MW untuk memenuhi kebutuhan listrik di semua gedung, taman, parkir.
Apabila Ada Gangguan :

3. Sumber Listrik Darurat (UPS) dipergunakan Khusus Untuk Ruang Pelayanan


a. UPS I mempunyai 2 (dua) unit yang berkapasitas 120 kVA, sebagai sumber listrik
cadangan untuk ruang perawatan intensif, IGD, Intemediate ward, kamar operasi,
laboratorium.
b. UPS II mempunyai kapasitas 120 kVA, sebagai sumber listrik cadangan untuk ruang
radiologi.
c. UPS III mempunyai kapasitas 20 kVA, sebagai sumber listrik cadangan untuk ruang
kateterisasi jantung.
d. UPS IV mempunyai kapasitas 20 kVA, sebagai sumber listrik cadangan untuk kamar
operasi jantung.
e. UPS V mempunyai kapasitas 5 kVA, sebagai sumber listrik cadangan untuk ruang
server IT.

B. Program-Program Untuk Sumber Listrik Alternatif


2
1. Program Penambahan Sumber Listrik Alternatif
Rencana penambahan genset baru dengan kapasitas terpasang 1 MW dengan dilengkapi
sistem panel syncron dengan genset existing.

2. Program Pemeliharaan Sumber Listrik Alternatif


a. Pemeliharaan genset dengan melakukan over houl setahun sekali
b. Penggantian ACCU genset setahun sekali
c. Penggantian ACCU sistem otomatis setahun sekali
d. Pengecekan bahan bakar, air radiator, air ACCU, dilakukan seminggu 2 (dua)
kali setiap hari selasa dan jumat dan apabila kurang ditambah.
e. Pemanasan genset dilakuan seminggu 2 (dua) kali selama 15 menit

3. Program Uji Fungsi Sumber Listrik Alternatif


Melakukan uji fungsi sumber listrik alternatif dengan menghidupkan genset dan
mematikan sumber listrik utama/reguler selama 1 (satu) jam dilakukan setiap hari sabtu
pada minggu keempat setiap bulan, untuk memastikan sumber listrik alternatif
berfungsi dengan baik (siaga).

C. Sistem Gas Medis


1.O2
Tabung O2 sentral terletak di IPRS, mempunyai 16 tabung @ 6.000 liter didistribusikan
ke gedung IBS, IGD dan seluruh ruang rawat.

2. N2O
Tabung N2O sentral terletak di IPRS dan hanya digunakan untuk kamar operasi.

3. CO2
Sistem pengadaan dengan menggunakan tabung ukuran kecil dan besar. Hanya
digunakan untuk kamar operasi.

4. Central Vacuum
Mesin Central vacuum terletak di IPRS digunakan untuk kamar operasi, ruang rawat
intensif dan ruang rawat seluruhnya.

5. Compressor Air
3
Mesin Compressor air terletak di IPRS digunakan untuk kamar operasi, CSSD.

6. Air Breathing
Mesin Air Breathing terletak di IPRS digunakan untuk kamar operasi jantung dan ruang
perawatan intensif.

D. Sistem Transportasi Vertikal


Sistem transportasi vertikal menggunakan 1 (satu) buah lift yang berada di ruang unit
gawat darurat.
Pemeliharaan lift dilakukan oleh pihak ketiga, berupa :
1. Pengecekan dilakukan setiap hari kerja
2. Service dilakukan sebulan sekali
3. Penggantian oil gear box setahun sekali
4. Penggantian suku cadang dilakukan setiap dibutuhkan
5. Sertifikasi berkala dilakukan setahun sekali

E. Sistem Komunikasi
1. Sistem komunikasi dengan telepon eksternal sebanyak 100 satuan sambungan
2. Sistem komunikasi dengan telepon internal sebanyak 350 satuan sambungan
dengan menggunakan PABX sebanyak 1 unit.
3. Sistem komunikasi dengan menggunakan sound system untuk seluruh area rumah
sakit.
4. Alat panggil pasien (nurse call)

F. Sistem Tata Udara/HVAC (Heating Ventilation Air Conditioning)


Jenis AC gunakan :
1. AC Central
2. Sistem Chiller
3. AC Cassette
4. AC Standing
5. AC Split
6. Ceiling fan dan Exhaust fan

4
1. Sistem Tata Udara di Kamar Operasi
Menggunakan sistem Chiller yang dilengkapi dengan hefa filter yang ditempatkan
diatas kamar operasi, medium filter dan free filter ditempatkan di AHU dan pada setiap
kamar operasi menggunakan sistem exhaust fan central.

2. Sistem Tata Udara di Ruang Rawat


Dipasang AC central dan exhaust fan.

3. Sistem Tata Udara di Kamar Isolasi


Dilengkapi dengan exhaust fan.

4. Program Pemeliharaan Sistem Tata Udara/Penghawaan


1. Pemeliharaan AC dengan cara melakukan pengecekan tekanan freon, amper meter
compressor dan apabila tekanan kurang ditambah freon.
2. Pengecekan motor fan outdoor
3. Pengecekan motor fan indoor
4. Pengecekan saluran pembuangan air
5. Pembersihan/service dilakukan sebulan sekali dengan mencuci seluruh bagian unit
AC dengan menggunakan mesin steam.
6. Penggatian suku cadang yang rusak
7. Semua pemeliharaan AC dilakukan oleh pihak ketiga

5. Area Yang Memiliki Risiko Terbesar Pada Saat Gangguan Listrik


1. Kamar operasi
2. Kamar operasi jantung
3. IGD
4. Intermediate ward
5. Ruang perawatan intensif
6. Ruang kateterisasi jantung
7. Ruang radiologi
8. Ruang laboratorium
9. Ruang server IT

5
6. Strategi Untuk Mengurangi Bahaya Gangguan Listrik
Apabila sumber listrik dari PLN mengalami gangguan maka sumber listrik di
back up dengan genset secara otomatis dengan waktu 20 detik.
Khusus untuk ruang kamar operasi, IGD, IW, ruang perawatan intensif, ruang
kateterisasi jantung, radiologi, laboratorium dan ruang server IT di back up dengan
UPS sehingga tidak mengalami pemadaman sama sekali.

7. Pengujian/Pemeriksaan Berkala Peralatan Non Medis


a. Pengujian listrik
b. Pengujian genset
c. Pengujian lift
d. Pengujian hydrant dan fire alarm
e. Penggantian isi tabung APAR
Dilakukan setahun sekali oleh Pemadam Kebakaran Kota Banda Aceh.

8. Program Pendidikan dan Pelatihan


Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada petugas penanggung jawab gedung dan
petugas storing dengan materi :
a. Ilmu kelistrikan
b. Sistem instalasi gas medis
c. Sistem AC
d. Sistem lift
e. Sistem hydrant dan fire alarm
f. Sistem pemadaman kebakaran

9. Evaluasi
Laporan semua kegiatan pemeliharaan dan usulan rekomendasi disampaikan kepada
Wakil Direktur Administrasi dan Umum setahun sekali.

G. Sumber Air Bersih


1. Sumber utama air bersih dari PDAM Tirta Daroy
Kapasitas meteran yang didistribusikan ke RSUD Kota Langsa adalah 4. Untuk
mengisi ground tank utama yang berada di belakang ruang IPSRS dan Instalasi Farmasi
guna memenuhi kebutuhan air bersih ke semua unit pelayanan.

6
2. Sumber air bersih alternatif
Apabila sumber air dari PDAM Tirta Daroy mengalami kemacetan maka air bersih
yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan adalah air sumur dalam yang
berada di belakang ruang IPSRS dan Instalasi Farmasi. Dengan menggunakan pompa
deep well yang berkapasitas 4 PK akan mengisi ground tank utama yang selanjutnya
dipompakan ke bak penampungan ke II atau fiber tank yang berkapasitas 415m3.

3. Program Pemeliharaan Sumber Air Alternatif


a. Pemeliharaan pompa deep well dengan diservice setahun sekali yakni membesihkan
filter air dengan mengangkat seluruh bagian pompa.
b. Pemeliharaan pompa penghisap dari ground tank ke bak penampungan.
c. Pemeliharaan pompa distribusi dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan mengecek
kondisi fisik pompa, penggantian bearing, penggantian motor penggerak bila perlu
dan pengecekan kualitas air.
d. Pembersihan bak penampungan, ground tank, fiber tank.
e. Pengecekan kondisi air di ground tank dilakukan setiap 4 jam sekali selama 24 jam
dan 7 hari dalam seminggu.
f. Pemeriksaan kwalitas air untuk memenuhi baku mutu yang ditentukan dilakukan
setiap 3 bulan sekali.
g. Untuk keperluan air untuk hemodialisa dan laboratorium menggunakan sistem
filterisasi/rverse osmosis.

4. Area Yang Memiliki Risiko Terbesar Pada Saat Gangguan Air


a. Kamar operasi
b. Kamar operasi jantung
c. IGD
d. Intermediate ward
e. Ruang perawatan intensif
f. Ruang perawatan
g. Ruang kateterisasi jantung
h. Ruang gizi
i. Ruang laboratorium
j. Ruang Haemodialisa

7
5. Strategi Untuk Mengurangi Bahaya Gangguan Air
a. Apabila ada gangguan pasokan dari PDAM, maka pasokan air di back up dari
sumber sumur bor dalam dengan menggunakan pompa deep well.
b. Apabila masih kurang maka minta bantuan PDAM dengan menggunakan mobil
tangki.
c. Khusus untuk hemodialisa, kebutuhan air bersih dipasok oleh PDAM dengan
menggunakan mobil tangki kemudian diisi ke bak penampungan.

6. Pengujian Berkala dan Pemeriksaan Kualitas Air Bersih


a. Menyusun proses pengujian air bersih secara fisik, kimia dan mikrobiologi.
b. Melakukan pemeriksaan rutin sampel air bersih dan air minum secara secara fisik,
kimia dan mikrobiologi sebanyak 10 titik setiap 3 (tiga) bulan sekali ke laboratorium
yang telah ditentukan.
c. Melakukan kembali pemeriksaan sampel air bersih apabila ditemukan
ketidaksesuaian kualitas.
d. Melakukan pemeriksaan/pemantauan kualitas air bersih dan mikrobiologi.
e. Melakukan analisis hasil inspeksi sanitasi.
f. Melakukan analisa hasil laboratorium.
g. Tindak lanjut berupa saran perbaikan sarana dan kualitas air.
h. Pembersihan reservoar air bersih setiap 6 (enam) bulan sekali.

7. Pengujian Berkala dan Pemeriksaan Baku Mutu Air Limbah


a. Monitoring kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi air limbah rumah sakit.
b. Pengecekan dan pembersihan terhadap bak-bak kontrol, bak pengumpul
utama, bak pretreatment, bak sedimentasi, bak uji biodetox, bak chlorinasi dan bak
uji biologis, setiap hari oleh petugas penanggung jawab limbah cair.
c. Pengawasan lapangan terhadap sumber-sumber air limbah dan pipa-pipa
penyalurannya dan IPAL secara berkala minimal sebulan sekali.
d. Pemeriksaan/pemantauan sampel hasil olahan limbah cair setiap hari kerja.
Parameter yang diperiksa antara lain pH, TDS, suhu, COD, BOD, N3H3, ammonia
dan debit air limbah.
e. Hasil pemeriksaan baku mutu air limbah disesuaikan dengan Keputusan
Menteri Lingkungan Hidup Nomor 58 tahun 1995 tentang Baku mutu air limbah
kegiataan rumah.

Вам также может понравиться