Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB III
STRATIGRAFI
Stratigrafi regional daerah pemetaan mengacu pada peta Geologi lembar Solok
terletak disebelah barat cekungan ombilin, yang sebagian besar terisi oleh batuan
Pra-Tersier dan oleh karena itu disebut intramontana basin, (Van Bemmelen
Pada Peta Geologi Regional Lembar Solok Skala 1 : 250.000, P.H. Silitonga dan
Kastowo (1995), telah menyusun stratigrafi daerah penelitian terdiri dari batuan
sedimen yang berumur Tersier, batuan metamorf yang berumur Pra-Tersier dan
batuan intrusi yang berumur Trias. Secara regional, satuan daerah pemetaan terdiri
Sirukam. Umur batuan pada formasi ini Trias awal (Cameron et al.,1981).
Laporan Pemetaan Geologi Daerah Sirukam, Kec. Payung Sekaki, Kab.Solok, Prov. Sumatera Barat
Stratigrafi III- 2
geologi regional daerah pemetaan terdiri dari satuan batusabak Formasi Tuhur
(TRts).
Pada zaman pra-Tersier terjadi intrusi pada bagian barat, tengah dan utara
diorit kuarsa dan kuarsa porfiri pada Trias akhir. Urutan batuan pada Formasi
Tuhur diterobos oleh graodiorit (Katili, 1962). Di bagian tengah utara cekungan
cekungan. Batuan intrusi pada geologi regional daerah pemetaan terdiri dari
Batuan Kwarter yang terdapat pada daerah pemetaan yaitu batuan yang dibentuk
Formasi Andesit Gunung Talang (Qatg). Formasi ini termasuk dalam batuan
vulkanik yang dapat dijumpai pada daerah pemetaan dengan litologi berupa
batuan andesit. Batuan vulkanik pada geologi regional daerah pemetaan terdiri
Satuan ini terbentuk pada Zaman Kwarter yang terdiri dari satuan alluvial, yang
tersusun oleh material lempung, pasir, kerakal dan kerikil yang belum mengalami
Laporan Pemetaan Geologi Daerah Sirukam, Kec. Payung Sekaki, Kab.Solok, Prov. Sumatera Barat
Stratigrafi III- 3
kompaksi, atau hasil dari erosion batuan yang lebih tua disekelilingnya. Kipas
gd
g
Trts
TRts
Qatg
Ta
Qf
TRts
Ta
Gambar 3.1. Peta Geologi Regional daerah pemetaan berdasarkan pada peta Geologi
Lembar Solok, Skala 1 : 250.000,(P.H. SilitongadanKastowo, 1995).
satuan batuan didasarkan atas penamaan Litostratigrafi resmi dengan bahan acuan
terdiri dari batuan Formasi Tuhur, batuan intrusi Pra-Tersier dan batuan vulkanik
Tersier. Perbedaan dengan stratigrafi regional hanya pada luas sebaran batuannya.
Urutan batuan secara umum dari tertua hingga yang termuda dari seluruh batuan
1. Satuan Sabak
2. Satuan Granit
3.2.1.Satuan Sabak
0,16 mm, dimana yang berukuran halus (85%) dan yang berukuran sedang (15%).
Bentuk butir dari batuan ini hypidioblastik dan xenoblastik, dengan tekstur
cleavage), serta ukuran butir dari batuan yang dominan berukuran lempung (clay),
Pengamatan Satuan Sabak terdapat pada lokasi pengamatan 15, 17, 18, 19, 20, 21,
22, dan 24. Sebaran Satuan Sabak daerah pemetaan yang tersebar dari utara ke
selatan. Penyebaran Satuan Sabak pada daerah pemetaan menempati kurang lebih
50% dari seluruh luas daerah pemetaan dengan jenis geomorfologi satuan
geomorfik lipatan.
Laporan Pemetaan Geologi Daerah Sirukam, Kec. Payung Sekaki, Kab.Solok, Prov. Sumatera Barat
Stratigrafi III- 6
Satuan Sabak berasal dari sedimen berupa batulempung dan batulanau. Batuan
Satuan Sabak merupakan basement pada daerah pemetaan, karena memiliki umur
paling tua. Hubungan stratigrafi satuan Sabak dengan batuan yang lebih muda
tidak selaras karena satuan Sabak diintrusi oleh granit (Katili, 1962).
3.2.2. SatuanGranodiorit
abu-abu gelap, struktur masiv, ukuran butir fanerik, kondisi batuan masih segar.
Laporan Pemetaan Geologi Daerah Sirukam, Kec. Payung Sekaki, Kab.Solok, Prov. Sumatera Barat
Stratigrafi III- 7
sedikit kehijauan, dengan ukuran butir fanerik halus fanerik sedang (0,1 1,6
Komposisi mineral : plagioklas (AN 11dan 12) dengan jenis oligoklas 35%, biotit
30%, kwarsa 25% dan orthoklas 10%. Berdasarkan tekstur dan komposisi
Laporan Pemetaan Geologi Daerah Sirukam, Kec. Payung Sekaki, Kab.Solok, Prov. Sumatera Barat
Stratigrafi III- 8
Satuan batuan ini berada pada lokasi pengamatan 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32,
dan 33, seperti terlampir pada peta stasiun pengamatan. Batuan ini berada
dibagian timur laut daerah pemetaan dengan luas penyebaran sekitar 25% dari
luas daerah pemetaan. Satuan granodiorit terletak pada daerah air busuk, BT.
kehadirannya, maka batuan beku ini berasal dari magma asam dandilihat dari
tekstur batuan yang kasar dengan ukuran fanerik, maka proses pembekuan magma
maka batuan ini tergolong kedalam batuan beku plutonik. Batuan ini terbentuk
Laporan Pemetaan Geologi Daerah Sirukam, Kec. Payung Sekaki, Kab.Solok, Prov. Sumatera Barat
Stratigrafi III- 9
Satuan granodiorit merupakan batuan intrusi yang terbentuk pada Trias, hubungan
stratigrafi satuan granodiorit dengan batuan yang lebih tua tidak selaras karena
satuan ini mengintrusi batuan yang lebih tua. Hubungan stratigrafi satuan
granodiorit dengan satuan granit selaras, karena terbentuk pada waktu yang sama.
Hubungan stratigrafi granodiorit dengan batuan yang lebih muda tidak selaras
ke abu-abuan, tekstur kasar. Kondisi batuan masih segar dan sebagian sudah
mengalami pelapukan.
berbintik hitam, memiliki ukuran butir fanerik halus - fanerik sedang (0,02 mm
Laporan Pemetaan Geologi Daerah Sirukam, Kec. Payung Sekaki, Kab.Solok, Prov. Sumatera Barat
Stratigrafi III- 10
1,6 mm), kemas equigranular dengan tekstur khusus kumolo porfiritik, derajat
58%, gelas 25%, klino piroksen 10% dan opak 7%. Berdasarkan analisa
petrografi, dilihat dari tekstur batuan, komposisi mineral dan tekstur khusus
dan 13. Satuan andesit porfiritik tersebar disebelah barat daerah pemetaan
tepatnya pada daerah GK. Gadang, GK. Jaran dan Bukit barapung dengan luas
adalah andesit porfiritik. Satuan andesit porfiritik ini termasuk dalam batuan
kehadirannya, maka batuan beku ini berasal dari magma intermedier dan dilihat
dari kehadiran jenis plagioklas An 40-45 (Andesin), batuan ini termasuk clan
butir batuan dari fanerik halus sampai sedang, maka batuan ini terbentuk melalui
tekstur khusus kumolo porfiritik. Satuan batuan ini terbentuk pada Zaman Tersier.
Hubungan stratigrafi satuan andesit porfiritik dengan batuan yang lebih tua tidak
Laporan Pemetaan Geologi Daerah Sirukam, Kec. Payung Sekaki, Kab.Solok, Prov. Sumatera Barat