Вы находитесь на странице: 1из 9

BAB 12

PEMROSESAN FILE DAN MANAJEMEN DATA

A. MANAJEMEN DATA
Manajemen data adalah fungsi organisasi yang bertanggung jawab terhadap
pengembangan kontrol sistematis terhadap pembuatan, penyimpanan, penelusuran juga
pemeliharaan dan penempatan data. Fungsi yang luas tidak dapat dianggap sama dengan
pekerjaan pengarsipan atau penyimpanan yang merupakan fase kecil dalam rentang hidup
data. Konsep program ini diatur dalam siklus hidup dari pembuatan penempatan data,
dengan prosedur administrasi yang sesuai untuk menangani setiap tahapan siklus tersebut.
Tujuan Manajemen Data.
Manajemen data, seperti fungsi manajemen lain, harus berorientasi hasil dan berfikir
pelayanan. Ini berarti tujuan harus ditetapkan sebagai standar untuk mengukur kinerja
program. Sebagai hasil dari tujuan pelayanan umum ini, muncul tujuan program yang lebih
spesifik yaitu :
1. Menyediakan informasi akurat dan tepat waktu.
2. Mengembangkan dan mempertahankan satu sistem yang efisien untuk membuat,
menyimpan, memanfaatkan, memelihara dan menempatkan informasi firma.
3. Melindungi kepentingan informasi firma, dan mendisain dan mengontrol standar yang
efektif dan metode evaluasi periodik berkaitan dengan manajemen data, peralatan dan
prosedur.
4. Membantu mendidik pegawai perusahaan dengan metode yang paling efektif untuk
mengontrol dan mengolah data perusahaan.
a. Field, Unsur Data, Atribut, dan Elemen- Elemen
Istilah- istilah field, unsur data, atribut, dan elemen digunakan secara bergantian untuk
menyebutkan blok data terkecil yang disimpan dan digunakan dalam sistem informasi.
Field dapat terdiri atas karakter tunggal atau nomor tunggal, atau dapat terdiri dari
beberapa karakter atau nomor.
Contoh- contoh field adalah :
1. Nama pelanggan
2. Nomor tunjangan sosial karyawan
3. Nomor pesanan pembelian
Field biasanya secara logis berkaitan dengan field lainnya; pengelompokan logis atas
field disebut catatan (record).
b. Okurensi Data
Struktur catatan memiliki okurensi (occurences), yang juga disebut instances. Okurensi
catatan adalah himpunan spesifik nilai- nilai data untuk catatan.
c. Panjang Catatan- Tetap dan variable
Catatan dalam file dapat memiliki panjang yang tetap atau variabel. Dalam catatan
dengan panjang- tetap, baik jumlah field maupun panjang (ukuran karakter) setiap field
adalah tetap. Sebagian besar catatan yang disimpan dalam direct access storage devices
(DASDs) adalah catatan panjang- tetap. Catatan dengan panjang- variable, lebar field
dapat disesuaikan untuk setiap okurensi data. Catatan penjejak adalah perluasan dari
catatan master,. Catatan penjejak terpisah dari catatan master dan hanya ditulis sesuai
kebutuhan. Dengan menggunakan file piutang dagang akun terbuka, sebagai contoh,
catatan master memuat informasi yang umum bagi seluruh akun dan jumlah faktur yang
memadai bagi sebagian besar akun, dimana catatan penjejak memuat lebih banyak faktur.
Catatan master harus memiliki jumlah yang sama dengan catatan penjejak yang berkaitan
sesuai kebutuhan. Catatan penjejak harus segera dituliskan setelah catatan master yang
berkaitan.
Kelompok berulang adalah kelompok field yang berhubungan yang diulang dalam
catatan dengan panjang variabel. Dalam diagram pohon 11.3 PART tampak sebagai
Induk dari PEMASOK dan LOKASI karena setiap kemunculan PART akan
menimbulkan lebih dari satu pemasok atau lokasi. Secara umum, elemen tingkat tertinggi
dalam diagram pohon adalh induk; elemen dengan tingkatan lebih rendah yang tampak
pada diagram pohon yanng berkaitan dengan (atau bagian dari induk disebut anak. Kunci
catatan dan Urutan File Kunci atau kunci catatan merupakan unsur data atau kombinasi
unsusr data yang secara unik mengidentifikasi catatan tertentu dalam file. Istilah order
random relatif berkaitan dengan field dimana file tidak disortir.

B. Sistem Manajemen Database dan Arsitekturnya


Terdapat tiga tingkatan arsitektur yang relevan dengan database dan manajemen database;
arsitektur tingkat konseptual, arsitektur tingkat logis, dan arsitektur tingkat fisik. Pada
tingkat konseptual, database merupakan kumpulan beragam elemen informasi yang akan
digunakan untuk tujuan- tujuan yang telah dipilih. Catatan dan field- field dalam database
distrukturkan dan diorganisasikan dalam beberapa pola logis, sehingga membantu
pembentukan struktur data logis. Terdapat tiga jenis struktur data logis yang dapat digunakan
untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu : hirarkis, jaringan, dan relasional.
1. Arsitektur Database Tingkat Konseptual
Database merupakan kumpulan beragam elemen informasi yang akan digunakan
untuk tujuan-tujuan yang telah dipilih. Contohnya adalah database pesanan untuk
penjuaklan di mana database tersebut tersebut harus didefinisikan pada tingkat
konseptual dalam konteks informasi yang dicakupnya yaitu transaksi-transaksi
penjualan,penerimaan kas dan informasi pelanggan. Untuk mengimplementasikan
database yang didefinisikan pada tingkat konseptual, harus ditetapkan file dan catata-
catatan spesifik. Selain itu, akan bermanfaat apabila menspesifikasikan cara-cara dimana
catatan dan field-field data akan dikaji ulang dan dilaporkan. Contohnya adalah
menyajikan dalam layar monitor mengenai latar belakang pelanggan dengan order-order
yang belum diselesaiakan. Sehingga diperlukan catatan-ctatan dan field-field dalam
database distrukturkan dan diorganisasikan dalam pola logis. Sehingga akan sangat
membantu pembentukan struktur data logis.
Model data entity relationship (ER) merupakan salah satu pendekatan yang
populer.Model ER secara sederhana menggambarkan hubungan antara segmen-segmen
yang ada. Model konseptual lainnya yang bisa digunakan yaitu teknik pemodelan
berorientasi objek (OMT), yang pada awalnya dikembangkan untuk pemograman
berorientasi tujuan dan diadaptasi untuk pemodelan data oleh Blaha, Premerlani, dan
Rumbaugh. Pekerjaan ini dilakukan dengan mengamati kompenen-kompenen dalam
sistem yang sedang dibuat modelnya sebagai kelas-kelas objek. Dalam metode ini kelas
objek adalah sebuah segmen dansebuah objek adalah sebuah kejadian tertentu. Dan OMT
menentukan hubungan antar segmen. Hal yang paling mendasar dalam buhungan ini
disebut pewarisan. Hubungan Pewarisan diciptakan ketika sebuah kelas objek dibagi ke
dalam subkelas. Sebagai contoh, sebuah kelas umum atau orangtua dapat berupa
perlengkapan pabrik yang memiliki subkelas seperti perkakas, mesin berat, perlengkapan
reparasi, dan sebagainya yang digambarkan berikut ini:
PLANT_EQUIPMENT (ACCOUNT_NO, COST, DEPRECIATION)
Subkelasnya ialah sebagai berikut;
HEAVY_EQUIPMENT (ACCOUNT_NO, COST, DEPRECIATION, MAINTENA
NCE_FREQ, DATE_PURCHASED)
dan
HAND_TOOLS (ACCOUNT_NO, COST, DEPRECIATION, USAGE).
Secara umum, subkelas memiliki seluruh atribut dari kelas orang tuanya ditambah
dengan dengan atribut mereka sendiri.
2. Arsitektur Database Tingkat Logika
Pada bagian ini terdapat 3 jenis struktur data logis dapat digunakan mencapai tujuan
yaitu: hierarkis, jaringan, relasional. Tugas utama yang dihadapi analis dalanm
merancang database adalah mengidentifikasi dan merancang hubungan sistematis antar
segmen. Database harus distrukturkan sehingga mampu memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh pemakai untuk membuat keputusan yang efektif.
a. Struktur pohon atau hierarkis
Dalam bagian ini setiap simpul mewakili himpunan field dan simpul yang lebih tinggi
sidebut simpul induk. Setiap simpul induk. Setiap simpul induk akan mempunyai
anak di mana antar hubungan antar induk dan anak disebut cabang. Hal terpenting
dari model pohon adalah simpul anak tidak dapat memiliki dari satu induk. Modal
anak berkaitan dengan struktur data yang didukung dengan COBOLT atau bahasa
pemprograman lain yang digunakan cara luas dan telah diterapkan di banyak sistem
manajemen database (BBMS) komersial.
b. Struktur Jaringan
Dalam bagian ini memungkinkan segmen untuk meiliki lebih dari satu induk. Oleh
karena itu, merupakan struktur data yang lebih umum dibandingkan pohon. Beberapa
DBMS tidak secara langsung mendukung struktur jaringan, tetapi karena setiap
jaringan dapat ditranformasikan sturktur pohon, sangat memungkinkan utnuk
menerapkan struktur jaringan dalam sistem berorientasi pohon. Contohnya adalah
model CODASYL.
c. Struktur data relasional
Dalam tahap ini memandang database sebagai kumpulan 2 tabel dimensional
dibandingkan sebagai struktur jenis hierarkis atau jaringan. Aturan-aturan tertentu
yang disebut bentuk normal menentukan pembuatan sebuah tabel. Proses penerapan
aturan-aturan tersebut dinamakan normalisasi. Normalisasi menjadi penting karena
tanpa hal tersebut proses pembaruan entri-entri dalam tabel dapat menyebabkan
permasalahan. Langkah pertama dalam normalisasi adalah menciptakan sebuah tabel
terpisah untuk setiap repeated group. Ada tiga bentuk normal, yaitu:
a) Bentuk normal pertama: mebagi tabel-tabel untuk menghapus repeated group.
b) Bentuk normal kedua: membagi tabel-tabel sehingga tidak adakunci yang
menentukan nilai dari sebuah field non kunci.
c) Bentuk normal ketiga: membagi tabel-tabel sehingga tidak ada field non kunci
yang menentukan nilai-nilai dari field non kunci lainnya.
3. Arsitektur Database Tingkat Fisik
Arsitektur database tingkat fisik berkaitan dengan teknik-teknik inplementasi dan isu-isu
khusus yang berhubungan dengan metode-metode pengakasesan data. Tiga metode akses
data terpenting tersebut adalah:
a. File sekuensial
Dalam file akses sekuensial, catatan-catatan hanya dapat di akses dalam sekuens
yang telah di tentukan sebelumnya.organisasi file sekuensial bukan merupakan alat
sortir data yang bermanfaat jika hanya terdapat sedikit saja catatan yang akan di
akses dalam file yang memuat banyak catatan. File sekuensial bermanfaat dalam
pemrosesan batch, secara normal mengakses seluruh catatan dalam file.
Kesimpulannya, organisasi file sekuensial bermanfaat jika di butuhkan pemrosesan
batch.
b. File terindeks
Setiap atribut dapat di ekstrak dari catatan dalam file utama dan di gunakan untuk
membuat file baru yang bertujuan menyediakan indeks untuk file asli.File seperti itu
di sebut file terindeks atau fileterinversi.File dikatakan terinversi secara penuh jika
ada indeks untuk seluruh fieldnya.File sekuensial terindeks adalah file sekuensial
yang tersimpan dalam DASD dan di indeks serta di sortir secara fisik dalam field
yang sama.File-file tersebut umumnya berhubungan dengan file ISAM,dimana ISAM
berlaku sebagai kontraksi metode akses sekuensial terindeks. Area utama (primer)
merupakan bagian dari disk dimana catatan-catatan aktual di tulis.area tambahan
merupakan bagian terpisah dari disk yang di lokasikan bagi file untuk memuat
tambahan yang di buat, tanpa melakukan pemrosesan ekstensif terhadap file awal.
c. File sekuensial terindek
File sekuensial terindek adalah file sekuensial tercepat dalam DASD dan diindeks
serta disortir secara fisik dalam field yang sama. File-file tersebut umumnya
berhubungan dengan file ISAM di mana ISAM akan berlaku sebagai kontraksi
metode akses sekuensial terindek. Struktur file ISAM mencakup 3 area yang berbeda
yaitu:
a) Indeks
b) Area Utama (Primer)
c) Area tambahan (overflow area)
d. File akses langsung
Metode yang berkaitan adalah dengan menyimpan alamat-alamat alat fisik sebagai
suatu field dalam catatan file bersangkutan. Sebagian sistem akses langsung
mengubah kunci ke alamat lokasi penyimpanan dengan menggunakan baik indek
(tabel) atau tranformasi random. File terakses secara langsung memungkinkan
catatan-catatan individual dapat di panggil secara cepat tanpa menggunakan
indeks.Tranformasi random merupakan metode penyimpanan dan penempatan
catatan dalam file akses langsung yang di gunakan secara luas.jadi istilah akses
random sering kali di gunakan sebagai sinonim dari akses langsung.
4. Aspek Ekonomis Pada Tingkat Pengorganisasian File
Teknik-teknik akses file yang telah di bahas (sekuensial,terindeks,dan akses langsung)
cocok untuk situasi-situasi yang berbeda. Mengiktisarkan kapan masing-masing teknik
organisasi file di gunakan. Aspek ekonomik pemrosesan file sangat ditentukan oleh :
a. rasio aktifitas (jumlah catatan-catatan yang di akses dibagi dengan jumlah catatan
dalam file)
b. waktu yang dibutuhkan untuk pemrosesan dan penempatan.
Berkaitan dengan database, waktu respon adalah lama waktu yang harus dihabiskan oleh
pengguna untuk menyelesaikan sebuah operasi, misal sebuah query. File-file akses-
langsung dibutuhkan untuk waktu respon yang sangat cepat karena waktu respon yang
lebih lama dapat ditangani dengan lebih ekonomis dengan menggunakan file-file yang
bersifat sekuensial. Ketika lama waktu respon dapat ditoleransi, pembaharuan query atau
file dapat disatukan dengan operasi pemrosesan batch.
Teknik-teknik
Waktu Terbaik untuk
Pengorganisasian Keterbatasan
penggunaannya
File
Sekuensial Rasio aktivitas tinggi, seperti Tidak memungkinkan untuk
pemrosesan dalam batch mengakses secepat record
tunggal
Indeks Rasio aktivitas rendah, untuk Pembaruan file membutuhkan
ukuran file menengah sampai indeks
besar

Indeks-Sekuensial File perlu diproses dalam Sama seperti halnya indeks dan
batch (rasio aktivitas tinggi) sekuensial
dan non batch (rasio aktivitas
rendah)
Langsung Rasio aktivitas rendah, file- Butuh kuci untuk
file berukuran besar, jaringan menempatkan record
dan pohon.

5. Arsitektur Fisik, Perangkat Keras, dan Waktu Respons


Waktu respon dapat menjadi sebuah permasalahan besar pada database besar yang
mungkin diakses oleh ratusan atau bahkan ribuan pengguna pada saat yang sama. Jika
sistem database dan perangkat keras komputer tidak sesuai dengan permintaan, maka
pengguna akan menunggu dengan sia-sia dalam waktu yang lama untuk query mereka.
Oleh karena itu, sistem database harus didesain dengan baik bagi penggunanya, dan
perangkat keras harus cukup cepat untuk mengerjakan semua pekerjaan yang diminta.
Pada sisi perangkat keras, waktu respon dipengaruhi oleh waktu akses fisik yaitu waktu
yang dibutuhkan oleh CPU untuk memunculkan sebuah blok data tunggal dari disket
yang disebut Disk Access Time. Salah satu masalahnya adalah CPU beroperasi jauh lebih
cepat dari yang dilakukan disket sehingga CPU harus menunggu sesaat sementara
operasi input/output disket sedang dijalankan. Hal ini berarti bila mampu meminimalisasi
input dan output disket, dalam beberapa kasus dapat meningkatkan waktu respons yang
cukup tinggi. Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi waktu respons adalah bagaimana
record data dapat didistribusikan secara fisik dalam disket.
Pada hardisk data yang berada di track atau silinder yang sama dapat diakses tanpa perlu
berpindah ketika membaca/menulis di atasnya. Hal ini berarti dalam beberapa kasus
dimunkinkan untuk meningkatkan kecepatan sebuah aplikasi database dengan
menyimpan record-record dalam sebuah file data secara berdekatan di satu atau lebih
silinder disket.
Kebutuhan untuk menyimpan sebuah file secara berdekatan tergantung pada arsitektur
fisik database dan berkaitan dengan metode akses filenya. Jika database menggunakan
metode akses sekuensial, maka penempatan setiap record secara fisik berdekatan sama
lain dalam disket tentunya sesuatu yang diinginkan. Akan tetapi untuk metode akses-
berindeks, selalu perlu untuk menempatkan indeks-indeks dalam penyimpanan yang
berdekatan karena file-file tersebut sering dibaca secara sekuens dan secara keseluruhan
pada saat yang bersamaan. Namun demikian mungkin tidak perlu menempatkan record
dalam file data yang terkait sedekat mungkin satu sama lain dalam disket karena record
file tersebut diakses secara acak dalam dua tahap proses pencarian.

C. SISTEM MANAJEMEN DATABASE DAN DATABASE DALAM PRAKTIK


Sistem manajemen database ialah program computer yang memungkinkan pemakai untuk
membuat dan memutakhirkan file, memilih dan memanggil data, dan untuk menghasilkan
beragam keluaran dan laporan. System manajemen database mencakup 3 atribut untuk
pengelolaan dan pengorganisasian, yaitu:
1. Bahasa Deskripsi Data (Data Definition Language)
Memungkinkan administrator database untuk mendefinisikan struktur logika database,
yang disebut skema. Skema tersebut mencakup:
a) Nama elemen data
b) Jenis data (numeric, alphabet data, dll) dan nomor posisi decimal jika elemen data
numeric.
c) Jumlah posisi (misalnya 9 posisi untuk nomor jaminan social)
Data Definition Language juga digunakan untuk mendefinisikan subskema, yang
merupakan database yang dapat dilihat pemakai individual. Data Definition
Language dapat digunakan untuk membuat, memdifikasi, dan menghapus tabel tabel
dalam lingkup relasional.
2. Bahasa Manipulasi Data (Data Manipulation Language)
Data Manipulation Language mencakup perintah-perintah untuk pemutkhiran,
pengeditan, manipulasi, dan ekstraksi data. Dalam banyak kasus, pemakai tidak perlu
menggunakan Data Manipulation Language, tetapi program aplikasi (misalnya, program
penggajian atau system akuntansi interaktif) secara otomatis menghasilkan
pernyataan Data Manipulation Language untuk memenuhi kebutuhan para pemakai.
3. Bahasa Kueri Data (Data Query Language)
Data Query Language adalah bahasa yang mudah digunakan atau penghubung yang
memungkinkan pemakai untuk meminta informasi dari database. Terdapat penghubung
bahasa alami yang memungkinkan para pemakai untuk meminta informasi dengan
menggunakan bahasa sehari-hari. Sistem tersebut dapat mengenali beragam gaya bahasa
permintaan, dan jika pemakai menyampaikan permohonan yang tidak lengkap, system
akan menyampaikan pertanyaan seperlunya untuk memastikan masalahnya.
MENGAPA DIBUTUHKAN SISTEM MANAJEMAN DATABASE
Sistem manajemen database memadukan, menstandarisasikan dan menyediakan pengamanan
bagi berbagai aplikasi aplikasi akuntansi. Meskipun memelihara file independen adalah hal
yang mudah, tetapi ada beberapa kekurangannya :
a. Unsur data yang sama digunakan untuk beberapa aplikasi yang berbeda; dalam file
independen, unsur data harus dimasukkan dalam masing masing file aplikasi.
b. File harus didefinisikan dalam awal proses implementasi system prosedur prosedur
memiliki keterbatasan lebih karena struktur file yang ada dibandingkan karena perubahan
kebutuhan aplikasi.
c. Independensi diantara file seringkali menyebabkan terjadinya struktur struktur yang
berbeda untuk data yang sama, juga akan terjadi, system kode yang berbeda, abreviasi
(penyingkatan) yang berbeda, dan panjang field yang berbeda.
Disamping masalah manajemen data dan penyimpanan yang telah dibahas, setiap file
independen memerlukan intruksi intruksi pemrosesan dan pemeliharaan sendiri, jika isi
dan struktur file distandarisasikan.
Independensi data pemecahan untuk masalah-masalah pemeliharaan file independensi
terletak pada pemisahan penanganan data secara fisik dengan penggunaan logisnya. Ini
merupakan perubahan mendasar, yaitu: (1) penyimpanan data terintegrasi dalam sebuah
database tunggal. (2) Seluruh akses kehimpunan file adalah melalui system perangkat lunak
tunggal yang dirancang untuk mengelola aspek fisik penanganan dan penyimpanan data. File
database distrukturkan dan dikelola dengan system DBMS. Kamus database adalah
kumpulan seluruh nama unsure data dalam database.keuntungan lainnya dari DBMS adalah
kemampuan umumnya dalam menerapkan kode-kode keamanan ke unsure-unsur data dan
atribut-atribut pemrosesannya.

Вам также может понравиться