Вы находитесь на странице: 1из 15

ARTIKEL ILMIAH

PERANAN SISTEM INFORMASI UNTUK MENDUKUNG


E-LEARNING

(STUDI KASUS: MENINGKATKAN KUALITAS KBM DI


LINGKUNGAN KAMPUS UNCEN)
(Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Sistem Informasi)
(Dosen Pengampuh: Yokelin Tokoro, M.Cs)
Kelompok IV

Oleh:

Marids Abidondifu
Hikmah Awalia
Christian N O Mambai
Juan Lainsamputty
Vill Mozath Ramandey
Christian Y Nayoan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2016

ABSTRACT

The progress of science and technology, especially information technology more


positive impact for the advancement of education today. Computer technology and the
Internet ranging from software and hardware provide a lot of offers and choices for
education to support the learning process. Electronic learning (E-Learning) essentially
learning, or learning through the use of computer technology or the Internet. Learning
technologies as it can also be referred to as Web-based learning or learning. E-learning also
can be one solution to the problem of education is increasingly busy with a variety of
services that offer flexibility and mobility. This scientific article is a study of the
development of e-learning system at Cenderawasih University. The slow development of
the University of Cenderawasih lead to evaluation and the need for action to improve the
quality of teaching and learning on campus.
,

Kata kunci : E-learning, UNCEN, teknologi,KBM,sistem informasi,internet

1
DAFTAR ISI
ABSTRACT...........................................................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................3
1.1 Latar Belakang Penelitian........................................................................................3
1.2 Tujuan Penelitian.....................................................................................................3
1.3 Waktu dan Tempat Penelitian..................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................4
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi..............................................................................4
2.2 Pengertian E-Learning.............................................................................................4
2.3 Keuntungan dan Kekurangan E-Learning...............................................................5
2.4 Komponen E-learning.............................................................................................5
2.5 Metode Penyampaian E-learning............................................................................6
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................................7
3.1 Sumber dan Cara Penentuan Data...........................................................................7
BAB IV ANALISA................................................................................................................8
4.1 Analisis Permasalahan.............................................................................................8
4.2 Analisis Kebutuhan.................................................................................................9
BAB V KESIMPILAN DAN SARAN................................................................................10
5.1 Kesimpulan............................................................................................................10
5.2 Saran......................................................................................................................10
LAMPIRAN.........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................12

2
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Universitas Cenderawasih merupakan salah satu universitas negeri yang berada di


Papua yang menggunakan metode pemembelajaran tatap muka, dimana dosen dan
mahasiswa melakukam kegiatan belajar mengajar didalam kelas dimana dosen
mempersiapkan materi dan menyampaikan kepada mahasiswa secara tatap muka metode
ini tidak membutuhkan biaya insfrakstuktur.
Pada metode ini jika mahasiswa tidak masuk maka mahasiswa tidak mendapat ilmu
atau materi yang disampaikan dosen, karena dosen tidak dapat menyampaikan materi ulang
kepada satu mahasiswa sehingga mahasiswa harus meminjam buku dan catatan kepada
teman apabilah tidak mempunyai materi yang lengkap. Selain itu terbatasnya waktu tatap
muka diruangan membuat pertanyaan yang diajuhkan mahasiswa tidak semuanya bisa
dijawab secara langsung, serta sulitnya mencari materi dari buku maupun media lain yang
resmi dan terpercaya.
Perkembangan teknologi dan sistem informasi sudah banyak merubah berbagai
proses dan sistem yang ada dalam berbagai bidang pemerintahan, kesehatan, pendidikan,
dll. Agar dapat bersaing dengan perguruan tinggi lain dan yaitu belajar melalui media
internet dengan bantuan aplikasi E-learning berbasis website. E-learning sendiri
mempunyai berbagai banyak media yang dapat dimanfaatkan, antara lain penggunaan
teaching materials berbasis web dan hypermedia, multimedia CD-ROM atau web sites,
forum diskusi, perangkat lunak kolaboratif, E-mail, blogs, wikis, computer aided
assessment, animasi pendidikan, simulasi, permainan, perangkat lunak manajemen
pembelajaran, electronic voting systems, dan lain-lain. Juga dapat berupa kombinasi dari
penggunaan media yang berbeda. Diperlukan metode alternatif sebagai pelengkap metode
belajar tatap muka sehingga kualitas KBM di UNCEN meningkat, salah satunya dengan
memanfaatkan sistem informasi E-learning berbasis web.
Berangkat dari permasalahan yang sering terjadi dikampus Universitas Cendrawasi
yang sangat mengganggu proses KBM yaitu; terjadinnya proses pemalangan kampus oleh
BEM, Dosen yang berhalangan hadir untuk mengajar, Mahasiswa berhalangan mengikuti
KBM. Untuk mengatasi permasalahan ini kami mengusulkan program KBM dengan
memanfaatkan sistem informasi E-learning berbasis web.
Suasana sistem informasi E-learning berbasis web ini akan melatih Mahasiswa
untuk mandiri dalam proses pembelajarannya. Sehingga, mahasiswa harus membuat
perencanaan dan mencari materi dengan usaha dan inisiatif sendiri. sistem informasi E-
learning berbasis web ini juga akan menjadi solusi untuk peningkatan KBM dan untuk
sebagai sumber belajar yang penting.
1.2 Tujuan Penelitian
I. Mendeskripsikan peranan sistem informasi untuk mendukung e-learning dalam
meningkatkan kualitas KBM dilingkungan kampus UNCEN program studi
sistem informasi.
II. Mendeskripsikan macam macam sistem informasi dalam mendukung e-
learning untuk meningkatkan KBM di lingkungan kampus UNCEN program
studi sistem informasi.
1.3 Waktu dan Tempat Penelitian
27 april 2016 - 8 Mei 2016
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Cenderawasih (FMIPA
UNCEN)
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka sebagai salah satu penerapan metode penelitian. Manfaat dari tinjauan
pustaka mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan yang relevan, meneruskan
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan sebagai acuan dalam pengerjaan penelitian
ini. Beberapa penelitian tersebut adalah sebagai berikut.

1. Pada penelitian yang berjudul Pengaruh Pemanfaatan E-Learning Terhadap Prestasi


Belajar Mahasiswa (Studi Kasus STMIK Sinar Nusantara Surakarta) oleh Sri Tomo
& Bebas Widada dijelaskan bahwa berdasarkan uji validitas, pengujian reliabilitas &
pengujian normalitas, pemanfaatan Web Site E-Learning sebagai media pembelajaran
berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar, kinerja individu mahasiswa, dan
hasil belajar mahasiswa.

2. Pada penelitian yang berjudul Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi E-Learning
Pada Siswa (Studi Kasus : R-SMA-Bi Kesatrian 1 Semarang) oleh Widhy
Cahyaningtyas tahun 2013 dijelaskan bahwa muncul permasalahan yang menuntut
perkembangan sistem informasi dibidang internet yaitu dengan membuat sistem
informasi metode E-learning pada siswa atau sistem pembelajaran elektronik. Dalam
hal ini, sistem informasinya akan memberikan kemudahan bagi para guru maupun
siswa dalam mendapatkan dan juga mengelola informasi yang dibutuhkan dengan
mengembangkan web yang telah ada. Ketidak hadiran guru dalam kelas adalah alasan
mengapa metode E-learning merupakan suatu kebutuhan dalam mendukung proses
belajar mengajar yang tidak lagi bergantung pada guru sebagai satu-satunya sumber
belajar. Atau saat siswa izin karena suatu hal yang membuat mereka tidak dapat
mengikuti proses belajar mengajar, E-learning mampu membantu siswa untuk dapat
mempelajari materi yang telah disampaikan oleh guru melalui internet dengan
mendownload materi-materi yang dibutuhkan. Dengan analisis PIECES dapat
dideskripsikan sistem informasi e-learning ini mampu memberikan informasi yang
tepat, cepat dan akurat sehingga kedepannya diharapkan mampu menjadi sistem
pendamping proses belajar mengajar dimana dan kapan saja.

3. Pada penelitian yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi E-Learning Berbasis
Web di SMK Negeri 1 Tangerang berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis
mengenai Rancang Bangun Sistem Informasi E-learning berbasis web di SMK Negeri
1 Tangerang sebagai sarana bantu kegiatan belajar mengajar Sistem Informasi E-
learning SMK Negeri 1 Tangerang memudahkan siswa dalam memperoleh referensi
pembelajaran. Karena disediakan halaman materi untuk melihat dan mendownload
dokumen sesuai mata pelajaran yang di upload oleh guru mata pelajaran tersebut.
Sehingga siswa termotivasi belajar secara mandiri serta memudahkan para guru untuk
dapat mendistribusikan materi pelajaran dan tugas.

4
4. Pada penelitian yang berjudul Analysis Implementasi E-Learning Pada Universitas Esa
Unggul oleh Noprilia,dkk. Tahun 2012 di jelaskan Selain dimensi teknologi ada dimensi
pedagogi (pembelajaran) yang dikaitkan denganE-learning. E-learning dibangun atau
dikembangkan sebagai usaha peningkatan kualitas pembelajaran. Pembelajaran yang
berlangsung selama ini hanya bertumpu atau didominasi aktivitas tatap-muka (face-to-
face), sehingga banyak yang mengatakan hal tersebut sebagai teaching (pengajaran).
Teknologi informasi - khususnya internet - memungkinkan merubah paradigma tersebut
menjadi E-learning. Selain, teknologi informasi juga dapat membuat pembelajaran jauh
lebih menarik, karena ia dapat mengintegrasikan tulisan, gambar, film dan suara menjadi
format multimedia dalam menjelaskan bahan- bahan. (Cahyaningtyas, 2013)

2.1 Pengertian E-Learning


Menurut Hartley, E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet dan
media jaringan komputer lain.
Jaya Kumar C. Koran (2002), E-learning sebagai sembarang pengajaran dan
pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk
menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.
Rosenberg (2001), Menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan
teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan. (Cahyaningtyas, 2013)

2.2 Keuntungan dan Kekurangan E-Learning


1. Keuntungan E-learning

Petunjuk tentang manfaat penggunaan internet, khususnya dalam pendidikan


terbuka dan jarak jauh (Elangoan, 1999; Soekartawi, 2002; Mulvihil, 1997; Utarini, 1997),
antara lain:

I. Tersedianya fasilitas e-moderating di mana Dosen dan mahasiswa dapat


berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan
saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat
dan waktu.
II. Dosen dan mahasiswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang
terstruktur dan ter-jadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai
sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
III. Mahasiswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja
kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.

5
2. Kekurangan E-learning

E-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Berbagai kritik (Bullen, 2001,
Beam, 1997), antara lain:
I. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri.
Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses
belajar dan mengajar.
II. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya
mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
III. Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan dari pada pendidikan.
(Cahyaningtyas, 2013)
2.3 Komponen E-learning
E-learning memiliki komponen penting guna melaksanakannya, yaitu:

1. Jarak
E-learning memerlukan jarak dan waktu dalam proses pelaksanaannya, oleh karena
itu dikenal juga sebagai distance learning atau proses pengajaran jarak jauh. Namun dalam
prakteknya elearning dapat juga dihibridasi dengan cara pengajaran konvensional.
2. Pelaksana E-learning
Pelaksana e-learning pada dasarnya adalah sama dengan pengajaran konvensional
yaitu harus adanya pengajar dan murid atau mahasiswa itu sendiri, karenanya tidak
terdapat istilah objek elearning namun baik pengajar maupun mahasiswa berperan menjadi
subjek e-learning. Konteks e-learning tidak menerapkan sistem pengajaran satu arah,
namun sistem pengajaran dua arah, di samping membutuhkan kreativitas dan inisiatif
mahasiswa guna mencari studi literatur lain yang terkait. Administrator merupakan pihak
pelaksana yang tidak kalah penting keberadaannya dalam proses elearning. Pengajar pun
dapat berperan ganda sebagai administrator jika memang diperlukan.
3. Infrastruktur E-learning
Infrastruktur e-learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan komputer,
internet, dan perlengkapan multimedia seperti DVD/ VCD player, e-book media, termasuk
peralatan teleconference apabila kita memberikan layanan synchronous learning melalui
teleconference.

4. Sistem dan Aplikasi E-learning


Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar
konvensional, seperti bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi, atau konten, forum
diskusi, sistem penilaian (rapor), sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan
dengan manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat lunak tersebut sering disebut
dengan Learning Management System (LMS).
5. Konten E-learning
Konten dan bahan ajar yang ada pada e-learning system (LearningManagement
System) dapat berbentuk Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia
interaktif) atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran
biasa) yang biasa disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga dapat
dijalankan oleh mahasiswa kapan pun dan di mana pun.

6
2.4 Metode Penyampaian E-learning
Metode penyampaian e-learning terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Synchrounous E-learning
Metode ini merupakan pola pengajaran yang mana dosen dan mahasiswa berada
dalam kelas atau tempat yang berbeda namun dalam waktu yang sama. Peran
teleconference sangat penting dalam enggunaan metode ini. Metode ini memerlukan
infrastruktur yang sangat memadai baik dari segi peralatan maupun sumber daya
manusianya agar terlaksana dengan baik di samping kenyataan bahwa biaya yang
diperlukan guna terlaksananya metode ini sangat mahal.
2. Asynchronous E-learning
Metode ini mengkondisikan dosen dan mahasiswa berada dalam kelas yang sama
kelas virtual), meskipun dalam waktu dan tempat yang berbeda. Peranan sistem (aplikasi)
e-learning berupa Learning Management System dan content baik yang berbasis text atau
multimedia sangat diperlukan. Sistem dan content tersedia dan online dalam 24 jam
nonstop di Internet. Dosen dan mahasiswa dapat melakukan proses belajar mengajar di
mana pun dan kapan pun.
Tahapan implementasi e-learning yang umum adalah bahwa metode asynchronous
e-learning dimatangkan terlebih dahulu dan kemudian dikembangkan menjadi metode
synchronous e-learning ketika diperlukan. (Maulana, 2013)

7
BAB III METODE PENELITIAN

Metodologi yang digunakan dalam penulisan paper ini adalah bersifat studi literatur
deskriptif analitis yang menggunakan buku-buku, jurnal-jurnal ilmiah, dan juga internet.
Metodologi penelitian adalah perencanaan menyeluruh dari suatu penelitian yang meliputi
metode penelitian, perencanaan populasi dan sampel, variabel dan data, instrumentasi serta
teknik analisis data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan
verifikatif. Metode deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau
menggambarkan fenomena, faktual dan akurat. Metode deskriptif digunakan untuk
mencari fakta dengan interpretasi yang tepat dan tujuannya adalah mencari gambaran yang
sistematis, fakta yang akurat.
3.1 Sumber dan Cara Penentuan Data
1. Sumber data
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi jenis dan macamnya.
Adapun jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
I. Data primer, adalah data yang diperoleh atau didapat langsung dari
responden melalui observasi langsung. Penulis melakukan observasi
langsung dengan terlibat dalam proses belajar mengajar.

II. Data sekunder, yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data yang diperoleh melalui studi literatur perpustakaan maupun
dari pihak-pihak terkait.

2. Teknik pengumpulan data


Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
I. Studi pustaka, yaitu pengumpulan data penelitian melalui laporanlaporan
dan sumber lainnya.
II. Observasi, yaitu suatu teknik yang digunakan dengan turun langsung ke
lapangan untuk melihat dan mengamati kondisi aktual.

8
BAB IV ANALISA

Sistem Informasi akademik pada kampus merupakan sistem terintergrasi untuk


menyediakan informasi yang mendukung operasi manajemen dan fungsi pengambilan
keputusan dalam sebuah lembaga pendidikan. Selain itu diharapkan dengan e-learning
sebagai aplikasi sistem informasi pada kuliah, akan memudahkan para admin dan user
(termasuk dosen) untuk melakukan tugas-tugasnya dalam bidang pendidikan.

Dari pihak mahasiswa dengan adanya kegiatan e-learning memungkinkan


berkembangnya fleksibilitas kegiatan pembelajaran yang semakin tinggi. Yaitu mahasiswa
tidak hanya dapat mengakses bahan-bahan belajar ketika di kelas saja namun juga dapat
melakukannya secara berulang-ulang sesuai kebutuhannya yaitu dengan mengunduhnya
melalui internet. Mahasiswa juga dapat belajar sendiri dengan lebih cepat untuk
meningkatkan pengetahuan serta memperluas wawasan mereka, belajar secara interaktif
melalui komunikasi dengan narasumber lain yang dapat memotivasi semangat belajar
mahasiswa, serta mengembangkan kemampuan di bidang penelitian sekaligus juga dapat
meningkatkan kepekaan terhadap berbagai masalah yang ada.

Secara umum alasan menggunakan e-learning dalam pembelajaran adalah:

I. Meningkatkan interaksi pembejaran.

Jika digunakan secara efektif, pembelajaran melalui internet dapat meningkatkan


kadar interaksi pembelajaran antara mahasiswa dengan bahan belajar, mahasiswa
dengan dosen, dan mahasiswa dengan mahasiswa lainnya

II. Mempermudah interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja

Dikarenakan materi mata pelajaran yang dibutuhkan mahasiswa sudah dikemas


secara elektronik dan tersedia untuk diakses oleh mahasiswa melalui internet, maka
mahasiswa dapat melakukan interaksi dengan bahan belajarnya kapan saja dan
dimanapun ia berada.

III. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran

Fasilitas yang tersedia dalam teknologi internet dan berbagai software yag terus
berkembang turut membantu dalam mempermudah pengembangan materi belajar
elektronik.

4.1 Analisis Permasalahan


a. Strengths (kekuatan)
I. Penyampaian materi yang berjalan pada proses belajar mengajar sangat
relevan atau tepat pada sasaran sesuai kompetensi berdasarkan Standar
Kompetensi Belajar Mengajar (SKBM).

9
II. Apabila ada materi yang kurang dipahami, mahasiswa bisa secara langsung
bertanya pada guru pengajar.

10
b. Weaknesses (kelemahan)
- Apabila mahasiswa tidak masuk sekolah, mahasiswa tidak mendapat ilmu atau
materi yang disampaikan oleh dosen, karena dosen tidak akan menyampaikan
materi ulang kepada satu mahasiswa.
- Mahasiswa harus meminjam buku atau catatan kepada temannya apabila tidak
mempunyai materi yang lengkap.
- Terbatasnya waktu tatap muka di kelas membuat pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan oleh mahasiswa tidak semua bisa dijawab secara langsung.
- Sulitnya mencari materi dari buku maupun media lainnya.
c. Opportunities (peluang)
- Tidak membutuhkan biaya infrastruktur yang tinggi karena metode pembelajaran
bersifat konvensional.

d. Threats (ancaman)
- Apabila dosen berhalangan hadir, siswa tidak mendapatkan materi yang
seharusnya dipelajari pada hari itu.
- Tidak ada interaksi antara mahasiswa dan dosen karena mahasiswa cenderung
malu-malu atau takut dengan dosen yang bersangkutan.

4.2 Analisis Kebutuhan


Jenis kebutuhan yang berisi proses-proses yang akan dilakukan oleh sistem.
Kebutuhan fungsional juga berisi informasi-informasi apa saja yang harus ada dan
dihasilkan sistem dan kebutuhan untuk mendukung sistem.
1. Informasi biodata dosen dan mahasiswa
2. Informasi kehadiran dosen dan mahasiswa
3. Informasi tentang kegiatan belajar mengajar dan metode yang digunakan
4. Informasi materi pelajaran dan sumbernya
5. Informasi penilaian
6. Percakapan atau diskusi elektronik
7. Kemampuan transfer file
8. Informasi waktu kegiatan belajar mengajar
9. Jaringan komunikasi
10. Hardware dan software

11
BAB V KESIMPILAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pengembangan e-learning merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kemudahan
pada proses pembelajaran. Dan penerapan e-learning ini memiliki beberapa tujuan
diantaranya untuk meningkatkan penguasaan mahasiswa terhadap materi pembelajaran,
dan juga untuk meningkatkan interaksi antara dosen dengan mahasiswa. Namun
sedemikian canggih apapun fasilitas e-learning yang dimiliki, tetap bergantung pada
pengguna dari e-learning tersebut. Oleh karena itu, akan lebih baik, jika para dosen dan
mahasiswa dapat menyikapi secara optimis dengan memanfaatkan e-learning untuk
memaksimalkan proses belajar dan mengajar.
Penerapan e-learning sebaiknya disesuaikan dan diimbangi dengan pengajaran
secara konvensional dalam rangka menjaga efek negatif dari sifat pengajaran jarak jauh
sehingga universitas masih menjadi media pembelajaran dan pendidikan bagi mahasiswa.

5.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan untuk pengembangan sistem e-learning adalah:
I. Mempersiapkan komponen pendukung, seperti rencana pembelajaran yang
lebih sistematis agar lancar serta jelas apa yang akan dilakukan, kemudian
materi serta tugas di dalam E-Learning harus sudah disediakan sebelum
pembelajaran dimulai.
II. Media pembelajaran E-Learning membutuhkan waktu ekstra dalam persiapan,
sehingga sebelum memulai pembelajaran dipersiapkan dengan sangat matang.
III. Fasilitas laboratorium komputer dan koneksi internet sebagai faktor pendukung
penerapan pembelajaran ini harus memadai, agar efektivitas pembelajaran dapat
terlaksana dengan baik. Proses pembelajaran dengan media E-Learning berbasis
web sangat tergantung oleh adanya ketersediaan koneksi internet, sehingga
ketika fasilitas jaringan internet terganggu, maka proses pembelajaran pun
dapat terganggu.
IV. Melakukan sosialisasi dengan training atau pelatihan-pelatihan untuk
menggunakan fasilitas e-learning.

Diharapkan untuk kedepannya sistem informasi e-learning dapat terapkan, sehingga dapat
menghasilkan sistem yang baik dan mampu meningkatkan mutu dan kualitas KBM di
lingkungan kampus UNCEN
1.

12
LAMPIRAN

Jajak pendapat mengenai peranan sistem informasi untuk studi kasus yang dikerjakan.

Christian N. O. Mambai : e-learning ini memang sangat berguna, karena


memudahkan mahasiswa dalam mengumpulkan tugas dari
media online

Vill Ramandey : dengan adanya e-learning mempermudah dosen untuk


memberikan materi kepada mahasiswa yang menerima
materi

Hikmah Awalia : Saya lebih setuju penerapan e- learning sebagai media


pengajaran alternatif. E-learning dapat membantu dalam
menangani intensitas pertemuan yang kurang di kampus
UNCEN dan kemudahan dalam mengakses materi
perkuliahan sehingga dosen dan mahasiswa tetap dapat
berinteraksi dan KBM tetap berjalan dengan sistem
pengajaran jarak jauh. Namun, sistem ini tetap harus
diimbangi dengan pengajaran dengan tatap muka sebagai
media pengajaran utama sehingga Universitas tetap sebagai
media pembelajaran dan pendidikan yang harus terkontrol

Juan A. J. Lainsamputty : Di era globalisasi saat ini e-learning sangat berguna dalam
dunia pendidikan di karenakan dapat mempermudah proses
belajar mengajar para guru dan murid maupun para dosen
dan mahasiswa

Christian Nayoan : e-learning baik untuk mahasiswa dan dosen dalam


menyelesaikan materi yang tertunda oleh kesibukan dosen
namun masi ada beberapa Kendala di bidang infrastruktur
yang dimiliki oleh prodi SI dan sebagian mahasiswa yang
kurang mampu

Maurids Abidondifu : E-learning sangat bermamfaat dan memberikan kemajuan


dalam dunia pendidikan untuk itu di harap kan e-learning
bisa diterapkan dalam KBM di Program Studi Sistem
Informasi FMIPA UNCEN

Moto Badai pasti berlalu

13
DAFTAR PUSTAKA

Cahyaningtyas, W. (2013). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi E-Learning Pada


Siswa (Studi Kasus : R-Sma-Bi Kesatrian 1 Semarang). P. 1.
Dennis. (2014). Perencanaan Pengembangan Sistem Informasi E- Learning Pada Sekolah
Menengah Kejuruan.

Maulana, A. (2013). Penerapan E-Learning Pada Pendidikan Berbasis Technopreneur Dan


Creativepreneur Guna Meningkatkan Daya Saing, Inovasi, Dan Kompetensi Guna
Meningkatkan Daya Saing, Inovasi, Dan Kompetensiguna Meningkatkan Daya
Saing, Inovasi, Dan Kompetensi. pp. 5-6.

14

Вам также может понравиться