Вы находитесь на странице: 1из 1

Measuring the Nursing, Teaching, and

Interpersonal Effectiveness of Clinical


Instructors
Carolyn M. Fong, PhD, RN, and Gary T. McCauley, MSN, MPH, RN (1993)

Pada penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan memastikan kembali pendekatan CI
kepada mahasiswa keperawatan. Dalam jurnal ini mahsiswa yang terlibat dalam penelitian ini
sebanyak 384 dan jumlah 27 CI. Analisis pada penelitian ini menggunakan pendekatan construct
validity, content validity dan test-retest dengan menggunakan istrumen CTE (Clinical Teaching
Evaluation)
Pembelajaran Evaluasi yang disediakan oleh CI ruangan dengan cara feedback untuk mngetahui
kemampuan mahasiswa. Evaluasi tersebut dapat digunakan CI ruangan untuk menilai bimbingan
yang telah dilakukan sudah efektif atau tidak efektif. Menurut Margaret Jacobsen (1966) para
pendidik keperawatan harus dapat menggambarakan mengenai ajaran2 klinis dan yang paling
efektif para instrukur menempatkan aturan di klinis untuk membuat perawat professional yang
sangat baik.
Evaluasi dapat mengambil berbagai bentuk; Tinjauan administrasi, rekan evaluasi, survei
kepuasan klien, penilaian diri, atau kombinasi dari metode ini.meskipun demikian Ilmu terapan
yang menggabungkan komponen-komponen klinis pengajaran menemukan bahwa ini instrument
yang digunakan terbatas pada penerapan dan memberikan gambaran yang tidak lengkap
instruktur Keperawatan (Zimmerman & Waltman, 1986). Itu membutuhkan alat evaluasi klinis
yang komprehensif yang mengarah pada pengembangan alat evaluasi pengajaran klinis (CTE).

Penelitian ini berfokus kepada prilaku mahasiswa keperawatan dirinya merasa penting bagi CI
saat bimbbingan berlangsung (Erickson, 1991; Knox & Mogan. 1985; Mogan & Knox. 19871)
studi ini telah menggunakan berbagai pendekatan untuk mengidentifikasi atau
mengklasifikasikan klinis pengajaran perilaku. Tanpa terkecuali perilaku yang para peneliti telah
mengidentifikasi jatuh ke dalam lima kategori: mengajar kemampuan, kompetensi keperawatan,
kemampuan untuk mengevaluasi, hubungan interpersonal dan kepribadian.
Sampai saat ini, ada sangat sedikit instrumen yang termasuk evaluasi instruktur klinis
kemampuan untuk menghubungkan konsep teoritis ke dalam praktek klinis. Instruktur klinis
harus mampu menunjukkan aplikasi Keperawatan teori dalam pengambilan keputusan klinis.
Kesimpulannya, alat ini dapat sangat berguna dalam meningkatkan klinis mengajar praktik.
Biasanya siswa berada dalam posisi terbaik untuk menilai efektivitas instruktur klinis mereka.
Dengan mengumpulkan feedback mahasiswa, instruktur menunjukkan rasa hormat untuk
mahasiswa pendapat dan kebutuhan belajar mereka. Dengan demikian, instruktur dapat
mempromosikan kemitraan dengan siswa dalam usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan
Keperawatan dan, pada akhirnya, kualitas perawatan pasien dikirim

Вам также может понравиться