Вы находитесь на странице: 1из 13

SENYAWA AMONIA

A. LATAR BELAKANG
Amonia merupakan senyawa nitrogen yang terpenting dan paling banyak
di produksi
Antara tahun 1908 sampai 1913, Fritz Haber (1868-1934) dari Jerman
berhasil mensintesis amonia langsung dari unsur-unsurnya, yaitu dari gas
nitrogen (N2) dan gas hidrogen (H2). (J. Goenawan 153).
Nitrogen adalah salah satu unsur golongan VA yang merupakan unsur
nonlogam, dan gas yang paling banyak di atmosfir bumi (sekitar 78%).
Nitrogen merupakan unsur yang relatif stabil, tetapi dapat membentuk isotop-
isotop yang 4 diantarnya bersifat radioaktif. Di alam nitrogen terdapat dalam
bentuk gas N2 yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan tidak
beracun. Pada suhu yang rendah nitrogen dapat membentuk cairan atau bahkan
Kristal padat yang tak berwarna (bening). Selain itu nitrogen juga terdapat
dalam bentuk senyawa nitrat, amonia, protein dan beberapa mineral penting
seperti (KNO3) dan senyawa chili (NaNO3).
Hidrogen merupakan unsur sangat ringan dan di alam berada dalam
bentuk gas H2, air (H2O), senyawa-senyawa organik dan isotop-isotop protium ,
deuterium , dan tritium yang terdapat pada reaksi inti di matahari dan bintang-
bintang.

B. PENGERTIAN
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini
didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia).
Walaupun amonia memiliki sumbangan penting bagi
keberadaan nutrisi di bumi, amonia sendiri adalah senyawa kaustik dan dapat
merusak kesehatan. Administrasi Keselamatan dan Kesehatan
PekerjaanAmerika Serikat memberikan batas 15 menit bagi kontak dengan
amonia dalam gas berkonsentrasi 35 ppm volum, atau 8 jam untuk 25 ppm
volum. Kontak dengan gas amonia berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan
kerusakan paru-paru dan bahkan kematian. Sekalipun amonia di AS diatur
sebagai gas tak mudah terbakar, amonia masih digolongkan sebagai
bahan beracun jika terhirup, dan pengangkutan amonia berjumlah lebih besar
dari 3.500 galon (13,248 L) harus disertai surat izin
Amonia yang digunakan secara komersial dinamakan amonia anhidrat.
Istilah ini menunjukkan tidak adanya air pada bahan tersebut. Karena amonia
mendidih di suhu -33 C, cairan amonia harus disimpan dalam tekanan tinggi
atautemperatur amat rendah. Walaupun begitu, kalor penguapannya amat tinggi
sehingga dapat ditangani dengan tabung reaksi biasa di dalam sungkup asap.
"Amonia rumah" atau amonium hidroksida adalah larutan NH3 dalam air.
Konsentrasi larutan tersebut diukur dalam satuan baum. Produk larutan
komersial amonia berkonsentrasi tinggi biasanya memiliki konsentrasi 26
derajat baum (sekitar 30 persen berat amonia pada 15.5 C). Amonia yang
berada di rumah biasanya memiliki konsentrasi 5 hingga 10 persen berat
amonia.
Amonia umumnya bersifat basa (pKb = 4.75), namun dapat juga
bertindak sebagai asam yang amat lemah (pKa = 9.25).

C. IKATAN AMONIA
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3 yang terdiri dari 3
atom hidrogen (H) dan 1 atom nitrogen (N). Untuk membuat ikatan kimia pada
senyawa amonia pertama kali harus di tentukan dahulu elekron valensi pada
atom hidrogen (H) dan atom nitrogen (N).
Untuk mendapat elektron valensi pada atom hidrogen dan atom nitrogen
melalui suatu konfigurasi elektron yaitu:
Hidrogen (H) mempunyai nomor atom 1 dengan konfigurasi elektron : 1,
dan mempunyai elektron valensi 1.
Nitrogen (N) mempunyai nomor atom 7 dengan konfigurasi elektron : 2; 5,
dan mempunyai elektron valensi
Jadi, atom hidrogen memerlukan 1 elektron dan atom nitrogen
memerlukan 3 elektron. Oleh karena itu, atom nitrogen memasangkan 3
elektronnya pada 3 atom hidrogen untuk di pakai bersama. Hal ini ditunjukkan
pada strukturnya sebagai berikut:

D. SIFAT-SIFAT AMONIA
Sifat-sifat amonia antara lain sebagai berikut:
1. Amonia adalah gas yang tidak berwarna dan baunya sangat merangsang
sehingga gas ini mudah dikenal melalui baunya.
2. Sangat mudah larut dalam air, yaitu pada keadaan standar, 1 liter air
terlarut 1180 liter amonia.
3. Merupakan gas yang mudah mencair, amonia cair membeku pada suhu
-780C dan mendidih pada suhu -330 C.

E. KEGUNAAN AMONIA
Kegunaan amonia bagi manusia cukup beragam. Di antaranya adalah
sebagai berikut:
1. Untuk pembuatan pupuk, terutama urea dan ZA (Zwavelzur amonium =
amonium sulfat)
2 NH3(g) + CO2(g) CO(NH2)2(aq) + panas
2 NH3(g) + H2SO4 (NH4)2SO4(aq)
2. Untuk membuat senyawa nitrogen yang lain, seperti asam nitrat, amonium
klorida, amonium nitrat.
4 NH3(g) + 5 O2(g) 4 NO(g) + 6 H2O(g)
NH3(g) + HCl(aq) NH4Cl(aq)
NH3(g) + HNO3(aq) NH4NO3(aq)
3. Untuk membuat hidrazin.
2 NH3(g) + NaOCl(aq) N2H4(l) + NaCl(s) + H2O(l

Hidrazin merupakan salah satu senyawa nitrogen yang digunakan sebagai


bahan bakar roket.
4. Dalam pabrik es, amonia cair digunakan sebagai pendingin (refrigerant)
karena amonia cair mudah menguap dan akan menyerap panas sehingga
menimbulkan efek pembekuan (J. Goenawan 153-154).

F. PEMBUATAN AMONIA

a. Pada zaman pertengahan, pembuatan amonia dengan cara memanaskan


tanduk dan kuku binatang ternak.
b. Sampai saat perang dunia I, pembuatan amonia dipelopori oleh Amerika
Serikat melalui proses sianamida, sebagai beriku.
Mula-mula batu tohor (CaO) dan batu bara (C) dipanaskan dalam tanur
listrik untuk memperoleh kalsium karbida (CaC2).
CaO(s) + 3 C(s) CaC2(s) + CO(g
Kemudian, kalsium karbida dialirkan gas nitrogen (N 2) untuk membentuk
kalsium sianamida (CaCN2).
CaC2(s) + N2(g) CaCN2(s) + C(s)
Akhirnya, kalsium sianamida dialiri uap air sehingga menghasilkan
amonia.
CaCN2(s) + 3 H2O(g) CaCO3(s) + 2NH3(g)
c. Sejak perang dunia I hingga sekarang Proses Haber-Bosch
Antara tahun 1908 sampai 1913, Fritz Haber (1868-1934) dari Jerman
berhasil mensintesis amonia langsung dari unsur-unsurnya, yaitu dari gas
nitrogen dan gas hidrogen. Kemudian proses pembentukan amonia ini
disempurnakan oleh rekan senegaranya, Karl Bosch (1874-1940) dengan
metode tekanan tinggi sehingga proses pembuatan amonia tersebut dikenal
sebagai proses Haber-Bosch. Proses ini mendesak proses sianamida karena
proses Haber-Bosch adalah proses pembuatan amonia yang lebih murah.
Dalam proses haber-Bosch, bahan baku berupa N2 dan H2.
Secara umum tahapan-tahapan proses pembuatan Amoniak dapat
diuraikan sebagai berikut :

Langkah pertama dalam proses Haber-Bosch ini adalah membuat kapur


CaO dari batu kapur yang mengikuti reaksi:

CaCO3 + heat CaO + CO2

Yang akan menghasilkan produk CaO dan CO 2 yang langsung di buang


ke udara. Sedangkan CaO yang terbentuk dipanaskan didalam carbide
furnace dengan batu bara dalam lingkungan anoxic untuk membuat Carbide
Kalsium.

CaO + 3C + heat CaC2 + CO


Reaksi di atas selain menghasilkan CaC2 juga menghasilkan CO yang
dibuang ke udara.selanjutnya CaC2 yang terbentuk di bawa ke cianamide
reactor untuk direaksikan dengan N2 cair yang berasal dari liquid air
separator. produk cianamide reactor adalah CaCN2 (cianamide)

CaC2 + N2 CaCN2 + C

Dan dibawa ke dalam ammonia reactor, untuk membentuk ammoniak


CaCN2 direaksikan dengan air dan NaOH sebagai katalis. Produk dari
proses ini di masukan kedalam separator untuk memisahkan NH3 dengan
katalis serta bahan lainya.

Di dalam separator NH3 dipisahkan dari air,katalis dan CaCO3. Air dan
katalis sisa reaksi di recycle kembali ke dalam ammoniak reactor.Sedangkan
CaCO3 yang terbentuk di recycle kembali ke dalam lime kiln (pembuatan
CaO).

d. Pembuatan amoniak di dalam industri pupuk

Feed Treating dan Desulfurisasi Reforming Section


Gas Purification
Synthesa Loop dan Amoniak Refrigerant
1. Feed Treating dan Desulfurisasi

Natural Gas sebagai bahan baku utama dalam pembuatan Amoniak


haruslah di treatment terlebih dahulu untuk menghilangkan kotoran-
kotoran dan senyawa kimiawi yang dapat mengganggu jalannya proses
melalui beberapa tahapan berikut :

1.1. Desulfurization Sponge Iron

Sejumlah H2S dalam feed gas diserap di Desulfurization Sponge Iron


dengan sponge iron sebagai media penyerap.

Reaksi :

Fe2O3.6H2O + H2S Fe2S3.6H2O + 3H2O


1.2. CO2 Removal Pretreatment Section

Feed Gas dari Sponge Iron dialirkan ke unit CO 2 Removal


Pretreatment Section

Untuk memisahkan CO2 dengan menggunakan larutan Benfield


sebagai penyerap. Unit ini terdiri atas CO2 absorber tower, stripper
tower dan benfield system.

1.3. Co-Mo /ZnO Desulfurizer

Seksi ini bertujuan untuk memisahkan sulfur organik yang terkandung


dalam feed gas dengan cara mengubahnya terlebih dahulu mejadi
Hydrogen Sulfida dan mereaksikannya dengan ZnO.

Reaksi :

RSH + H2 H2S + RH
v

H2S + ZnO ZnS + H2O

2. Reforming Section

2.1. Primary Reformer

Seksi ini bertujuan untuk mengubah feed gas menjadi gas sintesa
secara ekonomis melalui dapur reformer dengan tube-tube berisi
katalis nikel sebagai media kontak feed gas dan steam pada
temperature (824 oC) dan tekanan (45 46 kg/cm 2) tertentu . Adapun
kondisi operasi acuan adalah perbandingan steam to carbon ratio
3,2 : 1.

Reaksi :
CH4 + H2O CO + 3 H2 - Q

CO + H2O CO2 + H2 + Q

Secara overall reaksi yang terjadi adalah reaksi endothermic


sehingga membutuhkan burner dan gas alam sebagai fuel.

2.2. Secondary Reformer

Gas yang keluar dari primary reformer masih mengandung kadar


CH4 yang cukup tinggi, yaitu 12 13 %, sehingga akan diubah
menjadi H2 pada unit ini dengan perantaraan katalis nikel pada
temperature 1002,5 oC.

Reaksi :

CH4 + H2O 3 H2 + CO

Kandungan CH4 yang keluar dari Secondary reformer ini


diharapkan sebesar 0.34 % mol dry basis. Karena diperlukan N 2
untuk reaksi pembentukan Amoniak maka melalui media
compressor dimasukkan udara pada unit ini.

Reaksi ;

2H2 + O2 2H2O

CO + O2 2CO2

3. Gas Purification

3.1. High Temperature Shift Converter (HTS)


Setelah mengalami reaksi pembentukan H2 di Primary dan
Secondary Reformer maka gas proses didinginkan hingga
temperature 371 oC untuk merubah CO menjadi CO2 dengan reaksi
sebagai berikut :

CO + H2O CO2 + H2 + heat

Kadar CO yang keluar dari unit ini adalah 3,5 % mol dry basis
dengan temperature gas outlet 432 oC 437 oC.

3.2. Low Temperature Shift Converter (LTS)

Karena tidak semua CO dapat dikonversikan menjadi CO 2 di HTS,


maka reaksi tersebut disempurnakan di LTS setelah sebelumnya gas
proses didinginkan hingga temperature 210 oC. Diharapkan kadar
CO dalam gas proses adalah sebesar 0,3 % mol dry basis.

3.3. CO2 Removal

Karena CO2 dapat mengakibatkan degradasi di Amoniak Converter


dan merupakan racun maka senyawa ini harus dipisahkan dari gas
synthesa melalui unit CO2 removal yang terdiri atas unit absorber,
striper serta benfield system sebagai media penyerap. System
penyerapan di dalam CO2 absorber ini berlangsung secara counter
current, yaitu gas synthesa dari bagian bawah absorber dan larutan
benfield dari bagian atasnya. Gas synthesa yang telah dipisahkan
CO2-nya akan keluar dari puncak absorber, sedangkan larutan
benfield yang kaya CO2 akan diregenerasi di unit CO2 stripper dan
dikembalikan ke CO2 absorber. Sedangkan CO2 yang dipisahkan
digunakan sebagai bahan baku di pabrik urea.

Adapun reaksi penyerapan yang terjadi :


K2CO3 + H2O + CO2 2KHCO3

3.4. Methanasi

Gas synthesa yang keluar dari puncak absorber masih mengandung


CO2 dan CO relative kecil, yakni sekitar 0,3 % mol dry basis yang
selanjutnya akan diubah menjadi methane di methanator pada
temperature sekitar 316 oC.

Reaksi :

CO + 3H2 CH4 + H2O + heat

CO2 + 4H2 CH4 + 2H2O + heat

4. Synthesa Loop dan Amoniak Refrigerant

4.1. Synthesis Loop

Gas synthesa yang akan masuk ke daerah ini harus memenuhi


persyaratan perbandingan H2/N2 = 2,5 3 : 1. gas synthesa pertama-tama
akan dinaikkan tekanannya menjadi sekitar 177.5 kg/cm 2 oleh syn gas
compressor dan dipisahkan kandungan airnya melalui sejumlah K.O.
Drum dan diumpankan ke Amoniak Converter dengan katalis promoted
iron.

Reaksi :

3H2 + N2 2NH3 + heat


Kandungan Amoniak yang keluar dari Amoniak Converter adalah sebesar
12,05-17,2 % mol.

4.2. Amoniak Refrigerant

Amoniak cair yang dipisahkan dari gas synthesa masih mengandung


sejumlah tertentu gas-gas terlarut. Gas-gas inert ini akan dipisahkan di
seksi Amoniak Refrigerant yang berfungsi untuk :

Mem-flash amoniak cair berulang-ulang dengan cara menurunkan tekanan


di setiap tingkat flash drum untuk melepaskan gas-gas terlarut.

Sebagai bagian yang integral dari refrigeration, chiller mengambil panas


dari gas synthesa untuk mendapatkan pemisahan produksi amoniak dari
Loop Synthesa dengan memanfaatkan tekanan dan temperature yang
berbeda di setiap tingkat refrigeration.

5. Produk Amoniak

Produk Amoniak yang dihasilkan terdiri atas dua, yakni :

Warm Ammonia Product (30 oC) yang digunakan sebagai bahan baku
untuk pabrik urea.
Cold Ammonia Product (-33 oC) yang disimpan dalam Ammonia
Storage Tank.
DAFTAR PUSTAKA

http://rahmatzoom.blogspot.com/2012/11/pembuatan-amonia-dengan-proses-haber_15.html

http://shcommunity.wordpress.com/2008/10/25/proses-pembuatan-amoniak-nh3/

http://evodara.wordpress.com/kimia-kelas-xi/kesetimbangan-kimia/f-reaksi-kesetimbangan-
dalam-industri/1-pembuatan-amonia/

http://tambah-ilmumu.blogspot.com/2013/02/proses-pembuatan-amoniak.html

http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/06/tahap-tahap-proses-pembuatan-amonia.html

http://tambah-ilmumu.blogspot.com/2013/02/proses-pembuatan-amoniak.html

http://www.google.com/imgres?
imgurl=http://www.kppbumn.depkeu.go.id/Industrial_Profile/PK4/Proses
%2520Pembuatan
%2520Pupuk_files/PabrikAmoniaks.jpg&imgrefurl=http://www.kppbumn.depkeu.go.id/
Industrial_Profile/PK4/Proses%2520Pembuatan
%2520Pupuk.htm&h=540&w=720&sz=50&tbnid=nhNoWUfelrUmIM:&tbnh=90&tbn
w=120&zoom=1&usg=__txZ7_bzDQwZ3JP2aVml3d-
FwjMI=&docid=rssDXK0Gmw6anM&sa=X&ei=YvGNUb3PKcLWrQfy5ID4BA&ved
=0CFIQ9QEwAw&dur=4164

Вам также может понравиться