Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
SKRIPSI
Oleh:
NIM : 1110046100130
1436 H/2014 M
Pembimbing
ABSTRAK
Kata kunci: Intellectual Capital, Value Added Intellectual Coefficient (VAIC), Nilai
Perusahaan (PBV).
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas berkah rahmat, hidayah serta
muka bumi ini dan juga suri tauladan yang menjadi panutan dalam hidup.
Capital terhadap Nilai Perusahaan Yang Terdaftar di JII Periode 2010-2013 ini tidak
terlepas dari kesempatan, bimbingan, dorongan dan doa yang penulis terima dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankan pada kesempatan kali ini penulis
2. Ketua dan Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum
ii
3. Dosen Pembimbing yang senantiasa sabar dalam memberikan arahan dan
bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini terselesaikan, Ibu Rr. Tini
Syariah dan Hukum atas curahan ilmu dan tuntunannya kepada penulis.
6. Kedua orang tua tercinta. Alm. Bapak Asmat dan Ibu Umsiah yang tak pernah
7. Kakakku tercinta, Kak Ayani, Bang Hadad, Bang Yunus, Kak Ummi, Bang
Yahya, Kak Eliyani Umas, M.Pd., Alm. Bang Husni S.Pd, Kak Ellawati Umas
S.E., kak Nurul dan juga adikku, Adinda Fajri Aulia yang telah memberikan
Pratiwi, Rifkah Nurullita dan Retno Dian Mayasari yang telah banyak
tercinta di kelas PS C 2010 dan Keluarga besar KKN Madani 2013 Nadi,
iii
Robi, Erik, Iwan, Ami, Shehab, Septi, Endah, Sholeh, Mela, Hasna, Rifial,
Eki, yang senantiasa memberikan doa, support dan keceriaan kepada penulis.
10. Kakak-kakak senior dan adik-adik junior di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
skripsi.
11. Keluarga besar HMPS Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum dan Keluarga
Besar HMI Komfaksy atas segala ilmu dan pengalaman yang penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
A. Latar Belakang..................................................................................1
v
3. Intellectual Capital (Modal Intelektual) ....................................13
8. Hipotesis ....................................................................................26
b. Uji Haussman.......................................................................42
vi
a. Uji t .......................................................................................43
b. Uji F ......................................................................................44
2. Uji Haussman.............................................................................61
vii
D. Pengujian Hipotesis dengan Analisis Regresi Data Panel ............62
E. Pembahasan ....................................................................................68
A. Kesimpulan .....................................................................................71
B. Saran ...............................................................................................72
LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GRAFIK
x
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pasar bebas dan globalisasi, pada akhirnya menuntut perusahaan untuk mengubah
tersebut harus dengan cepat mengubah strateginya dari bisnis yang didasarkan
1
Damar Asih Dwi Rachmawati, Pengaruh Intellectual Capital terhadap Return On Asset
(ROA) perbankan. Jurnal Nominal/Volume 1, Nomor 1/ Tahun 2012. Akuntansi, Jakarta:
Erlangga
1
2
yang konvensional seperti sumber daya alam, sumber daya keuangan dan aktiva
fisik lainnya menjadi kurang penting dibandingkan dengan modal yang berbasis
teknologi maka akan dapat diperoleh bagaimana cara menggunakan sumber daya
lainnya secara efisien dan ekonomis, yang nantinya akan memberikan keunggulan
konteks Indonesia menjadi sangat menarik karena berdasarkan survei global yang
dilakukan Taylor and Associates pada tahun 1998, ternyata isu-isu mengenai
informasi yang dibutuhkan pemakai seperti yang dijelaskan oleh William (2001).3
terutama setelah munculnya PSAK No.19 (revisi 2009) tentang Asset Tidak
(IC), namun lebih kurang intellectual capital (IC) telah mendapat perhatian. Aset
tidak berwujud adalah aset non-moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak
mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau
2
Tjiptohadi Sawarjuwono dan Agustine Prihatin Kadir, Intellectual Capital: Perlakuan,
Pengukuran, dan Pelaporan (Sebuah Library Researh), Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.5,
No.1, (Mei, 2003), h.35
3
Ibid. h.3
3
menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan
kerja yang ada, serta praktik pengungkapan intellectual capital (IC) diantara
dapat menarik sumber daya yang bernilai tambah. Nilai tambah sebuah
perusahaan dapat dilihat dari nilai kapitalisasi pasar pada perusahaan tersebut.
4
Novia Wijaya, Pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan dan nilai pasar
perusahaan perbankan dengan metode value added intellectual coefficient,Jurnal Bisnis dan
Akuntansi, Vol. 14, No. 3,(Desember, 2013), h. 157-180
5
Adis alkhalifa, Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan
dan Nilai Perusahaan, skripsi S1 FEB UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2013, h. 6
6
Budi Artinah, Pengaruh Intellectual Capital terhadap profitabilitas (Studi Empiris Pada
Perusahaan Perbankan), Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, Vol. 3, No.1, (Februari, 2011) h.51
4
Tabel 1.1
Capital Market Perusahaan di JII Tahun 2010-2013
yang bersaing dari segi Capital Market yang dimiliki oleh sebuah perusahaaan.
perusahaan tersebut cukup besar, yaitu 307,675 trilyun rupiah (2012) untuk nilai
kapitalisasi yang terbesar dan 10,396 trilyun rupiah (2013) untuk kapitalsasi pasar
yang terkecil.
meningkat. Semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi kemakmuran para
pemegang saham.7
segala potensi dan kemampuan yang melekat pada mereka). Perusahaan perlu
(IC), sehingga seluruh sumber daya yang dimiliki dapat menciptakan value added
7
Nia Imaniah, Pengaruh Pengungkapan Islamic Social Reporting, Kinerja Keuangan dan
Kepemilikan Publik Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar di
JII Periode 2010-2013), (Skripsi S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), h. 34
8
Faezal Thaib, Value Added Intellectual Capital (VAHU, VACA, STVA) Pengaruhnya
terhadap Kinerja Keuangan Bank Pemerintah Periode 2007-2011, Jurnal EMBA, Vol.1, No.3,
(September 2013),h. 151-159
6
mengangkat hal-hal yang terkait dengan intellectual capital (IC) dan nilai
B. Identifikasi Masalah
1. Pembatasan Masalah
terlalu luas dan menyimpang dari yang sudah diuraikan oleh penulis. Maka
dalam penelitian ini batasan masalahnya yaitu nilai perusahaan yang terdaftar
Indonesia Tbk.
2. Perumusan Masalah
parsial?
simultan?
1. Tujuan Penelitian
secara parsial
secara simultan
2010-2013?
9
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
1) Bagi penulis
2) Bagi Akademisi
b. Manfaat Praktis
E. Pedoman Penulisan
Penulisan Skirpsi yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
10
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
secara terperinci.
pembahasan sebelumnya.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teoritis
1. Resource-BasedTheory
peran strategis aset fisik berwujud, resource-based view of the firm, melihat
strategis tersebut meliputi baik aset berwujud maupun aset tidak berwujud.
Menurut Belkoui (2003). Konsepsi resource-based view of the firm telah banyak
9
Faezal Thaib, Value Added Intellectual Capital (VAHU, VACA, STVA,) Pengaruhnya
Terhadap Kinerja Keuangan Bank Pemerintah Periode 2007-2011. Jurnal EMBA, Vo.1, No.3,
(September, 2013), h. 153
11
12
diterima dalam disiplin ilmu dan literatur akuntansi, manajemen, ekonomi dan
manajemen strategik.10
pada peran strategis pengetahuan, Intellectual Capital, serta kekayaan yang tidak
melakukan investasi dan mengelola aktiva fisik yang berwujud. Sumberdaya tidak
berwujud (intangible resource) merupakan aktiva yang paling berharga bagi suatu
perusahaan.11
2. Stakeholder Theory
Penelitian ini didasarkan pada stakeholder theory, dimana teori ini lebih
menitik beratkan pada posisi para stakeholder yang dipandang lebih memiliki
mencakup pelaku usaha dan pemegang saham perusahaan, tetapi juga para
10
Moh. Nasih, Intelektual kapital dan Kinerja Perusahaan Perbankan di Indonesia, Staff
Pengajar Ekonomi Universitas Airlangga, h. 5
11
Ibid, h. 5
13
sementara value added adalah ukuran yang lebih akurat yang diciptakan
stakeholder dan kemudian disalurkan kepada stakeholder yang sama. Value added
intellectual asset, dan knowledge asset. Namun sebenarnya ketiga istilah tersebut
dengan nilai yang potensial. Ketika pengetahuan tersebut telah ditegaskan dengan
yang memiliki nilai tertentu dan penggunaannya yang spesifik untuk tujuan
12
Rulfah M. Daud dan Abrar Amri, Pengaruh Intellectual Capital dan CSR terhadap
Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI), Jurnal Telaah dan
Riset Akuntansi, Vol. 1, No.2, Juli 2008, h. 215
13
Novia Wijaya, Pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan dan nilai pasar
perusahaan perbankan dengan metode value added intellectual coefficient, Jurnal Bisnis dan
Akuntansi, Vol. 14, No. 3,(Desember, 2013), h. 160
14
berbasis pada pengetahuan yang dimiliki oleh perusahaan. Hal ini juga merupakan
hasil akhir dari proses transformasi pengetahuan atau pengetahuan itu sendiri yang
dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan karena adanya kesadaran
bahwa modal intelektual merupakan sumber daya bagi perusahaan untuk dapat
Tom Stewart, Juni 1991, menulis sebuah artikel yang berjudul Brain Power-How
capital) diantaranya:
14
Ihyaul Ulum, Intellectual Capital Konsep dan Kajian Empiris, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2009), h. 18
15
Astuti dan Sabeni, Hubungan Intellectual Capital dan Business Performance dengan
Diamond Spesification : Sebuah Perspektif Akuntansi, Simposium nasional Akuntansi VIII, Solo,
(September 2005), h. 696
15
berfungsi).
Jumlah dari apa yang dihasilkan oleh tiga elemen utama organisasi
Capital, yaitu Human Capital, Structural Capital dan Capital Employed. Dengan
16
Nick Bontis, Intellectual Capital: an Exploratory Study that Develope Measure and
Models, Manajemen Decision, Vol. 36, No.2, (1998), h.63
17
Sawarjuwono Tjiptohadi dan Agustine Prihatin Kadir, Intellectual Capital: Perlakuan,
Pengukuran, dan Pelaporan (Sebuah Library Research), Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.5,
No. I (2003), h. 38
16
nilai tambah.
a. Human Capital
dimana mereka adalah inti dari penciptaan kekuatan intelektual yang dapat
menghilang ketika mereka sudah tidak bekerja untuk perusahaan lagi seperti
menciptakan suatu persepsi pasar yang positif bagi perusahaan dimata pasar
adalah pada personal skill yang dimiliki oleh karyawan yang dimiliki oleh
suatu aset yang tidak ternilai jika mereka setia pada perusahaan dan terus
menerus mencipatakan nilai bagi perusahaan. Terlihat juga bahwa nilai yang
18
Novia Wijaya, Pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan dan nilai pasar
perusahaan perbankan dengan metode value added intellectual coefficient, Jurnal Bisnis dan
Akuntansi, Vol. 14, No. 3,(Desember, 2013), h. 163
17
berarti efisien.
19
Ambar Widiyaningrum, Modal Intelektual, Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Indonesia, Departemen Akuntansi FEUI vol.2 (2004), h.19
20
Sangkala, Intellectual Capital Management Strategi Baru Membangun Daya Saing
Perusahaan, (Jakarta: Yapensi, 2006), h.40
18
b. Structural Capital
tetap kokoh akibat nilai yang telah dicapai oleh perusahaan mulai bekerja
sesuatu yang menciptakan nilai perusahaan lebih tinggi dari nilai meteriilnya.
Perusahaan yang memiliki structural capital yang kuat akan memiliki budaya
organisasi dan semua hal selain manusia yang berasal dari pengetahuan yang
stretegi, rutinitas, software, hardware, dan semua hal yang nilainya terhadap
mitranya, baik yang berasal dari pemasok yang handal dan berkualitas,
berasal dari pelanggan yang loyal dan merasa puas akan pelayanan
dikembangkan oleh Ante Pulic pada tahun 1998 yang di desain untuk menyajikan
21
Novia Wijaya, Pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan dan nilai pasar
perusahaan perbankan dengan metode value added intellectual coefficient, Jurnal Bisnis dan
Akuntansi, Vol. 14, No. 3 (Desember, 2013), h. 166
22
Tjiptohadi Sawarjuwono dan Agustine Prihatin Kadir, Intellectual Capital: Perlakuan,
Pengukuran dan Pelaporan (Sebuah Library Research), Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol. 5 No.
1 (Mei 2003), h. 38.
20
informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud (tangible asset) dan
Definisi Pulic tentang efisiensi disini adalah menghasilkan nilai tambah sebesar
mungkin dengan menggunakan sumber daya yang ada. Pendekatan ini relatif
mudah dan sangat mungkin untuk dilakukan, karena dikonstruksi dari akun-akun
value added. Value Added adalah indikator paling objektif untuk menilai
nilai (value creation). VA dihitung sebagai selisih antara output dan input. Output
mencakup seluruh beban yang digunakan dalam meperoleh revenue. Hal paling
penting dalam model ini adalah bahwa beban karyawan (labour expenses) tidak
termasuk dalam input. Karena peran aktifnya dalam proses penciptaan nilai, maka
dihitung sebagai biaya dan tidak termasuk dalam kompunen IN, karena itu aspek
kunci dalam model Pulic ini adalah memperlakukan tenaga kerja sebagai entitas
terdapat dalam akun bagi hasil untuk investor dana tidak terikat, beban penyisihan
23
Faezal Thaib, Value Added Intellectual Capital (VAHU, VACA, STVA,)
Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan Bank Pemerintah Periode 2007-2011. Jurnal EMBA,
Vo.1, No.3, (September, 2013),h. 153
21
informasi tentang seberapa efisien value added diciptakan. Caranya adalah dengan
Capital Employed), VAHU (Value Adde Human Capital) dan STVA (Structural
employed terdapat dalam akun ekuitas. Jika 1 unit dari capital employed
menghasilkan return yang lebih besar daripada perusahaan yang lain, maka
dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. VAHU ini
24
Ihyaul, Ulum, Intellectual Capital Konsep dan Kajian Empiris, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2009), h. 87
22
value creation maka akan semakin kecil kontribusi SC dalam hal tersebut.
6. Nilai Perusahaan
Nilai Perusahaan adalah nilai jual perusahaan atau nilai tumbuh bagi
pemegang saham yang akan tercermin dari harga pasar sahamnya. 25 Nilai
apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham, maka
pandangan investor atau pasar terhadap sebuah perusahaan yang kerap tercermin
dari harga sahamnya, atau dengan kata lainsebuah perusahaan dengan harga
saham yang tinggi merupakan sebuah perusahaan yang memiliki nilai baik di
mata investor. Maka dari itu sebuah perusahaan akan melakukan berbagai upaya
25
Reny Dyah Retno dan Danies Priantinah, Pengaruh Good Corporate Governance dan
Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan, Jurnal Nominal Vol.1,
No.1, 2012, Universitas Negeri Yogyakarta, h. 86
23
pasar.26
yang dikenal juga sebagai firm value (nilai perusahaan) merupakan konsep
penting bagi investor, karena merupakan indikator bagi pasar menilai perusahaan
secara keseluruhan. Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh
yang meningkat. Nilai perusahaan dapat tercermin dari nilai sahamnya. Tujuan
26
Adis alkhalifa, Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan
dan Nilai Perusahaan, skripsi S1 FEB UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2013, h. 23
27
Nia Imaniah, Pengaruh Pengungkapan Islamic Social Reporting, Kinerja Keuangan
dan Kepemilikan Publik Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan yang
Terdaftar di JII Periode 2010-2013), Skripsi S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014, h. 34
28
Rina Br. Bukit, Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Melalui
Profitabilitas : Analisis Data Panel Perusahaan Manufaktur di Bursa efek Indonesia. Jurnal
Keuangan dan Bisnis, Vol. 4, No. 3, November 2012, h.207
24
dengan tingkat likuiditas yang baik karena memberikan jaminan keamanan bagi
kepemilikan oleh publik juga dapat meningkatkan nilai perusahaan, karena fungsi
kontrol dari pemegang saham publik akan mengawasi agar perusahaan dijalankan
Aspek lain yang tak kalah penting sebagai faktor yang mempengaruhi nilai
perusahaan adalah kinerja sosial perusahaan. Semakin baik kinerja yang dilakukan
perusahaan. Hal tersebut disebabkan karena para investor saat ini lebih tertarik
kuat dan sebuah organisasi yang bekerja secara efisien harus mempunyai nilai
pasar yang lebih tinggu daripada nilai buku historis aktiva fisiknya. Menurut
29
Natassia Louise Elok Anggi Pratiwi, Pengaruh Struktur Kepemilikan, Likuiditas,
Growth, Size dan Leverage terhadap Nilai Perusahaan, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi,
Universitas Sebelas Maret, 2011), h.2
25
pasar modal, harga saham yang ditransaksikan di bursa merupakan indikator nilai
kinerja manajemen dapat menyesatkan pihak pengguna laporan. Jika laba ini
digunakan oleh investor untuk membentuk nilai pasar perusahaan, maka laba
seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham sebuah perusahaan, dimana
PBV diperoleh dari harga saham penutupan dibagi dengan nilai buku per lembar
saham.
30
Adis alkhalifa, Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan
dan Nilai Perusahaan, skripsi S1 FEB UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2013, h. 24
26
7. Kerangka Pemikiran
Intellectual Capital
Human Structur
Capital
Capital Capital
Employed
Nilai Perusahaan
8. Hipotesis
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Chen et.al (2005)32 diketahui
bahwa investor cenderung akan membayar lebih tinggi atas saham perusahaan
perusahaan dengan sumber daya intelektual yang rendah, harga yang dibayar
1. Variabel VACA
2. Variabel VAHU
31
Faezal Thaib, Value Added Intellectual Capital (VAHU, VACA, STVA,) Pengaruhnya
Terhadap Kinerja Keuangan Bank Pemerintah Periode 2007-2011. Jurnal EMBA, Vo.1, No.3,
(September, 2013),h. 153
32
Adis alkhalifa, Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan
dan Nilai Perusahaan, Skripsi S1 FEB UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2013, h. 32
28
3. Variabel STVA
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk
perusahaan properti dan real estate yang telah terdaftar di BEI selama
Capital yang lain VACA (Value Added Capital Employed) dan STVA
perusahan).
perusahaan saja. Selain itu komponen VAIC yang digunakan oleh peneliti
2012 . Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh struktur modal
uji statistik. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh signifikan
perbankan.
Sampel dalam dalam penelitian ini adalah 8 Bank Umum Syariah periode
objek pada penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah perusahaan yang
bank pemerintah. Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data
2007-2011. Hasil dari penelitian ini yaitu ketiga variabel Value Added
perusahaan.
32
dari ROA (Return On Asset) perusahaan bank yang telah go public. Selain
Index).
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
perusahaan yang secara konsisten terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) pada
Populasi adalah semua bagian atau anggota dari objek yang akan diamati.
Populasi bisa berupa orang, benda, objek, peristiwa, atau apapun yang menjadi
objek dari survei kita.33 Populasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah
Perusahaan yang secara konsisten terdaftar di JII (Jakarta Islamic Index) pada
diteliti.
Structural Capital
33
Eriyanto, Teknik Sampling (Analisis Opini Publik), Yogyakarta: Lkis Yogyakarta,
2007, h. 61
33
34
Tabel 3.1
Penentuan Sampel Penelitian
Dengan demikian jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
11 perusahaan, yaitu:
Tabel 3.2
Daftar Sampel Perusahaan
C. Jenis Penelitian
cara, yaitu :
yang diperoleh dengan cara membaca buku-buku, skripsi, jurnal, dan tesis.
laporan tahunan perusahaan di Indonesia pada tahun 2010, 2011, 2012 dan
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
analisis regresi data panel. Data panel adalah kumpulan data yang terdiri atas data
seksi silang (beberapa variabel) dan data runtut waktu (berdasarkan waktu).34
pendekatan yaitu :
Pada model ini digabungkan data cross section dan data times
kita tidak bisa melihat perbedaan antar individu dan perbedaan antar waktu
karena intercept maupun slope dari model sama. Terlihat bahwa baik
34
Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews,
(Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN, 2011, Ed. Ketiga), h. 10.2.
37
sebagai berikut:
Yit = 0 + Xit + it
Dengan :
Yit = Variabel dependen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
Xit = Variabel independen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
35
Nachrowi Djalal Nachrowi dan Hardius Ustman, Ekonometrika, (Jakarta : Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006), h. 312.
38
analisis regresi dianggap berlaku pada semua objek pada semua waktu.
satu objek pada suatu waktu akan sangat berbeda dengan kondisi objek
tersebut pada waktu yang lain. Oleh karena itu diperlukan suatu model
dengan koefisien regresor yang sama. Model ini dikenal dengan model
regresi fixed effect (effect tetap). Efek tetap disini maksudnya adalah
bahwa suatu objek, memiliki konstanta yang tetap besarnya untuk berbagai
variabel semu (dummy). Oleh karena itu, model ini sering juga disebut
36
Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, h. 9.14-
9.15
39
Dengan :
Yit = Variabel dependen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
Xit = Variabel independen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
konstanta yang berbeda. Variabel semu d1i=1 untuk objek pertama dan 0
untuk objek lainnya. Variabel d2i=1 untuk objek kedua dan 0 untuk objek
lainnya. Variabel semu d3i=1 untuk objek ketiga dan 0 untuk objek
lainnya.37
antarobjek.
37
Ibid., h. 9.15
40
persamaan :
0 = 0 +ui , i = 1,...., n
dengan :
Yit = Variabel dependen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
Xit = Variabel independen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
satu syarat, yaitu objek data silang harus lebih besar dari pada banyaknya
koefisien. 38
38
Ibid., h. 9.17.
41
2. Pengujian Model
Untuk menentukan model regresi data panel yang tepat untuk digunakan
dalam analisis regresi data panel, maka kita dapat melakukan 2 pengujian model,
yaitu :
a. Uji Chow
Dimana :
39
Bambang Juanda dan Junaidi, Ekonometrika Deret Waktu :Teori dan Aplikasi, (Bogor :
IPB press, 2012), h. 193.
42
menunjukkan nilai F statistik dimana bila nilai Chow yang kita dapat lebih
besar dari nilai F tabel yang digunakan berarti kita menggunakan model
fixed effect.40 Atau kita dapat melihat kepada nilai probabilitas cross
b. Uji Haussman
model fixed effect atau model random effect yang paling tepat.41 pengujian
independen. Jika nilai statistik Haussman lebih besar dari nilai kritisnya
maka H0 ditolak dan model yang tepat adalah model fixed effect,
sedangkan sebaliknya bila nilai statistik haussman lebih kecil dari nilai
kritisnya maka model yang tepat adalah model random effect. Atau dapat
40
Ibid., h. 195.
41
Ibid., h. 195.
43
3. Pengujian statistik
kepada variabel dependen (Y), maka dilakukan uji regresi data panel yang
terdiri dari:
a. Uji t
42
Ibid., h. 197
43
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, (Semarang :
Universitas Diponegoro, 2009, Edisi Keempat), h. 99.
44
harus dibuat atau banyaknya variabel yang tercakup, dengan kriteria uji
adalah:
b. Uji F
44
Ibid., h. 98.
45
c. Koefisien Determinasi
terhadap variabel terikat, dimana nilai koefisiennya terletak antara 0 < x <
of freedom).
45
Ibid., h. 100.
46
berikut:
+it
Dengan :
1 3 = koefisien regresi
waktu ke t
waktu ke t.
47
a. Variabel Independen
VACA, VAHU, dan STVA. Kombinasi dari ketiga value added tersebut
diciptakan oleh satu unit CE. Jika satu unit CE dapat menghasilkan
Rumus:
VACA =
VA = OP + EC + D + A
46
Faezal Thaib, Value Added Intellectual Capital (VAHU, VACA, STVA,) Pengaruhnya
Terhadap Kinerja Keuangan Bank Pemerintah Periode 2007-2011. Jurnal EMBA, Vo.1, No.3,
(September, 2013), h. 154
48
dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Rasio ini menunjukkan
Rumus:
VAHU =
VA = OP + EC + D + A
Rumus:
STVA =
SC = VA HC
VA = OP + EC + D + A (dalam rupiah)
VA = OP + EC + D + A
Keterangan:
VA = Value Added
OP = Laba Operasi
EC = Beban Karyawan
D = Depresi
A = Amortisasi
Keterangan:
b. Variabel Dependen
Nilai Perusahaan
perusahaan dalam penelitian ini diukur menggunakan rasio PBV (Price to Book
Value). PBV menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham
50
suatu perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, menunjukkan bahwa pasar semakin
PBV =
Pada penelitian ini penulis memperoleh data nilai PBV masing-masing
Nilai PBV (Price to Book Value) tersebut tertera dalam ringkasan kinerja
BAB IV
di JII (Jakarta Islamic Index) atau perusahaan yang memiliki nilai kapitalisasi
pasar terbersar (dalam rupiah). Sampel perusahaan yang berhasil diperoleh dan
selama 4 tahun yaitu dari tahun 2010 hingga tahun 2013, sehingga terkumpul
sampel data sebanyak 44. Data penelitian ini diperoleh dari laporan tahunan dan
(Value Added Intellectual Capital) yang dibentuk dari VACA (Value Added
Capital Employed), VAHU (Value Added Human Capital), dan STVA (Structural
Capital Value Added) terhadap nilai perusahaan yang diwakili oleh PBV (Price to
Book Value).
51
52
Jakarta Islamic Index (JII) pertama kali diluncurkan oleh Bursa Efek
Indonesia (pada saat itu masih bernama Bursa Efek Jakarta) bekerja sama dengan
demikian, agar dapat menghasilkan data historikal yang lebih panjang, hari dasar
yang digunakan untuk menghitung JII adalah tanggal 02 Januari 1995 dengan
angka indeks dasar sebesar 100. Metodologi perhitungan JII sama dengan yang
Saham syariah yang menjadi konstituen JII terdiri dari 30 saham yang
yang besar. BEI melakukan review JII setiap 6 bulan, yang disesuaikan dengan
bahwa perusahaan yang memiliki nilai kaptalisasi terbesar selama tahun 2010
47
http://www.idx.co.id/idid/beranda/produkdanlayanan/pasarsyariah/indekssahamsyari
ah.aspx, diakses pada tanggal 12 november 2014
53
Tabel 4.1
Kapitalisasi P asar Perusahaan di JII periode 2010-2013
(dalam jutaan rupiah)
tersebut cukup besar, yaitu 307,675 trilyun rupiah (2012) untuk nilai kapitalisasi
yang terbesar dan 10,396 trilyun rupiah (2013) untuk kapitalsasi pasar yang
terkecil.
saham perusahaan yang akan dijadikan sampel, dengan ketentuan bahwa sampel
ini adalah perusahaan yang secara konsisten terdaftar di Jakarta Islamic Index,
memiliki nilai kapitalisasi besar selama periode 2010-2013 dan perusahaan yang
Tabel 4.2
Purposive Sampling
Tabel 4.3
Sampel Penelitian Perusahaan 2010-2013
Capital perusahaan. Metode ini dikembangkan oleh Pulic tahun 1998 yang
aset berwujud (tangible assets) dan aset tidak berwujud (intengible assets)
yang konsisten di Jakarta Islamic Index (JII) dari tahun 2010 sampai dengan
tahun 2013. Data tersebut diperoleh dengan menghitung nilai Value Added
dan amortisasi. Setelah itu menghitung nilai VACA dengan membagi Value
STAVA. Data tersebut diperoleh dalam laporan tahunan yang terdapat dalam
website www.idx.co.id.
56
Gambar 4.1
Nilai VAIC Perusahaan di JII Tahun 2010-2013
5
2010
4
2011
3 2012
2 2013
0
AALI ANTM ASII INTP KLBF LPKR LSIP SMGR TLKM UNTR UNVR
mengalami fuktuatif, dimulai dari tahun 2010, nilai VAIC tertinggi dimiliki oleh
PT. Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan score 5,56 dan nilai VAIC terendah
dimiliki oleh PT. Indocement Tunggal Prakasa (INTP) dengan score 1,64.
Pada tahun 2011, nilai VAIC tertinggi dimiliki oleh PT. Unilever
Indonesia Tbk (UNVR) dengan score 6,19 dan nilai VAIC terendah dimiliki oleh
PT. Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dengan score 1,97. Selanjutnya Pada tahun
2012, nilai VAIC tertinggi masih dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia (UNVR)
dengan score 6,07 dan nilai dengan score 6,07 dan nilai VAIC terendah dimiliki
oleh PT. Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dengan score 2,01. Dan terakhir pada
tahun 2013, nilai VAIC tertinggi dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia (UNVR)
57
dengan score 5,56 dan nilai VAIC terendah dimiliki oleh PT. Aneka Tambang
di BAB II, penelitian ini mencoba memberikan peringkat kepada Perusahaan yang
konsisten di JII pada tahun 2010-2013. Berikut ini peringkat VAIC 11 Perusahaan
sampel:
Tabel 4.4
PERINGKAT VAIC PERUSAHAAN DI JII 2010-2013
Terlihat bahwa hampir semua perusahaan yang memiliki nilai VAIC > 2,50,
diantaranya PT. Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT. Semen Gresik (persero)
Tbk (SMGR), PT. London Sumatera Tbk (LSIP), PT. Aneka Tambang (Persero)
Internasional Tbk (AASI), PT. United Tractors Tbk (UNTR), PT. Kalbe Farma
pertama nilai VAIC dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia (UNVR). Nilai VAIC
tertinggi UNVR adalah VAIC = 6,19 (2010-2012), hanya saja pada tahun 2013
posisinya digantikan oleh PT. London Sumatera Tbk (LSIP) dengan nilai VAIC =
6,05. Dan peringkat terakhir nilai VAIC dimiliki oleh PT. Indocement Tunggal
tahunannya bank tersebut memberikan jumlah dana yang besar terhadap beban
tersebut. Selain itu bank tersebut mampu mengelola aset fisik (modal) dengan
baik dan juga mampu menggunakan sumber informasi berteknologi tinggi serta
dimiliki perusahaan dengan baik, baik itu karyawan (human capital), aset fisik
menyebutkan bahwa nilai VAIC > 2,5 merupakan tanda kinerja bisnis yang
sukses.48 Hasil ini terutama diterima oleh perusahaan dari bisnis teknologi tinggi.
Ini adalah tingkat efisiensi yang benar-benar dapat memastikan bisnis dan tempat
2. Nilai Perusahaan
Book Value (PBV) pada 11 perusahaan yang dijadikan sampel pada periode
Tabel 4.5
Nilai Perusahaan (PBV)
ini, nilai perusahaan tertinggi dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia Tbk. (UNVR)
48
Ihyaul,Ulum, Intellectual Capital, (Yogyakarta: Graha Ilmu), 2012, h. 92
60
pada tahun 2012 dengan PBV = 40,09 dan nilai perusahaan terendah dimiliki oleh
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data panel,
1. Uji Chow
adalah common effect (pooled least square) atau fixed effect. Uji chow dilakukan
dalam pengujian data panel dengan memilih fixed effect pada cross section panel
option. Dengan ketentuan jika probabilitas > 0,05 maka kita menerima H0, berarti
probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak, dan menerima H1, berarti menggunakan
Tabel 4.6
Uji Chow
Hasil pengujian tabel diatas dapat terlihat bahwa nilai probabilitas cross
section adalah 0,000 atau < 0,05, maka H0 ditolak, dan menerima H1, berarti
2. Uji Haussman
tepat digunakan adalah model fixed effect atau model random effect. Dalam
penelitian ini uji haussman dilakukan dalam pengujian data panel dengan memilih
random effect pada cross section panel option. Dengan ketentuan jika probabilitas
> 0,05 maka kita menerima H0, berarti menggunakan pendekatan random effect.
Tetapi jika probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak, dan menggunakan H1, berarti
Tabel 4.7
Uji Haussman
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Hasil pengujian tabel diatas dapat terlihat bahwa nilai probabilitas cross
section adalah 1.000 > 0,05, maka H0 ditolak, dan menerima H1, berarti model
hitung < t tabel, maka terima H0 dan dapat disimpulkan bahwa variabel
itu dapat dengan indikator lain yaitu apabila probabilitas lebih kecil dari 0,05
Tabel 4.8
Uji t
Dependent Variable: NP
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 12/09/14 Time: 18:55
Sample: 2010 2013
Periods included: 4
Cross-sections included: 11
Total panel (balanced) observations: 44
Swamy and Arora estimator of component variances
White cross-section standard errors & covariance (d.f. corrected)
WARNING: estimated coefficient covariance matrix is of reduced rank
sebesar 0.826962, sementara nilai t tabel dengan =5% dan df = (n-k), df= 40,
dimana nilai t tabel adalah sebesar 2,021, yang berarti bahwa nilai t hitung
lebih kecil dari t tabel (0,826962 < 2,021), kemudian dari probabilitasnya
yaitu sebesar 0,4132 yang lebih besar dari 0,05 (0,4132 > 0,05) sehingga H0
64
diterima. Hal ini berarti bahwa VACA tidak memliki pengaruh signifikan
sebesar 2,851051, nilai t tabel dengan =5% dan df = (n-k), df= 40 adalah
sebesar 2,021, yang berarti bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel
(2,851051 > 2,021), kemudian dari probabilitasnya yaitu 0,0015 lebih kecil
dari 0,05, (0,0416 < 0,05) berarti H0 ditolak. Hal ini berarti VAHU memiliki
sebesar 2,852645, nilai t tabel =5% dan df = (n-k), df= 40 adalah sebesar
2,021, yang berarti bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel (2,852645 >
2,021), kemudian dari nilai probabilitasnya yaitu 0,0068 lebih besar dari 0,05
(0,0068 < 0,05) berarti H0 diterima. Hal ini berarti STVA memiliki pengaruh
apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau
tidak. Apabila nilai F hitung > F tabel maka tolak H0 dan dapat disimpulkan
Apabila nilai F hitung < F tabel, maka terima H0 dan dapat disimpulkan bahwa
Tabel 4.9
Uji F
Weighted Statistics
simultan.
66
simultan.
hitung yaitu sebesar 3.603532 sementara F tabel dengan tingkat =5% dan df1
(k-1) = 3 dan df2 (n-k) = 40, didapat F tabel sebesar 2,84. Dengan demikian F
hitung lebih besar dari F tabel (3,603532 > 2,84). Kemudian juga terlihat dari
nilai probabilitasnya yaitu sebesar 0,003691 yang lebih kecil dari tingkat
signifikansi 0,005 (0,003691 < 0,005). Hal ini berarti bahwa variabel Intellectual
Capital (VACA, VAHU dan STVA) terhadap nilai perusahaan secara simultan,
Tabel 4.10
Koefisien Determinasi
Weighted Statistics
independen terhadap variabel dependen adalah sebesar 21%, Atau dapat diartikan
Penelitian dengan regresi data panel ini digunakan untuk melihat pengaruh
Tabel 4.11
MODEL REGRESI
Dependent Variable: NP
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 12/09/14 Time: 18:55
Sample: 2010 2013
Periods included: 4
Cross-sections included: 11
Total panel (balanced) observations: 44
Swamy and Arora estimator of component variances
White cross-section standard errors & covariance (d.f. corrected)
WARNING: estimated coefficient covariance matrix is of reduced rank
(VACA, VAHU dan STVA) pada observasi ke i dan periode t adalah nol,
E. Pembahasan
VACA, VAHU dan STVA terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan di Jakarta
pengujian hipotesis diperoleh bahwa nilai t hitung lebih kecil dari t tabel
(0,826962 < 2,021), kemudian dari probabilitasnya yaitu sebesar 0,4132 yang
lebih besar dari 0,05 (0,4132 > 0,05) , Maka H0 diterima. Sesuai dengan teori yang
69
bernilai ekonomi yaitu Human Capital (HC) dan Structural Capital (SC).
pengujian hipotesis diperoleh bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel
(2,851051 > 2,021), kemudian dari probabilitasnya yaitu 0,0015 lebih kecil dari
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Astuti dan Sabeni
parsial dan positif terhadap nilai perusahaan. Hasil pengujian hipotesis diperoleh
0,0068 lebih kecil dari 0,05 (0,0068 <0,05) sehingga membuktikan adanya
menunjukkan bahwa STVA bertanda positif yang berarti semakin besar nilai
nilai perusahaan. Hal ini berarti struktur modal yang berupa total dari nilai Value
70
demikian H0 ditolak.
71
BAB V
A. KESIMPULAN
pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi data panel, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
71
72
21% dan sisanya 79% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
B. SARAN
sebagai berikut:
perusahaan tersebut.
yang lebih baik lagi. Keterbatasan penelitian ini diantaranya terdapat satu
DAFTAR PUSTAKA
2007.
LAMPIRAN LAMPIRAN
77
LAMPIRAN
1. Kapitalsisai Pasar
5. Nilai VAIC
6. Nilai Perusahaan
B. Output Eviews
1. Common Effect
Dependent Variable: NP
Method: Panel Least Squares
2. Fixed Effect
Dependent Variable: NP
Method: Panel Least Squares
Date: 12/09/14 Time: 18:53
Sample: 2010 2013
Periods included: 4
Cross-sections included: 11
Total panel (balanced) observations: 44
White cross-section standard errors & covariance (d.f. corrected)
WARNING: estimated coefficient covariance matrix is of reduced rank
Effects Specification
3. Random Effect
Dependent Variable: NP
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 12/09/14 Time: 18:55
Sample: 2010 2013
Periods included: 4
Cross-sections included: 11
Total panel (balanced) observations: 44
Swamy and Arora estimator of component variances
White cross-section standard errors & covariance (d.f. corrected)
WARNING: estimated coefficient covariance matrix is of reduced rank
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
4. Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: FEFFECT
Test cross-section fixed effects
5. Uji Haussman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Effects Specification