Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
METODOLOGI
3.1.Pendekatan
Suatu proyek dapat direncanakan dan terlaksana melalui proses proses tertentu,
proses tersebut dikenal dengan metode agar mempermudah perancang dalam merancang
bangunannya, salah satunya dengan melalui metode deskriptif analitif. Metode deskriptif
analitif ini merupakan metode yang berisi tentang deskripsi atau paparan mengenai kondisi
fenomena yang terjadi. Tahapan pada metode ini dimulai dengan
Memaparkan/mendeskripsikan terhadap fakta yang sedang terjadi di lapangan, kemudian
demi mendukung metode tersebut pada umumnya di dukung dengan analisis terhadap
masalah dan studi literatur terhadap teori.
Perancangan Medan Youth Community and Creative Expo Center and pada
dasarnya didukung dan melalui proses perumusan ide serta gagasan untuk
mengembangkan suatu konsep perancangan, proses tersebut diantaranya ialah sebagai
berikut:
a. Pencarian ide serta gagasan yang tepat dalam menentukan konsep
perancangan suatu pusat kreativitas yang sesuai dengan keinginan
masyarakat kota Medan khususnya para remaja di kota tersebut maupun
sekitarnya.
b. Pemilihan ide yang tepat yang didasari dari sumber sumber atau data
arsitektural maupun non-arsitektural sehingga melahirkan ide yang akan
menjadi konsep utama dalam perancangan.
c. Mengembangkan ide tersebut dan dituang kedalam laporan ilmiah dan
gambar perancangan
Pada proses pencarian ide/gagasan dalam Perancangan Beringin Youth Center melalui
penjabaran setiap permasalahan yang ada pada kawasan objek rancangan tersebut, dan
kemudian memunculkan idea tau gagasan dalam perancangan obyek dengan mengaitkan
setiap kelebihan juga yang menjadi titik acuan dalam perkembangan perancangan.
Ide/gagasan yang menjadi dasar dalam Perancangan Beringin Youth Center adalah
keinginan akan kebutuhan sarana dan prasaran pendukung bagi kaum pemuda untuk
meningkatkan wawasan dan pengetahuan dengan mengangkat tema arsitektur ekologi
dimana menjadikan alam sebagai potensi dari desain sehingga pengunjung ataupun
wisatawan dapat menikmati suasana dari daerah Kecamatan Beringin itu sendiri.
Pada tahapan ini, proses pengumpulan data dilakukan dengan beberapa tahapan
dimana pada tahapan ini dijelaskan mengenai dari deskripsi objek yang dirancang dengan
mengacu kepada berbagai literature sebagai acuannya dan standar dalam Perancangan
Beringin Youth Center. Pengumpulan data dilakukan dari banyak Sumber, seperti data
literatur, studi banding mengenai objek dan tema yang terkait serta melakukan survey dan
dokumentasi terkait hal-hal apa saja yang diperlukan dalam Perancangan Beringin Youth
Center.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dibagi ke dalam dua kategori,
yaitu yang pertama adalah data primer dan kemudian dilengkapi dengan data sekunder.
Data primer merupakan data yang diperoleh melalui Sumber-Sumber. refrensi yang
dijadikan sebagai pustaka dan kemudian diberikan tinjauan, sementara data sekunder
diperoleh tidak berdasarkan pengamatan langsung, melainkan mengambil beberapa obyek
sejenis yang dijadikan stud banding dengan obyek perancangan. Berikut adalah beberapa
acuan data yang dapat digunakan dalam Perancangan Beringin Youth Center:
Data tapak
Tujuan dari pengumpulan data yang dilakukan adalah untuk mendapatkan beberapa
data yang diperlukan dalam perancangan dengan kawasan sekitar bangunan yang akan di
rancang. Dari data yang telah diperoleh tersebut akan dikaitkan terhadap objek rancangan
yakni Perancangan Youth Center
Data Objek
Pada tahapan pengumpulan data objek, yang dilakukan adalah mencari studi
literatur atau referensi terkait bangunan dan standar dari Perancangan Youth Center
Data Tema
Dilakukan terkait dengan kesamaan dari objek dan tema pada Perancangan Youth
Center ini dan mengkaji apa yang ada pada bangunan tersebut. Dengan mengkaji dari
bangunan yang sudah ada dapat diketahui bagaimana kekurangan dan kelebihan dari
bangunan tersebut.