Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB II
LANDASAN TEORI
3. Transducers
Beberapa hasil pengukuran tidak dapat digunakan untuk tujuan
pengendalian sebelum dikonversikan menjadi besaran fisik yang dapat
dengan mudah ditransmisikan seperti tegangan listrik. Transducer
merupakan alat yang digunakan untuk mengonversi hasil pengukuran
menjadi besaran yang ditransmisikan.
5. Elemen Pengendali
Elemen pengendali adalah perangkat keras yang memiliki intelegensi.
Perangkat ini menerima informasi dari alat ukur dan memutuskan tindakan
yang harus dilakukan.
2. Pendekatan teoritis
Pendekatan teoritis memungkinkan dilakukannya kajian terhadap
kelakuan proses dinamik atau statik sebelum peralatan proses dibangun. Pada
keadaan ini, perancangan sistem pengendali tidak bisa didasarkan pada
prosedur eksperimen, sehingga untuk mempelajari kelakuan proses
diperlukan representasi proses kimia yang akan dipelajari dalam bentuk lain
(melalui pendekatan-pendekatan teoretis), seperti dikemukakan di atas.
Dalam suatu dinamika proses, terbagi atas beberapa Variabel proses yaitu :
1. Variabel Input (sebab)
Yaitu variabel yang memberikan efek/pengaruh dari lingkungan ke
sistem. Variabel ini terbagi atas dua macam yaitu :
a. Variabel Manipulasi
Yakni variabel yang nilainya atau besarnya dapat diukur secara bebas,
baik operator maupun alat kendali.
6
b. Variabel Gangguan,
Yakni variabel yang nilainya atau besarannya tidak berasal dari alat
kendali.
2. Variabel Output (Akibat)
Yaitu variabel yang memeberikan efek / pengaruh dari system ke
lingkungan variabel ini terbagi dua macam yaitu :
a. Variabel kendali
Variabel yang nilai besarnya diukur secara langsung.
b. Variabel Tak terkendali
Variabel yang tidak dapat diukur secara langsung
(Departemen Teknik Kimia ITB,(2013))
c. Sistem pengendalian yang komponen dari hasil buatan manusia dan alamiah.
Sebelum menyusun suatu alat kendali ada beberapa unsur yang perlu
diperhatikan :
a. Merumuskan tujuan pengendali
Hal yang dilakukan dalam merumuskan tujuan adalah yang menganalisa
secara kualitatif dari problem yang dihadapi dan selanjutnya menganalisa
masalah secara kuantitatif terhadap variabel output yang ada.
b. Memilih variabel yang diukur
7
Dalam memilih variabel yang hendak diukur, maka itu sebaiknya variabel
yang di pilih adalah variabel yang mudah di ukur dan menjadi tujuan
perancangan di pengendali.
c. Memilih variabel yang hendak dimanipulasi
d. Memilih konfigurasi pengendali
Variabel manipulasi sama akan tetapi informasi dan juga pembacaan yang
berbeda. Di dalam pengendali ada komponen yang penting dari suatu sistem
pengendalian yang mempunyai tugas :
1. Menerima informasi dari alat ukur
2. Mengolah informasi
3. Merumuskan tindakan yang dilakukan terhadap variabel manipulasi.
4. Mengeluarkan isyarat atau perintah ke alat kendali ukur.
Dalam menjaga keselamatan dari pelaksanan proses kimia yang paling utama
adalah bagaimana memberikan nilai tambah yang baik terus menerus kepada
lingkungan dan faktor ekonomi.
d. Operasi alat melebihi batas
Pemilihan tipe alat yang akan dipakai dalam pabrik kimia harus sesuai dengan
kapasitas, sehingga bila terjadi kelebihan tidak akan terjadi kerugian yang
besar.
e. Faktor ekonomi dalam suau pabrik
8
Faktor ekonomi dalam suatu pabrik merupakan target yang penting. Sehingga
bila terjadi kerusakan tidak akan terjadi kerugian yang besar. (Tim Penyusun
Laboratorium OTK 2,(2013))
Adapun fungsi dari pengendalian proses yang dilakukan terhadap alat
yaitu mencakup 3 tujuan utama, yaitu :
1. Menjaga dan menekan segala gangguan yang datang dari luar.
Dalam suatu perencanaan, maka yang diharapkan yaitu nilai maksimal yang
dapat tercapai tetapi hal ini memberikan pengaruh yang tidak baik pada
beberapa dari proses yang lalu. Maka dari itu untuk pemilihan yang tepat
adalah didasarkan pada suatu nilai yang berbeda tepat pada posisi tengah
tengah, baik itu yang maksimal atau minimal.
Integrasi pabrik kimia merupakan susunan atau rangkaian berbagai unit
pengolahan yang satu sama lain secara sistematik dan rasional. Tujuan
pengoperasian pabrik secara keseluruhan adalah mengubah (mengkonversi)
bahan baku menjadi produk yang lebih bernilai guna. Dalam pengoperasiannya
pabrik akan selalu mengalami gangguan (disturbance) dari lingkungan eksternal.
Selama beroperasi, pabrik harus terus mempertimbangkan aspek keteknikan,
keekonomisan, dan kondisi sosial agar tidak terlalu signifikan terpengaruh oleh
9
q
10
dh k
dt
hn A
.. (10)
k
h n dh t
A
.... (11)
Dengan mengambil batas integral :
11
atas menjadi :
h t
1 n 1 k
h t
n 1 o
A o
...... (12)
1 k
(h ho )1n t
1 n A
......(13)
h1-n - h1-n = -(1-n).k/A.t
h1-n = ho1-n - (1-n).k/A.t
h1-n = [ ho(1-n) - (1-n).t.k/A] t(14)
2. Pengisian
Perhatikan suatu sistem tunak pada gambar dibawah ini :
Q1
Qo
Pengisian dengan gangguan pada tangki yang telah steady tiba tiba
dimasukan gangguan berupa tambahan aliran baru.
Q1 Qg
Qo
Gambar 3. pengisian tangki dengan gangguan (kopel hal 60)
Sistem diatas tidak menjadi sistem yang steady lagi kerena pada sistem terjadi
akumulasi massa yang dipresesntasikan dengan kenaikan ketiggian cairan di
dalam tangki selama belum tercapai kesetimbangan yang baru.
Neraca Massa Unsteady state
Acc = input + output
d ( p.h. A)
p.(Qi Qg ) p.Qo
dt
... (18)
Dimana Qt = Qi + Qg... (19)
Qo = k.hn.. (20)
A tetap maka persamaan (18) menjadi
dh
A Qt k .h n
dt
....(21)
Persamaan (21) tidakk bisa diperoses seperti persamaan linear biasa yang
diselesaikan dengan transformasi laplace. Persamaan non linear pada bentuk
13
Deret Taylor :
Qo = Qo. (hs) + Qo . (hs).(h-hs) (Koppel hal 68).. (22)
Qo = k.hsn (23)
Qo = n. k.hsn(h-hs) . (24)
Subtitusi (23) & (24) ke (22)
Qo = k. hsn + n.k. hsn-1..... (25)
0 = Qi - k.hsn
dh
A Qt Qi. k .hs n n.k .hs n 1 (h hs)
dt
.... (28)
Variabel Deviasi
Q = Qt Qi . ... (29)
H = h - hs. (30)
C = n.k.hsn(31)
Maka :
dh
A Q C .H
dt
... (32)
f. Transformasi laplace
14
dh
A.L Q C.L.H
dt
.(33)
As.Hs = Q(s) C.H(s)
Hs(As+C) = Q(s)
H (s) 1
Q ( s) As C
(34)
H (s) 1 1/ c
.
Q( s) As C 1 / c
.(35)
H (s) 1/ c
Q( s) A / Cs C / C
...(36)
= 1 / C .... (37)
= A/C .... (38)
H ( s)
Q ( s) s 1
...(39)
Dari persamaan diatas factor dalam fungsi transfer /(s + 1) sering di
sebut dengan steady state gain yaitu rasio perubahan variabel output terhadap
perubahan input pada waktu mendekati tak terhingga dalam keadaan steady
state yang baru.sedangkan s adalah time konstan, yaitu waktu yang
menunjukan seberapa cepat sistem memberikan respon terhadap suatu
perubahan yang terjadi pada volume input.
Steady state gain ini dapat diketahui dengan cepat dengan
memanipulasi dari penggunaan nilai steady state dari H ketika laju alir fungsi
waktu Q(t) diganti dengan fungsi step yaitu fungsi yang menunjukan
gangguan berubah secara beraturan pada selang waktu tertentu.
Persamaan (46) menjadi :
s 1
H(s) = Q(s). ... (40)
Qt = u(t) ..... (41)
15