Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
NIM : 151341127
Adalah penyakit gizi akibat defisiensi energi dalam jangka waktu yang cukup lama.
Prevalensi tinggi terjadi pada balita, ibu hamil (bumil) dan ibu menyusui/meneteki
(buteki)
Pada derajat ringan pertumbuhan kurang, tetapi kelainan biokimiawi dan gejala klinis
(marginal malnutrition)
Derajat berat adalah tipe kwashiorkor dan tipe marasmus atau tiep marasmik-
kwashiorkor
Terdapat gangguan pertumbuhan, muncul gejala klinis dan kelainan biokimiawi yang
khas
Penyebab
Konsep klasik diet cukup energi tetapi kurang pprotein menyebabkan kwashiorkor
Diet kurang energi walaupun zat gizi esensial seimbang menyebabkan marasmus
Kwashiorkor terjadi pada hygiene yang buruk , yang terjadi pada penduduk desa yang
mempunyai kebiasaan memberikan makanan tambahan tepung dan tidak cukup
mendapatkan ASI
Pembagian
Marasmus
Kwashiorkor
Marasmus-kwashiorkor
Marasmus adalah kekurangan energi pada makanan yang menyebabkan cadangan protein
tubuh terpakai sehingga anak menjadi kurus dan emosional. Sering terjadi pada bayi
yang tidak cukup mendapatkan ASI serta tidak diberi makanan penggantinya, atau terjadi
pada bayi yang sering diare.
Penyebab
Mental cengeng
Jaringan lemak sedikit atau bahkan tidak ada, lemak subkutan menghilang hingga
turgor kulit menghilang
Kadar Hb berkurang
Kwashiorkor adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein dan sering timbul
pada usia 1-3 tahun karena pada usia ini kebutuhan protein tinggi.
Meski penyebab utama kwashiorkor adalah kekurangan protein, tetapi karena bahan makanan
yang dikonsumsi kurang menggandung nutrient lain serta konsumsi daerah setempat yang
berlainan, akan terdapat perbedaan gambaran kwashiorkor di berbagai negara.
Penyebab
Infeksi kronis
Perdarahan hebat
Pertumbuhan terganggu
Lemas-lethargi
Perubahan warna kulit (terdapat titik merah kemudian menghitam, kulit tidak keriput)
Nama : Sherlie Jennyara
NIM : 151341127
Atrofi otot
Anoreksia
Diare
Pembesaran hati
Anemia
Oedema
Penatalaksanaan
Secara umum
Secara khusus
Dietetik
Bentuk makanan disesuaikan secara individual (cair, lunak, biasa, makanan dengan
porsi sedikit-sedikit tapi sering)
Nama : Sherlie Jennyara
NIM : 151341127
Pemantauan masukan makanan tiap hari (perubahan diet biasanya dilakukan setiap
saat)
Persiapan pulang
Pembekalan terhadap orang tua tentang gizi, perilaku hidup dan lingkungan yang
sehat
Komplikasi
Defisiensi vitamin
Depresi mental
Ibu hamil
Bayi
Balita
Keterpaduan kegiatan
Penyuluhan gizi
Peningkatan pendapatan
Keluarga berencana
Kegiatan
Nama : Sherlie Jennyara
NIM : 151341127
Peningkatan upaya pemantauan tumbuh kembang anak melalui keluarga, dasawisma dan
posyandu
ASI eksklusif
OBESITAS
adalah penyakit gizi yang disebabkan kelebihan kalori dan ditandai dengan akumulasi
jaringan lemak secara berlebihan diseluruh tubuh.
Gizi lebih (over weight) dimana berat badan melebihi berat badan rata-rata, namun
tidak selalu identik dengan obesitas
Penyebab
Gangguan hormon
Gejala
Dagu ganda
Nama : Sherlie Jennyara
NIM : 151341127
Perut menggantung
Regulatory obesity, yaitu gangguan primer pada pusat pengatur masukan makanan
Resiko/dampak obesitas
Penatalaksanaan
Pada obesitas berat selain latihan fisik juga memerlukan terapi diet. Jumalh energi
dikurangi, dan tubuh mengambil kekurangan dari jaringan lemak tanpa mengurangi
pertumbuhan, dimana diet harus tetap mengandung zat gizi esensial.
Kurangi asupan energi, akan tetapi vitamin dan nutrisi lain harus cukup, yaitu dengan
mengubah perilaku makan
Bila terdapat komplikasi, yaitu sesak nafas atau sampai tidak dapat berjalan, rujuk ke
rumah sakit
ANEMIA
Anemia defisiensi adalah anemia yang disebabkan oleh kekurangan satu atau beberapa
bahan yang diperlukan untuk pematangan eritrosit.
Nama : Sherlie Jennyara
NIM : 151341127
Keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb), hematokrit (Ht) dan eritrosit lebih rendah dari nilai
normal, akibat defisiensi salah satu atau beberapa unsur makanan yang esensial yang dapat
mempengaruhi timbulnya defisiensi tersebut.
Macam-macam anemia
Anemia defisiensi besi adalah anemia karena kekurangan zat besi atau sintesa hemoglobin
Anemia megaloblastik adalah terjadinya penurunan produksi sel darah merah yang matang,
bisa diakibatkan defisiensi vitamin B12
Anemia aplastik adalah anemia yang berat, leukopenia dan trombositopenia, hipoplastik atau
aplastik
Prevalensi tertinggi terjadi didaerah miskin, gizi buruk dan penderita infeksi
Hasil studi menunjukan bahwa anemia pada masa bayi mungkin menjadi salah satu
penyebab terjadinya disfungsi otak permanen
Defisiensi zat besi menurunkan jumlah oksigen untuk jaringan, otot kerangka,
menurunnya kemampuan berfikir serta perubahan tingkah laku.
Ciri
Lemah
Lesu
Hb rendah
Sering berdebar
Takikardi
Sakit kepala
Jantung membesar
Dampak
Produktivitas rendah
Penyebab
Sebab langsung
Infeksi penyakit
Sebab mendasar
Ekonomi rendah
Balita
Penanganan
Pembekalan KIE kepada kader dan orang tua serta pemberian suplemen dalam bentuk
multivitamin kepada balita
Pembekalan KIE kepada guru dan kepala sekolah agar lebih memperhatikan keadaan
anak usia sekolah serta pemeberian suplemen tambahan kepada anak sekolah
Pembekalan KIE pada perusahaan dan tenaga kerja serta pemberian suplemen kepada
tenaga kerja wanita
Pemberian KIE dan suplemen dalam bentuk pil KB kepada wanita usia subur (WUS)
DEFISIENSI VITAMIN A
Penyebab
Rendahnya konsumsi vitamin A dan pro vitamin A pada bumil sampai melahirkan
akan memberikan kadar vitamin A yang rendah pada ASI
Gangguan absorbsi vitamin A atau pro vitamin A (penyakit pankreas, diare kronik,
KEP dll)
Gangguan konversi pro vitamin A menjadi vitamin A pada gangguan fungsi kelenjar
tiroid
Sifat
Mudah teroksidasi
Tanda hipervitaminosis
Akut
Mual, muntah
Fontanela meningkat
Kronis
Anoreksia
Kurus
Cengeng
Pembengkakan tulang
Upaya pemerintah
Distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita 1-5 tahun (200.000 IU pada bulan
februari dan agustus), ibu nifas (200.000 IU), anak usia 6-12 bulan (100.000 IU)
Kejadian tertentu, ditemukan buta senja, bercak bitot. Dosis saat ditemukan (200.000
IU), hari berikutnya (200.000 IU) dan 4 minggu berikutnya (200.000 IU)
Bila ditemukan xeroptalmia. Dosis saat ditemukan :jika usia >12 bulan 200.000 IU,
usia 6-12 bulan 100.000 IU, usia < 6 bulan 50.000 IU, dosis pada hari berikutnya
diberikan sesuai usia demikian pula pada 1-4 minggu kemudian dosis yang diberikan
juga sesuai usia
Catatan
Vitamin A merupakan nutrient esensial, yang hanya dapat dipenuhi dari luar tubuh,
dimana jika asupannya berlebihan bisa menyebabkan keracunan karena tidak larut
dalam air
Nama : Sherlie Jennyara
NIM : 151341127
Gangguan asupan vitamin A bisa menyebabkan morbili, diare yang bisa berujung
pada morbiditas dan mortalitas, dan pneumonia
Terjadi pada kawasan pegunungan dan perbukitan yang tanahnya tidak cukup
mengandung yodium
Defisiensi yang berlangsung lama akan mengganggu fungsi kelenjar tiroid yang
secara perlahan menyebabkan pembesaran kelenjar gondok
Dampak
Hipotiroid
Kretinisme
Kegagalan reproduksi
Kematian
Terjadi penurunan kognitif dan kinerja motorik pada anak usia 10-12 tahun pada
mereka yang dilahirkan dari wanita yang mengalami defisiensi yodium
Tingkat IA : kelenjar gondok membesar 2-4x ukuran normal, hanya dapat diketahui
dengan palpasi, pembesaran tidak terlihat pada posisi tengadah maksimal
Tingkat II : terlihat pada posisi kepala normal dan dapat dilihat dari jarak 5 meter
Sasaran
Ibu hamil
WUS
Fetus : abortus, lahir mati, kematian perinatal, kematian bayi, kretinisme nervosa
(bisu tuli, defisiensi mental, mata juling), cacat bawaan, kretinisme miksedema,
kerusakan psikomotor
Anak dan remaja : gondok, hipotiroid juvenile, gangguan fungsi mental (IQ rendah),
gangguan perkembangan
Sumber makanan beryodium yaitu makanan dari laut seperti ikan, rumput laut dan sea food.
Sedangkan penghambat penyerapan yodium (goitrogenik) seperti kol, sawi, ubi kayu, ubi
jalar, rebung, buncis, makanan yang panas, pedas dan rempah-rempah.
Pencegahan/penanggulangan
Fortifikasi : garam
http://www.alodokter.com/perhatikan-berbagai-penyakit-akibat-malnutrisi-di-bawah-ini
A. Kematian Ibu
Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam
tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana
target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai resiko jumlah
kematian ibu. Dari hasil survei yang dilakukan AKI telah menunjukkan penurunan dari waktu
Nama : Sherlie Jennyara
NIM : 151341127
ke waktu, namun demikian upaya untuk mewujudkan target tujuan pembangunan millenium
masih membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus menerus.
Dari Gambar 1 tersebut dapat dilihat bahwa AKI di Indonesia sejak tahun 1991
hingga 2007 mengalami penurunan dari 390 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup. Sejak
tahun 1990 pemerintah telah melakukan upaya strategis dalam upaya menekan AKI dengan
pendekatan safe motherhood yaitu memastikan semua wanita mendapatkan perawatan yang
dibutuhkan sehingga selamat dan sehat selama kehamilan dan persalinannya. Di Indonesia,
Safe Motherhood Initiative ditindaklanjuti dengan peluncuran program Gerakan Sayang Ibu
di tahun 1996 oleh presiden yang melibatkan berbagai sektor pemerintahan disamping sektor
kesehatan.
Salah satu program utama yang ditujukan untuk mengatasi masalah kematian ibu
adalah penempatan bidan di tingkat desa secara besar-besaran yang bertujuan untuk
mendekatkan akses pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir ke masyarakat. Pada tahun
2000 Kementerian Kesehatan RI memperkuat strategi intervensi sektor kesehatan untuk
mengatasi kematian ibu dengan mencanangkan strategi Making Pregnancy Safer (Profil
Kesehatan RI, 2014).
Nama : Sherlie Jennyara
NIM : 151341127
Namun, pada tahun 2012 SDKI kembali mencatat kenaikan AKI yang signifikan, yakni dari
228 menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Oleh karena itu, pada tahun 2012
Kementerian Kesehatan meluncurkan program Expanding Maternal and Neonatal Survival
(EMAS) dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan neonatal sebesar 25%. Program
ini dilaksanakan di provinsi dan kabupaten dengan jumlah kematian ibu dan neonatal yang
besar, yaitu Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi
Selatan. Dasar pemilihan provinsi tersebut dikarenakan 52,6% dari jumlah total kejadian
kematian ibu di Indonesia berasal dari enam provinsi tersebut. Sehingga dengan menurunkan
angka kematian ibu di enam provinsi tersebut diharapkan akan dapat menurunkan angka
kematian ibu di Indonesia secara signifikan (Profil Kesehatan RI, 2014).
Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate merupakan indikator yang
lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat, baik pada tatanan provinsi
maupun nasional. AKB merujuk pada jumlah bayi yang meninggal pada fase antara kelahiran
hingga bayi belum mencapai umur 1 tahun per 1.000 kelahiran hidup. Saat ini Angka
Kematian Bayi (AKB) di Indonesia adalah tertinggi dibandingkan dengan negara ASEAN
lainnya. Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, Angka
Nama : Sherlie Jennyara
NIM : 151341127
Kematian Bayi (AKB) di Indonesia 34 per 1000 kelahiran hidup (Depkes, 2009). Bila
dirincikan 157.000 bayi meninggal dunia per tahun atau 430 bayi meninggal dunia per hari.
http://www.negeripesona.com/2016/04/angka-kelahiran-natalitas-angka.html
CONTOH MALNUTRISI
Kwashiorkor
Kwashiorkor terjadi karena tidak cukupnya asupan protein dalam makanan yang masuk ke
dalam tubuh. Protein diperlukan untuk memperbaiki sel, membuat sel baru, serta penting
Nama : Sherlie Jennyara
NIM : 151341127
untuk pertumbuhan selama masa kanak-kanak dan kehamilan. Penyakit malnutrisi ini paling
umum menimpa anak-anak dan terjadi di negara-negara berkembang.
Gejala-gejala penyakit kwashiorkor antara lain merasa kelelahan, warna kulit dan rambut
berubah menjadi oranye kemerah-merahan/kuning/putih, sistem kekebalan tubuh rusak,
hilangnya massa otot, pembengkakan di bawah kulit (edema), mudah marah, susah
menambah berat badan dan tinggi, perut buncit, kulit beruam, hingga syok.
Kwashiorkor dapat dicegah dan ditangani dengan mengonsumsi makanan yang mengandung
protein seperti daging, susu, keju, ikan, telur, kedelai, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Marasmus
Marasmus disebabkan oleh kekurangan hampir semua nutrisi dan sumber tenaga, terutama
protein, karbohidrat, dan lipid (zat kemak). Marasmus dapat menimpa anak-anak dan orang
dewasa serta menyebabkan kematian jika tidak diobati. Ciri-ciri seseorang terkena marasmus
antara lain tubuh kurus kering hanya tinggal kulit dan tulang yang menonjol (tulang iga dan
bahu menonjol, kulit lengan atas, paha, dan bokong kendur), wajah seperti orang yang sudah
tua.
Beri-beri
Beri-beri terjadi karena tubuh kekurangan vitamin B1 (thiamine). Ada dua jenis beri-beri,
yaitu beri-beri basah dan beri-beri kering. Beri-beri basah memengaruhi sistem
kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah). Ciri-ciri dari beri-beri basah di antaranya
bangun tidur di malam hari dengan sesak napas, denyut jantung meningkat, sesak napas saat
beraktivitas, dan kaki bagian bawah bengkak. Sedangkan beri-beri kering memengaruhi
sistem saraf. Tanda -tandanya adalah susah berjalan, kaki dan tangan mati rasa atau
kesemutan, fungsi otot kaki bagian bawah menurun, nyeri, kesulitan bicara, muntah, dan
mata bergerak-gerak terus (nistagmus).
Vitamin B1 terlibat dalam fungsi sistem saraf dan otot, aliran elektrolit menuju ke dalam dan
keluar sel-sel saraf dan otot, pencernaan, dan metabolisme karbohidrat. Agar tidak terserang
beri-beri, konsumsilah makanan kaya vitamin B1 seperti susu, biji-bijian, gandum, jeruk,
daging babi, daging sapi, ragi, kacang-kacangan, beras, dan sereal dari biji-bijian utuh.
Scurvy
Penyakit malnutrisi ini akibat tubuh kekurangan vitamin C (asam askorbat). Vitamin C
penting bagi tubuh untuk membuat kolagen (sejenis protein yang ditemukan dalam jaringan
kulit, pembuluh darah, tulang dan tulang rawan). Ciri-ciri penyakit scurvy termasuk nyeri
otot dan sendi, kelelahan, munculnya titik-titik merah di kulit, perdarahan dan pembengkakan
pada gusi, hilangnya nafsu makan, berat badan turun, diare, napas cepat, dan demam.
Vitamin C bisa didapat dari sayuran dan buah-buahan seperti kentang, asparagus, brokoli,
tomat, kiwi, stroberi, lemon, jeruk, limau, kubis, paprika, bayam, wortel, pepaya, jambu
merah (guava) atau hati dan tiram.
Anemia
Nama : Sherlie Jennyara
NIM : 151341127
Anemia akibat kekurangan zat besi. Zat besi digunakan untuk memproduksi sel darah merah,
yang membantu menyimpan dan membawa oksigen dalam darah ke jaringan tubuh. Jika sel
darah merah sedikit, organ dan jaringan tidak akan mendapatkan oksigen yang cukup.
Gejala anemia akibat defisiensi besi meliputi kesemutan di kaki, kurangnya nafsu makan,
detak jantung cepat, kuku rapuh, nyeri dan radang lidah, tangan dan kaki dingin, pusing atau
sakit kepala, infeksi, sakit dada, sesak napas, tubuh lemah, dan kulit pucat. Anemia dapat
diatasi dengan mengonsumsi suplemen zat besi atau makan makanan yang kaya akan zat besi
seperti kismis, telur, daging, ikan, tahu, kacang-kacangan, biji-bijian, beras merah, dan
sayuran berdaun hijau tua.
Kebanyakan masalah yang disebabkan oleh malnutrisi akan berhenti setelah kekurangan
nutrisi diatasi. Namun, ada pula yang menimbulkan efek samping berkepanjangan. Ini
biasanya terjadi ketika malnutrisi sudah parah dan berlangsung lama. Oleh karena itu
sebaiknya cegah penyakit malnutrisi dengan mengonsumsi asupan yang kaya gizi.
http://www.duniamedis.net/post/read/contoh-malnutrisi-adalah.html
Kematian ibu melahirkan di negara kita termasuk nomor tinggi di bandingkan dengan negara-
negara ASEAN lainnya. Keadaan yang memang harus menjadi perhatian pemerintah dan juga
kita sendiri sebagai warga negara untuk turut andil dalam menurunkan angka kematian ibu
Nama : Sherlie Jennyara
NIM : 151341127
(AKI) ini yang tentunya juga berkaitan erat dengan pengetahuan masyarakat sendiri dan juga
pelayanan serta fasilitas kesehatan yang tersedia di masyarakat.
Pengertian angka kematian ibu (AKI) adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil
atau dalam masa kehamilan atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang
lama dan tempat persalinan, yang di sebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan
bukan karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup.
Kematian ibu adalah kematian yang terjadi pada ibu hamil, bersalin dan nifas (sampai 42 hari
setelah bersalin), sebagai akibat dari kelainan yang berkaitan dengan kehamilannya atau
penyakit lain yang di perburuk oleh kehamilan, dan bukan karena kecelakaan. Beberapa ahli
menyebut kematian ibu adalah ukuran penting dari kematian suatu bangsa dan masyarakat
serta mengindikasikan kesenjangan dalam kesehatan dan akses ke pelayanan kesehatan.
Penyebab tidak langsung : Diakibatkan oleh penyakit yang telah di derita ibu, atau
penyakit yang timbul selama kehamilan dan tidak ada kaitannya dengan penyebab
langsung obstetrik, tapi penyakit tersebut diperberat oleh efek fisiologik kehamilan.
Terdapat banyak faktor yang dapat menjadi penyebab dan dapat berpengaruh terhadap
kematian ibu di Indonesia. Secara umum akronim, diantaranya kita mengenal istilah 3T (tiga
fase terlambat) dan 4T (menghindari empat terlalu). Tiga fase terlambat (3T) yaitu: Terlambat
Satu: terlambat memutuskan untuk mencari pertolongan baik secara individu, keluarga atau
keduanya. Faktor-faktor yang mempengaruhi fase satu ini adalah terlambat mengenali
kehamilan dalam situasi gawat, jauh dari dari fasilitas kesehatan, biaya, persepsi mengenai
kualitas dan efektivitas dari pelayanan kesehatan.
Penyebab langsung kematian ibu merupakan aspek medis yang harus ditangani oleh tenaga
medis atau tenaga kesehatan. Kasus- kasus tersebut antara lain :
Pendarahan
Eklampsia
Partus lama
Komplikasi aborsi
Infeksi.
Penyebab kematian ibu yang terbanyak adalah pendarahan (29.35%) dan Pre
Eklamsi/Eklamsi (27.27%).
Nama : Sherlie Jennyara
NIM : 151341127
Penyebab tidak langsung kematian ibu adalah aspek Non medis yang merupakan penyebab
yang mendasar antara lain :
Keberadaan anak
Sosial budaya
Pendidikan
Sosial ekonomi
Geografis daerah.
https://dokterindonesiaonline.com/tag/penyebab-langsung-kematian-ibu-paling-sering/