Вы находитесь на странице: 1из 4

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan Penelitian.
Pendekatan penelitian digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif,

karena peneliti ingin melihat proses pembelajaran yang terjadi pada saat penggunaan pendekatan

kontekstual serta menggunakan pendekatan kualitatif karena ingin mengetahui hasil belajar

setelah menggunakan pendekatan kontekstual. Berbicara tentang hasil belajar maka berbicara

tentang kualitas pembelajaran.


2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Tujuan penelitian tindakan

kelas yaitu untuk memperbaiki proses pembelajaran. Adapun tahapan-tahapan pelaksanaan

tindakan ini meliputi: Perencanaan, Pelaksanaan tindakan, Observasi dan Evaluasi serta Refleksi.
B. Fokus Penelitian
Adapun yang menjadi fokus Penelitian Tindakan Kelas ini adalah :
1. Pendekatan kontekstual, yaitu konsep belajar yang menghubungkan antara materi

pelajaran yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata murid dan mendorong murid

membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari.
2. Hasil belajar yaitu tingkat penguasaan bahan pelajaran setelah mendapatkan atau

memperoleh pengalaman belajar dalam kurung waktu tertentu, dapat diukur dengan tes.

C. Setting dan Subjek Penelitian


1. Setting Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Inpres No. 144 Sarroanging

Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto. Lokasi penelitian ini ditetapkan berdasarkan

pertimbangan: (1) masih banyak murid yang mengalami kesulitan dalam memahami matematika

tentang pecahan , (2) memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran di sekolah ini, (3)
adanya dukungan dari kepala SD Inpres No.144 Sarroanging Kecamatan Turatea Kabupaten

Jeneponto tahun ajaran 2011/2012 terhadap pelaksanaan penelitian ini.

1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah murid kelas V SD Inpres No. 144 Sarroanging

Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto tahun ajaran 2011/2012 dengan jumlah sebanyak 30

orang, terdiri dari 20 murid laki-laki dan 10 murid perempuan.

A. Rancangan Tindakan
Menurut Arikunto (2007), secara garis besar prosedur/pengembangan tindakan dapat

dilakukan melalui empat (4) tahap kegiatan yakni tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan

dan refleksi. Sedangkan pelaksanaan ini dilakukan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dua

kalipertemuan
Keempat tahapan itu dapat digambarkan sebagai berikut :

Perencanaan Pelaksanaan Observasi


SIKLUS I
Refleksi

Perencanaan Pelaksanaan Observasi

SIKLUS II
Refleksi

Gambar 2. Alur Peneliti PTK

Siklus N

1. Siklus pertama
1. Tahap Perencanaan
1) Mengkaji kurikulum dan buku pelajaran sebagai sumber belajar dalam mengajar

Matematika murid kelas V SD Inpres 144 Sarroanging Kecamatan Turatea Kabupaten

Jeneponto.
2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
3) Membuat format lembar observasi proses pembelajaran dan aktivitas belajar murid dan

membuat penilaian hasil observasi.


4) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS)
5) Menyiapkan media berupa gambar pecahan
6) Menyusun alat evaluasi
2. Tahap pelaksanaan tindakan
1) Mengajarkan materi dengan menggunakan pendekatan kontekstual sesuai dengan RPP

yang telah dirancang


2) Memberikan tugas-tugas pada setiap akhir pembelajaran di kelas dalam bentuk LKS
3) Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan tindakan secara klasikal. Semua hasil

pemantauan ditulis dalam sebuah catatan observasi dan selanjutnya didiskusikan

bersama-sama demi perbaikan tindakan selanjutnya.

3. Tahap Observasi

Merupakan kegiatan mengamati proses aktivitas mengajar guru dan aktifitas belajar

murid dalam mengikuti pelajaran matematika dengan penerapan pendekatan kontekstual di kelas

V SD Inpres 144 Sarroanging Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto selama pelaksanaan

tindakan berlangsung.

4. Tahap Refleksi
Merupakan pengkajian dan analisis dari hasil pelaksanaan tindakan yang dilakukan

dengan penerapan pendekatan kontekstual dalam siklus pertama berupa kelemahan dan

kelebihan yang terjadi selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar sehingga menjadi

masukan dalam pembelajaran matematika untuk tahap berikutnya. Yang mana diharapkan dapat

memperbaiki kekurangan yang terdapat pada siklus sebelumnya, seperti lebih banyak

menyajikan materi melalui pendekatan kontekstual dan memberikan contoh-contoh yang

berkaitan dengan kehidupan sehari-hari murid, sehingga mereka lebih aktif. Dalam menyajikan

materi pelajaran selalu diupayakan setiap langkah pendekatan dari yang sederhana hingga tahap

akhir. Setelah penyajian materi murid diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang

belum dipahami, kemudian murid diberikan soal-soal latihan untuk diselesaikan.

Вам также может понравиться