Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
NAMA-KU
D221 1Y YYY
KELOMPOK XXX
LABORATORIUM ERGONOMI
DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
JURUSAN MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan komponen dari sistem kerja dengan segala aspek
sifat dan perilaku dimiliki, merupakan makhluk yang kompleks. Untuk
mempelajari manusia, tidak cukup ditinjau dari segi ilmunya saja. Oleh sebab itu,
untuk mengembangkan ergonomi dibutuhkan dukungan dari disiplin ilmu lain
yaitu antrropometri.
Antropometri merupakan studi yang berkaitan dengan pengukuran
dimensi tubuh manusia. Manusia pada dasarnya akan memiliki bentuk, ukuran,
berat,dll yang berbeda dengan yang lainnya. Antropometri secara luas akan
digunakan sebagai pertimbangan ergonomi dalam interaksi manusia sehingga
dapat dinyatakan bahwa data anthropometri akan menentukan bentuk, ukuran, dan
dimensi yang mengoperasikan produk. Dalam kaitan ini, maka perancangan
produk harus merekomendasikan dimensi tubuh dan populasi terbesar yang
memakai produk hasil rancangan.
Pada dasarnya peralatan kerja yang dibuat dengan memakai referensi
tubuh tertentu jarang sekali bisa mengakomodasikan seluruh range ukuran tubuh
dari populasi yang akan memakainya.
B. Tujuan Praktikum
1. Mampu mengidentifikasi data dimensional manusia yang diperlukan
dalam perancangan produk dan perancangan stasiun kerja.
2. Mampu menggunakan berbagai alat pengukuran anthropomentri untuk
pengambilan data dimensional manusia.
3. Mampu menggunakan metode pengolahan data anthropometri untuk
memperoleh informasi yang valid untuk keperluan perancangan sistem
kerja.
4. Dapat memanfaatkan hasil perhitungan untuk perancangan produk, tata
letak, dan peralatan kerja.
BAB II
TEORI DASAR
a) Antropometri kepala
b) Antropometri tangan
b. Antropometri Dinamis/Fungsional
Antropometri dinamis adalah pengukuran keadaan ciri-ciri fisik manusia
dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin
terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatannya. Disini berkaitan
dengan gerakan-gerakan yang nyata yang diperlukan tubuh untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. Posisi kerja berfungsi untuk
merancang ruang mekanis dan utilitas ruang latihan fisik, ruang berapi fisik
dan sejenis lainnya. Terdapat tiga kelas pengukuran dinamis :
1) Pengukuran variabilitas kerja
Contoh : analisis kinematika dan kemampuan jari-jari tangan dari
seorang juru ketik atau operator computer.
2) Pengukuran tingkat keterampilan sebagai pendekatan untuk mengerti
keadaan mekanis dari suatu aktivitas.
Contoh : dalam mempelajari performa atlet
3) Pengukuran jangkauan ruangan yang dibutuhkan saat kerja
Contoh : jangkauan dari gerakan tangan dan kaki efektif saat bekerja
yang dilakukan saat berdiri/duduk.
B. Variabilitas Manusia
Manusia pada umumnya akan berbeda-beda dalam hal bentuk dan
dimensi ukuran tubuhnya. Disini ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi
ukuran tubuh manusia, sehingga sudah semestinya seorang perancang produk
harus memperhatikan faktor-faktor tersebut antara lain ;
1. Umur (Age)
Secara umum dimensi tubuh manusia akan tumbuh dan bertambah besar,
seiring dengan bertambahnya umur yaitu sejak awal kelahirannya sampai
umur sekitar 20 tahunan. Dari suatu penelitian yang dilakukan oleh A.F
Roche dan GH Davila (1972) di USA diperoleh kesimpulan bahwa laki-laki
akan tumbuh dan berkembang naik sampai dengan usia 21,2 tahun,
sedangkan wanita 17,3 tahun, meskipun ada sekitar 10 % yang masih terus
bertambah tinggi sampai usia 23,5 tahun (laki-laki) dan 21,1 tahun (wanita).
Setelah itu tidak lagi akan terjadi pertumbuhan bahkan justru akan cenderung
berubah menjadi penurunan ataupun penyusutan yang dimulai sekitar umur
40 tahunan.
2. Jenis kelamin (Sex)
Dimensi ukuran tubuh laki-laki umumnya akan lebih besar dibandingkan
dengan wanita, terkecuali beberapa bagian tubuh seperti pinggul,dsb.
3. Suku / bangsa (Ethnic)
Menurut Sanclers dan MC. Crowak (1987) setiap suku, bangsa ataupun
kelompok etnik akan memiliki karakteristik fisik yang akan berbeda satu
dengan lainnya. Berikut menunjukkan perbedaan dimensi ukuran (tinggi) dari
berbagai macam suku bangsa (5-th dan 95-th percentiles) tertentu.
Catatan :
1. American 6. Italia (militer)
2. Inggris 7. Perancis (militer)
3. Swedia 8. Jepang (militer)
4. Jepang 9. Turki (militer)
5. Amerika
2,5 th 1,960 x
5 th 1,645 x
10 th 1,28 x
50 th
90 th 1,280 x
95 th 1,645 x
97,5 th 1,96 x
99 th - 2,325 x
2. Persentil Dinamis
Umumnya terdiri dari persentil 5, persentil 50, dan persentil 95. Dengan
rumus :
P50 =
Keterangan :
Xmax = Nilai data maksimum
Xmin = Nilai data minimum
E. Tabel Variabilitas
Jika dimensi segmen tubuhyang diperlukan untuk perancangan belum
tersedia dalam table persentil maka kita dapat mencari dengan cara menghitung
secara teliti dari dimensi lain yang telah diketahui seperti contoh kita ingin
mengetahui dengan mengukur dari depan perut bukan dari punggung. Jika
dinamakan dimensi ini adalah Xn, maka :
V= x 100%
Adapun nilai V yang direkomendasikan oleh I.A Rosbuds untuk berbagai macam
kelompok dimensi tubuh tersebut, seperti berikut :
Tabel 2 Nilai V
Dimensi Koefisien Variasi
Anggota tubuh memanjang (tinggi badan, tinggi duduk mata) 3,7
Anggota tubuh memanjang (yang lebih pendek) 4,6
Lebar tubuh (lebar pinggul, lebar bahu) 5,9
Tebal tubuh (tebal dada, tebal perut) 8,8
Ukuran kepala (panjang, lebar kepala) 3,5
V= x 100%
Maka x = Vx
Sekiranya belum ada status data anthropometri untuk populasi yang tersedia,
maka perkiraan untuk dimensi yang belum diketahui dapat dibuat dengan
mangasumsikan bahwa masing-masing dimensi adalah sebanding dengan dimensi
yang telah diketahui. Caranya adalah dengan perhitungan relatif terhadap
proporsional dimensi jadi data yang penting baik adalah didapat dari pengukuran
langsung terhadap dimensi tubuh yang diinginkan dan menggunakan populasi
yang sesuai.
B. Metode Praktikum
1. Asisten memperkenalkan alat-alat ukur antropometri yang ada dan
petunjuk penggunaannya
2. Praktikan melakukan berbagai pengukuran variabel dimensi tubuh dari
seluruh praktikan dari setiap kelompoknya, sesuai dengan petunjuk
asisten dari pedoman data anthropometri terlampir
3. Perhatikan dengan baik cara pengukuran dan pembacaan hasil, sehingga
data yang diperoleh benar-benar valid
4. Pengukuran harus dilakukan dengan bimbingan asisten
5. Mengisi form lembar pengambilan data pada lampiran dengan data yang
diperoleh
6. Masing-masing kelompok memasukkan data ukuran-ukuran antropometri
dari masing-masing peserta praktikum pada computer sehingga dapat
diperoleh suatu data antropometri dari peserta praktikum perancangan
sistem kerja dan ergonomi
7. Masing-masing kelompok mengolah data antropometri untuk
perancangan produk, tata letak atau peralatan kerja.
A. KESIMPULAN
B. SARAN
1. Nakmami.files.wordpress.com/2011/12/ergonomi1.doct)
2. Sanclers dan MC.Crowak: Human Factor Engineering and Design, New York
anthropometri.html
4. Wignjosoebroto, Sritomo.2008.Ergonomi studi Gerak dan Waktu.Surabaya :
ITS