Вы находитесь на странице: 1из 11

A.

Pengertian
Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan
manusia. Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta
bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi,
serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau
kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama,
atau etnisitas tertentu.
Demografi adalah Ilmu yg mempelajari tentang besar, komposisi, distribusi, dan
perubahan penduduk

B. Ruang Lingkup
Dalam sejarah perkembangan demografi timbul masalah mengenai pembagian cabang
ilmu ini. Menurut Methorst dan Skirk, masalah penduduk dapat dibedakan menjadi
masalah kuantitatif (demografi) dan masalah kualitatif yang membahas penduduk dari
segi genetis dan biologis. Gagasan ini tidak mendapat dukungan. Jadi, walaupun
demografi menggunakan banyak hitungan (kuantitatif), tapi juga dapat bersifat kualitatif.
Sedangkan, ilmu hayat (biologi) itu sendiri pun tidak lepas dari usaha-usaha kuantitatif.
Hal demikian memberikan kesan kepada orang awam bahwa demografi hanyalah
penyusunan statistik penduduk, padahal tidak sepenuhnya demikian. Ini memang bisa
dimengerti oleh karena pelopor-pelopor ilmu demografi, seperti Suszmilch, Guillard dan
Wolfe, menganggap demografi sebagai semacam Tata buku. Bio-sosial atau Bio-social
bookkeeping. Jadi memang angka-angka itu penting, tetapi angka-angka tersebut harus
dinyatakan hubungan-hubungannya, setelah itu baru bisa dinamakan ilmu demografi.
Pada tahun 1937 di Paris selama kongres kependudukan berlangsung, Adolphe Laundry
telah membuktikan secara matematika adanya hubungan antara unsur-unsur demografi,
seperti kelahiran, kematian, jenis kelamin, umur, dan sebagainya. Ia menyarankan
penggunaan istilah Pure Demography untuk cabang ilmu demografi yang bersifat
analitik-matematika dan berbeda dari ilmu demografi yang bersifat deskriptif. Karya ini
lantas mendapat sambutan positif dari berbagai pihak.
Pure Demography (Demografi murni) atau juga disebut demografi formal menghasilkan
teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik-teknik tersebut, kita
dapat memperoleh perkiraan penduduk di masa yang akan datang maupun masa lampau.

1
Teknik-teknik ini sering kelihatan menakjubkan dan mempunyai kegunaan besar, tetapi
teknik-teknik tersebut jarang menyajikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan sosial
tentang mengapa bentuk atau proses peristiwa kependudukan terjadi.

Untuk menjawab pertanyaan mengapa tersebut, kita memerlukan ilmu lain yang biasa
disebut dengan Sociological Demography, Population Studies, Demographic
Sociology atau Studi Kependudukan. Ilmu ini merupakan penghubung antara penduduk
dan sistem sosial, dengan harapan dapat memecahkan pertanyaan dasar bagaimana kita
memberi pengertian kepada orang awam melalui proses analisis kependudukan. Jadi,
dapat dikatakan pula bahwa Demografi murni dan Studi Kependudukan saling
melengkapi dimana Studi Kependudukan menjadi dasar teori dari analisis yang dilakukan
dengan menggunakan Demografi Murni dan Demografi Murni memperkuat teori yang
ada dalam Studi Kependudukan secara ilmiah melalui proses kuantitatif (statistik &
matematik).

Sekarang lebih disadari bahwa demografi tidak dipelajari secara murni terlepas dari
variabel-variabel nondemografis, seperti ekonomi, sosiologi, geografi, politik, dan
sebagainya. Juga demografi bukan lagi merupakan ilmu yan berdiri sendiri secara teoritis,
tetapi lebih menyerupai ilmu pengetahuan interdisipliner (ilmu yang melibatkan disiplin
ilmu lain dalam perkembangannya).

2
C. Tujuan
1. Ilmu demografi digunakan oleh para ahli umumnya terdiri dari empat tujuan pokok,
yaitu:
2. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
3. Menjelaskan pertumbuhan penduduk masa lampau, penurunannya dan persebarannya
dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
4. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan
bermacam-macam aspek organisasi sosial.
5. Mencoba meramalkan pertumbuhan pendukuduk di masa yang akan datang dan
kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya

D. Karakteristik
Karakteristik demografi adalah ciri yang menggambarkan perbedaan masyarakat
berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, agama, suku bangsa, pendapatan,
jenis keluarga, status pernikahan, lokasi geografi, dan kelas sosial.
1. KOMPOSISI PENDUDUK
Pengelompokan penduduk dapat dibagi menjadi:
a. Biologis (Umur dan jenis kelamin)
1) Umur/usia (Distribusi umur satu tahunan dan lima tahun)
2) Jenis Kelamin (Laki-laki dan perempuan)
b. Sosial (Tingkat pendidikan, status perkawinan)
1) Tingkat pendidikan (Kepandaian membaca dan menulis angka buta huruf :
Banyak penduduk 10 tahun ke atas yg buta huruf x 1000 Banyak penduduk
10 tahun ke atas dan meningkat pendidikan yang ditamatkan).
2) Status perkawinan (Kawin, belum kawin, cerai, duda/janda)
c. Ekonomi, meliputi penduduk yang aktif secara ekonomi, lapangan pekerjaan,
jenis pekerjaan, tingkat pendapatan.
d. Geografis berdasarkan tempat tinggal, per kotaan, desa, provensi dan kebupaten

E. Hubungan demografi dengan keperawatan

Penduduk dunia bertambah dengan tingkat yang mencengangkan. Peningkaatan angka


pertambahan penduduk ini sedemikian kritis sehingga banyak orang mengakui bahwa
peledakan penduduk dewasa ini merupakan ancaman terbesar bagi perdamaian dan
kesejahteraan dunia yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan penduduk.
Pemecahan masalah isu kependudukan ini sudah sudah banyak cara yang ditawarkan
diantaranya pengendalian fertilitas dengan penggunaan alat kontrasepsi KB, penundaan
perkawinan, bahkan menurut teori malthus memberikan 2 jenis solusi yaitu preventive

3
checks (pengurangan penduduk melalui penekanan kelahiran) dan positive checks
(pengurangan penduduk melalui proses kematian).
Kegiatan antianatalis seakan-akan menjadi program unggulan untuk mengatasi
permasalahan ledakan penduduk tersebut, terkhusus negara china menerapkan model
yang berbeda dalam penyelesai ini, yaitu mencanangkan sasaran pertumbuhan
penduduk dalam kebijakan kependudukannya melalui beragam cara : mulai dari
pemberian imbalan bagi keluarga dengan satu anak, dan sanksi bagi mereka yang tidak
sungguh-sungguh menjalankan kebijakan ini, wajib militer bagi para pemuda, penundaan
usia kawin, sampai pada komitmen pemimpinnya yang memberi pembenaran pada
program ini sebagai bagian dari ajaran sosialisme.
Sehingga dapat dikatakan bahwa dengan adanya ilmu demografi maka pemecahan
masalah penduduk yang berhubungan dengan kesehatan dapat diketahui melalui data
demografi agar tepat sasaran sehingga penyaluran kesehatan dapat merata keseluruh
lapisan masyarakat.
1. Persebaran Penduduk
Penduduk dunia secara geografis tersebar di lima benua. Penduduk Indonesia tersebar
secara tidak merata di beberapa kepulauan besar dan kecil. Administratif dan Politis
Secara administratif dan politis penduduk Indonesia tersebar di 33 propinsi; kemudian
tiap propinsi dibagi dalam kabupaten, kecamatan dan desa (kelurahan) Geografis
beberapa Indonesia terdiri dari kepulauan besar dan kecil, penduduknya tersebar tidak
secara merarta.922 pulau yang berpenghuni dan12675 tampa berpenghuni. Pulau
yang terdapat penduduknya adalah jawa, lebih dari separuh penduduk indonesia,
luasnya 6,65 dari wilaya indonesia. Kalimantan 27,2%. Dari seluruh penduduk
indonesia. Persebaran penduduk ini tentu saja ada masaalah sosial ekonomi bagi
pemerintah.
2. Administratif dan politis
Secara admnistrasi penduduk indonesia dibagi menjadi 33 provensi. Selanjutnya
dibagi kedalam kebupaten, kecamatan, kelurahan.
3. Piramida Penduduk
Sampai saat ini dalam demografi dikenal ada 5 (lima) bentuk atau model Piramida
Penduduk yaitu :
Model 1:
Piramida penduduk model ini mempunyai dasar lebar dan slope tidak terlalu curam
atau datar. Bentuk semacam ini terdapat pada penduduk dengan tingkat kelahiran dan

4
kematian sangat tinggi, sebelum mereka mengadakan pengendalian terhadap
kelahiran maupun kematian. Umur median rendah, sedangkan angka beban
tanggungan (dependency ratio) tinggi. Contoh: Piramida Penduduk India tahun 1951,
Piramida Penduduk Indonesia tahun 1971.
Model 2:
Dibandingkan dengan model 1, maka dasar piramida model 2 ini lebih lebar dan
slope lebih curam sesudah kelompok umur 0-4 tahun sampai ke puncak piramida.
Bentuk ini terdapat pada negara dengan permulaan pertumbuhan penduduk yang
tinggi/cepat akibat adanya penurunan tingkat kematian bayi dan anak-anak tetapi
belum ada penurunan tingakt fertilitas. Umur median sangat rendah, sedangkan angka
beban tanggungan (dependency ratio) tinggi. Contoh: Sri Lanka, Meksiko, dan
Brazilia.
Model 3:
Bentuk piramida ini dikenal sebagai bentuk sarang tawon kuno (old fashioned
beehive). Terdapat pada negara dengan tingkat kelahirandan tingkat kematian yang
rendah. Karakteristik yang dimiliki piramida ini yaitu umur median sangat tinggi,
dengan beban tanggungan sangat rendah, terutama pada kelompok umur-umur tua.
Contoh: Pramida penduduk pada hamper seluruh negara-negara Eropa barat.
Model 4:
Piramida penduduk dengan bentuk lonceng/genta (The bellshapedpyramid). Bentuk
ini dicapai oleh Negara-negara yang paling sedikit sudah 100 tahun mengalami
penurunan tingkat fertilitas (kelahiran) dan kematian. Umur median cenderung
menurun dan angka beban tanggungan meninggi.
Contoh: Piramida penduduk Amerika Serikat.
Model 5:
Terdapat pada negara yang menjalani penurunan drastis yang tingkat kelahiran dan
kematiannya sangat rendah. Penurunan tingkat kelahiran yang terus menerus akan
menyebabkan berkurangnya jumlah absolute dari pada penduduk. Contoh:
Jepang. Komposisi usia dan jenis kelamin suatu penduduk secara grafik dapat
digambarkan dalam bentuk piramid penduduk. Berikut ini cara penggambaran
piramid penduduk
4. Sumbu vertikal untuk distribusi umur.
Sumbu horizontal untuk jumlah penduduk, dapat angka absolut maupun persentase.
Dasar piramida dimulai dengan umur muda (0-4) tahun, semakin ke atas untuk umur
yang lebih tua.Puncak piramida untuk umur tua sering dibuat dengan sistim open

5
ended interval artinya, misalkan: untuk umur 75, 76, 77, 78, dan seterusnya cukup
dituliskan 75+. Bagian sebelah kiri untuk penduduk laki-laki, dan bagian sebelah
kanan untuk penduduk perempuan. Besarnya balok diagram untuk masing-masing
kelompok umur harus sama.
Menurut soemirat slamat (2004) perbedaan model-model ini tampak dari berbagai
kriteria, seperti CBR,CDR dan usia median, dependency ratio.
5. Ciri-Ciri Penduduk
Berdasarkan komposisi penduduk umur dan jenis kelamin maka karakteristik
penduduk dari suatu negara dapat dibedakan atas tiga ciri yaitu:
Expansive: jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda. Tipe
ini umumnya terdapat pada negara-negara yang mempunyai angka kelahiran dan
angka kematian tinggi.
Constrinctive: jika penduduk yang berada dalam kelompok termuda jumlahnya
sedikit. Tipe ini terdapat pada negara-negara diman tingkat kelahiran turun dengan
cepat, dan tingkat kematiannya rendah. : jika banyaknya penduduk dalam tiap
kelompok umur hampir sama, kecuali pada kelompok umur tertentu. Tipe ini terdapat
pada negara-negara yang mempunyai tingkat kelahiran dan tingkat kematian rendah.
6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Umur Penduduk
a. Fertilitas
Jika angka kelahiran (CBR) meningkat maka dasar piramida penduduk akan
menjadi lebih panjang dibandingkan dengan dasar piramida penduduk tahun-
tahun sebelumnya. Sebaliknya, jika angka kelahiran (CBR) menurun, akan terjadi
dasar piramida yang lebih pendek. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
mengetahui tingkat fertilitas penduduk adalah Registrasi data yang tersedia seperti
statistik kelahiran, kelemahannya: ketapatan definisi yang digunakan dan
aplikasinya, kelengkapan registrasi, ketepatan alokasi tempat, ketepatan
pengelompokan kelahiran berdasarkan karakteristik ekonomi atau demografi.
Sensus data yang berupa hal-hal di bawah ini:
1) Komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin.
2) Jumlah anak yang dilahirkan hidup. Jumlah anak yang dilahirkan dalam satu
periode yang lalu sepertisatu tahun yang lalu.
3) Data penduduk yang berhubungan dengan variable fertilitas misalnya
penduduk usia kawin.

F. Manfaat demografi dalam keperawatan

6
1. Perencanaan pembangunan yang berhubungan dengan pendidikan, perpajakan,
kemiliteran, kesejahteraan sosial, perumahan, pertanian dan lain-lain yang dilakukan
pemerintah menjadi lebih tepat sasaran jika mempertimbangkan komposisi penduduk
yang ada sekarang dan yang akan datang.
2. Evaluasi kinerja pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dengan melihat
perubahan komposisi penduduk yang ada sekarang dan yang lalu beserta faktor-faktor
yang mempengaruhinya.
3. Melihat peningkatan standar kehidupan melalui tingkat harapan hidup rata-rata
penduduk, sebab tidak ada ukuran yang lebih baik kecuali lamanya hidup sesorang di
negara yang bersangkutan
4. Melihat seberapa cepat perkembangan perekonomian yang dilihat dari ketersediaan
lapangan pekerjaan, persentase penduduk yang ada di sektor pertanian, industri dan
jasa.

G. Peran, tugas dan fungsi perawat pada konteks demografi


1. Pelaksana kesehatan
Peran ini meliputi seluruh kegiatan / upaya pelayanan kesehatan masyarakat dan
puskesmas dalam mencapai tujuan kesehatan melalui ker ja sama dengan tim
kesehatan lain, sehingga tercipta keterpaduan dalam sistem pelayanan kesehatan.
Peran sebagai pelaksana dapat berupa clinical nurse specialist (CNS) dan family
nurse practitioner (FNS). Perawat bertindak selaku:
a. Pemberi rasa nyaman (comforter)
b. Pelindung dan pembeda (profector and advocat)
c. Komunikator 12
d. Mediator
e. Rehabilitator
2. Peran sebagai pendidik
Perawat dalam memberikan pendidikan dan pemahaman kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat, baik dirumah, puskesmas, dan masyarakat dilakukan
sec\ara terorganisasi dalam rangka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi
perubahan-perubahan perilaku seperti yang diharapkan dalam mencapai tingkat
kesehatan yang optimal. Peran ini dapat dilakukan oleh petugas kesehatan(perawat
komunitas) dan anggota profesi lain, baik dalam bentuk formal ataupun nonformal.
Pengajaran yang dilakukan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan masyarakat. Fokus pengajaran dapat berbentuk:
a. Penanaman perilaku sehat

7
b. Peningkatan nutrisi dan pengaturan diet
c. Olahraga
d. Pengelolaan atau managemen stress
e. Pendidikan tentang proses penyakit dan pentingnya pengobatan yang berkelanjutan
f. Pendidikan tentangpenggunaan obat
g. Pedidikan tentang perawatan mandiri
3. Peran sebagai administrator Perawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat
mengelola berbagai kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai
dengan beban tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Tanggung
jawabnya adalah melakukan pengelolaan terhadap suatu permasalahan, mengambil
keputusan dalam pemecahan maslah, pengelolaan tenaga membuat kualitas
mekanisme kontrol, kerja sama sektoral dan lintas program, serta bersosialisasi
dengan masyarakat dan pemsaran.
4. Peran sebagai konselor Perawat komunitas dapat dijadikan sebagai tempat bertanya
oleh individu,keluarga,kelompok dan masyarakat untuk memecahkan berbagai
permasalahan dalam bidang kesehatan dan keperawatan yang dihadapi. Peran ini
dapat dilaksanakan dengan cara berkonsultasi dengan anggota masyarakat,anggota
profesi, petugas kesehatan, organisasi sosial, dan rapat pendidikan. Sebagai konselor,
perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data-data tntang kesehatan,
mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan diri, menilai apakah klien
memahami hal-hal yang dijelaskan dan mengevaluasi kemajuan dalam pembelajaran.
Perawat menggunakan metode pengajaran yang sesuai dengan kemampuan dan
kebutuhan klien, serta sumber-sumber yang lain, misalnya keluarga dalam pengajaran
yang direncanakan(pery & potterr, 2005).
5. Peran sebagai peneliti Peran sebagai peneliti, yaitu melakukan identifikasi terhadap
fenomena yang terjadi di masyarakat dapat berpengaruh pada penurunan kesehatan,
bahkan mengancam kesehatan. Selanjutnya, penelitian dilaksanakan dalam kaitannya
untuk menemukan faktor yang menjadi pencetus atau penyebab terjadinya
permasalahan tersebut melalui kegiatan penilitian dan hasil dari penelitian di
aplikasikan dalam praktik keperawatan
6. Peran manajerial
Fungsi menajemen adalah masing-masing bentuk kegiatan manajemen dengan
spesifikasi tertentu dan dilaksanakan pada periode-periode tertentu.lima fungsi utama
dalam proses manajerial yaitu perencanaan (planning), organisasi (organizing),

8
penggerakan (actuating), pengawasan dan pengendalian (controling), serta penilaian
(evaluation).

H. Factor penghambat dan pendukung


Faktor utama demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah sebagai
berikut:
1. Kematian
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen.
Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya
angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran.
Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro
mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
a. Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor
ini adalah:
1) Sarana kesehatan yang kurang memadai.
2) Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
3) Terjadinya berbagai bencana alam
4) Terjadinya peperangan
5) Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industry
6) Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
b. Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini
adalah:
1) Lingkungan hidup sehat.
2) Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
3) Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
4) Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
5) Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.

2. Kelahiran ( Natalitas )
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang
menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)
Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
a. Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan
malu.
b. Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
c. Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
d. Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.

9
e. Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum
ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.

Faktor faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain

a. Kepercayaan dan agama


b. Tingkat pendidikan
c. Kondisi perekonomian
d. Kebijakan pemerintah
e. Adat istiadat di masyarakat
f. Kematian dan kesehatan
g. Struktur Penduduk

Perlu diketahui bahwa usia 15 49 tahun adalah usia subur bagi wanita. Pada usia
itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan anak

3. Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat
lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan
perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga
migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar
wilayah satu negara saja. Faktor-faktor terjadinya migrasi, yaitu :
a. Persediaan sumber daya alam
b. Lingkungan social budaya
c. Potensi ekonomi
d. Alat masa depan

Berikut ini adalah akibat yang muncul dari migrasi :

a. Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Ekonomi.


Dampak kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan per kapita
berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga menyebabkan
kemampuan menabung masyarakat menurun sehingga dana untuk pembangunan
negara berkurang. Ak ibatnya, lapangan kerja menjadi berkurang dan
pengangguran makin meningkat.
b. Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Sosial
Jika lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran akan men ingkat. Hal ini
akan meningkatkan kejahatan. Selain itu, terjadinya urbanisasi atau perpindahan

10
penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak makin
meningkatkan penduduk kota. Hal ini berdampak pada lingkungan dan kesehatan
masyarakat.
c. Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan
Jumlah penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin
meningkat pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, yaitu:
d. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran atau polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan akibat
aktivitas manusia.

I. Hal-hal yang perlu diperhatikan

Lembaga Demografi FE UI. 2007. Dasar-dasar Demografi. Jakarta : Lembaga Penerbit FE UI.

Tim Kompre Angkatan 51 Sekolah Tinggi Ilmu Statistik. 2012. Modul Kompre Statistik
Kependudukan. Jakarta.

Mubarak, wahit iqbal & chayatin, nurul. Ilmu keperawatan komunitas. Jakarta: salemba
medika,2009 Juli, soemantri slamet, UGM,2004
Materi Pelatihan Terintegrasi Ilmu Pengetahuan Sosial, buku 1, Dep.Pendidikan Nasional, Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar Menengah, Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama, Jakarta, 2004
Ratnasari, F. dkk. 2003. Masalah Kesehatan. Penerbit: Kepel Press. Yogyakarta.

11

Вам также может понравиться