Вы находитесь на странице: 1из 9

BAB 1

PENDAHULUAN

Genetika adalah cabang biologi yang berurusan dengan hereditas dan variasi.
Unit-unit herediter yang ditramsmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya
(dengan kata lain diwariskan) disebut gen. Gen terletak dalam molekul-molekul
panjang asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, DNA) yang ada di dalam
semua sel. DNA, bersama dengan suatu matriks protein, membentuk nucleoprotein
dan terorganisasi menjadi struktur yang disebut kromosom yang ditemukan di dalam
nukleus atau daerah inti sel. Sebuah gen mengandung kode informasi bagi produksi
protein. Normalnya, DNA adalah molekul yang stabil dengan kapasitas bereplikasi
sendiri. Terkadang, biasA terjadi perubahan spontan pada suatu DNA. Perubahan itu,
disebut mutasi, dapat menyebabkan perubahan kode DNA yang mengakibatkan
produksi protein yang salah satu tidak lengkap.
Drosophila melanogaster seringkali digunakan dalam penelitian biologi terutama
dalam perkembangan ilmu genetika .Penggunaan Drosophila melanogaster dalam
pembelajaran genetika sudah dipakai sejak lebih dari satu abad. Ahli biologi yang
mempelajari Drosophila di awal tahun 1900-an ialah Thomas Hunt Morgan. Morgan
adalah orang pertama yang menemukan rekombinasi seks linkage dan genetik dan
menempatkan lalat buah sebagai objek utama dalam penelitian mengenai genetika.
Menurut Department of Biochemistry and Molecular Biophysics alasan
penggunaan lalat buah dalam studi mutasi karena berukuran kecil, secara seksual
bersifat dimorfik (jantan dan betina berbeda), memiliki waktu generasi singkat, dan
perawatannya mudah tidak memerlukan ruang yang besar.
Mutasi adalah adanya perubahan pada materi genetik suatu makhluk hidup yang
terjadi secara tiba-tiba, acak dan merupakan dasar bagi sumber variasi organisme
hidup yang bersifat terwariskan (heritable). Selain itu mutasi juga dapat diartikan
sebagai perubahan struktural pada rangkaian DNA dalam suatu kromosom yang dapat
terjadi karena factor luar (mutagen). Peristiwa terjadinya mutasi disebut sebagai
mutagenesis, organisme yang mengalami mutasi disebut sebagai mutan, dan faktor
yang mengakibatkan adanya mutasi yaitu mutagen. Mutan dalam hal ini merupakan
kondisi dimana Drosophila melanogaster mengalami mutasi kromosom. Sehingga
didapatkan lalat buah yang memiliki ciri-ciri yang berbeda satu sama lain.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Lalat buah adalah serangga yang mudah berkembang biak. Dari satu
perkawinan saja dapat dihasilkan ratusan keturunan, dangenerasi yang baru dapat
dikembangkan setiap dua minggu. Karasteristik ini menunjukkan lalat buah
organisme yang cocok sekali untuk kajian-kajiangenetik (Campbell, 2002).
Kebanyakan penemuan di bidang genetika didapatkan melalui penelitian dengan
menggunakan lalat tersebut sebagai bahan (Suryo,2004). Pilihan ini tepat sekali
karena pertama, lalat ini kecil sehingga suatu populasi yang besar dapat dipelihara
dalam laboratorium. Kedua, daur hidup sangat cepat. Tiap 2 minggu dapat dihasilkan
satu generasi dewasa yang baru. Ketiga, lalat ini sangat subur yang betina dapat
menghasilkan ratusan telur yang dibuahi dalam hidupnya yang pendek itu (Kimball,
2001).
Berikut merupakan klasifikasi dari Drosophila melanogaster (Borror, 1992):
Kingdom : Animalia
Phyllum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Drosophilidae
Genus : Drosophila
Spesies : Drosophila melanogaster
Selain itu, Drosophila juga diklasifikasikan ke dalam sub ordo Cyclophorpha
(pengelompokan lalat yang pupanya terdapat kulit instar 3, mempunyai jaw hooks)
dan termasuk ke dalam seri Acaliptrata yaitu imago menetas dengan keluar dari
bagian anterior pupa (Wheeler, 1981).
Lalat buah wildtype (normal) ukuran tubuh lalat jantan lebih kecil dibandingkan
betina dengan tanda-tanda secara makroskopis adanya warna gelap pada ujung
abdomen, pada kaki depannya dilengkapi dengan sisir kelamin yang terdiri dari gigi
hitam mengkilap (Shorrock, 1972). Drosophila melanogaster pada umumnya ringan
dan memiliki eksoskeleton dan integument yang kuat. Diseluruh permukaan
tubuhnya, integument serangga memiliki berbagai saraf penerima rangsang cahaya,
tekanan, bunyi, temperature, angina dan bau. Pada umumnya serangga memiliki 3
bagian tubuh yaitu kepala, toraks dan abdomen. Kepala berfungsi sebagai alat untuk
memesukan makanan dan rangsangan syaraf. Lalat memiliki tipe mulut spons
pengisap. Toraks yang terdiri dari tiga ruas tumpuan bagi tiga pasang kaki (sepasang
pada setiap ruas), dan jika terdapat sayap, dua pasang pada ruas kedua dan ketiga.
Fungsi utama abdomen adalah untuk menampung saluran pencernaan dan alat
reproduksi (Wiyono, 1986).
Ada beberapa tanda yang dapat digunakan dalam membedakan antara lalat
jantan dan lalat betina, yaitu bentuk abdomen pada lalat betina kecil dan runcing,
sedangkan pada lalat jantan membulat. Tanda hitam pada ujung abdomen juga
digunakan sebagai ciri yang dapat membedakan antara jantan dan betina. Ujung
abdomen lalat jantan berwarna gelap, sedangkan pada betina tidak. Jumlah segmen
pada lalat jantan hanya 5, sedang pada betina ada 7. Lalat jantan memiliki sex comb,
berjumlah 10, terdapat pada sisi paling atas kaki depan, berupa bulu rambut kaku dan
pendek (Demerec dan Kaufmann, 1961).
Lalat betina memiliki 5 garis hitam pada permukaan atas abdomen, sedangkan
pada lalat jantan hanya 3 garis hitam. (Wiyono, 1986)
Mutasi adalah perubahan (genetik gen atau kromoson) dari satu individu yang
bersifat menurun. Proses terjadinya mutasi disebut mutagenesis. Mahluk hidup yang
mengalami mutasi disebut mutan dan faktor penyebab mutasi
disebut mutagen. Mutasi dibedakan menjadi dua yakni :
1. Mutasi gen
Mutasi gen disebut juga dengan mutasi titik. Mutasi gen terjadi karena
subtitusi basa N. macam-macam mutasi gen antara lain seperti berikut ini :
a. Mutasi tak bermakna (non-sense mutations) : terjadi karena perubahan susunan
basa pada kodon triplet dari asam amino tetapi tidak mengakibatkan kesalahan
dalam pembentukan protein. Misalnya UUU mengalami mutasi gen menjadi UUC
yang juga merupakan kode pembentukan proteim fenilalanin.
b. Mutasi ganda tiga (triplet mutations) terjadi karena penambahan atau pengurangan
tiga basa secara bersama-sama.
c. Mutasi bingkai (frameshift mutations) terjadi karena pengurangan satu atau
beberapa pasangan basa secara bersama-sama.
2. Mutasi kromosom
Mutasi kromosom pada umumnya digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
a. Mutasi karena perubahan jumlah kromosom, Mutasi kromosom karena perubahan
jumlah kromosom disebut poliploidi.mutasi yang menyebabkan pengurangan
jumlah kromosom disebut euploidi.Sedangkan mutasi yang menyebabkan
penambahan jumlah kromosom disebut aneuploid.
b. Mutasi karena perubahan strukutr kromosom atau kerusakan bentuk kromosom
disebut aberasi. Ada enam aberasi yakni : delesi, duplikasi, inverse, isokromosom
dan katenasi.
Mutasi dipengaruhi oleh mutagen (faktor-faktor penyebab mutasi. Secara garis besar,
ada tiga macam mutagen yakni :

1. Radiasi
Radiasi adalah penyinaran dengan sinar radioaktif misalnya sinar alfa, sinar gamma,
ultraviolet dan sinar X. gen-gen yang terkena radiasi akan putus ikatannya dan
susunan kimianya juga berubah sehingga dapat meyebabkan mutasi
2. Mutagen kimia
Mutagen kimia yang paling berpangaruh adalah gas metan, kolkisin, digitonin
etilmetan asetat (EMS) dan 2-aminopurin. Zat-zat kimia tersebut menyebabkan
kesalahan pada replikasi yang dilakukan oleh kromosom sehingga mengakibatkan
perubahan susunan kimianya.
3. Temperatur
Mutasi akan semakin cepat terjadi jika suhu mengalami kenaikan. Setiap kenaikan
temperature sebesar 100 C menyebabkan pertambahan kecepatan mutasi sebesar 2-3
kali lipat.
Mutan merupakan kondisi dimana Drosophila melanogaster mengalami
mutasi kromosom. Sehingga didapatkan lalat buah yang memiliki ciri-ciri yang
berbeda satu sama lain. Diantaranya adalah sebagai berikut:

a Curly (cu)

Mutan Drosophila melanogaster Curly (cu) memilki ciri yaitu, memiliki mata yang
berwarna merah cerah, kedua sayap yang dimilikinya bergelombang pada bagian
belakang, ukuran tubuhnya relative sedang serta badannya yang berwarna coklat
muda.

b Black (b)

Mutan Drosophila melanogaster Black (b) memilki ciri yaitu, memiliki mata yang
berwarna merah cerah, seluruh bagian tubuhnya berwarna hitam, ukuran tubuhnya
relative besar serta tulang sayap yang dimilikinya berwarna hitam.

c Miniatur (m)

Mutan Drosophila melanogaster Miniatur (m) memilki ciri yaitu, memiliki mata yang
berwarna merah, sedangkan tubuhnya berwarna kuning kecoklatan, memiliki sayap
yang sama panjang dengan tubuhnya, serta ukuran tubuh yang kecil.

d Sephia (se)

Mutan Drosophila melanogaster Sephia (se) memilki ciri yaitu, memiliki mata yang
berwarna coklat tua dan agak kehitaman.
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa, Drosophila melanogaster,
mutasi yang terjadi pada perubahan warna mata yaitu, white (mata berwarna putih ),
sepia (mata berwarna coklat kehitaman). Sedangkan mutasi yang terjadi pada sayap
yaitu curly (bentuk sayap melengkung) dan miniature (sayap berukuran sangat kecil ).
Mutasi pada tubuh yaitu black (tubuh dan sayap berwarna hitam keseluruhan).

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penyebab mutasi dapat terjadi secara alami atau buatan.

2. Mutasi terbagi dua yaitu, mutasi gen dan mutasi kromosom

3. Mutasi dipengaruhi oleh radiasi, mutagen kimia, dan temperatur.

MAKALAH PENGENALAN MUTAN LALAT BUAH


( Drosophilla Melanogaster)
SYAMSUDDIN B
1514141004
BIOLOGI SAINS

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Вам также может понравиться