Вы находитесь на странице: 1из 8

A LATAR BELAKANG

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Dalam

hal ini perlu dilakukan pemeliharanan kesehatan untuk mencapai derajat

kesehatan yang setinggi-tingginya yaitu dengan hygiene perorangan. Higiene

perorangan adalah upaya menjaga kebersihan diri untuk mencegah penyakit akibat

pengaruh lingkungan dalam rangka mencapai derajat kesehatan yang optimal.

Pemulung merupakan salah satu contoh profesi yang sebagian pekerjanya

kurang bisa menjaga hygiene perorangan. Higiene perorangan pada pemulung

yang kurang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya

prevelensi penyakit, seperti diare, panyakit kulit, penyakit mata, ISPA, artritis,

gastritis, dan lain-lain. Dalam melakukan pekerjaannya pemulung sangat

berkaitan erat dengan lingkungan yang kotor, namun kesadaran utuk menjaga

hygiene makanan, pakaian , dan penggunaan alat pelindung diri saat kerja masih

sangat kurang. Alat pelindung diri yang digunakan pemulung saat bekerja antara

lain masker, sarung tangan, sepatu boots, kacamata dan topi sebagai penutup

kepala.

Menurut Betty dan Gilbert, hygiene makanan adalah mempelajari metode

memperoleh, memproduksi, menyediakan makanan yang aman dan mempunyai

daya simpan yang baik. termasuk cara dan usaha pencegahan bakteri patogen

berkembang dalam makanan yang mengkontaminasi bahan makanan sejak awal,

serta menangani setiap tahap penyediaan makanan dan minuman sejak persiapan

sampai ke konsumen termasuk didalamnya peralatan. Sedangkan pakaian bersih

1
yang digunakan saat bekerja adalah pakaian yang rutin diganti dan dicuci setiap

harinya.

Pentingnya hygiene perorangan menjadi sorotan publik pada sekarang

ini, apalagi oleh para pemulung yang bekerja di TPA, karena sebagian besar

pemulung kurang sekali peduli terhadap kesehatan. Oleh karena itu perlu adanya

pendidikan kesehatan sebagai proses membantu seseorang, dengan bertindak

secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif untuk membuat keputusan

berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang mempengaruhi kesehatan

pribadinya dan orang lain.

B GAMBARAN KEBUTUHAN DAN SUMBER DAYA KOMUNITAS


1 Gambaran Kebutuhan
a Pemulung di Desa Kedung Randu membutuhkan alat pelindung diri,

seperti sarung tangan, masker, kacamata, sepatu boots dan topi.


Sebagian besar pemulung telah berusaha menjaga kebersihan

kaki dan rambutnya dengan menggunakan sepatu dan topi saat

beraktivitas di TPA, tetapi yang menggunakan sepatu boots hanya

sedikit karena sepatu boots yang mereka gunakan mengambil dari

tumpukan sampah di TPA. Selain itu penggunaan alat pelindung diri

lainnya seperti masker, kacamata, dan sarung tangan hanya sedikit

pemulung yang menggunakannya. Apabila mereka tidak menggunakan

alat pelindung diri yang lengkap, maka prevalansi penyakit ISPA dan

penyakit mata akan meningkat, sehingga dalam hal ini diperlukan

tingkat kesadaran dan pengetahuan higiene maupun harga alat

pelindung diri yang terjangkau.

2
b Pemulung di Desa Kedung Randu membutuhkan makanan yang bersih

dan sehat.
Sebagian besar pemulung sering mengumpulkan makan dari

tumpukan sampah dan langsung dimakan. Padahal makanan tersebut

kotor dan sudah tidak layak untuk dimakan. Hal ini menyebabkan

prevalensi penyakit diare sangat tinggi di desa tersebut.


c Pemulung di Desa Kedung Randu membutuhkan pakaian yang bersih

untuk bekerja.
Para pemulung di desa tersebut juga biasa mengambil pakaian

untuk bekerja dari tumpukan sampah dan pakaian itu disimpan

disekitar TPA, sehingga ketika akan bekerja dapat digunakan lagi.

Pakaian yang mereka gunakan juga jarang dicuci dan 3 minggu sekali

baru diganti atau setelah dipakai pakaian tersebut langsung dibuang

dan mengambil lagi dari tumpukan sampah. Akibat dari perilaku

mereka yang terbiasa menggunakan pakaian kotor, maka para

pemulung di desa tersebut sangat rentan terkena penyakit kulit.

2 Sumber Daya Komunitas

Pemulung di Desa Kedung Randu yang bekerja di TPA Gunung

Tugel Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas sebagian besar dengan

tingkat pendidikan terakhir adalah lulus SD dan hanya beberapa

diantaranya tidak lulus SD. Para pemulung di desa tersebut memiliki

penghasilan rata-rata Rp. 50.000,- sampai Rp. 80.000,- setiap minggunya.

C TUJUAN

3
1 Memberikan pengetahuan tentang higene makanan dan pakaian pemulung

(TPA) Tempat Pembuangan Akhir Gunung Tugel


2 Mengubah sikap pemulung (TPA) Tempat Pembuangan Akhir Gunung

Tugel untuk makan dan memakai pakaian bersih.

D SASARAN
1 Masyarakat pemulung di (TPA) Tempat Pembuangan Akhir Gunung Tugel

Kecamatan Patikreja Kabupaten Banyumas

E MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN

Materi yang akan disampaikan dalam penyuluhan yaitu mengenai

Pentingnya Kebersihan Makanan dan Pakaian Serta Lengkapnya Alat

Pelindung Diri Saat Bekerja Bagi Para Pemulung di TPA Gunung Tugel,

Banyumas yang didukung dengan pementasan drama (Role Play) yang

diperankan oleh peserta penyuluhan. Garis besar materi yang akan

disampaikan dalam penyuluhan adalah sebagai berikut :

1. Pentingnya memakai alat pelindung diri yang lengkap dan baik pada saat

bekerja di tempat pemulungan, agar dapat terhindar dari ancaman penyakit

seperti penyakit kulit, penyakit mata dan ISPA.


2. Pentingnya mengonsumsi makanan yang baik dan bersih pada saat bekerja

di tempat pemulungan, misalnya dengan membawa bekal makanan sendiri

yang telah dimasak di rumah, agar terhindar dari diare.


3. Pentingnya sering mengganti/mencuci dan memerhatikan kebersihan

pakaian untuk bekerja agar terlindung dari radikal bebas dan terik matahari

serta terhindar dari penyakit kulit.

F METODE PENDIDIKAN KESEHATAN

4
Program penyuluhan digunakan sebagai langkah yang tepat untuk

mensosialisasikan pentingnya memakai alat pelindung diri yang lengkap dan

baik serta perilaku makan dan berpakaian sehat bagi warga yang berprofesi

sebagai pemulung di Desa Kedung Randu. Penyuluhan ini dibantu oleh

petugas Puskesmas dan ketua paguyuban pemulung di desa tersebut. Dalam

rangkaian penyuluhan ini akan diadakan pasar pakaian murah yang berisi

baju, celana, masker hidung, sarung tangan, sepatu dan kacamata dengan

harga dibawah Rp. 5000. Dengan diadakannya pasar pakaian murah ini

diharapkan warga yang berprofesi sebagai pemulung tersebut dapat sering

mengganti pakaian kerjanya yang tadinya 1 3 minggu sekali baru mengganti

pakaiannya jadi bisa 3 5 hari sekali mengganti pakaiannya dan diharapkan

juga mereka dapat memakai alat pelindung diri secara baik dan lengkap

karena alat-alat tersebut dapat dijangkau mereka. Selain pasar pakaian murah

dalam rangkaian penyuluhan ini juga akan diadakan pasar sembako murah.

Penyuluhan ini akan didukung dengan pementasan drama (Role Play).

Alasan penulis juga menggunakan metode Role Play tersebut adalah karena

dari sumber data disebutkan bahwa pengetahuan pemulung akan kesehatan

sebagian besar berasal dari menonton televisi.

Pelaksanaan dari metode Role Play ini melibatkan warga desa Kedung

Wuluh yang berprofesi sebagai pemulung. Warga tersebut dibagi menjadi dua

bagian yaitu, sebagian berperan dalam Role Play dan sebagian lain bertindak

sebagai penonton. Sebelumnya warga yang bertindak sebagai pemeran di

bagikan perannya masing-masing dan dilatih dahulu, agar akting & ekspresi

mereka dapat tersampaikan dan berkesan bagi teman-teman mereka yang

5
menonton. Role Play ini bertemakan Pentingnya Kebersihan Makanan dan

Pakaian Serta Alat Pelindung Diri Saat Bekerja Bagi Para Pemulung. Dalam

Role Play ini akan diceritakan mengenai gambaran keseharian kegiatan

pemulung di TPA, perilaku-perilaku yang tidak sehat yang sering dilakukan

pemulung ketika bekerja, serta dampak dari perilaku tidak sehat mereka saat

bekerja terhadap kesehatan tubuh mereka. Diakhir cerita diselipkan pesan

kesehatan tentang bagaimana seharusnya menerapkan perilaku sehat saat

mereka bekerja dan setelah bekerja.

Diharapkan dengan metode ini pesan kesehatan tentang pentingnya

kelengkapan higiene makanan dan pakaian serta kelengkapan alat pelindung

diri saat bekerja pada komunitas pemulung di TPA Gunung Tugel, Banyumas

dapat mudah diterima, dimengerti, dan menginternalisasi dalam diri

pemulung tersebut, baik yang memerankan maupun yang menonton Role

Play tersebut, sehingga perilaku yang tidak sehat pada saat mereka berkerja

dapat berubah menjadi sehat dan dapat meningkatkan derajat kesehatan di

TPA tersebut.

6
TUGAS PAPPER

PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT

Metode Pendidikan Kesehatan Pada Komunitas Pemulung Untuk


Meningkatkan Pengetahuan dan Higiene Perorangan

Disusun oleh :

Lin Ernest Namara (G1B011078)

Alphyyanto Eko Sutrisno (G1B011079)

Siti Dely Farhani (G1B011081)

7
Hernita Yulianna (G1B011082)

Perdana Adi Wibawa (G1B011083)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

PURWOKERTO

2012

Вам также может понравиться