Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DEKONTAMINASI ALAT
Disusun Oleh :
FEBRINASARI
8
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
Penulisan karya tulis ilmiah ini tidak mungkin selesai bila tanpa bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis
9
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................. ii
BAB 1
Pendahuluan....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang............................................................................. 1
1.2. Tujuan.......................................................................................... 1
BAB II
Pembahasan......................................................................................... 2
2.1. Definisi.......................................................................................... 2
2.2. Jenis-jenis alat pemrosesan........................................................... 2
Dekontaminasi alat............................................................................. 2
Pencucian atau bilas............................................................................ 2
Desinfeksi Tingkat Tinggi.................................................................. 4
Sterilisasi............................................................................................. 7
BAB III
Penutup............................................................................................... 9
3.1. Kesimpulan.................................................................................. 9
3.2. Saran............................................................................................ 9
Daftar Pustaka..................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
8
A. LATAR BELAKANG
Pemrosesan alat bekas pakai adalah tindakan yang dilakukan untuk
memastikan bahwa petugas kesehatan dapat menangani secara aman
benda-benda (peralatan medis, sarung tangan, meja pemeriksaan)
yang terkontaminasi darah dan cairan tubuh. Maka penting bagi bidan untuk
mengetahui cara mengamankan peralatan medis yang belum atau sudah
terpakai. Pemrosesan alat sangat penting dilakukan untuk membunuh
mikroorganisme agar alat kesehatan menjadi steril kembali.
Hal ini penting agar mikroorganisme dari pasien yang satu tidak menyebar ke
pasien yanglain, karena banyak kasus yang disebabkan oleh tertularnya
mikroorganisme berbahaya dari dari seorang pasien ke pasien yang
lain, seperti HIV/ AIDS, TBC, hepatitis B, dll.
B. TUJUAN
Makalah ini disusun dengan tujuan :
1. Mempelajari dan memahami tata cara pemrosesan alat bekas pakai
dengan benar.
2. Dapat melakukan tata cara pemrosesan alat bekas pakai dengan cara
dekontaminasi, pencucian, dan pembilasan, DTT dan sterilisasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
9
Pemrosesan alat adalah salah satu cara untuk menghilangkan sebagian
besar mikroorganisme berbahaya penyebab penyakit dari peralatan kesehatan ya
ng sudah terpakai. Pemrosesan alat juga dikatakan suatu tindakan yang
dilakukan untuk membunuh kuman pada alat-alat medis. Pemrosesan alat dilaku
kan dengan menggunakan bahan desinfektnmelalui cara dekontaminasi, mencuci
atau membilas, dan sterilisasi.
mal setiap 24jam sekali atau lebih cepat, jika terlihat telah kotor
atau keruh.
8
3) Tabung suntik (minimal ukuran 10ml : untuk membilas bagian dalam kateter, ter
masuk kateter penghisap lendir)
4) Wadah plastik atau baja anti katat (stainless steel)
5) Air bersih
6) Sabun dan detergent
v. Cuci setiap benda sedikitnya tiga kali (lebih jika perlu) dengan air dan
sabun atau detergent.
vi. Bilas benda-benda tersebut dangan air bersih
5) Ulangi prosedur tersebut pada benda-benda lain.
6) Jika peralatan akan di desinfeksi tingkat tinggi secara kimiawi (misalnya
dalam larutan klorin 0,5%) tempatkan peralatan dalam wadah yang bersih dan
biarkan kering sebelum memulai proses DTT.
7) Peralatan yang akan di desinfeksi Tingkat Tinggi dangan cara dikukus atau di
rebus atau disterilisasi di dalam autoklaf atau open panas kering, tidak usah di
keringkan sebelum proses DTT atau sterilisasi dimulai.
8) Selagi masih memakai sarung tangan , cuci sarung tangan dengan air dan
sabun kemudian dibilas secara seksama dangan menggunakan air bersih.
9) Gantungkan sarung tangan dan biarkan dengan cara di angin-anginkan
9
c. Rendam peralatan sehingga semuanya terendam dalam air
d. Mulai panaskan air
e. Mulai hitung waktu saat air mulai mendidih
f. Jangan tambahkan benda apapun ke dalam air mendidih setelah penghitungn w
aktu dimulai
g. Rebus selama 20 menit
h. Catat lama waktu perebusan pelaratan di dalam buku khusus
i. Biarkan peralatan kering dengan cara diangin-anginkan sebelum digunakan ata
u disimpan
j. Setelah peralatan kering,gunakan segera atau simpan dalam wadah DTT dan pe
nutup. Peralatan bisa disimpan sampai satu minggu asalkan penutupnya
tidak dibuka.
6 jam.
l. Jika sarung tangan tidak akan segera dipakai, setelah kering gunakan pinset DTT
untuk memindahkan sarung tangan. Letakkan sarung tangan dalam wadah DTT l
alu tutup rapat.
8
b. Pastikan bahwa peralatan terendam semua dalam larutan.
c. Rendam selama 20 menit.
d. Catat lama waktu perendaman
e. Bilas peralatan dengan air matang dan angin-anginkan di wadah DTT yang berpe
nutup
f. Setelah kering peralatan dapat digunakan atau disimpan dalam wadah DTT
yang bersih.
D. Sterilisasi
Sterilisasi merupakan upaya pembunuhan atau penghancuran semua bentuk kehid
upan mikroba yang dilakukan di rumah sakit melalui proses fisik maupun
kimiawi. Strilisasi jika dikatakan sebagai tindakan untuk membunuh kuman
patoge atau apatoge beserta spora yang terdapat pada alat perawatan atau kedokteran
denngan cara merebus,stoom,panas tinggi atau bahan kimia.jenis sterilisasi
antara lain sterlisasi cepat,strilisasi panas kering,strerilisasi gas (formalin,
H2O2), rdiasi ionisasi.
1. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam sterilisasi :
a. Sterilisator (alat untuk steril) harus siap pakai,bersih dan masih berfungsi
b. Peralatan yang akan di sterilisasi harus dibungkus dan diberi label
yang jelas dengan menyebutkan jenis peralatan,jumlah,tanggal pelaksanaan ster
il.
c. Penataan alat harus berprinsip semua bagian dapat steril
d. Tidak boleh menambahkan peralatan dalam sterilisator sebelum waktu
mensteril selesai
e. Memindahkan alat steril ke dalam tempatnya dengan korental
f. Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka bungkusnya,bila
terbuka harus dilakukan sterilisasi ulang
9
3. Prosedur kerja
a. Bersihkan peralatan yang akan disterilisasi
b. Peralatan yang dibungkus haris diberi label
c. Masukkan ke dalam sterilisator dan hidupkan sterilisator sesuai dengan waktu yan
g ditentukan
d. Cara sterilisasi:
1) Sterilisasi dangan merebus dalam air mendidih sampai 100 (15-
20 menit) untuk logam, kaca,dan karet
2) Sterilisasi dengan stoom menggunakan uap panas di dalam autoclave
dengan waktu, suhu,tekanan tertentu untuk alat tenun
3) Sterilisasi dengan panas kering menggunakan oven panas tinggi ( logam
yang tajam,dll )
4) Sterilisasi dengan bahan kimia menggunakan bahan kimia seperti alkohol,
sublimat,uap formalin, sarung tangan dan kateter.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari apa yang dipaparkan pada pembahasan makalah diatas, penulis dapat me
ngambil kesimpulan antara lain :
1. Untuk membunuh mikroorganisme berbahaya yang terdapat pada alat
kesehatan yang sudah terpakai, tenaga kesehatan dapat melakukannya
dengan cara dekontaminasi, pencucian atau bilas, dan desinfektan
tingkat tinggi dan sterilisasi.
2. Pemrosesan alat bekas pakai penting dilakukan untuk mencegah
penularan penyakit menular.
3. Dekontaminasi, pencucian atau bilas, dan desinfektan tingkat tinggi dan ste
B. SARAN
Demi meningkatkan kualitas tenaga kesehatan mendatang, penulis
memberikan saran sebagai berikut :
1. Sebaiknya setelah menggunakan alat kesehatan segeralah melakukan deko
ntaminasi,pencucian atau pembilasan, desinfektan tingkat tinggi dan sterili
sasi.
2. Tenaga kesehatan harus benarbenar memastikan bahwa alat kesehatan yan
g akan dipakai sudah steril,
agar tidak ada korban yang terjangkit penyakit menular akibat kelalaian te
naga kesehatan.
3. Selain dapat menstrerilkan alat kesehatan dari mikroorganisme berbahaya,
tenaga kesehatan juga harus dapat merawat alat kesehatan dengan
benar.
9
DAFTAR PUSTAKA
Uliyah, Musrifatul dan A. Aziz Alimul Hidayat,(2006), Konsep Dasar Praktik Klinik Kebida
nan, Jakarta: Salemba Medika
Kusmiyati, Yuni, (2007), Konsep Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Jogjakarta: Fitramaya
http://pusparinidias.wordpress.com/2012/12/17/pemrosesan-alat/
http://cewexsweetiya.blogspot.com/2010/11/pemprosesan-alat-kesehatan.html