Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh :
Nim :1157020075
Kelas / Kelompok : 4 B / 2
2. Neng Hilma,S.Si
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2017
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
3.1 HASIL PENGAMATAN
Aspergillus
Foto sebelum Foto sesudah Literatur
(Syamsuri, 2004)
Pembahasan
Telah dilakukan pengamatan mengenai teknik pemindahan kultur
secara aseptis. Berdasarkan hasil pemindahan kultur biakan kapang
kemedia lain telah diperoleh hasil dari kultur berupa Aspergillus Sp. Pada
percobaan digunakan medium PDA (Potato Dextrose Agar) karena medium
ini sangat cocok untuk pertumbuhan kapang. Aspergillus termasuk dalam
kelompok kapang.Awalnya sebelum dipindahkan kemedia PDA pada
tabung reaksi yang miring Aspergillus memiliki karakteristik memiliki
spora yang berwarna hitam. Pemindahan kultur ini bertujuan untuk
menumbuhkan Aspergillus pada media PDA pada tabung reaksi miring.
Pada saat pengkulturan pada media PDA miring Aspergillus belum terlihat
jelas. Hal ini dikarenakan pertumbuhan Aspergillus belum tumbuh.
a Kebutuhan air
b Suhu pertumbuhan
d Makanan
e Komponen penghambat
media. Indikasi faktor ini jika tak ada satupun koloni mikroba yang
Saccharomycess
Foto sebelum Foto sesudah Literatur
(Ergun, 2000)
Pengamatan selanjutnya yaitu mengenai pemindahan kultur pada
khamir atau yeast. Khamir atau yeast adalah kategori non-takson yang
mencakup semua fungi uniseluler yang berasal dari kingdom Zygomycota,
Ascomycota, and Basidiomycota. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Bardford & Hall. (1979) Khamir (yeast) merupakan sel tunggal
(uniseluler) yang membentuk tunas dan pseudohifa. Hifanya panjang,
dapat bersepta atau tidak bersepta dan tumbuh di miselium. Yeast
memiliki ciri khusus bereproduksi secara aseksual dengan cara pelepasan
sel tunas dari sel induk. Beberapa khamir dapat bereproduksi secara
seksual dengan membentuk aski atau basidia dan dikelompokkan ke
dalam Ascomycota dan Basidiomycota.
Adapun khamir yang digunakan dalam pemindahan kultur ini yaitu
jenis Saccharomyces serevicae. Pada percobaan digunakan medium PDA
(Potato Dextrose Agar) karena medium ini sangat cocok untuk
pertumbuhan khamir atau yeast. Pemindahan kultur ini bertujuan untuk
menumbuhkan Saccharomyces cerevisae pada media PDA pada tabung
reaksi miring. Pada saat pengkulturan pada media PDA miring
Saccharomyces cerevisae belum terlihat jelas. Hal ini dikarenakan
pertumbuhan Saccharomyces cerevisae belum tumbuh. Namun pada hari
ketiga pertumbuhan Saccharomyces cerevisae mulai terlihat dengan
ditandai adanya substrat yang berwarna putih berbentuk lonjong.
Sedangkan pada hari ke-4 pertumbuhan dari Saccharomyces cerevisae
mulai terlihat lebih banyak daripada hari sebelumnya. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Alexander & T.W. Jeffries. (1990) Saccharomyces
cerevisae merupakan khamir sejati yang secara morfologi hanya
membentuk blastospora berbentuk bulat lonjong, silindris, oval atau bulat
telur yang dipengaruhi oleh strainnya. Dapat berkembang biak dengan
membelah diri melalui budding cell.
KESIMPULAN
1Fungi (jamur) merupakan organisme eukariotik yang memiliki inti sel, memproduksi
spora, tidak memiliki klorofil, dapat berkembang biak baik seksual maupun
aseksual, dan beberapa jenis memiliki bagian tubuh berbentuk filamen.
2Fungi terbagi atas dua jenis yaitu kapang dan khamir. Kapang hidup berkoloni dan
mempunyai filamen yang membentuk miselium, sedangkan khamir merupakan sel
tunggal yang tidak berfilamen.
3Pemindahan kultur bertujuan untuk menumbuhkan jamur pada media PDA
Penggunaan media PDA dikarenakan untuk pertumbuhan jamur
4Teknik sterilisasi mempengaruhi proses berhasil tidaknya suatu kultur serta
digunakan untuk mematikan mikroorganisme yang dapat merugikan pertumbuhan
kapang dan khamir.
DAFTAR PUSTAKA
Alexander, M.A. & T.W. Jeffries. 1990. Respiratory efficiency and metabolize
partitioning as regulatory phenomena in yeasts. Enzyme Micobe. Technol.
12(1): 2-29.
Bardford, J.P. & R.J. Hall. 1979. An examination of the crabtree effect in
Saccharomyces cerevisiae: The role of respiration adaptation. Journal of
General Microbiology.11(4): 267 275.
LEONG, S. L., Hocking, A. D., & Pitt, J. I. (2004). Occurrence of fruit rot fungi
(Aspergillus section Nigri) on some drying varieties of irrigated grapes.
Australian Journal of Grape and Wine Research.10(1):83-88.
Pitt, J. I., Hocking, A. D., & Glenn, D. R. 1983. An improved medium for the
detection of Aspergillus flavus and A. parasiticus. Journal of Applied
Bacteriology.54(1):109-114.
Sudjadi, Bagod., dan S. Laila. 2006. Biologi : Sains Dalam Kehidupan. Penerbit
Yudhistira.:Jakarta.